BAB I PENDAHULUAN. BAB I Pendahuluan

dokumen-dokumen yang mirip
Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini begitu banyak perusahaan yang bergerak dalam dunia bisnis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi di Indonesia merupakan salah satu sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Halaman I-1

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Penelitian pengendalian intern

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN I. 1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pelaku bisnis lebih menyukai untuk menyimpan dana. yang berasal dari pinjaman seperti yang diutarakan Hildebrand bahwa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Bab 1 PENDAHULUAN. pembangunan di segala aspek kehidupan masyarakat. Salah satu aspek yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Peranan karyawan tidak dapat diabaikan dalam pencapaian tujuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan yang cepat dalam lingkungan bisnis yang semakin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Sistem, Informasi, dan Data

BAB I PENDAHULUAN. Harapan membaiknya kondisi ekonomi nasional tampaknya sulit menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan pada umumnya bertujuan untuk memperoleh laba.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

menyimpang dalam mengambil keputusan, manajemen membutuhkan informasi mengenai aspek atau keadaaan perusahaan. Informasi merupakan alat bagi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.8 Latar Belakang Penelitian Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Informasi akuntansi adalah bagian yang terpenting dari seluruh informasi yang

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan antara pihak yang memiliki dana dan pihak yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang semakin pesat dalam berbagai bidang atau sektor kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang No.10 tahun 1998

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

akan berpengaruh terhadap pertumbuhan bank tersebut, baik dilihat dari sudut pandang operasional bank dan dampak psikologis yang terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia seperti negara berkembang lainnya, sedang melakukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi merupakan suatu sistem yang mempunyai tujuan tertentu

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha menuntut pimpinan perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI. bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan cepat dan kondisi ekonomi yang tidak menentu. Hal ini tentu sangat

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan penggerak ekonomi yang fungsinya tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan perkreditan dan berbagai jasa yang diberikan oleh bank ini membantu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era pasar terbuka saat ini, persaingan di dalam dunia usaha semakin

Nova Paulina 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Dalam rangka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bank selain sebagai tempat menyimpan uang juga dikenal sebagai

BAB I PENDAHULUAN. semakin menyatu dengan ekonomi regional dan internasional yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian global yang sudah berlangsung dewasa ini, didukung

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Mulyadi (2012:5), prosedur adalah urutan kegiatan klerikal yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

MUHAMMAD FEBRI YOGA PURNOMO

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar. Sektor sektor ekonomi yang menopang perekonomian di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. akan berkaitan dengan istri atau suami maupun anak-anak yang masih memiliki

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian (Mudrajad Kuncoro dan Suhardjono, 2002:75).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perekonomian dan bisnis di dunia sangat ini berlangsung

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan adanya Asean Free Trade Area (AFTA) di kawasan ASEAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. jasa perbankan atau keuangan. Dalam hal ini, perbankan merupakan inti dari

PENERAPAN IMPLEMENTASI PENGENDALIAN INTERNAL DALAM SISTEM PEMBERIAN KREDIT USAHA MIKRO KECIL MENENGAH

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan nasional adalah mewujudkan masyarakat adil dan

BAB I PENDAHULUAN bagian Menimbang huruf (a). Guna mencapai tujuan tersebut, pelaksanaan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang.

FAJAR ADITYA RAHMAN Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA. orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi yang demikian cepat di Tanah Air menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. laju pertumbuhan ekonomi nasional sesuai dengan yang diharapkan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menghubungkan pihak-pihak yang memiliki dana dengan pihak-pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. serta menyediakan jasa jasa dalam lalu lintas pembayaran. masyarakat. Fungsi perbankan yang demikian disebut sebagai perantara

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 1997 terjadi krisis perbankan nasional yang diawali dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi ekonomi suatu negara menjadi lebih maju dan usaha-usaha berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen persediaan (inventory management) yang baik. merupakan kunci keberhasilan setiap perusahaan, baik perusahaan

I. PENDAHULUAN. untuk menanggung pembayaran kembali suatu hutang, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. 1

