BAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang. Kematian ibu menurut WHO dalam Kemenkes RI (2014) adalah kematian selama kehamilan atau dalam periode 42 hari

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Peran serta seorang bidan dalam menurunkan angka kematian pada ibu

BAB I PENDAHULUAN. diukur dengan menentukan tinggi rendahnya angka kematian ibu dan

BAB I PENDAHULUAN. selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu,

BAB I PENDAHULUAN. Banyak kejadian komplikasi dari proses kehamilan, persalinan, hingga nifas yang mengarah terjadinya angka kematian ibu.

BAB I PENDAHULUAN. Kematian seorang ibu sewaktu hamil atau dalam waktu 42 hari. sesudah berakhirnya kehamilan tidak bergantung pada tempat, maupun

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan dan kelahiran, tersedianya dan penggunaan fasilitas. obstetri yang rendah pula (Profil kesehatan jawa tengah 2015).

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Eka Fitriani, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. fasilitas pelayanan kesehatan (Jateng, DinKes.2013;h.9). Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Yunita Tri Setya, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. masih cukup tinggi jika dibandingkan dengan negara negara tetangga.

BAB 1 PENDAHULUAN. keadaan keluarga dan sekitarnya secara umum. Penilaian status kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. selama 40 hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebab apapun. mengakhiri kehamilan. (Saifudin, h:450)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang kurang baik menjelang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tenaga bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan utama

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Diane Prisila Purnawan, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya angka Kematian Ibu yang masih tinggi (AKI) di. berbagai pihak. Terdapat beberapa penyebab yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menentukan derajat kesehatan masyarakat dan keberhasilan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan laboratorium

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hidup (Profil Kesehatan Indonesia, 2012). Kematian ibu atau kematian. kehamilan. (Prawirohardjo,2010; h.53-54).

BAB I PENDAHULUAN. antenatal dan postnatal sangat penting dalam upaya. menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu maupun perinatal.

BAB I PENDAHULUAN. dan angka harapan hidup. Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi salah satu

BAB I PENDAHULUAN. penurunan AKI dan AKB. Untuk itu dibutuhkan tenaga bidan yang

BAB I PENDAHULUAN. posisi penting dan strategi terutama dalam penurunan AKI dan AKB. Bidan memberikan pelayanan kebidanan berkesinambungan dan

BAB I PENDAHULUAN. AKI yaitu perdarahan, infeksi, hipertensi, gangguan sistem peredaran darah,

BAB I PENDAHULUAN. persallinan, bayi baru lahir, dan masa nifas.

BAB I PENDAHULUAN. Ethiopia (13 000), Indonesia ( 8800), Pakistan (7900), Republik Tanzania

BAB I PENDAHULUAN. dengan harapan mendapatkan keturunan yang sehat dan cerdas. Setiap ibu hamil

BAB I PENDAHULUAN. diprioritaskan pada upaya peningkatan derajat Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

BAB I PENDAHULUAN. ibu, dalam melalui proses tersebut wanita akan mengalami masa masa

BAB I PENDAHULUAN. memiliki risiko sejak awal kehamilan.pemeriksaan dini diperlukan untuk. mendeteksi faktor risiko (Rukiyah, 2010; h.3).

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Dwi Anggun Nugraeni, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. laporan dari kabupaten/kota Angka Kematian Ibu (AKI) di Provinsi Jawa

BAB I PENDAHULUAN. pada generasi mendatang. Angka kematian ibu ( AKI ) merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Kemenkes (2015) cakupan pelayanan kesehatan K1 dan K4. memperlihatkan peningkatan kecenderungan adanya perbaikan akses

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Leny Dwi Oktaviani, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. bayi baru lahir, dan kontrasepsi (Manuaba, 2014; h.28) kematian maternal (maternal mortality) (Prawirohardjo, 2014; h.7).

