BAB III METODE PENELITIAN. karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan cermat.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. yang diteliti yang rinci, dibentuk dengan kata-kata, gambaran holistic dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Michael menjelaskan penelitian deskriptif adalah melukiskan secara fakta atau

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif kualitatif. Isaac dan Michael

BAB III METODE PENELITIAN. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa penelitian ini bertujuan untuk

METODE PENELITIAN. penelitian adalah tipe deskriptif melalui Metode Penelitian Kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan cermat.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif kualitatif. Isaac & Michael

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pengajar muda dan peserta didik di desa tertinggal dalam meningkatkan motivasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komunikasi nonverbal pada klub

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan tipe penelitian kualitatif. Penelitian

III. METODE PENELITIAN. merupakan suatu pengkajian dalam mempelajari peraturan-peraturan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Lexy J. Moleong (2005), 1

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan studi kasus (case

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa SPBU di atas adalah SPBU yang

BAB III METODE PENELITIAN. berlangsung kegiatan membaca dan menulis ulang. tindak pemahaman secara skematis, sementara kegiatan menulis ulang sebagai

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe kualitatif. Menurut Bugdon dan Taylor dalam

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena, mengumpulkan informasi dan menyajikan hasil penelitian pada

BAB III METODE PENELITIAN. inilah yang dijadikan tempat berkumpulnya Virginity Jogja pada waktu

BAB III METODE PENELITIAN. tenaga kerja wanita (TKW) ini dilaksanakan di desa Citembong,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, bahwa penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

III. METODE PENELITIAN. kelompok, atau situasi. Menurut Smith, sebagaimana dikutip Lodico,Spaulding

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. ini bermaksud untuk menggambarkan dan menganalisis secara mendalam atas

III. METODE PENELITIAN. Peneliti berusaha untuk menggambarkan bagaimana proses implementasi

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif kualitatif. Menurut Nasir (1988:63) Penelitian deskriptif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi di Kota Klaten terutama di tempattempat

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh data dan informasi yang objektif dibutuhkan data-data dan

III. METODE PENELITIAN. proses komunikasi pelatih Pocil (Polisi Cilik) dalam bentuk pendidikan

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang diterapkan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. desa Mungseng sebagai tempat penelitian karena desa Mungseng merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran secara mendalam

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan agar kegiatan praktis terlaksana secara rasional dan terarah sehingga

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini didesain sebagai penelitian yang bertipe deskriptif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam suatu penelitian merupakan faktor yang sangat penting dan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta

BAB III METODE PENELITIAN. Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. ayam selain itu harapannya juga dapat memperoleh hasil penelitian yang. menyikapi fenomena sabung ayam tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah deskriptif, sementara

III. METODE PENELITIAN. jenis data penelitian yang terdiri dari data primer dan data sekunder. Selanjutnya

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data deskripstif berupa kata-kata tertulis, atau lisan dari orang-orang dan perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. Mungkid, Kabupaten Magelang. Dipilihnya lokasi ini sebagai tempat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terdapat beberapa tempat lapangan Futsal. Sebagai sasaran penelitian ini lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertipe deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk memecahkan suatu masalah dalam penelitian.

1. Mengidentifikasi kasus untuk suatu studi.

METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan objek atau

BAB III METODE PENELITIAN. rawan terjadi praktek ketidaksetaraan gender dalam kepengurusannya, maka

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian yang bersifat kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purpoisive) yaitu di

BAB III METODE PENELITIAN. Pandanan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. yaitu bulan Oktober sampai bulan Desember 2012.

