KEEFEKTIFAN MODEL NUMBER HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS III SD NEGERI DANYANGMULYO 02 KABUPATEN PATI Desy Nilam Sari, Suyitno, Ikha Listyarini. Universitas PGRI Semarang desynilamsari14@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar IPS dan guru yang tidak menggunakan model pembelajaran dalam pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan model number head together terhadap hasil belajar IPS siswa kelas III SDN Danyangmulyo 02 Kabupaten Pati yang meliputi hasil belajar siswa. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Variabel terikat hasil belajar IPS dan variable bebasnya adalah model number head together. Penelitian dilaksanakan pada siswa kelas III SDN Danyangmulyo 02 Kabupaten Pati yang berjumlah 20 siswa. Motede tes untuk mengumpulkan data variable hasil belajar IPS. Penelitian menggunakan uji t untuk menghitung hipotesis. Hasil penelitian ini menunjukan ada pengaruh efektifan model number head together terhadap hasil belajar IPS siswa kelas III SDN Danyangmulyo 02 Kabupaten Pati. Berdasarakan hasil penelitian yang diperoleh, maka peneliti menyampaikan saran agar model pembelajaran number head together dapat dijadikan alternative dalam pembelajaran disekolah untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Guru diharapkan mampu menguasai dan menerapkan model pembelajaran number head together, sehingga pembelajaran lebih menarik dan efektif dalam penerapannya pada pembelajaran IPS. Kata Kunci : Hasil Belajar, Number Head Together ABSTRACT This research is motivated by low learning result of IPS and teachers who do not use learning model in learning. This study aims to determine the effectiveness of model number head together on the learning outcomes of IPS students class III SDN Danyangmulyo 02 Pati District which includes student learning outcomes. This type of research is quantitative. The dependent variable of learning result of IPS and its free variable is model number head together. The research was conducted on the third grade students of SDN Danyangmulyo 02 Pati Regency which amounted to 20 students. Motede test to collect data of learning result of IPS learning. Research uses t test to calculate hypothesis. The result of this research shows that there is effective effect of model number head together toward the learning result of IPS student of class III SDN Danyangmulyo 02 Pati Regency. Based on the results obtained, the researcher suggests that the learning model number head together can be used as an alternative in school learning to improve student learning outcomes. Teachers are expected to be able to master and apply the learning model number head together, so that learning is more interesting and effective in its application on IPS learning. Keywords: Learning Outcomes, Number Head Together PENDAHULUAN Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan 406
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional). Melalui pendidikan, guru berusaha menciptakan suatu pembelajaran yang menyenangkan agar materi yang disampaikan dapat diterima oleh peserta didik dengan baik. Dengan begitu, pendidikan dapat mengembangkan potensi peserta didik dalam berbagai bidang untuk menunjang kehidupan di masyarakat. Peserta didik mempelajari berbagai pembelajaran di sekolah. Salah satu pembelajaran yang penting dalam proses pembelajaran yaitu Ilmu Pengetahuan Sosial. Ilmu Pengatahuan Sosial (IPS) merupakan bagian dari kurikulum sekolah yang diturunkan dari isi materi cabang-cabang ilmu-ilmu sosial: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, antropologi, filsafat, dan psikologi sosial (Trianto, 2014: 171). IPS sebagai salah satu mata pelajaran penting di sekolah, perlu adanya pengembangan untuk mendukung mata pelajaran tersebut dalam proses pembelajaran di kelas. Mempelajari ilmu pengetahuan sosial, diharapkan peserta didik dapat memahami materi tersebut dengan