BLU PUSAT PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN HUTAN KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN internal Audit charter >>> s a t u a n pengawasan i n t e r n BADAN LAYANAN UMUM PUSAT P2H www.blup3h.id
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN PUSAT PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN HUTAN Alamat : Gedung Manggala Wanabakti, Blok IV Lt. 10 Jl. Gatot Subroto, Jakarta 10270. Telepon/Fax. 021-5720225 Ext. 796 PIAGAM PENGAWASAN INTERN (INTERNAL AUDIT CHARTER) 1. Pengawasan Intern adalah suatu kegiatan pemberian keyakinan dan konsultasi yang bersifat independen dan objektif, dengan tujuan untuk meningkatkan nilai dan memperbaiki operasional suatu instansi, melalui pendekatan yang sistematis, dengan cara mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian dan proses tata kelola instansi. 2. Badan Layanan Umum Pusat Pembiayaan Pembangunan Hutan yang selanjutnya disebut BLU Pusat P2H adalah satuan kerja di lingkup Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang memiliki tugas melaksanakan pengelolaan keuangan serta penyaluran dan pengembalian dana bergulir untuk pembiayaan pembangunan hutan tanaman. 3. Pemimpin BLU Pusat P2H menetapkan Sistem Pengendalian Intern yang meliputi: lingkungan pengendalian, penilaian risiko, aktivitas pengendalian, sistem informasi dan komunikasi, serta pemantauan pengendalian intern. 4. Pemimpin BLU Pusat P2H wajib menciptakan dan memelihara lingkungan pengendalian melalui: a. penegakan integritas dan nilai etika; b. komitmen terhadap kompetensi sumber daya manusia; c. kepemimpinan yang kondusif; d. pembentukan struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan; e. pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang tepat; dan f. penyusunan dan penerapan kebijakan yang sehat tentang pembinaan sumber daya manusia. 5. Dalam rangka memastikan efektivitas Sistem Pengendalian Intern, pemimpin BLU Pusat P2H membentuk Satuan Pengawasan Intern BLU Pusat P2H. 6. Satuan Pengawasan Intern BLU Pusat P2H yang selanjutnya disingkat SPI BLU Pusat P2H adalah unit kerja yang menjalankan fungsi pengawasan intern di BLU Pusat P2H. 7. SPI BLU Pusat P2H memiliki kewenangan untuk mengakses seluruh dokumen, pencatatan, sumber daya manusia dan fisik aset BLU Pusat P2H pada seluruh bagian dan unit kerja lainnya yang diperlukan sehubungan dengan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pengawasan intern serta wewenang lain sebagaimana tercantum dalam penjelasan piagam pengawasan intern.
Lampiran Piagam Pengawasan Intern PENJELASAN/SUPLEMEN PIAGAM PENGAWASAN INTERN 1. Pendahuluan a. Piagam Pengawasan Intern merupakan dokumen formal yang menyatakan tujuan, wewenang, dan tanggung jawab kegiatan pengawasan intern oleh Satuan Pengawasan Intern BLU Pusat P2H. b. Piagam Pengawasan Intern merupakan penegasan komitmen dari para pemangku kepentingan (stakeholders) terhadap arti pentingnya fungsi pengawasan intern atas penyelenggaraan kegiatan di BLU Pusat P2H. c. Satuan Pengawasan Intern yang selanjutnya disebut SPI BLU Pusat P2H adalah Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) yang dibentuk dengan