BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan rumah sakit sangat diperlukan disetiap daerah/wilayah dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan. Oleh karena itu seiring dengan bertambahnya populasi yang tinggi di suatu daerah sangat dibutuhkan perkembangan dan perluasan rumah sakit. Namun untuk menunjang upaya pelayanan kesahatan ini diperlukannya perencanaan gedung dengan struktur yang kuat dan tahan gempa. Dalam pembangunan gedung saat ini semakin banyak metode pelaksanaan konstruksi yang ekonomis dengan kualitas yang baik. Salah satunya adalah dengan menggunakan metode pracetak (precast). Dewasa ini beton pracetak telah dikenal luas di Indonesia dan banyak digunakan dalam bangunan bertingkat sebagai alternatif pengganti sistem beton konvensional. Sistem beton pracetak ini dianggap mempunyai banyak keunggulan dibanding sistem beton konvensional. Beton pracetak ini tidak dicetak di tempat konstruksi seperti metode konvensional, melainkan dicetak di tempat pabrikasi, lalu dibawa ke lokasi (transportasi/langsir) untuk disusun/dirangkai menjadi suatu struktur utuh (erection). Prinsip dari sistem ini ialah beton dicetak/dicor terlebih dahulu sebelum di-install di lapangan. Hal ini menjadikan mutu dari beton pracetak dapat terjaga dengan baik karena dikerjakan di pabrik. Selain itu, waktu pelaksanaan yang cepat, biaya pembangunan yang lebih murah, ramah lingkungan, dan pengaruh cuaca yang dapat diminimalkan menjadikan sistem beton pracetak ini dikatakan lebih terkontrol, cepat, ekonomis, dan efisien baik segi biaya maupun waktu. 1
Disamping keunggulan di atas, pada pelaksanaan pekerjaan gedung precast diperlukan alat berat yang mampu mendukung tahapan- tahapan pelaksanaan erection komponen precast, dalam hal ini alat berat yang digunakan adalah Tower Crane ( TC ). Tower Crane merupakan faktor penting di dalam proyek, terutama di proyek yang menggunakan struktur precast. Dengan tower crane ini maka diharapkan pelaksanaan proyek konstruksi bangunan dapat tercapai dengan lebih mudah. Selain itu ada banyak hal yang tentunya juga harus diperhatikan dalam sistem beton pracetak ini sehingga dapat menghasilkan konstruksi yang berkualitas, cepat, dan ekonomis. Aspek penting dalam pembangunan konstruksi bangunan bertingkat tinggi dengan sistem beton pracetak yaitu metode pelaksanaan pekerjaan installment beton pracetak itu sendiri dan kebutuhan waktu dalam pekerjaan installment beton pracetak, seperti komponen struktur kolom, balok dan pelat. Kolom, balok dan pelat merupakan tiga komponen utama dalam sebuah struktur gedung. Balok itu sendiripun terbagi menjadi 4 (empat) yakni : 1. Balok Induk, 2. Balok Anak, 3. Balok Perimeter, 4. dan Balok Kantilever. dalam proses instalasi dari masing-masing jenis balok tersebut memiliki metode yang berbeda, terutama untuk pemasangan balok kantilever. Karena balok kantilever ini merupakan balok yang menumpu pada satu sisi saja, sedangkan satu sisi lainnya bebas. Dalam laporan ini akan dibahas mengenai metode pemasangan (instalasi) balok kantilever, waktu yang dibutuhkan dalam pelaksaaan pemasangan balok 2
