BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan perlu melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada karyawan bagian finishing

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan pemaparan sebelumnya, dapat diambil simpulan bahwa terdapat

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan peranan penting bagi. keberhasilan suatu organisasi atau perusahaan, karena manusia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. pengaturan layout untuk menjalankan dan mengembangkan usahanya. Layout

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

PENGERTIAN F L I P P O ( A R E P D A N TA N J U N G

BAB I PENDAHULUAN. suatu strategi serta memanfaatkan berbagai peluang untuk mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. regional, nasional maupun internasional, dilakukan oleh setiap perusahaan secara

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya, serta cara-cara melakukan pekerjaan. Keselamatan kerja

Kata Pengantar. Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kepuasan memiliki bermacam-macam arti, masing-masing bidang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan perusahaan sering mengabaikan Keselamatan dan Kesehatan. Kerja (K3) para pekerjanya. Dimana sebenarnya K3 merupakan poin

BAB IV HASIL DAN ANALISA

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan bagian yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dalam penelitian menitik beratkan pada pemeliharaan kondisi fisik. menjadi karyawan pada perusahaan yang bersangkutan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Rumah sakit merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan, yang

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang sudah berdiri

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan tempat kerja yang aman, sehat dan bebas dari pencemaran

BAB I PENDAHULUAN. membantu tercapainya tujuan perusahaan dalam bidang yang dibutuhkan.

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan salah satu unsur yang terpenting di dalam suatu organisasi.

PENGARUH PEMBERIAN PENGHARGAAN DAN JAMINAN SOSIAL TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR DI CIBITUNG

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Kesehatan Republik Indonesia No. 23 Tahun 1992 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini keadaan ekonomi di Indonesia yang sangat tidak menentu,

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Agar mencapai tujuan perusahaan yang efektif dan efisien, sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

Lampiran 1. Instrumen Penelitian. Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Pengetahuan Kecelakaan Kerja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perusahaan yang siap berkompetisi harus memiliki manajemen

I. PENDAHULUAN. banyak faktor pendukung lain yang membuat perusahaan tersebut dikatakan. sumber daya manusia yang ada dalam perusahaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif ini dapat diperoleh dengan memiliki sumber daya manusia. Perusahaan harus menyadari bahwa manusia pada dasarnya memiliki

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mungkin pasti akan dapat mengungguli perusahaan lain. Apa yang dimiliki

PENGARUH KOMUNIKASI, KONDISI FISIK TEMPAT KERJA, DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN WONOGIRI PADA TAHUN 2009

PENGARUH UPAH LEMBUR DAN TUNJANGAN KESEHATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. SUMBER MULYO KLATEN

BAB 1 PENDAHULUAN. Bergulirnya era persaingan global berimbas pada sector jasa kesehatan,

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENTINGNYA PENERAPAN PROGRAM K3 PERKANTORAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS KINERJA SEKRETARIS

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. operasional dari suatu organisasi. Keberhasilan dari tercapainya tujuan organisasi

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Pasal 22 Undang-Undang No. 23 tahun tentang kesehatan menyebutkan bahwa kesehatan kerja diselenggarakan

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. kerja yang aman dan nyaman serta karyawan yang sehat dapat mendorong

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis di era globalisasi saat ini, menuntut perusahaan berlomba-lomba untuk

PENGARUH JAMINAN SOSIAL, KESEHATAN DAN KESEHATAN KERJA SERTA LINGKUNGAN KERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN DI PT

PEMELIHARAAN TENAGA KERJA DI INDUSTRI KONSTRUKSI

HUBUNGAN BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA DENGAN PRESTASI KERJA KARYAWAN DI GRAND ORCHID HOTEL SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. dunia maka kebutuhan akan fasilitas-fasilitas yang mendukung kehidupan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi pertumbuhan bisnis sekarang ini cukup tinggi, dimana dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini dunia usaha dihadapkan pada era globalisasi dimana pasar

Promotif, Vol.1 No.1, Okt 2011 Hal PENERAPAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA PADA PETUGAS PENANGANAN SAMPAH DI RUMAH SAKIT KOTA PALU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keselamatan kerja merupakan salah satu hal yang harus diperhatikan oleh berbagai

