BAB VI ASPEK KEUANGAN. Menurut Horne dan Wachowicz (2009:2) Manajemen keuangan berkaitan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN. Bagian ini menjelaskan tentang kebutuhan dana untuk operasional usaha : Tabel 6.1 Kebutuhan Dana

BAB VI ASPEK KEUANGAN. Tabel XXIX Aktiva Tetap. No. Keterangan Biaya

BAB VI ASPEK KEUANGAN. investasi dari perusahaan Saru Goma. Proyeksi keuangan ini akan dibuat dalam

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN. VI.1 Kebutuhan dana Bagian ini menjelaskan tentang kebutuhan dana untuk operasional usaha :

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN. melakukan penghitungan net present value serta payback period. Proyeksi keuangan ini dibuat. Tabel 6.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si

BAB VI ASPEK KEUANGAN. Untuk memproduksi Gezond diperlukan bahan baku dan peralatan. Berikut

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM. LOGO

DAFTAR ISI... Halaman ABSTRAKSI.. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Penelitian 1

BAB VI ASPEK KEUANGAN. VI.1. Kebutuhan Dana Tabel 6.1 Aktiva Tetap No Keterangan Biaya 1 Peralatan produksi Rp Meja makan kecil 8 unit

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB VI 6 ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN. Tabel 6.1 Tabel Kebutuhan Dana

12/23/2016. Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan adalah untuk mencapai keuntungan yang maksimal atau laba

BAB VI ASPEK KEUANGAN

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xii

Bab VI ASPEK KEUANGAN. Tabel 6.1 Kebutuhan Dana

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis pada AHASS Pasirkaliki Motor yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan perkembangan jaman yang semakin berkembang saat ini, baik

ABSTRAK. Kata kunci: net present value, penganggaran modal, pengambilan keputusan. Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI. ABSTRAK...iv. KATA PENGANTAR...v. DAFTAR ISI...viii. DAFTAR TABEL...xii. DAFTAR GAMBAR...xiv. 1.1 Latar Belakang Penelitian...

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN Kebutuhan Dana Awal Untuk Pembelian Peralatan. Tabel 6.1 Kebutuhan Dana Awal Untuk Pembelian Peralatan

BAB I PENDAHULUAN. Bergesernya pola hidup masyarakat secara global yang semakin hari

STUDI KELAYAKAN USAHA RUMAH MAKAN YAMIEN 88 DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PENGANGGARAN MODAL

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha pada masa sekarang ini menuntut pelaku

VIII. ANALISIS FINANSIAL

BAB V KEPUTUSAN INVESTASI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RUMAH MAKAN AYAM BAKAR TERASSAMBEL

ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA KONVEKSI PADA CV. TATA SARANA MANDIRI. : Dedik Fahrudin NPM : Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen

ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO

BAB I PENDAHULUAN. bersosialisasi. Dalam bersosialisasi, terdapat berbagai macam jenis hubungan yang

BAB 6 ASPEK KEUANGAN

STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA RUMAH MAKAN MANDHE DENAI YOGA PRADIPTA PUTRA EKONOMI / AKUNTANSI

METODE ACCOUNTING RATE OF RETURN (ARR)

BAB VI ASPEK KEUANGAN. 6.1 Tabel Sumber Pendanaan. Uraian Sumber Dana Jumlah. Bisnis yang dirancang oleh Andalucia Party Planner memerlukan modal awal

dimana jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi waktu satu tahun. Batas waktu satu

Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia bisnis di zaman globalisasi ini kian hari semakin ketat.

ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PADA AGEN BARU AGEN KORAN KEJAR MEDIA, TANGERANG

ASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin. meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai bidang usaha, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, banyak perusahaan yang melakukan inovasi-inovasi agar kondisi

PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING)

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang.

