ARTIKEL ANALISIS KINERJA KARYAWAN MEDIS DITINJAU DARI SUPERVISI, INSENTIF DAN ROTASI KERJA PADA RUMAH SAKIT AURA SYIFA KEDIRI

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT PLN (PERSERO) BASE CAMP KEDIRI

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PENERAPAN JOB DESCRIPTION, PELATIHAN KERJA, DAN PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA CV MULIA KEDIRI

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015.

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, PROMOSI DAN TEMPAT TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN RESTORAN RICHEESE FACTORY CABANG DEPOK KELAPA DUA

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dari masing-masing variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian. menggunakan rasio return on asset (ROA).

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. data hasil perhitungan data adalah sebagai berikut:

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dari karyawan koperasi pondok pesantren Az-Zahra Pedurungan Semarang

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Media Iklan, Kepercayaan, Kesesuaian Harga dan Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Pembelian Toko Online Zalora

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Responden dari. data ini dianalisa. Data tersebut antara lain :

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Kecamatan Bangkinang Seberang Jalan Lintas Bangkinang-Petapahan Sei Jernih.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA. tingkat kebenaran hipotesis penelitian yang telah dirumuskan. Dalam analisis data

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN. : Silvina Ramadani NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Prihantoro, SE., MM..

mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan

BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Penggunaan analisis statistik deskriptif untuk memberikan gambaran data yang akan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang diteliti, yaitu Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Earning Per

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA (TPAK) TERHADAP PDRB PADA PROVINSI DKI JAKARTA

ARTIKEL PENGARUH PELATIHAN KERJA, PROMOSI JABATAN, DAN MUTASI JABATAN TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN BANK JATIM CABANG NGANJUK

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI BPJS CABANG KEDIRI ARTIKEL SKRIPSI

BAB IV. Tabel 4.1. dan Pendapatan Bagi Hasil. Descriptive Statistics. Pembiayaan_Mudharabah E6 4.59E E E9

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data kuantitatif adalah data yang diukur dalam suatu skala numerik atau

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. ANALISIS DATA 1. Deskripsi Responden Penelitian Responden penelitian ini adalah UMKM di Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. Selatpanjang yang terletak di JL.Diponegoro, No. 85 A B Selatpanjang Kab.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PENULISAN ILMIAH / KERJA PRAKTEK PENGARUH SISTEM KOMPENSASI, LINGKUNGAN KERJA DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. INDO KORDSA, TBK.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode

: Berkat Kristian Zega NPM : Pembimbing : Anne Dahliawati, SE., MM

BAB 1V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. hasil pengolahan tersebut. Berdasarkan hasil perhitungan rata-rata rasio

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode

JURNAL PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN, DAN JAMINAN K3 TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PABRIK TEMBAKAU PT GELORA DJAJA KERTOSONO

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian tentang Price Earning Ratio (PER), Earning Per Share (EPS),

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Tabel 4.1 Prosedur penarikan sampel

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Analisis Deskriptif Variabel Variabel Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

PENGARUH KARAKTERISTIK WIRAUSAHA, LINGKUNGAN USAHA, DAN MODAL KERJA TERHADAP KINERJA UMKM DI KIOS PASAR BANDAR KOTA KEDIRI SKRIPSI

PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL, SEMANGAT KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA UD SUMBER UTAMA KEDIRI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Tabel: 3.1. Pengelompokan Responden Berdasarkan Usia s/d s/d ,7.

BAB III METODE PENELITIAN. Pelalawan yang terletak di jalan Lintas Timur Ukui Satu. Penelitian ini dimulai pada

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

PENGARUH PERTUMBUHAN PENJUALAN DAN PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP LABA USAHA PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. asumsi klasik dan pengujian hipotesis adalah mengetahui gambaran atau

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di jalan cipta karya, Pekanbaru, dimulai dari Februari 2014

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. & investasi di Bursa Efek Indonesia (BEI). Retail adalah penjualan dari sejumlah

