PKM PEMASANGAN PAVING BLOCK JALAN MASJID RIDHA KELURAHAN SUDIANG RAYA MAKASSAR

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. harus ikut berkembang sesuai dengan kebutuhan. Saat ini banyak sekali

UJI KUAT TEKAN DAN SERAPAN AIR PADA PAVING BLOCK DENGAN BAHAN PASIR KASAR, BATU KACANG, DAN PASIR HALUS

PERKERASAN LAPISAN JALAN, TEMPAT PARKIR DAN HALAMAN

BAB I PENDAHULUAN. khususnya pembangunan infrastruktur dan properti yang membutuhkan material salah

PELATIHAN TEKNOLOGI KONSTRUKSI PAVING DALAM MENGEMBANGKAN KAWASAN DESA LABANASEM

KONSTRUKSI JALAN PAVING BLOCK

Spesifikasi blok pemandu pada jalur pejalan kaki

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. lentur (flexible pavement) dan perkerasan kaku (rigid pavement). Secara struktural

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I. PENDAHULUAN. Sampah merupakan salah satu permasalahan yang tengah dihadapi oleh kota-kota

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang merupakan sebagai negara yang berkembang,sedang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. 1.2 Rumusan masalah. 1.3 Tujuan

PEMANFAATAN ABU PEMBAKARAN SAMPAH SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF PEMBUATAN PAVING BLOCK

BAB III LANDASAN TEORI. penambal, adukan encer (grout) dan lain sebagainya. 1. Jenis I, yaitu semen portland untuk penggunaan umum yang tidak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERANCANGAN PERKERASAN CONCRETE BLOCK DAN ESTIMASI BIAYA

Vol.17 No.1. Februari 2015 Jurnal Momentum ISSN : X PENGARUH PENGGUNAAN FLY ASH SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT TERHADAP KUAT TEKAN PAVING BLOCK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Paving block (bata beton) banyak digunakan dalam bidang konstruksi dan

I. PENDAHULUAN. mengalami kemajuan maka harus diimbangi dengan perkembangan. Dengan adanya bangunan-bangunan yang berdiri saat ini maka secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sebagai lapisan atas struktur jalan selain aspal atau beton. Paving block dibuat dari

Perencanaan Ulang Jalan Raya MERR II C Menggunakan Perkerasan Kaku STA Kota Surabaya Provinsi Jawa Timur

ANALISIS PENGARUH BENTUK GEOMETRI TERHADAP KUAT TEKAN PADA PAVING BLOCK FAJAR AWALUDIN

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

BAB 1 PENDAHULUAN. membuat berkurangnya lahan-lahan hijau. Ditambah dengan kurangnya kesadaran

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kendaraan, terutama pada saat melakukan pengereman dan berhenti. Kendaraan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERBANDINGAN MUTU PAVING BLOCK PRODUKSI MANUAL DENGAN PRODUKSI MASINAL

BAB III METODA PENELITIAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. diuraikan pada bab sebelumnya maka dapat ditarik beberapa kesimpulan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2011

TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT YANG DIGUNAKAN. tinggi dapat menghasilkan struktur yang memenuhi syarat kekuatan, ketahanan,

Spesifikasi saluran air hujan pracetak berlubang untuk lingkungan permukiman

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk berdampak pada. perkembangan wilayah permukiman dan industri di daerah perkotaan, maka

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

ANALISA FAKTOR UMUR PAVING BLOCK

PERANCANGAN KOTA. Lokasi Alun - Alun BAB III

BAB I PENDAHULUAN. lebih memilih paving block dibandingkan perkerasan lain seperti dak beton

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SPESIFIKASI TEKNIS. Pasal 1 JENIS DAN LOKASI PEKERJAAN

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BONDEK DAN HOLLOW CORE SLAB

I. PENDAHULUAN. agregat pada perbandingan tertentu. Mortar dapat dicetak ke dalam bentuk. yang bervariasi, diantaranya adalah paving block.

I. PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan, pendidikan, dan pekerjaan. Ketersediaan jalan adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melebihi daya dukung tanah yang diijinkan (Sukirman, 1992).

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jalan merupakan infrastruktur yang menghubungkan satu daerah dengan daerah yang lain yang sangat penting dalam

PEMANFAATAN LIMBAH PASIR KACA SEBAGAI SUBSTITUSI PASIR SUNGAI PADA PAVING BLOCK

PERILAKU MEKANIK BETON BERONGGA MENGGUNAKAN AIR LAUT

Abstrak BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERBAIKAN SISTEM PRODUKSI UNTUK PENINGKATAN KUALITAS DAN KAPASITAS PRODUKSI HOME INDUSTRI PAVING DAN BATAKO DI KABUPATEN MALANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kerusakan yang berarti. Agar perkerasan jalan yang sesuai dengan mutu yang

ANALISIS PERBANDINGAN PERHITUNGAN TEBAL PERKERASAN KAKU DENGAN METODE BINA MARGA 2013 DAN AASHTO 1993 (STUDI KASUS JALAN TOL SOLO NGAWI STA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada perkerasan Jalan Raya, dibagi atas tiga jenis perkerasan, yaitu

STUDI KUAT LENTUR BETON PADA PERKERASAN KAKU DENGAN PENAMBAHAN SERAT FIBERGLASS PADA BETON NORMAL

OPTIMASI SISTEM STRUKTUR CABLE-STAYED AKIBAT BEBAN GEMPA

PEMANFAATAN LIMBAH MARMER UNTUK PEMBUATAN PAVING STONE

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN WALIKOTA MADIUN NOMOR : / 279 /2017 TANGGAL : 18 Desember 2017

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

STUDI PERBANDINGAN BIAYA DAN WAKTU PELAKSANAAN PADA RUMAH TINGGAL TYPE 45 YANG MENGGUNAKAN DINDING BATUBATA, CONBLOCK, DAN BATATEX DI MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN. Permukaan tanah pada umumnya tidak mampu menahan beban kendaraan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMERINTAH PROVINSI PAPUA

Lantai Jemuran Gabah KATA PENGANTAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pekerasan Jalan

BAB VI RENCANA UMUM DAN PANDUAN RANCANGAN

Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh

Tugas I Teknik Pondasi Perbandingan konstruksi pondasi sarang laba-laba dengan mat/raft foundation

ANALISIS PERHITUNGAN PERKERASAN KAKU PADA PROYEK JALAN TOL MEDAN-KUALANAMU KABUPATEN DELI SERDANG LAPORAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia sebagai makhluk sosial memerlukan kebutuhan hidup dan

BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Kelebihan dari konstruksi perkerasan kaku adalah sifat kekakuannya yang. sementara kelemahan dalam menahan beban

BAB I PENDAHULUAN. penambahan dimensi dengan cara concrete jacketing. Namun perkuatan

BAB I PENDAHULUAN ` 1

KONSTRUKSI PONDASI Pondasi Dangkal Pasangan Batu bata/batu kali

PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR RUAS JALAN PARINGIN- MUARA PITAP KABUPATEN BALANGAN. Yasruddin¹)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan merupakan upaya yang dilakukan secara terus-menerus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

(Studi Kasus Proyek Pembangunan Gedung II Dan Bangunan Penghubung FISIP, Universitas Brawijaya Malang)

BAB I PENDAHULUAN. dapat dirasakan sekarang, yaitu dengan pesatnya perkembangan pembangunan.