BAB VI ASPEK KEUANGAN. Tabel XI. Aktiva Tetap. (Sumber: Pemilik Usaha) Initial Cash Flow/ Initial Investment. Komponen Investasi

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian Indonesia yang terus berkembang ke arah yang

BAB II LANDASAN TEORI

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11

Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1)

BAB 5 ANALISIS KEUANGAN

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si

BAB VI. ASPEK KEUANGAN

Oleh : Ani Hidayati. Penggunaan Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Investasi

BAB 5 ANALISA KEUANGAN

Mata Kuliah - Kewirausahaan II-

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Menurut Surakhmad, (1994: ), metode deskriptif analisis, yaitu metode

ANALISIS PENGEMBANGAN USAHA AYAM GORENG SABANA CABANG PERUMAHAN ANGKASA PURI JATI ASIH - BEKASI

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA COUNTER CULTURE. Nama : Imashita Dwi Anjani NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Susilowati Dyah K,SE.

KONSEP DAN METODE PENILAIAN INVESTASI

BAB VI ASPEK KEUANGAN

METODOLOGI PENELITIAN

Contoh Soal dan Pembahasan Internal Rate of Return (IRR)

Metode Penilaian Investasi Pada Aset Riil. Manajemen Investasi

PENILAIAN INVESTASI. Bentuk investasi dibedakan 1. Berdasarkan asset yang dimiliki 2. Berdasarkan lamanya waktu investasi

Studi Kelayakan Bisnis Pembukaan Cabang Baru Pada Usaha Ayam Bakar dan Madu Sumber Jaya NINDYA KLARASINTA STEVIANUS, SE.

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

III. METODE PENELITIAN

BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN

Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal

Proudly present. Penganggaran Modal. Budi W. Mahardhika Dosen Pengampu MK.

VIII. ANALISIS FINANSIAL

Materi 7 Metode Penilaian Investasi

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI DAULAY JAYA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ABSTRAKSI. Dengan perkembangan jaman yang semakin pesat ini, membuat banyak

BAB VI ASPEK KEUANGAN

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat mempertahankan dan mengembangkan usahanya. Dalam persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha sekarang ini, persaingan yang terjadi semakin ketat.

BAB V. Kesimpulan Dan Saran

MAKALAH STUDI KELAYAKAN BISNIS PENILAIAN INVESTASI DAN RESIKO INVESTASI

Transkripsi:

BAB VI ASPEK KEUANGAN Menurut Horne dan Wachowicz (2009:2) Manajemen keuangan berkaitan dengan perolehan aset, pendanaan, dan manajemen aset dengan didasari beberapa tujuan umum. Pada bagian aspek keuangan ini Balista akan menjelaskan mengenai kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi selama bisnis ini berjalan. Proyeksi keuangan ini akan dibuat dengan jangka waktu tiga tahun. 6.1 Kebutuhan Dana Penulis akan menjelaskan secara rinci kebutuhan dana yang terbagi dalam investasi tetap dan investasi lancar. Untuk mengetahui kebutuhan dana apa saja yang dibutuhkan Balista dalam mengembangkan produk, maka diperlukan rincian dari setiap investasi. Berikut ini adalah rincian harga dari biaya-biaya yang dilakukan oleh Balista. Tabel 6.1 Kebutuhan Dana No Nama Barang Jumlah Barang Harga Satuan Jumlah Harga 1 kompor listrik 2 Rp 1.000.000 Rp 2.000.000 2 panci 4 Rp 150.000 Rp 600.000 3 penggorengan 4 Rp 150.000 Rp 600.000 4 freezer 3 Rp 5.000.000 Rp 15.000.000 5 sealer machine 1 Rp 1.500.000 Rp 1.500.000 6 wadah powder 20 Rp 50.000 Rp 1.000.000 7 sendok 100 Rp 5.000 Rp 500.000 8 garpu 100 Rp 5.000 Rp 500.000 9 sumpit 100 Rp 5.000 Rp 500.000 69 Universitas Kristen Maranatha

