Program Kota Tanpa Kumuh(KOTAKU) adalah program pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman kumuh yang merupakan upaya strategis Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman, Ditjen Cipta Karya, dalam rangka meningkatkan peran masyarakat dan memperkuat peran Pemerintah Daerah sebagai nahkoda dalam percepatan penanganan kawasan kumuh dan mendukung gerakan 100-0-100 di perkotaan pada tahun 2016-2020, dalam rangka mewujudkan permukiman yang layak huni, produktif dan berkelanjutan dengan kolaborasi sebagai platform serta masyarakat sebagai pelaku penanganan kumuh
MAKSUD DAN TUJUAN Meningkatkan akses terhadap infrastruktur dan pelayanan dasar di kawasan kumuh perkotaan untuk mendukung terwujudnya permukiman perkotaan yang layak huni, produktif dan berkelanjutan. MANFAAT PROGRAM Meningkatnya akses masyarakat terhadap infrastruktur dan pelayanan perkotaan pada kawasan kumuh (a.l drainase; air bersih/minum; pengelolaan persampahan; pengelolaan air limbah; pengamanan kebakaran; Ruang Terbuka Hijau/Publik); Menurunnya luasan kawasan kumuh karena akses infrastruktur dan pelayanan perkotaan yang lebih baik; Terbentuk dan berfungsinya kelembagaan yaitu Pokja PKP ditingkat kota/kabupaten untuk mendukung program KOTAKU; Kebutuhan penerima manfaat terpenuhi dan puas dengan kualitas infrastruktur dan pelayanan perkotaan di permukiman kumuh. PRINSIP DASAR Pemda sebagai Nakhoda (Memimpin kerjasama dengan berbagai pemangku kepentingan baik sektor maupun aktor ditingkatan pemerintah serta melibatkan masyarakat dan kelompok peduli lainnya); Aspek penanganan kumuh mencakup kegiatan sosial ekonomi dan lingkungan (Tridaya); Sinergi Perencanaan tingkat masyarakat dan tingkat kota selama 3-5 tahun; Partisipatif, Kreatif dan Inovatif; Pengelolaan Lingkungan Sosial yang menjamin keberlanjutan; Akuntabilitas, Transparasi dan Keterbukaan; Investasi Penanganan Kumuh; Peran BKM/LKM dalam penanganan kumuh.
7 + 1 INDIKATOR PERMASALAHAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN BANGUNAN GEDUNG Ketidakteraturan dalam hal dimensi, orientasi dan bentuk kepadatan tinggi tidak sesuai dengan ketentuan dalam rencana tata ruang ketidaksesuaian dengan persayaratan teknis sistem struktur, pengamanan petir, penghawaan, pencahayaan, sanitasi dan bahan bangunan JALAN LINGKUNGAN kondisi permukaan jalan yang tidak dapat dilalui kendaraan dengan aman dan nyaman lebar jalan yang tidak memadai kelengkapan jalan yang tidak memadai PENYEDIAAN AIR MINUM ketidaktersediaan akses air minum tidak terpenuhinya kebutuhan air minum setiap individu tidak terpenuhinya kualitas air minum sesuai standar kesehatan DRAINASE LINGKUNGAN ketidakmampuan mengalirkan limpasan air hujan menimbulkan bau tidak terhubung dengan sistem drainase perkotaan PENGELOLAAN AIR LIMBAH ketidaktersediaan sistem pengelolaan air limbah ketidaktersediaan kualitas buangan sesuai standar yang berlaku tercemarnya lingkungan sekitar PENGELOLAAN PERSAMPAHAN ketidaktersediaan sistem pengelolaan persampahan ketidaktersediaan sarana dan prasarana pengelolaan persampahan tercemarnya lingkungan sekitar oleh sampah PENGAMANAN KEBAKARAN ketidaktersediaan sistem pengamanan secara aktif dan pasif ketidaktersediaan pasokan air untuk pemadaman yang memadai ketidaktersediaan akses untuk mobil pemadam kebakaran RUANG TERBUKA PUBLIK ketidaktersediaan lahan untuk ruang terbuka hijau (RTH) ketidaktersediaan lahan untuk ruang terbuka non hijau/ruang terbuka publik (RTP)
Letak geografis Kota Medan terletak antara 2 27-2 47 lintang utara dan 98 35-98 44 Bujur timur dengan ketinggian 2,5-37,5 m diatas permukaan laut. Dengan batas-batas sebelah utara, selatan, barat dan timur dengan kabupaten Deli Serdang. Berdasarkan Perda RDTR no. 2 Tahun 2015 Kota Medan memiliki luas sebesar 29.204,18 Ha. Kota Medan merupakan salah satu dari 33 Daerah Tingkat II di Sumatera Utara dengan luas daerah sekitar 265,10 km² dengan 21 kecamatan,151 kelurahan dan 2001 lingkungan. Kota ini merupakan pusat pemerintahan Daerah Tingkat I Sumatera Utara yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Deli Serdang di sebelah utara, selatan, barat dan timur. Sebagian besar wilayah Kota Medan merupakan dataran rendah yang merupakan tempat pertemuan dua sungai penting, yaitu Sungai Babura dan Sungai Deli.
