BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN FASILITAS TRANSPORTASI INTERMODA BSD

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Terminal Antarmoda Monorel Busway di Jakarta PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN KERETA API TAMBUN BEKASI

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN MUSEUM BATIK INDONESIA

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAMPUS II PONDOK PESANTREN MODERN FUTUHIYYAH DI MRANGGEN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN STASIUN KA BANDARA INTERNASIONAL SOEKARNO-HATTA

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANAGAN

BAB V PROGRAMMING. Luas (m 2 ) (orang) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) KELOMPOK KEGIATAN MASJID

BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Aktivitas Utama Ruang Jumlah Kapasitas Luas (m 2 ) Entrance hall dan ruang tiket

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN INTERMODA DI TANGERANG

b. Kebutuhan ruang Rumah Pengrajin Alat Tenun

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 5 PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Tabel 5.1. Kapasitas Kelompok Kegiatan Utama. Standar Sumber Luas Total Perpustakaan m 2 /org, DA dan AS 50 m 2

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB 5 KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PENGEMBANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PASAR

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR BASKET DI KAMPUS UNDIP TEMBALANG. sirkulasi/flow, sirkulasi dibuat berdasarkan tingkat kenyamanan sbb :

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

Orchestra pit 21 pengrawit 69.3 R Latihan 35 orang 84 R Tunggu Pemain 35 orang 28

BAB V KONSEP. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERANCANGAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB IV: KONSEP Pendekatan Aspek Kinerja Sistem Pencahayaan Sistem Penghawaan Sistem Jaringan Air Bersih

Bab V. PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MARKAS PUSAT DINAS KEBAKARAN SEMARANG. No Kelompok Kegiatan Luas

BAB V KONSEP DASAR DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TEMPAT ISTIRAHAT KM 166 DI JALAN TOL CIKOPO-PALIMANAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RELOKASI PASAR IKAN HIGIENIS REJOMULYO SEMARANG

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REST AREA TOL SEMARANG BATANG. Tabel 5.1. Besaran Program Ruang

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

STADION AKUATIK DI SEMARANG

TUGAS AKHIR 131/ BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VII PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMAN BUDAYA CIREBON. Tabel 7.1 Total Kebutuhan Luas Bangunan Taman Budaya Cirebon

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Tabel 5.1 Perhitungan Besaran Program Ruang Gelanggang a. Pengelola. No Ruang Kapasitas Standar Ruang Luas Ruang Sumber

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

4. BAB 4 PROGRAM ARSITEKTUR

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PROYEK

BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

LP3A REDESAIN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL TIPE B BAB V KONSEP DAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Tugas Akhir 127/49 Redesain Pengadilan Negeri Semarang Kelas IA Khusus BAB IV STUDI BANDING LOKASI

BAB V KONSEP. dasar perencanaan Asrama Mahasiswa Binus University ini adalah. mempertahankan identitas Binus University sebagai kampus Teknologi.

Tabel 6.1. Program Kelompok Ruang ibadah

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Zona lainnya menjadi zona nista-madya dan utama-madya.

BAB V PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MUSEUM PALEONTOLOGI PATIAYAM

BAB V KONSEP PERANCANGAN

S K E M A T I K D E S A I N

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang.

BAB V KONSEP PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PROGRAM DASAR PERANCANGAN

BAB VI KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. 5.1 Konsep Tapak Bangunan Pusat Pengembangan dan Pelatihan Mesin Industri Zoning

BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN KOLAM RENANG INDOOR UNDIP

BAB VII PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GEDUNG KULIAH SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO

Tabel 5.1 : Rekapitulasi Program Ruang Depo Lokomotif

BAGIAN 4 DISKRIPSI HASIL RANCANGAN

Jenis dan besaran ruang dalam bangunan ini sebagai berikut :

BAB V HASIL. Tabel 5.1 Program Ruang

TUGAS AKHIR PERIODE 128/

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

TEMA DAN KONSEP. PUSAT MODE DAN DESAIN Tema : Dinamis KONSEP RUANG KONSEP TAPAK LOKASI OBJEK RANCANG

Taman Imaginasi Di Semarang 126/48

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pelatihan

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BUDGET HOTEL

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SMAN 54 JAKARTA

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN AGROBISNIS, KABUPATEN SEMARANG

[STASIUN TELEVISI SWASTA DI JAKARTA]

