BAB V HASIL PENELITIAN Karakteristik Subjek Penelitian Uji Normalitas dan Homogenitas Varians Data

dokumen-dokumen yang mirip
SKRIPSI PERBEDAAN EFEKTIVITAS LATIHAN INTERVAL

SKRIPSI PELATIHAN TARI GALANG BULAN MENINGKATKAN KEBUGARAN FISIK PADA PELAJAR SMP DI YAYASAN PERGURUAN KRISTEN HARAPAN DENPASAR

SKRIPSI PERBEDAAN LATIHAN PLIOMETRIK DEPTH JUMP DAN JUMP TO BOX TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN LARI PADA PEMAIN SEPAK BOLA DI SMA N 1 MANGGIS

PENAMBAHAN SHAKING MASSAGE

PELATIHAN PLYOMETRIC BROAD JUMP

ABSTRAK PENGARUH HIGH INTENSITY CIRCUIT TRAINING (HICT) TERHADAP INDEKS KEBUGARAN JASMANI DAN KESEIMBANGAN TUBUH PADA LAKI-LAKI DEWASA MUDA

SKRIPSI SENAM JANTUNG SEHAT DAPAT MENURUNKAN PERSENTASE LEMAK TUBUH PADA MAHASISWI PROGRAM STUDI FISIOTERAPI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

INTERVENSI FOUR SQUARE STEP

SKRIPSI PENGARUH LATIHAN BEBAN TERHADAP PENINGKATAN MASSA OTOT PECTORALIS MAYOR DAN BICEPS PADA USIA REMAJA DAN DEWASA GDE RABI RAHINA SOETHAMA

Kata kunci: Berjalan santai selama 30 menit, kewaspadaan, laki-laki dewasa muda

SKRIPSI 011 NI PUTU PURNAMAWATI

KOMBINASI HALF SQUAT EXERCISE

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN HAND SPRING

I G P Ngurah Adi Santika*, I P G. Adiatmika**, Susy Purnawati***

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap orang membutuhkan kesegaran jasmani yang baik agar dapat

PERBEDAAN EFEKTIVITAS LATIHAN HEXAGON DRILL DAN ZIG-ZAG RUN

PERBEDAAN PERMAINAN ORIGAMI DAN MEWARNAI TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK PEREMPUAN PRASEKOLAH DI TK GRAND BALI BEACH SANUR

SKRIPSI AUTO STRETCHING

PENGARUH MENGUNYAH PERMEN KARET TERHADAP TINGKAT KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

PERBEDAAN PENGARUH FREKUENSI LATIHAN SENAM AEROBIK TERHADAP PENURUNAN PERSENTASE LEMAK TUBUH DAN BERAT BADAN PADA MEMBERS

INTERVENSI SLOW STROKE BACK MASSAGE

PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI JURNAL. Oleh RULIYADI S

SKRIPSI GOVINDA VITTALA

NI MADE AYU SRI HARTATIK

PENGARUH PEMBERIAN BUBUR BUAH PISANG

SKRIPSI SENAM HAMIL MENURUNKAN GANGGUAN TIDUR PADA IBU HAMIL TRIMESTER KETIGA DI RUMAH SEHAT MADANI LARAS SURYA SORE RIANITA

PELATIHAN PLIOMETRIK DEPTH JUMP

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

SKRIPSI. Oleh: Yuni Novianti Marin Marpaung NIM KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROGRAM STUDI FISIOTERAPI FAKULTAS KEDOKTERAN

ABSTRAK. Gambaran Ankle-Brachial Index (ABI) Penderita Diabetes mellitus (DM) Tipe 2 Di Komunitas Senam Rumah Sakit Immanuel Bandung

ABSTRAK PENGARUH HIGH INTENSITY CIRCUIT TRAINING (HICT) TERHADAP KEKUATAN OTOT LENGAN DAN TUNGKAI PADA PRIA DEWASA MUDA

PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR FISIKA ANTARA SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN MEKANISTIK DAN METODE PEMBELAJARAN ANIMASI

ABSTRAK Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK PENGARUH AKTIVITAS FISIK (MODIFIKASI HARVARD STEP UP TEST) TERHADAP DAYA KONSENTRASI WANITA DEWASA

Journal of Sport Sciences and Fitness

ABSTRAK. Kata kunci: Plak gigi; teh hitam; indeks plak, O Leary

ABSTRAK. Kata kunci: plak gigi, seduhan kelopak bunga rosella, indeks plak. Universitas Kristen Maranatha

SKRIPSI. Skripsi ini diajukan sebagai Salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA FISIOTERAPI. Oleh : AYU RIESKY NIM.

