BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian ini membahas tentang dampak sosial ekonomi pengembangan destinasi wisata Sindu Kusuma Edupark (SKE) yang berada di Sleman terhadap masyarakat sekitarnya. Penelitian ini penting dan berguna untuk menambah wawasan serta informasi karena setiap pembangunan atau pengembangan destinasi wisata maka dapat dipastikan dapat menimbulkan dampak di lokasi tersebut. Dampak yang nanti akan timbul dapat berupa dampak positif dan dampak negatif, dampak langsung dan tidak langsung pula karena pembangunan industri pariwisata merupakan industri yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, sehingga pariwisata akan menimbulkan berbagai dampak bagi masyarakat, terutama masyarakat lokal. Oleh karena itu, maka diperlukan adanya penanganan yang serius terhadap dampak yang akan ditimbulkan. Berdasarkan pentingnya setiap industri pariwisata untuk dilengkapi dengan AMDAL, maka peneliti akan melakukan studi AMDAL pariwisata pada pengembangan yang berkelanjutan di destinasi wisata Sindu Kusuma Edupark dengan memfokuskan pada Analisa Dampak Sosial Ekonomi yang bagian dari studi AMDAL. Dalam beberapa tahun terakhir, pembangunan merupakan fenomena yang menarik untuk diteliti di Negara-negara di dunia, khususnya Indonesia yang 16
mempunyai banyak jenis pembangunan. Pembangunan merupakan konsep normatif yang menghendaki dan mempertanyakan tentang bagaimana hakekat masyarakat yang baik, bagaimana cara mewujudkan nya dan sejauh mana keterlibatan masyarakat dalam proses pembangunan itu sendiri. Pembangunan juga mensyaratkan adanya peluang untuk berpatisipasi, kreativitas dan sebagai bentuk pendewasaan kepada masyarakat. Hal ini sangat penting, karena pembangunan tidak hanya milik pemerintah, akan tetapi masyarakat mempunyai hak untuk memakai dan terlibat langsung dalam pembangunan. Kondisi geografis Indonesia yang berbentuk Negara kepulauan telah banyak melahirkan keragaman budaya lokal yang unik dan khas serta panorama alam yang menarik sehingga mengundang perhatian orang untuk menikmati secara langsung sehingga layak untuk dikembangkan dan dijual sebagai objek dan daya tarik wisata. Maka pengembangan sektor pariwisata yang didukung oleh kekayaan alam dan budaya lokal dipilih oleh pemerintah Indonesia sebagai alternatif pengganti komoditi pembangunan sektor alam. Pengembangan sektor industri pariwisata secara nasional tidak lepas dari pengembangan pariwisata secara regional. Pada era reformasi dengan munculnya UU No. 22 Tahun 1999 dan UU No. 32 Tahun 2004 tentang otonomi daerah dan UU No. 25 Tahun 1999 dan UU No. 33 Tahun 2004 tentang pertimbangan keuangan pusat dan daerah yang menyebabkan perubahan pembangunan dari sentralisasi ke desentralisasi, sehingga mendorong daerah untuk mandiri dan tidak bergantung pada pusat baik dalam segi pemerintahan maupun finansial nya. Hal itu merupakan titik tolak yang strategis bagi daerah untuk dapat menggali, 17
mengembangkan dan mengelola aset-aset atau potensi sumber daya yang dimilikinya bagi kepentingan pembangunan daerah. Untuk itu daerah perlu mencermati sektor-sektor strategis yang memiliki potensi kuat dalam menopang pembangunan di daerahnya, sehingga banyak pemerintah daerah yang mulai menyadari pentingnya mengembangkan sektor pariwisata di daerah masingmasing. Kebijakan di bidang pariwisata yang diambil adalah mendorong segala potensi daerah untuk mengembangkan atraksi, produk, dan destinasi wisata baru. Dalam kebijakan pembangunan daerah, pemerintah Kabupaten Sleman mengandalkan sektor pariwisata sebagai salah satu sektor unggulan yang mendorong pembangunan di Kabupaten Sleman. Kontribusi yang dapat diandalkan dalam pembangunan ekonomi Kabupaten Sleman pada