PENGARUH PENAMBAHAN PECAHAN KERAMIK PADA PEMBUATAN PAVING BLOCK DITINJAU DARI NILAI KUAT TEKAN

jalan Jendral Urip Sumoharjo (tipe 4/2 D) DS = 0,67 jalan Walisongo (tipe 4/2 D) DS = 0,67 Khusus untuk jalan Siliwangi karena mempunyai DS = 0,85

BAB I PENDAHULUAN. beton yang demikian memerlukan perkuatan. FRP (Fiber Reinforced Polymer). FRP adalah jenis material yang ringan,

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. pertamanan kota, Industri paving block juga berpengaruh. Hal ini dapat dilihat dari

PEMANFAATAN LIMBAH ASBES UNTUK PEMBUATAN BATAKO (141M)

TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. Ada tiga jenis bahan bangunan yang sering digunakan dalam dunia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah umum Jalan sesuai dalam Undang-Undang Republik Indonesia. Nomor 38 Tahun 2004 tentang JALAN, sebagai berikut :

1. PENDAHULUAN. Jalan memiliki syarat umum yaitu dari segi konstruksi harus kuat, awet dan kedap. Supardi 1)

STUDI EKSPERIMEN PERBANDINGAN KUAT TEKAN BETON NORMAL DAN BETON DENGAN TAMBAHAN ADDITON DENGAN MENGGUNAKAN SEMEN PCC

Transkripsi:

PKM PEMASANGAN PAVING BLOCK JALAN MASJID RIDHA KELURAHAN SUDIANG RAYA MAKASSAR Muhammad Idris 1), Abdul Nabi 1), Hasriana 1) 1) Dosen Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang, Makassar ABSTRACT The purpose of this activity is to improve the paving block road infrastructure o the Masjid Ridha and increase the practical knowledge of workers. The benefits of this activity are: improving comfort and service to people who perform congregational prayers at the Masjid Ridha. Physical activity procedures: material preparation, site cleaning, road measurement, compaction of subgrade, installing paving blocks and casting (K-175 concrete quality) and finishing. Non-physical activities in the form of technology transfer to workers: practical knowledge of methods of implementation and work safety. The results of this activity: improving the function of the road infrastructure of Masjid Ridha with the installation of 25.2 m2 of paving blocks and increased practical knowledge of workers in terms of methods of implementation and work safety. Keywords: road, paving block, implementation, safety, work 1. PENDAHULUAN Masjid adalah tempat membina umat yang meliputi penyambung ukhuwah, wadah membicarakan masalah umat, serta pembinaan dan pengembangan masyarakat. Masjid mempunyai fungsi utama yaitu sebagai pusat ibadah khusus dan pusat ibadah sosial. Jadi masjid bukan sekedar tempat peribadatan yang terbatas sebagai perwujudan pendekatan diri seorang hamba dalam ibadah mahdah, tetapi masjid sebagai pusat terciptanya peradaban islam, pusat informasi, pembinaan remaja, pendidikan formal/non formal dan merupakan sentral pengembangan sebagai aktivitas dalam hidup serta kehidupan kaum muslimin. Prasarana Masjid, seperti halaman, jalan, tempat wudhu, taman dan lain lain. Komponen komponen ini merupakan penunjang utama Masjid. Masjid Ridha terletak di Kelurahan Sudiang Raya Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar berjarak kurang lebih 300m sebelah barat perumahan Politeknik Negeri Ujung Pandang (Gambar 2). Lokasi masjid ini sangat strategis karena terletak di poros Jalan Mannuruki dan salah satu Masjid yang memiliki lahan yang terluas di Kelurahan Sudiang Raya. Masjid ini dibangun pada tahun delapan puluhan dan mulai difungsikan secara efektif sebagai tempat ibadah yaitu pada tahun sembilan puluhan (1995 sampai sekarang). Masyarakat yang menggunakan Mesjid Ridha ini yaitu: warga yang bermukim disekitar perumahan : Hartaco Indah, Batara Ugi, Pesona Alam Mas dan Politeknik Negei Ujung Pandang. Kegiatan Masjid Ridha selain sebagai tempat beribadah terdapat juga kegiatan lain seperti : hafalan Al Quran, Majelis Taklim, pembelajaran bahasa Arab, pengajian rutin dan lain lain. Lokasi Masjid Ridha ini sudah dilengkapi dengan prasarana jalan menuju masjid sejak tahun 1997, namun sudah rusak dan tidak rata sehingga perlu dilakukan perbaikan. Berdasarkan uraian di atas maka terdapat masalah yaitu : jalan menuju Masjid tidak layak /tidak nyaman dilewati oleh Jemaah yang akan melaksanakan syalat berjamaah atau kegiatan - kegiatan lain(gambar 1). Upaya upaya yang dilakukan oleh pihak pengurus Masjid sudah dilakukan diantaranya melalui permintaan sumbangan dari jamaah masjid, pembentukan donatur, mengajukan proposal ke instansi instansi yang terkait, namun belum mencukupi jumlah dana yang dibutuhkan. Berdasarkan kondisi jalan Masjid Ridha, maka kegiatan ini bertujuan: meningkatkan prasarana jalan Masjid Ridha dengan cara memasang paving block sepanjang 7 meter dan lebar 3,6m dan meningkatkan pengetahuan praktis terhadap pekerja. Manfaat kegiatan ini adalah: Perkerasan kaku (Rigid Pavement) khususnya paving block banyak digunakan pada kawasan tertentu seperti ruas jalan di kawasan perumahan, pelabuhan, jalan setapak/gang, trotoar, ruas jalan dikawasan wisata, halaman kantor, rumah, dan kompleks pertokoan. SNI 03-0691-1996, menjelaskan bata beton (paving block) adalah suatu komposisi bahan bangunan yang dibuat dari campuran semen Portland atau bahan perekat hidrolis sejenisnya, air dan agregat dengan atau tanpa bahan tambah lainnya yang tidak mengurangi mutu paving block. SNI 15-7064-2004, menjelaskan Semen Portland komposit atau Portland Composite Cement (PCC) dapat digunakan untuk konstruksi umum seperti: pekerjaan beton, pasangan bata, jalan, paving block dan sebagainya. 1 Korespondensi penulis: Muhammad Idris.Telp.082196581993, idrispoltekup@yahoo.co.id 428

