BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan pada hakikatnya meliputi semua yang diketahui oleh

dokumen-dokumen yang mirip
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. Di Akbid Jalur Khusus Pemda Kabupaten Aceh Tengah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Persalinan adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Meningkatkan derajat kesehatan yang adil dan merata seperti

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, bangsa, dan negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam

Kebutuhan Dasar Ibu Bersalin. By. Ulfatul Latifah, SKM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, yang terjadi setelah orang melakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERBEDAAN SKALA NYERI PADA IBU INPARTU KALA I FASE AKTIF DENGAN MASASE PUNGGUNG DAN TANPA MASASE PUNGGUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. pengalaman yang membahagiakan. Kehamilan merupakan pengalaman yang

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Pemberian Aromaterapi Lavender terhadap Nyeri Persalinan Kala I

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan adalah rangkaian proses fisiologis yang berakhir dengan

BAB I PENDAHULUAN. dan ovum yang menghasilkan sel tunggal (zigot), selama kehamilan pada

BAB I PENDAHULUAN. progresif. Perubahan serviks ini memungkinkan keluarnya janin dan produk

HUBUNGAN PENGGUNAAN TEKHNIK BIRTHBALL DENGAN TINGKAT NYERI PADA IBU BERSALIN KALA I DI BPM UMU HANI YOGYAKARTA TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. seorang ibu mengalami perubahan-perubahan yang terjadi baik fisik maupun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan atau kognitif merupakan dominan yang sangat penting untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengetahui dengan objek yang diketahui. Namun dalam pertemuan ini subjek tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Asuhan intrapartum merupakan asuhan yang diberikan kepada ibu

SATUAN ACARA PENYULUHAN MANAJEMEN NYERI PADA LUKA POST OPERASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menimbulkan rasa nyeri (Prawirohardjo, 2008). Nyeri persalinan dapat

Tujuan Asuhan Keperawatan pada ibu hamil adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Indikator keberhasilan pembangunan suatu negara dapat dilihat dari Angka Kematian

BAB I PENDAHULUAN. penuh dengan rasa nyeri, rasa takut, penderitaan bahkan kematian (WHO, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Kecemasan merupakan unsur kejiwaan yang menggambarkan perasaan,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kehamilan dan persalinan adalah suatu peristiwa yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia lebih dari ibu meninggal setiap tahun saat hamil atau bersalin. Di

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. lahirnya bayi dan plasenta dari rahim ibu (Depkes, 2002).

Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai Volume IV No.1 Edisi Juni 2011, ISSN: X

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERSALINAN KALA I. 1. kala 1 persalinan

PENGARUH KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF DI BPS NY.MUJIYATI,

Kata Kunci: Pengetahuan Mahasiswi, Persalinan, Hypnobirthing

BAB II TINJAUAN TEORITIS. berarti bahwa perilaku baru terjadi apabila ada sesuatu yang diperlukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. meninggal karena melahirkan bayinya (Nolan, 2010, hal. 135).

BAB I PENDAHULUAN. dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial (Brunner & Suddarth, 2002).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam uterus melalui vagina ke dunia luar (Prawirohardjo, 2002, hlm. 180). Menurut Mochtar, 1998, jenis persalinan terbagi :

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dibuahi dan pembuahan ovum akhirnya berkembang sampai menjadi fetus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. ke dalam jiwa sehingga tidak ada keraguan terhadapnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masa kehamilan (Prawirohardjo, 2000). Menurut Manuaba (2001), tujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.

4/5/2011. Oleh. Riwayat kesehatan Pemeriksaan fisik Pemeriksaan psikologis Laboratorium : Ht, gol darah dan Rh.

