BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan karena peneliti ingin

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran sub pokok bahasan luas permukaan dan. Permukaan dan Volume Pisma dan Limas tegak.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (developmental

BAB III METODE PENELITIAN. karena peneliti ingin mengembangkan pembelajaran matematika berbasis

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran matematika realistik dengan langkah heuristik

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI DI KELAS VIII MTs NEGERI 2 SURABAYA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini tergolong jenis penelitian pengembangan (Development. dengan model integrated learning berbasis masalah.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (development

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), buku siswa, dan Lembar

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan yang digunakan adalah model pengembangan pembelajaran. Mambaul Ulum Simorejo yang berjumlah 22 siswa.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Research Development (penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. digolongkan jenis penelitian pengembangan, yaitu pengembangan RPP, LKS dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran. 1. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. data yang diperoleh tentang aktivitas guru, aktivitas siswa, hasil belajar, dan

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika. meliputi : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ), buku siwa, dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran

BAB IV DESKRIPSI PROSES PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran. Semmel, dan Semmel (1974) 4-D yang meliputi kegiatan pendefinisian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Research And Development (R & D) atau

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran. tanggal 06 Januari 2014 s/d 07 Januari Model pengembangan perangkat

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat model pembelajaran Missouri Mathematics Project

BAB V PEMBAHASAN. tidak dilakukan karena tahap penyebaran harus diadakan uji coba lebih dari satu. kali, sehingga tahap penyebaran tidak dilakukan.

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan (research and

BAB V PEMBAHASAN DAN HASIL DISKUSI PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. A. Proses Pengembangan Buku Teks dengan Pendekatan Kultural Matematika

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Buku Teks dengan Pendekatan Kultural

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran

DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA HASIL PENGEMBANGAN. define, design, develop, dan disseminate. Namun dalam pelaksanaannya,

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Proses Pengembangan Perangakat Pembelajaran. 1. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Pembelajaran Terpadu Tipe Nested dengan Setting

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI PENGEMBANGAN DAN ANALISIS DATA PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. program linear. Metode penelitian pengembangan merupakan metode penelitian

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Film Pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan karena peneliti ingin

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran. (define), perancangan (design), pengembangan (development), dan penyebaran

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif. Pada penelitian ini peneliti

Pengembangan LKM Dengan Pendekatan Quantum Learning untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Calon Guru

BAB IV DISKRIPSI DAN ANALISIS DATA HASIL PENGAMATAN. adalah model pengembangan 4-D yang telah dimodifikasi menjadi 3D, yang

berupa LKS berbasis Creative Problem Solving (CPS) pada pokok bahasan fungsi. Model pengembangan perangkat pembelajaran yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Prosiding Semnasdik 2016 Prodi Pend. Matematika FKIP Universitas Madura

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Proses Pengembangan Pembelajaran Matematika. 1. Deskripsi Waktu Pengembangan Pembelajaran Matematika

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL SETTING KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN PENDEKATAN PMR PADA MATERI LINGKARAN DI KELAS VIII SMPN 2 KEPOHBARU BOJONEGORO

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. muncul dalam proses belajar mengajar di kelas pada saat penerapan model

BAB V PEMBAHASAN. yaitu valid, praktis dan efektif dan dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MELATIH KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI PENELITIAN. A. Pembahasan Tentang Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA

BAB IV HASIL PENELITIAN. Pada bab ini akan di paparkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING PADA MATA KULIAH ALJABAR LINIER MATERI RUANG-n EUCLIDES.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang dipergunakan dalam penelitian adalah Research and

BAB III METODE PENELITIAN. B. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran

BAB V PEMBAHASAN. 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) langkah-langkah pembelajaran, waktu, perangkat pembelajaran, metode

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI KELAS XII IPA SMA NEGERI 1 BINAMU KAB. JENEPONTO

research and development untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN. A. Kevalidan dan Kepraktisan Perangkat Pembelajaran. 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Siti Masruha 21, Sunardi 22, Arika Indah K 23

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Pendekatan Kontekstual pada Kelas VII 2 SMP Negeri 26 Makassar

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING SETTING CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS pada

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION PADA EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP UMSurabaya I. Pendahuluan

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. langkah pengembangan yaitu menganalisis kurikulum. digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut.

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan suatu produk baru melalui proses pengembangan dan validasi.

