BAB I PENDAHULUAN. maupun di rumah. Hidayatullah mengemukakan Disiplin adalah suatu ketaatan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. tidak pernah dikenalkan pada aturan maka akan berperilaku tidak disiplin

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sosial budaya dimana individu tersebut hidup.

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan memang dunia yang tidak pernah bisa habis untuk. diperbincangkan. Karena selama manusia itu ada,

keluarga yang lain. Terutama dengan orang tua.. Karena orang tua menyediakan fasilitas belajar siswa,

BAB I PENDAHULUAN. aman belajar bagi dirinya sendiri, sekaligus bagi siswa lain yang berada di

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Kedisiplinan sangat penting diterapkan dalam lembaga pendidikan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di dalam perkembangan peradaban dan kebudayaan suatu bangsa,

saaaaaaaa1 BAB I PENDAHULUAN

Tujuan pendidikan nasional seperti disebutkan dalam Undang-Undang. Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal (3)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tajam dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran di dunia pendidikan, menyangkut

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sesuai dengan Fungsi Pendidikan Nasional yang tertuang dalam UU No 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang harus dilewati bagi setiap orang di Indonesia untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin kuat. Kedisiplinan berasal dari kata bahasa Inggris discipline yang

BAB I PENDAHULUAN. penting untuk pertumbuhan organisasi, terutama untuk memotivasi pegawai agar

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

1. PENDAHULUAN. Bab ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang masalah,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada saat ini memiliki peran yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. menuntut perhatian serius bagi orang tua yang tidak menginginkan anak-anaknya. tumbuh dan berkembang dengan pola asuh yang salah.

PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN BERFIKIR KRITIS SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 2 COLOMADU TAHUN AJARAN 2009/ 2010

I. PENDAHULUAN. menghantarkan siswa atau peserta didik agar mampu menghadapi perubahan

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing, agar berlangsung tertib, efektif dan efisien. Norma-norma itu

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP PERAN GURU BIMBINGAN KONSELING DENGAN KEDISIPLINAN SISWA DALAM MENAATI TATA TERTIB SEKOLAH.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan setiap perusahaan berusaha meningkatkan serta mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. proses belajar sejak manusia lahir hingga akhir hayatnya. Havighurst dalam Bimo

BAB I PENDAHULUAN. mampu mendidik anak mereka secara sempurna, karena pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. tata tertib, peraturan dengan penuh rasa tanggung jawab dan disiplin. Di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kompleks yang perlu mendapatkan perhatian semua orang. Salah satu masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses belajar disiplin belajar sangat penting dalam menunjang

ARTIKEL ILMIAH IMPLEMENTASI LAYANAN INFORMASI DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN DIRI SISWA DI SMP NEGERI 7 BATANGHARI OLEH : PESRIYENNI NIM.

BAB 1 PENDAHULUAN. (SISDIKNAS) No. 20 Tahun 2003 yang terdapat pada bab 2 pasal 3 yang berbunyi:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemakaian seragam sekolah terhadap siswa di dalam suatu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pegawainya, suatu organisasi akan berupaya untuk meningkatkan kinerja

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui apakah peran pimpinan secara keseluruhan dapat dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia memerlukan sumber daya manusia dalam jumlah dan mutu yang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dan metode pengajaran yang tepat. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

BAB I PENDAHULUAN. suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Dalam mencapai tujuan. menentukan keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan dan

BAB I PENDAHULUAN. yang Maha Esa, mempunyai akhlak mulia, cerdas, sehat, berkemauan,

BAB I PENDAHULUAN. Manusia menurut Islam pada hakekatnya adalah makhluk monopluralis

BAB I PENDAHULUAN. hlm Eva Latipah, Pengantar Psikologi Pendidikan, PT Pustaka Insani Madani, Yogyakarta,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan

UPAYA MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN TEKNIK MODELLING PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 8 TEBING TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. mengubah tingkah lakunya ke arah yang lebih baik. 1. sukses dalam hidupnya adalah orang-orang yang mempunyai sikap disiplin

PENINGKATAN KEDISIPLINAN TATA TERTIB MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK BERMAIN PERAN. Anik Marijani

BAB I PENDAHULUAN. matematika sehingga berpengaruh dengan prestasi belajar siswa.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Peranan sumber daya manusia dalam suatu organisasi sangatlah penting.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam rangka peningkatan kualitas manusia, sektor pendidikan memegang peranan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sekolah sebagai lembaga pendidikan mempunyai kebijakan tertentu yang

BAB I PENDAHULUAN. adanya para karyawan yang memiliki kedisiplinan yang baik sebagai unsur

UPAYA MENINGKATAN KEDISIPLINAN MASUK SEKOLAH MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA. Nelly Chandrawati Manalu

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat, maupun bangsa

Oleh : Dwi Wahyuni K BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. di mana-mana baik dilingkungan keluarga, sekolah, dan lingkungan masyarakat.