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL RESORT

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMAN PINTAR DI KOTA SOLO DENGAN METAFORA ARSITEKTUR

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB V Program Dasar Perencanaan dan Perancangan Arsitektur

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN AREA PENDIDIKAN R. PUBLIK. Gambar 3.0. Zoning Bangunan Sumber: Analisa Penulis

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SHOPPING CENTER DI YOGYAKARTA

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GALERI SENI LUKIS MODERN DI YOGYAKARTA

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V LANDASAN PROGRAM PERANCANGAN DAN PERENCANAAN 5.1.Program Dasar Perencanaan Program Ruang a. Kelompok Kegiatan Pertandingan

PUSAT MODIFIKASI MOBIL BAB V KONSEP PERANCANGAN KONSEP METAFORA PADA BANGUNAN Beban angin pada ban lebih dinamis.

BAB VI KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

Transkripsi:

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 1.1. PROGRAM DASAR PERENCANAAN Program Dasar Perencanaan mengenai Sriwedari Cultural Centre ini didasarkan pada pendekatan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya. Pada program dasar perencanaan dibagi atas program besaran ruang serta lokasi tapak terpilih. Adapun tujuan program dasar perencanaan adalah sebagai landasan acuan dalam tahap desain grafis perancangan. 1.2. PROGRAM RUANG Kelompok Kegiatan Operasional Cultural Centre Lobby Utama 90 Ruang Kepala Manager Cultural 16 Centre Ruang Rapat 50 Toilet Manager 2,5 Ruang Wakil Kepala Manager 12 Cultural Centre Ruang Administrasi dan Keuangan 7,2 Ruang Staff 28,8 Pantry 20 Toilet Staff Wanita 6,8 Toilet Staff Pria 5,8 Ruang Tourist Information Centre 16 Total 255,1 m² Tabel 6.1 Program Ruang Kelompok Kegiatan Operasional Cultural Centre Kelompok Kegiatan Gedung Pertunjukkan Wayang Orang Lobby 270 Ruang tunggu 225 Ruang Informasi / Customer Service 6 Tiket Box Sirkulasi Antrian 6 60 Ruang Audiens 975 Studio Sanggar Tari dan Drama 80 2 Toilet Pengunjung Wanita 33,6 2 Toilet Pengunjung Pria 21,4 2 Toilet Pengunjung Difabel 9,1 Stage 210 Theater Experimental 150 93

Stage 110 Ruang Pemain Gamelan 40 Ruang Rias 27,5 Ruang Ganti Utama 27,5 Ruang Ganti Figuran 33 Ruang Latihan 80 Ruang Persiapan Pentas 20 Ruang Tunggu 18 Back stage/ Ruang Koordinasi 30 Bengkel Dekorasi 360 Toilet Performers Wanita 6,8 Toilet Performers Pria 5,8 Ruang Manager 12 Ruang Rapat 40 Toilet Manager 2,5 Ruang Administrasi dan Keuangan 7,2 Ruang Staff 28,8 Ruang Kontrol 4 Ruang peralatan 9 Pantry 20 Toilet Staff Wanita 6,8 Toilet Staff Pria 5,8 Ruang Panitia / Pengelola acara 24 Total 2964,8 m² Tabel 6.2 Program Ruang Kelompok Kegiatan Gedung Pertunjukkan Wayang Orang Kelompok Kegiatan Kegiatan Museum dan Gallery Lobby 90 Ruang Informasi / Customer Service 6 Ruang Pameran Museum 700 Perpustakaan 300 Gallery Seni / Ruang Serba Guna 200 Sanggar Seni Lukis 60 Sanggar Seni Kriya 60 Toko Souvenir 40 Ruang Audio Visual Ruang Proyektor 160 9 Toilet Pengunjung Wanita 16,8 Toilet Pengunjung Pria 10,7 Toilet Pengunjung Difabel 4,05 Ruang Manager 12 94