tugas menyelenggarakan pengawasan intern di lingkungan BLU Pusat P2H. 2. Struktur dan Kedudukan Satuan Pengawasan Intern a. SPI BLU Pusat P2H dalam melaksanakan tugasnya berada dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Pusat Pembiayaan Pembangunan Hutan. b. Struktur organisasi dibentuk sesuai kebutuhan untuk melaksanakan beban kerja. c. SPI BLU Pusat P2H terdiri atas 1 (satu) orang anggota atau lebih, yang dipimpin oleh Kepala SPI. d. SPI BLU Pusat P2H dapat terdiri atas pegawai negeri sipil dan/atau tenaga profesional non-pegawai negeri sipil. 3. Tugas dan Tanggung Jawab Satuan Pengawasan Intern a. menyusun dan melaksanakan rencana pengawasan intern; b. menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian intern dan sistem manajemen risiko; c. melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan lainnya; d. memberikan saran perbaikan dan informasi yang objektif tentang kegiatan yang diawasi pada semua tingkat manajemen; e. membuat laporan hasil pengawasan intern dan menyampaikan laporan tersebut kepada pemimpin BLU Pusat P2H dan Dewan Pengawas; f. memberikan rekomendasi terhadap perbaikan/peningkatan proses tata kelola dan upaya pencapaian strategi bisnis BLU Pusat P2H;
g. memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut rekomendasi pengawasan oleh SPI BLU Pusat P2H, aparat pemeriksaan ekstern pemerintah, dan pembina BLU Pusat P2H; h. melakukan reviu laporan keuangan; i. melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan; j. melaksanakan tugas lainnya berdasarkan penugasan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. k. mengikuti program pengembangan profesi secara berkelanjutan untuk mendukung usaha memperoleh sertifikasi profesi dan/atau mempertahankan sertifikasi profesi. 4. Wewenang Satuan Pengawasan Intern Dalam rangka memenuhi tujuan dan lingkup pengawasan intern secara memadai, SPI BLU Pusat P2H memiliki kewenangan untuk: a. mendapatkan akses terhadap seluruh dokumen, pencatatan, sumber daya manusia, dan fisik aset BLU Pusat P2H pada seluruh bagian dan unit kerja lainnya; b. melakukan komunikasi secara langsung dengan pimpinan BLU Pusat P2H dan/atau dewan pengawas; c. mengadakan rapat secara berkala dan insidentil dengan pimpinan BLU Pusat P2H dan/atau dewan pengawas; d. melakukan koordinasi dengan aparat pengawasan intern pemerintah dan/atau aparat pemeriksaan ekstern pemerintah; dan e. mendampingi aparat pengawasan intern pemerintah dan/atau aparat pemerintah dalam melakukan pengawasan. 5. Kode Etik Satuan Pengawasan Intern Berdasarkan Kode Etik yang dikeluarkan Asosiasi Auditor Intern Pemerintah Indonesia (AAIPI), berikut di bawah ini kode etik yang harus diterapkan dan ditegakkan dalam pelaksanaan kegiatan Satuan Pengawasan Intern: a. Integritas Integritas adalah mutu, sifat, atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh, sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan dan kejujuran. Integritas pengawas intern pemerintah membangun kepercayaan dan dengan demikian memberikan dasar untuk kepercayaan dalam pertimbangannya. Integritas tidak hanya menyatakan kejujuran, namun juga hubungan wajar dan keadaan yang sebenarnya.
