BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sitem Informasi Menurut Whitten (2004), Sistem informasi adalah pengaturan orang, data, proses dan information technology (IT) / teknologi informasi yang berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyediakan sebagai output informasi yang diperlukan untuk mendukung sebuah organisasi. Sedangkan Menurut Wibowo (2008), Sistem informasi adalah suatu kegiatan dari prosedur-prosedur yang diorganisasikan, bilamana dieksekusi akan menyediakan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengendalian di dalam organisasi. B. Model Penerimaan Teknologi Menurut Hartono (2007), Technology Acceptance Model (TAM) menjelaskan dan memprediksi penerimaan pengguna terhadap suatu teknologi dan menjelaskan perilaku dari penggunaan teknologi. Model ini menempatkan faktor sikap dan tiap-tiap perilaku pemakai dengan dua variabel yaitu persepsi pemanfaatan (perceived usefulness) dan persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use). TAM berfokus pada sikap terhadap pemakaian teknologi informasi, dimana pemakai mengembangkan berdasarkan persepsi manfaat dan kemudahan dalam penggunaan teknologi informasi. Sasaran dari Technology Acceptance Model
(TAM) adalah untuk menyediakan sebuah penjelasan dari faktor-faktor penentu penerimaan komputer yang umum. Technology Acceptance Model (TAM) didesain untuk diterapkan hanya untuk sikap penggunaan komputer, namun karena mengabungkan berbagai temuan yang diakumulasi dari riset-riset dalam beberapa dekade, maka Technology Acceptance Model (TAM) sesuai sebagai modeling penerimaan komputer. Technology Acceptance Model (TAM) secara lebih terperinci menjelaskan penerimaan Teknologi Informasi dengan dimensi-dimensi tertentu yang dapat mempengaruhi dengan mudah diterimanya Teknologi Informasi oleh pemakai. Idealnya Technology Acceptance Model (TAM) berguna tidak hanya untuk mempredikasi, tetapi juga untuk menjelaskan, sehingga para peneliti dan praktisi dapat mengidentifikasi mengapa sebuah sistem yang khusus mungkin tidak dapat diterima, dan harus melalui serangkaian langkah-langkah perbaikan secara keseluruhan. Technology Acceptance Model (TAM) merupakan salah satu model yang dibangun untuk menganalisis dan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi diterimanya penggunaan teknologi komputer yang diperkenalkan pertama kali oleh Fred Davis pada tahun 1986 (Soviani, 2010). Menurut Davis et al (dalam Kartika, 2009), TAM merupakan adaptasi dari Theory of Reasoned Action Model (TRA) yang secara khusus telah disesuaikan dengan model penerimaan sistem informasi oleh pengguna/user. TAM memiliki dua sisi yang yaitu sisi pertama atau yang biasa disebut beliefs yang terdiri atas perceived usefulness dan perceived ease-of use dan sisi yang kedua terdiri dari
attitude, behavior intention to use dan usage behavior. Model dari TAM dapat d.ilihat pada gambar 2.1. External Variables Perceived Usefullness Perceived Ease of Use Attitude Behavioral Intention to Use Actual Use Gambar 2.1. Model Dasar Technology Acceptance Model (dalam Hartono, 2007) External variable (variabel eksternal) secara langsung akan mempengaruhi persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan dari pengguna. Persepsi kemudahan penggunaan dipengaruhi oleh variabel eksternal yang berkenaan dengan karakteristik sistem yang meningkatkan penggunaan dari teknologi, seperti mouse, toush screen, menu dan icon. Davis et al. (dalam Hartono, 2010), mendefinisikan persepsi atas kegunaan (perceived usefulness) sebagai suatu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa menggunakan sistem tersebut dapat meningkatkan kinerjanya dalam bekerja. Persepsi atas kemudahan penggunaan (perceived ease of use), secara kontras, mengacu pada suatu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa menggunakan sistem tersebut tak perlu bersusah payah. Sikap terhadap penggunaan (attitude toward using) dalam TAM dikonsepkan sebagai sikap terhadap penggunaan sistem yang berbentuk penerimaan atau penolakan sebagai dampak bila seseorang menggunakan suatu teknologi dalam pekerjaannya.
