BERITA RESMI STATISTIK

dokumen-dokumen yang mirip
BERITA RESMI STATISTIK

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

TIPOLOGI WILAYAH HASIL PENDATAAN POTENSI DESA (PODES) 2014

BERITA RESMI STATISTIK

RUMAH KHUSUS TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK MALUKU UTARA SEPTEMBER 2016

BERITA RESMI STATISTIK

INDEKS KEBAHAGIAAN INDONESIA TAHUN 2017

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK MALUKU SEPTEMBER 2016 MENURUN

BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SUMATERA BARAT MARET 2016 MULAI MENURUN

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SULAWESI TENGGARA MARET 2017 MENURUN TERHADAP MARET 2016

BERITA RESMI STATISTIK

Pembimbing : PRIHANDOKO, S.Kom., MIT, Ph.D.

Populasi Ternak Menurut Provinsi dan Jenis Ternak (Ribu Ekor),

PROFIL PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI OLEH MASYARAKAT

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SUMATERA UTARA SEPTEMBER 2016 MENURUN

BERITA RESMI STATISTIK

2016, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakh

Nusa Tenggara Timur Luar Negeri Banten Kepulauan Riau Sumatera Selatan Jambi. Nusa Tenggara Barat Jawa Tengah Sumatera Utara.

BERITA RESMI STATISTIK

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN KONSUMSI MARET 2017

BERITA RESMI STATISTIK

INDEKS PEMBANGUNAN GENDER DAN INDEKS PEMBERDAYAAN GENDER Provinsi DKI Jakarta TAHUN 2011

BPS PROVINSI LAMPUNG A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

BERITA RESMI STATISTIK

RINGKASAN EKSEKUTIF (EXECUTIVE SUMMARY) PENDATAAN POTENSI DESA

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK PROVINSI BENGKULU MARET 2016 MULAI MENURUN

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember 2009 Kepala Pusat Penanggulangan Krisis, Dr. Rustam S. Pakaya, MPH NIP

INDEKS KEBAHAGIAAN SUMATERA UTARA TAHUN 2017

JUMLAH PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA ASAL PROVINSI BERDASARKAN JENIS KELAMIN PERIODE 1 JANUARI S.D 31 OKTOBER 2015

BERITA RESMI STATISTIK

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK INDONESIA MARET 2017 MENURUN

BUPATI KARO PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 06 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA RESMI STATISTIK

INDEKS KEBAHAGIAAN PROVINSI BALI TAHUN 2017

BPS PROVINSI LAMPUNG A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

INDEKS KEBAHAGIAAN BANTEN TAHUN 2017

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR ECERAN RUPIAH JULI 2015

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK BANTEN SEPTEMBER 2016 MENURUN

Imron Bulkin. Pengarah. Hayu Parasati Thoman Pardosi. Penanggung Jawab

2

BERITA RESMI STATISTIK

Fungsi, Sub Fungsi, Program, Satuan Kerja, dan Kegiatan Anggaran Tahun 2012 Kode Provinsi : DKI Jakarta 484,909,154

BERITA RESMI STATISTIK

Tabel Lampiran 1. Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Padi Per Propinsi

TABEL 1 GAMBARAN UMUM TAMAN BACAAN MASYARAKAT (TBM) KURUN WAKTU 1 JANUARI - 31 DESEMBER 2011

SURVEI NASIONAL LITERASI DAN INKLUSI KEUANGAN 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

INDEKS KEBAHAGIAAN MALUKU UTARA TAHUN 2017

PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA MARET 2014

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

Rekapitulasi Luas Penutupan Lahan Di Dalam Dan Di Luar Kawasan Hutan Per Provinsi Tahun 2014 (ribu ha)

PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA MARET 2017

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan fenomena umum yang terjadi pada banyak

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK PAPUA BARAT MARET 2017 MEMBAIK

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 8 TAHUN 2015

INDEKS KEBAHAGIAAN SULAWESI UTARA TAHUN 2017

INDEKS KEBAHAGIAAN SULAWESI TENGAH TAHUN 2017 INDEKS KEBAHAGIAAN SULAWESI TENGAH TAHUN 2017 SEBESAR 71,92 PADA SKALA 0-100

INDEKS KEBAHAGIAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2017

INDEKS KEBAHAGIAAN RIAU TAHUN 2017

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia :

U r a i a n. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pendidikan Nonformal dan Informal

BERITA RESMI STATISTIK

PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA SEPTEMBER 2013

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR ECERAN RUPIAH FEBRUARI 2016