sebaik-baiknya. Sekolah dasar sebagai tahap awal peserta didik belajar, maka guru harus mempersiapkan pembelajaran yang dapat menarik minat siswa dalam proses pembelajaran. Dalam menyiapkan suatu pembelajaran, guru dapat menggunakan berbagai strategi pembelajaran seperti menerapan suatu model pembelajaran. Penerapan model pembelajaran akan menunjang proses belajar mengajar. Model pembelajaran dapat mendukung proses belajar, sehingga siswa dapat dapat memahami materi yang diajarkan secara maksimal. Pembelajaran juga akan lebih menyenangkan dan suasana belajar akan menjadi lebih hidup. Melalui model pembelajaran pula, dapat digunakan oleh guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Menurut Ngalimun (2014:27), model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau suatu perencanaan yang dapat kita gunakan untuk mendesain pola-pola mengajar secara tatap muka didalam kelas dan 407
untuk menentukan material atau perangkat pembelajaran, termasuk didalamnya buku-buku, media, tipe-tipe, program-program media komputer, dan kurikulum. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam menyampaikan suatu materi ialah model pembelajaran Number Head Together atau kepala bernomor struktur. Model pembelajaran ini harus dilaksanakan dengan memberikan penomoran sehingga setiap siswa dalam tim mempunyai nomor berbeda-beda, sesuai dengan jumlah siswa didalam kelompok. METODOLOGI PENELITIAN Penelitiandilaksanakan di SD Negeri Danyangmulyo 02 Kabupaten Pati.Penelititianinidilakukanpada semester genap karena materi yang diambil peneliti terdapat disemester genap. Objek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SD Negeri Danyangmulyo 02 kabupaten Pati. Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Dimana penelitian ini yang dilakukan dengan cara memberikan perlakuan kegiatan dalam belajar. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan rancangan penelitian pre experimental design dengan jenis one group pretest-posttes design. Pada design ini subjek dikenakan perlakuan dengan dua kali pengukuran. Pengukuran pertama dengan pretest sebelum subjek diberi perlakuan dan pengukuran kedua dilakukan setelah kegiatan dengan model pembelajaran NHT kepada subjek penelitian (posttest). Dalam penelitian ini menggunakan beberapa teknik pengumpulan yaitu tes, non tes dan dokumentasi. Tes dalam penelitian ini dilakukan dua kali, yaitu tes awal (pretest) yakni dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum mendapatkan materi dan tes akhir (posttest), yakni dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa setelah mendapatkan materi pembelajaran menggunakan model pembelajaran Number Head Together. Non tes melalui observasi di SDN Danyangmulyo 02 Kabupaten Pati. Kegiatan observasi dilakukan peneliti dengan mengamati kegiatan belajar mengajar guru didalam kelas untuk memperoleh data mengenai hasil belajar dan keaktifan siswa. Kegiatan observasi bertujuan agar penulis mengetahui kondisi belajar siswa layak atau belum. Dokumentasi berbentuk 408
daftar nama siswa, daftar kegiatan siswa, nilai siswa (daftar sekunder). Cara mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa benda-benda tertulis seperti: buku, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat dan catatan harian yang di lakukan di SD Danyangmulyo 02 Kabupaten Pati. A. Hasil Tes 1. Deskripsi data hasil pretes Dilihat dari nilai pretest dan ketuntasan hasil belajar menunjukkan bahwa hasil belajar siswa kelas III SDN Danyangmulyo 02 Kabupaten Pati masih rendah. Terbukti dari jumlah siswa sebanyak 20 anak masih ada 17 siswa atau 85% yang belum mencapai ketuntasan dan baru ada 3 siswa atau 33% siswa yang sudah tuntas KKM 70. 20 15 KETUNTASAN HASIL BELAJAR PRETEST 10 5 siswa 0 Tuntas Tidak Tuntas Dari perhitungan data diperoleh rentang data = 20, banyak kelas interval =5 dan panjang interval = 7. Jika disajikan dalam bentuk table distribusi frekuensi sebagai berikut : 409
