xv BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan teknologi komputer telah banyak digunakan untuk membantu mempermudah dan mempercepat suatu proses atau pekerjaaan yang sifatnya rutin. Dalam hal ini komputer yang digunakan sudah dilengkapi dengan perangkat lunak yang sesuai untuk pekerjaan tersebut. Perlindungan karya cipta dalam bentuk digital antara lain software (piranti lunak) dan produk multimedia seperti teks, musik, (dalam format WAVE atau WAV), gambar/citra fotografi, video digital. Selama ini penggandaan atas produk digital tersebut dilakukan secara bebas dan leluasa. Pemegang hak cipta atas produk citra tersebut tentu dirugikan karena tidak mendapat royalty dari usaha penggandaan tersebut. Untuk mengurangi kerugian terhadap pencipta karya citra, maka perlu dibuatkan sebuah sistem yang dapat memberi identitas kepemilikan (digital signature) dan setiap saat dapat dilihat atau diperiksa identitasnya dengan cepat dan akurat. Perlindungan karya cipta ini perlu untuk menghargai para seniman yang menciptakan karya tersebut. Untuk memberikan identitas pada sebuah karya digital diperlukan sebuah perangkat lunak yang mampu memasukkan atau menyisipkan sebuah informasi tertentu ke dalam data multimedia digital. Informasi tertentu yang dimasukkan disebut sidik digital atau digital signature dari pemilik yang sah atas produk multimedia tersebut. Pemberian signature dengan teknik watermarking dilakukan tanpa merusak data multimedia yang hendak dilindungi. Dan jika ingin melihat
kembali informasi dalam sidik signature, pemilik bisa mengekstraksi watermark dari dalam data multimedia digital tersebut. xvi Transformasi wavlet adalah sebuah transformasi matematika yang digunakan untuk menganalisis sinyal bergerak. Sinyal bergerak ini dianalisis untuk mendapatkan informasi spektrum frekuensi dan waktunya secara bersamaan. Salah satu seri pengembangan transformasi wavelet adalah Discrete Wavelet Transform (DWT) Metode yang digunakan untuk melakukan penyisipan sidik signature adalah Discrete Wavelet Transform (DWT). Penyisipan watermark pada file audio digital menggunakan DWT ini dilakukan pada koefisien rentang frekuensi (koefisien DWT) sebelum direkonstruksi menggunakan IDWT untuk menjadi audio ber-watermark. Kunci K, berguna dalam proses penyisipan watermark sebagai informasi tambahan untuk audio yang disisipi watermark. Pemasukan kunci yang salah saat menjalankan proses ekstraksi watermark menyebabkan watermark hasil ekstraksi tidak sesuai dengan watermark yang disisipkan saat proses penyisipan watermark. Berdasarkan hal yang telah diuraikan diatas maka skripsi ini diberi judul Analisis Digital Audio Watermarking Dengan Menggunakan Metode Discrete Wavelet Transform (DWT). 1.2 Rumusan Masalah Pada penelitian ini yang menjadi rumusan masalah adalah bagaimana merancang perangkat lunak yang dapat: 1. Menyisipkan sidik signature ke dalam file audio yang dilindungi sebagai tanda kepemilikan karya cipta multimedia. 2. Mengekstrak kembali sidik signature dari file audio yang ber-watermark. 3. Menganalisis apakah audio yang di-watermarking sudah memenuhi kriteria imperceptibility, fidelity dan recovery.