PENGARUH SANKSI PERPAJAKAN DAN KESADARAN WAJIB PAJAK MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) DI WILAYAH KPP PRATAMA DEPOK. : Baiq Laxmi Riska Zone

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. deskriptif yaitu : N merupakan jumlah data yang akan diolah dalam penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan pada PT.Capella Dinamik Nusantara yang

PENGARUH MOTIVASI EKSTRINSIK TERHADAP KINERJA KARYAWAN MEDIS PADA RUMAH SAKIT AURA SYIFA KEDIRI TAHUN 2016

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan data olahan SPSS yang meliputi audit delay, ukuran

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Suku Bunga terhadap Return bagi hasil deposito mudharabah pada Bank

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Responden dari penelitian ini adalah mahasiswa STAIN Pekalongan

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antar variabel yang dinyatakan dalam angka-angka, dengan cara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam hal ini yang menjadi objek penelitian adalah konsumen yang

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Commercial Park CBD BSD Lot VIII No. 3 BSD City

III. METODE PENELITIAN. BUMN di Indonesia yang berupa jumlah penyaluran kredit UMKM dan Non-

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

ARTIKEL ANALISIS KINERJA KARYAWAN MEDIS DITINJAU DARI SUPERVISI, INSENTIF DAN ROTASI KERJA PADA RUMAH SAKIT AURA SYIFA KEDIRI Oleh: DEWI NOR WAHYUNI NPM: 14.1.02.02.0007 Dibimbing oleh: 1. Dr. Subagyo, M.M. 2. Dhiyan Septa Wihara, M.M. PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2018

1

SUPERVISI, INSENTIF DAN ROTASI KERJA PADA RUMAH SAKIT AURA SYIFA KEDIRI Dewi Nor Wahyuni 14.1.02.02.0007 Fakultas Ekonomi Prodi Manajemen dewiwahyuni542@gmail.com Dr. Subagyo, M.M. 1 dan Dhiyan Septa Wihara, M.M. 2 UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI Abstrak Penelitian ini dilatar belakangi bahwa supervisi, insentif, dan rotasi kerja yang dijalankan belum maksimal untuk meningkatkan kinerja karyawan medis pada Rumah Sakit Aura Syifa Kediri, sehingga dibutuhkan pengkajian lebih lanjut. Penetapan status rumah sakit tipe C ini menunjukkan bahwa selama ini kinerja karyawan medis masih kurang. Untuk mencapai tujuan penelitian ini, dirumuskan masalah sebagai berikut (1) apakah supervisi, insentif, dan rotasi kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan medis di Rumah Sakit Aura Syifa Kediri? (2) apakah supervisi, insentif, dan rotasi kerja secara simultan berpengaruh terhadap kinerja karyawan medis di Rumah Sakit Aura Syifa Kediri? Dalam penelitian ini pengambilan sampel dilakukan dengan teknik sampling accidental, populasi penelitian berjumlah 250 karyawan medis dan sampel berjumlah 154 diambil menggunakan rumus slovin. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode analisis regresi linear berganda dan analisis hipotesis (uji t dan uji F) dengan software SPSS for windows versi 16. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah (1) rotasi kerja secara parsial berpengaruh negatif signifikan terhadap kinerja karyawan medis di Rumah Sakit Aura Syifa Kediri, sedangkan supervisi dan insentif kerja secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan medis di Rumah Sakit Aura Syifa Kediri. (2) supervisi, insentif, dan rotasi kerja, secara simultan berpengaruh terhadap kinerja karyawan medis di Rumah Sakit Aura Syifa Kediri. Kata Kunci: supervisi, insentif, rotasi kerja, kinerja karyawan A. LATAR BELAKANG Sumber daya manusia merupakan aset yang memegang peranan penting bagi sebuah perusahaan. Sumber daya manusia menjadi faktor kunci, karena tercapainya tujuan perusahaan tidak hanya mengandalkan sarana dan prasarana yang modern dan canggih. Tujuan perusahaan justru tergantung pada sumber daya manusia pada perusahaan tersebut, oleh karena itu peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas merupakan tujuan utama sebuah perusahaan. Produktivitas suatu organisasi dipengaruhi kinerja karyawan pada 2