kantilever kemudian, akan dihitung produktivitas pemasangan balok kantilever dalam sehari 1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang di atas maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut : a. Bagaimana metode pelaksanaan instalasi balok kantilever? b. Berapa lama waktu yang dibutuhkan dalam pemasangan balok kantilever? c. Berapa produktivitas pemasangan balok kantilever dalam sehari? d. Bagaimana time schedule pemasangan balok kantilever? e. Apa saja faktor yang mempengaruhi pemasangan balok kantilever? 1.3 Tujuan Magang Adapun tujuan dari kegiatan magang yang dilaksanakan di PT. Wika Beton, adalah : 1.3.1 Tujuan Umum 1) Mendapatkan pengalaman mengenai dunia konstruksi sebelum memasuki dunia kerja. 2) Mengetahui cara menerapkan dan mengaplikasikan ilmu teori dan praktek yang didapat saat perkuliahan. 3) Mengetahui proses pelaksanaan instalasi balok kantilever pada proyek Carolus Borromeus. 4) Mengembangkan sikap professional serta mendisiplinkan diri sebagai bekal untuk memasuki dunia kerja. 3
5) Sebagai salah satu syarat menyelesaikan pendidikan di Program studi Diploma Teknik Sipil, Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada. 1.3.2 Tujuan Khusus 1) Mengidentifikasi pendokumentasian dan penyelidikan mengenai metode pelaksanaan balok kantilever di Proyek RS. St. Carolus Borromeus. 2) Mengetahui waktu yang diperlukan dalam pelaksanaan instalasi balok kantilever. 3) Mengetahui berapa produktivitas pelaksanaan instalasi balok kantilever. 4) Mengetahui time schedule pemasangan balok kantilever. 5) Mengetahui apa saja kendala dan faktor yang mempengaruhi proses pelaksanaan instalasi balok kantilever. 1.4 Manfaat yang diharapkan Manfaat penulisan laporan magang ini antara lain sebagai berikut : 1) Untuk menambah wawasan, dan ilmu pengetahuan. 2) Sebagai pembanding jika akan melakukan pekerjaan yang sama. 3) Sebagai referensi untuk mahasiswa jika akan mengambil topik yang sama. 1.5 Sistematika Penulisan Tugas Akhir ini pada garis besarnya disusun dalam 5 bab, adapun sistematika dari penyusunan Tugas Akhir ini antara lain terdiri atas : 4
1.5.1 Bagian Inti 1) BAB I PENDAHULUAN Berisi latar belakang dan alasan alasan penggunaan komponen beton pracetak dan pentingnya metode pelaksanaan instalasi komponen pracetak pada proyek Rumah Sakit St. Carolus Borromeus berisi tujuan dan manfaat, serta sistematika penulisan Tugas Akhir, dan Batasan dari masalah yang dibahas pada Tugas Akhir ini. 2) BAB II LANDASAN TEORI Berisi materi-materi penunjang dan ungkapan-ungkapan teori yang dipilih untuk memberikan landasan yang kuat tentang metode pelaksanaan instalasi balok kantilever, dan juga penghitungan dari produktivitas pelaksanaan instalasi balok kantilever yang di peroleh dari berbagai sumber buku. 3) BAB III MANAJEMEN/ORGANISASI INSTANSI/PROYEK Bab ini berisi uraian secara singkat sistem organisasi atau manajemen dari perusahaan PT. Wijaya Karya Beton dan juga proyek pembangunan Rumah Sakit Carolus Borromeus yang terletak di Salemba, Jakarta Pusat. 4) BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang uraian metode pelaksanaan instalasi balok kantilever dan juga produktivitas pemasangan balok kantilever dalam proyek Rumah Sakit St. Carolus Borromeus. 5
5) BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini menguraikan kesimpulan berdasarkan pelaksanaan dan uraian pembahasan. 1.5.2 Bagian Akhir Bagian ini antara lain terdiri atas : 1) Daftar Pustaka, 2) Lampiran-lampiran. 1.6 Batasan Masalah Batasan masalah dalam penelitian ini adalah : 1) Penelitian ini dibatasi pada pekerjaan metode pemasangan balok kantilever. 2) Proses persiapan, hingga balok kantilever selesai dipasang. 3) Produktivitas pemasangan balok kantilever. 4) Time schedule pemasangan balok kantilever. 5) Faktor faktor yang mempengaruhi pemasangan balok kantilever. 6