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 Angka

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan laboratorium

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan reproduksi, karena seluruh komponen yang lain sangat

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebab

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Anah Supriyatun, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN jiwa yang terdiri atas jiwa penduduk laki-laki dan

BAB I PENDAHULUAN. bidan, Kehamilan adalah mulai dari ovulasi sampai partus lamanya 280

BAB I PENDAHULUAN. Profil Kesehatan RI (2015) mengalami penurunan. Tercatat tahun 2012 sebanyak

BAB I PENDAHULUAN. Bidan merupakan profesi yang menjalin kemitraan dengan. perempuan dan membantu menyelesaikan permasalahan yang terkait

BAB I PENDAHULUAN. menentukan kualitas sumber daya manusia (SDM) pada generasi. mendatang. Kematian ibu menurut WHO didefinisikan sebagai kematian

BAB I PENDAHULUAN. dhihitung dari hari perama haid terakhir. Masalah kematian ibu adalah

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2014 menyebutkan bahwa Angka kematian ibu (AKI) sebesar per kelahiran hidup, dibanding tahun 2013 sebesar

BAB I PENDAHULUAN. dalam penyelenggaraan upaya kesehatan, karena ibu dan anak merupakan. dan anak penting untuk dilakukan (Kemenkes RI, 2016)

BAB I PENDAHULUAN. ketuban keluar dari uterus ibu. Persalinan disebut normal jika prosesnya

BAB I PENDAHULUAN. pecahnya ketuban yang di sebabkan berbagai faktor seperti infeksi yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ilmu kebidanan adalah ilmu yang mempelajari kehamilan, persalinan,

BAB I PENDAHULUAN. kinerja upaya kesehatan ibu dan anak penting untuk dilakukan.(yudianto, 2016;

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Menurut definisi WHO, kematian ibu adalah kematian seorang wanita hamil

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi ibu selama kehamilan, melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi

BAB I PENDAHULUAN. menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu maupun perinatal. Memberikan manfaat dengan ditemukannya berbagai kelainan yang

BAB I PENDAHULUAN. bayi (AKB) 32/1.000 kelahiran hidup dan angka kematian neonatus (AKN) meninnggal setiap 1 jam (Profil Kesehatan Indonesia, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Kehamilan

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan kebidanan komperhensif mencakup empat kegiatan pemeriksaan. berkesinambungan diantaranya adalah Asuhan Kebidanan Kehamilan

BAB l PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Tursiah, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAULUAN. kematian seorang wanita waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Komprehensif Kebidanan..., Harlina Destri Utami, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan akibat langsung proses reproduksi

BAB I PENDAHULUAN. mulai masa kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan penggunaan KB

BAB I PENDAHULUAN. derajat kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita yang

BAB I PENDAHULUAN. Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan bayi yang paling penting, terutama pada bulan-bulan pertama kehidupan bayi. ASI juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan asuhan kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan

BAB I PENDAHULUAN. KB yang bertujuan untuk memberikan pelayanan berkualitas untuk

BAB I PENDAHULUAN. dari kehamilan dengan risiko usia tinggi (Manuaba, 2012: h.38).

BAB I PENDAHULUAN. dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan. Berdasarkan definisi ini kematian

BAB I PENDAHULUAN. kebidanan dalam suatu negara adalah Kematian Maternal. Kematian

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan Millennium Development Goals (MDGs) kelima, berjalan. 200 selama dekade terakhir, meskipun telah dilakukan upaya-upaya

BAB 1 PENDAHULUAN. perempuan, setiap ibu hamil harus mendapatkan pelayanan antenatal care

BAB I PENDAHULUAN. dengan memiliki berat badan kurang dari 2500 gram atau sampai dengan 2499

BAB I PENDAHULUAN. terakhir (Mochtar, 2012;h.35). Persalinan adalah rangkaian proses yang

BAB I LATAR BELAKANG. nifas, bayi baru lahir, dan kontrasepsi (Manuaba, 2014; h.28).

