RENCANA STRATEGIS DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL PROVINSI JAWA BARAT TAHUN

dokumen-dokumen yang mirip
GUBERNUR BALI, Mengingat

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017

-2- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Re

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

-2- Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Ta

GUBERNUR BALI GUBERNUR BALI,

-3- BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Provinsi Bali.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 43 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Dalam Negeri;

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

RENCANA STRATEGIS DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA

GUBERNUR JAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

-2- Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 6. Undang-Un

Telah terjadi perubahan tentang Pembentukan, Susunan Oragnisasi dan. Tata Kerja Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 116 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

-1- GUBERNUR BALI, Jdih.baliprov.go.id

-4- (2) Badan dipimpin oleh Kepala Badan berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah.

-2- MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL PROVINSI BALI.

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR BALI, Mengingat

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

-2- MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN.

-2- Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5657); 6. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi

TENTANG WALIKOTA BEKASI,

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PERIODE

-2- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Re

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) Tegal BAB I

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL,

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Kepala Dinas mempunyai tugas :

BAPPEDA PROVINSI BANTEN

PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 541 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SUMBER DAYA AIR DAN PERTAMBANGAN KABUPATEN GARUT

-2- Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 6. Undang-Un

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 554 TAHUN 2012 TENTANG BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP4K)

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 87 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 33 TAHUN 2015

BAB III TUGAS POKOK DINAS Pasal 5 Dinas mempunyai tugas membantu Gubernur melaksanakan urusan pemerintahan bidang lingkungan hidup yang menjadi

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA TASIKMALAYA,

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANYUMAS

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 101 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN SRAGEN

-3- BAB IV FUNGSI BADAN Pasal 5 Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Badan mempunyai fungsi:

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 92 TAHUN 2007 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR ARSIP KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL,

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 58 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BANTUL

PERATURAN BUPATI BANTUL

RENSTRA BIRO PEMERINTAHAN DAN KERJA SAMA TAHUN

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR SUMATERA BARAT,

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 33 TAHUN 2016 TENTANG

-2- Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

GUBERNUR SUMATERA BARAT

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN DAERAH

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERIKANAN

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 89 TAHUN 2007

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

- 1 - BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 51 TAHUN 2016

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 50 TAHUN 2016

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 37 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 19-O TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PENGELOLAAN PASAR WALIKOTA SURAKARTA,

WALIKOTA DENPASAR PERATURAN WALIKOTA DENPASAR NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM

GUBERNUR SUMATERA BARAT,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN,

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS KESEHATAN

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG

TUGAS DAN FUNGSI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN LOMBOK BARAT

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 26 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem. Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-undang Nomor 32 Tahun

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BIMA PERATURAN WALIKOTA BIMA NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SEKRETARIAT DAERAH KOTA BIMA

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR : TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH WALIKOTA SURAKARTA,

Transkripsi:

RENCANA STRATEGIS DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2013-2018 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL PROVINSI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional telah mengamanatkan perlu adanya satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencanarencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan bagi unsur penyelenggara negara dan masyarakat, baik di tingkat Pusat maupun Daerah. Konsekuensi dari amanat tersebut adalah bahwa setiap instansi pemerintah wajib menyusun Rencana Strategis (Renstra), sebagai dokumen perencanaan bagi instansi pemerintah yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing Instansi Pemerintah. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Daerah Provinsi Jawa Barat sebagai salah satu Perangkat Daerah (PD) di lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat yang terbentuk pada tahun 2017 berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2017 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Jawa Barat. Sebelum terbentuk Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi Jawa Barat, tugas pokok dan fungsi terkait penyelenggaraan administrasi kependudukan di Jawa Barat dilaksanakan Oleh Bagian Kependudukan dan Catatan Sipil Biro Pemerintahan Umum Setda Provinsi Jawa Barat. Sehubungan dengan hal tersebut, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi Jawa Barat yang merupakan Perangkat Daerah baru harus menyusun Rencana Strategis (Renstra) dalam rangka melaksanakan berbagai program kegiatan yang telah digariskan oleh Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat sesuai dengan tugas pokok dan dan fungsi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Daerah Provinsi Jawa Barat. Terkait dengan masa bakti Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 2018, maka Renstra Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Daerah Provinsi Jawa Barat ini merupakan pedoman bagi penyusunan Rencana Kerja Tahunan sampai dengan tahun 2018.

Rencana Strategis Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Daerah Provinsi Jawa Barat merupakan rangkaian kegiatan yang berupaya untuk meningkatkan kualitas organisasi, efisiensi anggaran, optimalisasi sumber daya manusia dan pemantauan kinerja berorientasikan pelayanan publik. Dalam rencana strategis ini diformulasikan perwujudan pandangan ideal yang akan dicapai di masa yang akan datang. Untuk itu dibutuhkan dukungan penuh dari seluruh komponen, unsur pimpinan dan staf, dengan selalu memperhatikan kebutuhan dan harapan masyarakat dalam pelayanan publik di bidang administrasi kependudukan. Untuk merealisasikan keinginan, harapan dan cita-cita luhur dalam pelayanan publik, rencana tersebut dituangkan dalam visi, misi, tujuan, dan pengukuran kinerja yang berkaitan erat dengan tugas pokok dan fungsi organisasi secara jelas dan praktis serta didasarkan pada hasil pengujian faktor internal dan eksternal, sehingga didapatkan rumusan tujuan, alokasi sumber daya, dan pencapaian sasaran yang berguna bagi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dalam kurun waktu yang ditentukan. Secara umum Renstra Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi Jawa Barat disusun untuk menjawab dua hal mendasar, yaitu : a. Arah pelayanan yang akan dikembangkan dan hendak dicapai dalam lima tahun kedepan; b. Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan agar tujuan yang telah ditetapkan tercapai. Penyusunan Renstra Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi Jawa Barat sebagai bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat, merupakan Dokumen Perencanaan Jangka Menengah yang menjadi dasar penyusunan Rencana Kerja (Renja), Rencana Kerja Tahunan (RKT) dan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) PD. Selain itu, Renstra Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu perangkat dasar pengukuran kinerja atas pelayanan yang diberikan dan akan dievaluasi setiap akhir tahun dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP). 1.2 Landasan Hukum Dasar hukum yang dapat dijadikan acuan dalam penyusunan Rencana Strategis Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi Jawa Barat antara lain : 1. Undang-undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara

2. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 164, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421); 3. Undang-undang Nomor 23 tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan, 4. Undang-undang Nomor 24 tahun 2013 tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 23 tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan; 5. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pembentukan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara 5587) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah pengganti Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 (Lembaran Negara tahun 2014 Nomor 246, tambahan Lembaran Negara Nomor 5589); 6. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438); 7. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4700); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4817); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4816); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4815); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2007 tentang pelaksanaan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 102 Tahun 2012; 12. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang perangkat daerah, tindaklanjut dari amanat dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah serta adanya perubahan pembagian urusan

pemerintahan antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten dan Kota; 13. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004-2009 (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 11); 14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 16. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintah Provinsi (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 9 Seri D, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 46); 17. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pokokpokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 11 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 47); 18. Peraturan Daerah Nomor 22 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat Tahun 2009-2029; 19. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 Nomor 25 Seri E); 20. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2009 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah (SISRENBANGDA) Provinsi Jawa Barat Tambahan Lemba Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2009 Nomor 64); 21. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Jawa Barat; 22. Peraturan Gubernur Nomor 79 Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2009 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat (Berita Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2010 Nomor 78 Seri E);

23. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 74 tahun 2016 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Rincian Tugas Unit dan Tata Kerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi Jawa Barat. 1.3 Maksud dan Tujuan Penyusunan Renstra Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 dimaksudkan sebagai dokumen perencanaan jangka menengah yang menjabarkan RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang diamanatkan kepada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi Jawa Barat sesuai dengan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 74 tahun 2016 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Rincian Tugas Unit dan Tata Kerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi Jawa Barat. Tujuan dari penyusunan renstra Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Menjabarkan visi, misi, agenda pembangunan dan program Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Daerah Provinsi Jawa Barat dalam arah kebijakan dan program pembangunan yang rinci, terarah, teratur dan dapat dilaksanakan sepanjang tahun 2013 s/d 2018. 2. Menyusun proyeksi kebutuhan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dalam rangka optimalisasi tugas pokok dan fungsi Dinas agar dapat menjawab tuntutan terhadap sistem birokrasi dan pelayanan yang berkualitas, terutama pada era demokrasi dan informasi global ini. 3. Memudahkan seluruh jajaran aparatur Dinas Kepedudukan dan Pencatatan Sipil Daerah Provinsi Jawa Barat dalam mencapai arah dan tujuan dengan cara menyusun rencana kegiatan dan program secara terpadu, terarah dan terukur. 4. Memudahkan seluruh jajaran aparatur Dinas Kepedudukan dan Pencatatan Sipil Daerah Provinsi Jawa Barat untuk memahami serta menilai arah kebijakan dan program-program operasional tahunan dalam rentang periode lima tahunan. 1.4 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan Renstra Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 2013-2016 berisikan hal-hal sebagai berikut : BAB I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Memuat secara ringkas makna penyusunan renstra SKPD dalam penyelenggaraan pembangunan daerah. 1.2 Landasan Hukum Memuat penjelasan tentang peraturan perundang- undangan yang menjadi dasar penyusunan renstra SKPD. 1.3 Maksud dan Tujuan Memuat penjelasan tentang maksud dan tujuan dari penyusunan renstra SKPD. 1.4 Sistematika Menjelaskan ringkasan pokok bahasan dalam penulisan renstra SKPD, serta susunan garis besar isi dokumen. BAB II Gambaran Pelayanan pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Memuat penjelasan umum tentang dasar hukum pembentukan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, struktur organisasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, serta uraian tugas dan fungsi sampai dengan satu eselon di bawah kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Uraian tentang struktur organisasi SKPD ditujukan untuk menunjukkan organisasi, jumlah personel, dan tata laksana Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (proses, prosedur, mekanisme). 2.2 Sumber Daya SKPD Memuat penjelasan ringkas tentang macam sumber daya yang dimiliki Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dalam menjalankan tugas dan fungsinya, mencakup sumber daya manusia dan aset/modal. 2.3 Kinerja Pelayanan SKPD Bagian ini menunjukkan tingkat capaian kinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil berdasarkan sasaran/target Renstra Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil periode sebelumnya, menurut Standar Pelayanan Minimal untuk urusan wajib, dan/atau indikator kinerja pelayanan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dan/atau

indikator lainnya atau indikator yang telah diratifikasikan oleh pemerintah. 2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD Bagian ini mengemukakan hasil analisis terhadap Renstra Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Daerah Provinsi Jawa Barat, hasil telaahan terhadap RTRW, dan hasil analisis terhadap KLHS yang berimplikasi sebagai tantangan dan peluang bagi pengembangan pelayanan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil pada lima tahun mendatang, bagian mengemukakan macam pelayanan, perkiraan besaran kebutuhan pelayanan, dan arahan lokasi pengembangan pelayanan yang dibutuhkan. BAB III Isu-isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD 3.2 Telaahan Visi, Misi, Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih 3.3 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kinerja Lingkungan Hidup Stragtegis 3.4 Penentuan Isu-isu Strategis BAB IV Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan 4.1 Visi dan Misi SKPD 4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD 4.3 Strategi dan Kebijakan BAB V Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif. Bab ini memuat keterangan singkat dan tabel yang berisi informasi tentang program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif. BAB VI Indikator Kinerja Indikator kinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Bab ini juga memuat keterangan singkat dan tabel yang berisi informasi tentang kinerja yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD. BAB VII Penutup