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan merupakan proses pergerakan keluar janin, plasenta, dan membran dari

2 Nyeri persalinan dapat menimbulkan stres yang menyebabkan pelepasan hormon yang berlebihan seperti katekolamin dan steroid, hormon ini dapat menyeba

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap individu akan melewati tahap-tahap serta tugas perkembangan mulai dari lahir

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu, dan ini terjadi setelah

: LAUREN LITANI NIM : SEMESTER : 1

BAB I PENDAHULUAN. dengan persalinan (Cunningham, 2006). Menurut Kemenkes RI (2010), pada

BAB II TINJAUAN TEORITIS. dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF DI BPS NY. MUJIYATI KABUPATEN LAMONGAN

cairan berlebih (Doenges, 2001). Tujuan: kekurangan volume cairan tidak terjadi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perhatian dan persepsi terhadap objek (Notoatmodjo, 2003)

mempelajari berbagai hal. Dalam bidang ilmu kesehatan, bisa mempelajari salah satu peristiwa tersebut adalah kehamilan. Kehamilan dan persalinan

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN. Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Saya sedang melakukan

BAB I PENDAHULUAN. dan diakhiri dengan proses persalinan (Patriasari, 2009). Ibu hamil mengalami

Lilin Turlina*, Heny Ekawati** ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan sesuatu yang didambakan oleh setiap wanita.

BAB I PENDAHULUAN. Penurunan angka kematian ibu merupakan salah satu masalah besar di negeri

HUBUNGAN ANTARA PENDAMPINGAN PERSALINAN OLEH KELUARGA DENGAN LAMANYA PERSALINAN KALA II DI BPS HJ. YUSFA F. ZUHDI GEMPOL PADING PUCUK

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. diakhiri dengan penutupan dan penjahitan luka. Sayatan atau luka yang dihasilkan

BAB II TINJAUAN TEORI. Kecemasan adalah respon emosional terhadap penilaian yang

BAB I PENDAHULUAN. lahir sejak lama telah menjadi masalah, khususnya di negara-negara

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. saat lahir kurang dari gram. Salah satu perawatan BBLR yang

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Sejarah WaterBirth 2.2 Pengertian WaterBirth

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsepsi oleh ibu. Proses ini dimulai dengan kontraksi persalinan sejati, yang

BAB I PENDAHULUAN. masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa yang terdiri dari dewasa awal,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINGKAT KECEMASAN MENGHADAPI PERSALINAN PADA WANITA PRIMIGRAVIDA DIBANDING MULTIGRAVIDA DI RUMAH BERSALIN DAN KLINIK MITRA IBU TEGAL SKRIPSI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. [CDC], 2013). Data dari Riset Kesehatan Dasar ( 2013), prevalensi. gangguan mental emosional (gejala -gejala depresi

PENGARUH DEEP BACK MASSAGE TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN. Liva Maita STIKes Hangtuah Pekanbaru, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sakit merupakan keadaan dimana terjadi suatu proses penyakit dan

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. lahir. Salah satu syarat penting agar terjadi kehamilan istri harus dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kehamilan merupakan suatu anugerah yang menyenangkan bagi

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan seksual merupakan kebutuhan manusia sejalan dengan tingkat pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. kehadiran bayi. Perasaan negatif meliputi rasa cemas dan takut dengan persalinan. Untuk

Terapi Komplementer Massage Punggung untuk Menurunkan Tingkat Kecemasan

BAB IV ANALISIS PROBLEM PSIKOLOGIS PASIEN PRA DAN PASCA MELAHIRKAN DAN PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM

Kelompok 6 (adri, diah, yuyun, irfan, rama)

STANDAR PELAYANAN KEBIDANAN

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO), Angka Kematian. jiwa setiap tahun (Ayude, 2009). Tingginya AKI di Indonesia yaitu

BAB V PEMBAHASAN. Penelitian yang berjudul Pengaruh Terapi Murottal Al-Qur an. terhadap Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif telah dilakukan pada bulan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perilaku individu (Sanjaya, 2011 dalam Wahyuni, 2013).

