Jurnal KESMAS, Volume 7 Nomor 4. *Fakultas Kesehatan Masyarakat

dokumen-dokumen yang mirip
*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI PUSKESMAS MAKRAYU KECAMATAN BARAT II PALEMBANG

Kata Kunci: Aktivitas Fisik, Kebiasaan Merokok, Riwayat Keluarga, Kejadian Hipertensi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Pengetahuan,Pekerjaan,Pendidikan,Pemberian ASI Eksklusif

Kata kunci : Malaria, penggunaan anti nyamuk, penggunaan kelambu, kebiasaan keluar malam

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kualitas hidup serta produktivitas seseorang. Penyakitpenyakit

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB I PENDAHULUAN. kardiovaskular (World Health Organization, 2010). Menurut AHA (American

ABSTRACT. Keywords: Supervisory Swallowing Drugs, Role of Family, Compliance Drinking Drugs, Tuberculosis Patients ABSTRAK

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sam Ratulangi

Kata kunci: Hipertensi, Aktivitas Fisik, Indeks Massa Tubuh, Konsumsi Minuman Beralkohol

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado.

BAB 1 PENDAHULUAN. World Health Organization (WHO) memperkirakan jumlah penderita hipertensi akan terus meningkat seiring

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. masalah kesehatan untuk sehat bagi penduduk agar dapat mewujudkan derajat

INTISARI. M. Fauzi Santoso 1 ; Yugo Susanto, S.Si., M.Pd., Apt 2 ; dr. Hotmar Syuhada 3

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD

Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD, Kota Manado

BAB I PENDAHULUAN. Triple Burden Disease, yaitu suatu keadaan dimana : 2. Peningkatan kasus Penyakit Tidak Menular (PTM), yang merupakan penyakit

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kesejahteraan penduduk saat ini diketahui menyebabkan peningkatan usia harapan

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH MEMBUANG SAMPAH PADA TEMPATNYA DI SD GMIM 20 MANADO.

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

BAB I PENDAHULUAN. suatu kondisi dimana pembuluh darah secara terus-menerus mengalami

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bersifat survey analitik dengan rancangan cross sectionel study (studi potong lintang).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ada sekitar 1 milyar penduduk di seluruh dunia menderita hipertensi,

BAB I PENDAHULUAN. mmhg. Penyakit ini dikategorikan sebagai the silent disease karena penderita. penyebab utama gagal ginjal kronik (Purnomo, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. Kardiovaskuler (PKV) (Kemenkes RI, 2012). World Health Organization. yang berpenghasilan menengah ke bawah (WHO, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. 1

HUBUNGAN ANTARA BAURAN PEMASARAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN RAWAT INAP DI UPTD RUMAH SAKIT MATA PROVINSI SULAWESI UATARA

Tingkat Pengetahuan Dengan Perilaku Deteksi Dini Kanker Serviks Pada Wanita Usia Subur di Puskesmas Padang Bulan Tahun 2015.

The Incidence Of Malaria Disease In Society At Health Center Work Area Kema Sub-District, Minahasa Utara Regency 2013

ABSTRAK. Kata Kunci: Obesitas, Natrium, Hipertensi

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DAN IMBALAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU DI KECAMATAN MODOINDING KABUPATEN MINAHASA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. sistolic dan diastolic dengan konsisten di atas 140/90 mmhg (Baradero, Dayrit &

BAB I PENDAHULUAN. terjadi peningkatan secara cepat pada abad ke-21 ini, yang merupakan

Ika Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun Saptorini**) **) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

BAB 1 PENDAHULUAN. koroner, stroke), kanker, penyakit pernafasan kronis (asma dan. penyakit paru obstruksi kronis), dan diabetes.

BAB 1 PENDAHULUAN. penyakit tidak menular banyak ditemukan pada usia lanjut (Bustan, 1997).

