Kajian I - Kupang, NTT - Teknik Industri STTS



dokumen-dokumen yang mirip
IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

Prakiraan Musim Kemarau 2018 Zona Musim di NTT KATA PENGANTAR

BAB II. GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN SUMBA BARAT

PERAN WANITA DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN KELUARGA NELAYAN DI DESA TASIKAGUNG KECAMATAN REMBANG KABUPATEN REMBANG JAWA TENGAH

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

KATA PENGANTAR. merupakan hasil pemutakhiran rata-rata sebelumnya (periode ).


KATA PENGANTAR KUPANG, MARET 2016 PH. KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI LASIANA KUPANG CAROLINA D. ROMMER, S.IP NIP

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Polewali Mandar

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kota Kendari dengan Ibukotanya Kendari yang sekaligus Ibukota Propinsi

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.

BAB I PENDAHULUAN KABUPATEN KUPANG KABUPATEN KUPANG

Prakiraan Musim Hujan 2015/2016 Zona Musim di Nusa Tenggara Timur

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA DEWA JARA

PROFIL DESA. Profil Kelurahan Loji. Kondisi Ekologi

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA CIHIDEUNG ILIR, KECAMATAN CIAMPEA, KABUPATEN BOGOR

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Geografis dan Demografis Provinsi Kalimantan Timur

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN. wilayah kilometerpersegi. Wilayah ini berbatasan langsung dengan

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

INVENTORY SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR KELURAHAN NUNBAUN SABU KEC. ALAK KOTA KUPANG - NUSA TENGGARA TIMUR

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BENGKONG

V. KEADAAN UMUM WILAYAH DESA PABEAN UDIK KECAMATAN INDRAMAYU, KABUPATEN INDRAMAYU

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 -

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Pugung memiliki luas wilayah ,56 Ha yang terdiri dari

KATA PENGANTAR PANGKALPINANG, APRIL 2016 KEPALA STASIUN METEOROLOGI KLAS I PANGKALPINANG MOHAMMAD NURHUDA, S.T. NIP

1. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sektor pertanian yang terus dituntut berperan dalam

METODE PENELITIAN. satu daerah yang memiliki jumlah kelompok nelayan terbanyak. Dari data

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB III Gambaran Umum BAPPEDA Kabupaten Sukabumi. derajat Bujur Timur dan 60 derajat 57 sampai 70 derajat 25 Lintang

V. DESKRIPSI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Kelurahan Penjaringan terletak di Kecamatan Penjaringan, Kotamadya

V. GAMBARAN UMUM KECAMATAN TOSARI

SIDANG TUGAS AKHIR. Oleh : Herry Purnama Sandy ( )

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2014

BAB V KESIMPULAN. Bab ini membahas mengenai kesimpulan dari pembahasan pada bab

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Statistik tabel Pariwisata Yogyakarta dan Perkembangannya

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BLITAR

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BATAM KOTA

Perluasan Lapangan Kerja

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Administrasi

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2015

BAB 4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BENGKALIS DAN PERKEMBANGAN PERIKANANNYA

BAB I PENDAHULUAN. 1 Rencana Strategis Daerah Kab. TTU hal. 97

V. GAMBARAN UMUM LOKASI DAN RESPONDEN

4. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM. administratif terletak di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur.

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG DESA OLAK KECAMATAN SUNGAI MANDAU KABUPATEN SIAK

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

3 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

V. KEADAAN UMUM WILAYAH. 5.1 Kondisi Wilayah Kelurahan Pulau Panggang

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Lampung. Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak pada sampai

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. PENGERTIAN Pelabuhan Perikanan. Pengertian pelabuhan perikanan berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan

I. PENDAHULUAN. lebih dari dua pertiga penduduk Propinsi Lampung diserap oleh sektor

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tema Kegiatan 1.2 Lokasi Kegiatan 1.3 Bidang Kegiatan 1.4 Latar Belakang

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SAGULUNG

Gambar 5. Peta Citra Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SEMPOR. membuat sungai dari sebelah barat (Sungai Sampan), sedang yang muda

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV TINJAUAN LOKASI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

I-227. Naskah Saran Kebijakan : Ringkasan

CATATAN ATAS PRIORITAS PENANGGULANGAN KEMISKINAN DALAM RKP Grafik 1. Tingkat Kemiskinan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan Dan Sasaran C. Lingkup Kajian/Studi

V. DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Morowali merupakan salah satu daerah otonom yang baru

RESUME. Nusa Tenggara Timur kaya akan budaya dan tradisi, keindahan alam, potensi perikanan dan kelautan

BAB I PENDAHULUAN. negara yang menerima kedatangan wisatawan (tourist receiving countries),

STATISTIK DAERAH KECAMATAN LOBALAIN 2016

BAB VII POLA ADAPTASI NELAYAN

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. A. Kondisi Geografis dan Profil Singkat Daerah Istimewa Yogyakarta. Gambar 4.1

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN


BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN. roses pembangunan pada dasarnya merupakan proses yang berkesinambungan,

KAJIAN PERMASALAHAN EKONOMI DI DAERAH BERPENDAPATAN RENDAH

III. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SEKUPANG

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan

BAB IV KONDISI UMUM 4.1 Letak dan Luas IUPHHK-HA CV. Pangkar Begili 4.2 Tanah dan Geologi

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN RAJA AMPAT.

INVENTORY SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR KELURAHAN FATUBESI KEC. KOTA LAMA KOTA KUPANG - NUSA TENGGARA TIMUR

BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI NTT. 4.1 Keadaan Geografis dan Administratif Provinsi NTT

BAB V GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Banjar termasuk salah satu wilayah di Kecamatan Banjar Kabupaten

BAB III KONDISI UMUM Geografis. Kondisi Umum 14. Orientasi Pra Rekonstruksi Kawasan Hutan di Pulau Bintan dan Kabupaten Lingga

BAB IV GAMBARAN UMUM

ANALISIS HASIL PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-undang

INVENTORY SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR KELURAHAN NUNHILA KECAMATAN ALAK KOTA KUPANG - NUSA TENGGARA TIMUR

Transkripsi:

i KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmatnya, Tim Pelaksana Kajian I Pemetaan Pasokan Pendidikan dalam Dimensi Kuantitas, Kualitas, Lokasi, dan Waktu di Kupang-Nusa Tenggara Timur telah berhasil menyusun Laporan Akhir Pelaksanaan Kajian yang dimaksud. Laporan Akhir ini secara garis besar berisi kondisi umum Kota Kupang-Nusa Tenggara Timur, tujuan pelaksanaan program kajian, metodologi pelaksanaan kegiatan, indikator keberhasilan kegiatan, pengumpulan dan analisa data, serta realisasi pendanaan kegiatan Program Pemetaan dan Analisis Sisi Pasokan dalam Dimensi Kualitas, Kuantitas, Lokasi dan Waktu di Kupang-Nusa Tenggara Timur. Pelaksanaan kegiatan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap pencapaian tujuan pembangunan pendidikan di Indonesia, khususnya di wilayah Kupang-Nusa Tenggara Timur, terutama untuk mendukung terciptanya keselarasan kualitas, kuantitas, lokasi, dan waktu antara sisi pasokan pendidikan dan juga sisi permintaan dunia kerja. Pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah mendukung pelaksanakan program ini, Kami menyadari sepenuhnya bahwa tidak ada gading yang tak retak. Karena itu, kritik, usul, atau saran yang konstruktif sangat kami harapkan sebagai bahan pertimbangan untuk menyempurnakan kegiatan yang akan dilaksanakan. Terima kasih. Surabaya, November 2012 Tim Penyusun

ii RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF Dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), Nusa Tenggara Timur diletakkan dalam koridor 5 bersama Bali dan Nusa Tenggara Barat dengan target bidang utama pengembangan adalah bidang pariwisata, peternakan, dan perikanan. Menurut Gubernur NTT, ada tiga masalah utama yang menghambat pelaksanaan MP3EI di Nusa Tenggara Timur, yaitu: ketersediaan sumber daya manusia (SDM) tenaga teknik, pendanaan, dan kepastian hukum atas lahan pengembangan proyek MP3EI. Sesuai dengan target utama Kajian I ini, dugaan masalah ketersediaan sumber daya (SDM), khususnya sumber daya manusia terdidik yang dihasilkan berbagai satuan pendidikan di Kupang menjadi fokus utama kajian. Meski belum dapat dibilang sesuai kebutuhan masyarakat dan DUDI, sebagai ibukota Propinsi Nusa Tenggara Timur, secara kuantitatif Kupang memiliki cukup banyak lembaga pendidikan, formal, informal, dan non-formal. Pendidikan formal bagi masyarakat tersedia pada berbagai jenjang, mulai dari pendidikan Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi (S2). Masalah sosial ekonomi dalam skala rumah tangga (khususnya kemiskinan dan intervensi keluarga besar terhadap masa depan anak) dan tingginya harapan masyarakat terdidik di Kupang untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil nampaknya ikut menjadi akar-akar masalah dalam kehidupan responden dan berpengaruh terhadap tingkat penyerapan DUDI/ pengangguran dan keinginan pemegang modal untuk melakukan usaha di Kupang. Terlepas dari keterbatasan dan masalah sosial ekonomi yang banyak dialami oleh masyarakat Kupang, hasil survei yang dilakukan menunjukkan pendidikan mendapat tempat yang cukup penting dan strategis dalam kehidupan masyarakat Kupang. Fenomena yang cukup unik, anak-anak muda Kupang ternyata memilih sebuah bidang kompetensi di SMK/ Perguruan Tinggi bukan berdasarkan kebutuhan pasar, melainkan berdasarkan inisiatif dan penilaian (judgment) sendiri. Besarnya angka lulusan SMK di Kupang yang melanjutkan studi (68%) menjadi fenomena yang menarik karena pada dasarnya lulusan SMK diharapkan mengisi kebutuhan dunia usaha. Ada dua alasan yang sering diungkapkan oleh para lulusan SMK di Kupang ini. Pertama adalah alasan yang sedikit klise, yaitu ingin memperdalam pengetahuan yang dipelajari di SMK. Kedua, ingin lebih mudah memperoleh pekerjaan (karena tidak kunjung memperoleh pekerjaan setelah sekian lama lulus dari SMK). Anak-anak muda Kupang ternyata memilih sebuah bidang kompetensi di SMK/ Perguruan Tinggi bukan berdasarkan kebutuhan pasar, melainkan berdasarkan inisiatif dan penilaian (judgment) sendiri Sedikit banyak, kondisi-kondisi ini sepertinya juga berpengaruh terhadap/ dipengaruhi tingkat keterserapan lulusan SMK/ Perguruan Tinggi di dunia kerja di Kupang. Di tahun 2011, jumlah pengangguran terbuka di Propinsi NTT tercatat sebanyak 57.999 orang. Setiap tahun pengangguran di NTT diperkirakan bertambah 10%. Angka tersebut merupakan dampak dari tidak seimbangnya kecepatan penyediaan lapangan kerja dengan pertumbuhan angkatan kerja. Beratnya masalah pengangguran, khususnya yang dialami angkatan kerja terdidik di Kupang diperkuat hasil Kajian I Pemetaan Pasokan Pendidikan dalam Dimensi Kuantitas, kualitas, lokasi dan waktu di Kupang-Nusa Tenggara Timur. Indeks Keselarasan/ Alignment Index (AI) berdasarkan ke empat dimensi tersebut untuk tiga satuan pendidikan di Kupang-Nusa Tenggara Timur relatif rendah (LKP: 0.38, SMK: 0.28, Perguruan Tinggi: 0.59). Rendahnya nilai AI juga terlihat pada bidang-bidang kompetensi pertanian, peternakan, dan perikanan yang seharusnya

iii mendukung pelaksanaan MP3EI untuk wilayah Kupang (dan NTT). Di tingkat SMK, AI lulusan bidang kompetensi ini hanya 0.25, sedangkan di Perguruan Tinggi, AI bidang ini hanya 0.41 (sampai satu tahun masa kelulusan). Indeks Keselarasan ini bisa memburuk jika pertumbuhan DUDI dan kewirausahaan tidak ditangani secara serius. Apalagi data lulusan perguruan tinggi di Kupang tahun ajaran 2010/2011 menunjukkan setiap tahun dihasilkan sekurang-kurangnya 2000 ahli madya (D3), 500 sarjana (S1), dan 100 orang magister (S2) dari berbagai perguruan tinggi di Kupang. Pengupahan juga menjadi pekerjaan rumah berikutnya. Meski rentang tahun kelulusan (LKP, SMK, dan PT) responden yang disurvei sangat besar (artinya cukup banyak responden yang memiliki masa kerja lebih dari 3 tahun), sebagian besar lulusan LKP, SMK, dan PT di Kupang ternyata masih menduduki jabatan sebagai tenaga pelaksana/ operator. Akibatnya proporsi lulusan LKP, SMK, dan PT yang bekerja dengan upah sangat rendah (di bawah UMK) masih sangat besar. Kondisi-kondisi ini sekaligus menggambarkan adanya kebutuhan dunia kerja yang belum tercukupi dari sisi kualifikasi (kualitas) lulusan sistem pendidikan di Kupang. Proporsi lulusan LKP, SMK, dan PT yang bekerja dengan upah sangat rendah (di bawah UMK) masih sangat besar Untuk mendukung sektor-sektor perekonomian (pariwisata, peternakan, dan perikanan) yang sebenarnya berpotensi sebagai motor perekonomian Kupang dan Nusa Tenggara Timur secara umum ini, selama tidak ada upaya serius peningkatan DUDI sebagai penyerap lulusan SMK/ Perguruan Tinggi di Kupang, peningkatan AI yang mengacu pada pengembangan kewirausahaan bermodal kecil sepertinya lebih efektif.