ABSTRAK PENGARUH JUS BUAH SIRSAK

ABSTRAK PENGARUH MENDENGARKAN MUSIK KLASIK DAN JAZZ TERHADAP READING COMPREHENSION PADA WANITA DEWASA MUDA

ABSTRAK PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KLOROFIL TERHADAP PENINGKATAN SATURASI OKSIGEN DAN PENURUNAN FREKUENSI DENYUT JANTUNG PASCA OLAHRAGA

PENAMBAHAN BALLISTIC STRETCHING

PENGARUH LATIHAN SIRKUIT TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI SISWA PUTRI. Jurnal. Oleh. Ramandhani Ardi Pratiwi

ABSTRAK EFEK AKUT HIGH INTENSITY INTERVAL TRAINING (HIIT) TERHADAP PENINGKATAN KONSENTRASI

BAB I PENDAHULUAN. orang tua. Anak bisa menjadi pengikat cinta kasih yang kuat bagi kedua orang

PERBEDAAN PENGARUH INTERVAL TRAINING DAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP VO2MAX SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA UNDIP LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

PERBEDAAN INTERVENSI MUSCLE ENERGY TECHNIQUE DAN INFRARED

SKRIPSI. Oleh : Luh Putu Ayu Wulandari Nim

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MURIA KUDUS FABRUARI 2012 HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN PENELITIAN

PENGARUH PELATIHAN INTERVAL TERHADAP DAYA TAHAN KARDIOVASKULAR DAN KECEPATAN

SURVEY TINGKAT KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA BARU PENJASKES STKIP-PGRI PONTIANAK TAHUN 2013

ABSTRAK Perbedaan Pengaruh Metode Latihan Acceleration Sprint dan Sprint Training Terhadap Prestasi Lompat Jauh Ditinjau dari Power Otot Tungkai

PENGARUH SENAM SEMANGAT PAGI (SSP) TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN SISWA KELAS XI SMAN 4 SIDOARJO

PENGARUH SENAM OTAK TERHADAP KESEIMBANGAN DINAMIS PADA ANAK USIA 7-8 TAHUN DI SD NEGERI PABELAN 03 MENDUNGAN KARTASURA SUKOHARJO

ABSTRAK HUBUNGAN TES BANGKU ASTRAND-RYHMING DAN TES 8ANGKU KASCH. Diana Ridzki, Pembimbing : Dr. 1wan Budiman, dr., MS., A1F.

PENGARUH PELATIHAN ALTERNATE LEG BOUND TERHADAP KECEPATAN DAN POWER OTOT TUNGKAI

LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar sarjana strata-1 kedokteran umum

PENGARUH PEDAL EXERCISE

PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN FISIK PADA KELOMPOK LANSIA PEREMPUAN DI DESA DAUH PURI KAUH DENPASAR BARAT

PROFIL KONDISI FISIK MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN TAHUN ANGKATAN 2014 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PERBEDAAN ANTARA KESEIMBANGAN TUBUH SEBELUM DAN SESUDAH SENAM PILATES PADA WANITA USIA MUDA LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

ABSTRAK PERBANDINGAN KAPASITAS VITAL PARU PADA PRIA DEWASA NORMAL YANG RUTIN BEROLAHRAGA FUTSAL DAN YANG TIDAK RUTIN BEROLAHRAGA

ABSTRAK PENGARUH AKTIVITAS FISIK SEDANG TERHADAP PENINGKATAN MEMORI JANGKA PENDEK

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 2: , Agustus 2016

PENGARUH LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI MAHASISWA PUTRA

ABSTRAK. MANIPULASI VISERAL LEBIH BAIK DARIPADA SENAM AEROBIK DALAM MENGURANGI PRIMARY DYSMENORRHEA PADA MAHASISWI DI POLTEKKES Dr.

