Kointegrasi dan Estimasi Error Correction Model (ECM)- Engle-Granger

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III ERROR CORRECTION MODEL (ECM) Suatu analisis yang biasa dipakai dalam ekonometrika adalah analisis

III. METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang telah dikumpulkan oleh pihak

METODE PENELITIAN. Selang periode runtun waktu. Bulanan Tahun Dasar PDB Triwulanan Miliar rupiah. M2 Bulanan Persentase

III. METODE PENELITIAN. bentuk runtut waktu (time series) yang bersifat kuantitatif yaitu data dalam

III.METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena penelitian ini

METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terhadap Angka Kematian Bayi di Kabupaten Blora. Penelitian ini merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Peramalan merupakan unsur yang penting dalam pengambilan keputusan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian yang berjudul Analisis Pengaruh ProdukDomestikBruto (PDB),

III. METODELOGI PENELITIAN. Dalam penelitian yang berjudul Analisis Determinan Nilai Aktiva Bersih Reksa

METODE PENELITIAN. Data penelitian ini menggunakan data sekunder berupa data runtun waktu (time

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini variabel terikat (dependent variabel) yang digunakan adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. runtut waktu (time series). Penelitian ini menggunakan data-data Produk

III. METODE PENELITIAN. gabungan dari data runtun waktu (time series) tahunan. Data yang digunakan

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Pencarian data dilakukan melalui riset perpustakaan (library research)

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam

III. METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Faktor-Faktor Yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. statistik. Penelitian ini mengukur pengaruh pembalikan modal, defisit neraca

III.METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series (runtun

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series

METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah IHSG, DJIA, WTI,

METODE PENELITIAN. Data digunakan adalah data sekunder (time series) berupa data bulanan yang

III. METODELOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah current account

III. METODE PENELITIAN. Laporan Kebijakan Moneter, Laporan Perekonomian Indonesia, Badan Pusat

ANALISIS KOINTEGRASI DATA RUNTUN WAKTU INDEKS HARGA KONSUMEN BEBERAPA KOMODITAS BARANG KOTA di JAWA TENGAH

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-varibael sebagai berikut: Jumlah ekspor Minyak kelapa sawit

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. analisis yang berupa angka-angka sehingga dapat diukur dan dihitung dengan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. (OJK). Objek tersebut terdiri dari Bank Umum Syaria (BUS) dan Unit Usaha

BAB III METODE PENELITIAN. media perantara. Pada umumnya data sekunder dapat berupa bukti, catatan atau

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Produk Domestik Bruto, Inflasi,

BAB III METODE PENELITIAN

Model Dinamik Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Pasca Krisis Moneter: Suatu Pendekatan Koreksi Kesalahan (Model Koreksi Kesalahan)

III. METODE PENELITIAN. yaitu CAR (Capital Adequacy Ratio), LDR (Loan to Deposit Ratio), EPS

BAB I PENDAHULUAN. dari tahun ke tahun dapat mengalami peningkatan, hal ini disebabkan karena

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah PDB, Ekspor, dan

METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Respon PDB terhadap shock

METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENILITIAN

III. METODE PENELITIAN. yang mempunyai hubungan dengan penelitian yang terdiri dari data kualitatif dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. minyak kelapa sawit Indonesia yang dipengaruhi oleh harga ekspor minyak

III. METODE PENELITIAN. Bentuk data berupa data time series dengan frekuensi bulanan dari Januari 2000

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan proposal ini adalah data sekunder yang

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian, Data dan Spesifikasi Model Ekonomi

III. METODE PENELITIAN. yang ditentukan dengan menggunakan metode ilmiah secara aturan-aturan yang

panjang antara ukuran perusahaan (SIZE) dengan capital adequacy ratio dan loan to

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. capital adequacy ratio (CAR), non performing financing (NPF), financing to

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. A. Data dan Sumber Data Penelitian ini termasuk dalam tipe penelitian arsip yaitu suatu penelitian

METODOLOGI PENELITIAN. Untuk membatasi ruang lingkup permasalahan yang dijadikan objek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dasar pemilihan lokasi ini berdasarkan secara purposive sampling (sengaja).