Transkripsi:

BAB I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur, sebaiknya pelaksanaan pembangunan ekonomi harus memperhatikan keserasian, keselarasan, dan keseimbangan unsur-unsur pemerataan ekonomi dan stabilitas nasional. Salah satu sarana untuk menyerasikan dan menyeimbangkan masingmasing unsur tersebut adalah perbankan. Fungsi utama perbankan di Indonesia dalam melakukan usahanya adalah sebagai penghimpun dan pengatur dana masyarakat yang bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional. Industri perbankan memegang peranan penting dalam menunjang kegiatan perekonomian. Begitu penting peranannya sehingga ada anggapan bahwa bank merupakan nyawa untuk menggerakkan roda perekonomian suatu negara, karena fungsi bank sangatlah vital, misalnya dalam hal penciptaan uang, menyediakan uang untuk menunjang kegiatan usaha, tempat mengamankan uang, tempat melakukan investasi dan jasa keuangan lainnya. Hampir seluruh sektor yang berhubungan dengan berbagai kegiatan keuangan selalu membutuhkan jasa perbankan. Disebutkan dalam penjelasan peraturan pemerintah No. 17 Tahun 1999 tentang BPPN, bahwa dalam rangka pembangunan perekonomian nasional, sektor keuangan khususnya dunia perbankan akan berpengaruh secara langsung terhadap iklim dan arah pembangunan. Oleh karena itu, kemajuan maupun kesulitan yang dihadapi sektor perbankan juga akan berdampak terhadap upaya pembangunan perekonomian nasional. Dana yang telah terhimpun oleh masyarakat kemudian disalurkan oleh Bank kepada masyarakat yang memerlukan dana tersebut untuk tujuan yang bersifat produktif, misalnya untuk membiayai kegiatan usaha ataupun untuk memperluas kegiatan usahanya dan juga untuk tujuan yang bersifat konsumtif 1

BAB I Pendahuluan 2 misalnya untuk pemilikan rumah atau mobil. Penyaluran dana ini salah satunya dalam bentuk pemberian kredit. Kredit mempunyai suatu kedudukan yang sangat istimewa, terutama pada negara yang sedang berkembang, sebab antara volume permintaan akan dana jauh lebih besar dari penawaran dana yang ada di masyarakat. Salah satu usaha dari bank adalah memberikan kredit kepada masyarakat. Pemberian kredit oleh bank mengandung risiko kegagalan atau kemacetan dalam hal pelunasannya, sehingga sangat berpengaruh terhadap kesehatan bank itu sendiri. Oleh karena itu perbankan Indonesia sebaiknya memperhatikan prosedur dan persyaratan kredit yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Semakin tingginya tingkat persaingan antar bank dan risiko perkreditan, menyebabkan pihak manajemen perlu menerapkan suatu pengendalian intern yang memadai. Pengendalian intern yang memadai pada dasarnya bertujuan untuk melindungi harta milik perusahaan dengan meminimalisasi kemungkinan terjadinya penyelewengan, pemborosan, kemacetan kredit serta meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja. Dengan dilakukan pengendalian intern yang memadai maka diharapkan proses pemberian kredit dapat berjalan dengan lancar, aman dan cepat. Untuk mampu berperan sebagai badan usaha yang berfungsi sebagai penghimpun dan pengatur dana masyarakat, bank melalui usaha pemberian kreditnya harus mampu meningkatkan efektivitas pemberian kredit dan berusaha sebaik mungkin mengurangi risiko kegagalan kredit. Jika diteliti lebih dalam, kegagalan kredit terutama disebabkan oleh lemahnya pengendalian intern. Berdasarkan uraian yang telah disebutkan sebelumnya, maka untuk penulisan skripsi ini penulis mengambil judul : PERANAN PENGENDALIAN INTERN DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PEMBERIAN KREDIT SKALA MIKRO (Studi Kasus pada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Ciumbuleuit Cabang Bandung).

