PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KOMPOS TERHADAP PRODUKTIVITAS TANAMAN CABAI MERAH

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annuum L.) merupakan komoditas sayuran yang mempunyai

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KOMPOS TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill) Triana Kartika Santi ABSTRAK

HASIL DAN PEMBAHASAN. memberikan pengaruh berbeda nyata terhadap parameter tinggi tanaman, berat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAHAN METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4. Jumlah Badan Buah Jamur Merang Setelah 14 Hari Masa Tanam. Perlakuaan

PENGARUH PENGGUNAAN MIKRO ORGANISME LOKAL LIMBAH RUMAH TANGGA DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L)

JURNAL. FORMULA PEMBERIAN KAPUR DOLOMIT DAN KOMPOS KOTORAN KAMBING TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L.

Pupuk Organik Cair AGRITECH

HASIL DAN PEMBAHASAN. kompos limbah tembakau memberikan pengaruh nyata terhadap berat buah per

BAB I PENDAHULUAN. sumber energi yang digunakan untuk menyusun berbagai komponen sel selama

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Syarat Tumbuh Tanaman Selada (Lactuca sativa L.)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: pertumbuhan tanaman bayam cabut (Amaranthus

I. PENDAHULUAN. untuk dikembangkan di Indonesia, baik sebagai bunga potong maupun tanaman

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PUPUK DAN PEMUPUKAN PADA BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. yang dihasilkan dari proses-proses biosintesis di dalam sel yang bersifat

TINJAUAN PUSTAKA Pemupukan

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KOTORAN AYAM DAN PUPUK KOTORAN KAMBING TERHADAP PRODUKTIVITAS TANAMAN CABAI MERAH BESAR (Capsicum annum L.

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

PENGARUH DOSIS PUPUK ANORGANIK NPK MUTIARA DAN CARA APLIKASI PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN

ISSN X Jurnal AGROTEK Vol 5, No 6 April 2017

I. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang

BAB I PENDAHULUAN. sayur yang paling diminati oleh masyarakat Indonesia. Harga tanaman

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PEMBERIAN BEBERAPA MACAM BOKASHI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.) di POLYBAG

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan tanaman sayuran yang

I. PENDAHULUAN. Mentimun (Cucumis sativus L.) merupakan salah satu tanaman sayuran yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. di dalam setiap media tanam. Pertumbuhan tinggi caisim dengan sistem

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KOTORAN AYAM DAN PUPUK KOTORAN KAMBING TERHADAP PRODUKTIVITAS TANAMAN CABAI MERAH KERITING (Capsicumannum L.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

KERAGAAN PERTUMBUHAN JAGUNG DENGAN PEMBERIAN PUPUK HIJAU DISERTAI PEMUPUKAN N DAN P

PUPUK DAN PEMUPUKAN PADA BUDIDAYA BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Limbah Cair Tahu pada Tinggi Tanaman

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Jurnal Cendekia Vol 12 No 1 Januari 2014 ISSN

Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Ayam Terhadap Pertumbuhan Anakan Rukam ( Flacourtian Rukam ) di Persemaian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau (Phaseolus radiatus.l) diperoleh

I. PENDAHULUAN. peranan penting dalam pembangunan nasional. Keberhasilan pembangunan

TINJAUAN PUSTAKA. A. Limbah Cair Industri Tempe. pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karna tidak

I. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. tinggi tanaman dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 1. Rerata Tinggi Tanaman dan Jumlah Daun

II. TINJAUAN PUSTAKA. Panjang akarnya dapat mencapai 2 m. Daun kacang tanah merupakan daun

I. PENDAHULUAN. Tanaman cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu komoditas

PENGARUH PUPUK ORGANIK CAIR (POC) LIMBAH TERNAK DAN LIMBAH RUMAH TANGGA PADA TANAMAN KANGKUNG (Ipomoea reptans Poir) Oleh : Sayani dan Hasmari Noer *)

III. BAHAN DAN METODE

I. PENDAHULUAN. memiliki nilai ekonomi penting di Indonesia. Nilai ekonominya yang tinggi

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan pengamatan pada pemberian pupuk organik kotoran ayam

rv. HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tomat

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. jenis tanaman yang akan ditanam, termasuk pada tanaman yakon yang. merupakan jenis tanaman perdu yang hidup secara liar.

PENGARUH DOSIS PUPUK NPK DAN APLIKASI PUPUK DAUN TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT CABAI KERITING ( Capsicum annuum L.)