iv DAFTAR ISI DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i RINGKASAN EKSEKUTIF... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR TABEL... vii A. PENDAHULUAN... 1 1. KONDISI UMUM... 1 a. Sekilas Kupang... 1 b. Prioritas Pembangunan... 6 2. TUJUAN... 8 3. INDIKATOR PENCAPAIAN TUJUAN... 9 B. RUANG LINGKUP DAN METODOLOGI KAJIAN... 11 C. JADWAL KEGIATAN... 13 D. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA... 14 1. MEKANISME STUDI PELACAKAN... 14 2. INDEKS KESELARASAN (ALIGNMENT INDEX)... 21 3. PELACAKAN LULUSAN LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN (LKP)... 22 4. PELACAKAN LULUSAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)... 27 5. PELACAKAN LULUSAN PERGURUAN TINGGI (PT)... 36 E. REALISASI ANGGARAN... 47 F. KESIMPULAN DAN SARAN... 48 G. SUSUNAN TIM PELAKSANA... 50 H. PENUTUP... 51

v DAFTAR GAMBAR DAFTAR GAMBAR GAMBAR 1 PETA ADMINISTRASI KOTA KUPANG... 3 GAMBAR 2 JUMLAH PENDUDUK KUPANG BERDASARKAN KELOMPOK UMUR DI TAHUN 2011 (%)... 4 GAMBAR 3 JUMLAH SEKOLAH DI KUPANG MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN 2010-2011... 4 GAMBAR 4 PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS MENURUT IJASAH YANG DIMILIKI, TAHUN 2011... 5 GAMBAR 5 PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS MENURUT JENIS KELAMIN DAN STATUS PENDIDIKAN... 5 GAMBAR 6 PANTAI LASIANA... 7 GAMBAR 7 KETERKAITAN BIDANG KOMPETENSI DAN DUDI... 9 GAMBAR 8. METODOLOGI PEMETAAN... 12 GAMBAR 9. E-KUESIONER DI WEBSITE PENYELARASAN... 15 GAMBAR 10 AKUN PPDK KUPANG DI FACEBOOK... 16 GAMBAR 11 SOSIALISASI KEGIATAN KAJIAN I DI AKUN PPDK KUPANG... 17 GAMBAR 12 TOPIK PERJUDIAN DAN PNS DALAM AKUN RADIO SUARA KUPANG... 17 GAMBAR 13 KALIMAT-KALIMAT MOTIVASIONAL... 18 GAMBAR 14 INFORMASI URUTAN PENDIDIKAN NTT SECARA NASIONAL... 18 GAMBAR 15 AKUN IKAT TENUN JULA HUBA (FB)... 19 GAMBAR 16 POOLING DI FB... 19 GAMBAR 17 TIPS KERJA... 20 GAMBAR 18 INFORMASI LOWONGAN KERJA... 20 GAMBAR 19 KEBUTUHAN LOWONGAN KERJA UNTUK PEREMPUAN... 21 GAMBAR 20 RUMUS INDEKS KESELARASAN (AI)... 22 GAMBAR 21 E-KUESIONER UNTUK LULUSAN LKP (GOOGLE DOCS)... 22 GAMBAR 22 HASIL E-KUESIONER LKP (GOOGLE DOCS)... 23 GAMBAR 23 PROPORSI LULUSAN LKP (%)... 23 GAMBAR 24 KOTA ASAL RESPONDEN LKP (%)... 23 GAMBAR 25 KEGIATAN LKP EKKLESIA KOMPUTER DI FACEBOOK... 24 GAMBAR 26 PERSENTASE PESERTA/ BIDANG KEAHLIAN... 24 GAMBAR 27 STATUS PEKERJAAN RESPONDEN (%)... 25 GAMBAR 28 PERAN SERTIFIKAT DALAM MENCARI PEKERJAAN... 25 GAMBAR 29 JENJANG JABATAN LULUSAN LKP YANG BEKERJA (%)... 25 GAMBAR 30 PROPORSI LULUSAN LKP BERDASARKAN PENGHASILAN/ BULAN (%)... 25 GAMBAR 31 LEMBAR KERJA PERHITUNGAN AI LKP... 26 GAMBAR 32 INDEKS PENYELARASAN LULUSAN LKP... 26 GAMBAR 33 INDEKS PENYELARASAN LULUSAN LKP EKKLESIA KOMPUTER... 27 GAMBAR 34 E-KUESIONER UNTUK LULUSAN SMK (GOOGLE DOCS)... 28 GAMBAR 35 DATA HASIL E-KUESIONER UNTUK SMK (GOOGLE DOCS)... 29 GAMBAR 36 PROPORSI RESPONDEN LULUSAN SMK BERDASARKAN JENIS KELAMIN (%)... 29 GAMBAR 37 PROPORSI RESPONDEN LULUSAN SMK BERDASARKAN DAERAH ASAL (%)... 29 GAMBAR 38 PROPORSI RESPONDEN LULUSAN SMK BERDASARKAN TAHUN KELAHIRAN (%)... 30 GAMBAR 39 PROPORSI RESPONDEN LULUSAN SMK BERDASARKAN PEKERJAANNYA (%)... 30 GAMBAR 40 LEMBAR KERJA PERHITUNGAN AI SMK... 31 GAMBAR 41 AI LULUSAN SMK DI KUPANG... 31 GAMBAR 42 PERAN IJASAH UNTUK MEMPEROLEH PEKERJAAN (%)... 32 GAMBAR 43 PROPORSI LULUSAN SMK BERDASARKAN PENGHASILAN/ BULAN (%)... 32 GAMBAR 44 AI LULUSAN SMK BERDASARKAN KESESUAIAN BIDANG KOMPETENSI DENGAN BIDANG KERJA... 32 GAMBAR 45 JUMLAH LULUSAN SMK YANG BEKERJA BERDASARKAN JABATANNYA (%)... 33 GAMBAR 46 AI LULUSAN SMK BERDASARKAN KESESUAIAN BIDANG KOMPETENSI DENGAN BIDANG WIRAUSAHA... 33 GAMBAR 47 AI LULUSAN SMKN 1 KUPANG... 33 GAMBAR 48 PROPORSI RESPONDEN LULUSAN SMK NEGERI 1 KUPANG... 34 GAMBAR 49 AI LULUSAN SMKN 1 KUPANG BERDASARKAN KESESUAIAN BIDANG KOMPETENSI DENGAN BIDANG KERJA... 34

vi GAMBAR 50 AI LULUSAN SMKN 2, SMKN3, DAN SMKN6 KUPANG... 35 GAMBAR 51 AI LULUSAN SMK JURUSAN TEKNOLOGI DAN REKAYASA... 35 GAMBAR 52 INDEKS KESELARASAN LULUSAN SMK BIDANG PARIWISATA DAN KECANTIKAN DI KUPANG... 36 GAMBAR 53 E-KUESIONER UNTUK PERGURUAN TINGGI (GOOGLE DOCS)... 37 GAMBAR 54 DATA HASIL E-KUESIONER PERGURUAN TINGGI (GOOGLE DOCS)... 38 GAMBAR 55 PROPORSI RESPONDEN LULUSAN PERGURUAN TINGGI (%)... 38 GAMBAR 56 PROPORSI RESPONDEN LULUSAN PERGURUAN TINGGI BERDASARKAN SUMBER PENYANDANG DANA KULIAH... 38 GAMBAR 57 PROPORSI RESPONDEN BERDASARKAN JENJANG PENDIDIKAN DI PERGURUAN TINGGI (%)... 39 GAMBAR 58 LOKASI ASAL RESPONDEN LULUSAN PERGURUAN TINGGI... 39 GAMBAR 59 TINGKAT KEPENTINGAN IJASAH DALAM PENCARIAN KERJA... 39 GAMBAR 60 PROPORSI LULUSAN PERGURUAN TINGGI BERDASARKAN STATUS PEKERJAAN... 40 GAMBAR 60 PROPORSI LULUSAN PERGURUAN YANG BEKERJA BERDASARKAN JABATANNYA... 40 GAMBAR 61 PROPORSI LULUSAN PERGURUAN TINGGI BERDASARKAN PENGHASILAN/ BULAN (%)... 40 GAMBAR 62 LEMBAR KERJA PERHITUNGAN AI PERGURUAN TINGGI... 41 GAMBAR 63 INDEKS KESELARASAN LULUSAN PERGURUAN TINGGI DI KUPANG... 41 GAMBAR 65 INFORMASI SINGKAT DI SITUS UNDANA... 42 GAMBAR 66 AI EMPAT UNIVERSITAS DI KUPANG... 43 GAMBAR 67 AI LULUSAN UNDANA YANG BEKERJA DI KOTA KUPANG... 43 GAMBAR 68 AI LULUSAN SEKOLAH TINGGI DI KUPANG... 44 GAMBAR 69 AI LULUSAN POLITEKNIK... 44 GAMBAR 69 AI LULUSAN/ JURUSAN DI PERGURUAN TINGGI... 45

vii DAFTAR TABEL DAFTAR TABEL Tabel 1 Jumlah Penduduk dan Rumah Tangga/ Kecamatan di Kupang... 4 Tabel 2 Jadwal Kegiatan... 13 Tabel 3 Group Alumni dan Mahasiswa Kupang di Facebook... 16 Tabel 4 Daftar SMK Obyek Kajian... 27 Tabel 5 Lulusan Perguruan Tinggi di Kupang, NTT, Tahun Ajaran 2010/ 2011... 37

1 A. PENDAHULUAN 1. KONDISI UMUM a. Sekilas Kupang Dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), Nusa Tenggara Timur diletakkan dalam koridor 5 bersama Bali dan Nusa Tenggara Barat dengan target bidang utama pengembangan adalah bidang pariwisata, peternakan, dan perikanan. Di sejumlah media, Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Frans Lebu Raya mengatakan, ada tiga masalah utama yang menghambat pelaksanaan MP3EI di Nusa Tenggara Timur, yaitu: ketersediaan sumber daya manusia (SDM) tenaga teknik, pendanaan, dan kepastian hukum atas lahan pengembangan proyek MP3EI. Terlepas dari dua hambatan utama lainnya, masalah ketersediaan sumber daya manusia berkeahlian (tenaga teknik) menjadi fokus utama pelaksanaan Kajian I Pemetaan Pasokan Pendidikan di Kupang-Nusa Tenggara Timur, sedangkan pemilihan Kupang sebagai kota kajian dikarenakan ibu kota Propinsi Nusa Tenggara Timur ini adalah pemasok terbesar sumber daya manusia terdidik di Nusa Tenggara Timur. Iklim dan Geografis Kota Kupang terletak di Pulau Timor, tepatnya di antara 10 36 14-10 39 58 Lintang Selatan dan 123 32 23-123 37 01 Bujur Timur. Seperti daerah lainnya di Nusa Tenggara Timur khususnya daratan Timor, di Kupang hanya dikenal dua musim, yaitu musim kemarau dan musim hujan. Pada bulan Juni sampai dengan September, arus angin berasal dari Australia dan tidak banyak mengandung uap air sehingga terjadi musim kemarau. Sebaliknya pada bulan Tiga masalah utama yang menghambat pelaksanaan MP3EI di Nusa Tenggara Timur, yaitu: ketersediaan sumber daya manusia (SDM) tenaga teknik, pendanaan, dan kepastian hukum atas lahan pengembangan proyek MP3EI -Frans Lebu Raya, Gubernur NTT- Desember-Maret arus angin yang datang dari benua Asia dan Samudera Pasifik banyak mengandung uap air sehingga terjadi musim hujan. Keadaan seperti ini berganti setiap setengah tahun setelah melewati masa peralihan Mei Juni dan November Desember. Suhu udara di suatu tempat antara lain ditentukan oleh tinggi rendahnya tempat tersebut dari permukaan laut dan jaraknya dari pantai. Pada tahun 2009 rata-rata suhu udara di Kota Kupang adalah 22.7 o C 31.8 o C. Suhu udara maksimum terjadi pada bulan Oktober (33.7 o C) dan suhu udara minimum terjadi pada bulan Juli (20.8 o C). Curah hujan di suatu tempat antara lain dipengaruhi oleh keadaan iklim, keadaan orografi (kondisi fisik yang berhubungan dengan adanya gunung, lembah, dsb)dan perputaran/ pertemuan arus udara. Oleh karena itu, jumlah curah hujan jadi beragam menurut bulan dan letak stasiun pengamat. Rata-rata curah hujan selama tahun 2009 tertinggi adalah pada bulan Februari (469.8 m 3 ) dan terendah adalah bulan April (18 m 3 ). Pulau Timor dialiri oleh banyak sungai, yang pada umumnya kering di musim kemarau. Struktur tanah pada umumnya merupakan sedimen laut berupa tanah liat dan kapur. Batu-batuan terdapat hampir merata di seluruh wilayah. Hutan di pulau ini hanya 11% dari keseluruhan luas pulau. Dengan keadaan alam seperti itu, wilayah ini agak sukar untuk dijadikan lahan pertanian. Daerah persawahan hanya terdapat di kawasan pantai utara dengan sarana irigasi yang berasal dari sungai-sungai yang mengalir di sana. Kondisi topografi wilayah Kupang dan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT)

2 pada umumnya yang berbukit dan bergunung-gunung dan iklim yang relatif kering yang menyebabkan rendahnya kandungan hara pada tanah dan dangkalnya solum tanah membuat peternakan menjadi salah satu sektor dominan di banding sektor lain dalam kehidupan masyarakat NTT. Saat ini, NTT menjadi provinsi penghasil ternak sapi potong terbesar di Indonesia (urutan ke-4). Kependudukan Sebagai Ibu Kota Provinsi Nusa Tenggara Timur, Kupang menjadi salah satu daerah yang dihuni berbagai suku bangsa yang ada di provinsi ini. Selain itu, Kupang juga menjadi wilayah baru bagi perantau maupun masyarakat lainnya di Indonesia. Berdasarkan pengamatan, kelompok masyarakat yang mendiami Kupang dan sekitarnya antara lain: Timor, Tetun, Rote, Sumba, Bali, Jawa, Padang, Ambon, Batak, Bugis-Makasar, Sunda, Betawi, Cina, dan Arab. Dari sebuah penelitian, Kupang ternyata juga merupakan salah satu destinasi bagi masyarakat asing khususnya Australia. Orang Jawa pada umumnya datang ke Nusa Tenggara Timur (termasuk Kupang) karena kehidupan mereka sebagai pegawai negeri (PNS). Gelombang terbesar dari kedatangan orang-orang Jawa ke Nusa Tenggara Timur khususnya ke Kupang terjadi pada tahun 1972. Orang-orang Jawa Tengah dan Jawa Timur datang untuk menjadi buruh pada berbagai perkebunan atau pabrik dan menjadi pedagang. Di Kupang, orang-orang Jawa Tengah dan Jawa Timur pada umumnya berdagang makanan jadi, membuka warung atau berdagang bakso, soto, dan sate. Sekalipun pada awalnya mereka hidup secara berkelompok dalam satu kawasan. Orang Padang, mereka datang ke Kupang selain menjadi pegawai negeri atau swasta, sebagian besar dari mereka menjadi pedagang dan membuka rumah makan yang tersebar hampir di seluruh pelosok kota. Selain menjadi pedagang, sebagian dari mereka juga bergerak di bidang jasa. Biasanya orang-orang Padang selalu menampung kerabat yang baru tiba dari daerah dan mengusahakan pekerjaan untuknya. Kekerabatan mereka dinilai cukup erat dan saling memperbaiki hidup dengan gotongroyong. Orang Bugis Makassar, Buton, Dan Bajo di Kupang umumnya berasal dari provinsi Sulawesi Selatan. Kedatangan mereka ke Kupang pada umumnya untuk menjadi pedagang dan nelayan. Menurut catatan sejarah, kontak dan hubungan daerah Sulawesi Selatan dengan Nusa Tenggara Timur sudah terjalin cukup lama. Pada awal abad ke-17 raja-raja di Nusa Tenggara Timur melakukan hubungan diplomatik dengan Bugis Makassar, Bajo dan Buton, bahkan daerah Manggarai pernah mendapat pengaruh Makassar Bugis di bawah kekuasaan Raja-raja Goa. Sukubangsa-sukubangsa ini diperkirakan datang ke Nusa Tenggara Timur pada awal abad ke-17. Tidak berbeda dengan suku lain, orang Batak di Kupang datang ke Kupang dengan berbagai tujuan antara lain untuk meningkatkan taraf hidup dan berusaha menjadi pedagang, pegawai, atau aktif dalam berbagai sektor jasa. Di Kupang orang Batak cukup banyak yang menjadi anggota POLRI. Kedatangan orang Ambon ke Kupang (dan Nusa Tenggara Timur umumnya) terjadi sejak zaman Belanda pada abad ke-17. Orang-orang Ambon yang datang ke Kupang banyak yang menjadi guru agama, guru-guru di sekolah formal, menjadi pendeta namun ada pula yang berprofesi sebagai pegawai pemerintahan. Sekalipun tidak sebanyak sukubangsa yang lain, namun di Kupang banyak juga dijumpai orang Sunda yang berasal dari berbagai kota di Jawa Barat. Mereka datang ke Kupang umumnya karena pekerjaan (mutasi) atau alasan lain seperti ikut keluarga. Perdagangan busana khususnya jeans dikuasai oleh orang Sunda asal Bandung. Keberadaan orang Betawi juga bias dijumpai di Kupang. Sebagai suku yang dikenal bukan suku perantau, kegiatan masyarakat Betani (termasuk kepemilikan lahan pemakaman)

3 menunjukkan bahwa mereka betah tinggal di Kupang. Pada umumnya mereka bekerja di dunia perdagangan (membuka warung nasi), dan di lembaga dakwah Islam. Jumlah orang Cina dan Arab yang menetap di Kupang juga lumayan banyak. Mereka umumnya hidup di sektor perdagangan. Seperti sukubangsa lainnya, mereka sudah bisa menyesuaikan diri dan melebur ke dalam kehidupan komunitas lain. Sementara itu yang dimaksud dengan orang Kupang secara harafiah adalah mereka yang lahir dan tumbuh (dibesarkan) dalam wilayah hukum dan tatanan budaya Timor, termasuk dalam pengertian orang Kupang adalah, Sukubangsa Helong, yang dipandang sebagai penduduk asli kota Kupang, Sukubangsa Rote, Sabu dan Solor. Secara kependudukan, Kota Kupang sebagian besar wilayahnya merupakan tempat tinggal Sukubangsa Helong. Secara administratif Kupang, dibagi menjadi 6 Kecamatan (Kec. Kelapa Lima, Kec. Maulafa, Kec. Alak, Kec. Oebobo, Kec. Kota Lama, dan Kec. Kota Raja). Gambar 1 Peta Administrasi Kota Kupang (Sumber: Kota Kupang dalam Angka 2012) Di tahun 2011, jumlah penduduk Kota Kupang adalah 349.344 jiwa, terdiri atas 179.323 laki-laki dan 170.021 perempuan. Jumlah rumah tangga pada tahun 2011 adalah 82.139 rumah tangga, yang berarti bahwa dalam setiap rumah tangga terdapat kurang lebih 4-5 anggota rumah tangga. Dari data kuantitatif yang ada terlihat bahwa setiap kecamatan di Kupang punya keunikan dalam urusan kependudukan. Kecamatan Oebobo adalah kecamatan dengan jumlah penduduk dan rumah tangga terbanyak di Kupang. Dari sisi luas wilayah, Kecamatan Alak merupakan kecamatan terluas di Kupang, sedangkan Kecamatan Kota Lama adalah wilayah kecamatan dengan luas terkecil dibanding kecamatan lainnya. Namun dengan jumlah penduduk sebesar 31.344 orang. Kecamatan Kota Lama menjadi kecamatan terpadat di Kupang. Fakta menarik, rasio laki-laki/ perempuan di seluruh kecamatan relatif sama, yaitu antara 1,02-1,09.