ABSTRAK. Maizar Amatowa Iskandar, 2012 Pembimbing I : Pinandojo Djojosoewarno, dr., Drs., AIF. Pembimbing II : Sri Utami Sugeng, Dra., M.Kes.

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KESEGARAN JASMANI MELALUI METODE LATIHAN SIRKUIT DI SMAN 12 PADANG

LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar sarjana strata-1 kedokteran umum

ABSTRAK PERBANDINGAN PENINGKATAN KAPASITAS VITAL PARU ANTARA PEROKOK DAN NON PEROKOK SETELAH LATIHAN FISIK AEROBIK

Kata kunci: plak gigi; indeks plak gigi; ekstrak buah mengkudu (Morinda citrifolia Linn.).

Luh Putu Tuti Ariani. Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha

ABSTRAK PERBANDINGAN EFEK KONSUMSI AKUADES DAN MINUMAN ISOTONIK TERHADAP FREKUENSI DENYUT NADI PADA PRIA DEWASA SETELAH TES LARI 12 MENIT

ABSTRAK. EFEK EKSTRAK ETANOL SELEDRI (Apium graveolens L.) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PRIA DEWASA

ABSTRAK Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI. SAMPUL DALAM... LEMBAR PENGESAHAN... PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iii KATA PENGANTAR... PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN...

SKRIPSI ANAK AGUNG GEDE ANGGA PUSPA NEGARA

Tingkat Kesegaran Jasmani...(Said Erwan Susanto)1

ABSTRAK. Kata Kunci: Manajemen halusinasi, kemampuan mengontrol halusinasi, puskesmas gangguan jiwa

ABSTRAK. Kata Kunci : abnormal return, reaksi pasar, dividen tunai, declaration date

PENGARUH MENTORING AGAMA ISLAM TERHADAP PERUBAHAN KONSEP DIRI MAHASISWA MUSLIM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA SKRIPSI

PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI DAN VO2MAX DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA. Jurnal. Oleh. Arif Cahyanto

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROGRAM STUDI FISIOTERAPI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 2015

HUBUNGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENJASORKES SISWA KELAS V SD NEGERI 2 SUKOHARJO III PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Pengaruh Pelatihan Air Alert Menggunakan Metode Latihan Interval terhadap Peningkatan Power Otot Tungkai

Journal of Physical Education, Health and Sport

PENGARUH AKTIVITAS AKUATIK TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS ATAS DI SLB N PEMBINA YOGYAKARTA E-JOURNAL

PENGARUH PEMBERIAN PERMEN KARET YANG MENGANDUNG XYLITOL TERHADAP CURAH DAN ph SALIVA PADA LANSIA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2

ABSTRAK. Kata kunci : pelatihan, kids athletics, megala-gala, kebugaran fisik, aspek afektif.

KARYA TULIS ILMIAH PENGARUH PELATIHAN TERHADAP PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG SENAM OTAK PADA TUNAGRAHITA RINGAN. Di SDLB C Pertiwi Ponorogo

ABSTRAK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA PUZZLE TERHADAP PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN ANAK PRASEKOLAH (5-6 TAHUN)

Kata kunci : air kelapa, ketahanan otot. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK PENGARUH JENIS BERAS KADAR AMILOSA RENDAH DAN SEDANG TERHADAP PENINGKATAN KADAR GLUKOSA DARAH

PERBEDAAN NORMALITAS TEKANAN DARAH PADA WANITA MIDDLE AGE YANG MENGIKUTI SENAM DAN TIDAK SENAM DI KELURAHAN BANDUNGREJOSARI MALANG ABSTRAK

PENGARUH LATIHAN BOLA LEWAT NET DAN LATIHAN DRILL PASSING

Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol. 15, No. 2, Desember 2015 (59-63)