10 mangkok 50 Rp 25.000 Rp 1.250.000 11 piring 100 Rp 30.000 Rp 3.000.000 12 gelas 50 Rp 20.000 Rp 1.000.000 13 rak-rak dapur 1 Rp 20.000.000 Rp 20.000.000 14 mesin kasir 1 Rp 15.000.000 Rp 15.000.000 15 meja 20 Rp 1.000.000 Rp 20.000.000 16 kursi 100 Rp 150.000 Rp 15.000.000 17 sarana pendukung 4 Rp 2.000.000 Rp 8.000.000 18 exhaust fan 1 Rp 5.000.000 Rp 5.000.000 19 termos 6 Rp 500.000 Rp 3.000.000 20 alat pembakar 3 Rp 70.000 Rp 210.000 21 magic jar 3 Rp 500.000 Rp 1.500.000 22 bangunan 1 Rp 100.000.000 Rp 100.000.000 23 AC 3 Rp 3.000.000 Rp 9.000.000 24 dekorasi 1 Rp 20.000.000 Rp 20.000.000 25 knife set 2 Rp 500.000 Rp 1.000.000 26 talenan 3 Rp 200.000 Rp 600.000 27 nampan 5 Rp 100.000 Rp 500.000 28 shaker 4 Rp 50.000 Rp 200.000 29 gelas takar 5 Rp 20.000 Rp 100.000 30 cook set 2 Rp 500.000 Rp 1.000.000 Total : Rp 247.560.000 x 11,51% Rp 28.494.156 NO BAHAN BAKU JUMLAH HARGA SATUAN TOTAL 1 BERAS SUSHI 100 Rp 16.000 Rp 1.600.000 2 SAUS NASI 20 Rp 10.000 Rp 200.000 3 EBI 4 Rp 100.000 Rp 400.000 4 KYURI 12 Rp 10.000 Rp 120.000 5 CHRUNCY 8 Rp 10.000 Rp 80.000 6 PARSLEY 1 Rp 15.000 Rp 15.000 7 MOZARELLA 40 Rp 100.000 Rp 4.000.000 8 MAYONAISE 16 Rp 60.000 Rp 960.000 9 SALMON 20 Rp 170.000 Rp 3.400.000 10 MINYAK GORENG 20 Rp 22.000 Rp 440.000 TOTAL BAHAN BAKU Rp 11.215.000 NO OPERASIONAL JUMLAH HARGA SATUAN TOTAL 1 Sarung Tangan 8 Rp 14.000 Rp 112.000 2 Alat Roll 8 Rp 10.000 Rp 80.000 70 Universitas Kristen Maranatha

3 Gas Kecil 30 Rp 40.000 Rp 1.200.000 4 Listrik Rp 633.050 5 Air Rp 230.200 6 Bensin Rp 57.550 7 Wifi Rp 34.530 8 tv kabel Rp 28.775 9 Keamanan Rp 23.020 10 Kebersihan Rp 40.285 11 sewa lahan Rp 2.877.500 12 Perizinan Rp 172.650 13 Gaji Rp 22.000.000 11,51% Rp 2.532.200 14 Kompensasi 5% dari pendapatan Rp 186.462 TOTAL BIAYA OPERASIONAL Rp 8.208.222 PEMASARAN JUMLAH HARGA SATUAN TOTAL 1 iklan instagram Rp322.280 0,1151 Rp 37.094 2 Voucher Rp230.200 0,1151 Rp 26.496 TOTAL BIAYA PEMASARAN Rp 63.590 TOTAL BIAYA Rp 47.980.968 Penyusutan peralatan : Sumber : Dokumentasi Pribadi Dengan periode penyusutan 5 tahun = Rp 247.560.000 / 5 tahun = Rp 49.512.000 = Rp 49.512.000 x 11,51% = Rp 5.698.831,2 Investasi awal yang dibutuhkan ditahun pertama dalam Balista adalah sebesar Rp 47.980.968. pada tabel diatas terdapat biaya-biaya yang dikalikan dengan 11,51%, hal ini dikarenakan berdasarkan perkiraan penjualan yang ditetapkan oleh penulis, sushi mozarella memiliki nilai sebesar 11,51% dari total pendapatan keseluruhan, perhitungan ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini : 71 Universitas Kristen Maranatha