PENDEKATAN KOREKSI KESALAHAN DALAM PERSAMAAN SIMULTAN STUDI KASUS: PENDAPATAN DAN PENAWARAN UANG DI INDONESIA

III. METODE PENELITIAN. Jenderal Pengelolaan Utang, Bank Indonesia dalam berbagai edisi serta berbagai

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data digunakan adalah data sekunder (time series) berupa data bulanan yang

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. warung-warung kecil, pasar tradisional, swalayan sampai mall sekalipun.

BAB III METODE PENELITIAN

f. Luas lahan panen padi (X 5 ) merupakan seluruh areal produktif atau panen tanaman padi di Indonesia dinyatakan dalam satuan ribu Ha.

ANALISIS KOINTEGRASI JUMLAH WISATAWAN, INFLASI, DAN NILAI TUKAR TERHADAP PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) PROVINSI BALI

BAB III METODELOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengunakan data sekunder berdasarkan runtun waktu (time series)

BAB III METODE PENELITIAN. Daerah di Indonesia, untuk melihat apakah Capital Adequacy Ratio (CAR),

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. waktu dari objek penelitian ini adalah 26 tahun yaitu dari tahun B. Jenis, Sumber dan Metode Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIN. yaitu ilmu yang valid, ilmu yang dibangun dari empiris, teramati terukur,

METODE PENELITIAN. pinjaman, suku bunga BI rate, jumlah uang beredar, inflasi, nilai tukar, dan suku

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. variabel- variabel sebagai berikut : tingkat gross domestic product(gdp), total

BAB III METODE PENELITIAN. di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009

(T.2) PENERAPAN THRESHOLD VECTOR ERROR CORRECTION MODEL (TVECM) PADA DATA INFLASI DAN SUKU BUNGA

III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

III. METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh dari data Bank Indonesia (BI) dan laporan perekonomian indononesia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Indonesia dan variabel independen, yaitu defisit transaksi berjalan dan inflasi.

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder menurut runtun

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Apakah investasi mempengaruhi kesempatan kerja pada sektor Industri alat

BAB II LANDASAN TEORI. Data merupakan bentuk jamak dari datum. Data merupakan sekumpulan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis dan Sumber Data Pada penelitian ini data yang digunakan yaitu data sekunder. Data sekunder

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. (time series) dalam bentuk tahunan. Periode yang digunakan yaitu periode 2000:I-

BAB III DASAR TEORI. P (Harga) S (Pernawaran) D (Permintaan) Q (Jumlah Barang) Gambar 2.1 Potongan Kurva Permintaan dan Penawaran

III. METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS PENYERAPAN TENAGA KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN SKALA SEDANG DAN BESAR PROPINSI JAWA TENGAH TAHUN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

Kointegrasi dan Estimasi Error Correction Model (ECM)- Engle-Granger Putri Yuni Astuti 1, Dewi R. S. Saputro 2 1,2 Program Studi Matematika FMIPA UNS Abstract. Apabila data time series diregresikan, maka terdapat kemungkinan terjadi kointegrasi di antara variabel-variabelnya. Pada persamaan regresi linear sederhana, yaitu ketika variabel dependen dan variabel independen yang tidak stasioner diregresikan, maka eror yang dihasilkan juga tidak stasioner. Pada keadaan tersebut muncul kasus regresi lancung. Regresi lancung (spurious regression) terjadi apabila antara variabel dependen dan variabel independen sebenarnya tidak memiliki hubungan apapun sehingga tidak saling memengaruhi. Namun, ada kalanya eror yang dihasilkan stasioner meskipun variabel dependen dan variabel independen yang diregresikan tidak stasioner. Keadaan yang demikian disebut sebagai kasus di mana variabel dependen dan variabel independen saling berkointegrasi. Kointegrasi sering terjadi pada data time series yang melibatkan jangka waktu yang lama. Jika variabel dependen dan variabel independen tidak stasioner tetapi saling berkointegrasi, maka terdapat hubungan kesetimbangan (equilibrium) jangka panjang antara kedua variabel tersebut. Akan tetapi, terdapat kemungkinan tidak terjadi keseimbangan dalam jangka pendek (disequilibrium). Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah ketidakseimbangan dalam jangka pendek, diperlukan adanya koreksi kesalahan error correction model (EC). Salah satu model EC adalah model Engle-Granger. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji disequilibrium yang terjadi pada jangka pendek menggunakan model EC Engle-Granger. Katakunci. variabel dependen, variabel independen, kointegrasi, Error Correction Model. 1. Pendahuluan Pada persamaan regresi linear sederhana, di mana variabel dependen dan variabel independen yang tidak stasioner dalam mean dan varians, maka eror yang dihasilkan juga tidak stasioner. Pada keadaan tersebut muncul kasus regresi lancung (spurious regression). Regresi lancung dapat terjadi apabila antara variabel dependen dan variabel independen mempunyai nilai koefisien regresi sama nol. Namun, ada kalanya eror yang dihasilkan stasioner meskipun variabel dependen dan variabel independennya tidak stasioner. Keadaan yang demikian disebut sebagai kasus di mana variabel dependen dan variabel independen saling berkointegrasi. Engle dan Granger [2] mendefinisikan konsep kointegrasi sebagai keseimbangan jangka panjang pada variabel runtun waktu. Variabel yang saling terkointegrasi dapat dikatakan seimbang dalam jangka panjang (long run equilibrium), sedangkan dalam jangka pendek mungkin bisa terjadi ketidakseimbangan (disequilibrium) antara kedua variabel. 131