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan sebagai syarat untuk mengikuti ujian Karya Tulis Ilmiah mahasiswa Program Strata-1 Kedokteran Umum

ABSTRAK PERBANDINGAN EFEK PEMBERIAN AIR MINERAL DAN AIR ISOTONIK TERHADAP ENDURANCE

Transkripsi:

DAFTAR ISI Halaman JUDUL... i LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iv ABSTRAK... vi ABSTRACT... vii DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Rumusan Masalah... 5 1.3 Tujuan Penelitian... 6 1.3.1 Tujuan Umum... 6 1.3.2 Tujuan Khusus... 6 1.4 Manfaat Penelitian... 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 8 2.1 Kebugaran Fisik... 8 2.2 Kebugaran Fisik Anak Retardasi Mental... 10 2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Kebugaran Fisik... 12 2.4 Karakteristik Anak Retardasi Mental Ringan... 13 2.5 Pengaruh Senam Terhadap Anak Retardasi Mental... 14 2.6 Senam Pinguin... 16 2.6.1 Pengertian Senam Pinguin... 16 2.6.2 Prinsip Senam Pinguin... 17 2.7 Senam Ria Anak Indonesia... 22 2.7.1 Pengertian Senam Ria Anak Indonesia... 22 2.7.2 Prinsip Senam Ria Anak Indonesia... 22 ii

2.8 Analisis Hubungan Latihan Senam Pinguin dan Senam Ria Anak Indonesia Terhadap anak Retardasi Mental... 25 2.9 Bleep Test... 29 2.9.1 Pelaksanaan Bleep Test... 29 2.9.2 Penilain Bleep Test... 31 BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP dan HIPOTESIS... 32 3.1 Kerangka Berpikir... 32 3.2 Konsep Penelitian... 34 3.3 Hipotesis... 35 BAB IV METODE PENELITIAN... 36 4.1 Rancangan Penelitian... 36 4.2 Lokasi Penelitian... 37 4.3 Penentuan Sumber Data... 37 4.3.1 Populasi Target... 37 4.3.2 Populasi Terjangkau... 38 4.3.3 Sampel... 38 4.3.4 Kreteria Eligibilitas... 38 4.3.5 Besaran Sampel... 39 4.4 Variabel Penelitian... 40 4.5 Devinisi Operasional Variabel... 40 4.6 Alur Penelitian... 42 4.7 Alat Penelitian... 43 4.8 Prosedur Penelitian... 43 4.8.1 Tahap Persiapan... 43 4.8.2 Tahap Penelitian Pendahuluan... 44 4.8.3 Tahap Pemilihan dan Penentuan Sampel... 44 4.8.4 Tahap Pelaksanaan Penelitian... 45 4.9 Analisis Data... 45 4.10 Etika Penelitian... 47 4.10.1 Prosedur Penelitian... 47 4.10.2 Manfaat Penelitian... 48 iii

BAB V HASIL PENELITIAN... 49 5.1 Karakteristik Subjek Penelitian... 49 5.2 Uji Normalitas dan Homogenitas Varians Data... 50 5.3 Uji Beda Rerata Peningkatan Hasil Kebugaran Fisik Sebelum dan sesudah pelatihan... 51 BAB VI PEMBAHASAN... 52 6.1 Kondisi Subjek Penelitian... 52 6.2 Distribusi dan Varians Hasil Tes Kebugaran Fisik... 53 6.3 Komparabilitas Hasil Tes Kebugaran Fisik Sebelum Pelatihan... 53 6.4 Pengaruh Pelatihan Senam Pinguin dan Senam Ria Anak Indonesia Terhadap Hasil Tes Kebugaran Fisik... 54 6.5 Kelemahan Penelitian... 58 BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN... 60 5.1 Kesimpulan... 60 5.2 Saran... 60 DAFTAR PUSTAKA... 63 LAMPIRAN-LAMPIRAN... 66 iv

