KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA EVALUASI KOORDINASI PENGENDALIAN PEMBANGUNAN DESA DAN KAWASAN PERDESAAN RAPAT KOORDINASI NASIONAL DAN EVALUASI PROGRAM PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Masyarakat,, dan Kawasan 14 November 2018
10 PRIORITAS NASIONAL DAN 30 PROGRAM PRIORITAS RKP 2018 1. Pendidikan (Prioritas Nasional) Pendidikan Vokasi (Program Prioritas) Peningkatan kualitas guru 2. Kesehatan Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Preventif dan Promotif (Germas) 3. Perumahan dan Pemukiman Penyediaan Perumahan Layak Air Bersih dan Sanitasi 4. Pengembangan Dunia Usaha dan Pariwisata Pengembangan 3 Kawasan Pariwisata (dari 10) Pengembangan 5 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) (dari 10) Pengembangan 3 Kawasan Industri (KI) (dari 14) Perbaikan Iklim Investasi dan Penciptaan Lapangan Kerja Peningkatan Ekspor Barang dan Jasa Bernilai Tambah Tinggi 5. Ketahanan Energi EBT dan Konservasi Energi Pemenuhan Kebutuhan Energi 6. Ketahanan Pangan Peningkatan Produksi pangan Pembangunan sarana dan prasarana pertanian (termasuk irigasi) PMK PMK PMK 7. Penanggulangan Kemiskinan Jaminan dan Bantuan Sosial Tepat Sasaran Pemenuhan Kebutuhan Dasar Peningkatan Daya Saing UMKM dan Koperasi 8. Infrastruktur, Konektivitas, dan Kemaritiman Pengembangan Sarana dan Prasarana Transportasi (darat, laut, udara, dan inter-moda) Pengembangan Telekomunikasi dan Informatika 9. Pembangunan wilayah Pembangunan Wilayah Perbatasan dan Daerah Tertinggal Pembangunan Perdesaan Reforma Agraria Pencegahan dan Penanggulangan Bencana (a.l Kebakaran Hutan) Percepatan Pembangunan Papua 10. Politik, Hukum, dan Pertahanan Keamanan Penguatan Pertahanan Stabilitas Politik dan Keamanan Kepastian Hukum Reformasi Birokrasi PMK PMK PMK 4
Tugas TUGAS DAN FUNGSI KEMENKO PMK (Menurut Perpres No. 9 Tahun 2015) KOORDINASI, SINKRONISASI, DAN PENGENDALIAN urusan Kementerian dalam penyelenggaraan pemerintahan di bidang pembangunan manusia dan kebudayaan Fungsi 1. KOORDINASI dan SINKRONISASI perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan 2. PENGENDALIAN pelaksanaan kebijakan 3. KOORDINASI pembinaan dan dukungan administrasi 4. PENGELOLAAN Barang Milik Negara 5. PENGAWASAN pelaksanaan tugas 6. PELAKSANAAN FUNGSI LAIN YANG DIBERIKAN PRESIDEN 3
IMPLIKASI UU DESA 1. memiliki kemampuan besar untuk membangun dan memajukan desanya. 2. memiliki kewenangan penuh untuk membangun keberadaannya diakui dan kewenangannya ditegaskan untuk memutuskan dan mengurus kebutuhan lokalnya sendiri. 3. memiliki sumber dana yang besar dan berhak mengurus dananya sendiri untuk pemenuhan kebutuhannya. 4
Kewenangan untuk Membangun Apa artinya sebagai subjek pembangunan? adalah Pihak Pertama dan Utama dalam mengurus dan mengelola seluruh persoalan dan bertanggung jawab penuh terhadap pembangunan dan pengelolaannya. Azas Rekognisi (Pengakuan) Hak Asal Usul Merupakan bentuk penghargaan dan pengakuan Negara kepada asal muasal dan juga pengakuan terhadap hak asal usul (Bagian Penjelasan UU No. 6 Tahun 2014). Mengapa penting Karena dalam berdesa memerlukan pengakuan pasti secara