EVALUASI KOORDINASI PENGENDALIAN PEMBANGUNAN DESA DAN KAWASAN PERDESAAN

dokumen-dokumen yang mirip
KEYNOTE SPEECH Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi e-planning DAK Fisik

PADA MUSRENBANG RKPD KABUPATEN BANGKA

BAPPEDA Planning for a better Babel

Siaran Pers PPN/Bappenas: Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional 2017 untuk Renja Pemerintah Rabu, 26 April 2017

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA 4 MENTERI TENTANG PENYELARASAN DAN PENGUATAN KEBIJAKAN PERCEPATAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA

KEBIJAKAN DAK TAHUN 2018

Kebijakan Pengembangan SDM, Iptek dan Budaya Maritim dalam Mendukung Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia

Strategi UKM Indonesia

TINJAUAN HUKUM ATAS MEKANISME PENYALURAN, PENGGUNAAN, DAN PELAPORAN SERTA PERTANGGUNGJAWABAN DANA DESA. Sumber : id.wordpress.com

KEPALA DESA CABAK KECAMATAN TLOGOWUNGU KABUPATEN PATI PERATURAN DESA CABAK NOMOR 05 TAHUN 2016 TENTANG

PENJELASAN ATAS PERATURAN MENTERI DESA, PDT DAN TRANSMIGRASI NOMOR 1,2,3,4 dan 5 TAHUN 2015 DALAM RANGKA IMPLEMENTASI UU DESA

SOSIALISASI USULAN APBN TAHUN 2OI8 DALAM APLIKASI E-MUSRENBANG BAPPENAS 2O17. KEPALA BAPPEDA KABUPATEN KAMPAR Ir. AZWAN, M.Si

Peran BPK Dalam Mewujudkan Akuntabilitas Dana Desa z. Pekanbaru, 16 Nopember 2017

IMPLEMENTASI UU NO. 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA

Pengelolaan Keuangan Desa Blitar, 30 September 2016

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN INOVASI DAN DAYA SAING DAERAH BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAH DAERAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kursus pelatihan untuk pembuat kebijakan tentang produktivitas dan kondisi kerja UKM RENCANA AKSI STRATEGIS ASEAN UNTUK PENGEMBANGAN UKM

INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN SOSIALISASI PENGELOLAAN DANA DESA KEPADA APARAT PEMBINA DAN PENGAWAS DESA

INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN KEBIJAKAN PENGELOLAAN DANA DESA; PENGALOKASIAN, PENYALURAN, MONITORING DAN PENGAWASAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PRESIDEN TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG BADAN NASIONAL PENGEL

BUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH

INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN DANA DESA UNTUK KESEJAHTERAAN DESA

2017, No Negara Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan ata

Oleh: Bito Wikantosa Kasubdit Perencanaan dan Pembangunan Partisipatif

ARAH KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) DALAM RANCANGAN RKP 2017

KEBIJAKAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA

Disampaikan pada: SOSIALISASI PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NO.6 TAHUN 2014 TENTANG DESA dan TRANSISI PNPM MANDIRI Jakarta, 30 April 2015

BUPATI KUPANG PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN BUPATI KUPANG NOMOR : 4 TAHUN 2015 TENTANG

ALOKASI PADA PRIORITAS RANCANGAN AWAL RKP DAN PAGU INDIKATIF 2019

PENGENTASAN KEMISKINAN MELALUI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA

DEPUTI BIDANG PENDANAAN PEMBANGUNAN

Hari Prasetyo Controll and Analysis Program Implementation Specialist Tim Advisory PNPM Mandiri Perkotaan.