Frekuensi siswa 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 HASIL PRETEST 30-37 38-44 45-52 53-60 61-68 69-76 Rentang Nilai Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelas Interval Frekuansi 30-37 2 38-44 1 45-52 8 53-60 6 61-68 0 69-76 3 Jumlah 20 Sumber :Anlisis Hasil Penelitian (2017) Berdasarkan tabel 4.2 diperoleh hasil 2 anak mendapatkan nilai kurang yaitu (30-37), 9 anak mendapatkan nilai cukup yaitu(38-52), 6 anak mendapatkan nilai baik yaitu (53-60), 3 anak mendapat nilai baik sekali yaitu (61-76). Nilai ratarata tes awal dipresentasikan yaitu nilai rata-rata tes awal dibagi nilai tertinggi dikali 100% = 52 : 75 x 100% = 69%. Hasil pretest dapat disajikan dalam bentuk diagram batang sebagai berikut: 410
2. Deskripsi dan hasil belajar posttes Berdasarkan nilai hasil posttest maka dapat dilihat bahwa 15siswa yang memenuhi KKM. Presentase tingkat ketuntasan hasil belajar posttest dapat dilihat pada Tabel 4.3. Tabel 4.3 Ketuntasan Hasil Belajar Posttest Nilai Keterangan Frekuensi Siswa Persentase 70 Tuntas 15 75% < 70 Tidak Tuntas 5 25% Jumlah 20 100% Sumber : Analisis Hasil Penelitian (2017) Dilihat dari hasil posttest dan ketuntasan hasil belajar menunjukkan bahwa hasil belajar siswa kelas III SDN Danyangmulyo 02 Kabupaten Pati sudah meningkat. Hal tersebut dibuktikan dari nilai 15 siswa yang sudah mencapai KKM atau 75% nilai siswa sudah mencapai KKM. Presentase ketuntasan hasil belajar posttest jika disajikan ke dalam bentuk diagram adalah sebagai berikut : 16 KETUNTASAN HASIL BELAJAR POSTEST 14 12 10 8 6 siswa 4 2 0 Tuntas Tidak Tuntas 411
Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Interval Kelas Frekuensi 60-65 5 66-70 0 71-75 12 76-80 2 81-85 1 Jumlah 20 Sumber : Analisis Hasil Penelitian (2017) Berdasarkan data diatas diperoleh hasil 5 anak yang mendapatkan nilai cukup yaitu (60-70), 14 anak mendapatkan nilai baik yaitu (71-80) dan 1 anak mendapatkan nilai sangat baik yaitu (81-85). Nilai rata-rata tes awal dipresentasikanya itu nilai rata-rata tes awal dibagi nilai tertinggi dikali 100% = 73 :85 x 100% = 86%. Berdasarkan hasil posttest pada tabel 4.4 dapat disajikan dengan diagram batang sebagai berikut : 14 12 10 8 6 4 2 0 60-65 66-70 71-75 76-80 81-85 412
B. Analisis data penelitian Uji normalitas dilakukan pada data Eksperimen Pre test dan Eksperimen Post test. Berikut adalah hasil perhitungan analisis data sebagai berikut : Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Data Pre test dan Post test N α L 0 L table Pre Test 20 0, 0,05 0,0,2325 42,486 Post Test 20 0, 0,05 0,0,2255 4 2,486 Kriteria pengujian hipotesis adalah H 0 diterima apabila L 0 < L tabel. Pada hasil perhitungan diatas diperoleh untuk hasil belajar Pretest dan Posttest masingmasing memiliki nilai L 0 < Ltabel, sehingga H 0 diterima. Artinya sampel berdistribusi normal. Penelitian inid ilakukan di SDN Danyangmulyo 02 Kabupaten Pati. Tahun Pelajaran2016/2017 dengan subjek penelitian kelas III yang berjumlah 20 siswa. Kegiatan pembelajaran sebelum dilaksanakannya penelitian ini masih bersifat konvensional dimana guru hanya melakukan ceramah dan menggunakan media papan tulis dan buku saja. Hal ini membuat siswa kurang memahami materi yang disampaikan oleh guru dan membuat siswa bosan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Hal tersebut mengakibatkan hasil belajar siswa rendah. Penelitian ini menggunakan model Number Head Together (NHT). Teknik yang digunakan untuk pengambilan sampel yaitu teknik sampling jenuh dimana semua anggota populasi digunakan sebagai sampel penelitian berjumlah 20 siswa. Sebelum melaksanakan penelitian, instrument penelitian berupa tes diuji cobakan terlebih dahulu ke sekolah lain untuk mengetahui validitas soal yang akan digunakan dalam pretest dan posttest. Uji coba instrument dalam penelitian ini dikelas IV SDN Danyangmulyo 02 Kabupaten Pati. Soal uji coba instrument berjumlah 50 dan dikerjakan oleh 21 siswa. Berdasarkan hasil uji coba instrument yang sudah dilakukan dari50 soal, 413