Bayu Noviansyah, Siti Chalimah. Prodi P. Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jl. A. Yani Tromol Pos 1, Pabelan, Kartasura, 57122

PENGARUH BERBAGAI JENIS BAHAN ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI (Capsicum annum L.)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dan pembahasan penelitian sampai dengan ditulisnya laporan

III. BAHAN DAN METODE

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Analisis Variabel Pengamatan Pertumbuhan Kubis

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian tempat ± 32 meter di atas permukaan

BAB I PENDAHULUAN. setiap hari tumbuhan membutuhkan nutrisi berupa mineral dan air. Nutrisi yang

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan memberi perlakuan (treatment) terhadap objek. penelitian serta adanya kontrol penelitian.

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Percobaan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. hewan atau manusia, seperti pupuk kandang, pupuk hijau, dan kompos,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1.1 Hasil Hasil yang diamati dalam penelitian ini adalah tinggi tanaman, umur berbunga, jumlah buah, dan berat buah.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Pupuk Hayati Terhadap Produktivitas Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) Varietas Bhaskara di PT Petrokimia Gresik

PENGARUH KOMPOS JERAMI PADI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KAILAN (Brassica alboglabra, L.) PADA TANAH PODSOLIK MERAH KUNING

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Progam Studi Pendidikan Biologi

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil pengamatan dan analisis sidik ragam tinggi tanaman jagung hibrida

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1 Rekapitulasi hasil analisis sidik ragam pertumbuhan bibit saninten

4. Jenis pupuk. Out line. 1. Definisi pupuk 2. Nutrien pada tanaman dan implikasinya 3. Proses penyerapan unsur hara pada tanaman

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Jagung Manis. dalam siklus kehidupan tanaman. Pertumbuhan dan perkembangan berlangsung

Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Riau Kepulauan, Batam. *Koresponden:

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1. Tinggi tanaman padi akibat penambahan jenis dan dosis amelioran.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Selada merupakan tanaman semusim polimorf (memiliki banyak bentuk),

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Sifat Kimia dan Fisik Latosol sebelum Percobaan serta Komposisi Kimia Pupuk Organik

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Tinggi Tanaman Umur 35 Hari Setelah Tanam

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Suka Banjar Kecamatan Gedong Tataan

PENGARUH BOKASHI SEKAM PADI TERHADAP HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays, L Sacharata) PADA TANAH ULTISOL

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman Caisim diduga berasal dari Tiongkok (Cina) dan Asia Timur.

BAB II LANDASAN TEORI

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

L102. Staf Pengajar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Biologi UMS ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. kandungan gizi cukup, nilai ekonomis tinggi serta banyak digunakan baik untuk

I. PENDAHULUAN. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu komoditi tanaman

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annuum L.) merupakan suatu komoditas hortikultura yang

Transkripsi:

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KOMPOS TERHADAP PRODUKTIVITAS TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annuum L.) Sofiana Imas 1, Damhuri 2, Asmawati Munir 2 1 Alumni Jurusan Pendidikan Biologi, 2 Dosen Jurusan Pendidikan Biologi FKIP UHO Email: sofiana_imas@yahoo.com ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk kompos terhadap produktivitas tanaman cabai merah (Capsicum annuum L.). Penelitian dilaksanakan di kebun Percobaan (rumah kaca) Laboratorium Pengembangan Unit Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Halu Oleo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan desain Rancangan Acak Lengkap (RAL), masing-masing 6 kali ulangan, sehingga keseluruhan terdapat 24 tanaman cabai merah. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas (X) berupa perlakuan pemberian pupuk kompos dengan konsentrasi (20%, 40%, 60%,) dan kontrol, dan variabel terikat (Y) yaitu pertumbuhan dan produktivitas tanaman cabai merah (Capsicum annuum L.) dengan indikator tinggi tanaman (cm), lebar daun (cm), panjang daun (cm), jumlah daun (helai), jumlah buah dan berat basah (gram), setelah diberikan pupuk kompos. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk kompos terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman cabai merah dan analisis inferensial dengan menggunakan uji F pada taraf kepercayaan 95% (α = 0.05) serta dilanjutkan dengan uji lanjut Beda Jarak Nyata Duncan () dan Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian pupuk kompos berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, lebar daun, jumlah daun, jumlah buah dan berat basah buah dan konsentrasi 20% merupakan perlakuan yang optimum dalam mempercepat pertumbuhan dan produktivitas tanaman cabai merah. Kata kunci : Pupuk Kompos, Cabai Merah. PENDAHULUAN Cabai merah (Capsicum annum L.) merupakan tanaman perdu dari famili solanaceae. Famili ini mempunyai sembilan puluh genus dan terdiri dari dua ribu spesies. Khusus untuk tanaman cabai diketahui mempunyai dua puluh spesies. Tanaman cabai merah merupakan salah satu kelas dicotyledoneae yang dapat tumbuh pada daerah dengan ketinggian 0 1.800 meter diatas permukaan laut. Berdasarkan karakteristik tersebut maka tanaman cabai merah dapat dibudidayakan dibanyak tempat di Indonesia. Cabai merupakan komoditas sayuran yang banyak digunakan sebagai bahan pangan terutama sebagai penyedap makanan. Berdasarkan data produksi tanaman cabai merah mengalami penurunan pada tahun 2014. Masalah utama dalam budidaya cabai merah adalah tingginya serangan hama/penyakit dan jenis gulma yang dapat menurunkan produkitivitas tanaman cabai merah. Penggunaan pupuk dari bahan kimia yang kurang bijaksana berdampak pada kesuburan tanah. Penggunaan pupuk kimia harus dihindari dengan menggunakan pupuk organik. Budidaya cabai merah tidak terlepas dari penggunaan pupuk organik, untuk itu kondisi lahan harus diketahui agar produktivitas dari cabai tidak menurun. Pupuk organik berasal dari bahan-bahan organik yang belum dipengaruhi oleh berbagai bahan-bahan kimia. Pupuk organik dibedakan menjadi pupuk organik padat dan pupuk organik cair (POC). Pupuk organik padat salah satu contohnya yaitu pupuk kompos. Kompos merupakan hasil pelapukan bahan-bahan organik seperti dedaunan, alang-alang, jerami dan sebagainya. Berbagai jenis bahan organik tersebut dapat diubah menjadi pupuk kompos dengan bantuan mikroba. Pengomposan tersebut dapat digunakan tanaman sebagai unsur hara untuk menggantikan pemanfaatan pupuk kimia. Pupuk kompos berfungsi sebagai unsur hara tanaman yang bebas dari bahan kimia. Keberadaan pupuk kompos pada tanah juga dapat menjadi daya tarik bagi organisme untuk melakukan aktivitas sebagai pengurai sehingga tanah yang mulanya keras dan sulit ditembus air maupun udara menjadi gembur (Sutanto, 2002 ). 57 P a g e

