BAB I PENDAHULUAN. resiko yang sulit untuk diprediksi oleh para investor. Menurut Malinda dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. resiko dan ketidakpastian yang sulit diprediksi oleh para investor. Menurut Maya

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.6 Latar Belakang Masalah. Investasi merupakan kegiatan yang sangat dianjurkan, karena dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengaruh aktivitas pasar modal yang menjadi peluang yang baik untuk masa

BAB I PENDAHULUAN. harus diperhatikan dan dipertimbangkan secara seksama.kebijakan dividen

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan dunia usaha bagi perusahaan yang sudah Go Public semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berkembangnya teknologi dan pengetahuan dari tahun ke tahun mendorong

BAB I PENDAHULUAN. selisih antara harga beli dan harga jual saham, sedangkan yield merupakan cash. biasanya dalam bentuk deviden (Jones, 2002:124).


BAB I PENDAHULUAN. perusahaan lazimnya didasarkan pada kinerja perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen

BAB I PENDAHULUAN. pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan,

BAB I PENDAHULUAN. sehingga keuntungan yang dihasilkan bisa maksimal. sebagian besar didanai dengan internal equity maka akan mempengaruhi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. pasar modal adalah dengan harapan memperoleh capital gain dan dividen.

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. saham dengan memaksimalkan nilai perusahaan. dividen) dalam rangka meningkatkan nilai perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Hal ini ditandai dengan banyaknya dari negara lain yang ingin

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai harapan akan mendapatkan keuntungan dari modal yang

BAB 1 PENDAHULUAN. kemakmuran pemegang saham (Sartono, 2002). pemilik atau pemegang saham dapat tercapai (Linda, 2010).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. return sebesar-besarnya dengan risiko tertentu. Return. (tingkat pengembalian) tersebut dapat berupa capital gain ataupun dividen,

BAB 1 PENDAHULUAN. berupa capital gain ataupun dividend yield. Capital gain dapat diperoleh jika

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. akan terjadi. Dalam investasi, investor perlu terus menerus mempelajari berbagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2014). Stice et al (2005) dalam Suharli (2007) mengartikan dividen sebagai

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang mengalami pertumbuhan ekonomi. Kondisi ini didukung oleh adanya

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk investasi kembali (reinvestasi) pada aset yang. dalam bentuk dividen tunai maupun dividen saham.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan suatu perusahaan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan atau

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan manajemen keuangan. Kegiatan-kegiatan yang ada dalam

BAB I PENDAHULUAN. lurus dengan risiko yang diperoleh. Return setiap jenis asset akan dijadikan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat walaupun keadaan ekonomi memburuk. Pekembangan industri

BAB I PENDAHULUAN. mana hal ini menimbulkan persaingan yang sangat ketat antar perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan adalah setiap bentuk badan usaha dan merupakan tempat

BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN. 1. Profitabilitas (net profit margin) tidak berpengaruh signifikan terhadap dividend

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era ekonomi modern seperti sekarang ini, perusahaan sangat membutuhkan

BAB 1 PENDAHULUAN. saham, kreditor dan manajer adalah pihak-pihak yang memiliki perbedaan

BAB I PENDAHULUAN. mana yang harus dibeli oleh perusahaan misalnya pemilihan proyek atau

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan investor perorangan maupun badan usaha menanamkan dana ke dalam suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebuah organisasi didirikan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kebijakan keuangan yang dilakukan oleh perusahaan adalah UKDW

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk mampu bersaing dalam persaingan industri. Perusahaan harus dapat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pasar yang semakin luas menjadikan persaingan usaha semakin ketat. Pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. implikasi pada persaingan antarperusahaan. Untuk itu, sebagai pelaku dari

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan konsumen di era modern sekarang ini telah mendorong tumbuhnya

BAB I PENDAHULUAN. produksi barang atau jasa. Tujuan dari perusahaan yaitu untuk meningkatkan nilai

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi perusahaan yang mampu bersaing dengan perusahaan yang lain.

BAB I PENDAHULUAN. Rasio pembayaran dividen atau dividend payout ratio merupakan persentase

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah negara berkembang yang memiliki potensi pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan dan meningkatkan kinerjanya agar dapat tetap bertahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. agar tercapainya tiga tujuan utama yaitu kesinambungan hidup (going concern),

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Tujuan perusahaan yang pertama adalah untuk mencapai keuntungan. satu dengan yang lainnya (Martono dan Agus, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tandelin (2010) pasar modal itu sendiri adalah pertemuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendirian sebuah perusahaan bukanlah tanpa tujuan. Tujuan didirikannya

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut harus ditahan dalam perusahaan (Riyanto, 2001:265). Kebijakan dividen

BAB I PENDAHULUAN. adalah mencari pendapatan atau tingkat pengambalian investasi (return), yang. upaya menghasilkan laba seoptimal mungkin.