Berdasarkan SNI 03-2403-1991 tentang Tata Cara Pemasangan Blok Beton Terkunci Permukaan Jalan, secara umum yang dimaksud dengan pekerjaan blok beton adalah pemasangan paving baru, bongkaran paving lama, perataan / leveling tanah dasar bawah lapisan pasir, penyediaan alat bantu, bahan, dan tenaga kerja. Paving block mempunyai beberapa keunggulan antara lain: pelaksanaannya mudah sehingga memberikan kesempatan kerja yang luas kepada masyarakat,pemeliharaannya mudah,bila ada kerusakan, perbaikannya tidak memerlukan biaya tinggi, tahan terhadap beban statis, dinamik dan kejut yang tinggi, cukup fleksibel untuk mengatasi perbedaan penurunan (differential sattlement) dan mempunyai durabilitas yang baik.kekurangan paving block : pemasangan paving mudah bergelombang, tidak rata, dan mudah hancur jika pengunci tidak kuat, tidak cocok dipasang di jalan raya yang banyak kendaraan besar seperti truk tronton. Beton memiliki banyak kelebihan antara lain dapat dibentuk dan dirancang kekuatannya sesuai dengan kebutuhan (Dipohusodo, 1999). Wahyudi dan Syahrir A. Rahim (1999), mengemukakan bahwa gaya luar (berat sendiri struktur, beban hidup, beban air, dan lain-lain) yang bekerja pada suatu struktur beton bertulang ditahan oleh beton dan tulangan secara bersama-sama. Anggaran biaya sementara ( taksiran kasar) hanya orang berpengalaman yang dapat membuat dengan benar. Masing masing bagian ini mempunyai harga berlainan tiap ukuran luas meter persegi. Jadi harga tiap satuan dalam meter persegi hanyalah sebagai pegangan saja. Untuk bertingkat empat misalnya, maka ada perbedaan harga atau biaya per m2 di tiap tingkat(mukomoko,1985). Gambar 1. Kondisi jalan Masjid Ridha Gambar 2. Peta lokasi Masjid Ridha jalan Mesjid Ridha 2. PELAKSANAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Kegiatan fisik : metode kegiatan yang dilakukan sebagai berikut :1) Survey langsung untuk memperoleh informasi kondisi jalan Masjid Ridha.2).Koordinasi dengan pekerja dan masyarakat mengenai teknis pelaksanaan agar selama pelaksanaan tidak menggangu kegiatan jamaah masjid. 3). Persiapan bahan yang diperlukan (pasir, batu pecah, semen, paving block), 4) Uji kuat tekan paving block(gambar 3).5) Pembersihan lokasi (penggalian dan perataan lantai kerja).6)pengukuran jalan: panjang,lebar, tinggi dan kemiringan.7)pemadatan tanah dasar dan pengurugan pasir (tebal 5cm).8)Memasang paving block.10).pengecoran pengunci (kansteen) jalan paving block.dengan perbandingan volume 1semen PCC:2pasir dan 3 batu pecah(k-175). Finishing : pengisian pasir celah antara paving blok yang sudah terpasang.10)uji kestabilan jalan paving block dan pembersihan lokasi. Gambar 3. Uji kuat tekan paving block Kegiatan non-fisik pada dasarnya tim pengabdian pada masyarakat melakukan transfer teknologi kepada pekerja meliputi :1) Pengetahuan praktis : gambar teknik/konstruksi : simbol simbol konstruksi, skala gambar, tampak atas(denah),tampak samping, tampak depan, gambar potongan dan detail.2) Cara 429