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MELATIH KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA TULIS SISWA DI KELAS VIII

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penerapan dari model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan memperhatikan

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan karena peneliti ingin mengembangkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir. Perangkat pembelajaran yang akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah RPP, LKS dan Buku Siswa tentang materi Aljabar. B. Subyek Penelitian Dalam penelitian pengembangan ini yang menjadi subyek penelitian adalah siswa kelas VIIIA MTs Islamiyah Tulungagung Bojonegoro. C. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran Pada akhir bab II telah disebutkan bahwa model pengembangan perangkat pembelajaran yang disusun dalam penelitian ini mengacu pada jenis pengembangan model 4-D (four D model), yang terdiri dari 4 tahap. Keempat tahap tersebut adalah tahap pendefinisian (define), tahap perancangan (design), tahap pengembangan (development), dan tahap penyebaran (disseminate). Hasil penegembangan terbatas pada penelitian ini menghasilkan naskah final (draft final/perangkat final) dari pengembangan model kooperatif tipe STAD dengan pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir dan 77

78 pengembangan perangkat pada penelitian ini dibatasi hingga tahap pengembangan saja. Prosedur pengembangan perangkat pembelajaran model 4-D selengkapnya diuraikan sebagai berikut 63 : 1. Tahap Pendefinisian (define) Tahap ini bertujuan ini menetapkan dan mendefinisikan kebutuhankebutuhan pembelajaran dengan menganalisis tujuan dan batasan materi. Ada 5 langkah dalam tahap ini yaitu : a. Analisis Awal-Akhir Kegiatan analisis awal-akhir dilakukan untuk menetapkan masalah dasar yang diperlukan dalam pengembangan perangkat pembelajaran. Pada tahap ini dilakukan analisis pada sub pokok bahasan aljabar. b. Analisis Siswa Analisis siswa merupakan telaah tentang karakteristik siswa yang sesuai dengan rancangan dan pengembangan perangkat pembelajaran. Karakteristik ini meliputi latar belakang pengetahuan dan perkembangan kognitif siswa. c. Analisis Konsep Analisis konsep ditujukan untuk mengidentifikasi, merinci dan menyusun secara sistematis konsep-konsep yang relevan yang akan 63 Shoffan Shoffa, op.cit., h.31

79 diajarkan berdasarkan analisis awal-akhir. Analisis ini merupakan dasar dalam menyusun tujuan pembelajaran. d. Analisis Tugas Analisis tugas merupakan pengidentifikasian tugas/ ketrampilanketrampilan utama yang dilakukan siswa selama pembelajaran, kemudian menganalisisnya ke dalam suatu kerangka sub-ketrampilan-sub ketrampilan yang lebih spesifik. e. Perumusan / Spesifikasi Tujuan Pembelajaran Tahap ini dilakukan untuk merumuskan hasil analisis tugas dan analisis konsep menjadi indikator pencapaian hasil belajar. Rangkaian indikator pencapaian hasil belajar merupakan dasar dalam menyusun rancangan perangkat pembelajaran dan tes. 2. Tahap Perancangan (design) Pada tahap ini dilakukan perancangan draft perangkat pembelajaran. Di dalam tahap ini dilakukan penyusunan tes, pemilihan media, pemilihan format dan desain awal. a. Penyusunan Tes Dalam penelitian ini, peneliti tidak menyusun tes awal, hanya menyusun tes akhir (termasuk instrument) yang akan diberikan siswa, bertujuan untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi.

80 b. Pemilihan Media Pemilihan media dilakukan untuk menentukan media yang sesuai guna menyampaikan materi pelajaran. Proses pemilihan media disesuaikan dengan analisis tugas, analisis materi, kerakteristik siswa dan fasilitas yang tersedia di sekolah. c. Pemilihan Format Dalam penyusunan RPP, peneliti mengkaji dan memilih format RPP yang disesuaikan dengan kurikulum KTSP. d. Perancangan Awal Hasil tahap ini berupa rancangan awal perangkat pembelajaran yang merupakan draft I beserta instrument penelitian. 3. Tahap Pengembangan (development) Bertujuan untuk menghasilkan draft II perangkat pembelajaran yang telah direvisi berdasarkan masukan para ahli dan data yang diperoleh dari uji coba. Kegiatan pada tahap ini adalah penilaian para ahli, simulasi, dan uji coba lapangan. a. Penilaian Para Ahli Rancangan perangkat pembelajaran yang telah disusun pada tahap design (draf I) akan dilakukan penilaian/ divalidasi oleh para ahli (validator). Para validator tersebut adalah mereka yang berkompeten dan mengerti tentang penyusunan perangkat pembelajaran model kooperatif tipe STAD dengan pembelajran peningkatan kemampuan berpikir dan