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan usaha untuk mencari tambahan dana (berupa

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Hal tersebut mendorong transaksi jual-beli yang dilakukan antara produsen

BAB I PENDAHULUAN. sekuritas pada negara tersebut. Pasar modal Indonesia memiliki peran besar

BAB 1 PENDAHULUAN. Zaman dan tekonologi sudah semakin berkembang, perusahaan harus dengan

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN HARGA SAHAM TERHADAP JUMLAH DIVIDEN TUNAI. (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia. Bursa Efek Indonesia sebagai salah satu pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. atau laba yang sebesar-besarnya yang mengandung konsep bahwa perusahaan harus

BAB 1 PENDAHULUAN. pemilik atau pemegang saham dapat tercapai (Nugroho, 2014). bertujuan untuk mencapai keuntungan maksimal dengan menggunakan sumber

BAB I PENDAHULUAN. untuk kegiatan operasional, termasuk perusahaan manufaktur.hal ini

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, dunia investasi bukan lagi merupakan kegiatan baru di dunia

BAB I PENDAHULUAN. Investasi dalam suatu perusahaan merupakan suatu hal yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. dividen tersebut menjadi berkurang. Bagi kreditor, dividen dapat menjadi sinyal

BAB I PENDAHULUAN. dana yang produktif dari pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) kepada pihak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan banyak

BAB I PENDAHULUAN. yang didapat dari dividen ataupun capital gain. Sedangkan manajemen berusaha

BAB I PENDAHULUAN. pemegang saham dan bagi perusahaan yang akan membayar dividen. Para

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan, sedikit perusahaan yang mengalami hambatan untuk

BAB I PENDAHULUAN. dana yang sangat besar untuk mampu bersaing di pasar global.

BAB 1 PENDAHULUAN. mempunyai tujuan yaitu memperoleh laba atau profit yang diharapkan mampu

BAB I PENDAHULUAN. Dividen merupakan salah satu bentuk peningkatan wealth pemegang saham. Investor

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh keuntungan yang berlipat ganda. keuntungan yang dihasilkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pada dasarnya perusahaan membutuhkan dana dalam jumlah tertentu

BAB I PENDAHULUAN. maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan pembangunan di Indonesia kian tahun semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. pengambilan sebuah keputusan investasi. Karena hal ini mempunyai dampak

BAB I PENDAHULUAN. laba ditahan (Levy dan Sarnat, 1990). Kebijakan dividen pada perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal sebagai alternatif untuk menghimpun dana masyarakat merupakan

Pendahuluan. Universitas Esa Unggul

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Saham menjadi salah satu alternatif investasi di pasar modal yang

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan untuk mempertahankan hidup perusahaan semakin beraneka ragam.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tingkat perkembangan dunia pasar modal dan industri industri

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan harus dapat mencari sumber-sumber dana yang efektif dalam

BAB I PENDAHULUAN. public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Bursa Efek Indonesia (BEI)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan adalah suatu organisasi yang didirikan oleh perseorangan atau

BAB I PENDAHULUAN. hanya dapat dinilai berdasar dampaknya pada harga saham biasa perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran pemilik. Nilai perusahaan yang go public di pasar modal tercermin

BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Investasi merupakan kegiatan yang dihadapkan pada berbagai macam resiko yang sulit untuk diprediksi oleh para investor. Menurut Malinda dan Martalena (2011:1), investasi merupakan bentuk penundaan konsumsi masa sekarang untuk memperoleh konsumsi di masa yang akan datang, di dalamnya terkandung unsur risiko ketidakpastian, sehingga dibutuhkan kompensasi atas penundaan tersebut. Investasi digunakan untuk tujuan jangka menengah dan jangka panjang yang bertujuan untuk melipatgandakan kekayaan melalui perolehan capital gain dan dividen untuk investasi pada saham dengan dana awal yang jumlahnya relatif besar. Harapan dari para investor terhadap investasinya adalah memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya dengan resiko tertentu. Gordon dan Lintner (1963) menyebutkan bahwa para investor lebih merasa aman untuk memperoleh pendapatan berupa pembayaran dividen daripada menunggu capital gain, karena kemungkinan dividen lebih kecil resikonya dibandingkan dengan capital gain yang memiliki resiko lebih besar. Hal ini disebabkan apabila kondisi kinerja keuangan perusahaan menurun kemungkinan besar perusahaan masih bisa membayar dividen kepada pemegang saham. Dividen adalah pembayaran kepada pemegang saham dari keuntungan sebuah perusahaan sebagai laba atas investasi pemegang saham (Schneeman, 2012:435). Dividen adalah keuntungan yang diharapkan oleh para investor karena