BAB 1 PENDAHULUAN. Persalinan atau melahirkan bayi adalah suatu proses normal pada wanita usia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan merupakan kejadian fisiologi yang normal dialami oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Tindakan operasi seksio sesaria menurut Sarwono (2008) dalam buku Ilmu

FASE A YANG YANG DIBERI SURAKARTA HERMAWATI. S1 Keperawatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Persalinan merupakan waktu yang ditunggu tunggu setelah 9 bulan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyelamatkan jiwa para ibu dan bayi baru lahir (JNPK-KR, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan adalah proses alamiah dimana terjadi dilatasi serviks, persalinan

GAMBARAN PENERAPAN POLA MAKAN SEHAT PADA BALITA DI TK AL FAJR BAMA KECAMATAN PAGELARAN KABUPATEN PABDEGLANG BANTEN PERIODE AGUSTUS 2011 JURNAL

(Pratiwi Nasution) ( )

Transkripsi:

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengetahuan Pengetahuan pada hakikatnya meliputi semua yang diketahui oleh seseorang tentang objek tertentu (Gulo, 2004). Notoatmodjo (2003) memaparkan bahwa pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagaian besar pengetahuan manusia di peroleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt behavior). Pengetahuan yang mencakup didalam domain kognitif mempunyai enam tingkat yaitu : (1) Tahu (know), tahu diartikan sebagai pengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang diterima. Oleh sebab itu, tahu ini adalah merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. (2) Memahami (comprehension), memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan mater tersebut secara benar. (3) Aplikasi (application), aplikasi dapat diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau 6

7 kondisi riil (sebenarnya) atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain. (4) Analisa (analysis), analisa adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu obyek ke dalam komponen-komponen tetapi masih didalam suatu struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain. (5) Sintetis (synthesis), sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasiformulasi yang ada. (6) Evaluasi (evaluation), evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penelitian terhadap suatu materi atau objek, penilaian itu berdasarkan materi suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada (Notoatmodjo, 2003). 2.2. Sikap Sikap adalah pandangan atau perasaan yang disertai kecenderungan untuk bertindak sesuai dengan sikap yang obyek tadi. Jadi sikap senantiasa terarah terhadap suatu hal, suatu obyek, tidak ada sikap yang tanpa obyek. Sikap mungkin terarah terhadap benda-benda, orang-orang tetapi juga peristiwa-peristiwa, pandangan-pandangan, lembaga-lembaga, terhadap norma-norma, nilai-nilai dan lain-lain (Purwanto, 2000). Sikap merupakan suatu pandangan, tetapi dalam hal itu masih berbeda dengan suatu pengetahuan yang dimiliki orang. Pengetahuan mengenai suatu obyek tidak sama dengan sikap terhadap obyek itu. Pengetahuan saja belum

8 menjadi penggerak, seperti halnya sikap. Pengetahuan mengenai suatu obyek menjadi sikap apabila pengetahuan itu disertai kesiapan untuk bertindak sesuai dengan pengetahuan terhadap obyek itu, sikap mempunyai segi motivasi, berarti segi dinamis menuju suatu tujuan, berusaha mencapai suatu tujuan. Sikap ini dapat bersifat positif dan dapat pula bersifat negatif dalam sikap positif, kecenderungan tindakan adalah mendekati, menyenangi, mengharapkan obyek tertentu (Purwanto, 2000). Sikap itu bersifat sosial dalam arti kita menyesuaikan dengan orang lain dan kelihatannya sikap itu menuntun perilaku kita sehingga kita bertindak sesuai dengan sikap yang kita ekspresikan. Sikap yang dianut oleh banyak orang disebut sikap sosial, sedangkan yang dianut oleh orang tertentu disebut sikap individual. Sikap sosial adalah sikap yang ada pada sekelompok orang yang ditujukan kepada suatu obyek yang menjadi perhatian seluruh orang-orang tersebut sedangkan sikap individual adalah sikap yang khusus terdapat pada satu-satu orang terhadap obyek-obyek yang menjadi perhatian orang-orang yang bersangkutan saja (Purwanto, 2000). 2.3. Bidan 2.3.1. Beberapa pengertian tentang bidan 1. Bidan adalah seorang wanita yang telah mengikuti program pendidikan bidan dan telah lulus ujian sesuai dengan persyaratan yang berlaku (Permenkes No. 900, 2002). 2. Bidan adalah seorang wanita yang telah mengikuti dan menyelesaikan pendidikan bidan yang telah diakui pemerintah

