Bab 1. Sebuah suara telah membangunkanku dipagi hari ini. Ah suara ini berisik sekali.

dokumen-dokumen yang mirip
CINTA TELAH PERGI. 1 Penyempurna

TUGAS PERANCANGAN FILM KARTUN. Naskah Film Dan Sinopsis. Ber Ibu Seekor KUCING

Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan.

Pemilik jiwa yang sepi

Persahabatan Itu Berharga. Oleh : Harrys Pratama Teguh Sabtu, 24 Juli :36

ANTARA DENDAM DAN CINTA. Oleh: Sri Rahmadani Siregar

Hy sobat, sebelumnya aku belum memperkenalkan diri, aku kekey lebih. tepatnya Keyla Syakira. Sebenarnya aku bisa dibilang siswi yang lumayan aktif

Sayang berhenti menangis, masuk ke rumah. Tapi...tapi kenapa mama pergi, Pa? Masuk Sayang suatu saat nanti pasti kamu akan tahu kenapa mama harus

***** 2 Bintang Bersinar di Negeri Berlian

Surat Cinta Untuk Bunda Oleh : Santi Widiasari


Aku Tidak Mengerti Orang Biasa

Ingatan lo ternyata payah ya. Ini gue Rio. Inget nggak? Rio... Rio yang mana ya? Ok deh, gue maklum kalo lo lupa. Ini gue Rio, senior lo di Univ

2. Gadis yang Dijodohkan

Awalnya aku biasa saja tak begitu menghiraukannya, karena aku menganggap, dia sedang melampiaskan

huh, akhirnya hanya mimpi, ucapnya sambil mengusap dada.

[Fanfic] Sebuah gambar aneh menarik perhatianmu. Gambar itu jelek, tapi memiliki sesuatu yang membuatmu penasaran. Cast : Kalian yang membaca~

LESTARI KARYA TITIS ALYCIA MILDA

Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/ :41:24

CHAPTER 1. There s nothing left to say but good bye Air Supply

SAHABAT PERTAMA. Hari Senin pagi, Lisha masih mandi. Padahal seharusnya ia sudah berangkat sekolah.

Semalam Aldi kurang tidur. Hujan deras ditambah. Rahasia Gudang Tua

"Tapi mimpi itu inspirasi. Aku ragu untuk melangkah tanpa aku tau mimpiku."

Cinta, bukan satu hal yang patut untuk diperjuangkan. Tapi perjuangan untuk mendapatkan cinta, itulah makna kehidupan. Ya, lalu mengapa...

Yui keluar dari gedung Takamasa Group dengan senyum lebar di wajahnya. Usaha kerasnya ternyata tak sia-sia. Dia diterima berkerja di perusahaan itu

Ramadan di Negeri Jiran

DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Belajar Memahami Drama

Fiction. John! Waktunya untuk bangun!

Bodoh Sekali. Oleh: Ga Hyun

IBU DAN CINTA INT.DI DAPUR TEMPAT IBU MULYADI MEMASAK(PAGI)

Pagi hari di sekolah didalam kelas ada 3 orang anak murid yang sedang berbincang-bincang. Yaitu Ditra, Dila, Tantri, DITRA.

Pertama Kali Aku Mengenalnya

STOP Hakimi Aku. The Stories *** Tapi... apa itu mungkin, Tuhan? Aku tahu betul kalau. harapan ini sudah melampaui kodratku sebagai laki-laki yang

BROADCASTING TV MIDTERMS

Damar, apakah pada akhirnya mereka ini bisa benar-benar pulang?

membentak-bentak mereka apabila mereka tidak melakukan hal-hal yang Riani inginkan. Semua pelampiasan amarahnya kepada semua orang selalu dia tujukan

Juli Milik kita. Aku sudah sampai depan RS Margono. siap. menunggu. engga usah kaget, aku bisa. menit aku sampai, tunggu ya mas

PERANCANGAN FILM KARTUN SINOPSIS DAN NASKAH FILM PENDEK (POLA C.VOLGER) Ujian MID Perancangan film kartun

ALBINO. Written by Aprilia Rahayu ( ) (Copyright 2011)

Mencintai, adalah satu kata bermakna kompleks yang dapat mengubah seluruh hidup manusia. Mencintai adalah aku dan kamu. Dia dan orang lain.