BAB I Pendahuluan 3 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan, maka penulis mengidentifikasikan masalah yang akan dibahas pada penelitian ini yaitu: 1. Apakah pengendalian intern yang diterapkan di PT. BRI Unit Ciumbuleuit sudah memadai. 2. Apakah pelaksanaan pemberian kredit skala mikro yang diterapkan di PT. BRI Unit Cuimbuleuit sudah efektif. 3. Bagaimana peranan pengendalian intern dalam menunjang efektivitas pemberian kredit skala mikro. 1.3 Maksud dan Tujuan Sehubungan dengan latar belakang penelitian serta identifikasi masalah yang telah disebutkan sebelumnya, maka penelitian ini dimaksudkan untuk mencoba mempelajari dan menilai Peranan Pengendalian intern dalam Menunjang Efektivitas Pemberian Kredit Skala Mikro. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui kememadaian pelaksanaan pengendalian intern yang dilakukan di PT. BRI Unit Ciumbuleuit. 2. Untuk mengetahui efektivitas pelaksanaan pemberian kredit skala mikro yang diterapkan di PT. BRI Unit Ciumbuleuit sudah efektif. 3. Untuk mengetahui peranan pengendalian intern dalam menunjang efektivitas pemberian kredit skala mikro. 1.4 Kegunaan Penelitian Dari data informasi yang dikumpulkan, maka hasil penelitian ini diharapkan akan berguna bagi: 1. Penulis Menambah wawasan serta pengetahuan, khususnya dalam memahami peranan pengendalian intern dengan efektivitas pemberian kredit pada perusahaan di Indonesia. Serta untuk memenuhi salah satu syarat dalam

BAB I Pendahuluan 4 menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi Universitas Widyatama. 2. Perusahaan Diharapkan dapat memberikan bahan masukan dan bahan pertimbangan serta saran yang berarti bagi kemajuan perusahaan untuk memperbaiki kekurangan atau kelemahan yang ada di dalam perusahaan. 3. Pihak Lain Sebagai sumber informasi dan bahan referensi yang dapat menambah ilmu pengetahuan serta sebagai titik tolak bagi peneliti lain untuk mengkaji lebih lanjut tentang pemahaman pengendalian intern. 1.5 Kerangka Pemikiran Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, menurut Undang-Undang No.10 tahun 1998 pasal 1 ayat 2 tentang perbankan memberikan pengertian mengenai bank: Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (Financial Intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana (surplus unit) dengan pihak-pihak yang memerlukan dana (defisit unit), serta sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran. Dari definisi bank diatas, dapat diartikan bahwa kegiatan utama bank adalah penghimpunan dan penyaluran dana, dimana penghimpunan dan penyaluran dana tersebut adalah melalui kredit. Seandainya seseorang memperoleh kredit, berarti ia memperoleh kepercayaan (trust). Dengan perkatan lain maka kredit mengandung pengertian adanya suatu kepercayaan dari seseorang atau badan lainnya yaitu bahwa yang bersangkutan pada masa yang akan datang akan memenuhi segala sesuatu kewajiban yang telah diperjanjikan terlebih dahulu.

BAB I Pendahuluan 5 Kredit menurut Mahmoeddin (2001;2) mengungkapkan bahwa: Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan. Kredit menurut H. Malayu S.P. Hasibuan (2002;87) adalah: Semua jenis pinjaman uang atau barang yang wajib dibayar kembali bersama bunganya oleh peminjam. Pembayarannya bisa cicilan atau sekaligus. Hal tersebut tergantung pada perjanjian yang telah disepakati oleh kreditur dan debitur. Dari definisi kredit di atas dapat diartikan bahwa kredit itu diberikan berdasarkan kepercayaan kedua belah pihak yaitu pemberi kredit (kreditur) dan penerima kredit (debitur). Bagaimana pun juga aktivitas pemberian kredit ini mengandung tingkat risiko tertentu untuk menghindari maupun memperkecil risiko kredit yang terjadi. Maka bank harus mengadakan penilaian yang seksama atas dasar syarat-syarat teknis bank. Kredit memiliki manfaat yang cukup banyak apabila dilihat dari berbagai pihak yang berkepentingan. Bagi pihak debitur, kredit memberikan manfaat supaya debitur dapat meningkatkan usahanya, yaitu dengan cara menggunakan dana kredit tersebut untuk pengadaan atau peningkatan berbagai faktor produksi, baik berupa tambahan modal kerja untuk menjalankan kegiatan usahanya (money), mesin (machine), bahan baku (material), maupun peningkatan sumber daya manusia (man), metode (method), perluasan pasar (market), sumber daya alam dan teknologi. Bagi pihak Bank, kredit adalah merupakan salah satu sumber pendapatan (profit center). Bagi pihak pemerintah, kredit bank dapat dipergunakan sebagai alat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi baik secara umum maupun sektor tertentu saja. Dan bagi masyarakat luas, dengan adanya kredit bank yang mendorong pertumbuhan dan perluasan ekonomi, maka akan mengurangi tingkat pengangguran dan meningkatkan pendapatan masyarakat.