organisasi itu sendiri, sehingga bila kinerja karyawannya baik, maka tujuan organisasi dapat tercapai secara optimal. Berhasil tidaknya suatu organisasi ditentukan oleh kinerja organisasi tersebut, sedangkan kinerja organisasi diwujudkan oleh kumpulan kinerja dari semua pekerja untuk mencapai tujuan organisasi (Wibowo, 2014:321). Kinerja adalah hasil pekerjaan yang dicapai seseorang berdasarkan persyaratanpersyaratan pekerjaan (job requirement) (Bangun, 2012:231). Tenaga medis adalah tenaga kesehatan yang langsung berhubungan dengan pasien (dokter, bidan, perawat, radiografer, ahli gizi dan lain-lain). Sumber daya manusia yang memberikan pelayanan di rumah sakit merupakan sumber daya yang penting dan sangat dibutuhkan untuk mencapai kinerja yang optimal, terutama tenaga medis. Kinerja karyawan medis di rumah sakit merupakan penentu bagi mutu pelayanan dan citra rumah sakit di mata masyarkat, sehingga karyawan medis harus profesional dalam menjalankan tugas pokok dan tanggung jawab dalam melayani pasien. Ada banyak faktor yang mempengaruhi kinerja seorang karyawan, diantaranya supervisi, insentif dan rotasi kerja. Salah satu faktor yang menyebabkan perusahaan kurang berjalan dengan maksimal adalah kurang berperannya karyawan dalam suatu perusahaan. Tanggung jawab pemimpin memberikan dukungan pada bawahannya agar mereka melakukan pekerjaan dengan benar yaitu bisa dilakukan melalui supervisi. Menurut Ahmad (2013:25), secara umum yang dimaksud dengan supervisi adalah melakukan pengamatan secara langsung dan berkala oleh atasan terhadap pekerjaan yang dilaksanakan oleh bawahan untuk kemudian apabila ditemukan masalah, segera diberikan petunjuk atau bantuan yang bersifat langsung guna mengatasinya. Pemberian insentif merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan, sehingga pemberian insentif harus diperhatikan. Hasibuan (2010: 183-184), berpendapat bahwa insentif adalah daya perangsang yang diberikan kepada karyawan tertentu berdasarkan prestasi kerjanya agar karyawan terdorong meningkatkan produktivitas kerjanya. Selain supervisi dan insentif, rotasi kerja merupakan salah satu 3

program atau cara pengembangan yang dilakukan perusahaan untuk meningkatkan kemampuan kinerja karyawan. Menurut Bangun (2012:97) rotasi pekerjaan (job rotation) adalah menggerakkan para karyawan untuk mengerjakan lebih dari satu pekerjaan guna mengurangi kebosanan dan meningkatkan motivasi. Rumah Sakit Aura Syifa Kediri mendapatkan izin penetapan kelas C Rumah Sakit Umum Swasta dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. Klasifikasi penetapan kelas rumah sakit memang tidak sepenuhnya tergantung pada fasilitas yang tersedia tetapi juga bergantung pada kinerja karyawan medis dalam melakukan pelayanan terhadap pasien. Supervisi yang ada di RS. Aura Syifa dirasa masih banyak kekurangan, misalnya supervisi yang dilakukan tidak berkala dan case manager kurang memberi petunjuk untuk penyelesaian masalah. Pemberian insentif yang belum terpenuhi misalnya tunjangan jasa pelayanan dan promosi jabatan sehingga hasil kerja menjadi kurang optimal dan banyaknya karyawan yang mengalami rotasi pekerjaan di Rumah Sakit Aura Syifa, sehingga mengakibatkan karyawan menghadapi tuntutan keberagaman keterampilan serta kesulitan beradaptasi dengan lingkungan kerja baru. Supervisi, pemberian insentif dan rotasi kerja yang baik akan menciptakan kondisi yang kondusif, nyaman dan kinerja karyawan pun akan meningkat, sehingga karyawan dapat bekerja dengan baik, efektif, efisien dan sesuai yang diharapkan pimpinan perusahaan guna untuk mencapai tujuan perusahaan yang maksimum. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh supervisi, insentif dan rotasi kerja secara parsial maupun simultan terhadap kinerja karyawan medis pada Rumah Sakit Aura Syifa Kediri. B. METODE PENELITIAN 1. Pendekatan dan Teknik Penelitian a. Pendekatan Penelitian Penelitian ini mmenggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Arikunto (2010:147), Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang datanya dinyatakan dalam bentuk jumlah atau angka yang dapat dihitung secara sistematik dan di dalam penelitian dilakukan menggunakan rumus statistik. 4