Tabel 6.2 Tabel Perhitungan Biaya Tanggungan Sushi Mozarella PRODUK PERKIRAAN PENJUALAN (porsi) HARGA PERKIRAAN PENDAPAPATAN MINUMAN ( MILK & FRUIT ) 40150 Rp17.000 Rp682.550.000,00 MENU NASI 20075 Rp21.450 Rp430.608.750,00 DESSERT 12775 Rp31.500 Rp402.412.500,00 RAMEN 9125 Rp22.000 Rp200.750.000,00 TAKOYAKI & OKONOMI 12775 Rp20.000 Rp255.500.000,00 SUSHI 36500 Rp29.000 Rp1.058.500.000,00 SUSHI MOZARELLA 10950 Rp36.000 Rp394.200.000,00 TOTAL Rp3.424.521.250,00 Sumber : Dokumentasi Pribadi Total Rp3.424.521.250,00 dibagi dengan Rp394.200.000,00 maka didapatkan hasil sebesar 11,51%. 6.2 Sumber Dana Untuk mengembangkan bisnis ini Balista menggunakan sumber dana dari pendapatan Balista pada tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp 47.980.968. 6.3 Proyeksi Neraca Menurut (Prof. Dr. Dermawan Sjahrial, 2014) neraca merupakan sesuatu gambaran sesaat nilai akuntansi perusahaan, neraca mempunyai dua sisi: sisi kiri adalah aset sisi kanan adalah Liabilitas (kewajiban) dan Ekuitas (modal) pemegang saham. Neraca menyatakan apa yang perusahaan miliki dan bagaimana ia didanai. Dalam mengembangkan produk, Balista memerlukan suatu proyeksi neraca yang digunakan untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan saat ini, berikut ini merupakan proyeksi neraca yang dimiliki oleh Balista : 72 Universitas Kristen Maranatha

Tabel 6.3 Proyeksi Neraca AKTIVA JUMLAH PASIVA JUMLAH Aset lancar Rp 20.604.390 Kewajiban Kas Rp 3.000.000 Aset tetap Ekuitas Peralatan Rp 28.494.156 Total aktiva Rp 52.098.546 Modal disetor Total pasiva Rp 52.098.546 Rp 52.098.546 KETERANGA N Aset lancar dikalikan dengan 11,51% Peralatan dikalikan dengan 11,51% Modal disetor dikalikan dengan 11,51% Sumber : Dokumentasi Pribadi Pada proyeksi neraca ini terdapat rincian kas yang berfungsi sebagai cadangan untuk melakukan pengembalian terhadap konsumen dan melakukan pembayaran terhadap suplier apabila dibutuhkan saat mendadak. 6.4 Proyeksi Laba Rugi dan Arus Kas Pada setiap periode akuntansi, perusahaan menyajikan laporan keuangan sebagai pertanggungjawaban kepada pemilik perusahaan, baik pada perusahaan dagang maupun pada perusahaan industri (Fuad, M, dkk, 2006 : 167). Dalam menghasilkan suatu analisis kelayakan investasi diperlukan suatu laporan arus kas, berikut ini merupakan laporan laba rugi arus kas yang terdapat dalam perusahaan Balista : 73 Universitas Kristen Maranatha

Tabel 6.4 Proyeksi Laba Rugi Satu Tahun Proyeksi Laporan Laba Rugi satu tahun Komponen Pendapatan Jumlah Harga Satuan Total Pendapatan sushi mozarella 10800 Rp 36.000 Rp 388.800.000 Total Pendapatan Rp 388.800.000 Komponen Biaya Jumlah Harga Satuan Total beras sushi 1200 Rp 16.000 Rp 19.200.000 saus nasi 240 Rp 10.000 Rp 2.400.000 Ebi 48 Rp 100.000 Rp 4.800.000 Kyuri 144 Rp 10.000 Rp 1.440.000 Chruncy 96 Rp 10.000 Rp 960.000 Parsley 12 Rp 15.000 Rp 180.000 Mozarella 480 Rp 100.000 Rp 48.000.000 Mayonaise 192 Rp 60.000 Rp 11.520.000 Salmon 240 Rp 170.000 Rp 40.800.000 minyak goreng 240 Rp 22.000 Rp 5.280.000 Total Biaya Produksi Rp 134.580.000 Laba Operasional (Total pendapatan-total Biaya Produksi Rp 254.220.000 PEMASARAN JUMLAH HARGA SATUAN TOTAL iklan instagram Rp 3.867.360 0,1151 Rp 445.133 Voucher Rp 2.762.400 0,1151 Rp 317.952 TOTAL BIAYA PEMASARAN Rp 763.085 Biaya Operasional Komponen Biaya Jumlah Harga Satuan Total Sarung Tangan 96 Rp 14.000 Rp 1.344.000 Alat Roll 96 Rp 10.000 Rp 960.000 Gas Kecil 96 Rp 40.000 Rp 3.840.000 Listrik Rp 7.596.600 Air Rp 2.762.400 Bensin Rp 690.600 Wifi Rp 414.360 tv kabel Rp 345.300 Keamanan Rp 276.240 Kebersihan Rp 483.420 sewa lahan Rp 34.530.000 74 Universitas Kristen Maranatha