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan akibat lingkungan kerja. Lingkungan kerja dikaitkan dengan segala. dibebankan padanya (Suma mur, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mempunyai rasa tanggung jawab dan disiplin yang tinggi dapat dipastikan akan dapat

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN DI GRAND ORCHID HOTEL SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang ini persaingan dalam dunia bisnis sudah sangat UKDW

PENGARUH MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. AQUA TIRTA INVESTAMA SKRIPSI

PERSEPSI TERHADAP APD

ANALISIS KEPENTINGAN DAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (STUDI KASUS PROYEK GEDUNG P1 DAN P2 UKP)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kesehatan, pemulihan serta pemeliharaan kesehatan. Sebagai layanan masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. efektif. Untuk meningkatkan kinerja karyawan dalam manajemen yang efektif

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pabrik (plant atau factory) adalah tempat di mana faktor-faktor industri

Tujuan Dari Sistem Manajemen K3

PANITIA PEMBINA KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA ( P2K3 ) Keselamatan & Kesehatan Kerja

BAB II LANDASAN TEORI. pencegahan dan pengawasan dalam melakukan berbagai hal. berkaitan dengan pekerjaan. Mangkunegara (2011:161), Keselamatan kerja

HUBUNGAN LINGKUNGAN KERJA DENGAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI BAGIAN SEKRETARIAT DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN. Apabila sumber daya manusia dikelola dengan baik dan benar maka akan bernilai

BAB I PENDAHULUAN. muncul persaingan yang sangat ketat dalam segala aspek ketenagakerjaan

BAB I PENDAHULUAN. di bawah naungan pemerintah dalam menghadapi tekanan- tekanan untuk

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana penunjang keberhasilan di sektor pariwisata. Perhotelan adalah

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi yang signifikan terhadap kecelakaan kerja. negara tersebut yang dipilih secara acak telah menunjukkan hasil bahwa

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan kerja merupakan salah satu faktor penunjang untuk

BAB I PENDAHULUAN. memajukan perusahaan. Setiap karyawan berhak mendapatkan keselamatan saat

MEMPELAJARI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PT TIRTA ALAM SEGAR OLEH: SNEZANA YOFANDA/

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas perusahaannya baik dalam hal pelayanan, kualitas

BAB I PENDAHULUAN. paripurna. Keseluruhan persyaratan tersebut harus direncanakan sesuai

BAB IITINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA. A. Manajemen Sumberdaya Manusia Manajemen Sumberdaya Manusia adalah penarikan seleksi,

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan dan perekonomian mereka masing-masing, sedangkan untuk

DINNY DWISARI SUNARJI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN di RS PKU Muhammadiyah Gamping yang merupakan salah satu. Yogyakarta. RS PKU Muhammadiyah Gamping

BAB 1 : PENDAHULUAN. Dunia perindustrian di era globalisasi mengalami perkembangan yang semakin pesat. Hal

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaannya dalam sehari-hari. Lingkungan kerja dapat mempengaruhi tingkat

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

MANAJEMEN RISIKO KECELAKAAN KERJA PADA PROYEK PEMBANGUNAN PERLUASAN HOTEL MERCURE 8 LANTAI PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif seperti sekarang ini, para pengusaha yang progresif akan

Mempelajari Kesehatan dan Keselamatan Kerja Pada Produk Inopac A10 di PT. Kamiada Lestari Indonesia