DAFTAR TABEL Tabel Halaman 2.1 Penilaian Tingkat Kebugaran Fisik dengan Bleep Test untuk Putra... 31 5.1 Karakteristik Siswa Retardasi Mental Ringan Sekolah Dasar Luar Biasa Kuncup Bunga Denpasar... 49 5.2 Hasil Uji Normalitas dan Uji Homogenitas Data Hasil Tes Kebugaran Fisik Sebelum dan Sesudah Pelatihan Siswa Retardasi Mental Ringan Sekolah Dasar Luar Biasa Kuncup Bunga Denpasar... 50 5.3 Persentase dan Uji Beda Rerata Peningkatan Hasil Tes Kebugaran Fisik Sebelum dan Sesudah Pelatihan Siswa Retardasi Mental Ringan Sekolah Dasar Luar Biasa Kuncup Bunga Denpasar... 51 v

DAFTAR GAMBAR Tabel Halaman 2.1 Gerakan Kepak Sayap... 19 2.2 Gerakan Putar Kepala... 20 2.3 Gerakan Memutar Badan... 20 2.4 Gerakan Menggulung Tangan... 21 2.5 Gerakan kaki... 21 2.6 Bleep Tes... 29 3.1 Konsep Penelitian... 34 4.1 Rancangan Penelitian... 36 4.2 Alur Penelitian... 42 vi

ABSTRAK KEBUGARAN FISIK SISWA RETARDASI MENTAL RINGAN SEKOLAH DASAR LUAR BIASA KUNCUP BUNGA DENPASAR LEBIH TINGGI SESUDAH MELAKUKAN PELATIHAN SENAM PINGUIN DARI PADA SENAM RIA ANAK INDONESIA Kebugaran fisik merupakan kemampuan tubuh agar dapat menyelesaikan fungsinya terhadap beban fisik. Apabila seseorang memiliki kebugaran fisik yang baik maka seseorang sanggup untuk melakukan aktifitas sehari-hari tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan. Pada anak retardasi mental dengan pola hidup yang kurang bergerak sehingga akan berpengaruh terhadap kebugaran fisiknya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tipe pelatihan senam pinguin dan senam ria anak indonesia yang lebih baik terhadap kebugaran fisik siswa Sekolah Dasar Luar Biasa Kuncup Bunga Denpasar. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan menggunakan rancangan penelitian Randomized Pre and Post Test Group Design. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa retardasi mental ringan sekolah dasar luar biasa kuncup bunga Denpasar. Berjumlah 18 orang dibagi menjadi dua kelompok pelatihan senam pinguin untuk kelompok-1 dan senam ria anak Indonesia untuk kelompok- 2. Data yang didapatkan setelah pelatihan selama enam minggu dianalisis dengan uji t-tes berpasangan dan t-group tidak berpasangan. Hasil tes kebugaran fisik sebelum pelatihan pada kelompok-1 23,39 ± 1,69 dengan pelatihan senam pinguin dan hasil tes kebugaran fisik setelah pelatihan adalah 27,87 ± 3,28. Hasil tes kebugaran fisik sebelum pelatihan pada kelompok-2 22,69 ± 1,76 dengan pelatihan senam ria anak Indonesia dan hasil tes kebugaran fisik setelah pelatihan adalah 24,64 ± 2,11 uji t-berpasangan pada ke dua kelompok pelatihan sebelum dan sesudah pelatihan menunjukkan perbedaan bermakna setelah pelatihan pada kelompok-1 dan kelompok-2 dengan nilai p < 0,05 dengan peningkatan hasil tes kebugaran fisik sebesar (19,15) pada kelompok-1 dan (8,64) pada kelompok-2 dari hasil persentase peningkatan hasil tes kebugaran fisik kelompok-1 dengan pelatihan senam pinguin lebih tinggi dibandingkan kelompok-2 dengan pelatihan senam ria anak Indonesia. Jadi dapat disimpulkan pelatihan senam pinguin meningkatkan kebugaran fisik lebih tinggi dibandingkan senam ria anak Indonesia siswa retardasi mental ringan sekolah dasar luar biasa kuncup bunga Denpasar. Kata Kunci : Kebugaran fisik siswa retardasi mental, senam pinguin, senam ria anak indonesia. vii