menghitung volume dan perkiraan biaya pekerjaan paving blok) Penyuluhan singkat keselamatan kerja : menambah wawasan dan pengatahuan tentang manfaat keselamatan kerja terhadap pekerjaan konstruksi. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Kegiatan non-fisik pada dasarnya tim pengabdian pada masyarakat melakukan transfer teknologi kepada pekerja meliputi :1) Pengetahuan praktis : gambar teknik/konstruksi : simbol simbol konstruksi, skala gambar, tampak atas(denah),tampak samping, tampak depan, gambar potongan dan detail.2) Cara menghitung volume dan perkiraan biaya pemasangan paving block.3) Penyuluhan singkat keselamatan kerja : menambah wawasan dan pengatahuan tentang manfaat keselamatan kerja pada pekerjaan konstruksi. Secara keseluruhan pengetahuan praktis kepada pekerja meningkat, mereka rata rata telah memahami gambar kerja, perhitungan volume, dan biaya yang diperlukan pada volume pekerjaan tertentu. Berdasarkan evaluasi langsung dilokasi kegiatan, kelemahan kelemahan pekerja rata rata kurang mematuhi keselamatan kerja dan pengetahuan terhadap mutu pekerjaan terutama yang berhubungan dengan beton masih sangat kurang. Solusi dalam mengatasi hal ini, maka perlu pelatihan khusus untuk kegiatan selanjutnya. Kualitas jalan paving block sangat dipengaruhi oleh daya dukung tanah, mutu paving block dan pengunci samping(kansteen). Oleh sebab itu ke tiga faktor ini sangat diperhatikan dan dikerjakan sesuai dengan persyaratan teknis yang direkomendasikan oleh pihak perencana. Berdasarkan kondisi akhir di lokasi kegiatan pengabdian, maka hasil pekerjaan fisik yang dicapai adalah jalan paving block: panjang = 7m, lebar =3,6m (luas 25,2 m2). Tanah dasar jalan Masjid Ridha berupa tanah asli dan sangat stabil sehingga pemadatan cukup dengan cara manual. Sebelum pemasangan paving block (ukuran 21cmx10x10cm) dilakukan uji kuat tekan (Tabel 1). Tabel 1 menunjukkan hasil uji tekan sejumlah paving block yaitu : kuat tekan rata rata =288,9kg/cm2. Berdasarkan beban yang akan bekerja pada jalan aving block, misalnya beban kendaraan jamaah Masjid Ridha, maka mutu paving block= 288,9kg/cm2 sudah sangat aman terhadap kerusakan/keretakan. SNI 03-0691-1996, menjelaskan bahwa persyaratan mutu paving block untuk tempat parkir mobil yaitu: minimum 170 kg/cm2. Pengunci(kansteen), ukuran tinggi =0,2m, lebar =0,12m dan panjang total 21,2m. Kansteen terbuat dari beton tanpa tulangan dengan perbandingan 1semen PCC:2pasir:3 batu pecah, komposisi beton ini menghasilkan kuat tekan beton K-175. Pengunci samping jalan paving block dengan mutu beton K-175 sudah sangat aman terhadap beban kendaraan. Kansteen sangat penting dalam kestabilan ke arah samping jalan ini sebab tidak terdapat perekat antara paving block, apabila pengunci ini rusak/pecah akibat beban kendaraan, maka paving block akan lepas ke arah samping dan pada akhirnya jalan ini mengalami kerusakan. Tabel 1. Hasil uji kuat tekan No. Tanggal uji Berat(kg) Luas(cm2) Beban mak.(kg) Kuat tekan(kg/cm2) 1. 2-7-2018 5,30 210,0 63.200 300,9 2. 2-7-2018 5,27 210,0 60.000 285,7 3. 2-7-2018 5,31 210,0 59.000 280,9 4. 2-7-2018 5,90 210,0 62.500 297,6 5. 2-7-2018 5,40 210,0 58.700 279,5 Rata rata kuat tekan 288,9 430

