BAB I KERANGKA KONSEP. mempunyai dasar imunopatologi (FKU Air langga 1994: 201).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I KONSEP DASAR. Berdarah Dengue (DBD). (Aziz Alimul, 2006: 123). oleh nyamuk spesies Aedes (IKA- FKUI, 2005: 607 )

Derajat 2 : seperti derajat 1, disertai perdarah spontan di kulit dan atau perdarahan lain

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penyakit DBD adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penyebab timbulnya penyakit DHF. oleh virus dengue sejenis virus yang tergolong arbovirus (Arthropodborne

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Morbiditas dan mortalitas DHF bervariasi dan dipengaruhi oleh berbagai

BAB II TINJAUAN TEORI. Demam berdarah adalah infeksi akut yang disebabkan oleh arbovirus (arthropodborn

Hasil Uji Statistik Trombosit Range dengan. Perdarahan Kulit dan Perdarahan Mukosa 64

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Penyakit demam berdarah adalah penyakit menular yang di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. genus Falvivirus, virus RNA dari Keluarga Falviviridae (Soedarto 2012).

LAPORAN KASUS / RESUME DIARE

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DEMAM CHIKUNGUNYA Oleh DEDEH SUHARTINI

ASUHAN KEPERAWATAN DEMAM TIFOID

BAB I PENDAHULUAN. Selama hampir dua abad penyakit Demam Berdarah (DB) disejajarkan

BAB III ANALISA KASUS

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADIA PASIEN GANGGUAN KEBUTUHAN SUHU TUBUH (HIPERTERMI)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 2 PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN

A. PENGERTIANs DHF adalah suatu infeksi arbovirus akut yang masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk spesies aides. Penyakit ini sering menyerang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN

Divisi Infeksi Tropis Bagian IKA FK USU Medan

BAB II KONSEP DASAR. oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan

BAB I TINJAUAN TEORI. Suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah diastolic>90

BAB II TINJAUAN TEORITIS

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) PENYULUHAN KESEHATAN DEMAM BERDARAH DENGUE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Perancangan Prediksi Keputusan Medis Untuk Penyakit Demam Berdarah Dengue Dengan Jaringan Syaraf Tiruan

A. lisa Data B. Analisa Data. Analisa data yang dilakukan pada tanggal 18 April 2011 adalah sebagai. berikut:

LAPORAN PENDAHULUAN Konsep kebutuhan mempertahankan suhu tubuh normal I.1 Definisi kebutuhan termoregulasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Asia Tenggara termasuk di Indonesia terutama pada penduduk yang

PENYAKIT-PENYAKIT DITULARKAN VEKTOR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. diseluruh penjuru dunia dengan kejadian tertinggi dibeberapa daerah tropis seperti

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)

Implementasi dan Evaluasi Keperawatan No. Dx. Tindakan dan Evaluasi

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR SECARA LENGKAP

5. Pengkajian. a. Riwayat Kesehatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ASUHAN KEPERAWATAN. Latar belakang pendidikan. : Perumahan Pantai Perak gang 3 no 21 Semarang. Tanggal masuk RS : 6 September 2013 Diagnosa medis

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

KARYA TULIS ILMIAH. ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. S DENGAN DENGUE HEMORAGIC FEVER (DHF) DI RUANG FLAMBOYAN RSI PKU MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN - PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau yang disebut Dengue

BAB XVII DENGUE XVII.1 Patogenesis1,2

BAB III BAHAN DAN METODE

Kekurangan volume cairan b.d kehilangan gaster berlebihan, diare dan penurunan masukan

Penularan DBD terjadi melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti betina yang telah membawa virus Dengue dari penderita lainnya. Nyamuk ini biasanya aktif

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Mei 2007 jam : Jl. Menoreh I Sampangan Semarang

BAB 1 PENDAHULUAN. masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes aegypty. Penyakit ini dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP ) DHF ( Dengue Haemoragic Fever)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

NYAMUK SI PEMBAWA PENYAKIT Selasa,

TINJAUAN PENATALAKSANAAN DEMAM BERDARAH DENGUE PADA ANAK DI SELURUH PUSKESMAS KEPERAWATAN WILAYAH KABUPATEN JEMBER PERIODE 1 JANUARI 31 DESEMBER 2007

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masalah kesehatan masyarakat sejak diketemukannya kasus tersebut di Surabaya pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. DBD yang paling penting adalah dengan mengendalikan nyamuk Aedes

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti yang

LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI DI RS ROEMANI RUANG AYUB 3 : ANDHIKA ARIYANTO :G3A014095

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. T DENGAN DENGUE HEMORRHAGIC FEVER GRADE II DI BANGSAL MELATI 2C DI RSUD MOEWARDI, SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

- Nyeri dapat menyebabkan shock. (nyeri) berhubungan. - Kaji keadaan nyeri yang meliputi : - Untuk mengistirahatkan sendi yang fragmen tulang