ABSTRACT PHYSICAL FITNESS STUDENT WITH MEDIUM ENTAL RETARDATION IN SEKOLAH DASAR KUNCUP BUNGA DENPASAR IS HIGHER AFTER TRAINING SENAM PENGUIN COMPARE TO SENAM RIA ANAK INDONESIA Physical fitness is ability to perform the activity or activities without feeling tired excessively. Physical fitness associated with a person`s organs to carry out its tasks properly every day without experiencing significant fatigue. In a child s mental retardation with a les mobile lifestyle that will affect his physical fitness. The purpose of this study to determine which type of gymnastic exercise better to the physical fitness on the students in Sekolah Dasar Luar Biasa Kuncup Bunga Denpasar. This research used experimental method using Randomized study Pre and Post Test Group Design. The subjects in this study were students in Sekolah Dasar Luar Biasa Kuncup Bunga Denpasar. There were 18 students which is divided into two groups: group-1 is senam penguins and group-2 is senam ria anak Indonesia. Data were obtained after a six-week training analyzed by paired t- test and unpaired t-test. The results of physical fitness test before training with Senam Penguins was 23.39 ± 1.69 and the test results after the training was 27.87 ± 3.28. the physical fitness test in group-2 before training with Senam Ria anak Indonesia was 22.69 ± 1.76 and the results after training was 24.64 ± 2.11. Paired t-test in both group before and after training showed significant differences after training in group-1 and group-2 with a value of p > 0.05 with an increase in physical fitness test results of (19.15) in group-1 and (8.64) in group-2. The percentage increase physical fitness test results of group-1 with senam penguins is higher than those in group-2 with senam ria anak Indonesia. So we can conclude that the training of senam penguin in Sekolah Dasar Luar Biasa Kuncup Bunga Denpasar improved the physical fitness test results higher than senam ria anak Indonesia. Keywords : Physical fitness of students mental retardation. Senam penguins and senam ria anak indonesia. viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Retardasi mental merupakan masalah yang dihadapi dunia dengan implikasi yang besar terhadap negara berkembang. Retardasi mental merupakan, sumber kecemasan bagi keluarga dan masyarakat. Selain itu diagnosis, pengobatan dan pencegahan merupakan masalah yang besar terutama terhadap keluarga yang mempunyai anak retardasi mental ( Salmiah, 2010). Pelaksanaan pendidikan fisik dan olahraga merupakan sebuah proses sistematik kegiatan yang berbentuk permainan, yang dapat dimulai sejak usia dini oleh sebab itu pelatihan fisik dan olahraga yang dilakukan anak retardasi mental dapat membantu mengembangkan motivasi dan mampu membantu untuk membentuk kebugaran fisiknya sehingga mampu melakukan aktivitas fisik seperti anak pada umunya tanpa mengalami kelelahan yang berarti. Faktor yang mempengaruhi kebugaran fisik anak retardasi mental adalah pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh pelatih atau guru olahraga sehingga anak retardasi mental mampu beradaptasi dengan pembebanan pelatihan sehingga dapat memberikan dampak positif terhadap kebugaran fisik anak retardasi mental ( Suharjana, 2008). Menurut World Health Organization ( WHO, 2008) memperkirakan bahwa prevalensi retardasi mental di dunia sebesar 3% dan akan cenderung mengalami peningkatan sepanjang tahunnya. Jika populasi penduduk di dunia sekitar 6,5 milyar, maka dapat diperkirakan sebesar 195 juta jiwa menyandang ix