Gambar 4. Tampak atas jalan paving block Gambar 5. Potongan A-A jalan paving block Gambar 6. Potongan B-B jalan paving block 431

Prosedur pelaksanaan pemasangan jalan paving block Gambar 7. Pembongkaran jalan paving blok yang sudah rusak Gambar 8. Pemasangan paving blok Gambar 9. Pengecoran kansteen (pengunci) Gambar 10. Hasil kegiatan pengabdian 4.KESIMPULAN Berdasarkan hasil kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat di Masjid Ridha dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Jalan paving block Masjid Ridha seluas 25,2m2 telah memenuh syarat teknis 2. Peningkatan prasarana Jalan Masjid Ridha sangat bermanfaat terhadap jamaah 3. Pengetahuan teknis pelaksanaan dan keselamatan kerja pekerja meningkat 5.DAFTAR PUSTAKA Dipohusodo, Istimawan, 1999. Struktur Beton Bertulang. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Mukomoko,J.A.1985. Penyusunan Anggaran Biaya Bangunan.Jakarta:Gaya Media Pratama. Standard Nasional Indonesia. 1986. British Standard BS 6717:Part 1:Precast Concrete Paving Blocks Part 1 Spesification for Paving Block BritishStandard Institution. (http://google.com, diakses 07 Pebruari 2018). Standard Nasional Indonesia. 1991. Tata Cara Pemasangan Blok Beton Terkunci untuk Permukaan Jalan.SNI 03-2403 1991.Badan Standarnisasi Nasional. (http://google.com, diakses 07 Pebruari 2018). 432

Standard Nasional Indonesia. 1996. Bata Beton (Paving Block).SNI 03-0691-1996. Dewan Standar Nasional - DSN. (http://google.com, diakses 07 Pebruari 2018). Standard Nasional Indonesia. 2004. Semen Portland Komposit.SNI 15-7064-2004.Badan Standarnisasi Nasional. (http://google.com, diakses 07 Pebruari 2018). Wahyuni, L dan Syahrir A. Rahim. 1999. Struktur Beton Bertulang Standar Baru SNI T 15-10991-03, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama 6.UCAPAN TERIMA KASIH Tim pelaksana Pengabdian Kepada Masyarakat mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terutama Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (UPPM) Politeknik Negeri Ujung Pandang yang telah memberi dukungan dana sehingga kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik. 433