1. PENDAHULUAN. Pendidikan, sebagaimana yang tercantum dalam undang-undang sisdiknas No.

BAB 1 PENDAHULUAN. Kompri, Manajemen Sekolah Orientasi Kemandirian Kepala Sekolah, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015) 199

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses pengembangan sumber daya manusia. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang menjadi salah satu tempat dalam pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Belajar adalah suatu kata yang sudah akrab dengan semua lapisan

I. PENDAHULUAN. Manfaat dari pendidikan di sekolah, antara lain adalah menambah wawasan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kepolisian sebagai badan pemerintah yang diberi tugas memelihara

BAB I PENDAHULUAN. hidup manusia. Hal ini akan terus berubah seiring dengan perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan karena pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai. Kesadaran Pegawai diperlukan dengan mematuhi peraturan-peraturan yang

BAB I PENDAHULUAN. warganya belajar dengan potensi untuk menjadi insan insan yang beradab, dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. merupakan lembaga pendidikan formal yang bertugas

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

ARTIKEL ILMIAH PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR SISWA SMP NEGERI 5 KOTA JAMBI

HUBUNGAN ANTARA DISIPILIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 4 GORONTALO

BAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 3 WARUNGASEM KABUPATEN BATANG

ABSTRAK. Oleh: Budi Hermawan, Jurusan Bimbingan Konseling, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Slamet Riyadi, Surakarta.

I. PENDAHULUAN. belajar dan proses belajar agar peserta didik secara aktif dapat. mengembangkan potensi pada dirinya untuk dapat memiliki kekuatan

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah merupakan wadah bagi individu untuk mengembangkan aspek-aspek

BAB II LANDASAN TEORI. Disiplin mempunyai makna yang luas dan berbeda beda, oleh karena itu. batasan lain apabila dibandingkan dengan ahli lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. Disiplin adalah fungsi operatif ke enam dan manajemen sumber daya manusia yng

BAB 1 PENDAHULUAN. Nasional yang tercantum dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung pada dekade saat ini yang ditandai dengan ledakan besar ilmu

BAB I PENDAHULUAN. tata tertib sekolah bagi semua pihak yang terkait bagi guru, tenaga

BAB I PENDAHULUAN. atau tugas yang diberikan dengan segenap kemampuannya terutama dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Disiplin Kerja Pengertian Disiplin Kerja Disiplin kerja merupakan fungsi operatif keenam dari Manajemen

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. Budaya sekolah menjadi salah satu aspek yang berpengaruh terhadap

BAB I PENDAHULUAN. tergambar dalam amanat Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 1 Undangundang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah penulis melakukan penelitian, mendeskripsikan dan membahas hasil penelitian

BAB I PENDAHULUAN. didik dapat mempertahankan hidupnya kearah yang lebih baik. Nasional pada Pasal 1 disebutkan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. yang melakukan tindak pidana dan oleh hakim dijatuhi hukuman masuk ke Lembaga

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan muncul generasi-generasi yang berkualitas. Sebagaimana dituangkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia mempunyai peranan penting baik secara perorangan

I. PENDAHULUAN. (SDM) lah yang dapat mendayagunakan sumber-sumber daya organisasi lainnya

BAB V KESIMPULAN, SARAN, DAN IMPLIKASI PENELITIAN. Berdasarkan hasil Penelitian tentang pengaruh penerapan tata tertib