BAB III METODE PENELITIAN. dan unit yang diteliti, yaitu berusaha menggambarkan, menganalisis masalahmasalah

BAB III METODE PENELITIAN. subyek penelitian, data dan jenis data, teknik pengumpulan data, instrumen

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Tlogowungu Kabupaten Pati Provinsi Jawa Tengah. Peneliti melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap ritual sebagai syarat pengambilan sarang burung walet terletak di

III. METODE PENELITIAN. Secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa,

III. METODE PENELITIAN. 22) metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan analisis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif kualitatif. Dimaksud

III. METODE PENELITIAN. prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi Penelitian Penelitian tentang implementasi pendidikan multikultural pada anak

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini masalah yang sedang diteliti yaitu mengenai peran tutor paud dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma menunjukkan pada mereka apa yang penting, absah, dan masuk akal.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Ditinjau dari jenis datanya tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai rumusan masalah yang ada, maka jenis penelitian yang penulis

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Panti Asuhan AR-Rahman dengan

III. METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, menggunakan metode deskriptif kualitatif. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Boyolali yang terletak di jantung Kota Boyolali merupakan salah satu pasar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan tipe penelitian dengan pendekatan kualitatif dengan

III. METODE PENELITIAN. Peneliti berusaha untuk menggambarkan bagaimana political marketing yang

III. METODE PENELITIAN. lokasi, pendekatan, bidang ilmu dan sebagainya. Agar suatu penelitian dapat. digunakan harus ditentukan terlebih dahulu.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. praktisinya. Paradigma menunjukkan pada mereka apa yang penting, absah, eksistensial atau epistemologis yang panjang.

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan metode kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. studi kasus. Studi kasus dilakukan di komunitas motor sport kawasaki ninja NICS

Transkripsi:

45 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif kualitatif. Isaac dan Michael menjelaskan penelitian deskriptif adalah melukiskan secara fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan cermat. Dengan metode deskriptif, kita menghimpun data, menyusun secara sistematis, faktual dan cermat. (Rakhmat, 1995: 22, 27) Metode kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya, perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik (utuh), dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang almiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. (M oleong, 2004: 6). Menurut Bogdan dan Taylor metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. (Moleong, 2004: 4)

46 3.2. Definisi Konsep Untuk menghindari penyimpangan dan memberi arah dalam menafsirkan konsepkonsep yang ada, maka dalam penelitian ini dirumuskan definisi konseptual sebagai berikut: 3.2.1. Komunikasi Antar Pribadi Komunikasi antar pribadi adalah interaksi antara dua orang atau sekelompok kecil individu baik secara verbal ataupun non verbal yang dilakukan secara langsung (tatap muka) atau menggunakan media perantara yang dapat dirasakan langsung efek timbal baliknya. Komunikasi yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu aktivitas interaksi yang dilakukan selama proses perekrutan (Cangara, 2001: 31) 3.2.2. Kedekatan emosional Kedekatan emosional adalah kedekatan yang bukan hanya kedekatan secara fisik belaka, namun kedekatan yang memiliki kualitas saling menguntungkan untuk masing masing individu. Kedekatan emosional yang baik harus dilandasi oleh; keakraban, kenyamanan, kepercayaan, keramah tamahan, tanggung jawab dan intensitas pertemuan yang rutin. Dalam hal ini, kedekatan emosional yang dimaksud adalah tentang bagaimana hubungan yang terjadi antara pengurus ICI Lampura dan anggota baik diluar maupun didalam lingkup komunitas.

47 3.2.3. ICI Lampung Utara ICI Lampura adalah sub Regional dari ICI Lampung yang merupakan anggota resmi dari ICI Moratti yang berdomisili di Jakarta. ICI Lampura merupakan wadah komunitas pendukung Club sepakbola Inter Milan yang berada di Italia. Sebagai sebuah organisasi perkumpulan pecinta Inter Milan, ICI Lampura dituntut untuk menunjukan eksistensi nya di Lampung Utara agar mampu membuat ICI lampura lebih berkembang. 3.3. Fokus Penelitian Pada penelitian ini penulis memfokuskan pada aktifitas komunikasi khususnya komunikasi antar pribadi yang terjadi antara pengurus ICI Lampura dan anggota baru. Agar tidak meluas maka fokus pada penelitian ini antara lain yaitu aktivitas komunikasi yang terjadi antara pengurus dan anggota baru ICI Lampung Utara. 3.4. Penentuan Informan Teknik pemilihan informan adalah teknik purposive (disengaja). Menurut Singarimbun dan Sofyan Effendi (2000: 35) teknik purposive bersifat tidak acak, dimana subjek penelitian dipilih berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Adapun pertimbangan yang digunakan dalam penentuan informan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Subjek merupakan pengurus resmi organisasi/komunitas ICI Lampung Utara. 2. Subjek memiliki jabatan structural dalam kepengurusan