ada 30 soal yang termasuk kriteria valid. Selain validitas soal, penelitian ini juga menghitung tingkat reliabilitas, taraf kesukaran dan daya pembeda soal. Berdasarkan perhitungan reliabilitas, soal yang diujicobakan termasuk reliable. Selain itu, diperoleh perhitungan taraf kesukaran soal yaitu 37 soal termasuk kategori soal mudah, 11 soal termasuk kategori soal yang sedang, dan 2 termasuk kategori soal sukar atau sulit. Perhitungan daya pembeda juga diperoleh beberapa criteria yaitu 4 soal termasuk kriteria baik,5 soal termasuk kriteria cukup, 41 soal termasuk kriteria jelek. Soal yang diujicobakan harus sesuai dengan silabus dan kisi-kisi yang dibuat. Setelah selesai menghitung validitas, reliabilitas, taraf kesukaran dan daya pembeda, maka didapatkan 25 soal untuk pretest dan posttest. Soal tersebut digunakan untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran Number Head Together terhadap hasil belajar siswa sebelum diberikan suatu perlakuan dan sesudah diberikan suatu perlakuan. Penelitian ini dilakukan selama 4x pertemuan. Pertemuan pertama siswa mengerjakan pretest untuk mengukur hasil belajar siswa sebelum diberi perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran. Selanjutnya pertemuan kedua dan ketiga diberikan perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran Number Head Together (NHT) dimana proses pembelajaran dilakukan sesuai dengan tahap-tahap model pembelajaran. Berdasarkan analisis data maka diketahui rata-rata hasil belajar tes awal sebelum diberi perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran sebesar 52. Sedangkan rata-rata hasil belajar tes akhir sesudah diberi perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran Number Head Together (NHT) naik menjadi 73. Sehingga hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran Number Head Together(NHT) pada mata pelajaran IPS efektif terhadap hasil belajar siswa kelas III SDN Danyangmulyo 02 Kabupaten Pati. 414
Simpulan dan Saran A. Simpulan Berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang didasarkan pada analisis data statistik dan kenyataan di lapangan sehingga peneliti dapat menyimpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar IPS siswa yang diberikan perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran Number Head Together (NHT) dan pembelajaran tanpa diberikan perlakuan atau pembelajaran konvensional pada mata pelajaran IPS materi jenis-jenis pekerjaan. Hal tersebut dibuktikan dengan hipotesis menggunakan uji t diperoleh t hitung = 6,974. Berdasarkan KKM yang ditentukan sekolah yaitu 70, rata-rata hasil belajar siswa yang diberikan perlakuan dengan menerapkan model pembelajaran Number Head Together (NHT) yaitu 73 telah mencapai KKM. Sehingga dapat disimpulkan model pembelajaran Number Head Together (NHT)efektif terhadap hasil belajar IPS siswakelas III SDN Danyangmulyo 02 Kabupaten Pati. B. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di kelas III SDN Danyangmulyo 02 Kabupaten Pati, maka peneliti memberikan saran antara lain sebagai berikut : 1. Penggunaan model pembelajarannumber Head Together (NHT) efektif terhadap pembelajaran IPS kelas III, sehingga dapat dijadikan alternatif dalam pembelajaran. 2. Model pembelajaran Number Head Together(NHT) dapat dijadikan guru sebagai inovasi pembelajaran yang aktif dan menyenangkan dalam proses pembelajaran. 3. Model pembelajaran Number Head Together (NHT) dapat dijadikan referensi Kepala Sekolah untuk dapat memberikan pengarahan dan bimbingan kepada guru-guru untuk memciptakan proses pembelajaran yang aktif, menyenangkan dan tidak membosankan di kelas. 415
DAFTAR PUSTAKA Ngalimun. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo. Trianto. 2014. Model PembelajaranTerpadu. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu pendekatan Praktik. Jakarta: Bumi Aksara 416