Ruang Rapat 40 Toilet Manager 2,5 Ruang Administrasi dan Keuangan 7,2 Ruang Staff 28,8 Laboraturium Reservasi Koleksi 39 Ruang Arsip 9 Pantry 20 Toilet Staff Wanita 6,8 Toilet Staff Pria 5,8 Total 1827,65 m² Tabel 6.3 Program Ruang Kelompok Kegiatan Museum dan Gallery Kelompok Kegiatan Penunjang Kawasan Cultural Centre Open Theater 450 Gedung Serbaguna 400 Pujasera 840 Musholla 100 Toilet Umum Wanita 16,8 Toilet Umum Pria 14 Toilet Pengunjung Difabel 4,05 Total 1824,85 m² Tabel 6.4 Program Ruang Kelompok Kegiatan Penunjang Kawasan Cultural Centre Kelompok Kegiatan Service Cultural Centre Ruang Panel 8 Ruang Pompa 20 Ruang Genset 60 Ruang Petugas Keamanan 9,6 Pos Jaga 12 Ruang Peralatan 6 Ruang AHU 30 Lift Difabel 11,96 Loading Dock 25 Ruang Petugas Kebersihan 7,2 Tangga Darurat 60 Janitor 3 Ruang Pembuangan Sampah 6 Toilet Service 2,5 Total 261,26 m² Tabel 6.5 Besaran Ruang Kelompok Kegiatan Service 95

Kelompok Ruang Kelompok Kegiatan Operasional Cultural Centre 255,1 m² Kelompok Kegiatan Gedung Pertunjukkan Wayang Orang 2964,8 m² Kelompok Kegiatan Museum dan Gallery 1827,65 m² Kelompok Kegiatan Penunjang Kawan Cultural Centre 1824,85 m² Kelompok Kegiatan Service Cultural Centre 261,26 m² Luas Total 7133,66 m² Sirkulasi 30% 2140,098 m² Total Keseluruhan 9273,758 m² Pembulatan 9300 m² Tabel 6.6 Total Keseluruhan Program Ruang Cultural Centre Kelompok Ruang Lantai 1 Cultural Centre Kelompok Kegiatan Operasional Cultural Centre Lobby Utama 90 Ruang Kepala Manager Cultural 16 Centre Ruang Rapat 50 Toilet Manager 2,5 Ruang Wakil Kepala Manager 12 Cultural Centre Ruang Administrasi dan Keuangan 7,2 Ruang Staff 28,8 Pantry 20 Toilet Staff Wanita 6,8 Toilet Staff Pria 5,8 Ruang Tourist Information Centre 16 Kelompok Kegiatan Gedung Pertunjukkan Wayang Orang Lobby 180 Ruang tunggu 140 Ruang Informasi / Customer Service 6 Tiket Box Sirkulasi Antrian 6 60 Ruang Audiens 600 Toilet Pengunjung Wanita 16,8 Toilet Pengunjung Pria 10,7 Toilet Pengunjung Difabel 4,05 Stage 210 Theater Experimental Stage 150 110 Ruang Pemain Gamelan 40 96

Ruang Rias 27,5 Ruang Ganti Utama 27,5 Ruang Ganti Figuran 33 Ruang Latihan 80 Ruang Persiapan Pentas 20 Ruang Tunggu 18 Back stage/ Ruang Koordinasi 30 Bengkel Dekorasi 360 Toilet Performers Wanita 6,8 Toilet Performers Pria 5,8 Ruang Manager 12 Ruang Rapat 40 Toilet Manager 2,5 Ruang Administrasi dan Keuangan 7,2 Ruang Staff 28,8 Ruang Kontrol 4 Ruang peralatan 9 Pantry 20 Toilet Staff Wanita 6,8 Toilet Staff Pria 5,8 Ruang Panitia / Pengelola acara 24 Kelompok Kegiatan Museum dan Gallery Lobby 90 Ruang Informasi / Customer Service 6 Toko Souvenir 40 Ruang Manager 12 Ruang Rapat 40 Toilet Manager 2,5 Ruang Administrasi dan Keuangan 7,2 Ruang Staff 28,8 Laboraturium Reservasi Koleksi 39 Ruang Arsip 9 Pantry 20 Toilet Staff Wanita 6,8 Toilet Staff Pria 5,8 Kelompok Kegiatan Penunjang Kawasan Cultural Centre Open Theater 450 Gedung Serbaguna 400 Pujasera 340 Musholla 50 Toilet Umum Wanita 16,8 Toilet Umum Pria 14 Toilet Pengunjung Difabel 4,05 97