Perizinan Rp 172.650 Gaji Rp 22.000.000 11,51% Rp 30.386.400 Kompensasi 5% dari pendapatan Rp 2.237.544 Penyusutan Rp 5.698.831 Total Biaya Operasional Rp 91.738.345 Laba Bersih Sebelum Pajak Rp 161.718.570 Beban Bunga Rp - Penyusutan Rp 5.698.831 Laba Bersih Sebelum Pajak Rp 167.417.401 Pajak 10% Rp 16.741.740 Laba Bersih Setelah Pajak Rp 150.675.661 Sumber : Dokumentasi Pribadi Berdasarkan dari proyeksi laba rugi di atas, penulis menetapkan perkiraan penjualan hingga tiga tahun ke depan dengan rincian sebagai berikut : 75 Universitas Kristen Maranatha

Tabel 6.5 Perkiraan Penjualan Tahun I Cash Flow Tahun Kedua 8% Komponen Pendapatan Jumlah Harga Satuan Total Pendapatan sushi mozarella 11664 Rp 36.000 Rp 419.904.000 Total Pendapatan Total Biaya Produksi Rp 419.904.000 Rp 145.346.400 Total Biaya Pemasaran Rp 763.085 Total Biaya Operasional Rp 91.917.349 Laba Bersih Sebelum Pajak Rp 181.877.166 Pajak 10% Rp 18.187.717 Laba Bersih Setelah Pajak Rp 163.689.449 Penyusutan Rp 5.698.831 Operating Cash Flow Rp 169.388.280 Sumber : Dokumentasi Pribadi Tabel 6.6 Perkiraan Penjualan Tahun II Cash Flow Tahun Kedua 10% Komponen Pendapatan / Biaya Jumlah Harga Satuan Total Pendapatan sushi mozarella 12830 Rp 36.000 Rp 461.880.000 Total Pendapatan Total Biaya Produksi Rp 461.880.000 Rp 159.795.900 Total Biaya Pemasaran Rp 763.085 Total Biaya Operasional Laba Bersih Sebelum Pajak Pajak 10% Laba Bersih Setelah Pajak Rp 92.158.920 Rp 209.162.095 Rp 20.916.209 Rp 188.245.885 Penyusutan Rp 5.698.831 Operating Cash Flow Rp 182.547.054 Sumber : Dokumentasi Pribadi 76 Universitas Kristen Maranatha