4 Tabel 1 Jumlah Penduduk dan Rumah Tangga/ Kecamatan di Kupang No Kecamatan Luas Laki-laki Perempuan Total Rumah tangga 1. Alak 70,40 27.406 25.780 53.186 11.437 2. Maulafa 55,67 35.221 33.409 68.630 14.328 3. Oebobo 14,72 42.550 40.168 82.718 19.250 4. Kota Raja 6.19 25.083 24.622 49.705 11.249 5. Kelapa Lima 15.31 33.246 30.510 63.756 18.118 6. Kota Lama 3.05 15.817 15.532 31.349 7.757 Kota Kupang 165.34 179.323 170.021 349.344 82.139 Sumber: Registrasi Penduduk Kota Kupang 2011 Sampai tahun 2011, proporsi penduduk Kupang dalam rentang usia produktif (15-54 tahun) terlihat sangat besar dengan jumlah pen-duduk pria dan perempuan relatif seimbang. Di satu sisi, jumlah penduduk usia pro-duktif ini merupakan potensi sumber daya manusia secara kuantitatif, tapi di sisi lain jumlah ini juga menjadi po-tensi masalah sosial ekonomi dalam kehidupan masyarakat Kupang. Gambar 2 Jumlah Penduduk Kupang Berdasarkan Kelompok Umur di Tahun 2011 (%) Sumber: Kupang dalam Angka 2012 Gambar 3 Jumlah Sekolah di Kupang Menurut Tingkat Pendidikan 2010-2011 Pendidikan Walaupun masih jauh dari kategori cukup, sebagai ibukota Propinsi Nusa Tenggara Timur, secara kuantitatif, Kupang memiliki cukup banyak lembaga pendidikan, formal, informal, dan non-formal. Pendidikan formal bagi masyarakat tersedia pada berbagai jenjang, mulai dari pendidikan Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi. Di Universitas Nusa Cendana (perguruan tinggi negeri), Dari tahun 2010 sampai tahun 2011, terdapat penambahan lima buah SD, sebaliknya di tingkat SMP dan SMA terjadi penurunan jumlah sekolah.

5 Sampai tahun 2011, proporsi masyarakat Kupang usia 10 tahun ke atas yang berijasah SD/MI dan SLTP/ sederajad masih sangat besar, yaitu 22,34% dan 16,06%. Sedangkan proporsi masyarakat berumur 10 tahun ke atas yang berijasah D4/S1 hanya sekitar 7,85%. Kondisi ini sebenarnya juga mencerminkan kondisi sosial ekonomi masyarakat Kupang secara umum. Terlepas dari keterbatasan ekonomi yang banyak dialami oleh masyarakat Kupang, hasil survei yang dilakukan menunjukkan; pendidikan mendapat tempat yang cukup penting dan strategis dalam kehidupan masyarakat Kupang. Pendidikan dinilai sangat bermanfaat bagi peningkatan status sosial (semakin tinggi jenjang pendidikan seseorang, semakin tinggi status sosialnya), membantu perbaikan ekonomi (ijasah dan ketrampilan/ keahlian yang diperoleh dari pendidikan, penting untuk memperoleh pekerjaan dan bekerja), dan bisa menjadi alat untuk memperoleh jaminan hidup di hari tua (dengan asumsi menjadi Pegawai Negeri Sipil). Gambar 5 Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas Menurut Jenis Kelamin dan Status Pendidikan Ketenagakerjaan Gambar 4 Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas Menurut Ijasah yang Dimiliki, Tahun 2011 Situasi dan kondisi kehidupan sosial ekonomi masyarakat Kupang yang juga menarik untuk dikaji adalah masalah gender. Dari sejumlah hasil penelitian, terlihat jelas bahwa perempuan di Kupang sering menjadi warga masyarakat kelas dua. Namun demikian, dari sisi pendidikan (untuk penduduk berumur 10 tahun ke atas), ada fenomena yang cukup menarik. Meski persentase penduduk perempuan yang tidak/ belum pernah bersekolah hampir dua kali persentase penduduk pria yang tidak/ belum pernah bersekolah, tapi persentase penduduk perempuan yang aktif bersekolah lebih tinggi dibanding persentase penduduk pria. Di tahun 2011, jumlah penduduk di Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah sebanyak 4.683.827, dengan penduduk usia kerja sebanyak 3.003.516 orang. Jumlah angkatan kerja 2.154.258 orang dan yang bekerja sebanyak 2.096.259 orang.

6 Data pencari kerja dan penempatan tenaga kerja tahun 2012 sampai dengan posisi Juni 2012 menunjukan; jumlah pencari kerja tahun sebelumnya (2011) sebanyak 114.967 orang, pencari kerja yang terdaftar sebanyak 9.963 orang, yang melapor bahwa sudah mendapat pekerjaan sebanyak 6.671 orang dan data penghapusan pencari kerja sebanyak 4.298 orang. Dengan demikian, sesuai data tersebut, sisa pencari kerja yang belum mendapatkan pekerjaan saat ini tercatat sebanyak 114.588 orang. Jumlah pengangguran terbuka di Propinsi NTT tahun 2011 tercatat sebanyak 57.999 orang. Pengangguran terbuka berarti pengangguran bersekolah yang memiliki ijasah tetapi belum memiliki pekerjaan. Dari data yang tersedia, tidak terlihat seberapa besar jumlah pengangguran tertutup di NTT. Pengangguran tertutup yang dimaksud di sini adalah pengangguran yang tidak memiliki ijasah sekolah dan umumnya berada di desa-desa. Para pengangguran tertutup ini sebagian besar adalah mereka yang tidak memiliki lahan sendiri untuk dijadikan tempat usaha pertanian atau tempat bekerja. Setiap tahun pengangguran di NTT diperkirakan bertambah 10%. Angka tersebut merupakan dampak dari tidak seimbangnya kecepatan penyediaan lapangan kerja dengan pertumbuhan angkatan kerja. Persoalan ketenagakerjaan di Kupang (dan Nusa Tenggara Timur) muncul, karena banyak penganggur hanya ingin bekerja di sektor formal, terutama menjadi pegawai negeri. Keinginan bekerja di sektor pemerintah memicu bertambahnya pengangguran terdidik karena daya tampung di sektor itu sangat kecil. Berbeda dengan pasokan angkatan kerja terdidik yang cukup besar, penyerapan tenaga kerja di NTT hanya berkisar 2%, besar berasal dari sektor formal. Persoalan ketenagakerjaan di Kupang (dan Nusa Tenggara Timur) muncul, karena banyak penganggur hanya ingin bekerja di sektor formal, terutama menjadi pegawai negeri (PNS). Keinginan bekerja di sektor pemerintah memicu bertambahnya pengangguran terdidik karena daya tampung di sektor itu sangat kecil. Tahun 2011 jumlah penganggur memang berkurang sekitar 0,28% dibanding tahun sebelumnya. Sebab, banyak sarjana yang terserap di sektor pemerintah seperti menjadi fasilitator program pengentasan kemiskinan di perdesaan. Namun, para fasilitator berpeluang kembali menjadi menganggur karena program pengentasan kemiskinan berlangsung singkat atau hanya satu tahun. Berbeda dengan pengangguran tidak terdidik yang bisa bekerja sebagai buruh bangunan atau tukang ojek, pengangguran terdidik merasa tidak dihargai oleh masyarakat jika bekerja sebagai buruh atau menggarap lahan pertanian. Hal itu memicu sarjana yang lulus perguruan tinggi, memilih bekerja di sektor pemerintah. b. Prioritas Pembangunan Sejak tahun 2012, Propinsi Nusa Tenggara Timur ditetapkan Pemerintah sebagai bagian dari prioritas pembangunan nasional. Beberapa agenda yang diprioritaskan belanjanya, yakni:

7 - Sektor pemantapan kualitas pendidikan Untuk agenda pemantapan kualitas pendidikan, direncanakan akan dilakukan pemberian beasiswa pada siswa kurang mampu sebanyak 17.868 siswa. Pemberian dukungan bagi guru kontrak untuk pendidikan dasar dan menengah bagi 1.619 guru. - Pembangunan kesehatan Di sektor pembangunan kesehatan, direncanakan akan dilakukan peningkatan jumlah bantuan pendidikan dalam pengembangan pendidikan tenaga kesehatan dan peningkatan pelayanan kesehatan bagi warga tidak mampu hingga 92,95 persen. - Pembangunan ekonomi Agenda ketiga adalah percepatan pertumbuhan ekonomi dengan swasembada daging dan swasembada garam pada tahun 2014, termasuk pengembangan potensi kelautan dan perikanan berupa minapolitan, intensifikasi dan diversifikasi rumput laut. - Pembangunan infrastruktur Untuk pembangunan infrastruktur, direncanakan peningkatan kualitas transportasi, pengairan, pemukiman dan penyediaan pelayanan penerangan. Termasuk melanjutkan program Desa Mandiri Anggur Merah. Pemerintah juga memberikan bantuan pembangunan rumah layak huni bagi kepala keluarga miskin. Selain itu, pemerintah juga memiliki agenda pengembangan wilayah perbatasan dan persehatian penyelesaian batas antar kabupaten/kota. Penyediaan infrastruktur bidang transportasi diharapkan dapat menekan biaya transportasi yang sangat tinggi di Kupang (dan Nusa Tenggara Timur secara umum), khususnya bagi usaha pertanian, peternakan, dan perikanan. Sementara itu, dari situs pemerintah propinsi Nusa Tenggara Timur diperoleh informasi bahwa Kupang menyimpan beberapa potensi penambah nilai ekonomi daerah, yaitu: - Potensi Perikanan: Potensi ikan 34.005 ton/tahun, yang boleh ditangkap 31.204 ton/tahun, yang dimanfaatkan 13.002 ton/tahun. Rata-rata produksi per tahun = 20.708,95 ton (25%). Data tahun 2004 menunjukkan bahwa yang dimanfaatkan melalui kegiatan pemrosesan dan pendistribusian/pemasaran, baru mencapai 13.002 ton (71%) baik untuk jenis ikan pelagis maupun demersial (sumber: http://kupangkota.go.id/webkota/content/view/37/60/) - Potensi Pariwisata NTT yang merupakan daerah kepulauan, sangat cocok dijadikan pengembangan sektor pariwisata bahari. Sejumlah pakar menilai sektor pariwisata NTT bahkan dinilai sangat layak untuk dijual ke mancanegara.di Kupang dan NTT secara umum, cukup banyak destinasi obyek wisata yang bisa dijual, termasuk pantai Lasiana, dsb. Pulau Komodo adalah salah satu tujuan wisata memancing, menyelam, dan selancar yang sangat menarik. Tapi faktanya sektor ini belum dikemas secara baik, sehingga semua destinasi pariwisata di NTT ditengarai tumbuh secara sporadis. Acara Sail Komodo misalnya, meskipun telah digelar 11 kali, acara sail bagi para Yachter mancanegara belum memberikan dampak yang berarti bagi pertumbuhan ekonomi NTT. Infrastruktur pendukung yang memenuhi standar pariwisata internasional (jalan, jembatan, dermaga, dan bandara) perlu dikembangkan di sini. Gambar 6 Pantai Lasiana

8 Akumulasi nilai investasi perhotelan dan rumah toko di Kota Kupang, NTT, hingga kini mencapai Rp7 triliun lebih. Banyak hotel bisnis berbintang dibangun di Kupang dan promosi gencar dilakukan. Pada 2007, investasi itu Rp498 miliar lebih dan pada 2009 meningkat menjadi Rp509 miliar. Pembangunan sebuah hotel membutuhkan sekurangkurangnya 150 orang. Dampak positif lainnya, pembangunan sebuah hotel akan memancing pertumbuhan sektor-sektor lain di sekitar hotel, termasuk pertokoan dan rumah makan. - Potensi Industri Manufaktur: Industri Semen Portland, Coldstorage/ Pembekuan Ikan, Pengalengan Ikan, Docking (bengkel perbaikan kapal / perahu), Industri Pembuatan Makanan Ternak, Industri Penyamakan Kulit, Industri Kerajinan Tenun Ikat, adalah industri-industri yang sangat potensial untuk dikembangkan di Kupang. Terkait dengan industri manufaktur di Kupang, ada isu menarik tentang industri semen portland. Dari sebuah media online, diperoleh informasi bahwa manajemen Bosowa mempunyai rencana untuk membuka pabrik semen di Kupang. Rencana ini masih menimbulkan polemik di masyarakat Kupang. Beberapa kelompok masyarakat menentang realisasi pembangunan pabrik semen tersebut terkait keinginan untuk memproteksi keberadaan Semen Kupang. Realitanya, di NTT ternyata cukup sering terjadi kelangkaan pasokan semen yang berdampat pada tingginya harga semen. Realisasi pembangunan pabrik semen Bosowa, selain menimbulkan kompetisi industri yang sehat (terefleksi pada tingkat harga yang wajar bagi masyarakat Kupang), dapat menyerap sangat banyak tenaga kerja. Keberadaan pabrik semen baru juga dianggap sangat efektif untuk menghapus isu tak sedap yang beredar di masyarakat NTT jika produk Semen Kupang yang kantongnya berlabel Semen Kupang, tapi isinya sebenarnya semen produksi luar NTT, termasuk Semen Bosowa. Rencana pembangunan Pabrik Semen Bosowa di Kupang masih menimbulkan polemik di masyarakat. Beberapa kelompok masyarakat menentang realisasi pembangunan pabrik semen tersebut terkait keinginan untuk memproteksi keberadaan Semen Kupang. Realitanya, di NTT ternyata sering terjadi kelangkaan pasokan semen yang berdampak pada tingginya harga semen. 2. TUJUAN Tujuan dari pelaksanaan program pemetaan ini adalah sebagai berikut: 1. Menyusun struktur basis data pemetaan pasokan pendidikan formal (SMK dan Perguruan Tinggi) dan informal (LKP) dalam ruang lingkup kota Kupang-Nusa Tenggara Timur yang dibagi ke dalam sekurang-kurangnya enam kelompok bidang kompetensi, yaitu: a. Bidang teknologi dan rekayasa (TR) b. Bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK) c. Bidang kesehatan (Kes)