81 mampu memberi masukan/saran untuk menyempurnakan perangkat pembelajaran yang telah disusun. Saran-saran dari validator tersebut akan dijadikan bahan untuk merevisi draf I yang mengahsilkan perangkat pembelajaran draf II. b. Simulasi Simulasi bertujuan untuk mengecek keterlaksanaan perangkat pembelajaran, kecocokan waktu, kerja alat dan sebagainya. c. Uji Coba Terbatas Perangkat permbelajaran yang telah dihasilkan (draf II) selanjutnya diujicobakan di kelompok yag menjadi subyek penelitian. Tujuan dari uji coba adalah untuk mendapatkan masukan langsung dari guru, siswa, dan para pengamat terhadap perangkat pembelajaran yang telah disusun dan melihat kecocokan waktu yang telah direncanakan dalam RPP dengan pelaksanaannya selama pelaksanaan uji coba. Pengamat mencatat semua respon, reaksi, aktivitas guru mengelola pembelajaran, aktivitas siswa dan respon siswa. Hasil uji coba ini akan digunakan untuk merevisi perangkat pembelajaran draf III (hasil pengembangan perangkat pembalajaran). Diagram alur pengembangan perangkat pembelajaran dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar 3.1.

82 Analisis Awal-Akhir Analisis Konsep Revisi Draf I (Draf II) Analisis Siswa Spesifikasi Tujuan Pembelajaran Perancangan Awal Perangkat pembelajaran (draft I) Simulasi Uji Coba Revisi Draf II Analisis Tugas Penilaian Ahli (Draf I) DEFINE DESIGN DEVELOPMENT Perangkat Final (Draf III) Gambar 3.1 Modifikasi Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran dari Thiagarajan

83 D. Prosedur Penelitian Desain penelitian dalam uji coba pada tahap develop akan menggunakan desain one-shout case study yaitu suatu pendekatan dengan menggunakan 1 kali pengumpulan data. Desain penelitian ini digambarkan : X O X = perlakuan, yaitu pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan peningkatan kemampuan berpikir O = hasil observasi setelah dilakukan perlakuan, yaitu mendeskripsikan aktivitas siswa, keterlaksanaan sintaks pembelajaran, respon siswa dan hasil belajar siswa. E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data pengembangan yang disusun dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Data Validasi Ahli Data validasi para ahli kemudian dianalisis secara deskriptif dengan menelaah hasil penilaian para ahli terhadap perangkat pembelajaran. Hasil telaah digunakan sebagai masukan untuk merevisi/ menyempurnakan perangkat pembelajaran yang digunakan.

84 2. Data Aktivitas Siswa Untuk memperoleh data aktivitas siswa selama berlangsungnya pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir, dimulai dari guru membuka pelajaran dan menutup pelajaran. Data diperoleh dengan menggunakan lembar observasi aktivitas siswa. 3. Data Keterlaksanaan Sintaks Pembelajaran Untuk memperoleh data tentang keterlaksanaan pembelajaran selama berlangsungnya pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir, dimulai dari guru membuka pelajaran sampai menutup pelajaran. Data diperoleh dengan menggunakan lembar pengamatan keterlaksanaan RPP. 4. Data Respon Siswa Untuk memperoleh data respon siswa terhadap pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir setelah berakhirnya proses pembelajaran. Data diperoleh dengan menggunakan angket respon siswa. 5. Data Hasil Belajar Siswa Untuk memperoleh data hasil belajar siswa selama proses pembelajaran. Data diperoleh melalui tes hasil belajar setelah berakhirnya proses pembelajaran.

85 6. Data Hasil Catatan Lapangan Untuk memperoleh data tentang waktu proses pengembangan perangkat. Data diperoleh melalui catatan-catatan kecil untuk proses pengembangan. F. Instrumen Penelitian 1. Lembar Validasi Perangkat Pembelajaran Instrumen ini digunakan untuk mendapatkan data mengenai pendapat para ahli (validator) terhadap perangkat pembelajaran yang disusun pada draft I sehingga menjadi acuan/ pedoman dalam merevisi perangkat pembelajaran yang disusun. 2. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Instrumen ini digunakan untuk mendapatkan data tentang aktivitas siswa selama pembelajaran. Pengamatan dilakukan selama pembelajaran berlangsung (dari awal pembelajaran sampai berakhir pembelajaran) dan pengamatan dilakukan oleh 2 orang pengamat. 3. Lembar Keterlaksanaan Sintaks Pembelajaran Instrumen digunakan untuk mendapatkan data tentang keterlaksanaan pembelajaran selama berlangsungnya pembelajaran. Pengamatan dilakukan 1 orang pengamat terhadap siswa.