b. Teknik Penelitian Penelitian ini menggunakan teknik penelitian kausalitas. Menurut Sanusi (2014:14), penelitian kausalitas adalah penelitian yang disusun untuk meneliti kemungkinan adanya hubungan sebab-akibat antar variabel. 2. Populasi dan Sampel a. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan medis pada Rumah Sakit Aura Syifa Kediri sebanyak 250 orang. b. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2012:116). Untuk mengetahui jumlah sampel yang akan diteliti dalam penelitian ini menggunakan rumus slovin. Jumlah populasi adalah 250, dan tingkat kesalahan yang dikehendaki adalah 5%, maka jumlah sampel yang digunakan adalah 154. Penelitian ini menggunakan teknik nonprobability sampling. Menurut Sugiyono (2012: 84) nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang/ kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik sampel yang digunakan adalah teknik sampling accidental. Menurut Sugiono (2012:85), sampling accidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. 3. Instrumen Penelitian Variasi jenis instrumen penelitian adalah berupa angket, check list ( ) atau daftar centang, wawancara dan pengamatan (Arikunto, 2010: 265). Dalam penelitian ini yang digunakan peneliti adalah berupa angket atau kuesioner yang bersifat tertutup dengan bentuk check list ( ) dalam bentuk skala likert, dengan beberapa pertanyaan yang jawabannya berbentuk skala deskriptif. 4. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 5

a. Analisis Deskriptif Analisis deskrptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendiskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum (Sugiyono, 2012:29). b. Uji Asumsi Klasik Adapun uji asumsi klasik yang digunakan adalah sebagai berikut: 1) Uji normalitas, model regresi yang baik adalah distribusi data yang normal atau mendekati normal, deteksi normalitas dilakukan dengan melihat grafik Probability Plot (Ghozali, 2011:160). 2) Uji multikolinieritas, model regresi yang baik seharusnya tidak mengandung korelasi di antara variabel variabel independennya 2011:106). (Ghozali, 3) Uji heteroskedastisitas, model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi (Ghozali, 2011:105). heteroskedastisitas 4) Uji Autokorelasi, uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (periode (Ghozali, 2011:95). sebelumnya) c. Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi linier berganda merupakan teknik analisis yang digunakan dalam menganalisa hubungan dan pengaruh satu variabel terikat dengan dua atau lebih variabel bebas (Ghozali, 2011:166). Berikut rumus analisis regresi linier berganda yang digunakan: Y = a+b1x1+b2x2+b3x3+e d. Uji Hipotesis Adapun pengujian hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Uji t, dilakukan guna untuk membuktikan apakah variabel independen secara parsial (individu) memiliki pengaruh signifikan atau tidak dengan variabel dependen (Ghozali, 2011: 98). 6