Kompos mengandung unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman yaitu unsur hara makro seperti Nitrogen (N), Fosfor (P) dan Kalium (K). Unsur Nitrogen (N) berfungsi mempercepat pertumbuhan vegetatif tanaman cabai merah. Unsur Fosfor (P) berfungsi menyimpan energi, mempercepat proses pertumbuhan bunga dan buah serta mempercepat pematangan. Unsur Kalium (K) meningkatkan proses fotosintesis, mengefisienkan penggunaan air, membentuk batang yang lebih kuat, mempercepat perakaran sehingga tanaman lebih kokoh dan meningkatkan ketahanan tanaman terhadap penyakit. Kompos, selain mengandung unsur hara makro juga mengandung unsur hara mikro yang dapat membantu dalam proses pertumbuhan tanaman cabai merah seperti besi (Fe), tembaga (Cu), seng (Zn), klor (Cl), boron (B), mangan (Mn) dan molibdenun (Mo) (Lingga dkk.,2005). Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengetahui pengaruh yang ditimbulkan dari pemberian pupuk kompos terhadap pertumbuhan tanaman. Triana (2006) melakukan penelitian terhadap pengaruh yang diberikan pupuk kompos pada pertumbuhan tanaman tomat (Lycopersicum esculentum L.), dengan simpulan bahwa pemberian pupuk kompos 30% memiliki pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan tanaman tomat baik pertumbuhan vegetatif maupun pertumbuhan generatifnya. METODE PENELITIAN Bahan yang digunakan dalam penelitian yaitu air, bibit cabai merah, EM 4, gula merah, serasah dan tanah Populasi dari penelitian ini adalah seluruh benih tanaman cabai merah (Capsicum annuum L.) yang ditanam di polybag. Sampel dari penelitian ini ialah seluruh bibit cabai merah dengan tinggi tanaman, jumlah daun, dan umur yang sama, yang ditanam pada 24 polybag. Dimana pengambilan sampel dilakukan secara random purposive sampling yaitu pengambilan sampel sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Penelitian yang akan peneliti lakukan adalah jenis penelitian eksperimen dimana peneliti menggunakan metode eksperimen, desain Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial sebanyak 4 taraf dosis yang berbeda-beda dengan 6 kali ulangan sehingga total 24 unit perlakuan. Desainpenelitian dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Desain Penelitian X o I X 2 I X 1 V X 3 I X 2 IV X 3 III X 2 VI X 3 II X 0 V X 1 I X 0 IV X 1 IV X 1 II X 0 II X 2 II X 3 V X 2 V X 3 IV X 2 III X 3 VI X 1 III X 0 IV X 1 VI X 0III Keterangan: X o : Tanpa pupuk kompos = 100% tanah (kontrol) X 1 : Pupuk kompos taraf 20% /polybag : Pupuk kompos taraf 40% /polybag X 2 X 3 : Pupuk kompos taraf 60% /polybag Y I,II,III,IV,V,VI : Pengulangan Teknik analisis data dalam penelitian ini meliputi dua tahap, yaitu : 1. Analisis deskriptif digunakan untuk menghitung rata-rata tinggi tanaman, jumlah daun, lebar daun, jumlah buah dan berat basah buah tanaman cabai merah (Capsicum annuum L.). 2. Analisis inferensial digunakan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk kompos terhadap produktivitas tanaman cabai merah (Capsicum annuum L.) menggunakan Analisis Of Variance (ANOVA) pada taraf kepercayaan 95% (α = 0,05). Selanjutnya dilakukan uji lanjut berdasarkan nilai Koefisien (KK) (Hanafiah, 2010) HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian A. Analisis Deskriptif 1. Tinggi Tanaman (cm) Hasil pengamatan rerata tinggi tanaman yang diberi perlakuan dan tidak diberi perlakuan pada berbagai konsentrasi untuk tiap perlakuan, disajikan pada Gambar 1. berikut Gambar 1. Rerata tinggi tanaman cabai merah yang diberi pupuk kompos dan tidak diberi pupuk kompos 35 HST 58 P a g e

Berdasarkan grafik diatas diketahui bahwa tinggi tanaman yang diberi pupuk kompos bila dibandingkan dengan yang tidak diberikan pupuk kompos. Pada perlakuan 40% mendapatkan rata-rata tinggi tanaman tertinggi yaitu 53,78 dan hampir sama dengan tinggi tanaman yang tidak diberi pupuk kompos yaitu 53,2. Tinggi tanaman terendah yaitu pada perlakuan 60% dengan nilai rata-rata 40,61. 2. Lebar Daun (cm) Hasil pengamatan rerata lebar daun yang diberi perlakuan dan tidak diberi perlakuan pada berbagai konsentrasi untuk tiap perlakuan, disajikan pada Gambar 2 berikut: Gambar 2. Rerata lebar daun yang diberi pupuk kompos dan yang tidak diberi pupuk kompos 35 HST. Berdasarkan Gambar 2 menunjukan bahwa pada lebar daun tanaman cabai merah yang diberikan perlakuan pupuk kompos 20% mendapatkan nilai rata-rata lebar daun 6,43 yang merupakan nilai tertinggi bila dibandingkan dengan lebar daun tanaman lainnya. Pada tanaman yang diberikan perlakuan pupuk kompos 40% mendapatkan nilai rata-rata 6,4. Nilai ratarata terendah didapatkan oleh tanaman yang diberikan perlakuan pupuk kompos 60% yaitu 5,82. Gambar 3. Rerata jumlah daun yang diberi pupuk kompos dan yang tidak diberi pupuk kompos 35 HST Berdasarkan Gambar 3 menunjukan bahwa permberian pupuk kompos dengan konsentrasi 20% memiliki rata-rata jumlah daun 72, 17 dan merupakan rata-rata tertinggi bila dibandingkan dengan tanaman yang diberikan perlakuan lainnya. Tanaman yang diberi perlakuan pupuk kompos dengan konsentrasi 40% memiliki rata-rata jumlah daun 62,33. Perlakuan pemberian pupuk kompos dengan konsentrasi 60% memiliki rata-rata jumlah daun 42,17, sedangkan rata-rata jumlah daun pada tanaman yang tidak mendapatkan pupuk kompos adalah 52,67. Sehingga didapatkan rata-rata jumlah daun terendah yaitu pada perlakuan pemberian pupuk kompos 60%. 4. Jumlah Buah Hasil pengamatan rerata jumlah buah yang diberi perlakuan dan tidak diberi perlakuan pada berbagai konsentrasi untuk tiap perlakuan, disajikan pada Gambar 4 berikut: 3. Jumlah Daun Hasil pengamatan rerata jumlah daun yang diberi perlakuan dan tidak diberi perlakuan pada berbagai konsentrasi untuk tiap perlakuan, disajikan pada Gambar 3 berikut: Gambar 4. Rerata jumlah buah yang diberi pupuk kompos dan yang tidak diberi pupuk kompos 90 HST 59 P a g e