86 4. Lembar Angket Respon Siswa Instrumen ini disusun untuk mendapatkan data mengenai pendapat siswa terhadap materi pembelajaran. Selain itu juga ingin mengetahui minat siswa untuk mengikuti kegiatan berikutnya. 5. Tes Hasil Belajar Instrumen ini disusun untuk mendapatkan data mengenai hasil belajar siswa, apakah rata-rata hasil belajar siswa memenuhi batas ketuntasan. 6. Catatan Lapangan Instrumen ini disusun untuk mendapatkan data mengenai proses waktu pengembangan perangkat pembelajaran. G. Teknik Analisis Data 1. Data Validasi Perangkat Analisis data hasil validasi perangkat pembelajaran dilakukan dengan mencari rata-rata tiap kategori dan rata-rata tiap aspek dalam lembar validasi, hingga akhirnya didapatkan rata-rata total penilaian validator terhadap masing-masing perangkat pembelajaran. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut : 64 64 Ikhsan Wahid Sumaryono, Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Realistik untuk Melatihkan Kemampuan Berpikir Kritis. Skripsi. (Jurusan Pendidikan Matematika: Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Surabaya. 2010), h. 78

87 a) Mencari Rata-rata Tiap Kategori dari Semua Validator RK i = n j = 1 n V ji Keterangan: RK i : rata-rata kategori ke V ji : skor hasil penilaian validator ke-j terhadap kategori ke-i : banyaknya validator b) Mencari Rata-rata Tiap Aspek dari Semua Validator RA = i n j = 1 RK n ji Keterangan: RA i : rata-rata aspek ke RK : rata-rata kategori ke-j terhadap aspek ke-i : banyaknya kategori dalam aspek ke-i c) Mencari Rata-rata Total Validitas VR n = i = 1 n RA i Keterangan: VR : rata-rata total validitas RA i : rata-rata aspek ke-i

88 : banyaknya aspek Untuk menentukan kategori kevalidan suatu perangkat diperoleh dengan mencocokkan rata-rata ( x ) total dengan kategori kevalidan perangkat pembelajaran menurut Khabibah, sebagai berikut 65 : Tabel 3.1 Kriteria Pengkategorian Kevalidan Perangkat Pembelajaran Interval Skor 4 VR 5 3 VR < 4 2 VR < 3 1 VR < 2 Kategori Kevalidan Sangat valid Valid Kurang valid Tidak valid Keterangan : VR adalah rata-rata total hasil penilaian validator terhadap perangkat pembelajaran meliputi RPP, buku siswa dan LKS. Perangkat dikatakan valid jika interval skor pada semua rata-rata berada pada kategori "tinggi" atau "sangat tinggi". Untuk mengetahui kepraktisan perangkat pembelajaran, terdapat lima kriteria penilaian umum perangkat pembelajaran dengan kode nilai sebagai berikut : 65 Siti Khabibah, Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika dengan Soal Terbuka untuk Meningkatkan Kreatifitas Siswa Sekolah Dasar, Disertasi, (Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Surabaya, 2006), h.90.t.d

89 Tabel 3.2 Kriteria Penilaian Kepraktisan Perangkat Pembelajaran Kode Nilai A B C D Keterangan Dapat digunakan tanpa revisi Dapat digunakan dengan sedikit revisi Dapat digunakan dengan banyak revisi Tidak dapat digunakan RPP dikatakan praktis jika ahli dan praktisi menyatakan bahwa RPP tersebut dapat digunakan dilapangan dengan sedikit revisi / tanpa revisi. 2. Data Pengamatan Aktivitas Siswa Hasil analisis penilaian terhadap lembar pengamatan aktivitas siswa diperoleh dari deskripsi hasil pengamatan aktivitas siswa. Data ini merupakan deskripsi aktivitas siswa dari hasil pengamatan mengenai pelaksanaan proses pembelajaran dalam uji coba di lapangan, yang dianalisis dengan menggunakan rumus : Frekuensi aktivitas yang muncul Aktivitas pembelajaran = 100% Frekuensi seluruh aktivitas Penentuan kriteria keefektifan aktivitas siswa berdasarkan pencapaian waktu ideal yag ditetapkan dalam menyusun RPP dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir.