Perspektif Kemendes No. 3 Tahun 2015

Lex Et Societatis Vol. V/No. 9/Nov/2017

Kasubdit Pengembangan Kapasitas Keuangan Daerah, Direktorat Otda Bappenas

Keselarasan antara RPJMD dengan RPJMN DISAMPAIKAN PADA MUSRENBANG RPJMD KABUPATEN KAMPAR PERIODE

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

PERHITUNGAN ALOKASI DAN KEBIJAKAN PENYALURAN DAK TA 2014, SERTA ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH DI BIDANG KEHUTANAN

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI SULAWESI TENGAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEBIJAKAN PENGALOKASIAN DAK FISIK TAHUN ANGGARAN 2018 SOSIALISASI DAN PELATIHAN PENGGUNAAN APLIKASI E-PLANNING DAK JAKARTA, APRIL 2017

TATA CARA PENGANGGARAN, PENGALOKASIAN, PENYALURAN, PENGGUNAAN, MONITORING DAN EVALUASI DANA DESA

PEMERINTAH ALOKASIKAN ANGGARAN DANA DESA TAHUN 2015 SEBESAR RP9,1 TRILIUN

POKOK-POKOK KEBIJAKAN PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA TAHUN 2016 DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DESA MALLASORO NOMOR 02 TAHUN 2017 TENTANG. RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN DESA (RKPDes)

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2007 TENTANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Rapat Koordinasi Kemenko PMK: Agenda Strategis 2017 dan RKP 2018

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2007 TENTANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2007 TENTANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 150 TAHUN 2000 TENTANG KAWASAN PENGEMBANGAN EKONOMI TERPADU PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA DAN PROVINSI PAPUA BARAT

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

UU No. 6 Tahun 2014 kesatuan masyarakat hukum berwenang untuk mengatur dan mengurus

Pengelolaan. Pembangunan Desa. Buku Bantu PENGANGGARAN PELAKSANAAN PERENCANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PELAPORAN

HASIL KESEPAKATAN MUSRENBANGNAS 2010 DAN HASIL BILATERAL PASCA-MUSRENBANGNAS 2010 ANTARA K/L DAN BAPPEDA PROVINSI KELOMPOK IV: PRIORITAS 10

SALINAN WALIKOTA BATU

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA DAN PROVINSI PAPUA BARAT

Dpemerintahan terkecil dan

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 29 TAHUN 2008 TENTANG PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS CEPAT TUMBUH DI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEBIJAKAN DANA TRANSFER KHUSUS TAHUN ANGGARAN 2016

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 80 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA

TINJAUAN TENTANG ANGGARAN BANTUAN SOSIAL Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN Setjen DPR RI

BAB I PENDAHULUAN. otonomi daerah merupakan wujud reformasi yang mengharapkan suatu tata kelola

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS

-2- No.1934, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang- Undang Nomor 6 Tahun 2014 tenta

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG

KOTA SURAKARTA KEBIJAKAN UMUM APBD (KUA) TAHUN ANGGARAN 2017 BAB I PENDAHULUAN

KEBIJAKAN UMUM DAN ALOKASI DAK TA 2014

Pengelolaan. Pembangunan Desa Edisi Desember Buku Bantu PENGANGGARAN PELAKSANAAN PERENCANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

LEMBARAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 9 TAHUN 2008

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

KEBIJAKAN UMUM DANA DESA (Berdasarkan UU Nomor 6 Tahun 2014 dan PP Nomor 60 Tahun 2014)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

... Lanjutkan & Mantapkan Pembangunan Menuju Masyarakat Kabupaten Gunung Mas Yang SEJAHTERA, MANDIRI, BERDAYA SAING dan BERMARTABAT...

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

POINTER SAMBUTAN/ARAHAN GUBENUR KALIMANTAN TENGAH

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 20 Tahun : 2015

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2010

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 165 TAHUN 2014 TENTANG PENATAAN TUGAS DAN FUNGSI KABINET KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

*14730 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 7 TAHUN 2004 (7/2004) TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 2010: PEMELIHARAAN KESEJAHTERAAN RAKYAT

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2005 TENTANG TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DAFTAR ISI BAGIAN PERTAMA PRIORITAS NASIONAL DAN BAB 1 PENDAHULUAN PRIORITAS NASIONAL LAINNYA

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI SULAWESI TENGAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

OLEH : ENDAH MURNININGTYAS DEPUTI BIDANG SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP SURABAYA, 2 MARET 2011

Kebijakan Pemerataan Ekonomi Dalam Rangka Menurunkan Kemiskinan. Lukita Dinarsyah Tuwo

