PENGEMBANGAN DAN PELATIHAN DIVERSIFIKASI PRODUK OLAHAN PEPAYA DENGAN MEMANFAATKAN POTENSI DESA UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN EKONOMI Heni Safitri 1, Aris Sanjaya 2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Program Studi Manajemen Universitas Muhammadiyah Pontianak email: heni.safitri@unmuhpnk.ac.id Jalan Ahmad Yani No. 111, Pontianak ABSTRACT The development of diversification of local food processing is seen as strategic in supporting the creation and development of productive economic enterprises. One of the agricultural potentials in Ambawang Kuala Village that can be developed is papaya fruit. Besides being able to be processed into papaya extract and dodol, papaya can also be processed into papaya chips with various flavors. The basic problem is the lack of processing of existing resources into other products that are more attractive and durable. The method used to carry out this service activity is direct socialization and practice. Basically all activities that have been carried out are expected to be able to provide benefits to the society in the Village and help the development of Small and Medium Enterprises (MSMEs) in Ambawang Kuala Village. Keywords: diversification produk, food processing, papaya chips, Small and Medium Enterprises (MSMEs) PENDAHULUAN Produk olahan adalah produk yang dihasilkan dari proses pengolahan dari bahan dasar dengan bahan tambahan agar dapat menjadi suatu produk yang dapat di manfaatkan ataupun dikonsumsi. Salah satu produk olahan yang dapat dikonsumsi adalah produk olahan pangan. Produk pangan atau pangan olahan adalah makanan atau minuman hasil proses dengan cara atau metode tertentu dengan atau tanpa bahan tambahan. Cara atau metode pengolahan tertentu menghasilkan produk yang lebih awet, terdiversifikasi dan mudah didistribusikan [1]. Pengembangan diversifikasi pengolahan pangan lokal dipandang strategis dalam menunjang ketahanan pangan, terutama berkaitan dengan aspek promosi ketersediaan pangan yang beragam, penanggulangan masalah gizi dan pemberdayaan ekonomi masyarakat (penciptaan dan pengembangan usaha ekonomi produktif). Dalam mengembangkan produk olahan, masyakarat di Desa memiliki potensi yang cukup besar. Hal ini dikarenakan masyarakat di Desa dapat memanfaatkan potensi atau sumber daya yang mereka miliki. Pada dasarnya banyak sekali potensi Desa yang dapat dimanfaatkan untuk dapat diolah oleh masyarakat dan hal ini bisa memberikan nilai tambah bagi pendapatan masyakarat Desa tersebut. Oleh karena itu pengembangan produk olahan dengan memanfaatkan potensi Desa menjadi sangat penting untuk diperhatikan. Desa Sungai Ambawang Kuala pada dahulunya adalah Desa induk yang mempunyai luas wilayah mencapai Desa Ampera Raya dan sebagian wilayah kelurahan Tanjung Hulu. Desa Sungai Ambawang Kuala merupakan ibu kota kecamatan Sungai Ambawang, Dinamakan desa Sungai Ambawang Kuala dikarenakan wilayah Kecamatan Sungai Ambawang Kuala terletak Tepat dikuala Kecamatan Sungai Ambawang. Luas wilayah Desa 36
Sungai Ambawang Kuala 11.33 km2, dengan jumlah penduduk 14.635 jiwa dengan pembagian 7.534 jiwa merupakan laki-laki dan 7.101 jiwa merupakan perempuan. Sebagian besar perekonomian desa bertumpu pada sektor Pertanian, Buruh dan pada umumnya berpenghasilan sedang. Mata pencaharian yang sebahagian besar dari sektor pertanian dan perkebunan yang berpola sederhana/tradisional. Salah satu potensi pertanian di Desa Ambawang Kuala yang dapat dikembangkan adalah buah pepaya. Pepaya adalah tanaman buah yang dibudidayakan secara luas di dunia. Tanaman pepaya terdistribusi secara luas di dunia, terutama daerah tropis dan subtropis hangat. Tanaman ini membutuhkan irigasi dan curah hujan yang berlimpah, tetapi dengan didukung pula sistem drainase yang baik. Tanaman pepaya bernilai ekonomi tinggi karena mempunyai banyak kegunaan, baik bagian buah, akar, batang, daun, maupun bunganya. Buah pepaya yang masak biasa disajikan sebagai pencuci mulut dan penyuplai nutrisi, terutama karoten, kalsium, zat besi, vitamin A dan B, serta kaya akan vitamin C. Buah pepaya juga dapat diolah menjadi bentuk makanan lain, seperti sari pepaya dan dodol. Buah ini juga sering dijadikan campuran dalam pembuatan saus tomat untuk menambah cita rasa, warna dan kadar vitamin [2]. Oleh karena itu, pepaya merupakan salah satu tanaman yang dapat memberikan banyak manfaat baik untuk kesahatan dan memberikan nilai tambah ekonomi yang cukup besar. Pemanfaatan buah pepaya menjadi berbagai produk olahan merupakan hal yang cukup menarik perhatian. Selain dapat diolah menjadi sari pepaya dan dodol, buah pepaya muda dapat juga diolah menjadi kripik pepaya dengan berbagai varian rasa. Permasalahan yang mendasar adalah belum adanya pengolahan hasil sumber daya yang ada menjadi produk lain yang lebih menarik dan awet. Selain itu potensi sumber daya yang melimpah belum dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat Desa Sungai Ambawang Kuala. Dengan adanya pengembangan dan pelatihan bagi masyarakat Desa diharapkan agar potensi sumber daya alam yang dimiliki oleh Desa dapat diolah dengan baik dan dapat digunakan untuk memberikan nilai tambah bagi pendapatan masyarakat di Desa. Nilai tambah ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Desa Sungai Ambawang Kuala dan dapat mengembangkan Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) di Desa tersebut. METODE PENGABDIAN Adapun metode yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan ini adalah sebagai berikut: 1. Metode sosialisasi, yakni metode atau cara yang dilakukan dalam berinteraksi dengan masyarakat dusun IV Parit Meliau berupa komunikasi langsung dan tidak langsung. Bentuk Sosialisasi tersebut misalnya : a. Dialog dengan warga sekitar. b. Melakukan diskusi dan sharing bersama ibu-ibu PKK. 2. Metode praktek secara langsung, yakni metode atau cara yang digunakan dengan cara mempraktekkan secara langsung proses pembuatan dan pengolahan suatu produk yang akan diajarkan kepada masyarakat. HASIL DAN PEMBAHASAN Program pengabdian ini dilaksanakan di Dusun IV Parit Meliau Desa Sungai Ambawang Kuala. Kegiatan pelatihan dan penyuluhan ini diikuti oleh ibu-ibu PKK dan Ibu rumah tangga 37
sebanyak 15 orang. Adapun pelaksanaan kegiatan pengabdian ini dapat diuraikan sebagai berikut. a. Pelatihan Pembuatan Keripik Pepaya Pada kegiatan ini yang dilaksanakan adalah memberikan praktek pembuatan secara langsung pengolahan buah pepaya menjadi keripik yang dapat bernilai jual kepada ibuibu PKK dan ibu rumah tangga di Parit Meliau Desa Sungai Ambawang Kuala. Menjelaskan kepada mereka bahwa buah pepaya tidak hanya dapat dimakan sebagai buah pencuci mulut saja melainkan dapat diolah menjadi produk olahan lainnya seperti keripik pepaya. Keripik pepaya dibuat dari buah pepaya muda. Keripik pepaya ini dapat diolah dengan berbagai varian rasa dan dapat disesuaikan dengan selera dari masing-masing konsumen. Gambar 1 b. Program Penyuluhan Packing Product (Pengemasan Produk) Pada kegiatan ini, yang dilakukan ialah memberikan penyuluhan dan ceramah tentang pemasaran dan packing produk. Pengemasan merupakan salah satu aspek penting dalam suatu produk. Kemasan yang bagus akan menarik perhatian konsumen untuk membeli. Selain itu pengemasan produk juga berfungsi untuk melindungi produk terutama produk makanan agar tidak terkena debu atau kotoran. Dengan produk yang telah dikemas secara menarik maka akan membuat produk tersebut lebih mudah untuk dijual dan dipasarkan. Oleh karena itu, packing produk menjadi salah satu hal yang sangat penting untuk diperhatikan oleh ibu-ibu PKK ataupun ibu rumah tangga dalam menjual produk olahannya. Gambar 2 c. Pendampingan Pemasaran 38
Dalam kegiatan ini dilakukan pendampingan pemasaran dengan cara membuatkan sarana pemasaran produk-produk yang dihasilkan oleh ibu-ibu PKK Dusun IV Parit Meliau melalui media sosial seperti Instagram, Facebook, whatsapp, dan lain sebagainya. Tujuan dari kegiatan ini ialah agar pemasaran produk dapat dilakukan secara luas melalui media sosial. Jadi tidak tergantung pada pemasaran secara konvensional yang harus menunggu adanya konsumen yang datang membeli secara langsung. Penjualan produk secara online akan lebih mudah bagi para penjual untuk mendapatkan memasarkan produknya dan menarik pembeli. Gambar 3 Setelah semua kegiatan terlaksana, maka diharapkan ibu-ibu PKK dan ibu rumah tangga di Dusun IV Parit Meliau Desa Ambawang Kuala dapat memanfaatkan potensi desa untuk membuat diversifikasi produk olahan pangan lainnya. Selain itu kegiatan ini juga diharapkan bisa meningkatkan jiwa kewirausahaan dari ibu-ibu PKK dan ibu rumah tangga sehingga dapat membantu untuk menambah pendapatan keluarga. Pada dasarnya semua kegiatan yang dilaksanakan diharapkan dapat memberikan manfaat dan membantu berkembangnya Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) di Desa Ambawang Kuala. KESIMPULAN Secara umumnya semua kegiatan ini dapat terlaksana dengan lancar. Kegiatan yang telah terlaksana ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat di Desa Ambawang Kuala. Selain itu, produk olahan pepaya menjadi keripik pepaya ini diharapkan dapat menjadi produk unggulan di Desa Ambawang Kuala mengingat besarnya potensi buah pepaya yang terdapat di Desa tersebut. UCAPAN TERIMAKASIH Terima kasih kepada LPPM Universitas Muhammadiyah Pontianak yang telah memberikan dana, memfasilitasi dan menjalin kerjasama dengan pemerintah daerah Kabupaten Kubu Raya sehingga kegiatan pengabdian ini dapat terlaksana dengan baik. Terima kasih juga diucapkan kepada Kepala Desa Ambawang Kuala, Kepala Dusun IV Parit Meliau, 39
mahasiswa Universitas Muhammadiyah Pontianak dan teman sejawat yang telah membantu dalam pelaksanaan kegiatan ini. PUSTAKA [1] https://1pangan.com, "Produk Olahan Pangan," -, Jakarta, 2015. [2] https://generasibiologi.com, "Botani Pepaya," -, 2016. 40