hukum terhadap pranata, sistem, nilai yang masih berjalan, termasuk adat istiadat. Azas Subsidiaritas Skala Lokal Penetapan kewenangan berskala lokal dan pengambilan keputusan secara lokal untuk kepentingan masyarakat (Bagian Penjelasan UU No. 6 Tahun 2014). Mengapa penting Agar pembangunan dan pemberdayaan masyarakat di dapat dikelola sendiri oleh berdasarkan kondisi, kemampuan, potensi, dan perubahan lingkungan yang ada dan terjadi di desa. Sumber: TANYA JAWAB SEPUTAR UNDANG UNDANG DESA, Kemendesa, 2015
Sumber Pendapatan 1. Pendapatan Asli 2. Alokasi APBN : (Pasal 72 UU ) Dari realokasi anggaran pusat berbasis desa 10% dari dan diluar dana transfer ke daerah secara bertahap 3. Bagian dari PDRD kabupaten/kota (paling sedikit 10%) 4. Alokasi Dana (ADD) Paling sedikit 10% dari dari dana perimbangan yang diterima kab/kota dikurangi DAK 5. bantuan keuangan dari APBD Prov/Kab/Kota 6. hibah dan sumbangan pihak ketiga 7. Lain-lain Pendapatan yang sah 6
Filosofi Dana yang besumber dari APBN adalah wujud pengakuan negara terhadap kesatuan masyarakat hukum yang berwenang mengatur & mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa hak asal-usul dan/atau hak tradisional Filosofi dan Tujuan Dana Rp Tujuan meningkatkan pelayanan publik di desa mengentaskan kemiskinan memajukan perekonomian desa mengatasi kesenjangan pembangunan antardesa memperkuat masyarakat desa sebagai subjek dari pembangunan
Melihat Kualitas dan Efektifitas Pembangunan Pembangunan yang berkualitas Kemiskinan di menurun Kurangi Kemiskinan!! Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat!! Kesejahteraan masyarakat meningkat Menuju yang Mandiri 1. Penciptaan Pekerjaan 2. Pelayanan Kesehatan dan Pendidikan 1. Pengembangan Potensi 2. Menggerakkan Ekonomi Lokal 1. yang mampu memenuhi kebutuhannya sendiri 2. yang mampu mengatur dan membangun desanya dengan memaksimalkan potensi yang ada di desa
Pengalokasian Tahapan dan Proses Efektif Dana Penyaluran dan Pencairan Pemanfaatan dan Pelaporan Formulasi Alokasi yang adil, propoor, serta memiliki orientasi atas kebutuhan dan situasi lokal () Penyaluran Dana yang lancar dan tepat waktu, sehingga memberikan kepastian dalam pelaksanaan dan pertanggungjawaban kegiatan di Penataan Kewenangan yang jelas Pemanfaatan Dana yang memberikan hasil dan dampak kepada penciptaan lapangan kerja dan kesejahteraan masyarakat desa Pendampingan yang efektif Pembinaan dan Pengawasan yang menerus Sistem Informasi yang representatif
PERKEMBANGAN DANA DESA 2015-2018 (98.41 %) (97.65 %) (80.48% * (82.72 %) *) angka per 12 November 2018 Sumber: Kemenkeu dan BPS (diolah) 10
PENGAWALAN PELAKSANAAN UU 6/2014 11
SASARAN RPJMN 2015-2019 2014 INDIKATOR (Baseline) SASARAN PEMBANGUNAN PERDESAAN 2015 2016 2017 2018 2019 Pengurangan desa tertinggal menjadi desa berkembang -- 500 desa 1.500 desa 3.000 desa 4.500 desa 5.000 desa Peningkatan desa berkembang menjadi desa mandiri -- 200 desa 600 desa 1.200 desa 1.800 desa 2.000 desa Peningkatan Keterkaitan -Kota dan ekonomi kawasan perdesaan untuk percepatan desa mandiri -- 14 Kaw 28 Kaw 39 Kaw 39 Kaw Pembangunan dan pengembangan kawasan transmigrasi untuk percepatan desa berkembang 14 Kaw/ 7 SP 43 Kaw/ 22 SP 86 Kaw/ 43 SP 130 Kaw/ 65 SP 144 Kaw/ 72 SP