Penatalaksanaan DBD Pada Dewasa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SIARAN RADIO TANGGAL 3 OKTOBER 2011 MATERI PENYAKIT DEMAM BERDARAH NAMA DR. I GUSTI AGUNG AYU MANIK PURNAMAWATI, M.KES

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. DHF (Dengue Haemorraghic Fever) pada masyarakat awam sering

Author : Hirawati, S.Ked. Faculty of Medicine University of Riau Pekanbaru, Riau Files of DrsMed FK UNRI (

BAB I PENDAHULUAN. mentalnya bertambah, pada masa ini juga anak-anak sudah mulai. mengenal dunia luar sehingga pada masa ini anak-anak sangat rentan

BAB IV METODE PENELITIAN. mengaitkan bidang Ilmu Penyakit Dalam, khususnya bidang infeksi tropis yaitu. Rumah Sakit Umum Pusat dr. Kariadi Semarang.

BAB I PENDAHULUAN. sekitar 90 % dan biasanya menyerang anak di bawah 15 tahun. 2. Demam berdarah dengue merupakan masalah kesehatan masyarakat karena

BAB I PENDAHULUAN. oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk betina Aedes aegypti

MACAM-MACAM PENYAKIT. Nama : Ardian Nugraheni ( C) Nifariani ( C)

BAB I PENDAHULUAN. masih terbatas. Hal ini terlihat dari tingginya angka kesakitan dan kematian yang

BAB II KONSEP DASAR. normal sebagai akibat dari perubahan pada pusat termoregulasi yang terletak dalam

ASUHAN KEPERAWATAN HPP

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

bio.unsoed.ac.id MENGENAL PEI\IYAKIT DEMAM BERDARAH PENDAHULUAN penderita dan keluarganya, karena kurangnya pengertian dan pemahaman tentang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Dengue Haemoragic Fever (DHF) yang lebih sering disebut dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Penyakit infeksi dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh virus

Penyebab, gejala dan cara mencegah polio Friday, 04 March :26. Pengertian Polio

Fungsi Makanan Dalam Perawatan Orang Sakit

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan kematian ( Padila 2013).

DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM... i LEMBAR PENGESAHAN... ii PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iii KATA PENGANTAR... iv LEMBAR KEASLIAN KARYA TULIS

BAB I PENDAHULUAN. memiliki jumlah cairan yang lebih sedikit. Perbedaan ini karena laki-laki

BAB I PENDAHULUAN. banyak penyakit yang menyerang seperti dengue hemoragic fever.

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software For evaluation only. MORBILI

BAB I KONSEP DASAR. menderita deferensiasi murni. Anak yang dengan defisiensi protein. dan Nelson membuat sinonim Malnutrisi Energi Protein dengan

BAB III TINJAUAN KASUS. : 5,5 tahun. Tanggal Masuk : 17 Mei 2010 ( Jam ) Tanggal Pengkajian : 18 Mei 2010 (Jam )

PENYELIDIKAN KEJADIAN LUAR BIASA DI GIANYAR. Oleh I MADE SUTARGA PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 2015

KEDARURATAN LINGKUNGAN

Pelayanan Kesehatan bagi Anak. Bab 5 Diare. Catatan untuk instruktur

LAPORAN PENDAHULUAN. PADA PASIEN DENGAN KASUS CKR (Cedera Kepala Ringan) DI RUANG ICU 3 RSUD Dr. ISKAK TULUNGAGUNG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

OLEH : KELOMPOK 5 WASLIFOUR GLORYA DAELI

KEDARURATAN LAIN DIABETES HIPOGLIKEMIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak adalah individu yang berusia 0-18 tahun dipandang sebagai n

Transkripsi:

1 BAB I KERANGKA KONSEP A. PENGERTIAN Demam berdarah merupakan suatu penyakit demam yang sering kali fatal dan berat sering disebabkan oleh virus dengue. Gejala karakteristiknya ditandai oleh permeabilitas kapiler, abnormalitas hemostatis dan pada kasuskasus berat, suatu syok pelepasan protein. Hingga saat ini dianggap mempunyai dasar imunopatologi (FKU Air langga 1994: 201). Dengue Haemoragic Fever (DHF) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue sejenis virus yang tergolong arbovirus dan masuk ke dalam tubuh penderita melalui gigitan nyamuk aedes aegypty (betina) (Cristantie, 1995, Hal: l). Demam berdarah dengue ialah penyakit yang terdapat pada anak dan dewasa dengan gejala utama demam, nyeri otot dan sendi, yang biasanya memburuk setelah dua hari pertama (M.Sjaifoellah, 1996, Hal: 417). B. ETIOLOGI Virus dengue tergolong dalam Famili/suku/group Flaviviridae dan dikenal ada 4 serotipe. Dengue 1 dan 2 ditemukan di Irian ketika berlangsungnya Perang Dunia ke-ii, sedangkan dengue 3 dan 4 ditemukan pada saat wabah di Filipina tahun 1953-1954. Virus dengue berbentuk batang, bersifat termolabil, sensitif 1