48 3. Subjek merupakan anggota baru yang telah terdaftar sebagai bagian dari organisasi/komunitas ICI Lampung Utara terhitung sejak mendaftar pada tahun 2014 4. Subjek aktif mengikuti kegiatan/event yang diadakan oleh ICI Lampung Utara. 5. Bersedia menjadi informan 3.5. Sumber Data Umar (dalam Koestoro dan Basrowi, 2006 : 138) secara umum data diartikan sebagai suatu fakta yang digambarkan lewat angka, symbol, kode dan lain-lain. Sedangkan menurut Soeratno dan Arsyad (dalam Koestoro dan Basrowi, 2006 : 138) data adalah semua hasil observasi atau pengukuran yang telah dicatat untuk suatu keperluan tertentu. Dalam penelitian ini ada dua jenis data yang digunakan, yaitu: 1. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan baik melalui pengamatan sendiri, maupun melalui daftar pertanyaan yang telah disiapkan oleh peneliti. Data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara dengan informan yang dianggap mengetahui segala permasalahan yang akan diteliti. 2. Data Sekunder yaitu data yang mendukung data primer, mencakup data lokasi penelitian dan data lain yang mendukung masalah penelitian. Data sekunder diperoleh dari observasi dan arsip yang relevan dengan penelitian yang sedang dilakukan.

49 3.6. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data disini bearti pencarian sumber-sumber, penentuan akses ke sumber-sumber dan akhirnya mempelajari dan mengumpulkan informasi. Untuk memperoleh data yang lengkap, akurat dan dapat dipertanggungjawabkan kebenaran ilmiahnya, penulis mempergunakan pengumpulan data sebagai berikut: 1. Wawancara mendalam, Menurut Prabowo (dalam Koestoro dan Basrowi, 2006 : 140) wawancara adalah metode pengambilan data dengan cara menanyakan sesuatu kepada seseorang responden, caranya adalah dengan bercakap-cakap secara tatap muka. Wawancara dapat digunakan apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui halhal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil. Teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada lapran tentang diri sendiri atau self report, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan atau keyakinan pribadi. Hadi (dalam Koestoro dan Basrowi, 2006 : 14) mengemukakan bahwa anggapan yang perlu dipegang oleh peneliti dalam menggunakan metode interview adalah sebagai berikut: a. Bahwa subyek (responden) adalah orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri.

50 b. Bahwa apa yang dinyatakan oleh subyek kepada peneliti adalah benar dan dapat dipercaya. c. Bahwa interpretasi subyek tentang pernyataan yang diajukan peneliti kepadanya adalah sama dengan apa yang dimaksudkan oleh peneliti. Dalam penelitian ini, yang menjadi sumber data adalah para pemimpin kelompok pemasu yang terlibat langsung aktivitas perburuan. 2. Dokumentasi Yaitu suatu cara pengumpulan data yang menghasilkan catatan-catatan penting yang berhubungan dengan masalah yang diteliti sehingga akan diperoleh data yang lengkap, teknik ini digunakan untuk mengambil data yang sudah ada. 3. Observasi Yaitu metode atau cara-cara menganalisis secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung (Ngalim Poerwanto dalam Koestoro dan Basrowi, 2006 : 144-145). Metode ini digunakan untuk melihat dan mengamati secara langsung keadaan di lapangan agar peneliti memperoleh gambaran yang lebih luas tentang permasalahan yang diteliti. Observasi ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui secara langsung tentang bagaimana pola komunikasi yang terjadi pada kelompok. 3.7. Teknik Pengolahan Data Dalam proses pengolahan data, ada sejumlah langkah-langkah ilmiah yang perlu dilakukan untuk memudahkan proses pengolahan data. Dari beberapa referensi

