dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. golongan lipida. Orang menganggap kolesterol merupakan satu-satunya lemak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat adanya penimbunan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam pembuluh darah yang kadarnya tinggi akan membuat endapan / kristal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. golongan lipida. Orang menganggap kolesterol merupakan satu-satunya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. volume darah dan elastisitas pembuluh darah (Gunawan,Lany, 2007).

UPT Balai Informasi Teknologi LIPI Pangan & Kesehatan Copyright 2009

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk menggambarkan haid. Menopause adalah periode berakhirnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rokok merupakan gulungan tembakau yang dirajang dan diberi cengkeh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. primitive sampai manusia. Darah dalam keadaan fisiologik selalu berada dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Mitos dan Fakta Kolesterol

I. PENDAHULUAN. Kolesterol adalah salah satu komponen lemak yang dibutuhkan oleh tubuh dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hiperlipidemia atau hiperkolesterolemia termasuk salah satu abnormalitas fraksi

A. Keluarga Berencana

FREDYANA SETYA ATMAJA J.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rokok adalah gulungan tembakau yang dibungkus dengan kertas. a. Perokok aktif adalah orang yang memang sudah merokok.

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jaringan di dalam tubuh untuk memperbaiki diri secara perlahan-lahan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian R. Mia Ersa Puspa Endah, 2015

Pada wanita penurunan ini terjadi setelah pria. Sebagian efek ini. kemungkinan disebabkan karena selektif mortalitas pada penderita

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. penyakit degeneratif akan meningkat. Penyakit degeneratif yang sering

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kolesterol merupakan lemak yang penting namun jika terlalu berlebihan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Usaha pemerintah dan pihak swasta untuk meningkatkan keadaan gizi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori Pemeliharaan Kesehatan terhadap Penyakit

Kolesterol selain diperoleh dari makanan, juga diproduksi di hati dari lemak jenuh. Jadi, penurunan kadar kolesterol serum dapat dicapai dengan

BAB I PENDAHULUAN. menyukai makanan siap saji yang memiliki kandungan gizi yang tidak seimbang.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyusun jaringan tumbuhan dan hewan. Lipid merupakan golongan senyawa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam tumbuhan, hewan atau manusia dan yang sangat berguna bagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. lemak oleh manusia, akhir-akhir ini tidak dapat dikendalikan. Hal ini bisa

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Lipid adalah senyawa berisi karbon dan hidrogen yang tidak larut dalam air tetapi

BAB I PENDAHULUAN.

BAR I PENDAHULUAN PENGARUH SERAT MAKANAN TERHADAP PENURUNAN KOLESTEROL

I PENDAHULUAN. banyak peternakan yang mengembangkan budidaya puyuh dalam pemenuhan produksi

TINJAUAN PUSTAKA. bertujuan untuk meningkatkan kemampuan jantung dan paru-paru serta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Darah merupakan cairan yang terdapat didalam tubuh manusia yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Metabolisme lipid. Metabolisme lipoprotein plasma Metabolisme kolesterol

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit jantung koroner (PJK) penyebab kematian nomor satu di dunia.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia, masih ditemukan berbagai masalah ganda di bidang kesehatan. Disatu sisi masih ditemukan penyakit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.

BAB I PENDAHULUAN. beragam. Masalah gizi di Indonesia dan di Negara berkembang pada

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyakit yang menyerang

Milik MPKT B dan hanya untuk dipergunakan di lingkungan akademik Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

UNDERSTANDING CHOLESTEROL. Djadjat Tisnadjaja Puslit Bioteknologi-LIPI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kelainan fraksi lipid yang paling utama adalah kenaikan kadar kolesterol total,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistematika tanaman seledri sebagai berikut (Mursito, 2002) :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. non-polar. Lipid adalah senyawa yang berisi karbon dan hidrogen, yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. yang terdiri dari dataran tinggi atau pegunungan. Gangguan Akibat. jangka waktu cukup lama (Hetzel, 2005).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. arteri menyebabkan meningkatnya resiko terhadap stroke, gagal jantung, serangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KADAR KOLESTEROL TOTAL PADA USIA TAHUN. E_mail:

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Peningkatan asupan lemak sebagian besar berasal dari tingginya

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya penyempitan, penyumbatan, atau kelainan pembuluh nadi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2. Universitas Sumatera Utara

HUBUNGAN ANTARA USIA DAN JENIS KELAMIN DENGAN KADAR KOLESTEROL PENDERITA OBESITAS RSUD ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG

ANTIHIPERLIPIDEMIA YENI FARIDA S.FARM., M.SC., APT

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang mendadak dapat mengakibatkan kematian, kecacatan fisik dan mental

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Tingkat Cholesterol Apa artinya, Diet dan Pengobatannya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manusia lanjut usia adalah seorang yang karena usianya mengalami perubahan

2016 PENGARUH BUBUK RIMPANG TEMU PUTIH

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan. Nilai gizi suatu minyak atau lemak dapat ditentukan berdasarkan dua

BAB I PENDAHULUAN. bahwa, penderita diabetes mellitus di Indonesia pada tahun 2013 yang

PERBAIKAN KADAR LIPID DARAH PADA MENCIT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh PTM terjadi sebelum usia 60 tahun, dan 90% dari kematian sebelum

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME II EFEK SUSU KEDELAI TERHADAP PENURUNAN KADAR TRIGLISERIDA DARAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Metabolisme lipid. Metabolisme lipoprotein plasma Metabolisme kolesterol

DISLIPIDEM IA. Gangguan Metabolisme Lemak (Kolesterol, Trigliserid)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kopi yaitu kopi arabika dan kopi robusta (Bahara M, 2009). a. Kopi arabika, kopi arabika merupakan kopi yang terbaik mutu dan

BAB I PENDAHULUAN. Hampir setiap orang yang tinggal di negara maju maupun negara berkembang

BAB I PENDAHULUAN I.I LATAR BELAKANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PROSES SINTESIS ASAM LEMAK (LIPOGENESIS)

BAB 1 : PENDAHULUAN. merupakan salah satu faktor resiko mayor penyakit jantung koroner (PJK). (1) Saat ini PJK

I. PENDAHULUAN. sekaligus sebagai upaya memelihara kesehatan dan kebugaran. Latihan

BAB 1 PENDAHULUAN. kolesterol yang meningkat dapat memfasilitasi proses penyempitan pembuluh. terjadinya penyakit jantung dan stroke (Davey, 2006).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kolesterol bila ditinjau dari sudut kimiawi, diklasifikasikan ke dalam golongan

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Struktur dan Sifat Kolesterol Kolesterol ditinjau dari sifat kimiawi diklasifikasikan ke dalam golongan lemak berkomponen steroid. Senyawa lipid dalam darah berbentuk fosfolipid, trigliserida, dan asam lemak. Kolesterol adalah lemak berwarna kuning dan berbentuk menyerupai lilin yang diproduksi oleh tubuh kita di dalam hepar ( Evelyn.C.,Pearce, 2004 ). Kolesterol merupakan zat yang sangat diperlukan oleh tubuh dalam batas yang sudah ditentukan untuk kelangsungan hidup sel sel tubuh ( Nurrahmani, 2012 ), akan tetapi konsumsi kolesterol yang berlebihan akan menyebabkan penimbunan di dalam pembuluh darah. Kolesterol termasuk jenis zat gizi yang sukar diserap oleh tubuh. Kolesterol masuk melalui tubuh dengan proses limfatik. Dalam plasma darah kolesterol terutama dijumpai berikatan dengan asam lemak dan ikut bersirkulasi dalam bentuk esterokolesterol. Kadar kolesterol normal dalam darah manusia antara 150 200 mg/dl ( Poedjadi, 2007 ). Jenis makanan yang mengandung kolesterol terdapat baik yang berasal dari nabati maupun hewani. Makanan yang merupakan daging putih, susu skim, yoghurt, putih telur dan kacang kacangan mengandung sedikit kolesterol sedangkan daging merah, liver, limfa, otak, ginjal, jantung, kuning 6

telur, dan kulit banyak mengandung kolesterol ( Price Sylvia anderson, 2012 ). 2.1.2. Metabolisme Kolesterol Kolesterol diserap dari usus dan masuk ke dalam darah dalam bentuk kilo mikron. Setelah kilo mikron melepaskan trigliserida, sisa kilomikron akan membawa kolesterol menuju hati. Hati juga akan membentuk kolesterol. Sebagian kolesterol akan diekskresikan ke dalam empedu sebagai asam empedu. Sebagian lagi akan berikatan dengan protein tertentu ( Appoprotein B ) dan membentuk Very Low Density Lippoprotein / VLDL sedangkan tany lainya akan berikatan dengan appoprotein A sebagai High Density Lippoprotein / HDL ( Evelyn.C, Pearce, 2004 ). VLDL akan dipecah oleh enzim lipoprotein lipase menjadi IDL dan akan langsung berubah menjadi LDL. LDL akan masuk ke dalam sel jaringan akstrahepatik dan menyediakan protein bagi sel sel. Sebagian LDL jga masuk ke dalam scavenger sel, setelah itu kolesterol akan diambil oleh HDL dn dikirim kembali ke hati. Sebagian kolesterol bersiklus kembali ke dalam VLDL, dan sebagian besar lagi masuk ke dalam empedu dan diekskresi bersama dengan feses ( Evelyn. C, Pearce, 2004 ). 2.1.3. Sintesa Kolesterol Selain berasal dari makanan kolesterol juga berasal dari tubuh kita sendiri. Organ penting yang memproduksi kolesterol adalah hati. Ekskresi kolesterol terbanyak melalui empedu, dimana kolesterol diubah menjadi asam empedu dan dipakai untuk membantu pencernaan. Sebagian kolesterol 7