BAB III ASAL USUL MUALLAF DAN MOTIVASINYA MASUK ISLAM

"ne..cheonmaneyo" jawab Yunho mewakili DBSK sambil sedikit membungkuk.

Bab 1. Awal Perjuangan

DI BALIK DINDING. Apa ya, yang berada di balik dinding itu?, selalu dan selalu dia bertanya-tanya

ROSE PAPPER AND BLOODY LILY Part 1

HANYA KAMU BAB 1 AMANDA

Marwan. Ditulis oleh Peter Purwanegara Rabu, 01 Juni :25

sebenarnya saya terlambat karena saya terlambat bangun, maafin saya Pak, saya sudah berbohong dan terlambat. Pak Guru memukul meja, sambil berkata,

AKHIR PERJALANAN. ( Kisah Tentang Kehidupan ) Aghana V Idents. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Arif Rahman

Oleh: Windra Yuniarsih

Flower 1. Enam Tahun yang Lalu

Kanuna Facebook on September 07, 2011 Prolog

Keberanian. Dekat tempat peristirahatan Belanda pada zaman penjajahan, dimulailah perjuangan nya.

The Coffee Shop Chronicles

SINOPSIS FILM PREMONITION

UJIAN TENGAH SEMESTER PERANCANGAN FILM KARTUN

Level 2 Pelajaran 12

Mungkin mereka tidak akan menemuiku, ujarku dalam hati.

Pelajaran 09: KATA KOTOR YANG TERKUTUK Hati-hati dengan Kata-katamu! 31 Agustus 2013

Sinar yang Hilang. Ketika Takdir Menyapa 1

CERITA, INGATAN, DAN KENANGAN. By MID A.K.A ICHISAN A.K.A NEKOVA LIGHT NOVEL SERIES BAB I UNTUK SEMUA YANG MENDUKUNGKU AKU UCAPKAN TERIMAKASIH

Anam Rufisa. Catatan Anak Kelinci. Penerbit. Ana Monica Rufisa

Di Unduh dari : Bukupaket.com

sudah rapi kembali setelah dicukur. Ruangan-ruangan didalam bangunan ini sangat

Sang Pangeran. Kinanti 1

Hai Cindy selamat ya sudah jadi anak SMU Suara yang sudah tak asing lagi baginya.

Anak laki-laki itu segera mengangkat kakinya. Maaf, ujarnya, sementara si anak

KARENA KASIH Sebuah fragmen berdasarkan perumpamaan Anak Yang Hilang

Antara keingin- an dan hasrat serta pengorbanan Ber- bagi

Pada suatu hari saat aku duduk di bangku sudut sekolah, tiba-tiba seseorang menepuk pundakku dari belakang.

Lingkungan Sehat, Nyaman Dilihat, Gairah Meningkat!

PIPIN, KAKEK, DAN KERETA API. El Johan Kristama

KISAH DUA SAUDARA ADANG SUTEJA HADIYANTO TRUE STORY

Dengan senyum aku menyapanya. Tapi dia tidak merespon dan tetap saja membaca sebuah novel. Sekali lagi aku mengulangi sapaanku.

CINTA 2 HATI. Haii...! Tiara terkejut, dan menatap pada pria itu. Pada saat itu, ternyata pria itu juga menatap kearah Tiara. Mereka saling menatap.

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 8. MENULIS TERBATASLatihan Soal 8.1

Untuk Speakers, Okky Avianty, Januari-02. dan keponakan paling kepo sedunia. -Deniz Rausan Fikri.

Beras Warisan Sang Istri

Tuyul Pak Dodi. AlIn 1 Galang The Scout

TUGAS UJIAN PERANCANGAN FILM KARTUN NASKAH FILM. Disusun Oleh :

Chapter 1. Baik, selagi kalian mencatat, saya absen.

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB)

DESSA FITRI MASINTA DEWI

NADIA AKU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Aku memeluk Ayah dan Ibu bergantian. Aroma keringat menusuk hidungku. Keringat yang selama ini menghiasi perjuangan mereka membesarkanku. Tanpa sadar

Terdengar suara ayam berkokok yang menandakan hari sudah mulai pagi, aku pun bangun untuk siap-siap berangkat sekolah. Nama ku Dinda aryani aku masih

BAB II RINGKASAN CERITA. sakit dan mengantarkan adik-adiknya ke sekolah. Karena sejak kecil Lina

Gereja untuk Apa? Ef.1:1-14. Pdt. Andi Halim, S.Th.