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Jawa Barat bahwa SOTK Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi Jawa Barat masuk dalam golongan Perangkat Daerah Tipe C. Sehingga Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi Jawa Barat hanya terdiri dari 2 (dua) Bidang yang masing-masing membawahi 3 (tiga) seksi dan 1 Sekretariat yang membawahi 2 (dua) Sub Bagian yaitu Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan serta Sub Bagian Umum dan Kepegawaian. 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 74 Tahun 2016 merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah di bidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil, yang mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan wajib non pelayanan dasar Pemerintahan di bidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil mempunyai fungsi: a. Penyelenggaraan perumusan kebijakan teknis di bidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil, yang menjadi kewenangan Provinsi; b. Pembinaan dan koordinasi penyusunan dan pelaporan pelaksanaan program dan anggaran tugas pembantuan bidang administrasi kependudukan di Kabupaten/Kota; c. Pembinaan dan koordinasi urusan ASN meliputi pengangkatan, pemberhentian dan penilaian kinerja pejabat yang menangani urusan administrasi kependudukan di Kabupaten/Kota; d. Pembinaan dan koordinasi Perangkat Daerah yang menangani urusan administrasi kependudukan di Kabupaten/Kota; e. Pembinaan dan koordinasi pengelolaan Barang Milik Negara Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil di Kabupaten/Kota; f. Penyusunan perencanaan di bidang fasilitasi pendaftaran penduduk, pencatatan sipil, pengelolaan informasi administrasi kependudukan, kerja sama

administrasi kependudukan, pemanfaatan data dan dokumen kependudukan serta inovasi pelayanan administrasi kependudukan; g. Perumusan kebijakan teknis di bidang fasilitasi pendaftaran penduduk, pencatatan sipil, pengelolaan informasi administrasi kependudukan, kerja sama administrasi kependudukan, pemanfaatan data dan dokumen kependudukan serta inovasi pelayanan administrasi kependudukan; h. Pelaksanaan kebijakan di bidang fasilitasi pendaftaran penduduk, pencatatan sipil, pengelolaan informasi administrasi kependudukan, kerja sama administrasi kependudukan, pemanfaatan data dan dokumen kependudukan serta inovasi pelayanan administrasi kependudukan; i. Pelaksanaan pembinaan umum dan koordinasi di bidang pendaftaran penduduk, pencatatan sipil, pengelolaan informasi administrasi kependudukan, kerja sama administrasi kependudukan, pemanfaatan data dan dokumen kependudukan serta inovasi pelayanan administrasi kependudukan; j. Pelaksanaan pengelolaan informasi administrasi kependudukan, kerja sama administrasi kependudukan serta pemanfaatan data dan dokumen kependudukan; k. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang fasilitasi pendaftaran penduduk, pencatatan sipil, pengelolaan informasi administrasi kependudukan, kerja sama administrasi kependudukan, pemanfaatan data dan dokumen kependudukan serta inovasi pelayanan administrasi kependudukan di Kabupaten/Kota; l. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang penyelenggaraan pendaftaran penduduk, pencatatan sipil, pengelolaan informasi administrasi kependudukan, kerja sama administrasi kependudukan, pemanfaatan data dan dokumen kependudukan serta inovasi pelayanan administrasi kependudukan di Kabupaten/Kota; m. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas dan fungsinya. 1. Tugas Kepala Dinas Kepala Dinas mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan, membina, mengendalikan, dan menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil, yang menjadi kewenangan

Provinsi. Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Dinas mempunyai fungsi : a. Penyelenggaraan perumusan kebijakan teknis di bidang Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil, yang menjadi kewenangan Provinsi; b. Pembinaan dan koordinasi urusan ASN meliputi pengangkatan, pemberhentian dan penilaian kinerja pejabat yang menangani urusan administrasi kependudukan di Kabupaten/Kota; c. Pembinaan dan koordinasi perangkat daerah yang menangani urusan administrasi kependudukan di Kabupaten/Kota; d. Pembinaan dan koordinasi pengelolaan Barang Milik Negara Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil di Kabupaten/Kota; e. Penyusunan perencanaan di bidang fasilitasi pendaftaran penduduk, pencatatan sipil, pengelolaan informasi administrasi kependudukan, kerja sama administrasi kependudukan, pemanfaatan data dan dokumen kependudukan serta inovasi pelayanan administrasi kependudukan; f. Perumusan kebijakan teknis di bidang fasilitasi pendaftaran penduduk, pencatatan sipil, pengelolaan informasi administrasi kependudukan, kerja sama administrasi kependudukan, pemanfaatan data dan dokumen kependudukan serta inovasi pelayanan administrasi kependudukan; g. Pelaksanaan kebijakan di bidang fasilitasi pendaftaran penduduk, pencatatan sipil, pengelolaan informasi administrasi kependudukan, kerja sama administrasi kependudukan, pemanfaatan data dan dokumen kependudukan serta inovasi pelayanan administrasi kependudukan; h. Pelaksanaan pembinaan umum dan koordinasi di bidang pendaftaran penduduk, pencatatan sipil, pengelolaan informasi administrasi kependudukan, kerja sama administrasi kependudukan, pemanfaatan data dan dokumen kependudukan serta inovasi pelayanan administrasi kependudukan; i. Pelaksanaan pengelolaan informasi administrasi kependudukan, kerja sama administrasi kependudukan serta pemanfaatan data dan dokumen kependudukan; j. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang fasilitasi pendaftaran penduduk, pencatatan sipil, pengelolaan informasi administrasi kependudukan, kerja sama administrasi kependudukan, pemanfaatan data dan dokumen kependudukan serta inovasi pelayanan administrasi kependudukan di Kabupaten/Kota;

k. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang penyelenggaraan pendaftaran penduduk, pencatatan sipil, pengelolaan informasi administrasi kependudukan, kerja sama administrasi kependudukan, pemanfaatan data dan dokumen kependudukan serta inovasi pelayanan administrasi kependudukan di Kabupaten/Kota; l. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas dan fungsinya. Rincian Tugas Kepala Dinas: a. Menyelenggarakan perumusan dan penetapan program kerja Dinas; b. Menyelenggarakan perumusan kebijakan teknis di bidang Kepedudukan dan Pencatatan Sipil; c. Menyelenggarakan urusan pemerintahan provinsi di bidang Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil, meliputi Fasilitasi Pelayanan Administrasi Kependudukan, Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan dan Pemanfaatan Data Kependudukan; d. Menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan urusan pemerintahan provinsi di bidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil; e. Menyelenggarakan pembinaan dan pengendalian, pelaksanaan urusan pemerintahan provinsi di bidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil; f. Menyelenggarkan Fasilitasi Pelayanan Administrasi Kependudukan meliputi : bina aparatur pendaftaran penduduk, bina aparatur pencatatan sipil, monitoring, evaluasi dan dokumentasi; g. Menyelenggarakan Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan dan pemanfaatan Data meliputi : pengolahan dan penyajian data kependudukan, inovasi dan pemanfaatan data, monitoring dan evaluasi; h. Menyelenggarakan monitoring pelaksanaan urusan pemerintahan provinsi di bidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil; i. Menyelenggarakan kerjasama dengan instansi pemerintah, swasta dan lembaga terkait lainnya, dalam dan luar negeri di bidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil; j. Menyelenggarakan pembinaan administrasi dan pengadministrasian Dinas; k. Menyelenggarakan perumusan bahaan Rencana Strategis (RENSTRA), Rencana Kerja (RENJA), Rencana Kinerja Tahunan (RKT), Rancangan Kegiatan Anggaran (RKA), Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA), Daftar

Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Penetapan Kinerja (Tapkin), serta Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ), dan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) lingkup Dinas; l. Menyelenggarakan Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan lingkup Dinas; m. Menyelenggarakan verifikasi, menyampaikan rekomendasi dan pemantauan terhadap permohonan dan realisasi bantuan keuangan dan hibah/bantuan sosial di bidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil; n. Menyelenggarakan penyampaian saran pertimbangan mengenai bidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil sebagai bahan penetapan kebijakan Pemerintah Daerah; o. Menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan Dinas; p. Menyelenggarakan pengkoordinasian dan pembinaan UPTD; q. Pelaksanaan fungsi lain sesuai dengan tugas dan fungsinya. 2. Tugas Sekretariat. Sekretariat mempunyai tugas pokok menyelenggarakan administrasi Dinas, meliputi perencanaan dan pelaporan, keuangan dan aset serta Umum dan Kepegawaian, membantu Kepala Dinas mengkoordinasikan Bidang-Bidang. Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretariat mempunyai fungsi : a. Penyelenggaraan koordinasi dan menghimpun bahan kebijakan teknis di bidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil, yang dilaksanakan oleh Bidang- Bidang; b. Koordinasi dan penyusunan program dan anggaran; c. Pengelolaan perlengkapan, urusan tata usaha, rumah tangga dan Barang Milik Negara; d. Pengelolaan urusan kepegawaian Dinas; e. Pembinaan dan koordinasi pengelolaan Barang Milik Negara Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil di Kabupaten/Kota; f. Pembinaan dan koordinasi urusan ASN meliputi pengangkatan, pemberhentian dan penilaian kinerja pejabat yang menangani urusan administrasi kependudukan di Kabupaten/Kota; g. Pembinaan dan koordinasi perangkat daerah yang menangani urusan administrasi kependudukan di Kabupaten/Kota.

h. Penyelenggaraan fungsi lain sesuai tugas pokok dan fungsinya. Rincian Tugas Sekretariat : a. Menyelenggarakan pengkajian program kerja Sekretariat dan Dinas; b. Menyelenggaraan koordinasi dan menghimpun bahan kebijakan teknis di bidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil, yang dilaksanakan oleh Bidang- Bidang; c. Menyelenggarakan koordinasi dan menyusun program dan anggaran; d. Menyelenggarakan pengelolaan perlengkapan, urusan tata usaha, rumah tangga dan Barang Milik Negara; e. Menyelenggarakan pengkajian bahan penataan kelembagaan, ketatalaksanaan Dinas; f. menyelenggarakan koordinasi penyusunan bahan rancangan dan pendokumentasian peraturan perundang-undangan lingkup Dinas; g. Menyelenggarakan pembinaan dan koordinasi pengelolaan Barang Milik Negara Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil di Kabupaten/Kota; h. Menyelenggarakan pembinaan dan koordinasi urusan ASN meliputi pengangkatan, pemberhentian dan penilaian kinerja pejabat yang menangani urusan administrasi kependudukan di Kabupaten/Kota; i. Menyelenggarakan pembinaan dan koordinasi perangkat daerah yang menangani urusan administrasi kependudukan di Kabupaten/Kota. j. Menyelenggarakan pengumpulan dan pengolahan bahan Rencana Strategis (RENSTRA), Rencana Kerja (RENJA), Rencana Kinerja Tahunan (RKT), Rencana Kerja dan Anggaran (RKA), Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA), Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Penetapan Kinerja (Tapkin), serta Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ), dan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) lingkup Dinas; k. menyelenggarakan koordinasi dan mengolah bahan Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan lingkup Dinas; l. Menyelenggarakan koordinasi dan pengkajian bahan verifikasi, bahan rekomendasi dan pemantauan terhadap permohonan dan realisasi bantuan keuangan dan hibah/bantuan sosial di bidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil;

m. Memimpin seluruh kegiatan Sekretariat; n. Menyelenggarakan pengolahan bahan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan tugas pokok dan fungsi UPTD; o. Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan; p. Menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan Sekretariat dan Dinas; dan q. Menyelenggaraan fungsi lain sesuai tugas pokok dan fungsinya. Sekretariat membawahkan: 1. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas pokok melaksanakan pengendalian kegiatan Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan, membantu Sekretaris Dinas melaksanakan koordinasi penyusunan bahan kebijakan teknis, pelayanan administrasi perencanaan dan pelaporanserta melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan Dinas. Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan mempunyai fungsi : a. pelaksanaan koordinasi dan penyusunan bahan kebijakan teknis di bidang perencanaan dan pelaporan, yang dilaksanakan oleh Dinas; b. pelaksanaan perencanaan dan pelaporan; c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan Dinas; dan d. pelaksanaan fungsi lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Rincian Tugas Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan : a. melaksanakan penyusunan program kerja Sekretariat serta Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan; b. melaksanakan koordinasi dan menyusun bahan kebijakan teknis di bidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil, yang dilaksanakan oleh Dinas; c. melaksanakan perencanaan dan pelaporan kegiatan Dinas; d. melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis perencanaan dan Pelaporan Dinas; e. melaksanakan koordinasi penyusunan perencanaan dan pengendalian program Dinas serta UPTD; f. melaksanakan koordinasi penyusunan bahan Rencana Strategis (Renstra), Rencana Kerja (Renja), Rencana Kinerja Tahunan (RKT), Rencana Kerja Anggaran (RKA), Dokumen Penyelenggaraan Angaran (DPA), Daftar Isian