BAB I Pendahuluan 6 Sedangkan fungsi kredit dewasa ini pada dasarnya adalah pemenuhan jasa untuk melayani kebutuhan masyarakat (to serve society) dalam rangka mendorong dan melancarkan perdagangan, mendorong dan melancarkan produksi, jasa-jasa dan bahkan konsumsi yang kesemuanya itu pada akhirnya ditujukan untuk menaikkkan taraf hidup rakyat banyak. Tujuan manajemen dari suatu bank, pada umumnya untuk memperoleh keuntungan yang optimal. Sumber pendapatan yang utama bank komersial pada saat ini adalah aktifitas perkreditan. Oleh karena itu bank berusaha menjaga agar earning asset/aktiva produktifnya yang paling dominan selalu dalam kondisi sehat. Namun demikian issue mengenai kredit bermasalah menjadi pembicaraan yang hangat di dunia perbankan karena jumlahnya diperkirakan cukup besar. Kredit bermasalah tidak saja menimbulkan kerugian bagi bank, berupa tidak diperolehnya pembayaran bunga dan pokok pinjaman dari debitur, biaya pengurusan, waktu yang diperlukan dan sebagainya, tetapi juga mempengaruhi tingkat kesehatan bank. Untuk dapat memberikan fungsi dan manfaat bagi masyarakat yang akan menerima kredit, maka diperlukan suatu manajemen bank yang baik dalam mengelola loanable funds milik bank. Rencana kredit disusun lebih matang, analisa permohonan kredit lebih terarah dan pengamanan kredit lebih digalakan agar tidak terjadi masalah yang nantinya akan menimbulkan kredit macet. Manajemen bank membutuhkan pengamanan kredit baik secara preventif maupun represif. Secara preventif artinya bank melakukan penelitian dan analisa terhadap debitur sebelum kredit diberikan, tindakan ini diperlukan untuk mendapatkan calon debitur sebelum kredit diberikan, untuk mendapatkan calon debitur yang memenuhi kriteria yang ditetapkan, yaitu calon debitur yang mempunyai moral, watak yang positif dan kooperatif (character), calon debitur yang mempunyai kemampuan dalam melunasi kewajiban (capacity), calon debitur mempunyai modal atau dana yang dimiliki sendiri (capital), dan calon debitur yang menyerahkan jaminan yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku (collateral). Sementara faktor pemerintah juga akan berperan melalui penciptaan