Tante, please... Saya benar-benar membutuhkan bantuan. Pemuda itu tampak memohon. Tapi... Ini menyangkut hidup mati seseorang, tante!

ketertiban biasakanlah mematuhi tata tertib tata tertib melatih sikap disiplin sejak kecil kita disiplin sudah besar jadi orang berguna

TUGAS TAKE HOME MID PERANCANGAN FILM KARTUN

Pelajaran 02: BERTUMBUH KUAT DALAM YESUS Waktu yang Terbaik 13 Juli 2013

Aku belajar bahwa tawa dan airmata bukan sesuatu yangg memalukan, Aku mau menjadi rajawali yang siap setiap saat melewati badai hidup dan tak akan

Hari Raya Korban? (Idul Adha)

Bagian 1 : Tak Kan Kubiarkan Kau Merebutnya Dariku!

Part 1 : Aku Menghajar Nenek-Nenek Dengan Cangkul

Pasang Surut Ombak Segare Sopianus Sauri XII IPA

GURU. Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru. Ayo silahkan perkenalkan diri.

Transkripsi:

Bab 1 Sebuah suara telah membangunkanku dipagi hari ini. Ah suara ini berisik sekali. "Ricky, ayo bangunlah nak! Hari ini kan hari minggu, kita harus pergi ke gereja Ricky. Ayo bangunlah nak!" Yah ibuku dengan suara cemprengnya telah membangunkanku dari mimpi indahku. Yup! Perkenalkan, namaku Ricky. Umurku 23 tahun. Aku adalah anak kedua dari dua bersaudara. Kakakku bernama Meylanie. Kak Meylanie sudah menikah sejak 2 tahun lalu dan memiliki seorang anak yang masih berumur satu tahun. Aku kuliah dan mengambil jurusan desain grafis. Yaitu jurusan yang bergerak dibidang pembuatan desain dan juga animasi. Aku suka sekali menggambar animasi, makanya aku memilih masuk ke jurusan itu. Aku sudah lulus kuliah sejak 3 bulan lalu dan bergelar Sarjana Saat ini aku masih belum bekerja. Yah lebih tepatnya aku masih melamar pekerjaan di beberapa tempat, termasuk perusahaan diluar negeri. Aku memiliki darah keturunan chinese, kakekku adalah asli orang China. Sedangkan nenekku keturunan Jawa. Meskipun aku memiliki darah chinese, aku sama sekali tidak bisa bahasa China. Lagipula aku tidak perlu mempelajarinya karena aku adalah orang indonesia. Jadi aku harus mencintai budaya serta bahasa indonesia. Keluarga kami adalah penganut agama kristen yang sangat taat. Maklum saja, ayahku adalah seorang pendeta. Jadi wajar saja kalau keluarga kami taat terhadap agama yang kami anut. Kecuali aku. Karena ketika aku mendengarkan nyanyian gereja, aku sering merasa mengantuk. Bukan karena keindahan nyanyiannya, namun kejenuhan sering melandaku ketika di gereja. Bahkan tidak jarang aku tertidur ketika kebaktian berlangsung. "Ckckck... anak ini hobi sekali tidur. Hey bangunlah!" Aku kaget sekali mendengar suara ibuku. Ah sepertinya ibuku hobi membuatku jantungan.