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG KEWENANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA EVALUASI KOORDINASI PENGENDALIAN PEMBANGUNAN DESA DAN KAWASAN PERDESAAN RAPAT KOORDINASI NASIONAL DAN EVALUASI PROGRAM PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Masyarakat,, dan Kawasan 14 November 2018

10 PRIORITAS NASIONAL DAN 30 PROGRAM PRIORITAS RKP 2018 1. Pendidikan (Prioritas Nasional) Pendidikan Vokasi (Program Prioritas) Peningkatan kualitas guru 2. Kesehatan Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Preventif dan Promotif (Germas) 3. Perumahan dan Pemukiman Penyediaan Perumahan Layak Air Bersih dan Sanitasi 4. Pengembangan Dunia Usaha dan Pariwisata Pengembangan 3 Kawasan Pariwisata (dari 10) Pengembangan 5 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) (dari 10) Pengembangan 3 Kawasan Industri (KI) (dari 14) Perbaikan Iklim Investasi dan Penciptaan Lapangan Kerja Peningkatan Ekspor Barang dan Jasa Bernilai Tambah Tinggi 5. Ketahanan Energi EBT dan Konservasi Energi Pemenuhan Kebutuhan Energi 6. Ketahanan Pangan Peningkatan Produksi pangan Pembangunan sarana dan prasarana pertanian (termasuk irigasi) PMK PMK PMK 7. Penanggulangan Kemiskinan Jaminan dan Bantuan Sosial Tepat Sasaran Pemenuhan Kebutuhan Dasar Peningkatan Daya Saing UMKM dan Koperasi 8. Infrastruktur, Konektivitas, dan Kemaritiman Pengembangan Sarana dan Prasarana Transportasi (darat, laut, udara, dan inter-moda) Pengembangan Telekomunikasi dan Informatika 9. Pembangunan wilayah Pembangunan Wilayah Perbatasan dan Daerah Tertinggal Pembangunan Perdesaan Reforma Agraria Pencegahan dan Penanggulangan Bencana (a.l Kebakaran Hutan) Percepatan Pembangunan Papua 10. Politik, Hukum, dan Pertahanan Keamanan Penguatan Pertahanan Stabilitas Politik dan Keamanan Kepastian Hukum Reformasi Birokrasi PMK PMK PMK 4

Tugas TUGAS DAN FUNGSI KEMENKO PMK (Menurut Perpres No. 9 Tahun 2015) KOORDINASI, SINKRONISASI, DAN PENGENDALIAN urusan Kementerian dalam penyelenggaraan pemerintahan di bidang pembangunan manusia dan kebudayaan Fungsi 1. KOORDINASI dan SINKRONISASI perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan 2. PENGENDALIAN pelaksanaan kebijakan 3. KOORDINASI pembinaan dan dukungan administrasi 4. PENGELOLAAN Barang Milik Negara 5. PENGAWASAN pelaksanaan tugas 6. PELAKSANAAN FUNGSI LAIN YANG DIBERIKAN PRESIDEN 3

IMPLIKASI UU DESA 1. memiliki kemampuan besar untuk membangun dan memajukan desanya. 2. memiliki kewenangan penuh untuk membangun keberadaannya diakui dan kewenangannya ditegaskan untuk memutuskan dan mengurus kebutuhan lokalnya sendiri. 3. memiliki sumber dana yang besar dan berhak mengurus dananya sendiri untuk pemenuhan kebutuhannya. 4