BERITA RESMI STATISTIK

BPS PROVINSI LAMPUNG A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR ECERAN RUPIAH APRIL 2015

Jumlah Akomodasi, Kamar, dan Tempat Tidur yang Tersedia pada Hotel Bintang Menurut Provinsi,

INDEKS KEBAHAGIAAN PROVINSI BENGKULU TAHUN 2017 INDEKS KEBAHAGIAAN PROV BENGKULU TAHUN 2017 SEBESAR 70,61 PADA SKALA 0-100

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Jenis Bencana Jumlah Kejadian Jumlah

INDEKS KEBAHAGIAAN PROVINSI PAPUA TAHUN 2017

Indeks Tendensi Konsumen Triwulan III-2017

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 041/P/2017 TENTANG

BPS PROVINSI LAMPUNG A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

Desa Hijau. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia :

Tipologi Wilayah Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2014 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

INDEKS KEBAHAGIAAN DKI JAKARTA TAHUN 2017

BERITA RESMI STATISTIK

WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU PERATURAN WALIKOTA BENGKULU NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA BENGKULU NOMOR 45 TAHUN

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK NUSA TENGGARA BARAT MARET 2017 MENINGKAT

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK

INDEKS KEBAHAGIAAN KEP. BANGKA BELITUNG TAHUN 2017

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Pembinaan. Pengawasan. Perubahan.

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

INDEKS KEBAHAGIAAN PAPUA BARAT TAHUN 2017

PROFIL SINGKAT PROVINSI MALUKU TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kemiskinan merupakan hal klasik yang belum tuntas terselesaikan

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH DAN BERAS

INDEKS TENDENSI BISNIS DAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN I-2015

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia :

INDEKS PEMBANGUNAN GENDER DAN INDEKS PEMBERDAYAAN GENDER Provinsi DKI Jakarta TAHUN 2012

BERITA RESMI STATISTIK

INDEKS KEBAHAGIAAN JAWA BARAT TAHUN 2017

Transkripsi:

No. 99/12/Th. XXI, 10 Desember 2018 BERITA RESMI STATISTIK Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2018 Terdapat 83.931 wilayah administrasi pemerintahan setingkat desa di Indonesia tahun 2018 Pendataan Potensi Desa (Podes) dilaksanakan tiga kali dalam 10 tahun. Berdasarkan hasil Podes 2018, tercatat 83.931 wilayah administrasi pemerintahan setingkat desa yang terdiri dari 75.436 desa, 8.444 kelurahan, dan 51 UPT/SPT. Podes juga mencatat sebanyak 7.232 kecamatan dan 514 kabupaten/kota. Indeks Pembangunan Desa (IPD) menunjukkan tingkat perkembangan desa dengan status tertinggal, berkembang, dan mandiri. Hasil pengkategorian IPD menghasilkan desa tertinggal sebanyak 14.461 desa (19,17 persen), desa berkembang sebanyak 55.369 desa (73,40 persen), dan desa mandiri sebanyak 5.606 desa (7,43 persen). Indeks Pembangunan Desa disusun berdasarkan lima dimensi, yaitu Dimensi Pelayanan Dasar, Dimensi Kondisi Infrastruktur, Dimensi Transportasi, Dimensi Pelayanan Umum, dan Dimensi Penyelenggaraan Pemerintah Desa. Pada tahun 2018, semua dimensi penyusun IPD mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan tahun 2014. Dimensi dengan kenaikan tertinggi adalah Penyelenggaraan Pemerintah Desa, yaitu sebesar 9,81 poin. Sementara dimensi dengan kenaikan terkecil adalah Pelayanan Dasar, yaitu sebesar 0,92 poin. 1