" Ibu, kau hobi sekali mengagetkanku." aku memajukan bibirku beberapa senti. Ah ternyata kebaktian sudah selesai. " Ckckck... Kalau ayahmu tahu ini, pasti kau akan dimarahi habis-habisan olehnya." Kata ibuku. Tidak lama kemudian, ayahku menghampiri kami. "Ada apa ini?" Kata ayahku. " Em... tidak apa-apa ayah." Kata ibuku. "Hm... Sudahlah bu, ayo kita pulang." Kataku. Kami lalu pulang bersama-sama. Di siang hari yang cerah, aku sedang bermain game menggunakan laptopku. Namun sebuah email masuk telah merusak konsentrasiku karena aku sedang berperang melawan penjahat. Maklum saja, aku sedang bermain game online. Game yang sedang populer dikalangan pemuda sepertiku. Namun karena rasa penasaran, aku pun membuka email tersebut. " Ah sepertinya ini email dari sebuah perusahaan." Pikirku. Aku pun melanjutkan membaca email tersebut. Email tersebut adalah dari perusahaan asing. Perusahaan yang tepatnya berada di negara Malaysia. Perusahaan yang bergerak di bidang animasi tersebut telah membuat beberapa film animasi yang telah sukses baik di negara Malaysia maupun di beberapa negara lain, termasuk di Indonesia. Mereka menginginkanku untuk melakukan interview di Malaysia. Aku ingat sekali, aku memang pernah mengirimkan CV di perusahaan ini. Namun aku tidak menyangka jika perusahaan ini akan memanggilku meskipun itu masih dalam tahap interview. "Ah sepertinya ini kesempatan emas untukku." Pikirku. Segera aku memberitahu seluruh keluargaku. Mereka terlihat senang sekali.

" Wah! Selamat ya sayang." Kata Ibuku. Beliaupun langsung mencium pipiku. " Ibu, ini masih belum apa-apa. Kau tak perlu memberiku selamat dulu. Bahkan kau sampai mencium pipiku begini." Kataku. " Tidak apa-apa nak. Ibu hanya memberikan restu ibu kepadamu. Memang tidak boleh?" Kata ibu. Aku pun tersenyum sambil memeluk beliau dan berkata. " Tentu saja tidak apa-apa bu..." Hari ini aku berangkat ke Malaysia untuk melakukan interview. beberapa barang telah aku persiapkan. Namun ibuku membuatku kesal, karna ibu memasukan barang-barang yang sebenarnya tidak perlu dibawa. Karna aku hanya tinggal satu hari disana. " Ibu, kau ini apa-apa'an sih? Aku ini baru mau interview bu, bukan pindah rumah." Begitulah kataku. " Sudahlah nak, kau pasti diterima disana." Begitu kata Ibu. " Tapi tidak mungkin secepat itu bu." Aku pun memajukan bibirku sambil membawa barang-barangku. "Ricky!" Ayahku tiba-tiba memanggilku. " Bawalah ini. Ini adalah pegangan hidup kita. Jangan sampai kau meninggalkan ini nak!" Kata ayahku. Ternyata Ayahku memberikan alkitab padaku. Aku pun menerimanya. " Sudah sana, berangkatlah nak. Semoga Tuhan memberkatimu nak." Kata ibuku sambil mencium keningku. Begitu pula ayahku. " Baiklah ayah, ibu, aku pamit dulu. Byeee." Aku pun masuk kedalam mobil.

Aku sudah berada di dalam pesawat, namun pesawat masih belum berangkat. " Hm... baiklah. Sambil menunggu, aku akan membacanya." Pikirku. Aku pun mengambil alkitab dan membacanya. Lalu ada seorang gadis yang menyentuh pundakku. " Permisi, boleh saya duduk disini?" Kata gadis itu. " Ah tentu saja boleh. Silahkan." Aku pun mempersilahkan gadis itu duduk. Gadis itu pun duduk. Tanpa aku sadari, gadis itu melihatku, sementara aku masih membaca alkitabku. " Kau sedang membaca apa?" Kata Gadis itu. " Ah... Em... ini, ini alkitab." Kataku sambil tersenyum. " Oh begitu..." Kata gadis itu. Beberapa menit kemudian, aku pun selesai membacanya. " Oh iya, siapa namamu?" Kataku. gadis itu mengulurkan tangannya. " Namaku Dian. Dian Pratiwi. Kau sendiri, siapa namamu?" Katanya. aku pun menyambut uluran tangannya sambil tersenyum. " Ricky. Ricky Soedibjo." Kataku. Gadis berpenampilan tomboy dan berparas ayu itu pun tersenyum. " Senang berkenalan denganmu." Katanya. " Begitu juga aku." Kataku. " Ah... aku salut sekali denganmu, kau begitu taat terhadap agamamu. Aku yang seorang muslim saja tidak bisa taat terhadap agamaku sendiri." Kata Dian. " Kenapa begitu?" Kataku.