2) Uji F, ini dilakukan guna untuk membuktikan apakah variabel independen secara simultan (menyeluruh) memiliki pengaruh signifikan atau tidak dengan variabel dependen (Ghozali, 2011:98). e. Uji Koefisien Determinasi Bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas dalam menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel terikat dengan melihat besarnya koefisien determinasi. C. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Analisis Data a. Uji Normalitas Gambar 1 Grafik P-P Plot Sumber : Data primer yang diolah, 2018. Berdasarkan gambar 1 di atas, dapat dilihat bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, hal ini menunjukan bahwa pola distribusi normal. Jadi dapat disimpulkan bahwa berdasarkan grafik P-P Plot model regresi layak dipakai karena memenuhi asumsi normalitas. b. Uji Multikolinearitas Tabel 1 Hasil Uji Multikoliniearitas Model 1 (Constant) Coefficients a Collinearity Statistics Tolerance VIF Supervisi.723 1.382 Insentif.748 1.337 Rotasi Kerja.956 1.046 a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan Sumber : Data primer yang diolah, 2018 Melihat hasil pada tabel 1, hasil perhitungan nilai Tolerance tidak ada variabel independen yang memiliki nilai Tolerance kurang dari 0,10. Nilai tolerance X1 = 0,723 ; X2 = 0,748 ; X3 = 0,956. Sementara itu hasil perhitungan nilai Variance Inflation Factor (VIF) juga menunjukkan hal serupa yaitu tidak adanya nilai VIF dari variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Merujuk hasil perhitungan nilai Tolerance dan VIF dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas antar variabel independen dalam model regresi atau multikolinieritas terpenuhi. 7

c. Uji Heteroskedastisitas Gambar 2 Grafik Scatterplot Sumber : Data primer yang di olah, 2018 Berdasarkan gambar 2 di atas terlihat bahwa tidak ada pola yang jelas serta titik-titik tersebut menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan bahwa model regresi tidak memiliki gejala adanya he.teroskedastisitas. d. Uji Autokorelasi Tabel 2 Hasil Uji Autokorelasi Model Summary b Model Durbin-Watson 1 1.803 Sumber : Data primer yang diolah, 2018. Berdasarkan tabel di atas nilai Durbin-Watson sebesar 1,803, pembanding menggunakan nilai signifikansi 5%, jumlah sampel (n) 154, dan jumlah variabel independen 3 (k=3), maka pada tabel Durbin-Watson didapat nilai du sebesar 1,776. Dengan demikian nilai du < dw < 4-dU 1,776 < 1,803 < 2,224, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi dalam penelitian ini. e. Analisis Regresi Linier Berganda Tabel 3 Hasil Uji Regresi Linier Berganda Coefficients a Unstandardized Coefficients Model B Std. Error (Constant) 33.475 4.148 Supervisi.205.078 Insentif.547.119 Rotasi Kerja -.188.094 a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan Sumber : Data primer yang diolah, 2018. Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui persamaan regresi yang berbentuk adalah: Y = 33,475 + 0,205X1 + 0,547X2 Artinya: 0.188X3 1) a = 33,475; artinya apabila supervisi, insentif dan rotasi kerja diasumsikan tidak memiliki pengaruh sama sekali atau = 0 maka variabel kinerja karyawan memiliki nilai sebesar 33,475. 2) Nilai koefisien regresi variabel supervisi sebesar 0,205 satuan, artinya jika nilai variabel insentif dan variabel rotasi kerja nilainya tetap dan 8

variabel supervisi kerja bertambah sebesar 1 (satuan), maka kinerja karyawan akan mengalami sebesar 0,205 satuan. peningkatan 3) Nilai koefisien regresi variabel insentif sebesar 0,547, artinya jika nilai variabel supervisi dan variabel rotasi kerja nilainya tetap dan variabel insentif bertambah sebesar 1 (satuan), maka kinerja karyawan akan mengalami sebesar 0,547 satuan. peningkatan 4) Nilai koefisien regresi variabel rotasi kerja 0,188, besarnya koefisien rotasi kerja adalah negatif 0,188 satuan artinya terjadi hubungan negatif antara rotasi kerja dengan kinerja karyawan, bila variabel supervisi dan variabel insentif nilainya tetap dan rotasi kerja bertambah sebesar 1 (satuan), maka kinerja karyawan semakin turun sebesar 0,188 satuan. f) Uji t Tabel 4 Hasil Uji t Coefficients a Model T Sig. (Constant) 8.070.000 Supervisi 2.641.009 Insentif 4.612.000 Rotasi Kerja -1.194.048 a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan Sumber : Data primer yang diolah, 2018. Dari hasil perhitungan pada tabel 5 di atas dapat disimpulkan bahwa: 1) Variabel supervisi diperoleh nilai t hitung = 2,641 > t tabel = 1,975 dengan nilai signifikansi sebesar 0,009 yang nilainya dibawah 0,05 yang berarti bahwa hipotesis dalam penelitian ini menerima Ha dan menolak Ho. 2) Variabel insentif diperoleh nilai t hitung = 4,612 > t tabel = 1,975 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 yang nilainya dibawah 0,05 yang berarti bahwa hipotesis dalam penelitian ini menerima Ha dan menolak Ho. 3) Variabel rotasi kerja diperoleh nilai t hitung = - 1,194 < t tabel = 1,975 dengan nilai signifikansi sebesar 0,048 yang 9

