BAB II DASAR TEORI Pada bab ini dijelaskan mengenai dasar teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merealisasikan sistem. Dasar teori yang digunakan dalam pembuatan skripsi ini terdiri dari : 2.1 Keamanan Komplek Perumahan Sistem keamanan komplek perumahan adalah sistem aplikasi yang merupakan gabungan antara teknologi dan pelayanan yang dikhususkan pada lingkungan perumahan dengan fungsi tertentu yang bertujuan meningkatkan efesiensi, kenyamanan dan keamanan penghuninya. Sistem keamanan komplek perumahan biasanya terdiri dari perangkat kontrol, monitoring dan otomatisasi beberapa perangkat keamanan yang dapat diakses melalui sebuah komputer[3]. Sebuah sistem keamanan dapat dikatakan sebagai sistem cerdas apabila memiliki komponen personal internal networking, intelligent control dan pengontrolan otomatis. Pengontrolan otomatis adalah pengontrolan yang dilakukan oleh mesin-mesin atau peralatan yang bekerja secara otomatis dan operasinya di bawah pengawasan manusia[3]. Sistem keamanan juga biasanya memiliki alarm. Alarm didefinisikan sebagai fungsi peringatan, baik sebagai tanda peringatan waktu hingga peringatan tanda bahaya seperti peringatan kebakaran, pencurian, dan lain sebagainya. Fungsi alarm ialah memberitahukan apabila terjadi bahaya dan kerusakan ataupun kejadian yang tidak diharapkan pada sistem dengan memberikan peringatan. 2.2. Komunikasi Jaringan Komunikasi jaringan adalah hubungan dari sebuah sistem yang saling bertukar informasi secara terorganisir dan terkelola dengan baik. Komunikasi jaringan pada dasarnya merupakan jaringan komunikasi data yang terdiri dari kumpulan jaringan komputer atau mikrokontroler yang saling terintegrasi (interkomunikasi). Tujuan dari komunikasi jaringan adalah untuk melakukan tukar menukar informasi atau komunikasi data. Komponen komponen dalam komunikasi jaringan antara lain adalah host, data, komputer receiver, protokol komunikasi, dan komponen transmisi[4]. 4
Host adalah komputer atau mikrokontroler yang berfungsi sebagai pengirim data informasi. Data adalah objek dari proses komunikasi yang terjadi pada jaringan. Komputer receiver merupakan komputer yang berfungsi sebagai penerima informasi. Protokol komunikasi adalah peraturan peraturan yang diterapkan dalam jaringan dengan tujuan untuk mengatur komunikasi data. Banyaknya protokol komunikasi menyebabkan dibutuhkannya suatu alat bantu yang disebut dengan gateway untuk menterjemahkan protokol sehingga komunikasi data dapat berjalan dengan baik. Setelah memastikan host dan receiver berjalan dengan baik, dilakukan implementasi terhadap komponen transmisi seperti kabel penghubung dan sebagainya sebagai media untuk jalur pertukaran data[4]. Sebuah jaringan mempunyai keterbatasan daya jangkau. Jaringan yang menggunakan kabel dengan tipe UTP (Cat 5) hanya memiliki daya jangkau hingga 100 meter. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah alat yang dapat memperpanjang jangkauan jaringan tersebut. Alat yang dimaksud tersebut adalah repeater data. Repeater berfungsi untuk membangkitkan dan menguatkan sinyal-sinyal yang mengalir pada kabel komunikasi. 2.3. Arduino Mega 2560 Arduino Mega 2560 merupakan mikrokontroler yang berdasarkan pada chip Atmega 2560. Arduino tipe ini memiliki 54 input dan output digital, input analog 16, 4 UART (port serial hardware), osilator kristal 16 MHz, komunikasi USB, header ICSP, dan tombol reset[5]. Arduino Mega 2560 digunakan sebagai penerima data pada pos petugas keamanan dan menampilkan hasil data pada aplikasi monitoring Gambar 2.3. Arduino Mega 2560 [5] 5
2.4. Arduino Uno Arduino Uno merupakan mikrokontroler yang berdasarkan pada chip Atmega 328. Arduino tipe ini memiliki 14 pin input dari output digital dimana 6 pin input tersebut dapat digunakan sebagai output PWM dan 6 pin input analog, 16 MHz osilator kristal, komunikasi USB, jack power, ICSP header, dan tombol reset[6]. Arduino Uno digunakan untuk membaca hasil keluaran sensor pada tiap rumah dan mengirimkan data tersebut melalui kabel kepada Arduino Mega 2560 yang terdapat pada pos petugas keamanan. Gambar 2.4. Arduino Uno [6] 2.5. Sensor PIR SR501 PIR (Passive Infrared Receiver) merupakan sebuah sensor berbasis infra merah. Sesuai dengan namanya Passive, sensor ini hanya merespon energi dari pancaran sinar inframerah yang terdeteksi olehnya. Pancaran sinar inframerah inilah yang kemudian ditangkap oleh Pyroelectric sensor yang merupakan inti dari sensor PIR[7]. Gambar 2.5. Sensor PIR SR501 [7] Sensor PIR SR501 ini dapat mendeteksi hingga jarak 6 meter dalam sebuah ruangan, sehingga sensor PIR ini dipilih sebagai pendeteksi penerobos di dalam rumah penghuni. 6