Behavioral Intention to Use adalah kecenderungan perilaku untuk menggunakan suatu teknologi. Tingkat penggunaan sebuah teknologi komputer pada seseorang dapat diprediksi dari sikap perhatiannya terhadap teknologi tersebut, misalnya keinginan menambah peripheral pendukung, motivasi untuk tetap menggunakan, serta keinginan untuk memotivasi pengguna lain. Actual Usage (pemakaian aktual) adalah kondisi nyata penggunaan teknologi. Di konsepkan dalam bentuk pengukuran terhadap frekuensi dan durasi waktu penggunaan teknologi. Seseorang akan puas menggunakan sistem jika mereka meyakini bahwa sistem tersebut mudah digunakan dan akan meningkatkan produktifitas mereka, yang tercermin dari kondisi nyata penggunaan. Seperti yang dijabarkan diatas, model dasar TAM dibangun atas enam elemen. Walaupun begitu, model dasar TAM ini dapat dimodifikasi sesuai dengan tujuan atau kepentingan suatu penelitian. Penerapan dan penggunaan sistem informasi akademik telah menjadi tujuan utama untuk melayani mahasiswa dalam pengurusan KRS hampir di semua Universitas. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penerimaan TI (IT acceptance). Dari penelitianpenelitian sebelumnya bahwa faktor penentu utama dari berhasil atau tidaknya suatu proyek sistem informasi adalah penerimaan pemakai (user acceptance). Sampai saat ini TAM merupakan model yang paling banyak digunakan dalam memprediksi penerimaan teknologi informasi dan merupakan model yang lebih sederhana dan mudah diterapkan dan telah terbukti menjadi model teoritis yang
sangat berguna dalam membantu memahami dan menjelaskan perilaku pemakai dalam implementasi sistem informasi. Hartono (2007), Technology Acceptance Model (TAM) menjelaskan dan memprediksi penerimaan pengguna terhadap suatu teknologi dan menjelaskan perilaku dari penggunaan teknologi. Model ini menempatkan faktor sikap dan tiap-tiap perilaku pemakai dengan dua variabel yaitu persepsi pemanfaatan (perceived usefulness) dan persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use). Pada penelitian Davis (dalam Hartono, 2007), menemukan hubungan yang positip antara perceive easy of use dan perilaku. TAM berfokus pada sikap terhadap pemakaian teknologi informasi, dimana pemakai mengembangkan berdasarkan persepsi manfaat dan kemudahan dalam penggunaan teknologi informasi. Sasaran dari Technology Acceptance Model (TAM) adalah untuk menyediakan sebuah penjelasan dari faktor-faktor penentu penerimaan komputer yang umum. Technology Acceptance Model (TAM) didesain untuk diterapkan hanya untuk sikap penggunaan komputer, namun karena mengabungkan berbagai temuan yang diakumulasi dari riset-riset dalam beberapa dekade, maka Technology Acceptance Model (TAM) sesuai sebagai modeling penerimaan komputer. Idealnya Technology Acceptance Model (TAM) berguna tidak hanya untuk memprediksi, tetapi juga untuk menjelaskan, sehingga para peneliti dan praktisi dapat mengidentifikasi mengapa sebuah sistem yang khusus mungkin tidak dapat diterima, dan harus melalui serangkaian langkah-langkah perbaikan secara keseluruhan.