dikeluarkan secara langsung melalui dinding usus, sebagian lagi dirombak oleh tubuh yang dipengaruhi oleh hormon kelenjar gondok ( Thyroid ) ( Zulbadar.P, 2008 ). Kolesterol dibentuk melalui asetat yang diproduksi dari nutrien dan energi beserta hasil metabolisme lainya. Sedangkan asam lemaak akan menjadi lemak tubuh di dalam proses metabolisme energi. Apabila sumber energi berlebihan maka pembentukan asetat sebagai perantara juga berlebihan sehingga lemak tubuh akan bertambah dan demikian juga pembentukan kolesterol. Pada mereka yang mengalami kegemukan akan membentuk kolesterol lebih banyak 20% dari berat badan normal ( Price Sylvia Anderson, 2012 ). 2.1.4. Fungsi Kolesterol Penggunaan kolesterol yang terbanyak dalam tubuh adalah untuk membentuk asam kolat dalam hati. Sebanyak 80 % kolesterol diubah menjadi asam kolat ( Nurrahmani, 2012 ). Fungsi Kolesterol dalam tubuh antara lain : a. Merupakan zat esensial untuk membran tubuh. b. Merupakan bahan pokok untuk pembentukan garam empedu yang diperlukan untuk pencernaan. c. Merupakan bahan baku pembentuk hormon steroid ( Poedjadi, 2007 ). 2.2. Kadar Kolesterol 2.2.1. Perubahan Kadar Kolesterol 8

Peningkatan kadar kolesterol biasanya terjadi sampai usia 50 tahun lebih tinggi pada laki laki. Kolesterol juga meningkat pada banyak keadaan yang disertai dengan lipemia sekunder, suatu kombinasi yang lazim terlihat pada Diabets mellitus, Syndrom Nefrotik, misedema, dan sirosis bilier ( Baras, Faisal, 1993 ). Nilai yang tinggi diketemukan juga pada akhir kehamilan, hiperkolesterol retensi terjadi karena kegagalan mengekskresikan kolesterol ke dalam empedu, timbul pada hepatitis kronis. Pada ateroma terdapat hubungan epidemiologi antara peningkatan kolesterol plasma dengan adanya luas ateroma. Kadar kolesterol rendah diketemukan bila ada infeksi berat, pada anemia berat, pada kerusakan parenkim hepar yang pasif dan kondisi hipertiroid. Gambaran pada malnutrisi bervariasi tapi biasanya kolesterol plasma rendah ( Sitopoe Mangku, 2003 ). 2.2.2. Faktor yang mempengaruhi Kadar Kolesterol Faktor yang mempengaruhi kadar kolesterol adalah sebagai berikut : a. Peningkatan jumlah asupan kolesterol setiap hari sedikit meningkatkan konsentrasi kolesterol dalam plasma. b. Diet jenuh lemak meningkatkan kadar kolesterol darah antara 15 sampai 25 %. Hal ini diduga akibat peningkatan pengendapan lemak dalam hati, yang kemudian menigkatkan asetil ko ensim A dalam sel hati. Oleh karena itu untuk menurunkan kadar kolesterol darah dengan cara mempertahankan diet rendah lemak jenuh. 9