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya tekanan darah arteri lebih dari normal. Tekanan darah sistolik

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN TINDAKAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. penyakit infeksi ke penyakit tidak menular ( PTM ) meliputi penyakit

ABSTRAK. Kata Kunci: Kebiasaan Merokok, Konsumsi Alkohol, Hipertensi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN PASIEN HIPERTENSI TERHADAP PENYAKIT HIPERTENSI PRIMER DI PUSKESMAS TELUK DALAM BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. penyakit tidak menular dan penyakit kronis. Salah satu penyakit tidak menular

Kata Kunci : Pelatihan, Motivasi, Dukungan Keluarga dan Masyarakat, Keaktifan Kader Posyandu

BAB I PENDAHULUAN. diperkirakan lebih dari 629 juta jiwa, dan pada tahun 2025 diproyeksikan

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT RUMAH TANGGA DENGAN KEJADIAN DIARE DI DESA RANOWANGKO KECAMATAN TOMBARIRI KABUPATEN MINAHASA TAHUN

Harto P. Simanjuntak 1, Heru Santosa 2, Maya Fitria 2. Abstract

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN GOUTHY ARTHRITIS

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

I. PENDAHULUAN. Hipertensi dikenal secara umum sebagai penyakit kardiovaskular. Penyakit

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. darah sistolik (TDS) maupun tekanan darah diastolik (TDD)

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado **Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit tekanan darah tinggi menduduki peringkat pertama diikuti oleh

Kata Kunci : Pola Asuh Ibu, Status Gizi Anak Balita

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEROKOK ANGGOTA KELUARGA DAN PENGGUNAAN ANTI NYAMUK BAKAR DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI PUSKESMAS KOLONGAN

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PARTISIPASI PRIA DALAM KELUARGA BERENCANA DI LINGKUNGAN IV KELURAHAN TELING ATAS KOTA MANADO

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 6 Nomor 1, Februari 2018

HUBUNGAN OBESITAS DAN RIWAYAT DIABETES MELLITUS DENGAN PENDERITA HIPERTENSI DI PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN 2015

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

KOSALA JIK. Vol. 1 No. 2 September 2013

Eskalila Suryati 1 ; Asfriyati 2 ; Maya Fitria 2 ABSTRACT

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEROKOK, AKTIVITAS FISIK, RIWAYAT KELUARGA DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGUTER

PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 4 No. 4 NOVEMBER 2015 ISSN

Kata Kunci: Katarak, Diabetes Mellitus, Riwayat Trauma Mata, Konsumsi Minuman Beralkohol, Pekerjaan

BAB I PENDAHULUAN. Detection, Evaluation and Treatment of High Blood Pressure (JNC VII) tahun

Kata Kunci: Pendidikan, Pekerjaan, Dukungan Suami dan Keluarga, ASI Eksklusif.

BAB I PENDAHULUAN. (Kemenkes RI, 2013). Hipertensi sering kali disebut silent killer karena

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kualitas makanan sehari-hari. Namun, akhir-akhir ini muncul berbagai. garam yang mampu memicu penyakit hipertensi.

BAB 1 PENDAHULUAN. tahunnya. World Health Organization (WHO) memperkirakan. mendatang diperkirakan sekitar 29% warga dunia menderita

ABSTRAK. Helendra Taribuka, Pembimbing I : Dr. Felix Kasim, dr., M.Kes Pembimbing II : Rita Tjokropranoto, dr., M.Sc

BAB I PENDAHULUAN. yang terdiri dari orang laki-laki dan orang perempuan.

HUBUNGAN ANTARA KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MELONGUANE KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD

HUBUNGAN STATUS EKONOMI DAN PENDIDIKAN IBU TERHADAP OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN PENDAPATAN DENGAN TINGKAT KEKAMBUHAN HIPERTENSI DI WILAYAH PUSKESMAS GILINGAN SURAKARTA. Skripsi

PENDAHULUAN. Ridha Hidayat

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN STATUS GIZI PADA BALITA DENGAN STATUS GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BARENG

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi adalah tekanan darah tinggi dimana tekanan darah sistolik lebih

Hubungan Jenis Kelamin dengan Intensitas Hipertensi pada Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Lakbok Kabupaten Ciamis

BAB I PENDAHULUAN. atau tekanan darah tinggi (Dalimartha, 2008). makanan siap saji dan mempunyai kebiasaan makan berlebihan kurang olahraga

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat serius saat ini adalah hipertensi yang disebut sebagai the silent killer.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN STATUS EKONOMI BERHUBUNGAN DENGAN KETAATAN KONTROL GULA DARAH PADA PENDERITA DM DI RSUP DR SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN

FAKTOR RISIKO KEJADIAN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BARA-BARAYA MAKASSAR HERIANI

Kata kunci: pengetahuan, sikap, tindakan pengelolaan sampah rumah tangga, ibu rumah tangga

Sarah Youna Moniung Rolly Rondonuwu Yolanda B. Bataha

olahraga secara teratur, diet pada pasien obesitas, menjaga pola makan, berhenti merokok dan mengurangi asupan garam (Tedjasukmana, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. Tenggara sekitar dari jumlah penduduk setiap tahunnya.gastritis

BAB 1 PENDAHULUAN. penduduk. Menurut Kemenkes RI (2012), pada tahun 2008 di Indonesia terdapat

ROY ANTONIUS TARIGAN NIM.