BAB III METODE PENELITIAN

2016 IMPLEMENTASI NILAI-NILAI KEDISIPLINAN SISWA DALAM MEMATUHI NORMA TATA TERTIB SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. dan juga dipersiapkan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Sekolah didirikan untuk mengembang tugas mewujudkan inspirasiinspirasi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Belajar mengajar diartikan sebagai suatu kegiatan yang memiliki hubungan timbal balik yang memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia untuk mencapai keberhasilan di dalam kehidupannya yang tercipta melalui proses tahap belajar. Proses belajar juga akan berjalan dengan baik jika diiringi dengan disiplin. Disiplin menjadi prasyarat dalam tingkah laku sehari-hari, baik di sekolah maupun di rumah. Hidayatullah mengemukakan Disiplin adalah suatu ketaatan yang didukung oleh kesadaran yang sungguh-sungguh untuk melaksanakan tugas dan kewajiban serta bertindak sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku dalam lingkungan. Ahmad Sudrajat (dalam (http://ejournal.unp.ac.id/index.php/kons,) Disiplin adalah kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dan serangkaian perilaku yang menujukan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, keteraturan atau ketertiban yang sudah menyatu dalam diri, maka sikap dan perbuatan dilakukan tidak akan dirasakan lagi sebagai suatu beban dalam diri. Sekolah adalah lembaga pendidikan yang menyelenggarakan kegiatan belajar dan mengajar sesuai dengan tingkatan, jurusan dan sebagainya, yang memiliki tata tertib dan peraturan yang harus diikuti atau ditaati oleh semua siswa, guru, maupun staf sekolah (dalam UU no 20 tahun 2003). Disiplin juga digunakan sebagai alat pendidikan dalam rangka proses pembentukan, pembinaan dan pengembangan sikap dan tingkah laku apakah itu perorangan maupun 1

2 kelompok yang tunduk dan patuh terhadap peraturan suatu organisasi / lembaga dalam hal lingkungan sekolah. Apabila guru, staf pengajar atau pegawai sekolah yang menjadi pembimbing sekolah dalam menerapkan disiplin yang baik di lingkungan sekolah, maka sekolah tersebut mudah dibedakan dari sekolah yang kurang menerapkan disiplin kepada anak didiknya. Dalam menerapkan nilai-nilai disiplin di lingkungan sekolah, sikap dan tingkah laku guru menjadi panutan atau contoh bagi siswa, misalnya datang kesekolah dengan tepat waktu. Sikap dan tingkah laku ini menjadi panutan yang dilakukan guru dalam menanamkan disiplin pada siswa. Untuk menanamkan disiplin di sekolah perlu dimulai dengan panutan dan prinsip dari dalam diri siswa. Displin timbul dari dalam jiwa, karena adanya dorongan untuk menaati tata tertib di lingkungan sekolah dan di lingkungan masyarakat. Apabila siswa berada di lingkungan sekolah berarti mereka sudah berada di bawah pembinaan sekolah. Siswa yang berada di lingkungan masyarakat sama seperti masyarakat lainnya yang mempunyai hak kebebasan, akan tetapi hak kebebasan ini dibatasi oleh aturan-aturan yang berlaku yang menjadi tanggung jawab mereka sebagai warga sekolah yang menjadi kesadaran bahwa melanggar disiplin berarti menggangu situasi belajar. Dalam hal ini, sekolah yang kurang tegas melaksanakan atau menerapkan disiplin dapat mempengaruhi sikap siswa dalam belajar, yaitu siswa menjadi tidak konsentrasi sehingga akhirnya siswa memperoleh hasil prestasi yang rendah.

3 Permendiknas nomor 22 Tahun 2006 (dalam http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jbk) mengemukakan tentang standar Isi Satuan Dasar dan Menengah menyatakan akan kedudukan bimbingan dan konseling (BK) sebagai kegiatan pengembangan diri untuk memfasilitasi peserta didik berkenan dengan masalahnya. Salah satu jenis layanan bimbingan dan konseling untuk membantu siswa dalam disiplin di sekolah adalah layanan bimbingan kelompok teknik diskusi. Kegiatan yang dilakukan dalam bimbingan kelompok merupakan pemberian infomasi diberikan kepada sebuah kelompok untuk keperluan dan pengayaan informasi tertentu yang berguna untuk para anggota kelompok. Dalam bimbingan kelompok ini dilakukan dengan teknik diskusi yaitu dengan secara bersama-sama anggota kelompok memecahkan masalah yang ada dalam kelompok melalui proses interaksi yang dilakukan dalam kelompok dimana setiap anggota kelompok saling terlibat, saling tukar-menukar pengalaman dan infomasi. Maksud dari bimbingan kelompok teknik diskusi dalam penelitian ini untuk membangun dalam berpikir terhadap anggota lainnya dalam kelompok yang memiliki dasar satu kesatuan siswa yang mempunyai tujuan yang ingin dicapai bersama, berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain pada saat bersama, terbentuk dalam proses kerja sama dan interaksi seluruh anggota yang berkumpul dalam satu kelompok. Bimbingan kelompok terknik diskusi diharapkan akan meningkatkan disiplin siswa, karena melalui belajar bersama ada keinginan untuk membagun diri dalam berdisiplin di sekolah, dalam bimbingan kelompok teknik diskusi