Kelompok Kegiatan Service Cultural Centre Ruang Panel 8 Ruang Pompa 20 Ruang Genset 60 Ruang Petugas Keamanan 9,6 Pos Jaga 12 Ruang Peralatan 6 Ruang AHU 30 Lift Difabel 11,96 Loading Dock 25 Ruang Petugas Kebersihan 7,2 Tangga Darurat 60 Janitor 3 Ruang Pembuangan Sampah 6 Toilet Service 2,5 Total 4401,56 m² Sirkulasi 30 % 1320,468 m² Total Keseluruhan 5722,028 m² Tabel 6.7 Total Keseluruhan Program Ruang Lantai 1 Cultural Centre Kelompok Ruang Lantai 2 Cultural Centre Kelompok Kegiatan Gedung Pertunjukkan Wayang Orang Lobby 90 Ruang tunggu 85 Ruang Audiens 375 Studio Sanggar Tari dan Drama 80 Toilet Pengunjung Wanita 16,8 Toilet Pengunjung Pria 10,7 Toilet Pengunjung Difabel 4,05 Kelompok Kegiatan Museum dan Gallery Ruang Pameran Museum 700 Perpustakaan 300 Gallery Seni / Ruang Serba Guna 200 Sanggar Seni Lukis 60 Sanggar Seni Kriya 60 Ruang Audio Visual Ruang Proyektor 160 9 Toilet Pengunjung Wanita 16,8 Toilet Pengunjung Pria 10,7 Toilet Pengunjung Difabel 4,05 Kelompok Kegiatan Penunjang Kawasan Cultural Centre 98

Pujasera 500 Musholla 50 Total 2732,1 m² Sirkulasi 30 % 819,63 m² Total Keseluruhan 3551,73 m² Tabel 6.8 Total Keseluruhan Program Ruang Lantai 2 Cultural Centre Keterangan : Ruang yang terdapat pada lantai 1 Ruang yang terdapat pada lanta 2 Ruang yang terdapat di lantai 1 dan 2 99

1.3. TAPAK TERPILIH Gambar 6.1 Lokasi Zona Perancangan Cultural Centre Sumber : KAK Sayembara GWO Surakarta Taman Sriwedari terletak di Dusun Kadipala Kelurahan Sriwedari, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta.Taman Sriwedari merupakan salah satu ruang publik yang memiliki letak cukup strategis dibandingkan dengan ruang publik lainnya. Hal ini dikarenakan letak Taman Sriwedari tepat di tepi Jalan Slamet Riyadi yang merupakan pusat Kota Surakarta. Adapun batas batas administratif dari Taman Sriwedari adalah sebagai berikut : Utara : Jalan Slamet Riyadi Timur : Jalan Museum Selatan : Jalan Kebangkitan Nasional Barat : Kelurahan Penumping Lokasi perancangan sendiri terdapat pada zona yang berwarna merah. Zona tersebut merupakan zona untuk perancangan gedung wayang orang pada masterplan taman sriwedari. Luasan zona tersebut adalah sekitar 15.000 m² dan memiliki KDB sekitar 40%. Maka dari itu luasan lahan untuk lantai dasar yang boleh dibangun adalah sekitar 6.000 m². Potensi permasalahan tapak adalah lokasi tapak yang sedikit jauh dari pintu masuk utama dari jalan slamet riyadi sehingga pengunjung harus berjalan sedikit jauh untuk dapat mencapai lokasi cuktural centre. Dari gedung parkir yang berada dibagian selatan pun lokasinya sedikit jauh sehingga perlu didesain sebuah pedestrian walk yang nyaman atau sebuah shuttle bus yang mengantar pengunjung setiap beberapa menit sekali. 100

1.4. KONSEP DASAR PERANCANGAN 1.4.1. Aspek Kinerja No Aspek Kinerja Penggunaan Pada Bangunan 1 Sistem Pencahayaan Pencahayaan Alami Pencahayaan Buatan 2 Sistem Pengkondisian Udara Penghawaan Alami Penghawaan Buatan 3 Jaringan Air Bersih PDAM Sumur Arteris 4 Jaringan Air Kotor Sistem Pengolahan Air Limbah (SPAL) 5 Jaringan Listrik PLN Generator Set 6 Jaringan Pembuangan Sampah 7 Jaringan Pemadam Kebakaran 8 Sistem Transportasi Vertikal Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Fire Alarm Smoke & Flame Detector Sprinkle Fire Extinguisher Hydrant Tangga Lift Ramp 9 Sistem Penangkal Petir Penangkal Petir Faraday 10 Sistem Keamanan CCTV Metal Detector Walkthrough Detector Inspection Mirror Tabel 6.9 Aspek Kinerja Cultural Centre 1.4.2. Aspek Arsitektural No Aspek Arsitektural Penggunaan Pada Bangunan 1 Tampilan Bangunan Bangunan Cultural Centre di Taman Sriwedari merupakan bangunan pusat kebudayaan untuk masyarakat kota Solo. Karakter yang dibangun dari bangunan ini adalah sebuah karya arsitektur dengan gaya 101