b. Objektivitas Objektivitas adalah sikap jujur yang tidak dipengaruhi pendapat dan pertimbangan pribadi atau golongan dalam mengambil putusan atau tindakan. Pengawas intern pemerintah menunjukkan objektivitas profesional tingkat tertinggi dalam mengumpulkan, mengevaluasi, dan mengkomunikasikan informasi tentang kegiatan atau proses yang sedang diaudit. Pengawas intern pemerintah membuat penilaian berimbang dari semua keadaan yang relevan dan tidak dipengaruhi oleh kepentingan-kepentingannya sendiri ataupun orang lain dalam membuat penilaian. Prinsip objektivitas menentukan kewajiban bagi pengawas intern pemerintah untuk berterus terang, jujur secara intelektual dan bebas dari konflik kepentingan. c. Kerahasiaan Kerahasiaan adalah sifat sesuatu yang dipercayakan kepada seseorang agar tidak diceritakan kepada orang lain yang tidak berwenang mengetahuinya. Pengawas intern pemerintah menghormati nilai dan kepemilikan informasi yang diterima dan tidak mengungkapkan informasi tanpa kewenangan yang tepat, kecuali ada ketentuan perundang-undangan atau kewajiban profesional untuk melakukannya. d. Kompetensi Kompetensi adalah kemampuan dan karakteristik yang dimiliki oleh seseorang, berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas jabatannya. Pengawas intern pemerintah menerapkan pengetahuan, keahlian dan keterampilan, serta pengalaman yang diperlukan dalam pelaksanaan layanan pengawasan intern. e. Akuntabel Akuntabel adalah kemampuan untuk menyampaikan pertanggungjawaban atau untuk menjawab dan menerangkan kinerja dan tindakan seseorang kepada pihak yang memiliki hak atau berkewenangan untuk meminta keterangan atau pertanggungjawaban. Pengawas intern pemerintah wajib menyampaikan pertanggungjawaban atas kinerja dan tindakannya kepada pihak yang memiliki hak atau kewenangan untuk meminta keterangan atau pertanggungjawaban. f. Perilaku Profesional Perilaku profesional adalah tindak tanduk yang merupakan ciri, mutu, dan kualitas suatu profesi atau orang yang profesional di mana memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya. Pengawas intern pemerintah sebaiknya bertindak dalam sikap konsisten dengan reputasi profesi yang baik dan menahan diri dari segala perilaku yang mungkin menghilangkan kepercayaan kepada profesi pengawasan intern atau organisasi.
6. Persyaratan Pengawas Intern Persyaratan pengawas intern dalam unit kerja SPI BLU Pusat P2H meliputi: a. Memiliki integritas dan perilaku yang profesional, independen, jujur dan objektif dalam pelaksanaan tugasnya; b. Memiliki pengetahuan dan/atau pengalaman mengenai teknis audit dan/atau disiplin ilmu lain yang relevan dengan bidang tugasnya; c. Memiliki pengetahuan tentang peraturan perundangan dibidang pengelolaan keuangan badan layanan umum dan peraturan perundang-undangan terkait lainnya; d. Memiliki kecakapan untuk berinteraksi dan berkomunikasi baik lisan maupun tertulis secara efektif; e. Bersedia mematuhi standar profesi dan kode etik yang dikeluarkan oleh asosiasi pengawasan intern; f. Menjaga kerahasiaan informasi dan/atau data BLU Pusat P2H terkait dengan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab pengawasan intern kecuali diwajibkan berdasarkan perundang-undangan atau penetapan/putusan pengendalian; g. Memahami prinsip tata kelola BLU Pusat P2H yang baik dan manajemen risiko; h. Bersedia meningkatkan pengetahuan, keahlian, dan kemampuan profesionalismenya secara terus menerus. Khusus untuk Kepala SPI BLU Pusat P2H, harus memiliki keahlian yang memadai mengenai audit. Keahlian yang dimaksud adalah keahlian yang diakui dalam profesi auditor intern dengan mendapatkan sertifikasi profesi yang sesuai. Apabila keahlian belum dapat dipenuhi dapat diganti dengan persyaratan sementara yaitu (a). memiliki pengalaman sebagai auditor paling singkat 3 (tiga) tahun; dan/atau (b). memiliki pengetahuan terkait akuntansi dan keuangan. Kepala SPI BLU Pusat P2H harus memperoleh sertifikasi profesi dalam waktu 2 (dua) tahun sejak diangkat, jika melampaui waktu tersebut, Kepala SPI BLU Pusat P2H diberhentikan dari jabatannya. 7. Pertanggungjawaban Satuan Pengawasan Intern a. Kepala SPI BLU Pusat P2H diangkat dan diberhentikan oleh pemimpin BLU Pusat P2H dengan persetujuan Dewan Pengawas. b. Kepala SPI BLU Pusat P2H bertanggung jawab secara langsung kepada pemimpin BLU Pusat P2H. c. Anggota SPI BLU Pusat P2H bertanggung jawab secara langsung kepada Kepala SPI BLU Pusat P2H.