9 d. Bidang seni, kerajinan, dan pariwisata (SKP) e. Bidang agribisnis dan agroindustri (AA) f. Bidang bisnis dan manajemen (BM); termasuk merancang sistem/ mekanisme pengumpulan dan pembaharuannya. Gambar 7 Keterkaitan bidang kompetensi dan DUDI 2. Melakukan pemetaan pasokan pendidikan di kota Kupang-Nusa Tenggara Timur dengan metode sampling dan menggunakan instrumen kuesioner, mengacu pada komposisi dan proporsi DUDI yang berpotensi dipasok oleh sistem pasokan pendidikan di kota Kupang- Nusa Tenggara Timur, serta menghitung indeks keselarasan (Alignment Index) pasokan pendidikan formal (SMK dan Perguruan Tinggi) dan informal (LKP) di Kota Kupang-Nusa Tenggara Timur berdasarkan dimensi kuantitas, kualitas, waktu dan tempat. 3. INDIKATOR PENCAPAIAN TUJUAN Indikator keberhasilan setiap tujuan program pemetaan sisi pasokan pendidikan disusun sebagai berikut: Tujuan 1: Menyusun struktur basis data pemetaan pasokan pendidikan Kota Kupang-Nusa Tenggara Timur yang dibagi ke dalam enam kelompok bidang kompetensi dalam enam kelompok bidang kompetensi, yaitu bidang bidang teknologi dan rekayasa (TR), bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK), bidang kesehatan (Kes), bidang seni, kerajinan, dan pariwisata (SKP), bidang agribisnis dan agroindustri (AA), dan bidang bisnis dan manajemen (BM) termasuk merancang sistem/ mekanisme pengumpulan dan pembaharuannya. Indikator Keberhasilan: Ind 1.1: Ind 1.2: Tersusunnya sebuah sistem/ mekanisme pengumpulan dan pembaharuan data pasokan pendidikan di tingkat kota (Kupang-Nusa Tenggara Timur) Tersusunnya struktur data pemetaan pasokan pendidikan di tingkat kota (Kupang-Nusa Tenggara Timur). Tujuan 2: Melakukan pemetaan pasokan pendidikan di kota Kupang-Nusa Tenggara Timur dengan metode sampling dan penggunaan instrumen kuesioner, mengacu pada komposisi dan proporsi DUDI yang berpotensi dipasok oleh sistem pasokan pendidikan di kota Kupang-Nusa Tenggara Timur berdasarkan dimensi kuantitas, kualitas, waktu dan tempat.

10 Ind 2.1: Ind 2.2: Ind 2.3: Ind 2.4: Terkumpulnya data dan informasi detail seputar kondisi pasokan angkatan kerja terdidik (data sekunder) di tingkat kota (Kupang-Nusa Tenggara Timur). Terkumpulnya data dan informasi detail seputar kondisi pasokan angkatan kerja terdidik (data primer) di tingkat kota (Kupang-Nusa Tenggara Timur). Tersedianya hasil kajian terhadap data dan infomasi seputar kondisi pasokan angkatan kerja terdidik di tingkat kota (Kupang-Nusa Tenggara Timur) berdasarkan dimensi kuantitas, kualitas, waktu dan tempat. Tersedianya Indeks Keselarasan (Alignment Index) pasokan pendidikan formal (SMK dan Perguruan Tinggi) dan informal (LKP) di Kota Kupang-Nusa Tenggara Timur berdasarkan dimensi kuantitas, kualitas, waktu dan tempat.

11 B. RUANG LINGKUP DAN METODOLOGI KAJIAN Untuk mencapai dua tujuan utama pelaksanaan Program Pemetaan dan Analisis Sisi Pasokan dalam Dimensi Kualitas, Kuantitas, Lokasi dan Waktu di Kupang-Nusa Tenggara Timur ini, telah disusun ruang lingkup dan langkah-langkah metodologis sesuai dengan sumber daya manusia, rentang waktu, dan sumber daya finansial yang ada. Ruang lingkup yang telah ditetapkan oleh Tim Jurusan Teknik Industri STTS kali ini adalah sebagai berikut: 1. Wilayah kajian adalah Kota Kupang-Nusa Tenggara Timur 2. Satuan pendidikan yang ditetapkan sebagai unit kajian adalah SMK, LKP, dan Perguruan Tinggi (vokasional dan non vokasional). 3. Jumlah responden yang menjadi target kajian berjumlah 1100 orang (minimal) dihitung secara proporsional terhadap komposisi bidang kompetensi di tiap satuan pendidikan dengan ruang lingkup seluruh satuan pendidikan yang ada dalam wilayah kajian. Bidang kompetensi yang dipilih disesuaikan dengan koridor yang diberlakukan dalam MP3EI untuk wilayah kajian terkait, dan disesuaikan dengan potensi Wilayah Kajian yang dipandang penting oleh Pemerintah Daerah/ Wilayah Kajian 4. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dengan beberapa modifikasi pertanyaan sesuai karakteristik jenjang/ tingkat satuan pendidikan. 5. Luaran yang diharapkan adalah Alignment Index (AI), hasil analisis statistik deskriptif, dan artikel terpublikasi/ draft artikel yang akan dipublikasikan di media massa, jurnal ilmiah, atau proceeding seminar. Adapun langkah-langkah metodologi yang dimaksud adalah sebagai berikut: 1. Menentukan gambaran umum situasi dan kondisi pendidikan setiap satuan pendidikan (SMK, LKP, dan Perguruan Tinggi) di setiap kawasan administratif kota Kupang-Nusa Tenggara Timur berdasarkan karakteristik kompetensi pasokan pendidikan, yaitu yaitu bidang teknologi dan rekayasa (TR), bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK), bidang kesehatan (Kes), bidang seni, kerajinan, dan pariwisata (SKP), bidang agribisnis dan agroindustri (AA), dan bidang bisnis dan manajemen (BM). 2. Pengumpulan data awal (khususnya data sekunder) termasuk mencari informasi tentang institusi/ sub-institusi (departemen) beserta contact personnya. Diupayakan untuk memperoleh data-data ini dengan cara online-searching (via internet). 3. Merancang komposisi dan proporsi jumlah target responden pasokan pendidikan (Kajian 1) dengan mengacu pada sektor DUDI yang telah ditetapkan sebagai sektor prioritas oleh pelaksana program pemetaan DUDI (Kajian 2) wilayah Kupang-Nusa Tenggara Timur. a. Menentukan proporsi jumlah sample calon responden/ satuan pendidikan. b. Memilih beberapa lembaga/ satuan pendidikan yang diharapkan akan menjadi pemasok data responden. 4. Melakukan kontak pendahuluan (via phone) kepada setiap personal di institusi/ sub-institusi (departemen) yang telah ditetapkan untuk kepentingan Program Pemetaan dan Analisis Sisi Pasokan dalam Dimensi Kualitas, Kuantitas, Lokasi dan Waktu. 5. Pengajuan Surat Pengantar tertulis dari Sekretariat Penyelarasan Pendidikan dan Dunia Kerja untuk melakukan visitasi dan pencarian data di institusi/ sub-institusi (departemen) yang telah

12 ditetapkan untuk kepentingan Program Pemetaan dan Analisis Sisi Pasokan dalam Dimensi Kualitas, Kuantitas, Lokasi dan Waktu. 6. Melakukan visitasi ke institusi/ sub-institusi (departemen) di Kupang-Nusa Tenggara Timur, khususnya yang telah ditetapkan untuk kepentingan Program Pemetaan dan Analisis Sisi Pasokan dalam Dimensi Kualitas, Kuantitas, Lokasi dan Waktu. Institusi/ sub-institusi yang menjadi target pencarian data adalah; Dinas Pendidikan Kota Kupang-Nusa Tenggara Timur (dengan menggunakan Surat Pengantar dari Sekretariat Penyelarasan Pendidikan dan Dunia Kerja). 7. Melakukan penyebaran kuesioner/ wawancara terstruktur lewat telepon atau tatap muka langsung terhadap responden yang berasal dari langkah sebelumnya 8. Mengolah dan menganalisa sekunder dan data primer, termasuk menghitung Indeks Keselarasan (Alignment Index). Keterkaitan antar setiap langkah metodologi dalam pelaksanaan Kajian I Program Pemetaan dan Analisis Sisi Pasokan dalam Dimensi Kuantitas, Kualitas, Lokasi dan Waktu untuk Wilayah Kupang- Nusa Tenggara Timur dapat dilihat pada gambar berikut: Mulai Tujuan 1 Tujuan 2 Studi Kondisi Umum Pasokan Surabaya (langkah 1) Kontak dan Eksplorasi Lembaga (langkah 2 6) Analisa Kondisi Umum Kontak dan Eksplorasi Responden (Langkah 7) Analisa Data (Gabungan) Kesimpulan dan pembuatan Laporan Akhir Selesai Gambar 8. Metodologi Pemetaan

13 C. JADWAL KEGIATAN Berikut ini adalah garis besar pelaksanaan program pemetaan sisi pasokan, di mana rentang waktu pelaksanaan adalah mulai dari Minggu ke 4 bulan Juli 2012 hingga Minggu ke 2 bulan November 2012. Tabel 2 Jadwal Kegiatan Kegiatan Bulan, minggu ke Batas penyerahan perbaikan proposal lengkap (teknis dan RAB) Awal pelaksanaan program (asumsi akad telah ditandatangani/ dana sudah ditransfer 14 Juli 2012) FGD dan pengumpulan data lulusan bersama lembaga obyek kajian Pengumpulan data responden (via phone) Pengolahan data dan awal penyusunan Laporan Akhir kegiatan Batas penyerahan Laporan Akhir Jun Jul Agu Sep Okt Nov 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2

14 D. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Dalam Kajian I Pemetaan Pasokan Pendidikan di Kupang-NTT ini, Tim Pengkaji telah menetapkan tiga buah satuan pendidikan yang ada di Kupang-NTT sebagai obyek penelitian, yaitu Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP), Sekolah Menengah Kejurusan (SMK), dan Perguruan Tinggi (PT) Dalam pelaksanaannya, ternyata proses pemilihan lembaga, jurusan, jumlah dan proporsi respnden (alumni setiap satuan pendidikan) tidak dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Sama seperti kajian-kajian yang pernah dilakukan sebelumnya, hambatan terbesar datang dari keberadaan (kelengkapan) dan tingkat kebaharuan data. Bahkan bisa dibilang tidak ada satu lembagapun yang berhasil dihubungi oleh Tim Pelaksana Kajian I Pemetaan Pasokan Pendidikan di Kupang-NTT yang memiliki data alumni lengkap dan terbaru. Setelah melalui berbagai upaya, akhirnya jumlah data lengkap yang diperoleh dari hasil pelacakan alumni di Kupang-NTT adalah sebanyak 869 responden, dengan rincian sebagai berikut: - LKP : 230 responden - SMK : 542 responden - Perguruan Tinggi : 328 responden Kompleksitas proses pencarian data-data tersebut dapat dilihat pada bagian Mekanisme Studi Pelacakan. Pengolahan dan analisis data dapat dilihat pada bagian pengolahan data dan analisis data setiap jenjang satuan pendidikan dalam Bab ini. 1. MEKANISME STUDI PELACAKAN Proses pencarian data awal Kajian I Pemetaan Pasokan Pendidikan Wilayah Kupang-Nusa Tenggara Timur diawali dengan pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) pada tanggal 29 Agustus 2012 di Universitas Katolik Widya Mandira Kupang. Dalam kegiatan tersebut Tim Kajian I Pemetaan Pasokan Pendidikan Wilayah Kupang-Nusa Tenggara Timur mengundang beberapa Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP), Sekolah Menengah Kejurusan (SMK), dan Perguruan Tinggi. Materi FGD adalah sebagai berikut: - Pengantar Program Penyelarasan Pendidikan dan Dunia Kerja - Rencana pelaksanaan pelacakan alumni LKP, SMK, dan PT di Kupang - Pelatihan Google Docs. Meski tidak dihadari oleh satupun undangan dari Perguruan Tinggi (kecuali perwakilan Universitas Katolik Widya Mandira selaku tempat pelaksanaan FGD), acara berlangsung lancar. Secara umum peserta FGD cukup antusias dan responsif menanggapi tujuan dan materi kegiatan FGD. Walaupun tidak selengkap yang diharapkan, para peserta FGD umumnya membawa data alumni masing-masing lembaga dalam jumlah sangat banyak. Sangat disayangkan, data-data yang dimaksud (khususnya data nomor telepon alumni) ternyata tidak valid lagi. Data yang masih dapat dihubungi surveyor tidak lebih dari 5%. Sebagian besar no telepon sudah tidak aktif. Masih dalam rangkaian visitasi langsung dan FGD di Kota Kupang, Tim pelaksana Kajian I Pemetaan Pasokan Pendidikan Wilayah Kupang-Nusa Tenggara Timur melakukan interview langsung terhadap: - Dua orang lulusan Universitas Katolik Widya Mandira yang sudah bekerja - Melakukan visitasi ke SMK Negeri 6 Kupang dan mewawancari 5 orang lulusan SMK Negeri 6 Kupang

15 - Melakukan visitasi ke SMK Uyelindo Kupang, melakukan wawancara terhadap 3 orang lulusan SMK tersebut, dan melakukan training google docs kepada sekitar 60 siswa kelas X-XII SMK Uyelindo Kupang. Untuk mengantisipasi kebutuhan data yang sangat besar, pelaksana Kajian I Wilayah Kupang akhirnya melakukan beberapa cara alternatif yaitu: - Pembuatan e-kuesioner di google E-kuesioner dirancang untuk setiap satuan pendidikan dengan alamat sebagai berikut: - LKP: https://docs.google.com/spreadsheet/viewform?formkey=ddnia3a5b2ddouzlblj1mj JZQ2pNQ0E6MA - SMK: https://docs.google.com/spreadsheet/viewform?formkey=dgvxstmtzjlade1iumhxut NYOExYalE6MA - Perguruan Tinggi: https://docs.google.com/spreadsheet/viewform?formkey=de5nbxh2bjzkswrtrjnwx 2c2UnRRSkE6MQ - Pencantuman link e-kuesioner di website penyelarasan Pembuatan link e-kuesioner (http:// docs.google.com) dilakukan karena sangat banyak calon responden yang menanyakan legalitas kegiatan yang dilakukan Tim Kajian I Pemetaan Pasokan Wilayah Kupang NTT, termasuk legalitas e-kuesioner yang dibuat di google docs. Alamat link e-kuesioner adalah: http://penyelarasan.kemdikbud.go.id/home/esurvei#kupang Gambar 9. E-Kuesioner di Website Penyelarasan - Pembuatan akun PPDK Kupang dan akun Penyelarasan Kupang di media Sosial Facebook. Secara sosiologi, masyarakat Kupang rupa-rupanya tergolong masyarakat yang sangat ramah dan mudah berteman. Secara teknologi, masyarakat Kupang, khususnya kaum muda ternyata juga sangat akrab dengan Facebook dan sangat mudah untuk menjalin pertemanan di media sosial interaktif. Hal ini terlihat dari cepatnya akun PPDK Kupang dan akun Penyelarasan Kupang memperoleh jumlah teman (friend). Hanya saja, meski sangat banyak teman PPDK