2 terhadap inaktivasi oleh dietileter dan natrium dioksikolat, stabil pada suhu 70 o C. C. GAMBARAN KLINIK Eksantem yang klasik ditemukan dalam 2 fase, mula-mula pada awal demam (initial rash) terlihat jelas pada muka dan dada, berlangsung selama beberapa jam dan biasanya tidak diperhatikan oleh pasien. Ruam berikutnya (terminal rash) mulai hari ke3-6, mula-mula berbentuk makula-makula besar yang kemudian bersatu mencuat kembali, aorta kemudian timbul bercakbercak petekia pada dasarnya. Hal ini terlihat pada lengan dan kaki, kemudian menjalar cepat ke seluruh tubuh. Pada saat suhu turun ke normal, ruam ini berkurang dan cepat menghilang, bekas-bekasnya kadang-kadang terasa gatal. Menurut patikan dari WHO tahun 1975 diagnosa DHF harus berdasarkan adanya gejala klinik sebagai berikut: 1. Demam tinggi mendadak dan terus menerus selama 2-7 hari (tanpa sebab jelas) 2. Manifestasi perdarahan: paling tidak terdapat tami ket positif dan adanya salah satu bentuk perdarahan yang lainnya misalnya petekra, epistaksis, perdarahan gusi, melena atau hematomesis. 3. Pembesaran hati (sudah dapat diraba sejak permulaan sakit). 4. Syok yang ditandai nadi lemah, cepat diserti tekanan nadi yang menurun (menjadi 20 mm Hg atau kurang), tekanan darah menurun (tekanan sistolik menurun sampai 80 mm Hg atau kurang) disertai kulit yang teraba dingin

3 dan lembab terutama pada uji hidung, jari dan kulit. Pasien menjadi gelisah timbul sianosis di sekitar mulut. D. PATHWAY Nyamuk aides Aegypty mengandung virus dengue Menggigit manusia Aliran darah Infeksi Pembuluh darah otak mempengaruhi hipotalamus Peningkatan asam lambung Permaebilitas Vaskular meningkat Peningkatan suhu tubuh Mual, muntah Kebocoran plasma Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi Hipovolemia Gangguan cairan dan elektrolit

4 E. FOKUS INTERVENSI Berikut perencanaan DHF sesuai dengan yang terdapat pada pathways, perencanaan ini diambil dari buku perawatan pasien DHF (Cristantie Effendi, 1995) 1. Devisit volume cairan sehubungan dengan berpindahnya cairan intravaskuler ke extravaskuler. Hasil yang diharapkan: - tidak terjadi defisit volume cairan - Mengkaji keadaan umum pasien (lemah, pucat, takikardi), serta tandatanda vital. - Mengobservasi adanya tanda-tanda syok. - Memberiknn cairan intravena sesuai program dokter. - Menganjurkan pasien banyak minum. - Mengkaji tanda dan gejala dehidrasi - Mengkaji perubahan keluaran urin - Monitor intake dan output 2. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi: kurang dari kebutuhan sehubungan dengan mual, muntah, anoreksi, dan sakit saat menelan. Hasil yang diharapkan: - kebutuhan nutrisi pasien terpenuhi, pasien mampu menghabiskan makanan sesuai dengan porsi yang diberikan/dibutuhkan. - Memberikan makanan dalam porsi kecil dan frekuensi sering

5 - Menjelaskan manfaat makanan nutrisi bagi pasien terutama saat sakit. - Mengukur berat badan pada pasien setiap hari (bila mungkin) - Mengkaji keluhan mual, sakit menelan dan muntah yang dialami pasien - Memberikan nutrisi parenteral (kolaborasi dengan dokter) 3. Peningkatan suhu tubuh (hipertermi) sehubungan dengan proses penyakit (viremia) Hasil yang diharapkan: - Suhu tubuh normal (36-37 o C) - Pasien bebas dari demam - Mengkaji saat timbulnya demam - Mengobservasi tanda-tanda vital: suhu, nadi, tensi, pernafasan setiap 1 jam atau lebih sering. - Memberikan penjelasan tentang penyebab demam atau peningkatan suhu tubuh. - Memberikan penjelasan pada pasien/keluarga tentang hal-hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi demam dan menganjurkan pasien/keluarga untuk kooperatif. - Menjelaskan pentingnya tirah baling bagi pasien dan akibatnya jika hal tersebut tidak dilakukan. - Menganjurkan pasien untuk banyak minum ± 2,5 liter/24 jam dan jelaskan manfaat bagi pasien.

6 - Memberikan kompres dingin (pada daerah axila dan lipat paha). - Menganjurkan untuk tidak memakai pakaian dan selimut yang tebal. - Mencatat asupan dan keluaran. - Memberikan terapi cairan intravena obat-obatan sesuai dengan program doktor. 4. Potensial terjadi infeksi sehubungan dengan proses penyakit. Hasil yang diharapkan: Tidak tampak tanda-tanda infeksi pada pasien. - Lakukan teknik aseptik saat melakukan tindakan. - Observasi tanda-tanda vital - Mengobservasi tanda-tanda infeksi. - Amati kelancaran tetesan infus - Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian antibiotik