Berdasarkan Gambar 4 menunjukan bahwa pemberian pupuk kompos dengan konsentrasi 20% memiliki rata-rata jumlah buah 16.17 dan merupakan rata-rata tertinggi bila dibandingkan dengan tanaman yang diberikan perlakuan lainnya. Tanaman yang diberi perlakuan pupuk kompos dengan konsentrasi 40% memiliki rata-rata jumlah buah 13.67. Perlakuan pemberian pupuk kompos dengan konsentrasi 60% memiliki rata-rata jumlah buah 12.33, sedangkan rata-rata jumlah buah pada tanaman yang tidak mendapatkan pupuk kompos adalah 3.67. Sehingga didapatkan rata-rata jumlah buah terendah yaitu pada perlakuan kontrol yang tidak diberikan pupuk kompos. 5. Berat Basah Buah Hasil pengamatan rerata berat basah buah yang diberi perlakuan dan tidak diberi perlakuan pada berbagai konsentrasi untuk tiap perlakuan, disajikan pada gambar 5 berikut Gambar 5. Rerata berat basah buah yang diberi pupuk kompos dan yang tidak diberi pupuk kompos 85 HST Berdasarkan gambar 5 menunjukan bahwa permberian pupuk kompos dengan konsentrasi 20% memiliki rata-rata jumlah buah 167.51 dan merupakan rata-rata tertinggi bila dibandingkan dengan tanaman yang diberikan perlakuan lainnya. Tanaman yang diberi perlakuan pupuk kompos dengan konsentrasi 40% memiliki rata-rata berat basah buah 148.61. Perlakuan pemberian pupuk kompos dengan konsentrasi 60% memiliki rata-rata berat basah buah 130.30, sedangkan rata-rata berat basah buah pada tanaman yang tidak mendapatkan pupuk kompos adalah 38.46. Sehingga didapatkan rata-rata berat basah buah terendah yaitu pada perlakuan kontrol yang tidak diberikan pupuk kompos. B. Pengujian Hipotesis 1. Tinggi Tanaman (cm) pupuk kompos mempercepat pertumbuhan tinggi tanaman cabai merah dilakukan analisis sidik ragam sebagai yang dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Hasil Analisis Sidik Ragam Tinggi Tanaman F JK DB KT F tabel hitung (α=0,05) Perlakuan 668,88 3 222,96 7,38* 3.10 Galat 603,43 20 30,17 Total 1272,31 23 KK = 11,10% Tabel 2 menunjukkan bahwa pupuk terhadap tinggi tanaman yang diketahui dari nilai Fhitung > Ftabel. Selanjutnya, karena nilai koefisien keragamannya adalah 11,10% maka untuk mengetahui perbedaan pengaruh dari masing-masing perlakuan terhadap tinggi tanaman, maka digunakan uji pada taraf kepercayaan 95%. Hasil uji disajikan pada Tabel 3. Tabel 3. Hasil Uji Pengaruh Pemberian Pupuk Kompos Terhadap Tinggi Tanaman Cabai Merah Beda Real Pada Jarak P Kosentrasi Rerata 2 3 4 (0,05) X3 (60%) 40.61 9,61* 12,58* 13,16* a X1 (20%) 50.23 2,96 3,55 b X0 (kontrol) 53,2 0,58 b X2 (40%) 53.78 b P(0,05).(p.20) 2,95 3,02 3,19 (0,05)P.sy 6,61 6,77 7,15 Keterangan : Angka-angka dalam kolom yang ditandai dengan huruf yang sama tidak berbeda nyata pada uji α = 0,05 Berdasarkan Tabel 3 tampak bahwa perlakuan X3 berbeda nyata dengan perlakuan X1. Sedangkan perlakuan X1, X2, dan X0 tidak memberikan perbedaan yang nyata. 2. Lebar Daun (cm) pupuk kompos mempercepat pertumbuhan lebar daun tanaman cabai merah dilakukan analisis sidik ragam sebagai berikut: 60 P a g e