51 tentang metode penelitian ilmiah, langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam proses pengolahan data penelitian ini yaitu 1. Editing (Pengeditan) Sebelum data dianalisis, data terlebih dahulu diedit. Dengan kata lain, data atau keterangan yang telah dikumpulkan dalam buku catatan ( record book), daftar pertanyaan ataupun pada interview guide (pedoman wawancara) perlu dibaca sekali lagi dan diperbaiki apabila masih terdapat hal-hal yang salah atau yang masih meragukan karena peneliti harus memiliki catatan yang sempurna dalam penelitiannya. Catatan yang harus sempurna dalam pengertian bahwa semua pertanyaan harus dijawab. Jangan ada satupun jawaban yang tidak dijawab oleh informan. 2. Interpretasi Data penelitian yang telah didapat peneliti kemudian diinterpretasikan dan diklasifikasikan secara detail untuk kemudian dilakukan penarikan kesimpulan sebagai hasil dari penelitian (Bungin, 2009: 253) 3.8. Teknik Analisa Data Teknik analisis data yang sering digunakan adalah analisis kualitatif. Analisis data kualitatif digunakan untuk menjelaskan, mendeskripsikan serta menafsirkan hasil penelitian dengan susunan kata dan kalimat sebagai jawaban atas permasalahan yang diteliti. Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan analisis kualitatif, yang meliputi tiga tahapan sebagai berikut (Moleong, 2007 : 288)

52 1. Reduksi data Reduksi data yaitu proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data yang muncul catatan tertulis dari lapangan. Reduksi data merupakan suatu bentuk aplikasi yang meragamkan, mengelompokkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisir data sehingga kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi. Cara yang dipakai dalam reduksi data dapat melalui seleksi ketat dari ringkasan atau uraian singkat dan menggolongkan ke dalam suatu pola yang lebih luas. 2. Penyajian data (display data) Penyajian data dibatasi sebagai sekumpulan informasi yang tersusun dan memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan serta cara yang utama bagi analisa kualitatif. Dalam display data ini sangat membutuhkan kemampuan interpretative yang baik pada si peneliti sehingga dapat menyajikan data secara lebih baik. Penyajian data dilakukan dengan menggunakan kalimat-kalimat yang berisi penjelasan atau analisis terhadap hal-hal yang dibahas dalam penelitian. Penyajian data ( display data) dimaksudkan agar lebih mempermudah bagi peneliti untuk dapat melihat gambaran secara keseluruhan atau bagian-bagian tertentu dari data penelitian. Hal ini merupakan pengorganisasian data ke dalam suatu bentuk tertentu sehingga kelihatan jelas sosoknya lebih utuh. Data-data tersebut kemudian dipilih untuk disortir menurut kelompoknya dan disusun sesuai dengan kategori yang sejenis untuk ditampilkan agar selaras dengan permasalahan

53 yang dihadapi, termasuk kesimpulan-kesimpulan sementara diperoleh pada waktu data direduksi. 3. Verifikasi Pada penelitian kualitatif, verifikasi data dilakukan secara terus-menerus sepanjang proses penelitian dilakukan. Sejak pertama memasuki lapangan dan selama proses penelitian pengumpulan data, peneliti berusaha untuk menganalisis dan mencari makna dari data yang dikumpulkan, yaitu mencari pola, hubungan persamaan, hipotesis, dan selanjutnya dituangkan dalam bentuk kesimpulan yang masih bersifat tentative. Pada tahap ini peneliti berusaha mencari arti benda-benda, mencatat keturunan,pola-pola, penjelasan dan menarik kesimpulan atas objek penelitian yang dianalisis. 3.9. Indikator Kedekatan Emosional Indikator kedekatan emosional adalah tolak ukur sikap yang harus dimiliki setiap informan. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kesuksesan kedekatan emosional yang disimpulkan oleh penulis antara lain: 1. menciptakan dan mempertahankan hubungan yang berkualitashubungan berkualitas adalah hubungan yang memiliki dampak timbal balik yang saling menguntungkan dan persahabatan. Tidak hanya menciptakan hubungan yang berkualitas, individu juga harus mempertahankan hubungan tersebut. Sebagai contoh: saling menyempatkan untuk meluangkan waktu bersama seperti mengadakan kegiatan menonton pertandingan sepak bola dan berkumpul bersama.