2 sudah menginvestasikan dananya dalam saham perusahaan, dan perusahaan memiliki tujuan untuk memakmurkan pemegang sahamnya dengan mengelola aset finansialnya yang menitikberatkan pada beberapa keputusan yang salah satunya adalah kebijakan dividen. Kebijakan dividen adalah bagian dari keputusan pembelanjaan perusahaan, khususnya berkaitan dengan pembelanjaan internal perusahaan (Sudana, 2011:167). Besarnya dividen yang dibagikan oleh perusahaan tergantung pada kebijakan masing-masing perusahaan, sehingga sangat diperlukan pertimbangan dari manajemen. Dalam menentukan besarnya dividen, perusahaan dapat mengukur dengan menggunakan dividen payout ratio. Dividend payout ratio merupakan rasio yang menggambarkan besarnya proporsi dividen yang dibagikan terhadap pendapatan bersih perusahaan (Murhadi, 2013:65). Banyak perusahaan-perusahaan di Indonesia yang mengalami peningkatan laba bersih namun dividen yang diberikan cenderung diturunkan. Seperti yang terjadi pada beberapa perusahaan makanan dan minuman tahun 2011-2015 yaitu pada perusahaan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, PT Multi Bintang Indonesia.Tbk, PT Mayora Indah Tbk, dan PT Nippon Indosari Corpindo Tbk, perusahaan makanan minuman yang mengalami peningkatan laba pada beberapa tahun tertentu tetapi hal ini tidak menyebabkan meningkatnya dividen yang telah diteliti oleh Rakhman (2017), adapun perusahaan lain yang mengalami peningkatan laba tetapi dividen yang dibagikan menurun. Sebagian perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index pada periode 2011-2014 yang diteliti oleh Wijayanti (2016) mengalami peningkatan laba namun dividen dibayar

3 menurun. Untuk lebih jelas dapat dilihat perbandingan secara rata-rata pada gambar grafik 1.1 laporan keuangan Return On Equity (ROE) sebagai berikut: Gambar 1.1 Grafik Laporan Keuangan ROE 40 35 30 25 20 15 10 5 0 2011 2012 2013 2014 2015 Rakhman Wijayanti Sumber : Wijayanti (2016), Rakhman (2017) Berdasarkan grafik laporan keuangan dari rata-rata ROE perusahaan yang telah diteliti oleh Rakhman (2017) dan Wijayanti (2016) sebagai berikut: 1. Pada tahun 2011 nilai rata-rata ROE perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015 adalah 28,3, sedangkan nilai ROE pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index periode 2011-2014 adalah 23,3. 2. Pada tahun 2012 nilai rata-rata ROE perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015 adalah 36,1, sedangkan nilai ROE pada

4 perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index periode 2011-2014 adalah 20,8. 3. Pada tahun 2013 nilai rata-rata ROE perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015 adalah 32,9, sedangkan nilai ROE pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index periode 2011-2014 adalah 20,6. 4. Pada tahun 2014 nilai rata-rata ROE perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015 adalah 34,4, sedangkan nilai ROE pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index periode 2011-2014 adalah 16,7. 5. Pada tahun 2015 nilai rata-rata ROE perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015 adalah 23,0. Selain perbandingan pada Return On Equity (ROE), berikut perbandingan dari laporan keuangan Dividend Payout Ratio (DPR) yang diteliti oleh Wijayanti (2016) pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index pada periode 2011-2014 dan yang diteliti oleh Rakhman (2017) pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2015 untuk lebih jelas dapat dilihat pada Gambar grafik 1.2 sebagai berikut:

5 Gambar 1.2 Grafik Laporan Keuangan DPR 450 400 350 300 250 200 150 100 50 0 2011 2012 2013 2014 2015 Wijayanti Rakhman Sumber : Wijayanti (2016), Rakhman (2017) Berdasarkan grafik laporan keuangan dari rata-rata DPR perusahaan yang telah diteliti oleh Rakhman (2017) dan Wijayanti (2016) sebagai berikut: 1. Pada tahun 2011 nilai rata-rata DPR perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015 adalah 245,7 sedangkan nilai DPR pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index periode 2011-2014 adalah 54,5. 2. Pada tahun 2012 nilai rata-rata DPR perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015 adalah 277,8 sedangkan nilai DPR pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index periode 2011-2014 adalah 52,3.