Oleh karenanya tujuan inti dari Technology Acceptance Model (TAM) adalah untuk menyediakan sebuah gambaran yang mendasar tentang pengaruh faktorfaktor eksternal terhadap kepercayaan (belief), sikap dan tujuan. Kesimpulannya adalah model Technology Acceptance Model (TAM) dapat menjelaskan bahwa persepsi pemakai akan menentukan sikap pengguna dalam penerimaan penggunaan teknologi informasi. Penerapan sistem informasi akademik tidak terlepas dari aspek sikap pengguna karena pengembangan sistem terkait dengan masalah individu dan organisasional sebagai pemakai sistem tersebut sehingga sistem yang dikembangkan harus berorientasi kepada penggunanya. C. Sistem Informasi Akademik Menurut yang tertulis pada Sistem Informasi Akademik UI (2012), Sistem Informasi Akademik merupakan aplikasi untuk mendukung penyelenggaraan pendidikan, sehingga perguruan tinggi dapat menyediakan layanan informasi yang lebih baik dan efektif, baik didalam maupun diluar lingkungan kampus melalui internet. Garis besarnya meliputi aktifitas sebagai berikut: 1. Pengisian Kartu Rencana Studi. 2. Informasi Kartu Hasil Studi. 3. Informasi kelas dan dosen. 4. Informasi jadwal kuliah dan ujian. 5. Pengisian Biodata Mahasiswa.
D. Penelitian Terkait Berdasarkan Penelitian yang dilakukan oleh Agustiani (2010), pada Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang tentang Pengaruh Pemanfaatan Sistem Informasi Akademik Terpadu (SIKADU) Terhadap Kinerja Individual dengan menggunakan Technology Acceptance Model sebagai model penelitian untuk penelitiannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pemanfaatan Sistem Informasi Akademik Terpadu (SIKADU) berpengaruh positip terhadap kinerja individual. Penelitian lainnya dilakukan oleh Wibowo (2008), yang mengkaji tentang perilaku pengguna sistem informasi dengan pendekatan Technology Acceptance Model (TAM). Responden pada penelitian ini adalah para mahasiswa di perguruan tinggi sebagai pengguna (user) sistem informasi layanan akademik berbasis web tersebut sekaligus sebagai pelanggan (customer) bagi institusi perguruan tinggi. Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa tidak ada pengaruh antara persepsi tentang kemudahan penggunaan web (PEOU) dengan sikap penggunaan (ATU). Penelitian yang hampir serupa dilakukan oleh Surachman (2008), yaitu menganalisis penerimaan Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS) terpadu di lingkungan Universitas Gadjah Mada (UGM) berdasarkan teori Technology Acceptance Model (TAM). Hasil dari penelitian ini yakni menjelaskan bahwa manfaat dan kemudahan mampu memprediksi variabel penerimaan terhadap Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS). Sehingga apabila kedua variabel prediktor tersebut nilainya meningkat, maka nilai dari penerimaan terhadap Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS) pun akan meningkat, dan juga
sebaliknya. Hal ini menunjukkan bahwa untuk meningkatkan penerimaan Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS), maka pihak pengembang harus mampu meningkatkan faktor manfaat dan kemudahan dari Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS) tersebut. Penelitian yang dilakukan oleh Szajna (dalam Hartono, 2007), menemukan bahwa variabel persepsi kegunaan (perceived usefulness) dan variabel persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use) berpengaruh positip untuk menjelaskan sikap terhadap penggunaan sistem. Sekundera (2006), menjelaskan bahwa hasil penelitiannya menunjukkan model TAM dapat menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan penggunaan sistem informasi yaitu variabel kemanfaatan dan kemudahan penggunaan. Melalui penelitian-penelitian di atas, dapat diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi sikap terhadap penerapan sistem informasi sehingga organisasi dapat mengevaluasi dan menentukan langkah-langkah selanjutnya. Pada penelitian ini penulis akan menganalisis tentang sikap pengguna terhadap sistem informasi (attitude toward using), oleh karena itu akan digunakan 3 (tiga) variabel yang telah dimodifikasi dari model penelitian TAM yaitu : Perceived Usefulness (PU), Perceived Ease of Use (PEOU), dan Attitude Toward Using (ATU), dan untuk pengolahan data kuesioner menggunakan software SPSS serta program Microsoft Visual Basic 6.0.
E. Pengajuan Hipotesis Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut : 1. Ada pengaruh yang positip antara kemudahan penggunaan sistem informasi terhadap sikap pengguna sistem informasi. 2. Ada pengaruh yang positip antara manfaat sistem informasi terhadap sikap pengguna sistem informasi.