g) Uji F nilainya dibawah 0,05 yang berarti bahwa hipotesis dalam penelitian ini menerima Ha dan menolak Ho. Tabel 5 Hasil Uji F Model F Sig. Regression 20.272.000 b Residual Total Sumber : Data primer yang diolah, 2018. Berdasarkan tabel 5 di atas, nilai F hitung = 20,272 > F tabel = 2,66 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 yang nilainya dibawah 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa semua variabel independen yaitu supervisi, insentif dan rotasi kerja berpengaruh signifikan secara simultan (bersama-sama) terhadap kinerja karyawan medis Rumah Sakit Aura Syifa Kediri. Dengan demikian, hipotesis keempat diterima. h) Koefisien Determinasi Tabel 6 Hasil Koefisien Determinasi Model Summary b R Adjusted R R Square Square.537 a.288.274 Sumber : Data primer yang diolah, 2018 Hasil perhitungan pada tabel di atas dengan menggunakan program IBM SPSS Statistics 16 dapat diketahui bahwa koefisien determinasi yang diperoleh sebesar 0,274 (27,4). Hal ini berarti bahwa 27,4% kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel supervisi, insentif dan rotasi kerja sisanya yaitu 72,6% kinerja karyawan dapat dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini. 2. Pembahasan a. Pengaruh Supervisi terhadap Kinerja Karyawan Supervisi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan medis pada Rumah Sakit Aura Syifa Kediri. Berdasarkan hasil perhitungan uji t pada tabel 4, menunjukkan variabel supervisi memiliki nilai signifikansi sebesar 0,009 nilai tersebut kurang dari 0,05 yang menunjukkan supervisi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan dengan nilai t hitung = 2,641 > t tabel = 1,975 dan mengindikasikan bahwa semakin baik supervisi maka semakin tinggi kinerja karyawan. Pengarahan dari case manager terhadap karyawan dengan baik saat terjadi masalah 10

akan mengurangi kesalahan yang mungkin akan diulang kembali sehingga dapat meningkatkan kinerja karyawan. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Erawati (2013) yang menunjukkan supervisi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. b) Pengaruh Insentif terhadap Kinerja Karyawan Insentif secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan medis pada Rumah Sakit Aura Syifa Kediri. Berdasarkan hasil perhitungan uji t pada tabel 4.13, menunjukkan variabel insentif memiliki nilai signifikansi sebesar 0,000 nilai tersebut kurang dari 0,05 yang menunjukkan insentif berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan dengan nilai t hitung = 4,612 > t tabel = 1,975 dan mengindikasikan bahwa semakin besar insentif maka semakin tinggi kinerja karyawan. Insentif menunjukkan pemberian balas jasa baik bersifat materiil maupun non materiil yang dapat memberikan motivasi atau daya pendorong bagi karyawan untuk bekerja lebih baik dan bersemangat, sehingga kinerja lebih meningkat. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Haedar dkk (2015) yang menunjukkan insentif berpengaruh signifikan terhadap kinerja. c) Pengaruh Rotasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan Rotasi kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan medis pada Rumah Sakit Aura Syifa Kediri. Berdasarkan hasil perhitungan uji t pada tabel 4.13, menunjukkan bahwa variabel rotasi kerja memiliki nilai signifikansi sebesar 0,048 nilai tersebut kurang dari 0,05 yang menunjukkan rotasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan dengan nilai t hitung = -1,194 < t tabel = 1,975 dan mengindikasikan bahwa semakin baik proses rotasi kerja maka semakin rendah kinerja karyawan. Dilihat dari tabel 4.13, variabel rotasi kerja mendapatkan nilai beta sebesar -1,194 yaitu nilai paling kecil diantara supevisi dan insentif, sehingga dapat disimpulkan bahwa rotasi kerja berpengaruh tidak begitu dominan 11