c. Konsumsi lemak yang mengandung banyak asam lemak tidak jenuh biasanya menekan kadar kolesterol darah dalam jumlah ringan sampai moderat. d. Kekurangan hormon thyroid bisa meningkatkan konsentrasi kolesterol dalam darah. Efek ini diduga berkaitan dengan peningkatan metabolisme semua zat lipid di bawah pengaruh tiroksin. e. Kolesterol darah juga meningkat pada Diabetes mellitus. Hal ini diduga akibat dari peningkatan umum mobilisasi lipid. f. Hormon seks wanita, estrogen menurunkan kolesterol darah, sedangkan hormon seks pria meningkatkan kolesterol darah karena keadaan demikian pada laki laki dihubungkan dengan peningkatan insiden serangan jantung. g. Penyakit retensi ginjal, Kolesterol darah sangat meningkat. Hal ini diduga akibat penghambatan lipoprotein lipase karena berkurangnya pembuangan lippoprotein dari plasma.( Kosasih, 2008 ). 2.2.3. Penyebab Kenaikan Kadar Kolesterol Sifat kenaikan kadar kolesterol darah dibagi menjadi beberapa macam : a )Faktor tetap Umur, Resiko palig tinggi pada umur di atas 40 tahun. Jenis kelamin, Pria mempunyai resiko lebih tinggi dibanding wanita. Keturunan, Hiperkolesteremia bisa merupakan faktor genetik. 10

b ) Faktor tidak tetap Perokok, Dari seluruh resiko perokok merupakan peringkat pertama dalam urutan terjadinya pembentukan arterosklerosis. Tekanan darah tinggi, Merupakan peringkat kedua dalam penyebab arterosklerosis. Kegemukan, Penunpukan lemak pada jaringan tubuh memerlukan kolesterol yang tinggi pula oleh sebab itu kegemukan identik dengan hiperkolesteremia. c ) Potensial atau partial reversible 1. Hiperlipidemia, Kenaikan kadar lipid di dalam darah termasuk meningkatkan kolesterol dan komponen lemak lainya. 2. Penyakit kencing manis, Kenaikan kadar kolesterol dalam darah bisa juga menyertai penyakit gula. 3. Kadar HDL rendah, Penurunan kadar HDL, menyebabkan kolesterol dalam darah meningkat. d ) Kemungkinan faktor lauinya 1. Physical in activity ( Kurang bergerak ) Berolahraga secara teratur bisa mengurangi kemungkinan aterosklerosis. 2. Emotional stress dan type personality Stres dengan manifestasi kecemasan memberikan reaksi kimia pada tubuh sehingga menyebabkan pembuluh darah menyempit sehingga kadar kolesterol meningkat ( Widmann. FK, 1996 ). 11

2.2.4. Pemeriksaan Kolesterol Metode Lieberman Burchad Prinsip dari metode ini adalah Kolesterol dengan FeCl 3. 6H 2 O dalam asam acetat anhidrat dan dengan penambahan asam sulfat pekat setelah didiamkan di ruang gelap akan membentuk warna hijau kecoklatan, absorben warna ini sebanding dengan kolesterol dalam sampel ( Murray, 2003 ). Metode modifikasi dari reaksi Zank dan modifikasi dari Klengseryl Prinsip dari metode ini Alkohol yang digunakan untuk mengendapkan protein dan membebaskan alcohol dari esternya. Reaksi warna yang timbul dengan mereaksikan kolesterol dengan ferichlorida warna yang timbul ditentukan secara fotometri. Metode CHOD PAP Metode CHOD PAP adalah singkatan dari Cholesterol Oksidase Peroksidase Amino Antipirin, mempunyai prinsip : Kolesterol ditetapkan setelah proses hidrolisa enzimatik dan oksidase. Indikator Quinonemeine terbentuk dari hydrogen peroksida dan 4 anmino antipirin dengan adanya phenol dan peroksidase. Ester dari kolesterol dibebaskan dari lipoprotein oleh detergen. Kolesterol esterase menghidrolisa ester ester tersebut dan H 2 O 2 dibentuk dari kolesterol dalam proses oksidasi enzimatik oleh kolesterol oksidase. H 2 O 2 bereaksi dengan 4 amino antipirin dan phenol dalam suatu reaksi yang dikatalisis oleh peroksidase dan terbentuk guinonim yang berwarna ( Murray, 2003 ). 12

Kolesterol esterase Ester kolesterol Kolesterol + Asam lemak Ester Kolesterol + O 2 kol. oksidase koles-4-ene-3-one-h 2 O. 2.3. Kerangka Teori Penyakit ginjal Hipotiroid Diabetes Mellitus Pra Analitik - Jenis sampel - Persiapan pasien - Puasa / sewaktu Penyakit kronis Kadar kolesterol darah Malnutrisi & Diet Analitik - Metoda analisa - Reagen - Alat yang dipakai 2.4. Kerangka Konsep Serum pasien Puasa 8-10 jam Serum pasien Sewaktu Kadar Kolesterol 13

2.5. Hipotesa Dugaan sementara penulis pada penelitian ini akan ada perbedaan yang signifikan dari pemeriksaan kadar kolesterol puasa dan sewaktu. 14