Tabel 4. Hasil Analisis Sidik Ragam Lebar Daun JK DB KT F hitung F tabel (α= 0,05) Perlakuan 1,31 3 0,43 3,70* 3,1 Galat 2,36 20 0,11 Total 3,67 23 KK = 3,71% Tabel 4 menunjukkan bahwa pupuk terhadap lebar daun yang diketahui dari nilai F hitung > F tabel. Selanjutnya, karena nilai koefisien keragamannya adalah 3,71% maka untuk mengetahui perbedaan pengaruh dari masing-masing perlakuan terhadap lebar daun, maka digunakan uji BNT pada taraf kepercayaan 95%. Hasil uji BNT disajikan pada tabel 5. Tabel 5. Hasil Uji BNT Pengaruh Pemberian Pupuk Kompos Terhadap Lebar Daun Tanaman Cabai Merah Kosentrasi Rerata Notasi BNT X0 (Kontrol) 6,15 a X1 (20%) 6,43 a X2 (40%) 6,4 b X3 (60%) 5,85 b Keterangan: Angka-angka dalam kolom yang ditandai dengan huruf yang sama tidak berbeda nyata pada uji BNT α = 0,05 Berdasarkan Tabel 5. tampak bahwa perlakuan pemberikan pupuk kompos memberikan pengaruh pada lebar daun tanaman cabai merah yaitu X0 berbeda nyata dengan X1, X1 berbeda nyata dengan X2 dan perlakuan X2 berbeda nyata dengan perlakuan X3. 3. Jumlah Daun (helai) pupuk kompos mempercepat pertumbuhan jumlah daun tanaman cabai merah dilakukan analisis sidik ragam dapat dilihat pada Tabel berikut Tabel 6. Hasil Analisis Sidik Ragam Jumlah daun JK DB KT F hitung F tabel (α=0,0 5) Perlakuan 2981 3 993,66 4,17* 3,1 Galat 4760,33 20 238,01 Total 7741,33 23 KK = 26,91% Tabel 6 menunjukkan bahwa pupuk terhadap jumlah daun yang diketahui dari nilai F hitung > F tabel. Selanjutnya, karena nilai koefisien keragamannya adalah 26,91% maka untuk mengetahui perbedaan pengaruh dari masing-masing perlakuan terhadap jumlah daun tanaman, maka digunakan uji pada taraf kepercayaan 95%. Hasil uji disajikan pada Tabel 7. Tabel 7. Hasil Uji Pemberian Pupuk Kompos Terhadap Jumlah Daun Tanaman Cabai Merah Kosentrasi Rerata Beda Real Pada Jarak P 2 3 4 X3 (60%) 42,17 10,5 20,16* 30* a 61 P a g e (0,05) X0 (kontrol) 52,67 9,66 19,5* ab X2 (40%) 62,33 9,83 b X1 (20%) 72,16 b P (0,05).(p.20) 2,95 3,02 3,19 (0,05)P.sy 18,58 19,02 20,09 Keterangan : Angka-angka dalam kolom yang ditandai dengan huruf yang sama tidak berbeda nyata pada uji α = 0,05 * = berbeda nyata Berdasarkan Tabel 7 tampak bahwa perlakuan pupuk kompos memberikan perbedan nyata terhadap pertumbuhan jumlah daun tanaman cabai merah (Capsicum annuum L.) yaitu perlakuan X3 berbeda nyata dengan perlakuan X0, perlakuan X0 berbeda nyata dengan perlakuan X2 namun perlakuan X2 tidak berbeda nyata dengan perlakuan X1. 4. Jumlah Buah (Biji) pupuk kompos mempercepat pertumbuhan jumlah buah tanaman cabai merah dilakukan analisis sidik ragam dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Hasil Analisis Sidik Ragam Jumlah Buah JK DB KT F hitung Perlakuan 531,12 3 177,04 10,70* 3,1 Galat 330,83 20 16,54 Total 861,95 23 KK = 35,49% Tabel 8 menunjukkan bahwa pupuk terhadap Jumlah buah yang diketahui dari nilai Fhitung > Ftabel. Selanjutnya, karena nilai koefisien keragamannya adalah 35,49% maka untuk mengetahui perbedaan pengaruh dari masing-masing perlakuan terhadap jumlah buah tanaman, maka digunakan uji pada taraf kepercayaan 95%. Hasil uji disajikan pada Tabel 9. F tabel (α=0,05)