terhadap kinerja karyawan. Hal ini terjadi karena apabila karyawan terlalu sering mengalami rotasi kerja dan pihak manjemen tidak melihat kepribdian dan kemampuan karyawan tersebut, maka menyebabkan karyawan semakin sering beradaptasi dengan lingkungan kerja baru yang kadang belum tentu nyaman bagi karyawan tersebut ditambah kurangnya kemampuan pada tugas yang baru sehingga kinerja tidak akan stabil bahkan akan menurun akibat hal tersebut. Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Siregar (2015) yang menunjukkan rotasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. d) Pengaruh Supervisi, Insentif dan Rotasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan Supervisi, insentif dan rotasi kerja secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada Rumah Sakit Aura Syifa Kediri. Dari hasil perhitungan uji F pada tabel 4.14 memperlihatkan bahwa pengaruh secara simultan (bersama-sama) dari rotasi kerja, motivasi negatif dan insentif terhadap kinerja karyawan medis Rumah Sakit Aura Syifa Kediri menunjukkan hasil yang signifikan. Hal tersebut ditunjukkan dari nilai F hitung = 20,272 > F tabel = 2,66 dengan tingkat signifikansi 0,000 (kurang dari 0,05). Sementara itu, dari hasil perhitungan Koefisien Determinasi Adjusted R Square dapat disimpulkan variabelvariabel independen yang digunakan dalam penelitian ini mampu menerangkan 27,4% mengenai kinerja karyawan medis Rumah Sakit Aura Syifa. Sedangkan sisanya 72,6% dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Dari ketiga variabel yaitu supervisi, insentif dan rotasi kerja, variabel yang dominan terhadap kinerja karyawan adalah supervisi dan insentif dengan nilai beta sebesar 0,205 dan 0,547. Jadi dapat disimpulkan bahwa pada Rumah Sakit Aura Syifa Kediri, supervisi dan insentif lebih banyak berpengaruh terhadap kinerja karyawan dibandingkan 12

rotasi kerja. Semakin baik proses supervisi dengan strategi dan tata cara yang sesuai kebutuhan, pemberian insentif berdasarkan tanggung jawab yang diberikan kepada karyawan akan mempengaruhi kualitas pekerjaan yang dicapai dan mempengaruhi kinerja karyawan pada Rumah Sakir Aura Syifa Kediri. D. PENUTUP 1. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: a. Supervisi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan medis Rumah Sakit Aura Syifa Kediri. b. Insentif berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan medis Rumah Sakit Aura Syifa Kediri. c. Rotasi kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan medis Rumah Sakit Aura Syifa Kediri. d. Supervisi, insentif dan rotasi kerja secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan medis Rumah Sakit Aura Syifa Kediri. 2. Saran Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, dan kesimpulan yang diperoleh, maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut : a. Bagi Rumah Sakit Aura Syifa Kediri Dalam penelitian ini variabel supervisi, insentif dan rotasi kerja diketahui memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan medis pada Rumah Sakit Aura Syifa Kediri. Ini dapat dijadikan bahan pertimbangan oleh Rumah Sakit Aura Syifa untuk dapat meningkatkan produktivitas kerja agar tetap bisa mempertahankan dan meningkatkan kinerja karyawan. Supervisi yang dilakukan dengan evaluasi & monitoring kinerja yang lebih continyu, case manager juga harus mengutamakan semangat kebersamaan lebih menekankan bahwa bawahan adalah mitra kerja dengan tidak hanya mencari kesalahan bawahan namun saran, nasehat, bantuan, bimbingan serta motivasi lah yang lebih penting. 13