retardasi mental. Diperkirakan bahwa 1-3% dari jumlah penduduk di Indonesia adalah penderita retardasi mental ( Maramis, 2009). Berdasarkan data di atas, dapat dibayangkan besarnya jumlah penyandang retardasi mental di Indonesia, termasuk di Provinsi Bali. Menurut American Association on Mental Retardation ( Dewi, 2011), besarnya jumlah penyandang retardasi mental tersebut akan berdampak pada munculnya masalah bagi masyarakat, keluarga, dan anak itu sendiri, termasuk secara tidak langsung berpengaruh terhadap perekonomian suatu negara. Besarnya jumlah penyandang retardasi mental di suatu negara akan memicu meningkatnya beban negara tersebut karena mengurangi produktivitas penduduk. Salah satu masalah yang harus menjadi perhatian dalam keseharian dan kesehatan anak retardasi mental, khususnya kondisi retardasi mental dengan pola gaya hidup kurang bergerak, kurang melakukan aktivitas fisik akan berakibat terhadap tingkat kebugaran fisiknya hal tersebut disebabkan oleh rendahnya IQ sehingga akan berpengaruh terhadap pola gerak dasar anak retardasi mental. Hal ini dipengaruhi oleh kehawatiran orang tua untuk memberikan anaknya kesempatan bermain dengan teman sebayanya jadi aktivitas fisik yang dilakukan oleh anak retardasi mental sedikit. Kebanyakan dari anak retardasi mental kesulitan dalam melakukan gerakan dasar seperti berlari, melompat, meloncat, maupun melempar, padahal gerakan tersebut merupakan gerakan dasar yang seharusnya dikuasai dan sering dilakukan usia anak-anak (Arif, 2013). Pada anak retardasi mental masalah ini terjadi khususnya di kota besar seperti Denpasar dimana hal ini dipengaruhi oleh kesibukan yang dimiliki oleh x

individu masyarakat itu sendiri. Perkembangan teknologi yang dapat memanjakan konsumennya seperti kendaraan roda dua ataupun kendaraan roda empat yang digunakan akses ke kantor, ke sekolah maupun ketempat lainnya. Masalah ini biasanya terjadi pada anak retardasi mental karena pergi ke sekolah dan pulang sekolah harus diantar dengan menggunakan motor ataupun mobil, hal ini dipengaruhi oleh kekhawatiran orang tua di rumah untuk melepas anaknya untuk bermain dengan teman-teman sebayanya. Adanya kesulitan-kesulitan pada tingkat kemampuan dalam melakukan gerakan yang dapat meningkatkan kebugaran fisiknya maka perlunya dibuat suatu program pelatihan yang mampu membuat anak retardasi mental merasa tertarik untuk melakukan suatu gerakan atau aktivitas olahraga yang menyesuaikan dengan ketunaannya dan mampu membantu anak retardasi mental untuk bergerak aktif dalam melakukan suatu program pelatihan ataupun dalam menjalankan aktivitas sehari-harinya. Perkembangan anak sangat dipengaruhi oleh kondisi fisik anak itu sendiri dalam lingkungan masyarakat anak retardasi mental terkadang disisihkan dari anak pada umumnya. aktivitas fisik anak retardasi mental bisa dikatakan lebih sedikit dari anak pada umunya, karena sedikitnya aktivitas fisik yang dilakukan oleh penderita retardasi mental maka sangat berpengaruh terhadap perkembangan kebugaran fisik anak retardasi mental. Aktivitas fisik atau olahraga akan mudah di ikuti oleh anak-anak yang normal, tetapi bagi anak retardasi mental dan penyandang cacat fisik lainya olahraga merupakan hal yang paling sulit dilakukan karena dipengaruhi oleh xi