No. Nama Kelurahan Luasan kumuh SK (Ha) Luasan Kumuh Verifikasi (ha) legal ilegal Batas di SK BATAS VERIFIKASI KUMUH BERDASARKAN SK (Link) KUMUH HASILVERIFIKASI (Link) 1 Belawan Sicanang 37,96 67,22 67,22 tidak ada Batas Fisik 5,9 dan 10 4,3,5,9,8,10,11,18,13,16,17 2 Polonia 1,87 9,91 9,66 0,25 tidak ada Batas Fisik 11 11 3 Petisah Tengah 1,45 5,02 4,56 0,46 tidak ada Batas Fisik 1,3,5 dan 7 1,3,5 dan 7 4 Tegal Sari Mandala III 5,83 5,83 5,23 0,6 tidak ada Batas Fisik 4,5,7,8,10 dan 12 4,5,7,8,10 dan 12 5 Sukamaju 2,93 10,05 3,68 6,37 tidak ada Batas Fisik 8,9 dan 10 9 dan 10 6 Titi Kuning 6,91 20,47 17,31 3,16 tidak ada Batas Fisik 6,8,9,12,13 dan 14 6,8,9,12,13, 14 dan 15 7 Sei Kera Hilir II 1,06 4,01 4,01 tidak ada Batas Fisik 2,7,8 dan 15 7,8 dan 15 8 Tegal Rejo 1,9 8,45 8,45 tidak ada Batas Fisik 4 dan 8 8 9 Sunggal 2,77 4,84 4,84 tidak ada Batas Fisik 11 10,11,12 10 Tanjung Gusta 0,71 9,75 9,75 tidak ada Batas Fisik 1 1 11 Tanjung Sari 0,61 2,34 2,34 tidak ada Batas Fisik 10 10 12 Aur 3,49 4,95 3,78 1,17 tidak ada Batas Fisik 3,4,8 dan 9 3,4 dan 9 13 Tegal Sari I 1,16 1,16 1,16 tidak ada Batas Fisik 10 10 14 Tegal Sari III 2,08 2,08 2,08 tidak ada Batas Fisik 6,8 dan 10 6,8 dan 10 15 Sei Kera Hulu 0,4 1,38 1,38 tidak ada Batas Fisik 1 1 16 Mabar 1,2 1,2 1,2 tidak ada Batas Fisik 11 dan 19 11 dan 19 17 Kota Bangun 3,5 3,5 3,5 tidak ada Batas Fisik 1 1 18 Tegal Sari Mandala II 11,1 21,83 21,83 tidak ada Batas Fisik 4,5,6,7 dan 8 4,5,6,7 dan 8 19 Gedung Johor 1,84 1,99 1,84 0,15 tidak ada Batas Fisik 5 5 20 Kedai Durian 0,75 2,32 1,64 0,68 tidak ada Batas Fisik 2 dan 1 2 dan 1 21 Pekan Labuhan 6,46 18,48 15,71 2,77 tidak ada Batas Fisik 14,23,24 dan 29 8,14,22,23,24,25,29 22 Tangkahan 5 8 8 tidak ada Batas Fisik 12 dan 9 23 Sei Mati 5 6 6 tidak ada Batas Fisik 2 24 Nelayan Indah 11,65 11,65 10,15 1,5 tidak ada Batas Fisik 6 dan 8 6 dan 8 25 Hamdan 7,28 13,75 7,02 6,73 tidak ada Batas Fisik 3,4,7,8 dan 9 3,4,7 dan 9 26 Terjun 2,45 6,90 6,90 tidak ada Batas Fisik 12 12 27 Labuhan Deli 19 19 19 tidak ada Batas Fisik 5,6,7 dan 8 5,6,7 dan 8 28 Gaharu 3,8 3,8 3,8 tidak ada Batas Fisik 9,10 dan 11 9,10 dan 11 29 Pulo Brayan Darat I 0,6 0,6 0,6 tidak ada Batas Fisik 1 dan 6 1 dan 6 30 Pulo Brayan Darat II 1,18 1,18 1,18 tidak ada Batas Fisik 1 dan 8 1 dan 8 31 Harjo Sari I 1,032 1,032 1,032 tidak ada Batas Fisik 5,6 dan 8 5,6 dan 8 32 Amplas 0,17 0,17 0,17 