Insentif dalam penelitian ini merupakan variabel yang paling dominan pengaruhnya terhadap kinerja karyawan medis pada Rumah Sakit Aura Syifa Kediri, oleh karena itu pihak manajemen harus memperhatikan programprogram insentif baik insentif material maupun non material, insentif material pada Rumah Sakit Aura Syifa sudah diberikan sedangkan pada insentif non material perlu lebih diperhatikan lagi, insentif non material bisa dilakukan tidak hanya melalui ucapan terima kasih dan pemberian piagam saja namun dapat pula dilakukan dengan cara promosi jabatan. Rotasi kerja pada Rumah Sakit Aura Syifa perlu diperhatikan kembali tahapantahapan rotasi kerjanya, karena pada praktiknya pihak manjemen kurang memperhatikan data dan informasi karyawan yang akan dirotasi, sebaiknya pihak manajemen memperhatikan lagi perilaku karyawan yang akan dirotasi, setelah itu perlu juga dilakukan sosialisasi agar mereka tidak merasa diperlakukan tidak adil. Kompetensi karyawan yang bersangkutan juga harus dipersiapkan lebih dahulu minimal dalam bentuk orientasi dilingkungan kerja yang baru b. Bagi Penelitian Selanjutnya Penelitian selanjutnya terkait variabel independen yang digunakan untuk mengetahui pengaruh kinerja karyawan dapat mengembangkan penelitian ini dengan menggunakan variabel lain seperti, lingkungan kerja, stutus, gaji, etos kerja, stress kerja, gaya kepemimpinan, kepuasaan kerja, disiplin kerja, kompensasi, dan lain-lain. Besarnya variabel supervisi, insentif dan rotasi kerja terhadap kinerja karyawan adalah 27,4% dan 72,6% merupakan variabel lain yang mempengaruhi kinerja karyawan selain variabel yang diteliti dalam penelitian ini. Diharapkan penelitian selanjutnya dapat menggunakan metode lain, seperti metode kualitatif dengan jumlah sampel yang lebih besar. E. DAFTAR PUSTAKA Ahmad, Zanuar. 2013. Pengaruh Motivasi Eksternal terhadap Prestasi Karyawan Hotel Mitra INN Kota Kediri. Kediri: Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri. 14

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Bangun, W. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Erlangga. Erawati, F. 2014. Pengaruh Supervisi, Lingkungan Kerja Dan Insentive Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Terhadap Account Representative (AR) Pada KPP Madya DKI Jakarta). Jurnal Bisnis dan Manajemen Eksklusif, (Online), 1 (1): Arikel 5, tersedia: http://pasca.ut.ac.id/journal/inde x.php/jbme/article/viewfile/25/ 25, diunduh 25 Februari 2018 dampaknya terhadap Kinerja Organisasi Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Banda Aceh. Banda Aceh: Tesis Pascasarjana Universitas Syiah Kuala. Retrieved from http://etd.unsyiah.ac.id/baca/index. php?id=8825&page=1-218, diunduh 25 Februari 2018. Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Wibowo. 2014. Manajemen Kinerja. Edisi Keempat Jakarta: Raja Grafindo Persada. Ghozali, I. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Universitas Diponegoro. Haedar, Ikbal, M. dan Gunair. 2015. Pengaruh Pemberian Insentif terhadap Kinerja Karyawan PT. Suraco Jaya Abadi motor di Masamba Kabupaten Luwu Utara. Jurnal Equilibrium, (Online), 5 (1): 15-21, tersedia: https://journal.stiem.ac.id/index. php/jureq/article/download/128/ 117, diunduh 25 Februari 2018 Hasibuan. Melayu S.P 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: PT. Bumi Aksara. Sanusi, Anwar. 2014. Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta Selatan: Salemba Empat. Siregar, E. S. 2015. Pengaruh Budaya Organisasi, Rotasi Pekerjaan dan Komunikasi terhadap Motivasi dan Kinerja Karyawan serta 15