Berdasarkan Granger Representation Theorem, apabila variabel dependen dan variabel independen berkointegrasi, sifat hubungan jangka pendek di antara kedua variabel dapat dinyatakan dalam bentuk Error Correction Model (ECM). ECM pertama kali diperkenalkan oleh Sragan dan kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh Hendry dan akhirnya dipopulerkan oleh Engle-Granger. Menurut Gujarati [1], ECM merupakan model yang tepat untuk mengatasi masalah tidak stasionernya data yang sering dijumpai dalam data time series. Salah satu model EC adalah model Engle-Granger. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji disequilibrium yang terjadi pada jangka pendek menggunakan model EC Engle-Granger. 2. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur menggunakan referesi berupa buku, jurnal, atau tulisan mengenai Error Correction Model. Dari metode ini, dapat diperoleh keseimbangan jangka pendek dari variabel-variabel runtun waktu. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah (1) menguji orde integrasi dari semua variabel uji unit root seperti uji Augmented Dickey Fuller (ADF) atau uji Phillips Perron (PP), (2) mengestimasi persamaan jangka panjang metode Ordinary Least Square (OLS), (3) menguji kointegrasi antara variabel dependen variabel independen, (4) mengestimasi model EC Engle- Granger untuk mengatasi disequilibrium pada jangka pendek. 3. Hasil Penelitian Analisis regresi merupakan suatu analisis yang menggambarkan hubungan antara dua variabel atau lebih. Terdapat dua jenis variabel pada analisis regresi, yaitu variabel dependen (terikat) dan variabel independen (bebas). Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel independen, sedangkan variabel independen adalah variabel yang tidak dipengaruhi oleh variabel lainnya. Berdasarkan banyaknya variabel independen, regresi linear dibagi menjadi dua macam, yaitu regresi linear sederhana dan regresi linear berganda. Regresi linear sederhana adalah model regresi satu variabel independen, sedangkan regresi linear berganda adalah model regresi linear dua atau lebih variabel independen. Persamaan regresi linear sederhana yaitu Y t = α + βx t + e t (1) Y t : variabel dependen (variabel terikat) α : konstanta/intersep β : koefisien regresi X t : variabel independen (variabel bebas) e t : eror persamaan regresi dan persamaan regresi linear berganda yaitu Y t = α + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β t X t + e t (2) Y t : variabel dependen (variabel terikat) α : konstanta/intersep β 1, β 2, β t : koefisien regresi X 1, X 2, X t : variabel independen (variabel bebas) e t : eror persamaan regresi Namun, dari sekian banyak metode, metode yang digunakan adalah metode kuadrat terkecil biasa (Ordinary Least Square/OLS). 3.1. Regresi Lancung Regresi lancung biasa terjadi pada data yang bersifat trend. Data variabel dependen dan variabel independen sama-sama menunjukkan kecenderungan meningkat seiring bertambahnya waktu. Data tersebut tidak bersifat stasioner dalam level, tetapi apabila dianalisis secara bersama-sama akan bersifat stasioner, biasanya akan stasioner pada diferensi pertama. Pada persamaan regresi linear sederhana, 132