Pelaksanaan Anggaran (DIPA), Penetapan Kinerja (Tapkin), Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), bahan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ), dan bahan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) lingkup Dinas; g. melaksanakan koordinasi dan penyusunan bahantindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan lingkup Dinas; h. melaksanakanpengendalian kegiatan Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan; i. melaksanakan koordinasi pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan Dinas serta UPTD; j. melaksanakan koordinasi penyusunan bahan verifikasi, bahan rekomendasi dan pemantauan terhadap permohonan dan realisasi bantuan keuangan dan hibah/bantuan sosial di bidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil; k. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan; l. melaksanakan evaluasi dan pelaporan Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan; dan melaksanakan fungsi lain sesuai tugas pokok dan fungsinya. 2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok melaksanakan pengendalian kegiatan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, melaksanakan koordinasi dan penyusunan bahan kebijakan teknis, pelayanan administrasi kepegawaian dan administrasi umum Dinas. Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi : a. pelaksanaan koordinasi dan penyusunan bahan kebijakan teknis di bidang kepegawaian dan administrasi umum Dinas; b. pelaksanaan Umum dan Kepegawaian; dan c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan d. pelaksanaan fungsi lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya Rincian Tugas Sub Bagian Umum dan Kepegawaian : a. melaksanakan penyusunan program kerja Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

b. melaksanakan koordinasi dan menghimpun bahan kebijakan teknis Umum dan Kepegawaian; c. melaksanakan pengusulan formasi, mutasi, pengembangan karir dan kompetensi, pembinaan disiplin dan kesejahteraan pegawai Dinas; d. melaksanakan ketatausahaan, kerumahtanggaan, kehumasan, pengelolaan dan pelayanan sistem informasi, keprotokolanserta pengelolaan perpustakaan dan kearsipan Dinas; e. melaksanakan inventarisasi, pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, pemeliharaan, pemindahtanganan dan penghapusan, serta pendayagunaan barang Daerah Dinas; f. melaksanakan pengendalian kegiatan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; g. melaksanakan koordinasi penyelenggaraan administrasi kepegawaian, dan barang daerah UPTD; h. melaksanakan koordinasi penyusunan bahanpenataan kelembagaan dan ketatalaksaanaan Dinas; i. melaksanakan koordinasi penyusunan bahan rancangan dan pendokumentasian peraturan perundang-undangan lingkup Dinas; j. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan; k. melaksanakan evaluasi dan pelaporan Subbagian Umum dan Kepegawaian; dan l. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. 3. Tugas Bidang Fasilitasi Pelayanan Administrasi Kependudukan Bidang Fasilitasi Administrasi Kependudukan mempunyai tugas pokok menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang fasilitasi administrasi kependudukan, meliputi bina aparatur pendaftaran penduduk, bina aparatur pencatatan sipil, monitoring evaluasi dan dokumentasi. Bidang Administrasi Kependudukan mempunyai fungsi : a. penyelenggaraan koordinasi penyusunan dan menghimpun bahan kebijakan teknis fasilitasi pelayanan administrasi kependudukan; b. penyelenggaraan fasilitasi pelayanan administrasi kependudukan; c. penyelenggaraan evaluasi dan pelaporan Bidang; dan d. penyelenggaraan fungsi lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

Kepala Bidang Fasilitasi Pelayanan Administrasi Kependudukan mempunyai tugas : a. menyelenggarakan pengkajian program kerja Bidang Fasilitasi Pelayanan Administrasi Kependudukan; b. menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan koordinasi, pembinaan dan pengendalian teknis di bidang fasilitasi pelayanan administrasi kependudukan; c. menyelenggarakan pembinaan aparatur pendaftaran penduduk; d. menyelenggarakan pembinaan aparatur pencatatan sipil; e. menyelenggarakan monitoring, evaluasi dan dokumentasi; f. menyelenggrakan fasilitasi dan pembinaan pendaftaran penduduk meliputi identitas penduduk, pindah datang penduduk, pendataan penduduk, pengelolaan dokumen pendaftaran dan di bidang fasilitasi pencatatan sipil meliputi pencatatan kelahiran, kematian, perkawinan, perceraian, perubahan status anak, pewarganegaraan, pengelolaan dokumen pencatatan sipil serta monitoring, evaluasi dan dokumentasi; g. menyelenggarakan pembinaan dan koordinasi penyusunan dan pelaporan pelaksanaan program dan anggaran tugas pembantuan bidang administrasi kependudukan di Kabupaten/Kota h. menyelenggarakan koordinasi urusan ASN meliputi pengangkatan, pemberhentian dan penilaian kinerja pejabat yang menangani urusan administrasi kependudukan di Kabupaten/Kota i. menyelenggarakan koordinasi perangkat daerah yang menangani urusan administrasi kependudukan di Kabupaten/Kota j. menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil; k. menyelenggarakan pembinaan dan pengendalian teknis, pelaksanaan bidang fasilitasi pelayanan administrasi kependudukan; l. menyelenggarakan monitoring pelaksanaan bidang fasilitasi pelayanan administrasi kependudukan; m. menyelenggarakan Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan lingkup Bidang; n. menyelenggarakan bahan verifikasi, rekomendasi dan menyelenggarakan pemantauan terhadap permohonan serta realisasi bantuan keuangan dan hibah/bantuan sosial di bidang fasilitasi pelayanan administrasi kependudukan;

