SNI Standar Nasional Indonesia. Bronjong kawat. Badan Standardisasi Nasional ICS

dokumen-dokumen yang mirip
Baja tulangan beton hasil canai panas Ulang

Baja lembaran, pelat dan gulungan canai panas (Bj P)

Batang uji tarik untuk bahan logam

Pupuk kalium klorida

SNI Standar Nasional Indonesia. Mete gelondong. Badan Standardisasi Nasional ICS

Pengemasan benih udang vaname (Litopenaeus vannamei) pada sarana angkutan darat

SNI. Baja tulangan beton SNI Standar Nasional Indonesia ICS ~ Stanzfardisasi. w $$: '" Nasioi:al. -..

Pemanfaat tenaga listrik untuk keperluan rumah tangga dan sejenisnya Label tanda hemat energi

Baja lembaran lapis seng (Bj LS)

Kayu gergajian Bagian 3: Pemeriksaan

Spesifikasi saluran air hujan pracetak berlubang untuk lingkungan permukiman

Pengemasan benih udang vaname (Litopenaeus vannamei) pada sarana angkutan udara

Baja lembaran dan gulungan lapis paduan aluminium seng (Bj.L AS)

Kawat baja tanpa lapisan untuk konstruksi beton pratekan (PC wire / KBjP )

Kayu lapis indah jenis jati Bagian 1: Klasifikasi, persyaratan dan penandaan

SNI Standar Nasional Indonesia. Kecap kedelai. Badan Standardisasi Nasional ICS

Tegangan standar SNI Standar Nasional Indonesia. Badan Standardisasi Nasional ICS

Benih kelapa genjah (Cocos nucifera L var. Nana)

Karamba jaring apung (KJA) kayu untuk pembesaran ikan kerapu di laut

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

Metode uji penentuan ukuran terkecil rata-rata (UKR) dan ukuran terbesar rata-rata (UBR) butir agregat

SNI Standar Nasional Indonesia. Baja tulangan beton. Badan Standardisasi Nasional

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

SNI. Baja Tulang beton SNI Standar Nasional Indonesia. Badan Standardisasi Nasional BSN

Metode uji penentuan persentase butir pecah pada agregat kasar

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan plesteran untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

Baja tulangan beton dalam bentuk gulungan

Tusuk-kontak dan kotak-kontak untuk keperluan rumah tangga dan sejenisnya Bagian 1-1: Persyaratan umum Bentuk dan Ukuran

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan langit-langit untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

SNI Standar Nasional Indonesia. Gambir. Badan Standardisasi Nasional ICS

Cara uji berat jenis dan penyerapan air agregat kasar

Baja tulangan beton SNI 2052:2014

PEKERJAAN : PEMELIHARAAN SLOPE/LERENG PENAHAN SAMPAH TPA PIYUNGAN

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

SNI Standar Nasional Indonesia. Susu pasteurisasi. Badan Standardisasi Nasional ICS

Benih panili (Vanilla planifolia Andrews)

SNI 3165:2009. Standar Nasional Indonesia. Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis Perumusan SNI Pertanian.

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pasangan dinding

Metode uji residu aspal emulsi dengan penguapan (ASTM D , IDT)

Pupuk urea amonium fosfat

Telur ayam konsumsi SNI 3926:2008

SNI 4230:2009. Standar Nasional Indonesia. Pepaya

Kabel berinsulasi PVC dengan tegangan pengenal sampai dengan 450/750 V Bagian 4: Kabel berselubung untuk perkawatan magun

Cara uji keausan agregat dengan mesin abrasi Los Angeles

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan besi dan aluminium untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

SNI Standar Nasional Indonesia. Sari buah tomat. Badan Standardisasi Nasional ICS

Bibit induk (parent stock) itik Mojosari meri

LAMPIRAN 1 Alat dan Bahan yang Digunakan. 1. Beaker Glass 2. Blender. 3. Micrometer 4. Wadah

Selang karet untuk kompor gas LPG

Cara uji slump beton SNI 1972:2008

Jaringan kawat baja las untuk tulangan beton

Bibit induk (parent stock) itik Alabio meri

Semen beku Bagian 1: Sapi

Metode penyiapan secara kering contoh tanah terganggu dan tanah-agregat untuk pengujian

Benih kelapa dalam (Cocos nucifera L. var. Typica)

Katup tabung baja LPG

Pupuk SP-36 SNI

Kayu lapis Istilah dan definisi

SNI IEC 60969:2008. Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis Perumusan SNI Elektronika Untuk Keperluan Rumah Tangga

Baja profil siku sama kaki proses canai panas (Bj P Siku sama kaki)

Baja profil kanal U proses canai panas (Bj P kanal U)

Metode uji penentuan campuran semen pada aspal emulsi (ASTM D , IDT)

Benih ikan nila hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas benih sebar