" Hm... entahlah, rasanya hidup itu tidak asyik jika kita terlalu taat dengan peraturan. Termasuk peraturan agama." Kata gadis itu sambil menghela nafasnya yang panjang. Aku pun mendengarkan perkataan gadis itu dengan seksama. " Tapi justru peraturan-peraturan itulah yang dapat menyelamatkan dirimu Dian. Agamamu akan menyelamatkanmu jika kau mentaatinya, begitu juga dengan agamaku." Kataku sambil tersenyum. "Aku ini adalah anak yang tidak beruntung. Keluargaku setiap hari sibuk bekerja. Dan jika mereka bertemu, mereka selalu bertengkar. Aku tidak punya teman untuk mencurahkan segala isi hatiku. Aku merasa Tuhan tidak adil padaku. Kenapa aku dilahirkan dari keluarga yang tidak harmonis? Aku marah terhadap Tuhan. Itu sebabnya aku tak mentaati perintah-nya." Kata gadis itu sambil menahan tangisnya. Aku pun diam untuk sejenak. "Bersyukurlah Dian, kau cobalah untuk melihat diluar sana. Diluar sana banyak anak yang tidak memiliki orang tua. Banyak diantara mereka yang orang tuanya sudah meninggal dan menyebabkan anak-anak itu hidup dijalanan. Mereka tidak bisa melihat orang tua mereka lagi di dunia ini. Sedangkan kau, kau masih beruntung Dian. Kau masih bisa melihat mereka..." Kataku. Namun aku tidak tahu apakah katakataku ini bisa menenangkannya atau tidak. Tangisan yang semula tertahan akhirnya tumpah juga. Dian, gadis yang baru saja aku kenal menangis dihadapanku. Sebenarnya aku pun juga merasakan hal yang sama dengan gadis ini. Mudah bagiku untuk mengatakannya pada gadis ini, namun sulit bagiku untuk menjalankannya. Selama ini aku menjalankan perintah agama bukan karena kemauanku sendiri. Melainkan karena ayahku adalah seorang pendeta. Dan keluargaku juga adalah keluarga yang taat dalam menjalankan perintah agama. Selain itu, ayahku adalah seorang calon gubernur yang sangat aktif dalam berkampanye. Aku tak ingin mempermalukannya dengan cara tidak menjalankan perintah agamaku atau mungkin mempermalukannya dengan hal lainnya. Itulah sebabnya aku menuruti segala kemauannya. Termasuk menjalankan perintah agamaku yang sebenarnya aku sendiri ragu untuk menjalankannya.

Begitu banyak pertanyaan tentang dunia ini yang menghampiriku namun tidak bisa aku jawab. Jujur saja, jauh di dalam hatiku aku menyimpan keraguan besar yang aku sendiri tidak tahu, keraguan macam apa ini? Keraguan inilah yang membuatku merasa kurang nyaman dengan semua ini. Kicauan Dian membuat lamunanku buyar begitu saja. "Ah maaf, baru kenal tapi aku sudah menangis dihadapanmu." Kata gadis itu sambil mengusap air matanya. "Tidak masalah, asalkan hatimu lega, aku pun senang." Kataku sambil tersenyum. Gadis itu pun mengalihkan pembicaraan. "Hm... sepertinya kau ini sedang mau interview. Benar kan?" Kata Dian. darimana dia bisa tau ya? " Bagaimana kau bisa tahu?" Kataku. " Haha... aku hanya menebaknya. aku pun juga akan interview." Kata Dian. Kami pun semakin larut dalam pembicaraan. ternyata Dian juga akan di interview di perusahaan yang sama denganku. Entah ini suatu kebetulan atau tidak, kami akan interview di tempat yang sama. Aku pun senang karena telah mendapatkan teman baru seperti Dian. Interview akan berlangsung. Pertanyaan yang dilontarkan pun aku yakin akan gampang-gampang susah untuk dijawab. " Tuhan Yesus, beri aku kemudahan untuk menjalankan semua ini." Aku mengepalkan tanganku dan berdoa demikian. sampai di kantor, aku terheran-heran. Bagaimana tidak heran, yang interview banyak sekali. Hampir saja nyaliku menciut melihat itu. Aku merenung sejenak. Aku mencoba meyakinkan diriku sendiri.