1. Cakupan Wilayah Administrasi Pemerintahan Pendataan Podes dilaksanakan tiga kali dalam 10 tahun. Podes 2018 dilaksanakan pada bulan Mei 2018 terhadap seluruh desa/nagari/kelurahan/unit Permukiman Transmigrasi (UPT)/ Satuan Permukiman Transmigrasi (SPT), kecamatan, dan kabupaten/kota. Wilayah administrasi setingkat desa yang didata harus memenuhi tiga syarat, yaitu: 1) ada wilayah dengan batas yang jelas, 2) ada penduduk yang menetap, dan 3) ada pemerintah desa/kelurahan. Hasil Podes 2018, terdapat 83.931 wilayah setingkat desa, 7.232 kecamatan, dan 514 kabupaten/kota. Wilayah setingkat desa terdiri dari 75.436 desa/nagari, 8.444 kelurahan, dan 51 UPT/SPT (Gambar 1). Gambar 1 Jumlah Desa/Nagari/Kelurahan/UPT/SPT, Kecamatan, dan Kabupaten/Kota, 2011 2018 Desa/Nagari/Kelurahan/UPT/SPT Kecamatan Kabupaten/Kota UPT/SPT Desa/Nagari Kelurahan 78 609 8.083 82 190 83 931 8.412 8.444 7 074 7 232 511 514 70.390 73.709 75.436 6 771 497 136 69 51 2011 2014 2018 2011 2014 2018 2011 2014 2018 2. Indeks Pembangunan Desa Indeks Pembangunan Desa (IPD) adalah indeks komposit yang menggambarkan tingkat kemajuan atau perkembangan desa, dengan skala 0 100. Indeks Pembangunan Desa menunjukkan tingkat perkembangan desa dengan status tertinggal (kurang dari sama dengan 50), berkembang (lebih dari 50 namun kurang dari sama dengan 75), dan mandiri (lebih dari 75). Indeks Pembangunan Desa hanya dihitung pada wilayah administrasi setingkat desa yang berstatus pemerintahan desa. Pada tahun 2018, sebagian besar desa di Indonesia berstatus Desa Berkembang (Gambar 2). Gambar 2 Jumlah Desa Menurut Status IPD, 2018 Desa Mandiri; 5 606; (7,43%) Desa Tertinggal; 14 461; (19,17%) Desa Berkembang; 55 369; (73,40 %) Catatan: Jumlah Desa 2018 sebesar 75 436 2

Indeks Pembangunan Desa telah menunjukkan perbaikan status desa. Desa Tertinggal berkurang sebesar 6.518 desa bila dibandingkan tahun 2014. Sementara itu, Desa Mandiri bertambah sebesar 2.665 desa. Perkembangan jumlah desa menurut status IPD disajikan pada Gambar 3. Gambar 3 Jumlah Desa Menurut Status IPD, 2014 2018 2014 2018 Desa Mandiri; 2 894; (3,93%) Desa Tertinggal; 19 750; (26,81%) Desa Mandiri; 5 559; (7,55%) Desa Tertinggal; 13 232; (17,96%) Desa Berkembang; 51 026; (69,26%) Desa Berkembang; 54 879; (74,49 %) Catatan: Perbandingan status IPD ini dilakukan untuk desa-desa yang sama dengan tahun 2014, yaitu sebesar 73 670 9 Indeks Pembangunan Desa disusun dari 5 dimensi, yang terdiri dari 12 variabel dan 42 indikator. Semua dimensi penyusun IPD mengalami kenaikan. Dimensi dengan kenaikan tertinggi adalah Penyelenggaraan Pemerintah Desa, yaitu sebesar 9,81 poin. Sementara dimensi dengan kenaikan terkecil adalah Pelayanan Dasar, yaitu sebesar 0,92 poin. Secara lebih rinci, tingkat kenaikan IPD menurut dimensi penyusun IPD dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4 Perkembangan IPD Menurut Dimensi Penyusun IPD, 2014 dan 2018 56,73 57,65 39,21 44,63 73,50 77,00 51,72 53,60 61,59 71,40 55,71 59,36 0,92 5,42 3,50 1,88 9,81 3,65 Pelayanan Dasar Kondisi Infrastruktur Transportasi Pelayanan Umum Penyelenggaraan Pemerintah Desa 2014 2018 IPD 3