tidak ada Batas Fisik 3 3 33 Petisah Hulu 1,14 2,5 2,42 0,08 tidak ada Batas Fisik 7 dan 12 7 dan 12 34 Helvetia 1,57 1,57 1,57 tidak ada Batas Fisik 12 12 35 Dwikora 1,2 7,29 6,42 0,87 tidak ada Batas Fisik 11 11 36 Bandar Selamat 0,61 0 tidak ada Batas Fisik 8 Tdk Kumuh 37 Bantan 2,3 2,3 1,8 0,6 tidak ada Batas Fisik 12 12 38 Belawan Bahagia 11,18 30,13 15,13 5 tidak ada Batas Fisik 8,9,12,14 dan 19 2,8,9,12,14,16,18,19 39 Bagan Deli 7,43 8,74 8,74 tidak ada Batas Fisik 4,8,10 dan 14 3,4,5,6,7,10,13,15 40 Belawan Bahari 8,9 21,62 18,62 3 tidak ada Batas Fisik 3,8,9 dan 13 8 dan 10 41 Belawan I 7,82 20,67 20,67 tidak ada Batas Fisik 7,8,9,11,12,26,27,28,29,30 42 Belawan II 5 28,41 28,41 tidak ada Batas Fisik 29,30,32,33,35,36,37,43 29,30,31,32,33,34,35,36,37,43,44 TOTAL 200,292 402,09 332,76 59,43
KEGIATAN OUTPUT (KELUARAN) A. PERSIAPAN A.1. Workshop Persiapan Pendataan 100-0-100 Tingkat Kab/Kota A.2. Sosialisasi di tingkat Desa/Kel A.3. Penyiapan Peta Dasar & Peta Rona Awal Data Sekunder Peta Dasar Kel/Desa Kesamaan orientasi 7 Indikator Kumuh & Data 100-0-100 Kesepakatan konsep, Metode & Jadwal Data Sekunder Desa/Kel Data Monografi Desa/Kel Jadwal Pendataan Peta Dasar Kel/Desa Peta Rona Awal A.4. Pembekalan Tim Inti Perencanaan Partisipatif (TIPP) TIPP memahami POB TIPP siap memfasilitasi pendataan 100-0-100 RKTL B. PELAKSANAAN PENDATAAN B.1. RPK Persoalan Permukiman & Pemetaan Awal Masalah Kel/Desa B.2. Pendataan 100-0-100 tkt RT/ RW/Dusun : Diskusi 100-0-100 Rumah Tangga & Lingkungan Transek & Observasi B.3. Konsolidasi & Analisis Data Tingkat Kel/Desa Ciri & Karakteristik Permukiman Kumuh Harapan masyarakat untuk menyelesaikan persoalan permukiman Peta awal persoalan permukiman RKTL Transek & Observasi Tabel persoalan permukiman Rekap Data 100-0-100 Rumah Tangga & Lingkungan Peta Tematik Permasalahan permukiman RT/RW/Dusun Peta Tematik tingkat Kel/Desa Rekap Data Rumah Tangga & Lingkungan tingkat Kel/Desa B. PENYUSUNAN PROFIL & INDIKASI KEGIATAN C.1. Penyusunan Profil 100-0-100/Profil Kumuh Kel/ Desa dan Indikasi Program/Kegiatan C.2. Workshop Penyepakatan Profil Kawasan Permukiman Tingkat Kab/Kota Profil 100-0-100/Profil Kumuh Kel/Desa Indikasi Program/Kegiatan Pencegahan/Peningkatan Kualitas Permukiman Kel/Desa Profil 100-0-100/Profil Kumuh Kab/Kota Indikasi Program/Kegiatan Pencegahan/Peningkatan Kualitas Permukiman Kab/ Kota Peta skenario Penanganan