sektor pariwisata diantaranya industri pariwisata dan jasa-jasa, dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat yang secara langsung dapat meningkatkan pendapatan asli daerah. Topik tersebut diambil dengan alasan bahwa pariwisata Sindu Kusuma Edupark merupakan salah satu bentuk destinasi wisata baru di Yogyakarta sehingga potensi untuk dikunjungi wisatawan pun sangat potensial. Target wisatawan yang disasar khusunya anak-anak, dengan ide kreatif dari pengelola dengan cara membangun wahana bermain yang belum banyak ada di kota Yogyakarta membuat ketertarikan pada masyarakat yang berada di Yogyakarta dan sekitarnya. Sindu Kusuma Edupark merupakan wahana wisata keluarga yang mengandalkan konsep edukasi dan budaya. Tempat wisata ini berdiri diatas lahan 18
seluas 7 Hektar dan merupakan unit usaha dari Kusuma Agrowisata yang berpusat di Kota Wisata Batu Jawa Timur yang sudah berpengalaman dalam pembangunan daya tarik wisata. Pengelolaan Sindu Kusuma Edupark ini ditangani oleh manajemen yang sudah mengelola beberapa wahana Waterpark/Themepark dan Edupark di Indonesia. Manajemen Kusuma Agrowisata menyiapkan investasi sekitar RP. 35 M. Disebutkan bahwa Yogyakarta adalah kota pertama yang dijadikan investor tersebut untuk melebarkan sayapnya. Kusuma Agrowisata Group diminta pemerintah Kabupaten Sleman untuk melakukan investasi di tempat tersebut dikarenakan banyak kemudahan yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Sleman dan aturan hukum kuat sehingga manajemen Kusuma Group tidak ragu untuk melakukan investasi, termasuk perda yang mengatur investasi tersebut. Hak dan kewajiban investor sangat jelas dan juga sudah diwujudkan dengan MoU. Nilai sewa lahan, aneka pajak yang dikenakan serta gaji terhadap karyawan masih terjangkau untuk sebuah investasi. Kewajiban lain yang dibebankan pemerintah setempat kepada investor adalah menggunakan karyawan lokal. Hal itu justru menguntungkan bagi investor karena UMR Kabupaten Sleman jauh lebih murah dibanding Kota Batu karena berkisar Rp 800 ribu. Pada investasi tersebut terdapat taman edukasi, misalnya sejarah perjuangan. Di lokasi itu nantinya terdapat banyak film dokumenter tentang perjuangan atau sejarah lainnya. Aneka permainan hingga Waterpark juga terdapat pada Sindu Kusuma Edupark. Pada lokasi itu juga terdapat hotel layaknya Hotel Kusuma Agrowisata di Kota Batu yang dimaksudkan agar tamu dapat menginap, belajar dan bermain pada 19
objek wisata itu. Dengan adanya pembangunan tempat wisata ini maka penulis akan menyusun tulisan yang lebih berfokus kepada analisis dampak sosial pengembangan dari kawasan pariwisata Sindu Kusuma Edupark. 1.2. Rumusan Masalah Berangkat dari latar belakang masalah, rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah: Bagaimana dampak sosial ekonomi pengembangan destinasi wisata Sindu Kusuma Edupark di Sleman? 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak sosial dan ekonomi yang ditimbulkan oleh pengembangan destinasi wisata Sindu Kusuma Edupark di Sleman. 1.4. Manfaat Manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah: 1.4.1. Untuk Penulis Menambah wawasan ilmu pengetahuan penulis mengenai pengembangan destinasi wisata yang baik dan memberikan maanfaat serta dampak sosial ekonomi yang positif maupun negatif dari pengembangan destinasi wisata tersebut. 1.4.2. Untuk Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman Sebagai bahan pertimbangan bagi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman dalam upaya mengembangkan destinasi wisata yang berbasis edukasi dan budaya. 20
1.4.2. Untuk Pihak Pengembang Sebagai bahan evaluasi dalam mengembangkan destinasi wisata yang dapat memberikan manfaat untuk masyarakat sekitar. 21