Perubahan nilai indikator penyusun IPD cukup bervariasi. Salah satu indikator yang mengalami kenaikan tinggi pada Dimensi Pelayanan Dasar adalah Ketersediaan dan Akses ke SMU Sederajat, dengan meningkatnya jumlah desa yang ada SMU sederajat. Selanjutnya, pada Dimensi Kondisi Infrastruktur, indikator yang mengalami kenaikan paling tinggi adalah Bahan Bakar untuk Memasak, dengan meningkatnya jumlah desa yang ada pangkalan/agen/penjual LPG. Lebih lengkapnya, tiga indikator yang mengalami kenaikan tertinggi pada setiap dimensi disajikan dalam Tabel 1. Tabel 1 Tiga Indikator yang Mengalami Kenaikan Tertinggi Menurut Dimensi Penyusun IPD 2018 Dimensi Indikator Keterangan (1) (2) (3) Ketersediaan dan Akses ke SMU 1 Desa yang ada SMU sederajat meningkat 19% dari 2014 Sederajat Pelayanan Dasar Kondisi Infrastruktur Transportasi Pelayanan Umum Penyelenggaraan Pemerintah Desa 2 3 Ketersediaan dan Kemudahan Akses ke Apotek Ketersediaan dan Kemudahan Akses ke Rumah Sakit 1 Bahan Bakar untuk Memasak 2 Fasilitas Buang Air Besar 3 1 2 Ketersediaan Fasilitas Internet dan Pengiriman Pos atau Barang Waktu Tempuh per Kilometer Transportasi ke Kantor Camat Waktu Tempuh per Kilometer Transportasi ke Kantor Bupati/ Walikota 3 Lalu Lintas dan Kualitas Jalan Desa yang ada apotek meningkat 54% dari 2014 Desa yang ada Rumah Sakit meningkat 20% dari 2014 Desa yang ada pangkalan/agen/penjual LPG meningkat sebesar 14% dari 2014 Desa yang sebagian besar keluarganya menggunakan jamban sendiri di desa meningkat 26% dari 2014 Desa yang ada layanan pos meningkat 59% dari 2014 Waktu tempuh menjadi lebih singkat dari rata-rata 1 jam 32 menit tahun 2014 menjadi 34 menit tahun 2018 Waktu tempuh menjadi lebih singkat dari rata-rata 2 jam 44 menit tahun 2014 menjadi 1 jam 54 menit tahun 2018 Desa dengan jalan aspal/beton meningkat 15% dari 2014 1 Ketersediaan Fasilitas Olahraga Desa yang ada fasilitas olahraga meningkat 8% dari 2014 2 Penanganan Gizi Buruk Catatan: IPD terdiri dari 42 indikator. 3 Penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB) Desa yang ada kejadian gizi buruk (marasmus/ kwasiorkor) berkurang 29% dari 2014 Desa yang mengalami KLB berkurang 6% dari 2014 1 Otonomi Desa Penerimaan desa meningkat lebih dari 50% dari 2014 2 Kelengkapan Pemerintahan Desa 3 Kualitas Sumber Daya Manusia Kepala Desa Desa yang memiliki sekretaris desa meningkat 13% dari 2014 Pendidikan Kepala Desa minimal SMU meningkat sebesar 10% dari 2014 4

3. Potensi Desa/Kelurahan Pendataan Podes 2018 mengumpulkan beragam informasi, yang meliputi: keterangan umum desa/kelurahan; ketenagakerjaan; perumahan dan lingkungan hidup; bencana alam dan mitigasi bencana alam; pendidikan dan kesehatan; sosial budaya; olahraga dan hiburan; angkutan, komunikasi, dan informasi; ekonomi; keamanan; pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa/kelurahan; serta keterangan aparatur pemerintah desa/kelurahan. Beragam informasi tersebut menunjukkan potensi unggulan dan tantangan pembangunan desa/kelurahan. a. Potensi Desa/Kelurahan Salah satu potensi unggulan desa/kelurahan adalah potensi wisata. Desa/kelurahan wisata menurut pendataan Podes 2018 adalah sebuah kawasan perdesaan yang memiliki beberapa karakteristik khusus untuk menjadi daerah tujuan wisata. Keberadaan desa wisata diatur/ ditetapkan dalam peraturan daerah (Perda) setempat. Pada umumnya, penduduk di kawasan desa wisata memiliki tradisi dan budaya yang khas, serta alam dan lingkungan yang masih terjaga. Pendataan Podes 2018 mencatat bahwa ada 1.734 desa/kelurahan wisata di seluruh Indonesia (Gambar 5). Gambar 5 Jumlah Desa/Kelurahan Wisata Menurut Pulau, 2018 Sumatera 355 desa/kelurahan Kalimantan 117 desa/kelurahan Sulawesi 119 desa/kelurahan Papua 74 desa/kelurahan Jawa - Bali 857 desa/kelurahan Nusa Tenggara 189 desa/kelurahan Maluku 23 desa/kelurahan b. Tantangan Desa/Kelurahan Selain potensi yang dapat dikembangkan, desa/kelurahan juga tidak luput dari beragam permasalahan yang dapat menjadi kendala sekaligus tantangan desa/kelurahan. Beberapa tantangan pembangunan desa/kelurahan yang dihadapi diantaranya bencana alam, pencemaran, dan gangguan keamanan. 1) Bencana Alam Jenis bencana alam yang didata pada Podes 2018 adalah tanah longsor, banjir, banjir bandang, gempa bumi, tsunami, gelombang pasang laut, angin puyuh/puting beliung/topan, gunung meletus, kebakaran hutan dan lahan, serta kekeringan (lahan). Pendataan Podes 2018 mencatat 19.675 desa/kelurahan terdampak banjir, 10.246 desa/kelurahan terdampak tanah longsor, dan 10.115 desa/kelurahan terdampak gempa bumi (Tabel 2). 5