Tabel 9. Hasil Uji Pemberian Pupuk Kompos Terhadap Jumlah Buah Tanaman Cabai Merah Kosentrasi Rerata Beda Real Pada Jarak P 2 3 4 (0,05) X3 (60%) 42,17 10,5 20,16* 30* a X0 (kontrol) 52,67 9,66 19,5* ab X2 (40%) 62,33 9,83 b X1 (20%) 72,16 b P (0,05).(p.20) 2,95 3,02 3,19 (0,05)P.sy 18,58 19,02 20,0 9 Keterangan : Angka-angka dalam kolom yang ditandai dengan huruf yang sama tidak berbeda nyata pada uji α = 0,05 * = berbeda nyata Berdasarkan Tabel 8 tampak bahwa perlakuan pupuk kompos memberikan perbedan nyata terhadap pertumbuhan jumlah buah tanaman cabai merah (Capsicum annuum L.) yaitu perlakuan X0 berbeda nyata dengan perlakuan X3, namun perlakuan X3 dan X2 tidak berbeda nyata dengan perlakuan X1. 5. Berat Basah Buah (gram) pupuk kompos mempercepat pertumbuhan berat basah buah tanaman cabai merah dilakukan analisis sidik ragam sebagai berikut: Tabel 10. Hasil Analisis Sidik Ragam Berat Basah Buah JK DB KT F hitung Perlakuan 58950,1 3 1730,27 11,35* 3,1 Galat 34605,43 20 19650,10 F tabel (α= 0,05) Total 93555,5 23 KK = 34,35% Tabel 10 menunjukkan bahwa pupuk terhadap Berat basah buah yang diketahui dari nilai F hitung > F tabel. Selanjutnya, karena nilai koefisien keragamannya adalah 34,35% maka untuk mengetahui perbedaan pengaruh dari masing-masing perlakuan terhadap berat basah buah tanaman cabai merah, maka digunakan uji pada taraf kepercayaan 95%. Tabel 11. Hasil Uji Pemberian Pupuk Kompos Terhadap Berat Basah Buah Tanaman Cabai Merah Kosentrasi Rerata Beda Real Pada Jarak P 2 3 4 (0,05) X0 (kontrol) 38.45 91,84* 110,14* 129,05* a X3 (60%) 130.30 18,3 37,20 b X2 (40%) 148.60 18,90 b X1 (20%) 167.51 b P (0,05).(p.20) 2,95 3,02 3,19 (0,05)P.sy 50,09 51,28 54,17 Keterangan : Angka-angka dalam kolom yang ditandai dengan huruf yang sama tidak berbeda nyata pada uji α = 0,05 * = berbeda nyata Berdasarkan Tabel 11 tampak bahwa perlakuan pupuk kompos memberikan perbedan nyata terhadap pertumbuhan berat basah buah tanaman cabai merah (Capsicum annuum L.) yaitu perlakuan X0 berbeda nyata dengan perlakuan X3, namun perlakuan X3 dan X2 tidak berbeda nyata dengan perlakuan X1. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian pada tinggi tanaman cabai merah, tanaman yang diberikan perlakuan pupuk kompos 40% merupakan perlakuan yang paling baik diantara perlakuan lainnya. Hal ini disebabkan oleh unsur hara yang terkandung sesuai dengan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Unsur yang berperan dalam pertumbuhan tinggi adalah unsur P dibutuhkan tanaman untuk memperkuat perakaran dan meningkatkan kekurangan unsur P perakaran tanaman akan terganggu, selain itu P juga berperan dalam proses transfer energi, proses fotosintesis, metabolisme dan respirasi. Berdasarkan hasil uji analisis varian tinggi tanaman diketahui bahwa perlakuan X2 (kompos 40%), menunjukkan perbedaan lebih baik dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Perlakuan X1 (kompos 20%) dan X3 (kompos = 60%) memiliki tinggi tanaman dibawah tinggi tanaman yang tidak menggunakan pupuk kompos. tetapi pertumbuhan yang paling baik adalah pada tanaman cabai merah yang menggunakan pupuk kompos dengan konsentrasi 40%. Penelitian lebar daun didapatkan hasil penelitian yang menunjukan pupuk kompos dengan konsentrasi 20% merupakan perlakuan 62 P a g e