9 dan lulus ujian sesuai dengan persyaratan yang berlaku, di catat (register), diberi izin secara sah untuk menjalankan praktek (IBI, 2005). 3. Pelayanan kebidanan (midwifery services) adalah seluruh tugas yang menjadi tanggung jawab praktek profesi bidan dalam sistem pelayanan kesehatan yang bertujuan meningkatkan kesehatan keluarga dan masyarakat (IBI, 2005). 2.4. Pengertian Nyeri Persalinan Nyeri intrapartum merupakan pengalaman subjektif tentang sensasi fisik yang terkait dengan kontraksi uterus, dilatasi dan penipisan serviks, serta penurunan janin selama persalinan dan kelahiran (Stright, 2005). Definisi nyeri menurut International Associations of the study of Pain adalah suatu pengalaman sensorial dan emosional yang tidak menyenangkan akibat adanya kerusakan jaringan yang nyata atau berpotensi rusak atau tergambar seperti itu (Jordan, 2004). Dalam konteks keperawatan, McCaffery (1979) dalam Mander (2005) membuat sebuah definisi nyeri yang berguna secara temporer dan kualitatif : apapun yang dikatakan orang yang mempunyai pengalaman nyeri, keberadaannya ada kapan saja saat ia mengatakan nyeri. Hampir semua wanita mengalami nyeri selama persalinan, tetapi respon setiap wanita terhadap nyeri persalinan berbeda-beda. Berdasarkan pengalaman klinik, persalinan yang tidak normal, persalinan lama atau dipersulit oleh distosia,

10 diinduksi diakselerasi oleh oksitosin atau persalinan yang diakhiri dengan bantuan alat tampaknya lebih menyakitkan daripada kelahiran normal. Meskipun demikian persalinan yang benar-benar normalpun menyakitkan juga (WHO, 2003). 2.5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nyeri Persalinan Danuatmaja (2004) mengatakan faktor fisik yang mempengaruhi nyeri persalinan diantaranya : Tindakan untuk melancarkan persalinan antara lain episiotomi, penggunaan forcep dan vacum, pemutaran bayi dalam posisi sunsang dan induksi, persalinan berlangsug lama, ibu mempunyai penyakit yang muncul saat bersalin seperti asma, jantung dan hipertensi, pemeriksaan jalan lahir yang berulang-ulang oleh beberapa tenaga medis. Simkin (2005) juga menambahkan yaitu : kebijakan atau praktek yang mengharuskan wanita untuk di tempat tidur dan luka parut serviks dari pembedahan sebelumnya dapat meningkatkan resistensi serviks untuk penipisan dan pembukaan awal beberapa cm. Simkin (2005) mengatakan faktor psikologi dapat mempengaruhi nyeri persalinan misalnya ketakutan, kecemasan, kesendirian, stres atau kemarahan yang berlebihan dapat menyebabkan pembentukan katekolamin dan menimbulkan kemajuan persalinan melambat. Kelelahan, ketakutan dan perasaan putus asa adalah akibat dari prapersalinan atau fase laten yang panjang. Kemampuan koping wanita berkurang dan nyerinya akan semakin berat dengan berjalannya waktu tanpa kemajuan berarti.