Tabel 2 Jumlah Desa/Kelurahan yang Mengalami Bencana Alam, 2018 Jenis Bencana Alam Jumlah Desa/Kelurahan (1) (2) Banjir 19 675 Tanah longsor 10 246 Gempa bumi 10 115 Kekeringan (lahan) 8 587 Angin puyuh/puting beliung/topan 7 251 Kebakaran hutan dan lahan 4 394 Banjir bandang 1 869 Gelombang pasang laut 1 808 Gunung meletus 623 Desa yang terkena bencana alam dapat menimbulkan kerusakan tempat tinggal, fasilitas umum, bahkan menimbulkan korban manusia. Kesiapsiagaan antisipasi bencana alam di wilayah desa/kelurahan perlu dilakukan. Hal ini mengacu pada Sustainable Development Goals (SDGs) Tujuan 13 Target 3 yaitu meningkatkan pendidikan, penumbuhan kesadaran, serta kapasitas manusia dan kelembagaan terkait mitigasi, adaptasi, pengurangan dampak dan peringatan dini perubahan iklim. Pendataan Podes 2018 mencatat jenis mitigasi bencana alam yang terdapat di desa/kelurahan yaitu sistem peringatan dini bencana alam, penyediaan jalur evakuasi baru, penyediaan perlengkapan keselamatan, dan upaya penyediaan peringatan dini tsunami (Tabel 3). Tabel 3 Jumlah Desa/Kelurahan Menurut Upaya Mitigasi Bencana Alam, 2018 Jenis Upaya Jumlah Desa/Kelurahan (1) (2) Sistem peringatan dini bencana alam 7 968 Jalur evakuasi 5 048 Perlengkapan keselamatan 2 738 Sistem peringatan dini khusus tsunami 634 6

2) Pencemaran Pencemaran yang tercakup dalam pendataan Podes 2018 adalah pencemaran air, udara, dan tanah. Pencemaran ini dapat bersumber dari rumah tangga, pabrik/industri/usaha, dan lainnya. Hasil pendataan menunjukkan bahwa masih banyak desa/kelurahan yang mengalami pencemaran lingkungan hidup di wilayah desa/kelurahan dalam setahun terakhir. Pencemaran yang paling banyak terjadi adalah pencemaran air, kemudian diikuti dengan pencemaran udara dan tanah (Tabel 4). Tabel 4 Jumlah Desa/Kelurahan yang Mengalami Pencemaran, 2018 Jenis Pencemaran Jumlah Desa/Kelurahan (1) (2) Pencemaran air 16 847 Pencemaran udara 8 882 Pencemaran tanah 2 200 3) Keamanan Keamanan lingkungan merupakan salah satu faktor utama kenyamanan suatu wilayah. Lingkungan dapat menjadi tidak nyaman karena adanya tindak kejahatan. Jenis tindak kejahatan yang didata dalam Podes 2018 adalah pencurian, pencurian dengan kekerasan, penipuan/penggelapan, penganiyaan, pembakaran, perkosaan/kejahatan terhadap kesusilaan, penyalahgunaan/peredaran narkoba, perjudian, pembunuhan, perdagangan orang (trafficking), serta perkelahian massal selama setahun terakhir. Kejadian penyalahgunaan/peredaran narkoba dan perkelahian massal merupakan salah satu gangguan keamanan desa/kelurahan (Tabel 5). Tabel 5 Persentase Desa/Kelurahan Menurut Jenis Gangguan Keamanan, 2018 Jenis Gangguan Keamanan Persentase Desa/Kelurahan (1) (2) Penyalahgunaan/peredaran narkoba 14,99 Perkelahian massal 3,75 7

Lampiran 1. Jumlah Kabupaten/Kota, Kecamatan, dan Desa/Kelurahan/UPT/SPT Menurut Provinsi, 2018 Provinsi Kabupaten/Kota Kecamatan Desa/Kelurahan/ UPT/SPT (1) (2) (3) (4) Aceh 23 289 6 508 Sumatera Utara 33 449 6 132 Sumatera Barat 19 179 1 275 Riau 12 169 1 875 Jambi 11 141 1 562 Sumatera Selatan 17 237 3 262 Bengkulu 10 129 1 514 Lampung 15 228 2 654 Kep. Bangka Belitung 7 47 391 Kepulauan Riau 7 70 416 DKI Jakarta 6 44 267 Jawa Barat 27 627 5 957 Jawa Tengah 35 573 8 559 DI Yogyakarta 5 78 438 Jawa Timur 38 666 8 496 Banten 8 155 1 552 Bali 9 57 716 Nusa Tenggara Barat 10 117 1 143 Nusa Tenggara Timur 22 309 3 353 Kalimantan Barat 14 174 2 137 Kalimantan Tengah 14 136 1 576 Kalimantan Selatan 13 153 2 008 Kalimantan Timur 10 103 1 038 Kalimantan Utara 5 53 482 Sulawesi Utara 15 171 1 838 Sulawesi Tengah 13 175 2 020 Sulawesi Selatan 24 307 3 049 Sulawesi Tenggara 17 222 2 354 Gorontalo 6 77 734 Sulawesi Barat 6 69 650 Maluku 11 118 1 240 Maluku Utara 10 116 1 196 Papua Barat 13 218 1 987 Papua 29 576 5 552 INDONESIA 514 7 232 83 931 8