BAB I PENDAHULUAN. pula 1 lahir mati. Penyebab kematian bayi adalah asfiksia, trauma kelahiran,

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk adalah terjadinya perubahan jumlah penduduk pada

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan ibu merupakan bagian yang sangat penting dalam. kesehatan reproduksi karena seluruh bagian yang lain sangat dipengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. per kelahiran hidup, AKI yang dicapai masih jauh dari target

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan kebidanan komprehensif adalah suatu pemeriksaan yang. dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan sederhana dan

BAB I PENDAHULUAN. berencana (KB). (Maritalia ; h.111)

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu negara atau wilayah ialah angka kematian ibu. Angka Kematian

BAB 1 PENDAHULUAN. nifas tanpa memperhitungkan lama kehamilan per kelahiran hidup.

BAB I PENDAHULUAN. dengan memberikan adanya pelayanan kesehatan bagi masyarakat,

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Asuhan kebidanan komperhensif mencangkup empat kegiatan. pemeriksaan berkesinambungan yaitu Asuhan Kebidanan

BAB l PENDAHULUAN. Angka Kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk

BAB I PENDAHULUAN. dan tidak menular yang dapat mengancam jiwa ibu dan atau janin.

BAB I PENDAHULUAN kelahiran hidup. Penyebab kematian terbanyak ibu di sebabkan

BAB I PENDAHULUAN. indikator, diantaranya adalah Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka. (Kementerian Kesehatan Indonesia, 2015).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Estimasi angka Kematian Kasar berdasarkan United Nation (UN) Kependudukan dan Pembangunan di Indonesia, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. jiwa, Afrika Utara jiwa dan Asia Tenggara jiwa. AKI di negaranegara

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Kematian ibu menurut WHO dalam Kemenkes RI (2014) adalah kematian selama kehamilan atau dalam periode 42 hari setelah berakhirnya kehamilan, akibat semua sebab yang terkait dengan atau diperberat oleh kehamilan atau penanganannya, tetapi bukan karena kecelakaan atau cedera. Hawkins (2006; h. 4) menjelaskan bahwa kematian bayi adalah kematian bayi selama tahun pertama kehidupan. Angka kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan suatu indikator dari tingkat kesehatan suatu daerah. Tingginya angka AKI dan AKB menandakan bahwa rendahnya pelayanan kesehatan di daerah tersebut. Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia menurut Survey Demografi Kesehatan Indonesia tahun 2012 jumlah kematian ibu atau kematian maternal adalah 359 per 100.000 kelahiran. Hal ini mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu pada tahun 2007 jumlah kematian ibu 228 per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan untuk kematian bayi di Indonesia pada tahun 2012 adalah 32 per 1000 kelahiran hidup dimana ini mengalami penurunan bila dibandingkan dengan angka kematian bayi pada tahun sebelumnya yaitu tahun 2007 yang berjumlah 34 per 1000 kelahiran hidup (Kemenkes RI, 2014). 14

Hal tersebut pun mempengaruhi Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Provinsi Jawa Tengah, yaitu Angka Kematian Ibu (AKI) di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2013 menurut Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah (2014) adalah 118,62 per 100.000 kelahiran hidup. Pada tahun 2012 Angka Kematian Ibu (AKI) di Provinsi Jawa Tengah adalah 116,34 per 100.000 kelahiran hidup. Berdasarkan data tersebut AKI di Provinsi Jawa Tengah mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Dinas kesehatan Provinsi Jawa Tengah (2014) juga mengatakan bahwa Angka Kematia Bayi (AKB) di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2013 adalah 10,41 per 1000 kelahiran hidup, hal ini menunjukkan bahwa Angka Kematian Bayi (AKB) di Provinsi Jawa Tengah terjadi penurunan pada tahun sebelumnya yaitu 10,75 per 1000 kelahiran hidup yang terjadi pada tahun 2012. Angka Kematian Ibu di kabupaten Banyumas juga masih tergolong tinggi bila dibandingkan dengan kabupaten lainnya yaitu pada tahun 2014 Angka Kematian Ibu (AKI) di kabupaten Banyumas adalah 16 kasus. Sedangkan untuk Angka Kematian Bayi (AKB), kabupaten Banyumas termasuk lima besar zona merah kematian bayi yaitu dengan jumlah 115 kasus kematian bayi (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2014). Tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) dapat di minimalisir melalui pelayanan dan asuhan kebidanan komprehensif secara optimal. Bidan sebagai pemberi asuhan kebidanan memiliki posisi strategis untuk berperan dalam 15