SNI Standar Nasional Indonesia

Perpustakaan khusus instansi pemerintah

Pupuk amonium sulfat

Metode uji persentase partikel aspal emulsi yang tertahan saringan 850 mikron

Bambu lamina penggunaan umum

Pupuk amonium klorida

Tata cara pengambilan contoh uji beton segar

Air dan air limbah Bagian 54 : Cara uji kadar arsen (As) dengan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) secara tungku karbon

Pupuk kalium sulfat SNI

SNI 0103:2008. Standar Nasional Indonesia. Kertas tisu toilet. Badan Standardisasi Nasional ICS

Bibit induk (parent stock) itik Alabio muda

Minyak daun cengkih SNI

Metode uji pengendapan dan stabilitas penyimpanan aspal emulsi (ASTM D , MOD.)

SNI 7827:2012. Standar Nasional Indonesia. Papan nama sungai. Badan Standardisasi Nasional

Pupuk dolomit SNI

Tata cara pemasangan lembaran bitumen bergelombang untuk atap

Pupuk tripel super fosfat plus-zn

Metode uji untuk analisis saringan agregat halus dan agregat kasar (ASTM C , IDT)

Baja profil I-beam proses canai panas (Bj.P I-beam)

Kulit masohi SNI 7941:2013

Benih tebu SNI 7312:2008. Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan

Kayu lapis - Klasifikasi. Plywood - Classification

Mur roda untuk kendaraan bermotor roda empat

Cara uji kadar air total agregat dengan pengeringan

Biji mete kupas (cashew kernels)

SNI Standar Nasional Indonesia. Minyak goreng. Badan Standardisasi Nasional ICS

Susu segar-bagian 1: Sapi

Metode uji partikel ringan dalam agregat (ASTM C ,IDT.)

Induk ikan nila hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas induk pokok

Papan partikel SNI Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Pusat Standardisasi dan Lingkungan Departemen Kehutanan untuk Diseminasi SNI

Metoda pengukuran kadar debu respirabel di udara tempat kerja secara perseorangan

Penilaian beban kerja berdasarkan tingkat kebutuhan kalori menurut pengeluaran energi

Tabung baja LPG SNI 1452:2007

Bibit niaga (final stock) umur sehari/kuri (day old chick) Bagian 2: Ayam ras tipe petelur

Cara uji sifat tahan lekang batu

Kabel berinsulasi PVC dengan tegangan pengenal sampai dengan 450/750 V Bagian 5: Kabel fleksibel (kabel senur)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.7, 2008 DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN. Lembaga Penilaian Kesesuaian. Baja Tulangan Beton.

Transkripsi:

Standar Nasional Indonesia Bronjong kawat ICS 93.160 Badan Standardisasi Nasional

Daftar isi Daftar isi...i Pendahuluan...ii 1 Ruang Lingkup... 1 2 Acuan... 1 3 Definisi... 1 4 Syarat bahan baku... 1 5 Syarat mutu... 1 6 Pengambilan contoh... 6 7 Cara uji... 6 8 Syarat lulus uji... 6 9 Pengemasan... 6 10 Syarat penandaan... 7 i

Pendahuluan Revisi Standar Nasional Indonesia (SNI) Bronjong kawat (SNI 03-0090-1987) ini disusun dengan pertimbangan : - Telah berkembangnya teknologi pembuatan bronjong kawat dengan anyaman mesin dan terpisah dari industri kawat baja - Mengantisipasi program pemerintah dibidang pembangunan prasarana - Meningkatkan efisiensi sehingga berdaya saing kuat baik di dalam negeri maupun ekspor. Revisi Standar Nasional Indonesia ini telah dibahas dalam rapat teknis, rapat pra konsensus dan terakhir rapat konsensus yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 10 Pebruari 1999 dihadiri oleh wakil-wakil dari produsen, konsumen, lembaga peneliti dan instansi terkait lainnya. Revisi Standar Nasional Indonesi Bronjong kawat ini disusun oleh Direktorat Industri Logam, Ditjen. ILMEA, bekerjasama dengan Pusat Standardisasi Departemen Perindustrian dan Perdagangan. ii

Bronjong kawat 1 Ruang Lingkup Standar ini meliputi ruang lingkup, acuan, definisi, syarat bahan baku, syarat mutu, pengambilan contoh, cara uji, syarat lulus uji, pengemasan dan syarat penandaan bronjong kawat. 2 Acuan SNI 03-0090-1987, Mutu dan cara uji bronjong dan kawat bronjong. 3 Definisi Bronjong kawat adalah kotak yang dibuat dari anyaman kawat baja berlapis seng yang pada penggunaannya diisi batu-batu untuk pencegahan erosi yang dipasang pada tebing-tebing, tepi-tepi sungai, yang proses penganyamannya dengan menggunakan mesin. 4 Syarat bahan baku Bahan baku bronjong berupa kawat bronjong berdasarkan SNI 03-6154-1999 Kawat bronjong. 5 Syarat mutu 5.1 Sifat tampak Bronjong kawat harus kokoh, bentuk anyaman heksagonal dengan lilitan ganda dan berjarak maksimum 40 mm dan harus simetri. Lilitan harus erat dan tidak terjadi kerenggangan, hubungan antara kawat sisi dan kawat anyaman dililit minimum 3 kali sehingga bronjong kawat mampu menahan beban dari segala jurusan (lihat gambar 1). 1 dari 7