Transkripsi:

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TATELI KABUPATEN MINAHASA Valdano A. Limbong*, Adisti Rumayar*, Grace D. Kandou* *Fakultas Kesehatan Masyarakat ABSTRAK Kasus hipertensi di Sulawesi Utara meningkat dari tahun ke tahun. Kabupaten Minahasa termasuk dari wilayah di Sulawesi Utara dengan prevalensi hipertensi. > 40%. Puskemas Tateli yang merupakan salah satu Puskesmas di Kabupaten Minahasa, dimana pada tahun 2014 kejadian hipertensi menepati urutan kedua dengan angka kejadian 669 kasus. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap dengan kejadian hipertensi pada masyarakat di wilayah kerja. Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Tateli pada bulan Januari tahun 2016. Populasi dalam penelitian ini adalah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Tateli Kecamatan Pineleng jumlah 669 orang. Pengambilan sampel menggunakan rumus Slovin sebanyak 90 Pasien. Analisis data menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat. Analisis statistik menggunakan Chi Square pada tingkat kepercayaan 95% (ὰ=0,05). Analisis hubungan antara pengetahuan masyarakat dengan kejadian hipertensi diperoleh p value = 0,000, dan analisis hubungan antara sikap dengan kejadian hipertensi diperoleh p value = 0,003. Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Kejadian Hipertensi, Hipertensi Tateli ABSTRACT Hypertension cases in North Sulawesi increase from year to year. Minahasa Regency is included in the region in North Sulawesi with the prevalence of hypertension. > 40%. Tateli Puskemas which is one of the Puskesmas in the Minahasa District, where in 2014 the incidence of hypertension kept the second order with an incidence of 669 cases. The purpose of this study was to determine the relationship between knowledge and attitudes with the incidence of hypertension in the community in the working area of the Tateli Health Center in Minahasa Regency. This research is an survey analytic study with a cross sectional approach. This research was dilaksanakan out in the Tateli Community Health Center working area in January 2016. The population in this study were patients who settled in Tateli village, Pineleng sub-district with the number 669 people. Sampling was using the Slovin formula as many as 90 patients. Data analysis used univariate analysis and bivariate analysis. Statistical analysis using Chi Square at a 95% confidence level (ὰ = 0.05). Analysis of the relationship between community knowledge with the incidence of hypertension obtained p value = 0,000, and an analysis of the relationship between attitudes and the incidence of hypertension was obtained p value = 0.003. there is relationship between knowledge and attitudes of people with the incidence of hypertension in the working area of the Tateli Health Center districts Mandolang Minahasa Regency. for the government further improve counseling programs on hypertension, for side the Puskesmas to be able work together with other health institution how to socialize health in Tateli village. This research would be a motivation for other college student and subsequent researchers to conduct broader research. Keywords: Knowledge, Attitude, Hypertension, Hypertension Tateli PENDAHULUAN Hipertensi merupakan keadaan yang ditandai dengan peringkatan tekanan darah sistolik (TDS) maupun tekanan darah diastolik (TDD) 140/90 mmhg. Data NHANES (National Health and Nutrition Examination Survey) 2005-2008 memperlihatkan kurang lebih 76,4 juta orang berusia 20 tahun adalah penderita hipertensi, berarti 1 dari 3 orang dewasa menderita hipertensi. Walau upaya, tindakan sudah banyak dilakukan dan tersedia banyak obat untuk mengatasi hipertensi, tata laksana