11 Danuatmaja (2004) juga menambahkan bahwa faktor psikologi yang mempengaruhi nyeri persalinan adalah : ibu takut pada hal-hal yang belum diketahui, ibu mengasihani diri sendiri, kehamilan tidak diinginkan, pengalaman buruk kerabat atau teman tentang persalinan, kenyataan bahwa kehamilan berisiko, tenaga medis dan situasi tempat bersalin tidak cukup bersahabat. 2.6. Cara Penanganan Nyeri Dalam Persalinan Metode psikoprofilaksis merupakan tekhnik mengubah persepsi otak tentang rasa sakit menjadi sekedar rasa tidak nyaman yang dapat dihilangkan dengan melakukan aktifitas lain seperti berkonsentrasi pada latihan pernapasan, menghitung napas, fokus pada posisi tertentu diruangan, dan secara sadar mengubah posisi tubuh untuk melepaskan ketegangan (Danuatmaja dkk, 2004). Menurut Jacobsen (1938) dalam Henderson (2006) tekhnik relaksasi mengajarkan ibu untuk meminimalkan aktifitas simpatis dalam sistem saraf otonom. Dengan menekan aktifitas saraf simpatis, ibu mampu memecah siklus ketegangan ansietas nyeri yang pertama kali diidentifikasi oleh Dick-Read dan kemudian didukung secara akurat oleh McCaffery dan Beebe. Pendekatan tekhnik relaksasi bervariasi, tetapi gambarannya banyak terdapat kesamaan. Henderson (2006) mengatakan masase (pijatan) merupakan tindakan yang utama diduga untuk menutup pintu gerbang guna diterimanya jalur stimulus nyeri dipusat tertinggi sistem saraf pusat (SSP). Stimulasi sentuhan dan perasaan positif yang dihasilkan ketika bentuk perhatian dan sentuhan-sentuhan empati dilakukan melalui masase akan meningkatkan efek pengendalian nyeri.

12 Henderson (2006) menganjurkan agar masase selama persalinan harus bersifat terus menerus. Hal tersebut harus dilakukan karena kecenderungan rasa nyeri akan meningkat jika pemijatan dihentikan, yang terjadi karena sistem saraf menjadi terbiasa atau beradaptasi terhadap stimulus dan organ-organ indra berhenti merespon nyeri tersebut. Menurut Danuatmaja (2004) bentuk-bentuk pijatan yang dapat diberikan diantaranya pijat kaki, pijat tangan, pijat punggung, pijat bahu, pijat perineum. Menurut Simkin (2005) metode mengurangi nyeri dalam persalinan dapat dilakukan dengan cara kompres yang terbagi atas dua yaitu (1) kompres panas yang dapat meningkatkan suhu kulit lokal, sirkulasi dan metabolisme jaringan, mengurangi spasma otot dan meningkatnya ambang nyeri dan menenangkan wanita. (2) kompres dingin berguna untuk nyeri muskuloskeletal atau sendi, mengurangi ketegangan otot lebih lama, membuat rasa kebal sebagai aspek dari dingin, mengurangi pembengkakan dan menyejukkan kulit. Kebebasan memilih posisi melahirkan membuat ibu lebih percaya diri mengatasi persalinan dan melahirkan. Ibu juga lebih puas dengan pengalamannya (Danuatmaja dkk, 2004). Terapi bola-bola persalinan merupakan alat bantu persalinan yang cukup efektif. Membantu ibu rileks, memudahkan bergerak bebas, mengubah posisi, mengurangi rasa sakit, dan membuat ibu nyaman (Danuatmaja dkk, 2004). Persalinan dalam air (hidroterapi) bermanfaat karena dalam mengatasi nyeri persalinan dan air membantu bayi lebih mudah beradaptasi dari lingkungan ketuban yang penuh air dengan dunianya yang baru. Dengan lahir di dalam air bayi tidak mengalami trauma (Danuatmaja dkk, 2004).