BAB I Pendahuluan 7 kondisi ekonomi, sosial, dan politik yang memungkinkan calon debitur dapat melunasi kewajibannya (condition of economy). Sedangkan secara represif pihak bank sendiri mempunyai peran untuk mengurangi atau menyelesaikan kredit bermasalah bank melalui pemberian rescheduling, reconditioning, ataupun restructuring dan keterlibatan fungsi Audit Internal. Pengendalian intern merupakan fungsi manajemen yang melaksanakan analisis atas seluruh aktivitas perusahaan. Fungsi ini sangat penting karena menghasilkan pertimbangan dan saran yang bermanfaat untuk perencanaan berikutnya. Adanya pengendalian di perusahaan, maka diharapkan seluruh aktivitas dapat berjalan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Oleh karena itu pengendalian intern diperlukan sebagai suatu alat yang dapat membantu pimpinan perusahaan dalam pengendalian aktivitas perkreditan yang akan sangat berpengaruh terhadap pencapaian tujuan perusahaan. Pengertian pengendalian intern menurut The Committee of Sponsoring Organization (COSO) yang dikutip oleh Bodnar dan Hopwood (2001;182) adalah sebagai berikut: Internal control is process effected by an entity s board of director, management, and other personal designed to provide reasonable assurance regarding achievement of objectives in the following categories: 1. Reliability of financial reporting. 2. Effectiveness and efficiency of operation. 3. Compliance with applicable laws and regulations. Menurut pengertian yang telah disebutkan sebelumnya, pengendalian intern adalah proses yang dapat dipengaruhi manajemen dan karyawan dalam menyediakan secara layak suatu kepastian mengenai prestasi yang diperoleh secara objektif dalam penerapannya tentang bagian laporan keuangan yang dapat dipercaya, diterapkannya efisiensi dan efektivitas dalam kegiatan operasional perusahaan dan diterapkannya peraturan dan hukum yang berlaku agar ditaati oleh semua pihak.

BAB I Pendahuluan 8 Definisi tersebut menunjukkan bahwa tujuan pengendalian intern adalah: 1. Keandalan laporan keuangan. 2. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasi perusahaan. 3. Mendorong dipatuhinya Undang-Undang dan peraturan-peraturan yang ditetapkan oleh manajemen. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan sebelumnya, penulis mencoba untuk mengemukakan suatu hipotesis sebagai berikut: Pengendalian intern yang memadai akan berperan dalam menunjang efektivitas pemberian kredit skala mikro. 1.6 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan studi kasus, yaitu penelitian terhadap masalah-masalah berupa fakta-fakta saat ini dari suatu populasi. Tujuan penelitian deskriptif ini adalah untuk menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan current status dari subjek yang diteliti. Tipe penelitian ini umumnya berkaitan dengan opini (individu, kelompok, atau organisasional), kejadian, atau prosedur. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey, yaitu teknik pengumpulan data dan analisis data berupa opini dari subjek yang diteliti (responden) melalui tanya jawab. Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis untuk mengumpulkan dan mengolah data adalah sebagai berikut: 1. Penelitian Lapangan (Field Research) Merupakan penelitian dengan maksud untuk mendapatkan data atau informasi dari keadaan yang sebenarnya atau penelitian langsung ke sumber data. Untuk mendapatkan data atau informasi yang demikian, penulis mengadakan:

BAB I Pendahuluan 9 1) Wawancara Salah satu cara mendapatkan informasi dengan jalan melakukan tanya jawab langsung dengan pihak-pihak yang dianggap dapat memberikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan penelitian. 2) Kuesioner Dilakukan dengan mendistribusikan daftar pertanyaan yang diharapkan dijawab untuk mempermudah pengumpulan data dan efisiensi waktu serta sebagai petunjuk kearah adanya pengendalian intern pada pihak yang berhubungan dengan masalah ini. 3) Pengamatan Salah satu cara mendapatkan data atau informasi dengan jalan mengadakan peninjauan atau pengamatan langsung ke lokasi penelitian. Dalam hal ini, penulis mengadakan peninjauan serta pengamatan ke lokasi perusahaan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan. 2. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Merupakan penelitian dengan cara mempelajari bahan-bahan yang dianggap perlu dari literatur-literatur yang terkait masalah yang diteliti untuk mendapatkan bahan yang akan dijadikan landasan teori dalam penyusunan skripsi. 1.7 Lokasi Penelitian Dalam penyusunan skripsi ini penulis melakukan penelitian pada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Ciumbuleuit Cabang Bandung, yang berlokasi di Jl. Ciumbuleuit No.17 Bandung. Waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal 27 April 2009 sampai dengan 27 Juni 2009.