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dan pertumbuhan suatu bangsa, baik sekarang maupun yang akan datang tentunya tidak bisa lepas dari peranan proses indutrialisasi. Maju mundurnya suatu industri sangat ditunjang oleh peranan tenaga kerja. Sumber daya manusia kini makin berperan besar bagi kesuksesan suatu organisasi. Manusia merancang dan membuat organisasi sehingga dapat bertahan dan berhasil mencapai tujuan. Bila sumber daya manusia diabaikan maka organisasi tidak akan berhasil mencapai tujuan dan sasaran. Pemeliharaan karyawan harus mendapat perhatian yang sungguh-sungguh dari manajer. Jika pemeliharaan karyawan kurang diperhatikan, motivasi, sikap, dan loyalitas karyawan akan menurun. Tidak mungkin karyawan bersemangat bekerja dan berkonsentrasi penuh terhadap pekerjaannya jika kesejahteraan mereka tidak diperhatikan dengan baik. Pemberian kesejahteraan akan menciptakan ketenangan, semangat kerja, dedikasi, disiplin, dan sikap loyal karyawan terhadap perusahaan. Karyawan adalah aset utama setiap perusahaan, yang selalu ikut aktif berperan dan paling menentukan tercapai tidaknya tujuan perusahaan. Oleh karena itu, keamanan dan keselamatannya perlu mendapat pemeliharaan sebaik-baiknya dari pimpinan perusahaan. Keselamatan dan kesehatan kerja tentu saja mudah dipahami sebagai suatu aspek penting dalam usaha meningkatkan kesejahteraan, produktivitas kerja, sehingga menjadi suatu kewajiban bagi perusahaan untuk meningkatkannya. Banyak perusahaan terutama perusahaan manufaktur yang kegiatannya melibatkan resiko pekerjaan yang tinggi. Karena pada dasarnya dalam pelaksanaan kegiatannya, perusahaan manufaktur melibatkan mesin-mesin besar yang bisa membahayakan pekerja jika mereka tidak berhati-hati. Semakin tinggi resiko pekerjaan, maka semakin tinggi pula resiko kecelakaan kerja. Ada beberapa faktor penyebab kecelakaan kerja yang berkisar pada faktor manusia, faktor 1

2 peralatan kerja, dan faktor lingkungan kerja. Oleh karena itu, perusahaan harus dapat mengendalikan agar kecelakaan kerja bisa diminimalisir, baik itu faktor manusia, faktor peralatan kerja maupun faktor lingkungan kerja. PT Roy Jaya Textile merupakan salah satu perusahaan yang bergerak pada bidang manufaktur. Walaupun bukan tergolong perusahaan dengan skala besar, PT Roy Jaya Textile memiliki 4 pabrik yang tersebar di daerah Majalaya, Kabupaten Bandung. Dalam kegiatannya dalam menghasilkan produk melibatkan mesin-mesin besar dan dalam jumlah banyak yang dijalankan langsung oleh karyawan sehingga terdapat resiko timbulnya kecelakaan kerja. Dilihat dari individu sebagaimana dikatakan oleh Maslow, keamanan kerja merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang dapat mempengaruhi motivasi dan kepuasan kerja. Keselamatan dan kesehatan kerja (K3), merupakan salah satu faktor yang harus diperhatikan perusahaan untuk dapat meningkatkan motivasi karyawan, apabila banyak terjadi kecelakaan, karyawan yang banyak menderita dan kegiatan perusahaan juga akan ikut terhambat. Dalam hal ini, pemerintah juga turut memberikan perhatian terhadap Keselamatan dan kesehatan kerja dengan mengelurakan Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah terkait Keselamatan dan kesehatan kerja (K3), salah satunya yaitu Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja dan Peraturan Pemerintah Nomor: Per. 05/MEN/1996 tentang sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja. Penerapan peraturan perundang-undangan dan pengawasan serta perlindungan para pekerja sangat memerlukan sistem manajemen industri yang baik dengan menerapkan K3 secara optimal. Kesejahteraan karyawan merupakan salah satu tujuan yang hendak dicapai baik pengusaha, lembaga pemerintah, maupun wiraswasta yang tugas pokoknya mengelola manusia. Pada kenyataanya, tidak semua perusahaan bisa berhasil menerapkan K3 dengan baik,termasuk pada PT Roy Jaya Textil, masih ada hal-hal yang menjadi penghambat baik itu dari segi peralatan maupun dari segi manusia itu sendiri. Keselamatan kerja adalah perlindungan para pekerja dari luka-luka yang diakibatkan oleh kecelakaan yang berkaitan dengan pekerjaan. Menurut Kasmir (2016:266), untuk menjaga agar