16 yang berpendidikan tinggi, sangat sedikit yang bersedia beropini atau beragumentasi dengan menggunakan wawasan keilmuan yang dimilikinya. Gambar 10 Akun PPDK Kupang di Facebook Sampai laporan akhir ini dibuat, akun PPDK Kupang telah menjalin relasi dengan 604 orang lulusan berbagai LKP, SMK, dan PT, termasuk beberapa orang guru, dosen, dan pelaku usaha di Kupang dan 18 group alumni/ mahasiswa lembaga pendidikan (4.896 orang) dan 1 group media interaksi masyarakat kupang, yaitu kupang-online.com (20.744 orang). Tabel 3 Group Alumni dan Mahasiswa Kupang di Facebook No Group Member No Group Member 1 PGSD Undana 77 10 SMK Negeri 1 Kupang 322 2 Universitas Kristen Artha Wacana 218 11 Alumni Universitas Nusa Cendana Kupang 361 3 SMK Informatika Uyelindo 294 12 Unwira Kupang-Civil Engineering 360 4 Forum Komunikasi Mahasiswa FKIP se-ntt 5 Alumni Prodi Bing FKIP Undana 6 Keluarga Besar Poltek Kupang 7 Kebidanan STIKES Maranatha Kupang 459 13 Ikatan Alumni FAPERTA Undana 360 14 FISIP UNIKA WIDYA MANDIRA KUPANG 224 15 IKATAN ALUMNI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUPANG 55 16 Alumni SMK Negeri 2 Kupang 209 126 397 535 8 Alumni Politani Kupang 82 17 Elektro 2004 SMKN 2 Kupang 9 STIBA CNK Kupang NTT 752 18 Keluarga Besar SMK Negeri 4 Kupang OKE 32 33

17 Awalnya, Facebook lebih sering digunakan untuk mensosialisasikan kegiatan Kajian I Pemetaan Pasokan Wilayah Kupang dengan cara mengirim link e-kuesioner di wall akun PPDK Kupang dan Penyelarasan Kupang. Gambar 11 Sosialisasi Kegiatan Kajian I di Akun PPDK Kupang Namun seiring perkembangan dan dinamika interaksi dan komunikasi yang terjadi (via wall, message, dan chatting), akun PPDK Kupang dan Penyelarasan Kupang ternyata cukup efektif untuk dimanfaatkan sebagai media: - Penggalian warna kehidupan sosial masyarakat Kupang dan NTT secara umum Gambar 12 Topik Perjudian dan PNS dalam Akun Radio Suara Kupang

18 - Penyebaran kalimat-kalimat/ kutipan-kutipan motivasional Dari status-status FB lebih dari 600 kawan, terlihat bahwa anak-anak muda Kupang sering membuat status-status yang emosional/ spiritual. Ketika sedang marah atau tidak nyaman secara psikologis, status FB mereka sangat jelas menggambarkan situasi hati mereka, sebaliknya ketika mereka sedang senang/ di pagi hari/ menjelang tidur/ di hari minggu, status mereka bernuansa sangat religious. Anak-anak muda terlihat sangat menyenangi kata-kata bijak yang bersifat motivasional. Gambar 13 Kalimat-Kalimat Motivasional - Pembagian informasi penting terkait kondisi pendidikan, ketenagakerjaan, dan kewirausahaan di Kupang atau NTT secara umum. Beberapa tulisan di media massa lokal/ nasional dikutip dan ditulis ulang sebagai status PPDK Kupang selain untuk penyebaran informasi, juga untuk mengetahui respon para alumni lembaga-lembaga pendidikan yang menjadi kawan PPDK Kupang. Gambar 14 Informasi Urutan Pendidikan NTT secara Nasional Salah satu yang menarik adalah kesediaan sebuah perusahaan kain tenun ikat khas NTT (Tenun Ikat Jula Huba) untuk berbagi informasi tentang usaha mereka di akun PPDK Kupang.

19 Gambar 15 Akun Ikat Tenun Jula Huba (FB) - Sarana untuk melakukan in-depth interview dan pooling. Sebuah pooling yang pernah diajukan dalam akun PPDK menyangkut sumber referensi anak muda Kupang sebelum memutuskan masuk ke sebuah jurusan/ bidang kompetensi di universitas, sekolah tinggi, politeknik, atau akademi. Hasilnya cukup unik, anak-anak muda Kupang ternyata memilih sebuah bidang bukan berdasarkan kebutuhan pasar, melainkan berdasarkan inisiatif sendiri. Gambar 16 Pooling di FB Dalam kesempatan berinteraksi langsung via FB (chatting), mereka sendiri sempat menanyakan bagaimana dan di mana bisa mengetahui kebutuhan pasar tenaga kerja sekian tahun mendatang di Kupang. Sekolah (SMA dan SMK) sepertinya juga belum bisa memberikan gambaran yang jelas tentang situasi kebutuhan kompetensi dalam dunia kerja/ dunia industri di Kupang.

20 Contoh in-depth interview lain yg juga menarik adalah tentang harapan responden untuk bekerja di bidang yang sesuai atau tidak sesuai dengan bidang kompetensi yang dikuasainya. - Memberikan tips-tips kerja dengan bahasa yang mudah dipahami, Saat melakukan FGD di Kupang, visitasi ke beberapa lembaga di Kupang, dan interview lewat telepon, kemampuan berinteraksi secara lisan para responden untuk hal-hal yang bersifat formal sangat minim. Gambar 17 Tips Kerja Dari penelusuran terhadap berbagai wall group, terlihat beberapa kali muncul informasi kebutuhan tenaga kerja untuk bidang-bidang yang bersesuaian dengan bidang kompetensi group. Gambar 18 Informasi Lowongan Kerja Di Group SMKN 4

21 Kebutuhan pekerjaan untuk angkatan kerja perempuan terungkap pula dari anggota group yang memberi komentar terhadap salah satu informasi lowongan pekerjaan. Gambar 19 Kebutuhan Lowongan Kerja untuk Perempuan Sebenarnya sangat banyak masalah sosial dalam kehidupan angkatan kerja muda (lulusan LKP, SMK, dan PT) di Kupang-NTT yang terungkap lewat Facebook dan survei secara langsung (lewat telepon). Masalah sosial yang cukup pelik dalam skala rumah tangga beberapa kali teridentifikasi dalam survei, seperti kehidupan responden yang diwarnai kekerasan dalam rumah tangga, perceraian, tumbuh bersama orangtua tunggal (ayah atau ibu sudah meninggal), tinggal bersama nenek, bersekolah sambil membantu orang tua, bekerja ikut saudara dengan upah yang sangat rendah, dsb. 2. INDEKS KESELARASAN (ALIGNMENT INDEX) Indeks penyelarasan adalah salah satu ukuran untuk melihat tingkat penyerapan dunia usaha/ dunia industri terhadap lulusan (output) lembaga pendidikan. Secara umum, perhitungan indeks penyelarasan (AI) dilakukan dengan menggunakan rumus berikut:

22 Gambar 20 Rumus Indeks Keselarasan (AI) Dalam Kajian I Pemetaan Pasokan Pendidikan di Kota Kupang ini, Indeks Penyelarasan dibuat mengacu pada empat dimensi keselarasan, yaitu dimensi kuantitas, dimensi kualitas, dimensi tempat, dan dimensi waktu. 3. PELACAKAN LULUSAN LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN (LKP) Saat program pemetaan pasokan pendidikan di Kota Kupang Nusa Tenggara ini diselenggarakan, jumlah Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) yang terdaftar di http://infokursus.net adalah 280 lembaga. Dari sekian banyak LKP, lembaga yang dipilih menjadi penyedia data dalam program pemetaan pasokan pendidikan di Kota Kupang sekitar 27 buah. LKP yang dimaksud diantaranya adalah LKP Komputer Eden, LKP Ekklesia Komputer, LKP Fortuna, LKP Lira Computer, LKP Yakut Mandiri Komputer, LKP Putria Salon, LKP Febrins Salon, LKP Salon Rinny, LKP Gloria, dsb. Secara umum, administrasi data alumni pada LKP- LKP tersebut cukup rapi, hanya saja relatif tidak diperbaharui, khususnya menyangkut alamat dan no telepon para alumni. Data awal alumni LKP diperoleh dengan dua cara, yaitu lewat website http://infokursus.net dan lewat data alumni yang disediakan pengelola LKP saat FGD di Kupang pada tanggal 29 Agustus 2012 (di Universitas Katolik Widya Mandira, Kupang). Meski data awal yang dimiliki sangat banyak, namun hanya sekitar 10% (230 data) data yang berhasil dihubungi. Tim Pengkaji juga membuat e-kuesioner di google docs. Dari pengamatan selama e-kuesioner ini diaktifkan, tidak ada satupun responden (lulusan LKP) yang mengisinya. Gambar 21 E-Kuesioner untuk Lulusan LKP (google docs)

23 Data dalam google docs adalah data hasil survei langsung yang diisikan oleh surveyor Tim Kajian I ke dalam e-kuesioner. Gambar 22 Hasil E-Kuesioner LKP (google docs) Komposisi responden LKP berdasarkan jenis kelamin, 70% adalah wanita, sedangkan 30% lagi adalah pria. 70 30 Pria Wanita Gambar 23 Proporsi Lulusan LKP (%) Mayoritas lulusan LKP yang menjadi responden kegiatan ini berasal dari dalam kota Kupang. Meski sangat sedikit (1%), ternyata ada juga lulusan LKP di Kupang yang berasal dari luar negeri (Timor Leste). 10 1 Dalam Kota 26 63 Luar Kota Dalam Propinsi Luar Propinsi Luar Negeri Gambar 24 Kota Asal Responden LKP (%) Bidang keahlian di LKP yang diikuti oleh responden cukup bervariasi. Dua bidang terbesar yang banyak diminati oleh bidang teknologi informasi dan komunikasi (aplikasi komputer perkantoran, teknik komputer dan jarkom) serta bidang tata rias kecantikan.

24 Gambar 25 Kegiatan LKP Ekklesia Komputer di Facebook Di LKP, bidang teknologi informasi dan komunikasi sangat diminati karena alasan mengikuti perkembangan jaman, sedangkan bidang tata rias dan kecantikan terkait dengan beberapa kebiasaan dalam keseharian/ tradisi masyarakat Kupang. 32.61 33.91 Aplikasi Komputer Perkantoran Bahasa Inggris 0.43 0.43 17.39 10.43 Teknik Komputer dan Jarkom Menjahit 4.78 Perikanan Gambar 26 Persentase Peserta/ Bidang Keahlian Saat melakukan survei di Kupang, sempat terdengar keluhan dari salah satu pengelola LKP bidang menjahit. Program kursus bebas biaya yang diselenggarakan oleh Kemdiknas dirasa cukup memberatkan kehidupan lembaga yang mereka kelola secara finansial. Program kursus tersebut membuat masyarakat enggan untuk mengikuti program-program reguler yang mereka selenggarakan. Para pengelola LKP inipun tidak bisa berbuat banyak menghadapi situasi ini, karena dari pengalaman mereka, peserta kursus menjahit sangat banyak berasal dari masyarakat berpenghasilan rendah. Mayoritas lulusan LKP yang menjadi responden belum bekerja/ tidak berwirausaha. Kompetensi yang diperoleh dari LKP, umumnya dimanfaatkan sebagai pelengkap kompetensi utama yang telah dimiliki dari pendidikan formal. Pekerjaan lulusan LKP sangat bervariasi, seperti dosen, guru, tenaga administrasi, staf produksi, staf umum, staf kepegawaian, staf keuangan, tukang potong rambut, tenaga kecantikan, dsb. Sektor usaha di mana lulusan LKP bekerja (selain guru/ dosen) sangat bervariasi. Sektor formal di mana mereka bekerja di antaranya adalah sektor pariwisata dan perhotelan, farmasi, jasa keuangan, kesehatan (rumah sakit), pemerintahaan (kepolisian, departemen agama, konsulat), dll. Sedangkan sektor informal, terbesar pada sektor perdagangan.

25 46.52 39.57 Bekerja 13.91 Berwirausaha Mencari Kerja Gambar 27 Status Pekerjaan Responden (%) Ijasah dari LKP ternyata hanya faktor tambahan dalam proses pencarian kerja (58.24%). Sebaliknya, ketrampilan ternyata menjadi faktor yang sangat penting untuk memperoleh pekerjaan. 16.48 Ijasah adalah faktor tambahan 25.27 58.24 Ijasah adalah faktor utama (sangat penting) Ijasah tidak berpengaruh sama sekali Gambar 28 Peran Sertifikat dalam Mencari Pekerjaan Dari 91 lulusan LKP yang bekerja, 96,7% bekerja dalam jenjang operator/ tenaga pelaksana di berbagai departemen dan sektor industri yang disebut terdahulu. 1.10 2.20 96.70 Direktur Supervisor/ Pengawas Operator/ tenaga pelaksana Gambar 29 Jenjang Jabatan Lulusan LKP yang Bekerja (%) Lebih dari 55% lulusan LKP di Kupang berpenghasilan sangat rendah, yaitu kurang dari Rp 750.000. Padahal ketika survei ini dilakukan, UMK di Kota Kupang adalah sebesar Rp 925.000 (sementara itu upah minimum provinsi Nusa Tenggara Timur adalah sebesar Rp 850.000). lebih dari 55% lulusan LKP di Kupang berpenghasilan sangat rendah (kurang dari Rp 750.000) UMK di Kota Kupang adalah sebesar Rp 925.000, UMP NTT adalah sebesar Rp 850.000 3.88 43.69 56.31 Kurang dari Rp 750.000 Antara Rp 750.000-Rp 1.250.000 Antara Rp 1.250.000-Rp 1.750.000 Antara Rp 1.750.000-Rp 2.500.000 Gambar 30 Proporsi Lulusan LKP berdasarkan Penghasilan/ Bulan (%)

26 Perhitungan Indeks Keselarasan (AI) untuk lulusan LKP, diawali dengan pengelompokan alumni LKP yang bekerja dan berwirausaha. Selanjutnya, empat buah dimensi (kuantitas, kualitas, lokasi, dan waktu) digunakan untuk menghitung AI pada setiap kelompok. Dimensi kualitas dipecah ke dalam tiga kategori (sesuai bidang, agak sesuai bidang, dan tidak sesuai bidang). Dimensi lokasi dipecah menjadi empat kategori (dalam kota, luar kota, luar propinsi, dan luar negeri). Dimensi waktu dipecah menjadi lima kategori (<3bulan, <6bulan, <9 bulan, < 12 bulan, dan > 12bulan). Dimensi kuantitas secara otomatis akan terlihat dari proporsi ketiga dimensi terdahulu terhadap jumlah angkatan kerja yang diperhitungkan. Gambar 31 Lembar Kerja Perhitungan AI LKP Indeks Keselarasan (AI) berdasarkan dimensi kuantitas, kualitas, tempat, dan waktu untuk LKP secara keseluruhan di Kupang terlihat kurang bagus. Sampai masa satu tahun setelah lulus, AI untuk lulusan LKP masih kurang dari 0.4. 0.60 0.40 0.20 0.00 AI 0.23 0.26 0.27 3 bulan 6 bulan 9 bulan 12 bulan 0.38 0.40 > 12 bulan Gambar 32 Indeks Penyelarasan Lulusan LKP AI