4 semua anggota kelompok dapat saling bertukar pikiran dan saling mendorong untuk berdisiplin dalam mematuhi peraturan sekolah. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada bulan Oktober 2017 di SMA Swasta raksana Medan bahwa 30 % siswa melaggar disiplin sekolah, hal ini terlihat dari observasi yang dilakukan. Kemudian hasil wawancara kepada guru BK yang dilakukan di SMA Swasta YP Raksana Medan terdapat siswa yang melanggar peraturan dan tata tertib sekolah, di antaranya pakaian seragam tidak lengkap, datang terlambat kesekolah, bermain hp saat proses belajar mengajar, dan keluar masuk pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Untuk mengatasi kurangnya disiplin siswa dalam mematuhi peraturan sekolah, kegiatan bimbingan kelompok teknik diskusi dilakukan oleh konselor sekolah (guru BK) harus secara rutin di sekolah. Oleh karena itu melalui kegiatan bimbingan kelompok teknik diskusi diharapkan masalah siswa, termasuk masalah disiplin sekolah dapat dapat teratasi sehingga siswa dapat terbebas dari masalah yang dihadapinya. Berdasarkan uraian-uraian diatas, bahwa bimbingan kelompok mempunyai peranan penting dalam meningkatkan disiplin siswa. Oleh sebab itu penulis tertarik untuk melakukan suatu penelitian tentang Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi Terhadap Disiplin Sekolah Pada Siswa Kelas XI SMA Swasta YP Raksana Medan T.A 2018/2019.

5 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasikan beberapa masalah yang berhubungan dengan disiplin sekolah siswa, antara lain : 1) Program Layanan Bimbingan Kelompok di SMA Swasta YP Raksana Medan belum dilaksanakan secara maksimal. 2) Di SMA Swasta YP Raksana Medan masih banyak terdapat siswa yang kurang disiplin sekolah. 3) Siswa kurang memiliki kesadaran dalam sikap terhadap disiplin termasuk disiplin sekolah. 4) Siswa kurang mendapatkan layanan bimbingan yang maksimal untuk membantu siswa agar dapat disiplin sekolah 1.3 Batasan Masalah Berdasarkan Latar Belakang dan identifikasi masalah yang ada, maka perlu adanya pembatasan masalah yang diteliti agar penelitian yang dilakukan lebih terarah. Pembatasan masalah dititik beratkan pada pengaruh bimbingan kelompok dengan teknik diskusi terhadap disiplin sekolah di SMA Swasta YP Raksana Medan T.A 2018/2019. 1.4 Rumusan Masalah Sesuai dengan batasan masalah, maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: Apakah ada pengaruh layanan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi terhadap disiplin sekolah pada siswa kelas XI SMA Swasta YP Raksana Medan T.A 2018/2019.

6 1.5 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah di kemukakan, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh layanan bimbingan kelompok teknik diskusi terhadap disiplin sekolah pada siswa kelas XI SMA Swasta YP Raksana Medan T.A 2018/2019. 1.6 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat secara praktis dan konseptual adalah : ` 1.6.1 Manfaat Praktis 1) Bagi Sekolah Penelitian ini diharapkan sebagai masukan sekolah agar dapat membantu siswa mendisiplinkan diri dalam sekolah melalui layanan bimbingan kelompok teknik diskusi. 2) Bagi Guru BK Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam pembentukan, pembinaan dan pengembangan untuk membantu siswa dalam berdisiplin sekolah melalui layanan bimbingan kelompok teknik diskusi di sekolah. 3) Bagi siswa Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan disiplin diri dalam sekolah siswa kelas XI SMA Swasta YP Raksana Medan. 4) Bagi peneliti Dari hasil penelitian ini diharapakan agar peneliti mendapat pengetahuan dan pengalaman dalam membentuk disiplin dalam

7 sekolah pada siswa melalui layanan bimbingan kelompok teknik diskusi. Pengalaman ini berguna untuk keterampilan peneliti pada saat menjadi guru BK disekolah. 1.6.2 Manfaat konseptual 1) Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan ilmu pengetahuan di bidang pendidikan khususnya bidang bimbingan dan konseling mengenai layanan bimbingan kelompok teknik diskusi. 2) Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan khasanah ilmu serta refrensi dan infomasi di bidang bimbingan dan konseling mengenai layanan bimbingan kelompok teknik diskusi dalam mengatasi masalah disiplin siswa di sekolah.