Tabel 6.7 Perkiraan Penjualan Tahun III Cash Flow Tahun Kedua 12% Komponen Pendapatan Jumlah Harga Satuan Total Pendapatan sushi mozarella 14370 Rp 36.000 Rp 517.320.000 Total Pendapatan Total Biaya Produksi Rp 517.320.000 Rp 176.275.920 Total Biaya Pemasaran Rp 763.085 Total Biaya Operasional Laba Bersih Sebelum Pajak Pajak 10% Laba Bersih Setelah Pajak Rp 92.477.978 Rp 247.803.017 Rp 24.780.302 Rp 223.022.715 Penyusutan Rp 5.698.831 Operating Cash Flow Rp 217.323.884 6.5 Penilaian Kelayakan Investasi Sumber : Dokumentasi Pribadi Balista menggunakan perhitungan Net Present Value, Internal Rate of return, payback period, dan profitability index untuk mengetahui apakah bisnis peternakan ayam ras petelur layak dijalankan atau tidak. Berikut ini merupakan perhitungan Net Present Value, Internal Rate of return, payback period, dan profitability index : 1. Net Present Value (NPV) Menurut (Dr. Abdul Halim, 2015) Net Present Value merupakan seluruh aliran kas bersih di-present value-kan atau dasar faktor diskonto (Discount Factor=-DF). Hasilnya dibandingkan dengan initial invesment atau incremental outlay. Selisih antara keduanya merupakan NPV. DF yang umum dipakai untuk mem-present 77 Universitas Kristen Maranatha

value-kan aliran kas bersih adalah Cost Of Capital (COC) perusahaan atau Rate Of Return (ROR) yang dikehendaki perusahaan. Penetapan discaount rate yang digunakan dalam perhitungan net present value oleh Balista adalah sebesar 10%, hal ini dikarenakan agar dana yang diinvestasikan diharapkan mendapatkan keuntungan minimal sebesar 10%. Berikut ini merupakan perhitungan net present value (NPV) yang dilakukan Balista dalam mengembangkan produk sushi mozarella : Tabel 6.8 Penilaian Kelayakan Investasi Tahun Operational Cash Flow Discoun Factor Present Value Tahun 1 Rp 169.388.280 0,9091 Rp153.990.885 Tahun 2 Rp 182.547.054 0,8264 Rp150.856.886 Tahun 3 Rp 217.323.884 0,7513 Rp163.275.434 Total Present Value Rp468.123.205 Initial Invesment Rp47.980.968 NPV Rp420.142.237 Sumber : Dokumentasi Pribadi * Discount Factor = 1 (1+0.12) n Persyaratan apakah suatu bisnis atau pengembangan layak dijalankan adalah NPV > 0, maka berdasarkan perhitungan diatas dihasilkan NPV sebesar Rp 420.142.237 yang berarti nilainya > 0, sehingga bisnis pengembangan produk ini layak untuk dijalankan. 78 Universitas Kristen Maranatha

2. Internal Rate of Return (IRR) Menurut (Dr. Abdul Halim, 2015) tingkat pengembalian internal (Internal Rate of Return-IRR) adalah hasil bunga yang sesungguhnya dijanjikan oleh suatu usulan proyek investasi selama umurnya. IRR ini dapat dihitung dengan menemukan DF yang dapat menjadikan NPVsama dengan nol. Berikut ini merupakan perhitungan IRR dari pengembangan produk sushi mozarella di Balista : NPV Positif (175%) Tabel 6.9 NPV Positif Tahun Operational Cash Flow Discount Factor Present Value Tahun 0-47980968,45 1-47980968,45 Tahun 1 Rp 169.388.280 0,363636364 Rp61.595.738 Tahun 2 Rp 182.547.054 0,132231405 Rp24.138.453 Tahun 3 Rp 217.323.884 0,048084147 Rp10.449.834 Total Present Value Rp48.203.057 Initial Invesment Rp47.980.968 NPV Rp222.088 Sumber : Dokumentasi Pribadi (2017) 79 Universitas Kristen Maranatha

NPV Negatif (176%) Tabel 6.10 NPV Negatif Tahun Operational Cash Flow Discount Factor Present Value Tahun 0-47980968,45 1-47980968,45 Tahun 1 Rp 169.388.280 0,362318841 61372565,24 Tahun 2 Rp 182.547.054 0,131274942 23963853,99 Tahun 3 Rp 217.323.884 0,047563385 10336659,53 Total Present Value Rp47.692.110 Initial Invesment Rp47.980.968 NPV -288858,1312 Sumber : Dokumentasi Pribadi (2017) IRR terletak antara discount rate 175% dan 176%. Untuk mendapatkan IRR diperlukan perhitungan dengan rumus sebagai berikut: IRR = PI (C1 P2 P1 C2 C1 ) P1 = Discount Rate yang menghasilkan NPV positif P2 = Discount Rate yang menghasilkan NPV negatif C1 = NPV positif C2 = NPV negative IRR = 175% (222.088 IRR = 175,43% 176% 175% 288.858 222.088 ) Dari hasil perhitungan IRR di atas didapat IRR sebesar 175,43%, angka tersebut dapat dikatakan sangat tinggi apabila dilihat dari suku bunga pada umumnya sekitar 80 Universitas Kristen Maranatha