o. menyelenggarakan penyampaian bahan saran pertimbangan mengenai bidang fasilitasi pelayanan administrasi kependudukan sebagai bahan perumusan kebijakan pemerintahan daerah; p. memimpin seluruh kegiatan Bidang; q. menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan; r. menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan bidang fasilitasi pelayanan administrasi kependudukan; s. menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Bidang Fasilitasi Pelayanan Administrasi Kependudukan, membawahkan: 1. Seksi Bina Aparatur Pendaftaran Penduduk; Seksi Bina Aparatur Pendaftaran Penduduk mempunyai tugas pokok melaksanakan pembinaan aparatur pendaftaran penduduk meliputi perencanaan dan penyusunan bahan kebijakan teknis, fasilitasi pembinaan, pengendalian, pembimbingan teknis dan supervisi di bidang fasilitasi pelayanan administrasi kependudukan meliputi identitas penduduk, pindah datang, pendataan penduduk dan pengelolaan dokumen pendaftaran serta fasilitasi saran dan prasarana pendaftaran penduduk. Seksi Bina Aparatur Pendaftaran Penduduk mempunyai fungsi : a. pelaksanaan koordinasi penyusunan dan menghimpun bahan kebijakan teknis bina aparatur pendaftaran penduduk; b. pelaksanaan pembinaan aparatur pendaftaran penduduk; c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan Seksi; dan d. pelaksanaan fungsi lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Rincian Tugas Seksi Bina Aparatur Pendaftaran Penduduk : a. melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Bina Aparatur Pendaftaran Penduduk; b. melaksanakan penyusunan bahan kebijakan pembinaan aparatur pendaftaran penduduk; c. melaksanakan fasilitasi pembinaan aparatur pendaftaran penduduk, d. melaksanakan pengendalian bina aparatur pendaftaran penduduk; e. melaksanakan bimbingan teknis dan supervisi bina aparatur pendaftaran penduduk;

f. melaksanakan monitoring pelaksanaan urusan pemerintahan provinsi aspek Bina Aparatur Pendaftaran Penduduk; g. melaksanakan penyusunan bahan Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan lingkup Seksi; h. melaksanakan penyusunan bahan verifikasi, rekomendasi dan menyelenggarakan pemantauan terhadap permohonan dan realisasi bantuan keuangan dan hibah/bantuan sosial di bidang fasilitasi pelayanan administrasi kependudukan; i. melaksanakan penyampaian bahan saran pertimbangan mengenai aspek bina aparatur pendaftaran penduduk sebagai bahan perumusan kebijakan Pemerintah Daerah; j. melaksanakan pengendalian kegiatan Seksi Bina Aparatur Pendaftaran Penduduk; k. melaksanakan evaluasi dan pelaporan Seksi; l. melaksanakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan; m. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. 2. Seksi Bina Aparatur Pencatatan Sipil; Seksi Bina Aparatur Pencatatan Sipil mempunyai tugas pokok melaksanakan pembinaan aparatur pencatatan sipil meliputi perencanaan dan penyusunan bahan kebijakan teknis, fasilitasi pembinaan, pengendalian, pembimbingan teknis dan supervisi di bidang fasilitasi pelayanan administrasi kependudukan meliputi pencatatan kelahiran, kematian, perkawinan, perceraian, perubahan status anak, pewarganegaraan dan pengelolaan dokumen pencatatan sipil serta fasilitasi sarana dan prasarana pencatatan sipil. Seksi Bina Aparatur Pencatatan Sipil mempunyai fungsi : a. pelaksanaan koordinasi penyusunan dan menghimpun bahan kebijakan teknis bina aparatur pencatatan sipil; b. pelaksanaan pembinaan aparatur pencatatan sipil; c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan Seksi; dan d. pelaksanaan fungsi lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

Rincian Tugas Seksi Bina Aparatur Pencatatan Sipil : a. melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Bina Aparatur Pencatatan Sipil; b. melaksanakan penyusunan bahan kebijakan pembinaan aparatur pendaftaran penduduk; c. melaksanakan fasilitasi pembinaan aparatur pencatatan sipil, d. melaksanakan pengendalian bina aparatur pencatatan sipil; e. melaksanakan bimbingan teknis dan supervisi bina aparatur pencatatan sipil; f. melaksanakan monitoring pelaksanaan urusan pemerintahan provinsi aspek Bina Aparatur Pencatatan Sipil; g. melaksanakan penyusunan bahan Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan lingkup Seksi; h. melaksanakan penyusunan bahan verifikasi, rekomendasi dan menyelenggarakan pemantauan terhadap permohonan dan realisasi bantuan keuangan dan hibah/bantuan sosial di bidang fasilitasi pelayanan administrasi kependudukan; i. melaksanakan penyampaian bahan saran pertimbangan mengenai aspek bina aparatur pencatatan sipil sebagai bahan perumusan kebijakan Pemerintah Daerah; j. melaksanakan pengendalian kegiatan Seksi Bina Aparatur Pencatatan Sipil; k. melaksanakan evaluasi dan pelaporan Seksi; l. melaksanakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan; m. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. 3. Seksi Monitoring, Evaluasi dan Dokumentasi Seksi Monitoring, Evaluasi dan Dokumentasi mempunyai tugas pokok melaksanakan monitoring, evaluasi dan pengelolaan dokumentasi dan pelaporan meliputi perencanaan dan penyusunan bahan kebijakan teknis, fasilitasi pembinaan, pengendalian, pembimbingan teknis dan supervisi di bidang fasilitasi pelayanan administrasi kependudukan. Seksi Monitoring, Evaluasi dan Dokumentasi mempunyai fungsi : a. pelaksanaan koordinasi penyusunan dan menghimpun bahan kebijakan teknis monitoring, evaluasi dan dokumentasi; b. pelaksanaan pembinaan monitoring, evaluasi dan dokumentasi;