3 keselamatan kerja karyawan terjaga dan terjamin ada beberapa komponen yang perlu dilakukan yaitu tersedianya peralatan kerja yang memadai, perawatan peralatan secara terus-menerus, kepatuhan karyawan, prosedur kerja, dan petunjuk kerja di setiap lokasi kerja. Kesehatan kerja dapat diartikan sebagai terbebasnya para pekerja dari penyakit fisik atau emosional. Menurut Kasmir (2016:268), ada beberapa komponen yang perlu dilakukan terkait dengan kesehatan kerja yaitu kondisi udara di ruangan, ventilasi ruangan, kebisingan, penerangan atau cahaya, dan tersedianya pembuangan kotoran limbah. Pada kenyataannya, tidak semua komponen-komponen di atas juga terdapat pada PT Roy Jaya Textile yang artinya kurang terpenuhinya aspek keselamatan dan kesehatan kerja (K3), seperti kurang baiknya pencahayaan atau sistem penerangan sehingga dapat menimbulkan risiko kecelakaan kerja serta menghambat pekerjaan. Lalu minimnya penggunaan APD (Alat Pelindung Diri) seperti masker, sarung tangan, yang sifatnya mencegah dari adanya kecelakaan, dan layout pabrik yang kurang tertata dengan baik, hingga kurangnya kesadaran pekerja mengenai prosedur kerja yang bisa mengakibatkan kecelakaan kerja seperti yang pernah dialami oleh salah satu karyawan disana. Selain itu, dari segi jaminan keselamatan dan kesehatan seperti BPJS pun tidak selalu sebagaimana mestinya. Berdasarkan hasil wawancara dengan penanggung jawab salah satu pabrik, yaitu Pak Otong, beliau mengatakan bahwa para pekerja disana belum terdaftar BPJS. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya karena perusahaan masih tergolong dalam skala menengah sehigga menjadi pertimbangan yang cukup berat, maka dari itu permasalahan ini memiliki pertimbangan dari sisi karyawan dan perusahaan. Walaupun perusahaan tidak memberikan jaminan keselamatan dan kesehatan berupa BPJS, perusahaan tetap menanggung ketika terjadi kecelakaan kerja, namun diluar itu biasanya perusahaan tidak menanggung, misalnya ketika karyawan sakit dan harus menjalani pengobatan. Sama halnya dengan yang dialami oleh Pak Otong, belum lama ini beliau sakit dan harus dirawat di rumah sakit dan menjalani pengobatan yang cukup terbilang lama yaitu selama 2 bulan, bahkan beliau sempat masuk rumah sakit kembali saat proses pengobatan. Selama mengalami sakit tersebut,

4 Pak Otong membayar semua biaya dengan sedikit bantuan dari perusahaan yang tentu saja tetap masih memberatkan bagi beliau. Akibat dari sakit yang diderita dalam waktu yang cukup lama, beliau merasa hal tersebut juga berdampak pada pekerjaannya dan motivasi kerjanya. Sebelumnya, pihak BPJS pernah berkunjung untuk membahas mengenai jaminan keselamatan kerja karyawan dengan pihak PT Roy Jaya Textile dan sampai saat ini pun hal tersebut masih menjadi pertimbangan perusahaan, namun belum ada tindakan yang lebih lanjut atau keputusan dari perusahaan. Dengan apapun alasannya, BPJS tetap menjadi hak karyawan dan sudah menjadi kewajiban perusahaan untuk memberikannya. Bila program keselamatan dan kesehatan kerja dapat dicapai maka dapat menimbulkan semangat kerja bagi karyawan dan hal tersebut berdampak baik bagi perusahaan. Berdasarkan uraian-uraian diatas mengenai keselamatan dan kesehatan kerja, penulis juga melakukan pra penelitian dengan melakukan wawancara kepada 10 orang karyawan bagian operator (produksi) mengenai tanggapannya berkenaan keselamatan dan kesehatan kerja yang ada pada perusahaan. Berikut hasil dari pra penelitian: Tabel 1.1 Data Hasil Pra Penelitian Pada 10 Karyawan Mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja PT Roy Jaya Textile No Pernyataan 1 Karyawan berinisiatif untuk selalu melengkapi diri dengan APD (Alat Pelindung Diri) saat bekerja 2 Terdapat aturan baku mengenai keselamatan dalam bekerja 3 Perusahaan menyediakan APD (Alat Pelindung Diri) 4 Karyawan diberikan jaminan BPJS oleh perusahaan 5 Perusahaan memberikan rujukan ke Kategori Jawaban YA Total Skor TIDAK Total Skor 4 40% 6 60% 3 30% 7 70% 1 10% 9 90% 10 100% 1 10% 9 90% RS 6 Terdapat pertolongan pertama (P3K) 3 30% 7 70% Sumber: Data Pra Survey Penelitian (2016) Dari tabel diatas, hasil pra penelitian dengan 10 orang karyawan PT Roy Jaya Textile diperoleh bahwa pelaksanaan keselamatan dan kesehatan di perusahaan tersebut tidak maksimal, karyawan juga tidak mendapat jaminan