regresi lancung dapat terjadi apabila antara variabel dependen (Y t ) dan variabel independen (X t ) mempunyai nilai β = 0. Ada atau tidaknya regresi lancung dapat dilihat dari beberapa output analisis. Jadi, data harus dianalisis terlebih dahulu untuk mengetahui apakah regresi yang terjadi bersifat lancung atau tidak. Menurut Wing Wahyu Winarno [6], ada empat ciri-ciri regresi lancung, yaitu (1) memiliki koefisien determinasi (nilai F) tinggi, (2) memiliki nilai R 2 tinggi, (3) memiliki nilai signifikansi (t) tinggi, dan (4) memiliki nilai Durbin Watson rendah. 3.2. Kointegrasi Menurut Insukindro [3], uji kointegrasi dapat dinyatakan sebagai uji terhadap hubungan keseimbangan atau hubungan jangka panjang antara variabel-variabel ekonomi seperti yang dikehendaki dalam teori ekonometrika. Uji kointegrasi merupakan bagian penting dalam perumusan dan pendugaan suatu model dinamis seperti Error Correction Model (ECM). Menurut Widarjono [5], uji kointegrasi hanya bisa dilakukan ketika data yang digunakan dalam penelitian berintegrasi pada derajat yang sama. Uji kointegrasi Engle-Granger dapat dijelaskan memisalkan variabel X t dan Y t masing-masing mempunyai derajat integrasi 1, atau dapat dinotasikan X t ~I(1) dan Y t ~I(1). Didefinsikan e t sebagai residual dari suatu persamaan regresi linear sederhana antara X t dan Y t sehingga e t = Y t α βx t. Jika X t dan Y t keduanya memiliki unit root, maka e t akan mengandung unit root. Pada keadaan tersbut muncul kasus regresi lancung. Namun, seringkali e t tidak mengandung unit root meskipun X t dan Y t mengandung unit root. Keadaan yang demikian disebut sebagai kasus di mana X t dan Y t berkointegrasi. Dengan demikian, jika terjadi kointegrasi, maka masalah regresi lancung akan hilang dan terdapat hubungan keseimbangan (equilibrium) antara X t dan Y t dalam bentuk arah trend yang sama. Jika X t dan Y t berkointegrasi, maka persamaan regresi Y t = α + βx t + e t disebut persamaan regresi kointegrasi dan parameter β dapat diinterpretasikan sebagai long-run multiplier yang mengukur pengaruh jangka panjang (long-run effect) secara permanen dari X t terhadap Y t. Menurut Johansen [4], untuk menguji adanya kointegrasi, dapat digunakan metode uji Engle- Granger. Langkah-langkah pengujian kointegrasi menggunakan uji Engle-Granger yaitu (1) menguji ada atau tidaknya unit root dalam variabel antara X t dan Y t (misalnya menggunakan uji Augmented Dickey-Fuller). Orde unit root harus sama dan bernilai d. Jika hipotesis adanya unit root ditolak, maka hipotesis adanya kointegrasi antar variabel juga ditolak, (2) mengestimasi persamaan regresi antara Y t terhadap X t dan residual e t, (3) menguji unit root pada residual e t yang diperoleh pada langkah 2, jika hipotesis adanya unit root ditolak, maka dapat disimpulkan bahwa X t dan Y t berkointegrasi. 3.3. Estimasi Error Correction Model (ECM) Engle-Granger Menurut Insukindro [3], ECM telah diterapkan secara luas dalam analisis ekonometrika untuk data runtun waktu (time series) sejak tahun 1960-an. Hal ini disebabkan karena kemampuan yang dimiliki ECM dalam meliputi lebih banyak variabel untuk menganalisis fenomena ekonomi jangka pendek dan jangka panjang, mengkaji konsisten atau tidaknya model empirik teori ekonometrika, serta dalam usaha mencari pemecahan terhadap persoalan variabel runtun waktu yang tidak stasioner dan regresi lancung dalam analisis ekonometrika. Apabila Y t dan X t berkointegrasi, maka terdapat hubungan jangka panjang di antara kedua variabel. Dalam jangka pendek, mungkin bisa terjadi ketidakseimbangan (disequilibrium) antara kedua variabel. Berdasarkan Granger Representation Theorem, apabila Y t dan X t berkointegrasi, sifat hubungan jangka pendek di antara keduanya dapat dinyatakan dalam bentuk Error Correction Model (ECM). Model umum Error Correction Engle-Granger adalah sebagai berikut 133