c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan Seksi; dan d. pelaksanaan fungsi lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Rincian Tugas Seksi Monitoring, Evaluasi dan Dokumentasi : a. melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Monitoring, Evaluasi dan Dokumentasi; b. melaksanakan penyusunan bahan kebijakan pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pengelolaan dokumentasi pelaporan; c. melaksanakan fasilitasi pembinaan monitoring, evaluasi dan pengelolaan dokumentasi pelaporan; d. melaksanakan pengendalian monitoring, evaluasi dan pengelolaan dokumentasi pelaporan; e. melaksanakan bimbingan teknis dan supervisi monitoring, evaluasi dan pengelolaan dokumentasi pelaporan; f. melaksanakan monitoring pelaksanaan urusan pemerintahan provinsi aspek monitoring, evaluasi dan pengelolaan dokumentasi pelaporan; g. melaksanakan penyusunan bahan Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan lingkup Seksi; h. melaksanakan penyusunan bahan verifikasi, rekomendasi dan menyelenggarakan pemantauan terhadap permohonan dan realisasi bantuan keuangan dan hibah/bantuan sosial di bidang fasilitasi pelayanan administrasi kependudukan; i. melaksanakan penyampaian bahan saran pertimbangan mengenai aspek monitoring, evaluasi dan pengelolaan dokumentasi pelaporan sebagai bahan perumusan kebijakan Pemerintah Daerah; j. melaksanakan pengendalian kegiatan monitoring, evaluasi dan pengelolaan dokumentasi pelaporan; k. melaksanakan evaluasi dan pelaporan Seksi; l. melaksanakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan; m. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan dan Pemanfaatan Data Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan dan Pemanfaatan Data mempunyai tugas pokok menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pengelolaan informasi administrasi kependudukan dan pemanfaatan data, meliputi pengolahan dan penyajian data kependudukan, kerjasama dan inovasi pelayanan, monitoring dan evaluasi. Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan dan Pemanfaatan Data mempunyai fungsi : a. penyelenggaraan koordinasi penyusunan dan menghimpun bahan kebijakan teknis pengelolaan informasi administrasi kependudukan dan pemanfaatan data; b. penyelenggaraan pengelolaan informasi administrasi kependudukan dan pemanfaatan data; c. penyelenggaraan evaluasi dan pelaporan Bidang; dan d. penyelenggaraan fungsi lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Kepala Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan dan Pemanfaatan Data mempunyai tugas : a. menyelenggarakan pengkajian program kerja Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan dan Pemanfaatan Data; b. menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan koordinasi, pembinaan dan pengendalian teknis di bidang pengelolaan informasi administrasi kependudukan dan pemanfaatan data; c. menyelenggarakan pengolahan dan penyajian data kependudukan; d. menyelenggarakan kerjasama dan inovasi pelayanan; e. menyelenggarakan monitoring dan evaluasi; f. menyelenggarakan fasilitasi dan pembinaan pelaksanaan sistem informasi administrasi kependudukan, pengolahan dan penyajian data kependudukan, tata kelola teknologi informasi dan komunikasi g. dan sumber daya manusia teknologi informasi dan komunikasi serta kerja sama administrasi kependudukan, pemanfaatan data dan dokumen kependudukan di Kabupaten/Kota; h. melaksanakan pengolahan informasi administrasi kependudukan yang meliputi sistem informasi administrasi kependudukan, pengolahan dan penyajian data

kependudukan serta tata kelola dan sumber daya manusia teknologi informasi dan komunikasi; i. melaksanakan kerja sama administrasi kependudukan, pemanfaatan data dan dokumen kependudukan; j. melaksanakan monitoring dan evaluasi Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan dan Pemanfaatan Data; k. mendokumentasikan dan melaksanakan penyajian data kependudukan; l. melaksanakan pengembangan sistem informasi administrasi kependudukan tingkat provinsi; m. menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan dan Pemanfaatan Data; n. menyelenggarakan Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan lingkup Bidang; o. menyelenggarakan bahan verifikasi, rekomendasi dan menyelenggarakan pemantauan terhadap permohonan serta realisasi bantuan keuangan dan hibah/bantuan sosial di bidang pengelolaan informasi administrasi kependudukan dan pemanfaatan data; p. menyelenggarakan penyampaian bahan saran pertimbangan mengenai bidang pengelolaan informasi administrasi kependudukan dan pemanfaatan data sebagai bahan perumusan kebijakan pemerintahan daerah; q. memimpin seluruh kegiatan Bidang; r. menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan; s. menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan bidang pengelolaan informasi administrasi kependudukan dan pemanfaatan data; t. menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan dan Pemanfaatan Data, membawahkan : 1. Seksi Pengolahan dan Penyajian Data Kependudukan; Seksi Pengolahan dan Penyajian Data Kependudukan mempunyai tugas pokok melaksanakan pengolahan dan penyajian data kependudukan meliputi perencanaan dan penyusunan bahan kebijakan teknis, fasilitasi pembinaan, pengendalian, pembimbingan teknis dan supervisi di bidang Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan dan Pemanfaatan Data meliputi sistem informasi administrasi kependudukan, pengolahan dan penyajian data kependudukan serta

tata kelola dan sumber daya manusia teknologi informasi dan komunikasi. Seksi Pengolahan dan Penyajian Data Kependudukan melaksanakan fungsi : a. pelaksanaan koordinasi penyusunan dan menghimpun bahan kebijakan teknis sistem informasi administrasi kependudukan, pengolahan dan penyajian data kependudukan; b. pelaksanaan pembinaan sistem informasi administrasi kependudukan, pengolahan dan penyajian data kependudukan di Kabupaten/Kota; c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan Seksi; dan d. pelaksanaan fungsi lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Kepala Seksi Pengolahan dan Penyajian Data Kependudukan mempunyai tugas: a. melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Pengolahan dan Penyajian Data Kependudukan; b. melaksanakan penyusunan bahan kebijakan sistem informasi administrasi kependudukan, pengolahan dan penyajian data kependudukan; c. melaksanakan fasilitasi sistem informasi administrasi kependudukan, pengolahan dan penyajian data kependudukan; d. melaksanakan pengendalian pengolahan dan penyajian data kependudukan; e. melaksanakan bimbingan teknis dan supervisi pengolahan dan penyajian data kependudukan; f. melaksanakan monitoring pelaksanaan urusan pemerintahan provinsi aspek pengolahan dan penyajian data kependudukan; g. melaksanakan penyusunan bahan Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan lingkup Seksi; h. melaksanakan penyusunan bahan verifikasi, rekomendasi dan menyelenggarakan pemantauan terhadap permohonan dan realisasi bantuan keuangan dan hibah/bantuan sosial di bidang pengelolaan informasi administrasi kependudukan dan pemanfaatan data; i. melaksanakan penyampaian bahan saran pertimbangan mengenai aspek pengolahan dan penyajian data kependudukan sebagai bahan perumusan kebijakan Pemerintah Daerah; j. melaksanakan pengendalian kegiatan Seksi Pengolahan dan Penyajian Data Kependudukan; k. melaksanakan evaluasi dan pelaporan Seksi;

l. melaksanakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan; m. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. 2. Seksi Kerjasama dan Inovasi Pelayanan; Seksi Kerjasama dan Inovasi Pelayanan mempunyai tugas pokok melaksanakan kerjasama dan inovasi pelayanan meliputi perencanaan dan penyusunan bahan kebijakan teknis, fasilitasi pembinaan, pengendalian, pembimbingan teknis dan supervisi di bidang Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan, pelaksanaan kerjasama administrasi kependudukan, pemanfaatan data dan dokumen kependudukan, fasilitasi inovasi pelayanan administrasi kependudukan serta sarana dan prasarana pengelolaan informasi administrasi kependudukan. Seksi Kerjasama dan Inovasi Pelayanan melaksanakan fungsi : a. pelaksanaan koordinasi penyusunan dan menghimpun bahan kebijakan teknis kerjasama administrasi kependudukan, pemanfaatan data dan dokumen kependudukan, fasilitasi inovasi pelayanan administrasi kependudukan, pembinaan Administrator Database kependudukan, tatakelola teknologi informasi dan komunikasi, fasilitasi sarana dan prasarana pengelolaan informasi administrasi kependudukan; b. pelaksanaan pembinaan kerjasama administrasi kependudukan, pemanfaatan data dan dokumen kependudukan, inovasi pelayanan administrasi kependudukan, Administrator Database kependudukan, tatakelola teknologi informasi dan komunikasi di Kabupaten/Kota; c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan Seksi; dan d. pelaksanaan fungsi lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Kepala Seksi Kerjasama dan Inovasi Pelayanan mempunyai tugas : a. melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Kerjasama dan Inovasi Pelayanan; b. melaksanakan penyusunan bahan kebijakan kerjasama administrasi kependudukan, pemanfaatan data dan dokumen kependudukan, fasilitasi inovasi pelayanan administrasi kependudukan, pembinaan Administrator Database kependudukan, tatakelola teknologi informasi dan komunikasi, fasilitasi sarana dan prasarana pengelolaan informasi administrasi kependudukan;

c. melaksanakan fasilitasi kerjasama administrasi kependudukan, pemanfaatan data dan dokumen kependudukan, fasilitasi inovasi pelayanan administrasi kependudukan, pembinaan Administrator Database kependudukan, tatakelola teknologi informasi dan komunikasi, fasilitasi sarana dan prasarana pengelolaan informasi administrasi kependudukan; d. melaksanakan pengendalian kerjasama dan inovasi pelayanan; e. melaksanakan bimbingan teknis dan supervisi kerjasama dan inovasi pelayanan; f. melaksanakan monitoring pelaksanaan urusan pemerintahan provinsi aspek kerjasama dan inovasi pelayanan; g. melaksanakan penyusunan bahan Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan lingkup Seksi; h. melaksanakan penyusunan bahan verifikasi, rekomendasi dan menyelenggarakan pemantauan terhadap permohonan dan realisasi bantuan keuangan dan hibah/bantuan sosial di bidang i. pengelolaan informasi administrasi kependudukan dan pemanfaatan data; j. melaksanakan penyampaian bahan saran pertimbangan mengenai aspek kerjasama dan inovasi pelayanan sebagai bahan perumusan kebijakan Pemerintah Daerah; k. melaksanakan pengendalian kegiatan Seksi Kerjasama dan Inovasi Pelayanan; l. melaksanakan evaluasi dan pelaporan Seksi; m. melaksanakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan; n. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. 3. Seksi Monitoring dan Evaluasi. Seksi Monitoring dan Evaluasi mempunyai tugas pokok melaksanakan monitoring dan evaluasi meliputi perencanaan dan penyusunan bahan kebijakan teknis, fasilitasi pembinaan, pengendalian, pembimbingan teknis dan supervisi di bidang pengelolaan informasi administrasi kependudukan dan pemanfaatan data. Seksi Monitoring dan Evaluasi mempunyai fungsi : a. pelaksanaan koordinasi penyusunan dan menghimpun bahan kebijakan teknis monitoring dan evaluasi; b. pelaksanaan pembinaan monitoring dan evaluasi;

c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan Seksi; dan d. pelaksanaan fungsi lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Rincian Tugas Seksi Monitoring dan Evaluasi : a. melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Monitoring, dan Evaluasi; b. melaksanakan penyusunan bahan kebijakan pelaksanaan monitoring dan evaluasi; c. melaksanakan fasilitasi pembinaan monitoring dan evaluasi; d. melaksanakan pengendalian monitoring dan evaluasi; e. melaksanakan bimbingan teknis dan supervisi monitoring dan evaluasi; f. melaksanakan monitoring pelaksanaan urusan pemerintahan provinsi aspek monitoring dan evaluasi; g. melaksanakan penyusunan bahan Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan lingkup Seksi; h. melaksanakan penyusunan bahan verifikasi, rekomendasi dan menyelenggarakan pemantauan terhadap permohonan dan realisasi bantuan keuangan dan hibah/bantuan sosial di bidang pengelolaan informasi administrasi kependudukan dan pemanfaatan data; i. melaksanakan penyampaian bahan saran pertimbangan mengenai aspek monitoring dan evaluasi sebagai bahan perumusan kebijakan Pemerintah Daerah; j. melaksanakan pengendalian kegiatan monitoring dan evaluasi; k. melaksanakan evaluasi dan pelaporan Seksi; l. melaksanakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan; m. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

Bagan Struktur Organisasi Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Provinsi Jawa Barat : 2.2 Sumber Daya Pada Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil 1. Kondisi Umum Pegawai Jumlah keseluruhan pegawai yang ada di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi Jawa Barat adalah sebanyak 60 orang, terdiri dari 52 Orang PNS/ASN dan 8 Orang Tenaga Non PNS. Untuk selengkapnya dapat dilihat tabel berikut : Tabel 2.1 Jumlah Pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi Jawa Barat No PEGAWAI JUMLAH ( ORANG) % 1. PNS/ASN 52 87 2. NON PNS 8 13 JUMLAH 60 100 a. Jumlah Pegawai yang menduduki Jabatan dan Staf Sesuai dengan Perda Nomor 6 Tahun 2016 tentang pembentukan dan susunan Perangkat Daerah Provinsi Jawa Barat, serta Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 74 Tahun 2016 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Rincian Tugas Unit dan Tata Kerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi Jawa Barat, maka pengisian formasi jabatan struktural di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil terdiri dari eselon II,III dan IV yaitu sebanyak 12 orang. Untuk jabatan fungsional angka kredit, belum ada. Selengkapnya dapat dilihat tabel dibawah ini.