Kewenangan untuk Membangun Apa artinya sebagai subjek pembangunan? adalah Pihak Pertama dan Utama dalam mengurus dan mengelola seluruh persoalan dan bertanggung jawab penuh terhadap pembangunan dan pengelolaannya. Azas Rekognisi (Pengakuan) Hak Asal Usul Merupakan bentuk penghargaan dan pengakuan Negara kepada asal muasal dan juga pengakuan terhadap hak asal usul (Bagian Penjelasan UU No. 6 Tahun 2014). Mengapa penting Karena dalam berdesa memerlukan pengakuan pasti secara hukum terhadap pranata, sistem, nilai yang masih berjalan, termasuk adat istiadat. Azas Subsidiaritas Skala Lokal Penetapan kewenangan berskala lokal dan pengambilan keputusan secara lokal untuk kepentingan masyarakat (Bagian Penjelasan UU No. 6 Tahun 2014). Mengapa penting Agar pembangunan dan pemberdayaan masyarakat di dapat dikelola sendiri oleh berdasarkan kondisi, kemampuan, potensi, dan perubahan lingkungan yang ada dan terjadi di desa. Sumber: TANYA JAWAB SEPUTAR UNDANG UNDANG DESA, Kemendesa, 2015

Sumber Pendapatan 1. Pendapatan Asli 2. Alokasi APBN : (Pasal 72 UU ) Dari realokasi anggaran pusat berbasis desa 10% dari dan diluar dana transfer ke daerah secara bertahap 3. Bagian dari PDRD kabupaten/kota (paling sedikit 10%) 4. Alokasi Dana (ADD) Paling sedikit 10% dari dari dana perimbangan yang diterima kab/kota dikurangi DAK 5. bantuan keuangan dari APBD Prov/Kab/Kota 6. hibah dan sumbangan pihak ketiga 7. Lain-lain Pendapatan yang sah 6

Filosofi Dana yang besumber dari APBN adalah wujud pengakuan negara terhadap kesatuan masyarakat hukum yang berwenang mengatur & mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa hak asal-usul dan/atau hak tradisional Filosofi dan Tujuan Dana Rp Tujuan meningkatkan pelayanan publik di desa mengentaskan kemiskinan memajukan perekonomian desa mengatasi kesenjangan pembangunan antardesa memperkuat masyarakat desa sebagai subjek dari pembangunan

Melihat Kualitas dan Efektifitas Pembangunan Pembangunan yang berkualitas Kemiskinan di menurun Kurangi Kemiskinan!! Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat!! Kesejahteraan masyarakat meningkat Menuju yang Mandiri 1. Penciptaan Pekerjaan 2. Pelayanan Kesehatan dan Pendidikan 1. Pengembangan Potensi 2. Menggerakkan Ekonomi Lokal 1. yang mampu memenuhi kebutuhannya sendiri 2. yang mampu mengatur dan membangun desanya dengan memaksimalkan potensi yang ada di desa

Pengalokasian Tahapan dan Proses Efektif Dana Penyaluran dan Pencairan Pemanfaatan dan Pelaporan Formulasi Alokasi yang adil, propoor, serta memiliki orientasi atas kebutuhan dan situasi lokal () Penyaluran Dana yang lancar dan tepat waktu, sehingga memberikan kepastian dalam pelaksanaan dan pertanggungjawaban kegiatan di Penataan Kewenangan yang jelas Pemanfaatan Dana yang memberikan hasil dan dampak kepada penciptaan lapangan kerja dan kesejahteraan masyarakat desa Pendampingan yang efektif Pembinaan dan Pengawasan yang menerus Sistem Informasi yang representatif

PERKEMBANGAN DANA DESA 2015-2018 (98.41 %) (97.65 %) (80.48% * (82.72 %) *) angka per 12 November 2018 Sumber: Kemenkeu dan BPS (diolah) 10

PENGAWALAN PELAKSANAAN UU 6/2014 11

SASARAN RPJMN 2015-2019 2014 INDIKATOR (Baseline) SASARAN PEMBANGUNAN PERDESAAN 2015 2016 2017 2018 2019 Pengurangan desa tertinggal menjadi desa berkembang -- 500 desa 1.500 desa 3.000 desa 4.500 desa 5.000 desa Peningkatan desa berkembang menjadi desa mandiri -- 200 desa 600 desa 1.200 desa 1.800 desa 2.000 desa Peningkatan Keterkaitan -Kota dan ekonomi kawasan perdesaan untuk percepatan desa mandiri -- 14 Kaw 28 Kaw 39 Kaw 39 Kaw Pembangunan dan pengembangan kawasan transmigrasi untuk percepatan desa berkembang 14 Kaw/ 7 SP 43 Kaw/ 22 SP 86 Kaw/ 43 SP 130 Kaw/ 65 SP 144 Kaw/ 72 SP