5 keselamatan dan kesehatan berupa BPJS, serta inisiatif karyawan mengenai keselamatan pun masih terbilang rendah. Suwatno dan Priansa (2014:171) menjelaskan bahwa, Motivasi berasal dari kata latin movere yang berarti dorongan, daya penggerak atau kekuatan yang menyebabkan suatu tindakan atau perbuatan.dengan adanya program keselamatan dan kesehatan kerja yang baik tentu akan dapat memotivasi karyawan untuk bekerja lebih baik. Demikian pula sebaliknya jika program keselamatan dan kesehatan kerja tidak baik maka akan menurunkan motivasi karyawan menjadi lemah. Motivasi karyawan untuk bekerja juga akan kuat jika peralatan keselamatan kerja yang lengkap, baik dan sempurna. Selain itu, karyawan yang sehat akan terdorong kuat untuk melakukan aktivitas kerjanya. Demikian pula sebaliknya jika karyawan tidak sehat tentu tidak akan termotivasi untuk melakukan pekerjaannya atau motivasinya menjadi lemah. Akan tetapi tidak demikian yang terjadi pada PT Roy Jaya Textile, dengan lemahnya penerapan keselamatan dan kesehatan kerja tidak menjadikan motivasi karyawan menjadi lemah. Hal ini salah satunya ditunjukkan dengan terpenuhinya target produksi yang diberikan perusahaan kepada karyawan. Dengan minimnya jaminan akan keselamatan dan kesehatan yang diterima karyawan, perusahaan tetap mampu menghasilkan produk sesuai dengan target yang sudah mereka tentukan, yang artinya karyawan tetap menjalankan pekerjaannya dengan baik meskipun keselamatan dan kesehatan mereka belum terjamin dengan benar. Hal ini sejalan dengan salah satu manfaat motivasi kerja menurut Arep dan Hendri (2003:19)yaitu pekerjaan akan selesai dengan tepat, artinya pekerjaan diselesaikan sesuai standar yang benar dan dalam skala waktu yang telah sudah ditentukan. Informasi ini didapatkan melalui wawancara dengan penanggung jawab pabrik, yaitu Pak Otong. Beliau menyatakan bahwa meskipun penerapan keselamatan dan kesehatan kerja terbilang lemah, para karyawan selalu bisa mencapai target pekerjaan yang diberikan oleh perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari terpenuhinya target produksi perusahaan, sehingga tidak menghambat pada proses penjualan, karena pabrik ini sudah memiliki konsumen tetap yaitu beberapa perusahaan yang