Lampiran 2. Jumlah Wilayah Administrasi Pemerintahan Setingkat Desa Menurut Provinsi, 2018 Provinsi Desa Kelurahan UPT/SPT Jumlah (1) (2) (3) (4) (5) Aceh 6 506-2 6 508 Sumatera Utara 5 437 692 3 6 132 Sumatera Barat 1 045 230-1 275 Riau 1 607 268-1 875 Jambi 1 399 163-1 562 Sumatera Selatan 2 876 386-3 262 Bengkulu 1 341 172 1 1 514 Lampung 2 446 205 3 2 654 Kep. Bangka Belitung 309 82-391 Kepulauan Riau 275 141-416 DKI Jakarta - 267-267 Jawa Barat 5 312 645-5 957 Jawa Tengah 7 809 750-8 559 DI Yogyakarta 392 46-438 Jawa Timur 7 721 775-8 496 Banten 1 238 314-1 552 Bali 636 80-716 Nusa Tenggara Barat 995 145 3 1 143 Nusa Tenggara Timur 3 048 305-3 353 Kalimantan Barat 2 038 99-2 137 Kalimantan Tengah 1 434 139 3 1 576 Kalimantan Selatan 1 864 144-2 008 Kalimantan Timur 841 197-1 038 Kalimantan Utara 447 35-482 Sulawesi Utara 1 506 332-1 838 Sulawesi Tengah 1 842 175 3 2 020 Sulawesi Selatan 2 255 792 2 3 049 Sulawesi Tenggara 1 969 378 7 2 354 Gorontalo 657 72 5 734 Sulawesi Barat 575 73 2 650 Maluku 1 202 34 4 1 240 Maluku Utara 1 066 117 13 1 196 Papua Barat 1 892 95-1 987 Papua 5 456 96-5 552 INDONESIA 75 436 8 444 51 83 931 9