2.6. Sensor IR (InfraRed) Infrared (IR) detektor atau sensor infra merah pada dasarnya menggunakan infra merah sebagai media untuk komunikasi data antara receiver dan transmitter. Sensor inframerah saat ini ada yang dibuat khusus dalam satu modul dan dinamakan sebagai IR Detector Photomodules[8]. Gambar 2.6. Sensor IR [8] Sensor IR dipasang pada pintu rumah dan akan bekerja jika sinar infra merah yang dipancarkan terhalang oleh penerobos atau pintu rumah yang terbuka sehingga mengakibatkan sinar infra merah tersebut tidak sampai ke penerima. 2.7. RFID (Radio Frequency Identification) RFID merupakan suatu teknologi yang memanfaatkan frekuensi radio untuk mengidentifikasi suatu objek. RFID dapat dipandang sebagai salah satu cara dalam pelabelan objek. Pelabelan dalam hal ini menggunakan sebuah kartu RFID atau tag yang ditempatkan pada objek yg diindentifikasi[9]. Sebuah tag RFID atau transponder, terdiri atas sebuah microchip dan sebuah antenna. Gambar 2.7. Perangkat RFID RC522 [9] Ketika tag RFID mendapat sinyal dari antena, perangkat ini akan mendeteksi sinyal aktivasi dari antena yang mengaktifkan chip RFID yang terdapat pada tag. Chip ini akan mengirim informasi untuk diterima antena. Kemudian dibaca oleh 7
reader yang terhubung dengan arduino. Sistem ini menggunakan RFID RC522 untuk mengaktifkan atau mematikan fungsi alarm, sehingga pemilik rumah yang membawa RFID tag dapat masuk dan keluar rumah tanpa terdeteksi sebagai penerobos. 2.8. Modul GSM SIM800L Modul GSM SIM800L adalah sebuah perangkat komunikasi dengan konektivitas GSM/GPRS yang dapat dikontrol menggunakan mikrokontroler[10]. Modul GSM dihubungkan dengan mikrokontroler untuk mengirim dan menerima pesan berupa SMS (Short Message Service). Gambar 2.8. Modul GSM SIM800L [10] Modul GSM SIM800L dipasang pada Arduino mega 2560 yang terhubung dengan komputer pada pos petugas keamanan. Modul GSM SIM800L digunakan untuk mengirimkan SMS kepada pemilik rumah jika terjadi tindak penerobosan pada rumahnya saat pemilik sedang tidak berada didalam rumah. 2.9. Aplikasi Monitoring berbasis Visual Basic Pada sistem keamanan yang dirancang ini digunakan aplikasi monitoring berbasis visual basic karena perintah-perintahnya sangat komplit, mudah dalam pembuatan program tanpa harus mengetik bahasa program lagi, tetapi cukup mendesain tampilan dengan VB editor[11]. Pada rancangan skripsi ini aplikasi monitoring menampilkan kondisi sensor dan tampilan gambar dari modul kamera. 2.10. Modul Kamera Modul kamera adalah sebuah perangkat keras berupa kamera yang diintegrasikan dengan komputer untuk menampilkan gambar yang ditangkap oleh modul kamera tersebut. Pada dasarnya modul kamera ini sudah langsung dapat dihubungkan dengan komputer melalui USB, namun untuk dapat melihat hasil gambar 8
dan rekaman yang dihasilkan masih diperlukan aplikasi tambahan. Selain itu modul kamera USB ini biasanya kompatibel dengan sistem operasi Windows, Linux, maupun Mac Os. 2.11. Battery Back Up Battery back up yang digunakan pada sistem ini adalah sebuah powerbank dengan kapasitas 10.000mAh, yang berfungsi sebagai cadangan listrik untuk menghidupkan Arduino, semua sensor yang digunakan, dan buzzer jika terjadi pemadaman listrik. Pada sistem ini digunakan relay untuk memindahkan sumber listrik dari catu daya DC menjadi powerbank, sehingga sistem tetap menyala saat terjadi pemadaman listrik. 2.12. Power Supply Switching Power supply switching adalah jenis power supply yang langsung menyearahkan dan menyaring tegangan Input AC untuk mendapatkan tegangan DC. Tegangan tersebut kemudian di-switch ON dan OFF dengan frekuensi tinggi [12]. Power supply switching yang digunakan pada rancangan sistem ini memiliki keluaran 5V untuk menghidupkan Arduino Uno pada tiap rumah. Gambar 2.12. Power supply switching [12] 2.13. Relay Relay adalah saklar yang dioperasikan secara elektris dan merupakan komponen elektromekanikal yang terdiri dari 2 bagian utama yakni elektromagnet (coil) dan mekanikal (seperangkat kontak saklar). Relay menggunakan prinsip elektromagnetik untuk menggerakkan kontak saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil dapat menghantar listrik yang bertegangan lebih tinggi[13]. Relay yang digunakan pada rancangan sistem ini memiliki spesifikasi 5V dan digunakan untuk memindahkan sumber listrik dari power supply switching ke battery back up saat terjadi pemadaman listrik dan sebaliknya. 9