9% - 10%. Maka dari itu berdasarkan perhitungan IRR pengembangan produk ini layak untuk dijalankan. 3. Payback Period (PP) Dalam payback period faktor yang menentukan penerimaan atau penolakan suatu usulan investasi adalah jangka waktu yang diperlukan untuk menutup kembali investasi. Oleh kaarena itu, dengan metode ini setiap usulan investasi dinilai, berdasarkan apakah dalam jangka waktu tertentu yang di inginkan oleh manajemen, jumlah kas yang masuk bersih rata-rata pertahun atau biaya diferensial tunai yang berupa penghematan tunai (cash saving) pertahun yang diperoleh dari investasi dapat menutup investasi yang di rencanakan (Mulyadi, 2001). Berikut ini merupakan perhitungan payback period yang dilakukan oleh Balista dalam mengembangkan produk sushi mozarella: Tabel 6.11 Payback Perod Tahun Operational Cash Flow Tahun 0 Rp 47.980.968 Tahun 1 Rp 169.388.280 Tahun 2 Rp 182.547.054 Tahun 3 Rp 217.323.884 Sumber : Dokumentasi Pribadi (2017) Berikut ini merupakan perhitungan dari payback period: 81 Universitas Kristen Maranatha

PP = 0 tahun + ( 47.980.960 169.388.280 ) = 0 tahun + 0,28 = 0,28 tahun = 0,28 x 12 = 3,4 bulan Jadi payback period pengembangan produk ini adalah selama 3,4 bulan. 4. Profitability Index (PI) Profitability Index adalah indeks yang mencoba untuk mengidentifikasi hubungan antara biaya dan manfaat dari proyek yang diusulkan melalui penggunaan rasio (Investo, 2016). Dalam hal ini apabila profitability index 1 maka suatu bisnis dinyatakan layak untuk dijalankan dan sebaliknya apabila profitability index 1 maka suatu bisnis dinyatakan tidak layak untuk dijalankan. Berikut ini merupakan hasil perhitungan profitability index yang dilakukan oleh Balista : Profitability Index = Total Present Value Initial Invesment = 468.123.205 47.980.968 = 9,756435106 82 Universitas Kristen Maranatha

Dari hasil perhitungan profitability index diatas maka dapat di tarik kesimpulan bahwa pengembangan produk ini layak untuk dijalankan karena PI > 1. Hasil yang didapatkan dari karya tulis ini adalah, pengembangan produk sushi mozarella ini dapat dikatakan layak apabila dilihat dari aspek keuangan yaitu kelayakan investasi. Lalu produk ini juga diharapkan dapat membantu upaya pemerintah dalam meningkatkan konsumsi ikan di Jawa Barat, karena dengan bahan ikan yang diolah dengan mozarella yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, tentunya hal ini dapat menambah minat masyarakat untuk mengkonsumsi ikan, ditambah lagi dengan pengalaman baru yang akan konsumen dapatkan yaitu mozarella yang meleleh saat sushi ini diangkat. Strategi pemasaran yang dimiliki oleh penulis pun diharapkan dapat efektif yaitu dengan melakukan iklan, WOM, promosi penjualan, dan event. Namun ada juga kendala yang penulis alami saat melakukan pengembangan produk ini salah satunya sulitnya membagi waktu dalam melaksanakan pengembangan produk ini. Dengan adanya tabel aktivitas yang telah dilaksanakan penulis memiliki keyakinan bila produk ini akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan 83 Universitas Kristen Maranatha

84 Universitas Kristen Maranatha