6 3. Pada tahun 2013 nilai rata-rata DPR perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015 adalah 268,8 sedangkan nilai DPR pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index periode 2011-2014 adalah 55,1. 4. Pada tahun 2014 nilai rata-rata DPR perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015 adalah 372,9 sedangkan nilai DPR pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index periode 2011-2014 adalah 49,6. 5. Pada tahun 2015 nilai rata-rata DPR perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015 adalah 301,9. Pada umumnya perusahaan melakukan aktivitasnya dengan motif mendapatkan laba. Laba yang diperoleh perusahaan dapat ditahan sebagai laba ditahan (retained earnings) dan sisanya inilah akan dibayar kepada investor berupa dividen. Jumlah laba bersih yang dihasilkan perusahaan akan menjadi salah satu faktor yang akan dipertimbangkan perusahaan dalam membayarkan dividen bagi pemegang saham. Biasanya perusahaan yang memiliki laba bersih yang tinggi akan membagikan dividen yang besar. Dengan kata lain, semakin tinggi laba bersih semakin tinggi dividen yang diberikan bagi pemegang saham. Besarnya laba bersih yang dapat dicapai akan menjadi ukuran sukses bagi sebuah perusahaan. Gordon dan Lintner (1963) berpendapat bahwa kebijakan deviden salah satunya dapat dikondisi oleh laba masa lalu dan masa ini, dimana pola pergerakan besarnya dividen cenderung mendekati nilai rata-ratanya. Kemampuan perusahaan

7 untuk memperoleh laba tersebut dapat dihitung dengan menggunakan rasio profitabilitas. Hanafi (2009:83) menyebutkan bahwa profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba pada tingkat penjualan tertentu maupun dari total aset atau modal sendiri. Jadi, salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kebijakan dividen adalah profitabilitas perusahaan. Sartono (2010:122) menyatakan bahwa pemegang saham jangka panjang akan sangat berkepentingan dengan profitabilitas karena pemegang saham akan melihat keuntungan yang benar-benar akan diterima dalam bentuk dividen. Perusahaan mempunyai aliran kas atau profitabilitas yang baik bisa membayar dividen atau meningkatkan dividen. Perusahaan yang memiliki kemampuan menghasilkan laba yang besar akan cenderung membayar dividen lebih banyak. Beberapa perusahaan yang memiliki kemampuan menghasilkan laba yang tinggi akan berusaha mempertahankannya atau bahkan meningkatkan laba untuk periode berikutnya. Tidak jarang dari perusahaan memiliki laba yang tinggi tetapi memilih menurunkan atau bahkan tidak membagikan dividen kepada pemegang saham. Hal ini disebabkan perusahaan mengambil kebijakan meningkatkan pertumbuhan perusahaan untuk menunjang laba yang lebih tinggi dimasa yang akan datang. Dalam meningkatan pertumbuhan pada suatu perusahaan dibutuhkan pendanaan untuk kegiatan tersebut. Laba yang dihasilkan perusahaan dapat digunakan sebagai pendanaan dalam meningkatkan pertumbuhan perusahaan namun hal ini akan mempengaruhi terhadap keuntungan yang hendak dibagikan kepada pemegang saham. Seperti yang disebutkan oleh Riyanto (2010:267)

8 menyatakan bahwa semakin cepat tingkat pertumbuhan perusahaan, makin besar kebutuhan akan dana untuk membiayai pertumbuhan perusahaan tersebut. Makin besar kebutuhan dana untuk waktu mendatang untuk membiayai pertumbuhannya, perusahaan tersebut biasanya lebih senang untuk menahan pendapatannya daripada dibayarkan sebagai dividen kepada para pemegang saham dengan mengingat batasan-batasan biayanya. Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa makin cepat tingkat pertumbuhan perusahaan makin besar dana yang dibutuhkan, makin besar kesempatan untuk memperoleh keuntungan, makin besar bagian dari pendapatan yang ditahan dalam perusahaan, berarti makin rendah dividennya. Dalam teori residual dividen, perusahaan membayarkan dividen hanya jika terdapat kelebihan dana atas laba perusahaan yang digunakan untuk membiayai proyek yang telah direncanakan. Dengan kata lain, apabila perusahaan lebih memilih untuk membiayai proyek yang menguntungkan maka dividen yang dibayarkan akan lebih rendah. Penelitian sebelumnya yang telah diteliti oleh Sari dan Sudjarni (2015) dengan judul Pengaruh Likuiditas, Leverage, Pertumbuhan Perusahaan, dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan Dividen pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013. Hasil penelitian menyimpulkan Likuiditas (CR), Leverage (DER), Growth (TA) dan Profitabilitas (ROA) secara serempak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013. Adapun perbedaan yang dilakukan penulis dengan penelitian terdahulu yaitu variabel penelitian, tahun penelitian, dan perusahaan yang diteliti. Penelitian