Gambar 1 Bronjong kawat CATATAN : 1. kawat anyaman 2. kawat sisi 3. lilitan ganda S. lebar anyaman d. panjang lilitan L. panjang anyaman 5.2 Bentuk dan ukuran 5.2.1 Bentuk Bronjong kawat berbentuk seperti pada gambar 2 dan gambar 3 dan apabila disetel akan berbentuk kotak persegi panjang dengan lempengan-lempengan anyaman kawat penyekat pada tiap-tiap jarak 1 m (Iihat gambar 4 dan 5) 2 dari 7

Gambar 2 Bronjong kawat bentuk I sebelum disetel menjadi kotak 3 dari 7

Gambar 5 Bronjong kawat bentuk II setelah disetel menjadi kotak 4 dari 7

5.2.2 Ukuran-ukuran bronjong kawat a. Bentuk I Ukuran bronjong kawat bentuk I dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1 Ukuran bronjong kawat bentuk I Kolom kode menunjukkan ukuran bronjong kawat sedangkan untuk ukuran anyaman bronjong kawat 80 x 100 mm, diameter kawat anyaman 2,70 mm, kawat sisi 3,400 mm, kawat pengikat 2 mm. Dan untuk ukuran anyaman bronjong 100 x 120 mm, diameter kawat anyaman 3,00 mm, kawat sisi 4,00 mm dan diameter kawat pengikat 2,0 mm. Toleransi ukuran kotak (lebar, tinggi dan panjang) sebesar 5%. b. Bentuk II Ukuran bronjong kawat bentuk II dapat dilihat pada tabel 2. Tabel _2 Ukuran-ukuran bronjong kawat bentuk II 5 dari 7

Kolom kode menunjukkan ukuran bronjong kawat sedangkan untuk ukuran anyaman bronjong kawat 60 x 80 mm, diameter kawat anyaman 2 mm, kawat sisi 2,70 mm, kawat pengikat 2 mm dan untuk ukuran anyaman bronjong 80 mm x 100 mm, diameter kawat anyaman 2,70 mm, kawat sisi 3,40 mm dan kawat pengikat 2 mm. Toleransi ukuran kotak (lebar, tinggi dan panjang) sebesar 5%. 6 Pengambilan contoh 6.1 Pengambilan contoh uji dilakukan secara acak (random). 6.2 Dari suatu kelompok bronjong kawat dengan ukuran yang sama ukuran setiap 500 unit atau kurang diambil 3 contoh. 7 Cara uji Cara uji untuk memenuhi ketentuan syarat mutu adalah sebagai berikut 7.1 Bentuk, jumlah sekat dan lilitan dapat dilakukan secara visual. 7.2 Uji dimensi bronjong kawat dapat dilakukan pengukuran terhadap panjang, lebar, tinggi dan ukuran lobang anyaman bronjong. 8 Syarat lulus uji 8.1 Lulus uji Kelompok dinyatakan lulus uji bilamana memenuhi seluruh ketentuan syarat mutu sesuai dengan butir 5. 8.2 Uji ulang Uji ulang dapat dilakukan dengan jumlah contoh bronjong kawat 2 x dari contoh pertama dan diambil dari kelompok yang sama. Apabila setelah dilakukan uji ulang terhadap contoh uji memenuhi ketentuan syarat mutu maka kelompok bronjong kawat tersebut dinyatakan lulus uji. 9 Pengemasan Kemasan bronjong kawat terdiri dari 10 (sepuluh) unit diikat cukup kokoh dan rapi menjadi satu merupakan satu bendel. 6 dari 7

10 Syarat penandaan Tiap-tiap bendel bronjong kawat dari suatu kelompok yang dinyatakan lulus uji harus diberi label dari logam yang sekurang-kurangnya berisi antara lain : - Tanda SNI - Tanda pengenal perusahaan / logo / merk - Diameter nominal kawat anyaman - Diameter nominal kawat sisi - Berat lapisan seng - Ukuran anyaman - Ukuran bronjong 7 dari 7

BADAN STANDARDISASI NASIONAL - BSN Gedung Manggala Wanabakti Blok IV Lt. 3-4 Jl. Jend. Gatot Subroto, Senayan Jakarta 10270 Telp: 021-574 7043; Faks: 021-5747045; e-mail : bsn@bsn.or.id