hipertensi masih jauh dari berhasil. Data NHANES 2005-2008 di Amerika Serikat menunjukan dari semua menderita hipertensi; namun hanya 79,6% sadar telah menderita hipertensi; namun hanya 47,8% yang berusaha mencari terapi. Dan dari 70,9% pasien yang menjalani terapi, 52,2% tidak mencapi kontrol tekanan darah target. Menurut Dinkes tahun 2008, penderita hipertensi di Sulawesi Utara mencapai 31,2 % dan ditemukan dua wilayah dengan prevalensi > 40% yakni Kabupaten Minahasa dan Kota Tomohon. Pada tahun 2012, penderita hipertensi di Sulawesi utara mencapai 33.968 kasus. Berdasarkan laporan World Health Organization (2013), prevalensi peningkatan tekanan darah pada orang dewasa berusia 25 tahun ke atas sekitar 40% pada tahun 2008 dan penderita hipertensi meningkat dari 600 juta pada tahun 1980 menjadi hampir 1 miliar pada tahun 2008. Prevalensi hipertensi tertinggi terdapat di Kawasan Afrika sebesar 46%, dan terendah di Amerika sebesar 35% Tekanan darah mencermikan resistensi yang dihasilkan setiap saat jantung berdenyut dan mengirimkan aliran darah melalui arteri (catatan tertinggi tekanan yang ditimbulkan oleh kontraksi ini disebut teleran sistolik (angka pertama dalam catatan tekanan darah, sedangkan catatan paling rendah disebut telaran diastolik (angka kedua dalam catatan teleran darah yang normal bagi orang dewasa adalah 120 untuk sitolik dan 80 pada diastolik (Lovastatin, 2006). Berat badan dan indeks massa tubuh berhubungan langsung dengan tekanan darah, terutama tekanan darah sistolik. Resiko relatif untuk penderita hipertensi pada orang gemuk 5 kali lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang berat badananya normal. Pada penderita hipertensi ditemukan sekitar 20% - 30% memiliki berat badan lebih. Faktor resiko terjadinya hipertensi yaitu: jenis kelamin, usia, dan genetik adalah yang tidak dapat dikontrol, sedangkan faktor yang dapat dikontrol adalah gaya hidup sehat yang meliputi pola makan yang banyak mengandung lemak dan kolestrol, asupan garam yang berlebihan, kebiasaan merokok, minum alkohol, tidak mau berolahraga, kelebihan berat badan, dan stress. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian suveri analitik denga pendekatan Cross Sectional Study. Populasi dalam penelitian ini adalah Masyarakat yang menetap di Wilayah Kerja Puskesmas Tateli Kecamatan Pineleng dengan jumlah 669 orang. Untuk target populasinya adalah pasien yang tinggal di desa Tateli. Sampel adalah sebagian dari populasi yang mewakili responden. Dalam pengambilan sampel, penulis menggunakan rumus Slovin. Instrument penelitian ini menggunakan Kuesioner untuk identifikasi dan pengambilan

data. Kamera untuk dokomentasi. Alat tulis menulis untuk mencatat. Komputer untuk mengelolah data yang sudah didapat. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Responden Sampel dalam penelitian ini sebanyak responden 90 dari 669 populasi yang terdapat di. Dari hasil penelitian yang didapat karakteristik responden berdasarkan umur, rata-rata responden berumur 39 tahun dengan umur termuda 17 tahun dan umur tertua 77 tahun, sebagian besar responden berumur 15-49 Tahun yaitu sebesar 77,8%, dibandingkan pada usia 50 tahun hanya sebesar 22,2%. Berdasarkan pekerjaan responden sebagian besar Ibu Rumah Tangga (IRT)yaitu sebanyak 59 orang atau sebesar 65,6%. Sedangkan pada pekerjaan responden terendah adalah TNI/Polri yaitu hanya 1 orang atau sebesar 1,1%.dan Responden dengan tingkat pendidikan tertinggi adalah SMA/SMK sebanyak 50 orang atau sebesar 55,6%. Sedangkan responden dengan tingkat pendidikan terendah terdapat pada Perguruan Tinggi dengan tingkat pendidikan SD yaitu hanya 9 orang atau sebesar 10,0%. Gambaran Pengetahuan Responden Pengetahuan merupakan hasil tahu yang didapatkan dari hasil pengindraan, dimana pengindraan ini terdiri atas 5 pancaindra yaitu indra penglihat, indra pengecap, indra penciuman, indra pendengaran, dan indra peraba (Notoatmodjo, 2012). responden memiliki pengetahuan yang baik yaitu sebanyak 53 orang atau sebesar 58,9%, sedangkan responden yang memiliki pengetahuan tidak baik yaitu 37 orang atau sebesar 41,1%, sehingga dapat dinyatakan bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang baik tentang hipertensi. Hal ini dikarenakan Puskesmas sering melakukan penyuluhan tentang hipertensi kepada masyarakat Tateli. Selain itu juga, beberapa responden mengatakan bahwa mereka mendengar informasi tentang hipertensi dimedia masa dan media elektronik. Pengetahuan yang baik tentang hipertensi dapat mempengaruhi perilaku masyarakat dalam mencegah hipertensi. Gambaran Sikap Responden responden dengan sikap baik sebanyak 52 orang atau sebesar 57,8%, dan responden yang memiliki sikap tidak baik hanya 38 orang atau sebesar 42,2, sehingga dapat dinyatakan bahwa sebagian besar responden memiliki sikap yang baik tentang hipertensi. Sikap responden dalam mencegah hipertensi dimulai ketika responden memperoleh informasi atau pengetahuan tentang penyakit hipertensi, kemudian respoden tersebut menyikapinya. Informasi mengenai penyakit hipertensi berasal dari