27 Salah satu LKP di Kupang yang memiliki AI di atas AI LKP secara umum adalah LKP Ekklesia (0.51). Sesuai dengan namanya, bidang kompetensi utama yang diberikan oleh LKP bidang komputer dan reparasi handphone. Gambar 33 Indeks Penyelarasan Lulusan LKP Ekklesia Komputer Melihat dari kondisi minimnya pertumbuhan kuantitas dan kualitas sektor formal di Kupang secara umum (faktor makro) dan mengacu pada data mikro yang ada (jenis-jenis bidang kompetensi yang diberikan lewat LKP), peningkatan AI lulusan LKP di Kupang sepertinya harus ditekankan pada hal-hal yang menunjang peningkatan AI kelompok kewirausahaan. 4. PELACAKAN LULUSAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) Jumlah SMK (Negeri dan Swasta) di Kupang- Nusa Tenggara Timur saat kegiatan pemetaan ini dilakukan adalah 21 buah, terdiri dari 8 SMK Negeri dan 13 SMK swasta. Kurang lebih dari 31 sub bidang-kompetensi yang dilaksanakan pendidikannya dalam ke 21 SMK tersebut. Ada dua buah kejadian yang perlu mendapat perhatian selama kegiatan pemetaan pasokan wilayah Kupang ini berlangsung, yaitu penutupan dua buah SMK Negeri di Kupang (SMKN 7 dan SMKN 8) di tahun 2012. Dua sekolah yang ditutup itu dinilai pemerintah kota tidak layak bagi penyelenggaraan pendidikan, baik dari sisi sarana, prasarana, dan tenaga pengajar. Alasan penutupan kedua SMK tersebut diperkuat fakta bahwa kedua sekolah masih menumpang sekolah lain, SMKN 7 menggunakan gedung SMKN 4 Kupang. Sedangkan SMKN 8 menggunakan gedung SMP 11 Kupang. SMK yang menjadi pemasok data kegiatan pemetaan ini adalah 8 SMK swasta dan 6 SMK Negeri. Tabel 4 Daftar SMK Obyek Kajian NO NAMA SEKOLAH STATUS ALAMAT TELP 1 SMK KENCANA SAKTI Swasta Jl. Karya Kencana No. 11 Kelapa Lima, Kelapa Lima, KELAPA LIMA, KOTA KUPANG 85228 2 SMK KRISTEN 1 KUPANG 3 SMK KRISTEN 2 KUPANG 4 SMK MUHAMADIYAH KUPANG Swasta Jl. Anggur No. 10 Naikoten 1, Naikoten 1, OEBOBO, KOTA KUPANG 85118 Swasta Jl. Anggur No. 10 Naikoten 1, KUPANG, OEBOBO, KOTA KUPANG 85118 Swasta Jl. KH. Ahmad Dahlan No. 17A, Kayu Putih, OEBOBO, KOTA KUPANG 85111 (0380)832661 (0380)832008 (0380)833529 (0380)8554249

28 NO NAMA SEKOLAH STATUS ALAMAT TELP 5 SMK I NFORMATIKA UYELINDO KUPANG 6 SMK SWASTISARI KUPANG 7 SMK PELAYARAN KUPANG 8 SMK WIRAKARYA KUPANG 9 SMK NEGERI 1 KUPANG 10 SMK NEGERI 2 KUPANG 11 SMK NEGERI 3 KUPANG 12 SMK NEGERI 4 KUPANG 13 SMK NEGERI 5 KUPANG Swasta Jl. W.J. Lalamentik No. 110 Kupang, Oebufu, OEBOBO, KOTA KUPANG 85000 Swasta JALAN EL TARI II KOTA BARU KUPANG, KUPANG, OEBOBO, KOTA KUPANG 85119 Swasta Jl. Hevhotan Km. 12 Lasiana Kupang, Lasiana, KELAPA LIMA, KOTA KUPANG 85118 Swasta Jl. Mh. Thamrin Kayu Putih Kota Kupang, Kayu Putih, OEBOBO, KOTA KUPANG 85111 Negeri Jl. Prof. Dr. W.Z. Johanes, Oetete, OEBOBO, KOTA KUPANG 85112 Negeri Jl. Jend. Ahmad Yani No. 48, Fatubesi, KELAPA LIMA, KOTA KUPANG 85226 Negeri Jl. Perintis Kemerdekaan, Kelapa Lima, KELAPA LIMA, KOTA KUPANG 85228 Negeri Jl. Bajawa Oepoi Oebobo, Kupang, OEBOBO, KOTA KUPANG 85111 Negeri Jl. Nangka Jamal Naikoten 1, Naikoten 1, OEBOBO, KOTA KUPANG 85511 (0380)830463 (0380)831647 (0380)8081654 (0380)832609 (0380)821150 (0380)833239 (0380)822522 (0380)821586 (0380)824257 Gambar 34 E-Kuesioner untuk Lulusan SMK (google docs) Data dalam google docs sebagian data hasil survei langsung yang diisikan oleh surveyor Tim Kajian I ke dalam e-kuesioner, sebagian lagi diisi sendiri (langsung) oleh para responden.

29 Gambar 35 Data Hasil E-Kuesioner untuk SMK (google docs) Jumlah responden yang digunakan dalam perhitungan dan analisis Indeks Keselarasan di satuan unit pendidikan SMK ini berjumlah 542 orang, di mana 59% adalah perempuan dan 41% pria. 59% 41% Pria Wanita Gambar 36 Proporsi Responden Lulusan SMK Berdasarkan Jenis Kelamin (%) Mayoritas responden lulusan SMK Kupang berasal dari dalam kota Kupang (84%). Meski jumlahnya sangat kecil (1%), ternyata ada juga peserta didik SMK di Kupang yang berasal dari luar negeri (Timor Leste). 11% 4% 1% Dalam Kota 84% Luar Kota Dalam Propinsi Luar Propinsi Luar Negeri Gambar 37 Proporsi Responden Lulusan SMK Berdasarkan Daerah Asal (%) Sekitar 76% responden lulusan SMK Kupang berumur 17 sampai 22 tahun saat kegiatan pemetaan ini dilakukan. Responden kelahiran sebelum tahun 1990 tetap dimasukkan ke dalam analisis karena jumlah data yang diperoleh sangat terbatas.

30 76% 0% 0% 1% 23% <1970 1970-1980 1980-1990 1990-2000 >2000 Gambar 38 Proporsi Responden Lulusan SMK Berdasarkan Tahun Kelahiran (%) Sebagian besar (90%) responden memilih SMK sebagai studi lanjut atas inisiatif sendiri. Alasannya sangat bermacam-macam, tapi yang terbesar adalah ingin segera mendapat pekerjaan setelah lulus (70%). Yang menjadi masalah adalah alasan responden dalam memilih bidang kompetensi di SMK hampir tidak ada yang mengelompok secara dominan. Bahkan sangat banyak alasan yang benar-benar tidak berhubungan dengan harapan mereka ketika masuk kerja (cepat kerja) seperti: masuk jurusan tertentu atas saran guru, saudara/ orang tua, terpaksa masuk sebuah jurusan berdasarkan hasil tes masuk SMK, merasa berbakat di bidang yang dipilih, dsb. Kesimpulannya, responden masuk SMK (saat lulus SMP) dengan alasan ingin cepat dapat bekerja, tapi tidak tahu ingin/ berharap bekerja di mana setelah lulus. Dari 542 responden, hanya 14% yang bekerja, 16% lagi sedang mencari kerja. Besarnya angka lulusan SMK yang melanjutkan studi (68%) menjadi fenomena yang menarik karena pada dasarnya lulusan SMK diharapkan mengisi kebutuhan dunia usaha. Ada dua alasan yang sering diungkapkan oleh para lulusan SMK ini adalah ingin memperdalam pengetahuan yang dipelajari di SMK (SMK bidang informatika melanjutkan ke Politeknik, SMK bidang peternakan melanjutkan ke Politeknik Pertanian/ Pertanian, SMK Pariwisata melanjutkan ke Jurusan Bahasa Inggris, dsb), ingin lebih mudah memperoleh pekerjaan (karena tidak kunjung memperoleh pekerjaan setelah sekian lama lulus dari SMK). Besarnya angka responden lulusan SMK yang melanjutkan studi (68%) menjadi fenomena yang menarik karena pada dasarnya lulusan SMK diharapkan mengisi kebutuhan dunia usaha. Ada dua alasan yang sering diungkapkan oleh para lulusan SMK ini adalah ingin memperdalam pengetahuan yang dipelajari di SMK dan ingin lebih mudah memperoleh pekerjaan 68% 14% 16% 2% Bekerja Berwirausaha Mencari Kerja kuliah Gambar 39 Proporsi Responden Lulusan SMK Berdasarkan Pekerjaannya (%)

31 Perhitungan Indeks Keselarasan (AI) untuk lulusan SMK, diawali dengan pengelompokan alumni SMK yang bekerja dan berwirausaha. Selanjutnya, empat buah dimensi (kuantitas, kualitas, lokasi, dan waktu) digunakan untuk menghitung AI pada setiap kelompok. Dimensi kualitas dipecah ke dalam tiga kategori (sesuai bidang, agak sesuai bidang, dan tidak sesuai bidang). Dimensi lokasi dipecah menjadi empat kategori (dalam kota, luar kota, luar propinsi, dan luar negeri). Dimensi waktu dipecah menjadi lima kategori (<3bulan, <6bulan, <9 bulan, < 12 bulan, dan > 12bulan). Dimensi kuantitas secara otomatis akan terlihat dari proporsi ketiga dimensi terdahulu terhadap jumlah angkatan kerja yang diperhitungkan. Gambar 40 Lembar Kerja Perhitungan AI SMK Indeks Keselarasan (AI) berdasarkan dimensi kuantitas, kualitas, tempat, dan waktu untuk SMK secara keseluruhan di Kupang terlihat kurang bagus. Sampai masa satu tahun setelah lulus, AI untuk lulusan SMK masih kurang dari 0.5. 0.60 0.50 0.49 0.40 0.30 0.20 0.23 0.33 0.35 0.40 AI 0.10 0.00 3 bulan 6 bulan 9 bulan 12 bulan > 12 bulan Gambar 41 AI Lulusan SMK di Kupang

32 Sampai satu tahun setelah kelulusan, tanpa membeda-bedakan jurusan (bidang kompetensi), asal SMK, dan tahun kelulusan. AI lulusan SMK yang bekerja sesuai bidang kompetensinya di dalam kota Kupang hanya 0.26. Padahal 72% responden lulusan SMK berasal dari dalam kota Kupang. Ijasah rupa-rupanya tidak menjadi syarat administratif yang penting bagi lulusan SMK untuk mencari kerja di Kupang. 11% 10% 79% Ijasah adalah faktor tambahan Ijasah adalah faktor utama (sangat penting) Ijasah tidak berpengaruh sama sekali Gambar 42 Peran Ijasah untuk Memperoleh Pekerjaan (%) Lulusan SMK di Kupang yang berpenghasilan sangat rendah, yaitu kurang dari Rp 750.000 (lebih kecil dari UMP Nusa Tenggara Timur, Rp 850.000) masih cukup banyak (45%). 6% 1% 0% Kurang dari Rp 750.000,- 48% 45% Antara Rp 750.000-Rp 1.250.000 Antara Rp 1.250.000-Rp 1.750.000 Antara Rp 1.750.000-Rp 2.500.000 Gambar 43 Proporsi Lulusan SMK berdasarkan Penghasilan/ Bulan (%) Di dalam kota Kupang, nilai AI lulusan SMK yang bekerja agak sesuai bidang dan tidak sesuai bidang sampai masa kelulusan satu tahun sebenarnya relatif kecil, yaitu 0.08 dan 0.08, tapi ketika dibandingkan dengan AI lulusan SMK (0.26), secara proporsional angka ini menjadi besar. AI-AI ini mengindikasikan setidaknya dua hal. Pertama, secara umum ketersediaan lapangan kerja untuk seluruh bidang kompetensi SMK sangat rendah di Kupang. Kedua, cukup banyak lulusan SMK yang bekerja tidak sesuai dengan bidangnya. 0.30 0.25 0.20 0.15 0.10 0.05 0.00 0.13 0.20 0.21 0.03 0.04 0.04 Gambar 44 AI Lulusan SMK berdasarkan Kesesuaian Bidang Kompetensi dengan Bidang Kerja Sesuai bidang atau tidak, lulusan SMK di Kupang umumnya bekerja sebagai tenaga pelaksana/ operator (92%) di berbagai sektor usaha/ industri. 0.22 0.05 3 bulan 6 bulan 9 bulan 12 bulan > 12 bulan 0.26 0.08 Sesuai Bidang Agak Sesuai Bidang Tidak Sesuai Bidang

33 92% 6% 2% Direktur Supervisor/ Pengawas Operator/ tenaga pelaksana Gambar 45 Jumlah Lulusan SMK yang bekerja berdasarkan Jabatannya (%) Sama seperti lulusan LKP, dari nilai AI terlihat bahwa berwirausaha belum menjadi salah satu cara untuk mendapat penghasilan bagi lulusan SMK di Kupang. AI lulusan SMK yang berwirausaha sampai di akhir tahun pertama setelah lulus hanya 0.03 (untuk yang sesuai bidang kompetensi). Pertama, secara umum ketersediaan lapangan kerja untuk seluruh bidang kompetensi SMK sangat rendah di Kupang. Kedua, cukup banyak lulusan SMK yang bekerja tidak sesuai dengan bidangnya. 0.04 0.03 0.03 0.02 0.02 0.02 0.02 0.03 0.02 Sesuai Bidang Agak Sesuai Bidang 0.01 Tidak Sesuai Bidang 0.01 0.01 0.01 0.01 0.00 3 bulan 6 bulan 9 bulan 12 bulan > 12 bulan Gambar 46 AI Lulusan SMK berdasarkan Kesesuaian Bidang Kompetensi dengan Bidang Wirausaha Ketika ditelusuri lebih dalam, ada beberapa AI lulusan SMK yang perlu mendapat perhatian. AI lembaga untuk SMK Negeri 1 Kupang cukup tinggi dibanding SMK-SMK Negeri maupun swasta lainnya di Kupang. Meski demikian, kondisi ini tetap perlu mendapat perhatian, karena masa tunggu lulusan SMKN 1 Kupang untuk AI terbesar (0,73) baru diraih di atas 1 tahun masa kelulusan. 0.40 0.35 0.30 0.25 0.20 0.15 0.10 0.05 0.00 0.38 0.28 0.20 0.20 0.15 3 bulan 6 bulan 9 bulan 12 bulan > 12 bulan Gambar 47 AI Lulusan SMKN 1 Kupang AI

34 Nilai AI lulusan (87 responden, lulusan dari tahun 2000-2012) SMK Negeri 1 Kupang juga perlu ditelaah lebih dalam karena jika dilihat dari kesesuaian antara bidang kompetensi lulusan dan bidang kerja lulusan terlihat adanya situasi ketidakselarasan yang cukup tinggi. Gambar 48 Proporsi Responden Lulusan SMK Negeri 1 Kupang berdasarkan Bidang Kompetensinya (%) Sampai lewat masa satu tahun kelulusan, ternyata AI lulusan SMK Negeri 1 Kupang yang bekerja sesuai dengan bidangnya hanya 0.37. 0.16 0.14 0.12 0.10 0.08 0.06 0.04 0.02 0.00 0.15 0.13 0.10 0.10 0.10 0.08 0.08 0.08 0.05 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 3 bulan 6 bulan 9 bulan 12 bulan > 12 bulan Sesuai Bidang Agak Sesuai Bidang Tidak Sesuai Bidang Gambar 49 AI Lulusan SMKN 1 Kupang berdasarkan Kesesuaian Bidang Kompetensi dengan Bidang Kerja AI per lembaga untuk SMK Negeri 2, SMK Negeri 3, dan 6 perlu mendapat perhatian karena sampai melewati masa satu tahun kelulusan ternyata masih di bawah 0.6. AI SMK Negeri 6 bahkan hanya 0.38. AI berdasarkan bidang kompetensi menunjukkan SMK bidang kompetensi Teknologi dan Rekayasa di Kupang terserap cukup baik dibanding bidang kompetensi lainnya (0.5 sampai di masa satu tahun setelah lulus dan menjadi 0.75 setelah di atas masa satu tahun kelulusan). Sub-bidang kompetensi Teknologi dan Rekayasa yang mendukung AI ini adalah bidang otomotif, kelistrikan, elektronika, pengelasan, karya kayu, dan gambar bangunan.