" Pasti bisa!" Begitulah pikirku. Dalam sebuah usaha, keyakinan itu harus. Karena keyakinan adalah modal dari sebuah kesuksesan. Karena jika kita jadi orang yang pesimis, bagaimana kita bisa sukses? Jika kita meragukan kemampuan dari diri kita sendiri, itu sama saja kita adalah pecundang yang tidak berani menghadapi kehidupan. "Ricky!" Aku mendengar suara teriakan dari seorang gadis. Ah ternyata itu Dian. Aku pun tersenyum melihat gadis itu. "Ah aku pikir aku terlambat, ternyata tidak." Kata Dian. Aku pun tersenyum. Kami berdua pun sama-sama menunggu untuk interview. Beberapa saat kemudian, namaku pun dipanggil. Aku pun berdiri dan berjalan menuju ruangan. "Semoga berhasil!" Kata Dian. Aku pun mengangguk. " Kau juga, semoga Tuhan memberkatimu!" Kataku. Interview pun selesai. Sesuai dengan dugaanku, pertanyaan yang dilontarkan saat interview gampang-gampang susah. "Aku serahkan semuanya kepada-mu Tuhan..." Pintaku. Aku pun Baru saja selesai makan. Ah rasanya makanan khas negara Malaysia tidak jauh berbeda dengan indonesia. Rasanya sama-sama enak. Tapi sayangnya karena aku terlalu bersemangat menyantapnya, makanan itu pun menodai bajuku. " Ah ini menyebalkan. Kenapa jadi kotor begini sih?" Aku hanya bisa mengomel dengan sendirinya. Namun disitu aku melihat ada sebuah masjid yang tidak jauh dari tempatku makan. " Hm... sepertinya aku bisa membersihkan bajuku disana." Aku pun membayar makanannya dan berjalan menuju masjid itu. Aku pun sampai di masjid itu dan berjalan menuju kran.

" Pak, mohon dilepas dulu sepatu dan alas kakinya." Aku sedikit kaget mendengar suara seorang wanita. Wanita itu ada di belakangku. Aku pun menghadap belakang untuk melihat wanita itu. Ya Tuhan, rasanya aku tak pernah melihat wanita secantik dan seanggun dia. Wanita itu menggunakan kerudung panjang yang menutupi rambutnya hingga rambut itu tak terlihat sama sekali. Bajunya yang panjang hingga menutupi lekuk tubuhnya. Serta rok panjang yang menutupi kakinya. Kulitnya yang putih bersih, serta wajah yang tanpa polesan make up sedikit pun. Memang terlihat sederhana, tapi tidak jemu untuk terus di pandang. Jika diperhatikan, sepertinya dia wanita indonesia. Terlihat sekali dari gaya bahasanya yang menggunakan bahasa indonesia. Bukan bahasa melayu. " Maaf pak, mohon sepatu dan alas kakinya dilepas terlebih dahulu." Wanita itu mengulangi kata-katanya. Hal itu membuatku tersadar dari lamunanku. " Kenapa harus dilepas?" Kataku. " Pak, tempat ibadah adalah tempat yang suci. Jadi tidak boleh terkena kotoran sedikitpun. Lagipula disitu sudah tertulis pak." Wanita itu menunjuk lantai yang bertuliskan "BATAS SUCI" " Ah maaf, saya tidak tahu. Kalau begitu saya akan melepaskannya." Aku pun melepaskan sepatu dan alas kakiku. " Kalau begitu saya permisi dulu. Assalamu'alaikum." Kata wanita itu. Aku terdiam sejenak. Aku tak tahu harus menjawab apa, aku tahu itu adalah ucapan salam bagi umat islam. Hingga akhirnya aku hanya bisa mengangguk dan melihat wanita itu hingga wanita itu benar-benar masuk di dalam masjid. Sepanjang hari itu, aku benar-benar tak mengerti dengan diriku sendiri. Wanita itu bilang kalau tempat ibadah itu adalah tempat yang suci. Jadi harus benar-benar bersih dari segala macam kotoran. Namun selama aku menjadi umat kristen, aku tak pernah menemukan tulisan "BATAS SUCI" di gereja. Apa yang membedakan masjid dan gereja sehingga membuat masjid harus benar-benar suci, sedangkan di gereja kami bebas untuk mengenakan sepatu dan sandal? Keduanya sama-sama tempat ibadah.

Namun keduanya memiliki peraturan yang sangat berbeda. Ah ini benar-benar membingungkan.