upaya pecepatan penurunan AKI dan AKB. Untuk itu, bidan harus memiliki kualifikasi yang diilhami oleh filosofi asuhan kebidanan yang menekankan asuhannya terhadap perempuan. Salah satu upaya untuk meningkatkan kualifikasi bidan yaitu dengan menerapkan model asuhan kebidanan yang berkelanjutan ( continuity of care ) dalam pendidikan klinik ( Yanti et al; iv ). Seorang bidan harus mampu melakukan pengawasan, perawatan, serta memberi saran yang diperlukan kepada wanita selama amsa hamil, bersalin, dan setelah melahirkan. Bidan juga harus mampu memimpin persalinan sebagai bagian tanggung jawabnya dan merawat bayi baru lahir serta bayi berusia beberapa bulan. Perawatan ini meliputi tindakan preventif, deteksi kondisi abnormal pada ibu dan anak, usaha memperoleh bantuan medis, dan pelaksanaan tindakan darurat pada saat pertolongan medis tidak ada. Bidan memiliki tugas penting memberi konseling dan pendidikan kesehatan, tidak hanya untuk wanita, tetapi juga untuk keluarga dan komunitas. Pendidikan ini melibatkan pendidikan antenatal dan persiapan menjadi orang tua dan meluas mencakup area tertentu bidang ginekologi, keluarga berencana, dan perawatan anak ( Varney, 2007; 2 ). 16

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk melakukan studi kasus dengan judul Asuhan Kebidanan Komprehensif Kehamilan Normal, Persalinan dengan Ketuban Pecah Dini, Bayi Baru Lahir Normal, Nifas Normal, dan Keluarga Berencana Metode Asi Laktasi pada Ny. LS Umur 25 Tahun G 1 P 0 A 0 Suspect Hamil 7 Minggu 3 hari di Banyumas. II. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam studi kasus ini adalah Bagaimanakah Asuhan Kebidanan Komprehensif Kehamilan Normal, Persalinan dengan Ketuban Pecah Dini, Bayi Baru Lahir Normal, Nifas Normal, dan Keluarga Berencana Metode Asi Laktasi pada Ny. LS Umur 25 Tahun G1P0A0 Suspect Hamil 7 Minggu 3 hari di Banyumas dengan menggunakan pendekatan metode 7 langkah Varney dan pendokumentasian SOAPIE? III. Tujuan A. Tujuan Umum Untuk meningkatkan kemampuan, pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman dalam melaksanakan Asuhan Kebidanan Komprehensif dari Kehamilan, persalinan, Bayi Baru Lahir, Nifas dan KB menggunakan pendekatan Manejemen Asuhan Kebidanan 7 langkah Varney dan Pendokumentasian menggunakan SOAPIE. 17

B. Tujuan Khusus 1. Mampu melakukan pengkajian data pada Ny. LS dan bayi Ny. LS dengan Asuhan kebidanan Komprehensif mulai dari Kehamilan, persalinan, Bayi Baru Lahir, Nifas dan Keluarga 2. Mampu menginterpretasikan data serta menemukan diagnosa kebidanan, masalah pada Ny. LS dengan Asuhan kebidanan Komprehensif mulai dari Kehamilan, Persalinan, Bayi Baru Lahir, Nifas dan Keluarga 3. Mampu menemukan diagnosa potensial kebidanan pada Ny. LS dengan Asuhan kebidanan Komprehensif mulai dari Kehamilan, Persalinan, Bayi Baru Lahir, Nifas dan Keluarga 4. Mampu mengidentifikasi kebutuhan akan tindakan segera atau kolaborasi dan konsultasi pada Ny. LS dengan Asuhan kebidanan Komprehensif mulai dari Kehamilan, Persalinan, Bayi Baru Lahir, Nifas dan Keluarga 5. Mengidentifikasi rencana tindakan Asuhan Kebidanan pada Ny. LS dan Bayi Ny. LS dengan Asuhan kebidanan Komprehensif mulai dari Kehamilan, Persalinan, Bayi Baru Lahir, Nifas dan Keluarga 6. Menerapkan rencana tindakan Asuhan Kebidanan dengan pelaksanaan yang diberikan pada Ny. LS dan Bayi Ny. LS dengan Asuhan kebidanan Komprehensif mulai dari 18