35 Gambar 50 AI Lulusan SMKN 2, SMKN3, dan SMKN6 Kupang AI SMK bidang kompetensi Teknologi dan Rekayasa sepertinya akan menjadi jauh lebih baik jika rencana pembangunan pabrik semen Bosowa, pengembangan infrastruktur penunjang sektor pariwisata (hotel, bandara, dsb), perikanan (dermaga, cold storage, dsb), dan pembangunan fasilitas umum (pengembangan jalan) direalisasikan dengan segera oleh Pemerintah. 0.80 0.70 0.75 0.60 0.50 0.40 0.30 0.20 0.10 0.00 0.50 0.42 0.33 0.33 3 bulan 6 bulan 9 bulan 12 bulan > 12 bulan AI AI kelompok bidang kompetensi agrikultur (pertanian, perikanan, dan kesehatan hewan) untuk Nusa Tenggara Timur sangat rendah, yaitu 0.25. Gambar 51 AI Lulusan SMK Jurusan Teknologi dan Rekayasa Bidang kompetensi lain yang AI nya di atas rata-rata adalah bidang kompetensi Pariwisata dan Kecantikan (0,62 setelah di atas masa satu tahun kelulusan). Sub-bidang kompetensi yang mendukung AI ini adalah bidang pariwisata, kecantikan, dan tekstil. Angka AI ini sebenarnya tidak serta merta menunjukkan tingginya penyerapan DUDI kepariwisataan di Kupang terhadap lulusan SMK di bidang kompetensi pariwisata, Karena dari data terlihat, proporsi lulusan SMK bidang kompetensi pariwisata di Kupang yang tidak termasuk angkatan kerja (karena melanjutkan studi/ kuliah) cukup besar. Lulusan SMK bidang kompetensi Pariwisata dan Kecantikan yang bekerja umumnya bekerja di sektor jasa pariwisata, perhotelan, atau sejenisnya, sebagai tenaga ticketing, customer service, pemasaran, tenaga kecantikan, pemandu wisata, dsb. Kemampuan berbahasa Inggris menjadi kemampuan andalan lulusan SMK bidang kompetensi Pariwisata dan Kecantikan. Ada fakta yang perlu mendapat perhatian dari SMK-SMK yang memiliki bidang kompetensi

36 kepariwisataan. Gencarnya pembangunan hotel-hotel berbintang/ bertaraf internasional seharusnya menjadi peluang kerja yang terbuka lebar bagi lulusan-lulusan mereka. Tapi dari hasil interview terhadap salah satu manajer hotel internasional di Kupang, terungkap bahwa manajemen hotel memiliki preferensi yang tinggi terhadap lulusan SMK dari Bali atau Jawa (Surabaya). Gambar 52 Indeks Keselarasan Lulusan SMK bidang Pariwisata dan Kecantikan di Kupang Berdasarkan bidangnya, AI kelompok bidang kompetensi agrikultur yang disebut sebagai salah satu bidang pengembangan MP3EI untuk Nusa Tenggara Timur justru sangat rendah, yaitu 0.25. Subbidang kompetensi pendukung kompetensi agrikultur ini adalah bidang pertanian, perikanan, dan kesehatan hewan. Dari hasil wawancara terungkap beberapa fakta yang diduga ikut menjadi penyebab rendahnya AI bidang agrikultur ini, seperti: jumlah perusahaan di sektor agrikultur di Kupang sangat minim, kemampuan lulusan SMK sepertinya kurang memadai (terlihat sangat jelas pada saat beberapa responden tidak dapat memberi penjelasan sama sekali tentang kemampuan/ keahlian yang mereka miliki). Cukup banyak lulusan SMK bidang kompetensi agrikultur yang berasal dari keluarga tidak berada. Alasan mereka untuk mendalami bidang agrikultur di tingkat SMK mayoritas berasal dari diri sendiri dan dipicu oleh potensi agrikultur (pertanian, peternakan, dan kehutanan) yang ada di daerah asal mereka. Sayangnya, potensi yang mereka maksud belum dibaca sebagai peluang usaha oleh para pemilik modal. Akibatnya, ketika mereka kembali ke daerah asal, mereka tidak mendapatkan pekerjaan. 5. PELACAKAN LULUSAN PERGURUAN TINGGI (PT) Saat ini di Kupang ada 20 perguruan tinggi (negeri dan swasta). Permintaan masyarakat terhadap pendidikan tinggi di Kupang ternyata sangat tinggi. Terlihat dari banyaknya pendaftar ujian masuk perguruan tinggi swasta, jumlah penyelenggaraan ujian masuk perguruan tinggi swasta, dan pembatasan (kuota) jumlah mahasiswa baru di beberapa perguruan tinggi swasta. Dari sejumlah SMK yang sempat dikunjungi Tim Pengkaji, bahkan diperoleh informsi, tidak sedikit lulusan SMK di Kupang yang melanjutkan studi di perguruan tinggi-perguruan tinggi di luar Nusa Tenggara Timur (Makassar, Denpasar, Jember, Malang, Surabaya, Salatiga, Yogyakarta, dan Jakarta). Dari situasi yang ada, menjadi tidak mengherankan jika jumlah lulusan perguruan tinggi di Kupang setiap tahun cukup tinggi. Berdasarkan data lulusan perguruan tinggi di Kupang, NTT, tahun ajaran 2010/2011, setiap tahun dihasilkan sekurang-kurangnya 2000 ahli madya (D3), 500 sarjana (S1), dan 100 orang magister (S2) dari berbagai perguruan tinggi di Kupang. Dengan asumsi tidak ada penambahan perguruan tinggi atau jurusan baru, angka ini dapat menjadi acuan potensi penambahan kuantitas pasokan perguruan tinggi/ tahun di Kupang. Angka ini juga menjadi penanda kemampuan atau ketidakmampuan seluruh sistem dan sub-sistem sosial ekonomi dalam menciptakan lapangan kerja di Kupang dalam mengatasi jumlah pasokan lulusan perguruan tinggi yang demikian besar.

37 Tabel 5 Lulusan Perguruan Tinggi di Kupang, NTT, Tahun Ajaran 2010/ 2011 No Perguruan Tinggi Lulusan D2 D3 S1 S2 1 Universitas Nusa Cendana - - 2.525 110 2 Universitas Katolik Widya Mandira - - 409 19 3 Universitas Kristen Artha Wacana - - 891-4 Universitas Muhammadiyah - - - - 5 Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen - - - - 6 Universitas PGRI Kupang - - 1.230-7 Akademi Teknik Kupang - 29 - - 8 STIE Oemathonis Kupang - 969 395-9 Akademi Pekerjaan Sosial Kupang - 33 - - 10 Akademi Keuangan dan Perbankan Efata Kupang - 16 - - 11 STIBA Mentari - - 195-12 STIBA Cakrawala Nusantara Kupang - - - - 13 STIKOM Uyelindo Kupang - 16 225 14 Akademi Perawat Maranatha Kupang - 77 - - 15 Politeknik Pertanian Negeri Kupang - 98 - - 16 Politeknik Kesehatan Kupang - 856 25-17 Akademi Koperasi Indonesia Ratu Jelita - 53 - - Kupang 18 Akademi Pariwisata Kupang - 112 - - 19 Politeknik Negeri Kupang - 344 10-20 STIKES CHMK - 52 - - Jumlah - 2.755 5.905 129 Sumber: Kupang dalam Angka 2012 Sama seperti LKP dan SMK, Tim Kajian I Pemetaan Pasokan Pendidikan di Kupang memanfaatkan google doc sebagai media pembuatan dan penyebaran e-kuesioner. Gambar 53 E-Kuesioner untuk Perguruan Tinggi (google docs)

38 Data dalam google docs sebagian data hasil survei lulusan Perguruan Tinggi langsung diisikan oleh surveyor Tim Kajian I ke dalam e-kuesioner, sebagian lagi diisi sendiri (langsung) oleh para responden. Dibandingkan lulusan LKP dan SMK, lulusan Perguruan Tinggi paling banyak menanyakan legalitas survei yang dilakukan Tim Kajian I. Berdasarkan kondisi di lapangan inilah, akhirnya Tim Kajian mengusulkan kepada Sekretariat PPDK untuk membuat link dari website resmi PPDK Kupang menuju e-kuesioner yang ada di google docs. Gambar 54 Data Hasil E-Kuesioner Perguruan Tinggi (google docs) Sebanyak 54% responden lulusan Perguruan Tinggi di Kupang adalah pria dan 46% adalah wanita. 46% 54% Pria Wanita Gambar 55 Proporsi Responden Lulusan Perguruan Tinggi (%) Umumnya anak muda di Kupang berkuliah didanai oleh orang tua (87%). Sekitar 6% mendapat beasiswa, termasuk beasiswa dari pemerintah, universitas, gereja, dan lembaga-lembaga swadaya masyarakat. Gambar 56 Proporsi Responden Lulusan Perguruan Tinggi berdasarkan sumber penyandang dana kuliah

39 Meskipun proses pencarian responden benar-benar dilakukan secara acak dengan rentang tahun kelulusan sangat lebar (tahun 2002-2011), proporsi komposisi responden (D3, S1, dan S2) yang diperoleh mendekati komposisi lulusan perguruan tinggi di Kupang pada tahun 2011. 1.5% 67.2% 31.3% D3 S1 S2 Gambar 57 Proporsi Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan di Perguruan Tinggi (%) Proporsi lulusan perguruan tinggi di Kupang yang berasal dari kota Kupang masing dominan (54%), tapi proporsi yang berasal dari luar Kupang cukup besar (46%) seperti Larantuka, Manggarai, Soe, Kefa, Ende, Ruteng, dsb. 5% 1% 40% 54% Dalam Kota Luar Kota Dalam Propinsi Luar Propinsi Luar Negeri Gambar 58 Lokasi Asal Responden Lulusan Perguruan Tinggi Berbeda dengan LKP, ijasah dari perguruan tinggi ternyata menjadi faktor penting dalam proses pencarian kerja. Responden lulusan perguruan tinggi di Kupang mengaku juga terbantu oleh ketrampilan/ kompetensi yang mereka miliki dari perkuliahan saat mencari kerja. 7% 11% Ijasah adalah faktor tambahan 82% Ijasah adalah faktor utama (sangat penting) Ijasah tidak berpengaruh sama sekali Gambar 59 Tingkat Kepentingan Ijasah dalam Pencarian Kerja Sebagian besar responden lulusan perguruan tinggi yang disurvei dalam kegiatan ini ternyata sudah bekerja (58%). Sektor kerja sangat bervariasi. Sektor manufaktur hanya 4%, sedangkan sektor pertanian sekitar 10%.

40 37% 3% 58% Bekerja Berwirausaha Mencari Kerja 2% Kuliah Gambar 60 Proporsi Lulusan Perguruan Tinggi Berdasarkan Status Pekerjaan Sama dengan lulusan LKP dan SMK, lulusan perguruan tinggi di Kupang yang bekerja mayoritas menduduki posisi di level terendah, yaitu level operator/ tenaga pelaksana. 4% 10% Direktur 86% Supervisor/ Pengawas Operator/ tenaga pelaksana Gambar 61 Proporsi Lulusan Perguruan yang Bekerja Berdasarkan Jabatannya Meski proporsinya tidak sebanyak lulusan LKP dan SMK, lulusan perguruan tinggi di Kupang yang berpenghasilan sangat rendah, yaitu kurang dari Rp 750.000 (lebih kecil dari UMP Nusa Tenggara Timur, Rp 850.000) ternyata masih cukup banyak (31%). 15% 1% Kurang dari Rp 750.000,- 24% 31% 29% Antara Rp 750.000-Rp 1.250.000 Antara Rp 1.250.000-Rp 1.750.000 Antara Rp 1.750.000-Rp 2.500.000 Gambar 62 Proporsi Lulusan Perguruan Tinggi berdasarkan Penghasilan/ Bulan (%) Perhitungan Indeks Keselarasan (AI) untuk lulusan Perguruan Tinggi (PT), diawali dengan pengelompokan alumni PT yang bekerja dan berwirausaha. Selanjutnya, empat buah dimensi (kuantitas, kualitas, lokasi, dan waktu) digunakan untuk menghitung AI pada setiap kelompok. Dimensi kualitas dipecah ke dalam tiga kategori (sesuai bidang, agak sesuai bidang, dan tidak sesuai bidang). Dimensi lokasi dipecah menjadi empat kategori (dalam kota, luar kota, luar propinsi, dan luar negeri). Dimensi waktu dipecah menjadi lima kategori (<3bulan, <6bulan, <9 bulan, < 12 bulan, dan > 12bulan). Dimensi kuantitas secara otomatis akan terlihat dari proporsi ketiga dimensi terdahulu terhadap jumlah angkatan kerja yang diperhitungkan.

41 Masa Tunggu Sesuai Bidang Agak Sesuai Bidang Tidak Sesuai Bidang Sesuai Bidang Agak Sesuai Bidang Tidak Sesuai Bidang Bekerja Dalam Kota Luar Kota Satu Propinsi Luar Propinsi Luar Negeri Sesuai Bidang Agak Sesuai Bidang Tidak Sesuai Bidang Sesuai Bidang Agak Sesuai Bidang Tidak Sesuai Bidang 3 bulan 0,16 0,03 0,03 0,00 0,01 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 6 bulan 0,17 0,03 0,04 0,00 0,01 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 9 bulan 0,18 0,03 0,04 0,00 0,01 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 12 bulan 0,22 0,06 0,07 0,01 0,01 0,01 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 > 12 bulan 0,23 0,07 0,07 0,01 0,01 0,01 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Masa Tunggu Sesuai Bidang Dalam Kota Agak Sesuai Bidang Tidak Sesuai Bidang Luar Kota Satu Propinsi Sesuai Bidang Agak Sesuai Bidang Wirausaha Tidak Sesuai Bidang Sesuai Bidang Luar Propinsi Agak Sesuai Bidang Tidak Sesuai Bidang Sesuai Bidang Luar Negeri Agak Sesuai Bidang Tidak Sesuai Bidang 3 bulan 0,07 0,00 0,01 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 6 bulan 0,07 0,00 0,01 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 9 bulan 0,07 0,00 0,01 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 12 bulan 0,11 0,00 0,03 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 > 12 bulan 0,11 0,00 0,03 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Masa Total 3 bulan 0,23 6 bulan 0,26 9 bulan 0,27 12 bulan 0,38 > 12 bulan 0,40 Gambar 63 Lembar Kerja Perhitungan AI Perguruan Tinggi Indeks Keselarasan (AI) untuk satuan pendidikan perguruan tinggi secara keseluruhan di Kupang terlihat kurang bagus. Di tiga bulan pertama, angka AI lulusan perguruan tinggi di Kupang hanya mencapai angka 0.23. Sampai masa satu tahun kelulusan, AI untuk perguruan tinggi masih di kisaran 0.51. 0.70 0.60 0.62 0.50 0.40 0.30 0.20 0.25 0.37 0.43 0.51 AI 0.10 0.00 3 bulan 6 bulan 9 bulan 12 bulan > 12 bulan Gambar 64 Indeks Keselarasan Lulusan Perguruan Tinggi di Kupang Analisa indeks keselarasan pada setiap perguruan tinggi ternyata menarik untuk dikaji. Yang pertama adalah Universitas PGRI. Universitas ini didirikan tahun 1996 dengan jumlah student body tergolong besar dibanding banyak kampus swasta lain di Kupang. Dari sebuah media masa, diperoleh informasi bahwa setiap tahun, sekurang-kurangnya 2.500 mahasiswa baru terdaftar di Universitas PGRI Kupang. Selain dari pulau Timor, mahasiswa Universitas PGRI berasal dari banyak tempat di luar pulau Timor (Bali, Ambon, dsb). Indeks keselarasan (AI) lulusan Universitas PGRI masih di bawah AI perguruan tinggi Kupang secara umum (0.38).