MANDAT UU DESA DAN RPJMN 2015-2019 BIDANG KAWASAN PERDESAAN KAWASAN PERDESAAN Perpaduan pembangunan antar- dalam 1 Kabupaten/Kota. Mempercepat dan Meningkatkan Kualitas Pelayanan TUJUAN Mempercepat dan Meningkatkan Kualitas Pembangunan Sasaran RPJMN 2015-2019 terwujudnya sedikitnya 39 pusat pertumbuhan 40 PUSAT PERTUMBUHAN di 60 Kabupaten (60 KAWASAN PERDESAAN PRIORITAS NASIONAL). Pemberdayaan untuk mempercepat peningkatan Kapasitas Masy. 13
IMPLIKASI UU DESA TERHADAP KAWASAN PERDESAAN Mendorong keterpaduan program prioritas lintas sektor, meliputi Agropolitan, Minapolitan, Transmigrasi, dan Pariwisata di lokasi yang sama/berdekatan untuk bersama-sama memperkuat Pusat Pertumbuhan/Ibu Kota Kabupaten/Ibu Kota Kecamatan terdekatnya sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) atau Pusat Kegiatan Lokal (PKL) SP Meningkatkan Hulu-Hilir SP SP Kawasan Minapolitan Mandiri Kawasan Agropolitan berkembang Kawasan Transmigrasi PUSAT PERTUMBUHAN Kawasan Pariwisata Mandiri berkembang Pusat Pertumbuhan Baru Sebagai Embrio Kota Kecil Kota Kecil/ Kota Menengah: Fokus Pengembangan Kepada Peningkatan Jasa (Marketing, Distribusi, & Keuangan), Industri Pengolahan Tersier (final goods) Sumber: Bappenas Mandiri berkembang Dapat Berfungsi Sebagai Pusat Produksi Primer dan Industri Pengolahan Ringan 14
Evaluasi Penyaluran Dana Yang Lancar & Tepat Waktu 1. Perbaikan mekanisme penyaluran diarahkan untuk meningkatkan efektifitas pemanfaatan dan akuntabilitas pelaksanaan Dana dengan cara: mempertimbangkan kinerja penyerapan dan capaian output. 2. Pelaksanaan kegiatan di desa dapat dilakukan sepanjang tahun dalam rangka peningkatan penyerapan tenaga kerja di desa dan peningkatan pendapatan masyarakat: Kebijakan tahapan penyaluran Dana menjadi 3 tahap, Penyaluran tahap pertama dilakukan pada Januari setiap tahun, Penyederhanaan persyaratan pencairan Dana. 3. Mekanisme pengelolaan penyaluran yang efektif melalui: Pencatatan setiap penyaluran dan pencairan dalam aplikasi OMSPAN, Mendorong keterpaduan aplikasi OMSPAN dengan SISKEUDES, Menerapkan sangsi atas keterlambatan penyaluran Dana.
Evaluasi Pemanfaatan Dana Terhadap Hasil & Dampak Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat 1. Pembahasan dan kesepakatan usulan kegiatan yang sesuai dengan aspirasi kebutuhan masyarakat dan potensi desa: Penyelenggaraan Musyawarah yang efektif dan menjadi dasar dalam penyusunan RKP, Penyusunan APB yang memiliki prioritas kepada pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat desa dan mendukung kegiatan yang produktif. 2. Pelaksanaan kegiatan yang mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya lokal desa melalui: Penetapan kegiatan yang memiliki potensi untuk dilakukan dengan pola Padat Karya Tunai di (PKTD), Lebih memberikan prioritas pelaksanaan kegiatan yang memiliki dampak terhadap peningkatan produktifitas desa. 3. Melakukan peningkatan sinergi pembiayaan pembangunan desa antar berbagai sumber dana dalam APB (utamanya DD, ADD, dan PA).
T E R I M A K A S I H