Kehamilan, Persalinan, Bayi Baru Lahir, Nifas dan Keluarga 7. Mengevaluasi hasil tindakan Asuhan Kebidanan pada Ny. LS dengan Asuhan Kebidanan Komprehensif mulai dari Kehamilan, Persalinan, Bayi Baru Lahir, Nifas dan Keluarga 8. Mampu melakukan pendokumentasian Asuhan Kebidanan pada Ny. LS dengan metode SOAPIE. IV. Ruang Lingkup A. Sasaran Pengambilan studi kasus ini adalah Ny. LS umur 25 tahun G1P0A0 hamil 7 minggu 3 hari dan Bayi Ny. LS mulai dari Kehamilan, Persalinan, Bayi Baru Lahir, Nifas dan Keluarga B. Tempat Tempat pengambilan kasus ini adalah sebagai berikut : 1. Kehamilan Pengambilan kasus kehamilan Ny. LS bertempat di BPM Ny. Isyanti Herman, Kedunguter Banyumas dan rumah Ny. LS di desa Danaraja 01 / I. 2. Persalinan Pengambilan kasus persalinan Ny. LS bertempat di RSUD Banyumas. 19

3. Nifas Pengambilan kasus nifas Ny. LS bertempat di RSUD Banyumas san rumah Ny. LS di desa Danaraja 01 / I. 4. Bayi Baru Lahir Pengambilan kasus bayi baru lahir pada bayi Ny. LS bertempat di RSUD Banyumas. 5. Neonatus Pengambilan kasus neonatus pada bayi Ny. LS bertempat di desa Danaraja 01 / I. 6. Keluarga Berencana Pengambilan kasus keluarga berencana Ny. LS bertempat di desa Danaraja 01 / I. C. Waktu 1. Waktu penyusunan proposal dilakukan mulai bulan Agustus 2015. 2. Pengambilan kasus dilaksanakan pada tanggal 13 September 2015. 3. Penyelesaian karya tulis ilmiah dilakukan mulai bulan April 2016. 20

V. Manfaat A. Manfaat Praktis 1. Bagi Institusi Meningkatkan tambahan ilmu pengetahuan dan bacaan sebagai bahan pertimbangan dalam melaksanakan Asuhan Kebidanan pada Kehamilan. Persalinan, Bayi Baru Lahir, Nifas, dan Keluarga 2. Bagi Instansi Pelayanan Kesehatan Dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan khususnya dalam memberikan asuhan kebidanan Komprehensif pada ibu hamil di Trimester III, bersalin, Bayi Baru Lahir, nifas, dan Keluarga 3. Bagi Bidan Meninjau kemampuan dan ketrampilan bidan dalam memberikan asuhan kebidanan secara Komprehensif pada ibu hamil, bersalin, Bayi Baru Lahir, nifas, dan Keluarga 4. Bagi Pasien Pasien mendapatkan pelayanan khususnya pelayanan kebidanan yang baik sesuai harapan pasien dengan Asuhan yang telah diberikan. 5. Bagi Masyarakat Masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan berkualitas khususnya pada ibu hamil, bersalin, bayi baru lahir, nifas normal, dan Keluarga Berencana 21