6 ada di kawasan Majalaya, yang mengharuskan perusahaan rutin mengirim produk pada konsumen-konsumen tersebut. Selain itu, untuk mengetahui motivasi kerja karyawan pada PT Roy Jaya Textile, maka penulis melakukan pra survey kepada 10 responden yaitu karyawan-karyawan bagian produksi di PT Roy Jaya Textile. Berikut adalah hasil pra survey dari variabel motivasi kerja. Tabel 1.2 Data Hasil Pra Penelitian Pada 10 Karyawan Mengenai Motivasi Kerja Karyawan PT Roy Jaya Textile Kategori Jawaban No Pernyataan Total Total YA TIDAK 1 Atasan memberikan dorongan dan semangat untuk bekerja lebih baik 2 Karyawan memiliki hubungan komunikasi yang baik dengan atasan 3 Karyawan memiliki hubungan komunikasi yang baik dengan rekan kerja Sumber: Data Pra Survey Penelitian (2016) Skor Skor 8 80% 2 20% 7 70% 3 30% 8 80% 2 20% Dari tabel 1.2 dapat diketahui bahwa motivasi kerja karyawan dikatakan baik. Hal ini terlihat dari tanggapan positif yang diberikan sebagian besar karyawan pada pernyataan mengenai motivasi kerja. Hasil wawancara yang penulis dapatkan dari beberapa karyawan PT Roy Jaya Textile, sebagian besar dari mereka menuturkan bahwa meskipun dengan segala keterbatasan dalam keselamatan dan kesehatan kerja yang diberikan oleh perusahaan tidak selalu menurunkan motivasi mereka untuk bekerja. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap Motivasi Kerja Karyawan (Bagian Produksi) pada PT Roy Jaya Textile.

7 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah-masalah yang diidentifikasi adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana keselamatan kerja karyawan pada PT Roy Jaya Textil? 2. Bagaimana kesehatan kerjakaryawan pada PT Roy Jaya Textil? 3. Bagaimana motivasi kerja karyawan pada PT Roy Jaya Textil? 4. Seberapa besar pengaruh keselamatan kerja terhadap motivasi kerja karyawan pada PT Roy Jaya Textile? 5. Seberapa besar pengaruh kesehatan kerja terhadap motivasi kerja karyawan pada PT Roy Jaya Textil? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui keselamatan kerja karyawan pada PT Roy Jaya Textile. 2. Untuk mengetahui kesehatan kerja karyawan pada PT Roy Jaya Textile. 3. Untuk mengetahui motivasi kerja karyawan pada PT Roy Jaya Textile. 4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh keselamatan kerja terhadap motivasi kerja karyawan pada PT Roy Jaya Textile. 5. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kesehatan kerja terhadap motivasi kerja karyawan pada PT Roy Jaya Textile. 1.4 Kegunaan Penelitian Berdasarkan penelitian secara langsung ke lapangan yang dilakukan oleh peneliti diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak yang terkait: 1. Bagi Penulis Pelaksanaan penelitian ini bermanfaat untuk dapat mengetahui penerapan Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di perusahaan sebagai tambahan pengetahuan yang sebelumnya sudah di dapat dalam pendidikan formal.

8 2. Bagi Perusahaan Dengan penulisan penelitian ini semoga dapat dijadikan bahan evaluasi perusahaan dalam mengatasi kekurangan-kekurangan yang ada dalam perusahaan mengenai Keselamatan dan kesehatan kerja (K3). 3. Bagi Pihak Lain Diharapkan bisa menambah pengetahuan dan bisa membantu serta menjadi referensi bagi penelitian sejenis. 1.5 Sistematika Penelitian Adapun sistematika penulisan penelitian adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini berisi mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan sistematika penelitian. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini memuat teori-teori yang menjadi dasar pengetahuan yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini yang berhubungan dengan subjek penelitian. Selain itu, terdapat pula kerangka berpikir dan jurnal-jurnal yang digunakan untuk menunjang penelitian. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN Bab ini berisi deskripsi objek penelitian juga bagaimana penelitian akan dilaksanakan secara operasional. Oleh karena itu pada bagian ini akan menguraikan tentang variabel penelitian, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, dan metode analisis. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Di dalam bab ini diuraikan deskripsi implementasi alat uji terhadap objek penelitian, analisis data, interpretasi hasil dan argumentasi terhadap hasil penelitian. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan bab terakhir yang memuat kesimpulan dan saran yang berhubungan dengan hasil penelitian.