13 Menurut Garland dan Jones (1994) dalam Henderson (2006) keuntungan hidroterapi yang membawa pada peningkatan penggunaannya juga diiringi oleh satu atau dua dari fenomena. Pertama, efek hidrotermik dari air yang menjadi konduktor panas sehingga meredakan spasme otot, dan kemudian meredakan nyeri. Kedua, efek hidrokinetik yang menghilangkan efek gravitasi dan ketidaknyamanan yang menyertainya, seperti penekanan panggul. Kedua afek memfasilitasi relaksasi sehingga menurunkan ansietas dan kelelahan. 2.7. Dukungan Dalam Persalinan Keahlian bidan dalam mendukung dan memfasilitasi suatu pengalaman persalinan yang positif adalah sangat penting. Pola asuh yang ditawarkan selama kelahiran dapat memberi pengaruh positif pada ibu dan bidan. Jenis dukungan yang diberikan oleh bidan dan tenaga lain pada saat persalinan memiliki efek jangka panjang pada kehidupan wanita (Henderson, 2006). Hasil penelitian dari Swedia yang menggambarkan pengalaman wanita ketika menghadapi bidan dalam persalinan telah memperkuat nilai suatu kehadiran seperti yang dinyatakan Berg et al (1996) dalam Henderson (2006). Kemampuan memberi dukungan emosional untuk wanita dalam persalinan merupakan sesuatu yang dikembangkan bidan pada hari-hari pertama pemberian asuhan. Pemberian dukungan emosional dapat mencakup keterampilan komunikasi dan pemberian informasi dan lebih lanjut dapat dikembangkan oleh keterampilan konseling. Dari hasil penelitian Keirse et.al (1983) dalam Henderson (2006) membuktikan bahwa dukungan yang membawa dampak positif adalah dukungan

14 yang bersifat fisik dan emosional. Dukungan tersebut juga meliputi aspek perawatan seperti menggosok punggung wanita atau memegang tangannya, mempertahankan kontak mata, ditemani orang-orang yang ramah, dan diberi janji bahwa wanita yang berada dalam persalinan tidak akan ditinggalkan sendirian. Dalam perawatan pendukung selama persalinan bidan dapat membantu ibu bersalin yang lemas, takut, atau nyeri. Diantaranya dengan memberikan pujian, penguatan, dan ketenangan, memberikan informasi kepada ibu mengenai proses dan kemajuan persalinannya serta mendengarkan ibu dan sensitif terhadap perasaannya (WHO, 2003). Dari hasil kajian Nolan (2004) menunjukkan bahwa para wanita yang mendapat dukungan selama persalinan akan lebih sedikit memerlukan pereda nyeri, mengalami lebih sedikit campur tangan medis, dan melahirkan bayi-bayi yang lebih kuat. Lima kebutuhan wanita bersalin menurut Varney et al (2002) adalah perawatan tubuh dan fisik, pengakuan keberadaannya sebagai manusia, pengurangan rasa nyeri, penerimaan terhadap perilaku dan tingkah lakunya serta informasi dan jaminan hasil yang aman. Danuatmaja (2004) memaparkan bahwa besar artinya kehadiran seorang pendamping persalinan karena dapat berbuat banyak untuk membantu ibu saat persalinan. Pendamping akan memberi dorongan dan keyakinan pada ibu selama persalinan, membantu menciptakan suasana nyaman dalam ruang bersalin, membantu mengawasi pintu dan melindungi privasi

15 ibu, melaporkan gejala-gejala atau sakit pada perawat atau dokter, dan membantu ibu mengatasi rasa tidak nyaman. Danuatmaja (2004) menjelaskan bahwa biasanya suami adalah calon terkuat. Keberadaan pasangan selama persalinan telah terbukti bermanfaat bagi wanita dan membantu pria mencapai kesuksesan dalam masa untuk menjadi orang tua (Henderson, 2006). Sebuah survei longitudinal mengenai peran ayah selama persalinan pada buku-buku perawatan anak menunjukkan adanya perubahan dari menunggu di luar ruangan menjadi lebih aktif dan lebih mendukung (Henderson, 2006). Peran utama pria yang tampak dilakukan selama persalinan adalah sebagai pendukung, pelatih, saksi, dan pendukung moral. Bagaimanapun juga, pria telah berguna sebagai pemberi perawatan pengganti pada saat kekurangan staf (Henderson, 2006).