B. Manfaat Teoritis 1. Bagi Institusi Pelayanan Kesehatan Menambah referensi atau bahan pembelajaran dalam memberikan Asuhan Kebidanan kepada masyarakat khususnya tentang Kehamilan. Persalinan, Bayi Baru Lahir, Nifas, dan Keluarga 2. Bagi Bidan Mengevaluasi mengenai penatalaksanaan yang benar dan baik pada Kehamilan. Persalinan, Bayi Baru Lahir, Nifas, dan Keluarga 3. Bagi Mahasiswa Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam memberikan Asuhan Kebidanan secara Komprehensif pada Kehamilan. Persalinan, Bayi Baru Lahir, Nifas, dan Keluarga 22

VI. Metode Memperoleh Data Dalam pengambilan kasus penulis menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan 7 langkah Varney dan Pendokumentasian menggunakan SOAPIE, sedangkan tekhnik pengumpulan data dilakukan menggunakan data primer dan data sekunder. A. Data Primer 1. Wawancara Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan cara mewawancarai langsung responden yang diteliti, metode ini memberikan hasil secara langsung (Hidayat, 2011; h. 100). 2. Pemeriksaan fisik Menurut Rospond (2009; h. 39) pemeriksaan fisik merupakan komponen pengkajian kesehatan yang bersifat obyektif yang meliputi inspeksi yaitu melihat dan mengevaluasi pasien secara visual dan merupakan metode tertua yang digunakan untuk mengkaji atau menilai pasien. Palpasi yaitu menyentuh atau merasakan dengan tangan, perkusi yaitu menepuk permukaan tubuh secara ringan dan tajam untuk menentukan posisi, ukuran dan densitas struktur atau cairan / udara di bawahnya. Dan yang terakhir adalah auskultasi yaitu ketrampilan untuk mendengar suara tubuh pada paru paru, jantung, pembuluh darah dan bagian dalam atau viscera abdomen. 23

3. Observasi Observasi adalah cara pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan secara langsung kepada respnden penelitian untuk mencari perubahan atau hal hal yang akan diteliti (Hidayat, 2011; h. 99). B. Data Sekunder 1. Dokumentasi Dokumentasi merupakan metode pengumpulan data dengan cara mengambil data yang berasal dari dokumen asli (Hidayat, 2011; h. 100). 2. Studi pustaka Penulis menggunakan buku sebagai acuan referensi dengan kasus yang berkaitan dengan Asuhan Komprehensif dari kehamilan, persalinan, Bayi Baru Lahir, Nifas dan Keluarga 3. Media elektronik Penulis menggunakan media elektronik untuk mencari journal-journal yang berhubungan dengan kehamilan, persalinan, Bayi Baru Lahir, Nifas dan Keluarga 24

VII. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan proposal Karya Tulis Ilmiah ini meliputi : A. BAB I PENDAHULUAN Dalam Bab ini terdiri dari latar belakang, perumusan masalah, tujuan studi kasus, pembatasan kasus, metode pengumpulan data, sistematika penulisan. B. BAB II TINJAUAN TEORI Dalam bab ini berisi tentang Asuhan Kebidanan Komprehensif dimulai dari Kehamilan, persalinan, Bayi Baru Lahir, Nifas, dan KB dengan pendekatan pola pikir 7 langkah Varney dan pendokumentasian menggunakan metode SOAPIE. C. BAB III TINJAUAN KASUS Berisi tentang tinjauan kasus Ny. LS dan Bayi Ny. LS dengan Asuhan kebidanan Komprehensif mulai dari kehamilan, persalinan, Bayi Baru Lahir, nifas dan Keluarga Berencana yang menggunakan pendekatan 7 langkah Varney dan pendokumentasian menggunakan metode SOAPIE. D. BAB IV PEMBAHASAN Berisi tentang masalah dan penatalaksanaan asuhan di lapangan dengan kesenjangan teori. 25

E. BAB V PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan kasus dan saran, kesimpulan merupakan jawaban dari tujuan dan merupakan inti dari pembahasan kasus Asuhan Komprehensif pada Ny. LS umur 25 tahun G1P0A0 dari kehamilan, persalinan, Bayi Baru Lahir, nifas, dan Keluarga Sedangkan saran merupakan alternatif pemecahan masalah dan tanggapan dari kesimpulan. 26