xvii 1.3 Batasan Masalah Dalam penelitian ini dilakukan beberapa pembatasan masalah yaitu: 1. File audio digital yang akan disisipi berjenis wave dengan durasi 15 detik. 2. Sidik signature yang disisipi adalah data yang berformat text. 3. Metode penyisipan yang digunakan adalah Discrete Wavlet Transform (DWT). 4. Tools yang digunakan adalah MATLAB Versi 7.9 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah 1. Memberikan label hak cipta pada audio digital dengan metode Discrete Wavelet Transform. 2. Memenuhi 3 kriteria dari watermarking yang akan dicapai, seperti imperceptibility, fidelity dan recovery. 1.5 Manfaat Penulisan Sedangkan manfaat penelitian ini adalah mengurangi kerugian atas penggandaan karya cipta audio digital yang dilindungi. 1.6 Metodologi Penelitian Metode ini dilaksanakan dengan melakukan studi kepustakaan mengenai watermarking serta buku-buku maupun artikel-artikel atau e-book dan juga
xviii journal international yang didapatkan melalui internet. Metodologi perancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SHPS). SHPS yang merupakan pendekatan melalui beberapa tahap untuk menganalisis dan merancang sistem yang dimana sistem tersebut telah dikembangkan dengan baik melalui siklus kegiatan penganalisaan dan pemakai secara spesifik [3]. Tujuh tahap siklus pengembangan sistem terdiri dari: 1. Mengidentifikasi masalah, peluang dan tujuan WAVE adalah subset dari Microsoft RIFF, yang dapat mencakup banyak jenis data yang berbeda. Ini pada awalnya ditujukan untuk file multimedia, tetapi karena spesifikasinya cukup terbuka untuk memungkinkan apapun untuk ditempatkan di file tersebut, dan diabaikan oleh program yang membaca format audio dengan benar.. Penjelasan ini tidak dimaksudkan untuk menjadi lengkap, tetapi untuk menyarankan cara-cara sederhana untuk melakukan tugas umum dengan audio gelombang, dan memberikan beberapa petunjuk untuk sumber informasi lain. 2. Mengumpulkan data Yaitu menentukan contoh data yang hendak di-watermark berupa file WAVE dengan ukuran yang bervariasi. 3. Menganalisis kebutuhan sistem Perangkat dan tehnik-tehnik tertentu akan membantu penganalisis menentukan kebutuhan. Perangkat yang dimaksud adalah penggunaan aliran data untuk menyusun daftar input, proses dan output fungsi bisnis dalam bentuk grafik terstruktur. Pada poin ini penganalisis menyiapkan suatu proposal sistem yang berisikan ringkasan apa saja yang ditemukan, serta rekomendasi atas apa saja (bila ada) yang harus dilakukan. 4. Merancang Sistem Menggunakan informasi-informasi yang terkumpul sebelumnya untuk mendesain sistem. Merancang prosedur-prosedur data entry sedemikian rupa
xix sehingga data yang dimasukkan kedalam sistem benar-benar akurat. Dan menggunakan tehnik-tehnik bentuk perancangan sistem tertentu untuk menjamin keefektifan input sistem. 5. Mengimplementasikan Menggunakan program yang telah dibangun untuk membuat watermarking pada file audio wave. 6. Menguji Sistem Program yang dibangun diuji dengan serangan-serangan terhadap file wave antara lain kompresi dan transmisi. Pengujian dilakukan agar mengetahui apakah proses watermaking tersebut sudah terpenuhi persyaratan yang sesuai dengan kriteria watermarking yaitu: a. Imperceptibility. Keberadaan data penyisip pada file wave tidak dapat dipersepsi oleh indra pendengaran manusia yaitu tidak ditemukan gangguan atau noise. b. Fidelity. Mutu file wave tidak berubah banyak akibat penyisipan dimana suara wave watermark tidak berbeda dari file wave yang asli. c. Recovery. Pesan yang disembunyikan dapat diekstraksi (diambil) kembali. 7. Mendokumentasikan Melakukan pengarsipan data-data hasil pengujian, pembuatan kesimpulan serta laporan akhir.
xx 1.7 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut: BAB 1 PENDAHULUAN Pada Bab ini membahas Latar Belakang, Perumusan Masalah, Pembatasan Masalah, Tujuan penelitian, Manfaat Penelitian, Metode Penelitian serta Sistematika Penulisan. BAB 2 LANDASAN TEORI Pada Bab ini membahas tentang landasan teori tentang Watermarking, audio digital, format file WAVE, struktur file WAVE serta algoritma Discrete Wavelet Transform. BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN Pada Bab ini membahas mengenai analisis file audio WAVE, langkahlangkah watermarking pada file WAVE, model usulan sistem serta perancangan antar muka pengguna. BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM Pada Bab ini membahas tentang implementasi hasil penulisan program dan pengujian sistem yang telah dibangun. BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN Pada Bab ini merupakan kesimpulan dari semua pembahasan yang ada dengan saran-saran yang ditujukan bagi para pembaca atau pengembang.