9 ini dilakukan pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2011-2016. Sedangkan penelitian terdahulu dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013. Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Profitabilitas yang diproksi oleh Return On Equity, Kebijakan Dividen yang diproksi oleh Dividend Payout Ratio, dan Pertumbuhan Perusahaan yang diproksi oleh Pertumbuhan Aset (TA). Dari uraian di atas, maka penulis bermaksud untuk melakukan penelitian dengan judul: Pengaruh Profitabilitas Terhadap Kebijakan Dividen dengan Pertumbuhan Perusahaan sebagai variabel Moderasi (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Subsektor Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2016). 1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah Penelitian 1.2.1 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang penelitian di atas maka penulis dapat mengidentifikasi pokok permasalahan sebagai berikut: 1. Terdapat perusahaan-perusahaan di Indonesia yang mengalami peningkatan laba bersih namun dividen yang diberikan cenderung diturunkan. 2. Perusahaan bertujuan untuk memakmurkan pemegang sahamnya dengan menitikberatkan pada beberapa keputusan kebijakan dividen.

10 3. Untuk membiayai pertumbuhannya, perusahaan-perusahaan memilih menahan pendapatannya daripada membayar sebagai dividen. 1.2.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, penulis dapat merumuskan beberapa masalah dari penelitian ini sebagai berikut : 1. Bagaimana profitabilitas pada perusahaan industri barang konsumsi sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2016. 2. Bagaimana kebijakan dividen pada perusahaan industri barang konsumsi sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2016. 3. Bagaimana pertumbuhan perusahaan pada perusahaan industri barang konsumsi sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2016. 4. Seberapa besar pengaruh profitabilitas terhadap kebijakan dividen dengan dimoderasi pertumbuhan perusahaan pada perusahaan industri barang konsumsi sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2016.

11 1.3 Tujuan Penelitian Sebagaimana diketahui bahwa setiap penulisan permasalahan yang diteliti tentu memiliki tujuan. Adapun tujuan dari penelitian yang dilaksanakan penulis adalah: 1. Untuk mengetahui profitabilitas pada perusahaan industri barang konsumsi sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2016. 2. Untuk mengetahui kebijakan dividen pada perusahaan industri barang konsumsi sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2016. 3. Untuk mengetahui pertumbuhan perusahaan pada perusahaan industri barang konsumsi sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2016. 4. Untuk mengetahui pengaruh profitabilitas terhadap kebijakan dividen dengan dimoderasi pertumbuhan perusahaan pada perusahaan industri barang konsumsi sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2016. 1.4 Kegunaan Penelitian Dengan adanya penelitian ini diharapkan ada manfaat yang dapat diambil bagi semua pihak yang berkepentingan. Hasil analisis yang diperoleh dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi: 1. Kegunaan Teoritis

12 Manfaat dari penelitian ini secara teoritis untuk pengembangan dan pengetahuan, yaitu diharapkan hasilnya dapat memperkaya ilmu Akuntansi khususnya terkait kebijakan dividen serta faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti profitabilitas, likuiditas dan pertumbuhan perusahaan. 2. Kegunaan Praktis a. Bagi Penulis Penelitian ini merupakan bagian dari proses belajar yang diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan, sehingga dapat lebih memahami aplikasi dan teori-teori yang selama ini dipelajari dibandingkan dengan kondisi yang sesungguhnya terjadi di lapangan. b. Bagi Investor, Kreditor, dan pemakai laporan keuangan lainnya Menjadi masukan dalam pengambilan keputusan investasi untuk menanamkan dananya mengetahui faktor apa saja yang berpengaruh terhadap kebijakan dividen perusahaan. c. Bagi Akademisi Memberi deskripsi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen dimana bukti empiris tersebut dapat dijadikan tambahan wawasan dalam penelitian selanjutnya. d. Peneliti Lain Diharapkan hasil penulisan ini dapat digunakan sebagai dasar atau sumber informasi bagi peneliti selanjutnya.

13 1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian Dalam penelitian ini penulis akan melakukan penelitian pada perusahaan sektor manufaktur subsektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk memperoleh data sesuai dengan objek yang akan diteliti, maka penulis melaksanakan penelitian pada waktu yang telah ditentukan.