MANDAT UU DESA DAN RPJMN 2015-2019 BIDANG KAWASAN PERDESAAN KAWASAN PERDESAAN Perpaduan pembangunan antar- dalam 1 Kabupaten/Kota. Mempercepat dan Meningkatkan Kualitas Pelayanan TUJUAN Mempercepat dan Meningkatkan Kualitas Pembangunan Sasaran RPJMN 2015-2019 terwujudnya sedikitnya 39 pusat pertumbuhan 40 PUSAT PERTUMBUHAN di 60 Kabupaten (60 KAWASAN PERDESAAN PRIORITAS NASIONAL). Pemberdayaan untuk mempercepat peningkatan Kapasitas Masy. 13

IMPLIKASI UU DESA TERHADAP KAWASAN PERDESAAN Mendorong keterpaduan program prioritas lintas sektor, meliputi Agropolitan, Minapolitan, Transmigrasi, dan Pariwisata di lokasi yang sama/berdekatan untuk bersama-sama memperkuat Pusat Pertumbuhan/Ibu Kota Kabupaten/Ibu Kota Kecamatan terdekatnya sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) atau Pusat Kegiatan Lokal (PKL) SP Meningkatkan Hulu-Hilir SP SP Kawasan Minapolitan Mandiri Kawasan Agropolitan berkembang Kawasan Transmigrasi PUSAT PERTUMBUHAN Kawasan Pariwisata Mandiri berkembang Pusat Pertumbuhan Baru Sebagai Embrio Kota Kecil Kota Kecil/ Kota Menengah: Fokus Pengembangan Kepada Peningkatan Jasa (Marketing, Distribusi, & Keuangan), Industri Pengolahan Tersier (final goods) Sumber: Bappenas Mandiri berkembang Dapat Berfungsi Sebagai Pusat Produksi Primer dan Industri Pengolahan Ringan 14

Evaluasi Penyaluran Dana Yang Lancar & Tepat Waktu 1. Perbaikan mekanisme penyaluran diarahkan untuk meningkatkan efektifitas pemanfaatan dan akuntabilitas pelaksanaan Dana dengan cara: mempertimbangkan kinerja penyerapan dan capaian output. 2. Pelaksanaan kegiatan di desa dapat dilakukan sepanjang tahun dalam rangka peningkatan penyerapan tenaga kerja di desa dan peningkatan pendapatan masyarakat: Kebijakan tahapan penyaluran Dana menjadi 3 tahap, Penyaluran tahap pertama dilakukan pada Januari setiap tahun, Penyederhanaan persyaratan pencairan Dana. 3. Mekanisme pengelolaan penyaluran yang efektif melalui: Pencatatan setiap penyaluran dan pencairan dalam aplikasi OMSPAN, Mendorong keterpaduan aplikasi OMSPAN dengan SISKEUDES, Menerapkan sangsi atas keterlambatan penyaluran Dana.

Evaluasi Pemanfaatan Dana Terhadap Hasil & Dampak Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat 1. Pembahasan dan kesepakatan usulan kegiatan yang sesuai dengan aspirasi kebutuhan masyarakat dan potensi desa: Penyelenggaraan Musyawarah yang efektif dan menjadi dasar dalam penyusunan RKP, Penyusunan APB yang memiliki prioritas kepada pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat desa dan mendukung kegiatan yang produktif. 2. Pelaksanaan kegiatan yang mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya lokal desa melalui: Penetapan kegiatan yang memiliki potensi untuk dilakukan dengan pola Padat Karya Tunai di (PKTD), Lebih memberikan prioritas pelaksanaan kegiatan yang memiliki dampak terhadap peningkatan produktifitas desa. 3. Melakukan peningkatan sinergi pembiayaan pembangunan desa antar berbagai sumber dana dalam APB (utamanya DD, ADD, dan PA).

T E R I M A K A S I H