Lampiran 3. Perkembangan IPD Menurut Provinsi dan Dimensi Penyusun IPD, 2014 2018 Provinsi IPD Pelayanan Dasar Kondisi Infrastruktur Transportasi Pelayanan Umum Penyelenggaraan Pemerintahan Desa 2014 2018 2014 2018 2014 2018 2014 2018 2014 2018 2014 2018 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) Aceh 54,01 58,95 57,12 58,71 42,18 47,51 70,42 76,20 46,73 47,72 48,66 65,17 Sumatera Utara 53,00 56,62 54,34 54,94 38,15 41,71 74,58 78,33 46,01 49,76 49,97 62,43 Sumatera Barat 64,18 67,70 69,36 68,26 46,51 54,36 77,70 82,88 58,41 60,50 70,11 75,71 Riau 59,04 63,54 61,36 64,89 42,53 48,67 71,92 74,45 61,52 62,22 63,78 74,84 Jambi 59,24 63,32 61,12 63,62 40,39 47,01 76,70 78,46 60,10 62,86 63,67 72,38 Sumatera Selatan 56,20 59,18 53,89 55,25 40,34 44,72 77,54 78,33 57,20 57,49 58,92 70,34 Bengkulu 55,29 58,64 57,87 57,34 38,52 44,61 74,44 75,83 50,80 53,93 55,07 67,63 Lampung 59,30 64,05 62,22 64,40 42,92 48,29 73,58 80,12 59,14 61,57 61,94 71,88 Kep. Bangka Belitung 63,92 66,06 60,96 58,35 50,09 55,87 85,06 85,53 63,39 64,33 65,76 78,04 Kepulauan Riau 53,82 58,77 56,10 60,25 40,01 43,84 67,01 70,21 53,70 54,26 54,41 72,06 DKI Jakarta - - - - - - - - - - - - Jawa Barat 66,45 69,78 68,40 69,36 51,87 55,23 80,90 86,58 59,88 63,34 73,92 79,75 Jawa Tengah 64,83 67,37 67,86 66,90 49,75 53,72 78,55 81,74 54,95 58,40 74,92 82,53 DI Yogyakarta 71,25 73,32 78,63 76,69 55,18 59,79 78,87 80,91 62,76 66,94 80,64 86,73 Jawa Timur 64,54 66,88 68,55 68,89 51,45 55,11 75,92 76,90 53,36 56,60 72,80 79,75 Banten 59,89 64,80 63,01 65,55 44,67 51,09 75,56 80,08 50,97 58,26 65,47 72,26 Bali 67,77 70,97 71,83 70,16 55,78 64,32 79,92 82,48 56,46 60,80 72,02 77,44 Nusa Tenggara Barat 62,90 66,63 67,46 67,10 44,65 51,11 79,70 84,89 51,31 55,02 71,73 78,63 Nusa Tenggara Timur 48,93 52,86 46,72 49,54 26,41 28,96 79,35 81,79 38,26 42,77 61,53 74,14 Kalimantan Barat 49,85 53,10 47,79 48,58 31,25 35,81 69,07 70,59 54,50 55,47 58,49 71,56 Kalimantan Tengah 51,32 57,00 55,09 59,97 29,00 37,66 66,06 69,93 54,51 54,81 60,93 70,92 Kalimantan Selatan 56,44 61,28 58,17 60,06 41,92 48,74 73,84 76,09 50,55 54,79 58,24 72,82 Kalimantan Timur 56,37 60,03 59,46 61,36 40,17 47,06 67,76 68,65 56,23 59,35 63,46 70,59 Kalimantan Utara 42,63 46,17 41,36 41,33 25,42 30,30 59,54 59,63 48,24 51,27 49,07 67,18 Sulawesi Utara 57,25 61,48 57,04 59,33 40,56 46,54 80,99 85,81 45,59 48,45 63,85 70,06 Sulawesi Tengah 55,37 59,44 52,96 55,59 35,89 42,91 81,33 83,48 51,94 51,88 62,54 71,87 Sulawesi Selatan 60,28 63,57 61,01 62,34 42,79 47,96 81,10 82,95 50,85 54,01 69,13 76,76 Sulawesi Tenggara 52,35 57,25 48,48 51,94 33,83 41,33 78,07 81,10 47,09 51,62 64,03 71,06 Gorontalo 58,50 64,21 59,70 61,10 42,40 50,48 79,69 87,07 45,85 51,33 65,25 75,50 Sulawesi Barat 52,41 58,24 52,06 59,50 31,07 38,90 74,18 76,74 50,93 52,93 63,62 69,96 Maluku 46,74 51,13 48,50 48,84 28,54 33,22 66,45 71,81 43,06 46,93 50,44 64,94 Maluku Utara 47,06 52,98 45,29 49,35 31,23 36,32 69,27 75,17 41,65 45,60 52,90 68,36 Papua Barat 36,73 38,15 32,54 29,31 22,19 23,44 55,08 60,45 40,70 43,04 44,61 52,08 Papua 30,56 34,67 25,90 25,05 16,25 18,49 45,41 56,96 40,03 41,67 40,43 52,30 INDONESIA 55,71 59,36 56,73 57,65 39,21 44,63 73,50 77,00 51,72 53,60 61,59 71,40 10