54 2. Perilaku positif dan perilaku suportif Perilaku suportif dan positif juga harus ditanamkan antar anggota agar dapat mendukung sesama nya dalam kegiatan positif. Sama halnya dengen perilaku suportif, perilaku positif juga perlu dikembangkan guna dapat menghasilkan sesuatu yang dapat dibanggakan. Sebagai contoh : ada salah satu anggota yang mengikuti perlombaan futsal antar pelajar, maka sebagian besar anggota ICI Lampung Utara akan dating menonton dan member dukungan 3. Memiliki sifat empati dan simpati sesama anggota Memiliki sifat empati dan simpati sesama anggota ICI Kotabumi perlu dimiliki setiap anggota, guna merasakan sifat senasib sepenanggungan dan saling memiliki antar sesama. Sebagai contoh : jika ada keluarga salah satu anggota ada yang meninggal, maka sebagian besar anggota akan hadir untuk menunjukkan simpati dan berbela sungkawa. 4. Mengetahui perkembangan dunia luar dan mencari hiburan Untuk menciptakan dan mempertahankan hubungan yang berkualitas Guna mendekatkan hubungan kearah yang lebih emosional para anggota juga setiap minggu nya mengadakan temu kumpul antar anggota, bukan hanya saling berbincang, namun pertemuan itu juga membahas perkembangan dunia luar, seperti membicarakan club Inter Milan seputar pemain dan pertandingan. Para

55 anggota juga sering mengadakan nonton bareng dan latihan futsal bersama para anggota. 3.10. Keabsahan Data Pemeriksaan terhadap keabsahan data pada dasarnya digunakan untuk menyanggah pernyataan bahwa penelitian kualitatif tidaklah ilmiah. Dengan adanya teknik pemeriksaan keabsahan data, maka jelas bahwa hasil penelitian benar-benar dapat dipertanggungjawabkan dari segala segi (Moleong, 2007: 171). Teknik pemeriksaan keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: 1. Ketekunan Pengamatan Untuk memperoleh derajat keabsahan yang tinggi, maka jalan penting lainnya adalah dengan meningkatkan ketekunan dalam pengamatan di lapangan. Pengamatan bukanlah suatu teknik pengumpulan data yang hanya mengandalkan beberapa kemampuan pancaindra namun juga menggunakan semua pancaindra termasuk pendengaran, penglihatan dan insting peneliti. Dengan meningkatkan ketekunan pengamatan di lapangan, maka derajat keabsahan data telah ditingkatkan pula. 2. Pengecekan Melalui Diskusi Diskusi dengan berbagai kalangan yang memahami masalah penelitian akan memberi informasi yang berarti kepada peneliti, sekaligus sebagai upaya untuk menguji keabsahan hasil penelitian. Cara ini dilakukan dengan mengekspos hasil sementara dan atau hasil akhir untuk didiskusikan secara

56 analitis. Diskusi bertujuan untuk mencari titik-titik kekeliruan interpretasi dengan klarifikasi penafsiran dari pihak lain. Moleong mengatakan bahwa diskusi dengan kalangan sejawat akan menghasilkan pandangan kritis terhadap hasil penelitian, membantu mengembangkan langkah berikutnya dan menghasilkan pandangan lain sebagai pembanding. 3. Triangulasi dengan metode Triangulasi ini dilakukan untuk melakukan pengecekan terhadap penggunaan metode pengumpulan data, apakah informasi yang didapat dengan metode interview sama dengan metode observasi, atau apakah hasil observasi sesuai dengan informasi yang diberikan ketika di interview. Tujuannya adalah untuk mencari kesamaan data dengan metode yang berbeda.