keterbelakangan yang diderita oleh anak berkebutuhan khusus. Senam pinguin dikenalkan dengan tujuan dapat memotivasi siswa untuk gemar berolahraga. Pada anak retardasi mental pelatihan yang diberikan harus mampu memberikan rasa senang, bersifat hiburan agar anak retardasi mental tidak merasa terbebani pada saat melakukan gerakan atau aktivitas fisiknya sehingga mampu membantu meningkatkan kebugaran fisiknya dan tidak menimbulkan kelelahan yang berlebihan ( Amalshaleh, 2014). Keunggulan senam pinguin dibandingkan senam kebugaran jasmani lainya diantaranya: Dapat membantu dalam perkembangan daya tahan, otot, kelenturan, koordinasi, kelincahan, kecepatan dan keseimbngan pada anak retardasi mental ( Sujarwadi, 2010) Senam ria anak Indonesia merupakan alternatif pembelajaran yang dapat melatih gerakan-gerakan yang ceria dan memotivasi peserta didik pada tahap perkembangan. Keunggulan senam ria anak Indonesia dibangdingkan senam kebugaran lainya dapat membantu dalam perkembangan daya tahan, kelentukan, koordinasi, kelincahan, keseimbangan dan dapat membantu meningkatkan daya tahan otot dan bermanfaat bagi perkembangan mental anak retardasi mental (Miko, 2011). Dari kedua pelatihan senam pinguin dan senam ria anak indonesia senam pinguin lebih dominan meningkatkan fungsional sistem kinerja jantung, kinerja paru-paru dan peredaran darah keseluruh tubuh untuk memenuhi kebutuhan O2 dalam tubuh. Pada senam pinguin otot besar lebih dominan dilatih untuk mengontrol gerakan seperti berjalan, berlari, melompat pada senam pingguin gerakannya didominasi oleh gerakan berjalan, memutar, dan memutar tangan dan xii

kepala jadi senam pinguin lebih menonjol dari pada senam ria anak indonesia dalam kebugaran fisik anak retardasi mental (Woerjati, 2000). Untuk meningkatkan kebugaran fisik pada anak retardasi mental ringan intervensi yang di gunakan adalah Latihan senam pinguin dapat memberikan penyesuaian yang nyata terhadap kebugaran fisik anak retardasi mental ringan ( Suharjana, 2008). Latihan senam ria anak Indonesia dapat meningkatkan kebugaran fisik pada anak retardasi mental yang dilakukan adalah mengikuti semua gerakan yang di instruksikan oleh instruktur senam sehingga pelatihan senam pinguin dan senam ria anak Indonesia dapat meningkatkan kebugaran fisik pada anak retardasi mental ringan. Latihan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan senam pinguin dan senam ria anak Indonesia terhadap peningkatan kebugaran fisik anak retardasi mental ringan. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan ulasan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Apakah pelatihan senam pinguin dapat meningkatkan kebugaran fisik pada siswa retardasi mental ringan siswa SDLB Kuncup Bunga Denpasar? 2. Apakah Pelatihan senam ria anak Indonesia dapat meningkatkan kebugaran fisik pada siswa retardasi mental ringan siswa SDLB Kuncup Bunga Denpasar? xiii

3. Apakah pemberian latihan senam pinguin lebih meneningkatkan kebugaran fisik dari pada latihan senam ria anak Indonesia pada siswa retardasi mental ringan SDLB Kuncup Bunga Denpasar. 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Untuk mengetahui gambaran umum pemberian pelatihan senam pinguin dan senam ria anak Indonesia terhadap peningkatan kebugaran fisik pada anak retardasi mental ringan 1.3.2 Tujuan Khusus 1. Untuk membuktikan pemberian latihan senam pinguin terhadap peningkatan kebugaran fisik anak retardasi mental ringan. 2. Untuk membuktikan pemberian latihan senam ria anak Indonesia terhadap peningkatan kebugaran fisik pada anak retardasi mental ringan. 3. Untuk membuktikan perbedaan pelatihan senam pinguin dan senam ria anak Indonesia terhadap peningkatan kebugaran fisik anak retardasi mental ringan. xiv

1.4 Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoritis Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk mengembangkan dan memperkaya ilmu pengetahuan tentang cara peningkatan kebugaran fisik pada anak retardasi mental ringan. 2. Manfaat praktis a. Memberi ruang sudut pandang pelatih atau guru olahraga dalam peningkatan kebugaran fisik pada anak retardasi mental ringan. b. Untuk memberikan gambaran permasalahan kebugaran fisik yang sangat mendukung dalam melakukan aktivitas sehari-hari khususnya pada anak retardasi mental ringan. c. Memberi ruang sudut pandang pelatih olahraga atau guru olahraga dalam menganalisis pengaruh senam pinguin dan senam ria anak indonesia terhadap kebugaran fisik siswa retardasi mental ringan. xv