Lampiran 4. Daftar Dimensi, Variabel, dan Indikator Penyusun Indeks Pembangunan Desa Dimensi Variabel No Indikator (1) (2) (3) (4) Pelayanan Dasar Kondisi Infrastruktur Transportasi Pelayanan Umum Penyelenggaraan Pemerintah Desa Pelayanan Pendidikan Pelayanan Kesehatan Infrastruktur Ekonomi Infrastruktur Energi Infrastruktur Air Bersih dan Sanitasi Infrastruktur Komunikasi dan Informasi Sarana Transportasi Aksesibilitas Transportasi Kesehatan Masyarakat Olah Raga Kemandirian Kualitas Sumber Daya Manusia 1 Ketersediaan dan Akses ke TK/RA/BA 2 Ketersediaan dan Akses ke SD Sederajat 3 Ketersediaan dan Akses ke SMP Sederajat 4 Ketersediaan dan Akses ke SMA Sederajat 5 Ketersediaan dan Kemudahan Akses ke Rumah Sakit 6 Ketersediaan dan Kemudahan Akses ke Rumah Sakit Bersalin 7 Ketersediaan dan Kemudahan Akses ke Puskesmas 8 Ketersediaan dan Kemudahan Akses ke Poliklinik/Balai Pengobatan 9 Ketersediaan dan Kemudahan Akses ke Tempat Praktik Dokter 10 Ketersediaan dan Kemudahan Akses ke Tempat Praktik Bidan 11 Ketersediaan dan Kemudahan Akses ke Poskesdes atau Polindes 12 Ketersediaan dan Kemudahan Akses ke Apotek 13 Ketersediaan Pertokoan, Minimarket, atau Toko Kelontong 14 Ketersediaan Pasar 15 Ketersediaan Restoran, Rumah Makan atau Warung/Kedai Makan 16 Ketersediaan Akomodasi Hotel atau Penginapan 17 Ketersediaan Bank 18 Elektrifikasi 19 Kondisi Penerangan di Jalan Utama 20 Bahan Bakar untuk Memasak 21 Sumber Air untuk Minum 22 Sumber Air untuk Mandi/Cuci 23 Fasilitas Buang Air Besar 24 Ketersediaan dan Kualitas Fasilitas Komunikasi Seluler 25 Ketersediaan Fasilitas Internet dan Pengiriman Pos atau Barang 26 Lalu Lintas dan Kualitas Jalan 27 Aksesibilitas Jalan 28 Ke tersediaan Angkutan Umum 29 Operasional Angkutan Umum 30 Waktu Tempuh per Kilometer Transportasi ke Kantor Camat 31 Biaya per Kilometer Transportasi ke Kantor Camat 32 Waktu Tempuh per Kilometer Transportasi Ke Kantor Bupati/Walikota 33 Biaya per Kilometer Transportasi ke Kantor Bupati/Walikota 34 Penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB) 35 Penanganan Gizi Buruk 36 Ketersediaan Fasilitas Olah Raga 37 Keberadaan Kelompok Kegiatan Olah Raga 38 Kelengkapan Pemerintahan Desa 39 Otonomi Desa 40 Aset/Kekayaan Desa 41 Kualitas SDM Kepala Desa 42 Kualitas SDM Sekretaris Desa 11

POTENSI DAN TANTANGAN DESA/KELURAHAN Berita Resmi Statistik No. 99/12/Th. XXI, 10 Desember 2018 Jumlah Desa Menurut Status IPD 2018 Desa Mandiri 5.606 7,43% Desa Tertinggal 14.461 19,17% Desa Berkembang 55.369 73,40% Catatan: Jumlah Desa 2018 sebesar 75.436 Indeks Pembangunan Desa (IPD) adalah indeks komposit yang menggambarkan tingkat kemajuan atau perkembangan desa pada suatu waktu. 1 Antisipasi dan Kejadian 2 Bencana Alam Banjir 19.675 desa/kelurahan Tanah longsor 10.246 desa/kelurahan Gempa bumi 10.115 desa/kelurahan APA TANTANGAN DESA/kelurahan SAAT INI? Kebakaran hutan dan lahan 4.394 desa/kelurahan Banjir bandang 1.869 desa/kelurahan Gelombang pasang laut 1.808 desa/kelurahan Potensi Pencemaran Pencemaran Air 16.847 desa/kelurahan Pencemaran Tanah 2.200 desa/kelurahan Pencemaran Udara 8.882 desa/kelurahan Kekeringan 8.587 desa/kelurahan Angin puyuh/puting beliung/topan 7.251 desa/kelurahan Jumlah Desa/kelurahan menurut Upaya Mitigasi Bencana Alam 2018 Sistem Peringatan Dini Bencana Alam 7.968 desa/kelurahan Perlengkapan Keselamatan 2.738 desa/kelurahan Gunung meletus 623 desa/kelurahan Sistem Peringatan Dini Khusus Tsunami 634 desa/kelurahan Jalur Evakuasi 5.048 desa/kelurahan 3 Keamanan Desa/Kelurahan yang ada penyalahgunaan/ peredaran narkoba 14,99% Desa/Kelurahan yang menjadi lokasi perkelahian Massal 3,75% BADAN PUSAT STATISTIK https://www.bps.go.id Diterbitkan oleh: Badan Pusat Statistik Jl. dr. Sutomo No. 6 8 Jakarta-Indonesia 10710 Harmawanti Marhaeni M.Sc Direktur Statistik Ketahanan Sosial Telepon: 3810291-5, Pesawat 4300 E-mail: harmawanti@bps.go.id Website : www.bps.go.id Konten Berita Resmi Statistik dilindungi oleh Undang-Undang, hak cipta melekat pada Badan Pusat Statistik. Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengomunikasikan, dan/ atau menggandakan sebagian atau seluruh isi tulisan ini untuk tujuan komersial tanpa izin tertulis dari Badan Pusat Statistik. 12