Y t = α 0 + α 1 X t + α 2 EC t 1 + e t di mana EC t 1 = Y t 1 (β 0 + β 1 X t 1 ) EC t 1 : kesalahan ketidakseimbangan (disequilibrium error) α 0 : Konstanta α 1 : koefisien jangka pendek β 1 : koefisien jangka panjang e t : komponen eror dalam model EC Engle-Granger α 2 : koefisien koreksi ketidakseimbangan dalam bentuk nilai absolut yang menjelaskan seberapa cepat waktu yang diperlukan untuk mendapatkan nilai keseimbangan Diasumsikan α 2 < 0. Untuk memudahkan menginterpretasikan model EC Engle-Granger, diasumsikan X t = 0 dan EC t 1 > 0 sehingga EC t 1 = Y t 1 (β 0 + β 1 X t 1 ) > 0 atau nilai dari Y t 1 berada di atas equilibrium β 0 + β 1 X t 1. Karena nilai α 2 < 0 maka α 2 EC t 1 akan bernilai negatif. Demikian juga halnya Y t. Dengan kata lain, jika Y pada periode t 1 berada di atas nilai equilibrium, maka nilainya akan turun pada periode waktu berikutnya (waktu ke-t) sehingga nilai error equilibrium EC t dalam model akan terkoreksi (fakta tersebut yang menyebabkan model disebut sebagai Error Correction Model). Jika EC t 1 < 0 akan terjadi hal sebaliknya, yakni nilai dari Y t 1 akan berada di bawah nilai equilibrium dan α 2 EC t 1 > 0 dan Y t akan bernilai positif, menyebabkan naiknya nilai Y pada periode ke-t. Model EC Engle-Granger tidak akan mengalami masalah regresi lancung karena jika Y t dan X t mengandung unit root, maka Y t dan X t masing-masing akan stasioner. Jika Y t dan X t berkointegrasi, maka error equilibrium akan stasioner sehingga variabel dependen dan variabel independen di dalam model EC Engle-Granger akan stasioner. Dengan demikian, metode OLS dan inferensi terhadap koefisien uji-t dapat diinterpretasikan seperti dalam model regresi biasa. Berikut diberikan estimasi model EC Engle-Granger teknik estimasi dua langkah : (1) mengestimasi persamaan regresi antara Y t dan X t serta mengestimasi residual di mana nilai residual pada langkah ini sama nilai residual pada langkah 2 dalam pengujian kointegrasi, (2) mengestimasi persamaan EC Engle- Granger, yaitu Y t = α 0 + α 1 X t + α 2 EC t 1 + e t antara Y t dan X t menggunakan residual dari langkah pertama. 4. Kesimpulan dan Saran 1. Model umum EC Engle-Granger adalah di mana Y t = α 0 + α 1 X t + α 2 EC t 1 + e t EC t 1 = Y t 1 (β 0 + β 1 X t 1 ) 2. Model EC Engle-Granger tidak akan mengalami masalah regresi lancung karena jika Y t dan X t mengandung unit root, maka Y t dan X t masing-masing akan stasioner. Jika Y t dan X t berkointegrasi, maka error equilibrium akan stasioner sehingga variabel dependen dan variabel independen di dalam model EC Engle-Granger akan stasioner. 134

5. Daftar Pustaka [1] Damodar, Gujarati., Dasar-Dasar Ekonometrika, 5 ed., no. 1, Salemba Empat, Jakarta, 2012 [2] Engle, R.F., and C.W.J. Granger, Cointegration and Error Correction : Representation, Estimation, and Testing, Econometrica, 55 (1987), no. 2, 251-276 [3] Insukindro, Pemilihan Model Ekonomi Empirik Pendekatan Koreksi Kesalahan, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, 14(1) (1999), 1-8 [4] Johansen, S., Statistical Analysis of Cointegration Vectors, Journal of Economic Dynamics and Control, 12 (1988), 231-254 [5] Widarjono, A., Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya, Fakultas Ekonomi UII, Yogyakarta, 2009 [6] Winarno, Wing Wahyu., Analisis Ekonometrika dan Statistika Eviews, STIM YKPN, Yogyakarta, 2009 135