90 Tabel 3.3 Kriteria Waktu Ideal untuk Aktivitas Siswa No Aktivitas Siswa 1 Mendengarkan / memperhatikan penjelasan guru Membaca / memahami masalah 2 kontekstual di buku siswa / LKS Menyelesaikan masalah / 3 menemukan cara dan jawaban masalah Menulis yang relevan (mengerjakan 4 kasus yang diberikan oleh guru) Berdiskusi, bertanya, 5 menyampaikan pandapat / ide kepada teman atau guru Menarik kesimpulan suatu prosedur 6 / konsep Perilaku siswa yang tidak relevan 7 dengan KBM Persentase Efektif (p) Waktu Ideal Toleransi (%) (%) 15 10 p 20 19 14 p 24 18 13 p 23 19 14 p 24 19 14 p 24 11 6 p 16 0 0 p 5 Aktivitas siswa dikatakan efektif jika waktu yang digunakan untuk setiap yang diamati pada setiap RPP siswa sesuai dengan alokasi waktu ideal yang terlihat dalam RPP dengan toleransi 5%. 66 3. Data Pengamatan Keterlaksanaan Sintaks Pembelajaran Keterlaksanaan langkah-langkah kegiatan pembelajaran akan diamati oleh 1 orang pengamat yang sudah dilatih sehingga dapat mengoperasikan lembar pengamatan dengan keterlaksanaan sintaks pembelajaran. Penyajian keterlaksanan dalam bentuk pilihan, yaitu terlaksana dan tidak terlaksana. 66 Shoffan Shoffa, Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika,.. h.52

91 Skala presentase untuk menentukan keterlaksanaan RPP dengan menggunakan rumus sebagai berikut : % keterlaksa naan = banyak langkah yang terlaksana x 100% banyak langkah yang direncanak an Penilaian keterlaksanaan pembelajaran dilakukan dengan mencocokkan hasil rata-rata total skor yang diberikan dengan kriteria sebagai berikut : 3,00 < RT 4,00 : Sangat baik 2,00 < RT 3,00 : Baik 1,00 < RT 2,00 : Kurang Baik RT 1,00 : Tidak Baik Penentuan kriteria keefektifan keterlaksanaan sintaks pembelajaran berdasarkan persentase keterlaksanaan RPP dalam pembelajaran dan penilaiannya. Keterlaksanaan sintaks pembelajaran dikatakan efektif jika waktu yang digunakan setiap aspek pada setiap RPP dengan persentase yang diperoleh 75% dengan penilaian baik atau sangat baik. 67 4. Data Respon Siswa Terhadap Pembelajaran Data yang diperoleh berdasarkan angket tentang respon siswa terhadap perangkat pembelajaran dan kegiatan pembelajaran dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif, yaitu menghitung persentase tentang pernyataan yang diberikan. 67 Shoffan Shoffa, op.cit., h.53

92 Angket respon siswa digunakan untuk mengukur pendapat siswa terhadap perangkat baru, dan kemudahan memahami komponen-komponen : materi/ isi pelajaran, format buku siswa, dan tujuan pembelajaran, LKS, suasana belajar, dan cara guru mengajar serta minat penggunaan, kejelasan penjelasan dan bimbingan guru. Persentase respon siswa dihitung dengan menggunakan rumus : persentase respon siswa = A B x 100 % Keteranagan : A = proporsi siswa yang memilih B = jumlah siswa (responden) Analisis respon siswa terhadap proses pembelajaran ini dilakukan dengan mendeskripsikan respon siswa terhadap proses pembelajaran. Persentase tiap respon dihitung dengan cara, jumlah aspek yang muncul dibagi dengan seluruh jumlah siswa dikalikan 100%. Angket respon siswa diberikan kepada siswa setelah seluruh kegiatan belajar mengajar selesai dilaksanakan. Reaksi siswa dikatakan positif jika 70% atau lebih siswa merespon dalam kategori positif (senang, berminat, dan tertarik). 68 5. Data Hasil Belajar Siswa Hasil belajar siswa dapat dihitung secara individual dan secara klasikal. Hasil belajar siswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah skor siswa yang diperoleh dengan mengerjakan tes hasil belajar yang diberikan setelah 68 Ibid.,

93 berakhirnya proses pembelajaran. Berdasarkan kriteria ketuntasan minimal yang telah ditetapkan MTs Islamiyah Tulungagung, maka siswa dipandang tuntas secara individual jika mendapatkan skor 70 dengan pengertian bahwa siswa tersebut telah mampu menyelesaikan, menguasai kompetensi, atau mencapai tujuan pembelajaran. Sedangkan keberhasilan kelas (ketuntasan klasikal) dilihat dari jumlah peserta didik yang mampu menyelesaikan atau mencapai skor minimal 70, sekurang-kurangnya 75% dari jumlah siswa yang ada di kelas tersebut. Persentase ketuntasan klasikal dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : jumlah siswa yang tuntas Persentase ketuntasan = 100% jumlah seluruh siswa