modern yang dinamis tetapi tetap berciri kebudayaan kota solo. Kombinasi antara material kayu, baja dan kaca akan membuat kesan sebuah cultural centre yang tradisional sekaligus modern. Bangunan cultural centre ini juga akan memiliki bentuk yang dinamis tetapi tidak meninggalkan aspek -aspek kebudayaan seperti rumah adat dan kesenian kota solo. 2 Pemilihan Warna Dalam pemilihan warna akan menggunakan warna-warna monochrom yang didasari oleh warna coklat dan hitam. Warna warna ini merupakan warna kayu yang akan menimbulkan kesan tradisional dan warna hitam yang akan menimbulkan kesan gagah dan kuat. 3 Pemilihan Material Pemilihan material akan didominasi dengan kayu, baja, kaca dan bata ekspose. Pemilihan kayu dan bata expose digunakan untuk menimbulkan kesan tradisional terlepas dengan desain dari cultural centre ini sendiri. Pemilihan material baja digunakan untuk menimbulkan kesan industrial yang memang sedang menjadi trend saat ini. Pemilihan material kaca sendiri digunakan untuk menimbulkan kesan modern dimana salah satu penggunaan material tembus pandang seperti kaca atau fiber merupakan salah satu bentuk ciri khas arsitektur modern. Pemilihan material pun akan sangat berfokus pada material yang mudah dirawat sehingga seiring berjalannya waktu bangunan cultural centre ini dapat terlihat bagus dan terawat. Tabel 6.10 Aspek Arsitektural Cultural Centre 1.4.3. Aspek Struktural No Aspek Struktural Penggunaan Pada Bangunan 1 Struktur pondasi ( sub structure ) Pondasi yang akan digunakan dalam perancangan bangunan cultural centre ini adalah pondasi dalam yaitu pondasi tiang 102

2 Struktur lantai ( floor structure ) 3 Struktur dinding ( mid structure ) pancang. Hal ini dimaksudkan agar bangunan cultural centre ini dapat lebih kokoh berdiri mengingat bahwa walaupun bangunan cultural centre ini hanya memiliki 2 tingkat tetapi bangunan ini memiliki ketinggian per lantai yg cukup tinggi. Hal ini dimaksudkan untuk menimbulkan kesan luas dan untuk mendukung kinerja gedung pertunjukkan wayang orang. Konstruksi lantai 2 akan menggunakan lantai mezzanine dengan material konstruksi baja dan beton. Untuk bahan penutup lantai menggunakan kombinasi antara keramik tiles dengan warna gradasi coklat maupun cream dan keramik maupun panel-panel bermotif kayu pada beberapa ruang dan bagian gedung. Pemilihan bahan penutup tidak menggunakan kayu karena untuk perawatannya sendiri dianggap susah dan memerlukan biaya lebih. Pada struktur dinding akan menggunakan bata ringan yang diplester lalu difinishing dengan cat-cat berwarna gradasi coklat. Selain itu beberapa bagian khususnya pada bagian outdoor menggunakan panel-panel bermotif kayu karena panel-panel seperti ini dinilai lebih awet terkena cuaca jika dibandingkan dengan cat. Untuk bagian gedung pertunjukkan akan memiliki ketebalan dinding yang lebih serta menggunakan material dan finishing yang mampu menyerap bunyi agar tidak mengganggu pengunjung diluar gedung pertunjukkan. pada beberapa bagian dinding pun akan digunakan material kaca yang cukup banyak untuk memaksimalkan pencahayaan alami serta sebagai penimbul kesan modern. 4 Struktur Atap ( upper structure ) Pada struktur atap akan menggunakan struktur space frame dimana stuktur ini sangat mudah untuk dibentuk sehingga dapat mengikuti desain-desain yang dinamis. Selain itu struktur ini juga biasa 103

digunakan untuk bangunan yang memiliki bentang lebar sehingga desain dari ruangruang tanpa kolom ditengah ruang dapat diminimalisir. Hal ini sangat bermanfaat untuk ruang pertunjukkan wayang orang dimana ruang ini membutuhkan luasan ruang yang luas tanpa adanya kolom ditengah ruangan. Tabel 6.11 Aspek Struktural Cultural Centre 104