42 Berikutnya adalah Universitas Katolik Widya Mandira Kupang (disingkat Unwira). Universitas yang namanya berarti Menara Ilmu Pengetahuan ini berdiri sejak tahun 1982. Saat ini Unwira memiliki tujuh buah fakultas (21 program studi) dan satu program pasca sarjana. Sampai satu tahun kelulusan, AI lulusan universitas ini juga tidak terlalu bagus (0.5). Universitas di Kupang yang memiliki indeks keselarasan di atas indeks keselarasan perguruan tinggi secara umum adalah Universitas Kristen Artha Wacana dan Universitas Nusa Cendana. Universitas Kristen Artha Wacana, berdiri tahun 1985 (semula bernama Akademi Teologia Kupang (ATK), didirikan tahun 1971) di tahun 2012 ini memiliki mahasiswa aktif sebanyak 6.876 orang. Sedangkan Universitas Nusa Cendana (Undana) adalah satu-satunya universitas negeri di Kupang sekaligus menjadi salah satu universitas tertua di Kupang (didirikan tahun 1962). Undana saat ini memiliki 9 fakultas (terdiri dari 47 program studi) dan 6 program pasca sarjana dengan jumlah mahasiswa lebih dari 20.000 orang. Di universitas negeri itu tercatat ada 112 dosen bergelar doktor. Gelar-gelar tersebut diperoleh dari sejumlah perguruan tinggi di Indonesia dan di luar negeri. Selain itu, 30 orang dosen di Undana sudah mendapat pengukuhan guru besar sebagai profesor. Dalam penjelasan singkat di situs legal Universitas Nusa Cendana(http://www.undana.ac.id/index.php/en/home/brief-history), pengelola Undana menyatakan bahwa sekitar 70% lulusannya terserap di bidang pelayanan masyarakat (PNS) di 16 wilayah di Nusa Tenggara Timur. Angka 70% ini mirip dengan angka 0.63 hasil perhitungan AI di atas satu tahun. Tidak ada yang salah dengan angka yang dipromosikan oleh Universitas Nusa Cendana dalam situs formalnya, hanya saja angka ini Di situs resminya, dinyatakan sekitar 70% lulusan Universitas Nusa Cendana terserap di bidang pelayanan masyarakat (PNS) di 16 wilayah di Nusa Tenggara Timur. Angka 70% ini mirip dengan angka 0.63 hasil perhitungan AI di atas satu tahun. bisa ditafsirkan berbeda oleh masyarakat, terutama karena kesesuaian bidang kerja dengan bidang kompetensi lulusan Undana (dimensi kualitas) dan kapan lulusan Undana mulai bekerja (dimensi waktu) tidak dijelaskan oleh angka tersebut. Gambar 65 Informasi Singkat di situs Undana Tambahan analisis, berdasarkan perhitungan AI khusus untuk lulusan Undana yang bekerja di Kota Kupang, ternyata hanya 33% yang bekerja sesuai dengan bidang kompetensi yang diperoleh lulusan dari bangku kuliah.

43 Gambar 66 AI Empat Universitas di Kupang Gambar 67 AI Lulusan Undana yang Bekerja di Kota Kupang Karena hanya ada satu sekolah tinggi yang datanya berhasil dikumpulkan, yaitu STIKOM Uyelindo, maka Indeks penyelarasan perguruan tinggi inilah yang dijadikan acuan penilaian AI sekolah tinggi di Kupang. Dari perhitungan, ternyata AI STIKOM Uyelindo sangat rendah (0.22). Angka ini sendiri masih perlu dikaji lebih dalam lagi, apalagi berdasarkan surat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor: 0229/D2.4/2010, STIKOM Uyelindo termasuk salah satu perguruan tinggi yang telah memiliki praktik baik dalam sistem penjaminan mutu internal. Hasil ini merupakan hasil penilaian isian Instrumen Evaluasi Diri Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Tahun 2009. Selama hasil survei, pendidikan tinggi vokasional di Kupang terlihat memiliki tempat yang cukup istimewa di mata anak-anak muda Kupang, khususnya karena hal ini terkait dengan rasa cinta terhadap daerah asal dan potensi perekonomian di daerah asal (bidang pertanian dan peternakan), demikian pula karena jiwa kemanusiaan yang cukup tinggi (bidang kesehatan). Dari ketiga politeknik yang ditelusuri keberadaan lulusannya, Poltekkes Kemenkes memiliki AI tertinggi dibanding Politeknik Pertanian (Politani) dan Politeknik Negeri.

44 Gambar 68 AI lulusan Sekolah Tinggi di Kupang Gambar 69 AI Lulusan Politeknik Perhitungan dan analisa AI juga dilakukan terhadap lulusan perguruan tinggi per bidang kompetensi (jurusan). Bidang-bidang Teknologi dan Rekayasa, bidang pengetahuan murni dan terapan adalah dua bidang kompetensi dengan AI tertinggi dibanding bidang-bidang kompetensi lainnya (sampai satu tahun masa kelulusan).

45 Keluhan tentang ketersediaan lapangan pekerjaan, apalagi lapangan pekerjaan yang sesuai bidang dengan gaji yang pantas, bagi lulusan pertanian dan di Kupang sering diperoleh Tim Pelaksana. Kondisi yang sama juga terbaca dari salah satu status di akun Facebook ikatan alumni Faperta Undana. Lulusan perguruan tinggi (bidang kompetensi pertanian, peternakan, dan sejenisnya) umumnya bekerja sebagai karyawan kontrak/ fasilitator di daerah-daerah. Untuk mendukung sektor yang sebenarnya berpotensi sebagai motor percepatan pembangunan perekonomian Kupang dan Nusa Tenggara Timur secara umum ini, peningkatan AI yang mengacu pada Gambar 70 AI Lulusan/ Jurusan di Perguruan Tinggi

46 pengembangan kewirausahaan sepertinya lebih efektif dibanding meminta pemilik modal untuk membuka usaha di Kupang. Mengacu pada berita Ristek (Kementerian Riset dan Teknologi), Kupang sangat berpotensi bagi pengembangan siwalan atau lontar (Borassus flabellifer). Pohon yang dapat hidup hingga umur 100 tahun dan mulai berbuah pada usia sekitar 20 tahun ini banyak tumbuh di daerah-daerah kering, seperti NTT. Saat ini sudah banyak penelitian buah lontar yang diarahkan untuk pemanfaatan di bidang pangan, obat, dan energi bioetanol. Sumber lain menyebutkan, bahwa buah naga cukup potensial untuk dibudidayakan di tingkat komersial di Kupang. Saat ini, kebun praktik politeknik pertanian negeri (politani) Kupang juga sudah ditanami dengan buah naga sebagai persiapan untuk mengganti tanaman papaya. Apapun gerakan Pemda untuk menuju ke laut sebagai andalan ekonomi membutuhkan sentuhan-sentuhan budaya tertentu, terutama pada generasi muda NTT yang masih kuat orientasinya bekerja di darat. ~Dr. Ir. Semuel Littik~ Sangat disayangkan, saat survei Kajian I ini dilakukan, Tim Pelaksana tidak berhasil memperoleh informasi tentang AI lulusan bidang kompetensi perikanan di Kupang. Di akun PPDK Kupang (Facebook) pun, relative tidak ada komentar tentang bidang kompetensi yang menjadi salah satu sasaran utama MP3EI untuk Nusa Tenggara Timur. Sepertinya, bidang perikanan tidak terlalu menarik perhatian masyarakat Kupang. Contohnya, Fakultas Perikanan Universitas Kristen Artha Wacana (UKAW) pada tahun 2012 hanya melulusan 6 (enam) orang Sarjana Perikanan. Hengky Ndolu (Wakil Rektor I UKAW) bahkan secara terbuka menyatakan animo masyarakat terhadap bidang perikanan sangat kurang. Terkait pengembangan perikanan di Nusa Tenggara Timur, dalam sebuah wawancara di Pos Kupang (12/02/2012), Dr. Ir. Semuel Littik (putra NTT yang menjadi dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Pattimura Ambon dan Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan pada Universitas Satya Negara Indonesia-Jakarta ) pernah menuturkan pernyataan yang menarik, Pada tahun 1999, saya pernah menulis opini di sebuah koran lokal di Kupang bahwa nelayan NTT umumnya adalah saudara-saudara kita dari Sulawesi, khususnya Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara (istri saya berdarah Bugis dan saya kuliah perikanan di Universitas Hasanuddin Makassar sehingga saya paham jiwa laut orang Sulawesi Selatan). Sebagai putra asli NTT, setahu saya masyarakat asli NTT pada umumnya tidak berorientasi ke laut. Kita berorientasi ke darat dalam bentuk berburu hewan, memelihara hewan di darat dan bercocoktanam. Oleh sebab itu, apapun gerakan Pemda untuk menuju ke laut sebagai andalan ekonomi membutuhkan sentuhansentuhan budaya tertentu, terutama pada generasi muda NTT yang masih kuat orientasinya bekerja di darat. Para budayawan perlu dilibatkan untuk mengubah orientasi budaya sebuah masyarakat. Upaya mengalihkan orientasi generasi muda dari darat ke laut juga harus melibatkan para pendidik melalui pengajaran kurikulum muatan lokal kelautan di sekolah-sekolah dasar hingga lanjutan atas di NTT.

47 E. REALISASI ANGGARAN Terlampir

48 F. KESIMPULAN DAN SARAN Berikut ini adalah beberapa kesimpulan dan saran yang disusun Tim Pelaksana Kegiatan Kajian I Pemetaan Pasokan Pendidikan di Kupang-Nusa Tenggara Timur: KESIMPULAN 1. Masalah sosial ekonomi dalam skala rumah tangga (khususnya kemiskinan dan intervensi keluarga besar terhadap masa depan anak) nampaknya masih menjadi akar-akar masalah dalam kehidupan responden Kajian I Pemetaan Pasokan di Wilayah Kupang Nusa Tenggara Timur. Terlepas dari keterbatasan ekonomi yang banyak dialami oleh masyarakat Kupang, hasil survei yang dilakukan menunjukkan pendidikan mendapat tempat yang cukup penting dan strategis dalam kehidupan masyarakat Kupang. 2. Fenomena yang cukup unik, secara umum anak-anak muda Kupang ternyata memilih sebuah bidang pendidikan (di SMK/ perguruan tinggi) bukan berdasarkan kebutuhan pasar, melainkan berdasarkan inisiatif dan penilaian (judgment) sendiri. Potensi, situasi, dan kondisi (budaya) daerah asal menjadi acuannya. Kondisi yang perlu mendapat perhatian lebih khusus lagi, responden lulusan SMK memilih masuk SMK (setelah lulus SMP) karena ingin cepat dapat bekerja, tapi ternyata mereka tidak tahu ingin bekerja di mana (tidak ada alasan khusus dalam memilih jurusan di SMK). 3. Indeks Keselarasan/ Alignment Index (AI) berdasarkan dimensi kuantitas, kualitas, tempat, dan waktu untuk tiga satuan pendidikan di Kupang-Nusa Tenggara Timur relatif rendah. Nilai-nilainya adalah sebagai berikut: LKP : 0.38 SMK : 0.28 Perguruan Tinggi : 0.59 AI yang sangat rendah juga terlihat nyata pada lulusan bidang kompetensi perikanan, peternakan, pariwisata, di mana ketiganya adalah bidang-bidang kompetensi yang seharusnya menjadi bidang pendukung pelaksanaan MP3EI di Kupang (dan Nusa Tenggara Timur). 4. Meski rentang tahun kelulusan (LKP, SMK, dan PT) responden sangat besar (lebih dari tiga tahun), sebagian besar lulusan LKP, SMK, dan PT di Kupang ternyata masih menduduki jabatan sebagai tenaga pelaksana/ operator. Akibatnya, proporsi lulusan LKP, SMK, dan PT yang bekerja dengan upah sangat rendah (di bawah UMK/ Rp 925.000, bahkan UMP Rp 850.000) masih sangat besar. Kondisi-kondisi ini sepertinya ikut menggambarkan adanya kebutuhan dunia kerja yang belum tercukupi dari sisi kualifikasi lulusan sistem pendidikan di Kupang. 5. Tingginya harapan masyarakat terdidik di Kupang untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil sangat mempengaruhi tingkat penyerapan DUDI dan keinginan pemegang modal untuk melakukan usaha di Kupang. 6. Untuk mendukung sektor yang sebenarnya berpotensi sebagai motor perekonomian Kupang dan Nusa Tenggara Timur secara umum ini, peningkatan AI yang mengacu pada pengembangan kewirausahaan dengan modal terbatas sepertinya lebih efektif dibanding meminta pemilik modal untuk membuka usaha di Kupang. SARAN 1. Kegiataan pelacakan dan pemetaan lulusan (tracer study) sebaiknya dilanjutkan secara formal oleh satuan-satuan pendidikan di Kupang. Kegiatan ini sangat penting bagi setiap satuan

49 pendidikan untuk menilai kelayakan, kualitas, dan efektifitas sistem pendidikan yang diselenggarakan. Terutama menyangkut peran dan kontribusi sosial ekonomi lembaga pendidikan tersebut dalam pembangunan sosial ekonomi masyarakat Kupang. 2. Akun sosial PPDK Kupang dan Penyelarasan Kupang di Facebook sebaiknya tetap dipelihara kelangsungan operasionalnya. Akun ini sangat efektif untuk mengikuti perkembangan isu-isu sosial di lingkungan lulusan LKP, SMK, dan Perguruan Tinggi di Kupang-Nusa Tenggara Timur. 3. Berdasarkan masukan dari para alumni lembaga pendidikan dan pengelola pendidikan di Kupang (khususnya LKP dan SMK), perlu dilakukan tindakan nyata dari Program Penyelarasan Pendidikan dan Dunia Kerja sebagai lanjutan terhadap temuan-temuan di lapangan. Beberapa di antaranya: a. Menyebarkan hasil kajian kepada lembaga-lembaga pendidikan yang menjadi obyek kajian. b. Menyebarkan hasil kajian kepada lembaga-lembaga pemerintahan di Kupang-NTT (dinas pendidikan, dinas perindustrian dan perdagangan, dinas ketenagakerjaan, dsb). c. Mempertemukan lembaga-lembaga pendidikan dengan DUDI di Kupang difasilitasi oleh pelaksana PPDK. d. Membuat program peningkatan kapasitas lulusan di tingkat SMK/ Perguruan Tinggi yang difasilitasi oleh pelaksana PPDK.

50 G. SUSUNAN TIM PELAKSANA Agar program ini berjalan sesuai dengan rencana, maka dibentuk sebuah tim yang terdiri dari 8 (delapan) orang dengan susunan dan tugas sebagai berikut: Ketua : S. Tigor B. Tambunan Bendahara : Sri Rahayu Anggota : - Pram Eliyah (surveyor, pengolah data, penyusun laporan keuangan) - Kelvin (surveyor, pengolah data, penyusun laporan pelaksanaan) - Yosi Kristian (surveyor, pengolah data) - Devi Dwi Purwanto (surveyor, pengolah data) - Setya Ardhi (surveyor, pengolah data) - Ivan Eliata (surveyor, pengolah data)

51 H. PENUTUP Demikian Laporan Akhir Kajian I Pemetaan Pasokan Pendidikan dalam Dimensi Kuantitas, Kualitas, Lokasi, dan Waktu di Kupang-Nusa Tenggara Timur ini dibuat. Besar harapan kami laporan ini dapat diterima dan dimanfaatkan demi pencapaian tujuan penyelarasan pendidikan dan dunia kerja (PPDK), khususnya di Kupang-Nusa Tenggara Timur. Apabila ada hal-hal yang kurang berkenan atas penyajian laporan ini, saya atas nama seluruh anggota Tim Pelaksana Kajian I Pemetaan Pasokan Pendidikan dalam Dimensi Kuantitas, Kualitas, Lokasi, dan Waktu di Kupang-Nusa Tenggara Timur mohon maaf yang sebesar-besarnya. Demikian, atas perhatian seluruh pihak yang terkait, kami ucapkan terima kasih. Surabaya, 10 November 2012 Hormat saya, S. Tigor B. Tambunan, ST.MM Ketua Tim