proses sosialisasi dari Puskesmas Tateli Tentang hipertensi dan juga melalui media masa serta media elektronik. Sikap responden yang baik berkaitan dengan tangapan positif dari responden dalam mencegah hipertensi. Hubungan antara Pengetahuan dengan Kejadian Tabel 1. Hubungan Antara Pengetahuan Dengan Kejadian Hipertensi P H TH Total n % n % N % B 5 5,6 48 53,3 53 58,9 KB 35 38,9 2 2,2 37 41,1 J 40 44,4 50 55,6 90 100,0 p value OR 0,000 0,006 Berdasarkan hasil uji chi square di dapatkan nilai P sebesar 0,000 (α=<0,05), dari hasil ini dapat di tarik kesimpulan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan kejadian. Hal ini di dukung penelitian yang dilakukan oleh Taukhit. (2019) yang dilakukan di Hubungan antara Sikap dengan Kejadian Tabel 2 Hubungan Antara Sikap Dengan Kejadian Hipertensi S H TH Total p value OR n % n % n % B 30 33,3 22 24,4 52 57,8 KB 10 11,1 28 31,1 38 42,2 0,003 3,818 J 40 44,4 50 55,6 90 100,0 KESIMPULAN P sebesar 0,003 (p>0,05). Dari hasil ini dapat ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan 1. Gambaran kejadian penyakit hipertensi sebanyak 40 orang atau 44,4%, dan antara sikap dengan kejadian. Hal ini di masyarakat yang tidak hipertensi dukung penelitian yang dilakukan oleh sebanyak 50 orang atau 55,6%. Wijaya (2014) 2. Responden dengan pengetahuan yang baik sebanyak 53 orang atau 58,9%,

dan responden dengan pengetahuan tidak baik sebanyak 37 orang atau 41,1%. Untuk responden dengan sikap baik sebanyak 52 orang atau 57,8%, dan respoden dengan pengetahuan tidak baik adalah 38 orang atau 42,2%. 3. Terdapat hubungan sikap masyarakat dengan kejadian hipertensi di Desa Tateli Kabupaten Minahasa tahun 2016. SARAN 1. Disarankan bagi masyarakat lebih meningkatkan program penyuluhan tentang hipertensi dan kerja sama dengan masyarakat desa, dalam memprioritaskan pelayanan kesehatan agar masyarakat lebih memilih dan menentukan cara hidup yang lebih baik dan benar. 2. Bagi pihak Puskesmas agar dapat melakukan kerja sama dengan instasi kesehatan lain bagaimana mensosialisasikan kesehatan di desa Tateli agar masyarakat dapat menentukan nasib dan hidupnya dapat berlandaskan kesehatan. 3. Dengan adanya penelitian ini kirannya menjadi motivasi bagi mahasiswa lain dan peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian lanjutan yang lebih luas, untuk bagaimana menggali dan memecahkan masalah kesehatan terutama penyakit hipertensi dikalangan masyarakat kini. DAFTAR PUSTAKA Nugrateni, suryandani, aruben. 2008. PengendalianFaktor Determinan Sebagai Upaya Perantalaksanaan Hipertensi Di Tingkat Puskesmas. (Jurnal).Manajemenpelayanan Kesehatan 4 (11) : 185 191. Notoatmodjo, S. 2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Rinenka Cipta. Jakarta Taukhit, 2009. Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Dengan Perilaku Pencegahan Komplikasi Pada Penderita Hipertensi. Tedjasukmana R. S. (2012). Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta: Salemba Medika. Wijaya, 2014. Hubungan Antara Pengatahuan, Sikap, Dan Pola Makan Dengan Kejadian Hipertensi Pada Ibu Hamil Di Puskemsmas Juwana Kabupaten Pati. Yugiantoro. 2006. Hipertensi esensial dalam buku ajar ilmu penyakit dalam (Edisi IV) (Jilid I). Jakarta: FKUI.