paling baik bila dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Salah satu yang mengadung hal tersebut yaitu dengan adanya unsur - unsur makro pada pupuk kompos seperti salah satunya yaitu unsur Nitrogen (N). dimana unsur nitrogen merupakan salah satu unsur yang berperan membantu agar daun tanaman cabai merah tidak menggulung, karena apabila kekurangan unsur ini maka daun tanaman cabai merah akan menggulung dan pinggiran daun akan rapuh. Penelitian jumlah daun didapatkan hasil penelitian yang menunjukan bahwa perlakuan 20% merupakan perlakuan terbaik dimana pada jumlah daun tanaman cabai merah memiliki ratarata 72,12 helai daun. Hal ini didukung dengan adanya unsur makro dan mikro yang ada pada pupuk kompos. Unsur yang berperan adalah magnesium dan kalium dimana kedua unsur ini saling berikatan sehingga daun-daun yang ada pada tanaman cabai merah tidak berguguran. Unsur Fe dan Mg yang terdapat dalam kompos serasah sangat mendukung pada proses pembentukan klorofil dimana inti dari klorofil adalah Mg, bila Mg tersedia dalam jumlah yang cukup maka pembentukan klorofil akan berjalan dengan baik, bila jumlah klorofil dalam organ daun tanaman cabai merah dalam kadar yang banyak maka proses fotosintesis akan berjalan lancar dan apabila faktor lingkungan mendukung untuk proses tersebut maka proses fotosintesis akan berjalan dengan baik. Salah satu unsur mikro yang berperan adalah unsur baron. Unsur ini membantu agar daun tanaman cabai merah tidak menguning yang akan menyebabkan rontoknya daun akibat serangan hama. Parameter lebar daun dan jumlah daun didapatkan hasil uji sidik ragam dan analisis varian yang menunjukan bahwa pada perlakuan pupuk kompos 20% dan pupuk kompos 40% memberikan pengaruh yang lebih baik jika dibandingkan dengan perlakuan tanpa pupuk kompos (kontrol) dan pupuk kompos 60%. Tetapi hasil terbaik didapatkan oleh tanaman cabai merah yang diberikan perlakuan pupuk kompos 20%. Penelitian tentang jumlah buah di dapatkan hasil jumlah buah pada tanaman yang diberikan perlakuan pupuk kompos menghasilkan buah yang lebih banyak bila dibandingkan dengan jumlah buah tanaman yang tidak diberi pupuk. Pada perlakuan 20% memberikan buah yang lebih banyak bila dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Hal ini dipengaruhi oleh unsur Fosfor (P) yang dimiliki oleh pupuk kompos. Unsur Fosfor berhubungan dengan metabolisme biokimia yang menyimpan energi dan kemudian memindahkannya kedalam sel-sel hidup. Unsur fosfor berfungsi untuk merangsang pertumbuhan akar, bunga dan pemasakan buah. Penelitian pada parameter jumlah buah dan berat basah buah didapat hasil uji analisis varian yang menunjukan bahwa jumlah buah dan berat basah buah pada perlakuan pupuk kompos 20%, kompos 40% dan 60% memberikan pengaruh yang baik. Bila dibandingkan dengan perlakuan yang tanpa pupuk kompos, perlakuan pemberian pupuk kompos memiliki hasil panen yang jauh lebih baik. Hal ini menunjukan bahwa pupuk kompos memberikan pengaruh yang baik terhadap hasil panen tanaman cabai merah (Mulyono, 2015 ). Penelitian ini membuktikan bahwa pertumbuhan tanaman cabai merah yang paling baik terlihat pada kadar pemberian pupuk kompos konsentrasi 20% dan 40%. Setelah dikaji kembali mulai awal hal-hal yang memungkinkan adalah pupuk kompos yang digunakan adalah pupuk kompos yang tanpa menggunakan campuran bahan kimia dan kandungan NPK yang dikandungnya sesuai dengan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman cabai merah. Tanaman cabai merah yang tidak diberi perlakuan memiliki pertumbuhan yang kurang baik bila dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Dengan demikian pemberian pupuk kompos berpengaruh terhadap pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah buah dan berat basah buah tanaman cabai merah (Capsicum annuum L..). SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa pemberian pupuk kompos pada tanaman cabai merah memberikan pengaruh yang nyata pada setiap parameter pertumbuhan baik pertumbuhan vegetatif maupun produktivitas. Pada hasil penelitian didapatkan bahwa perlakuan pupuk kompos 20% memberikan pengaruh yang sangat baik pada setiap parameter dan pada hasil produktivitas perlakuan pupuk kompos 20% 63 P a g e

memiliki jumlah buah yang lebih banyak bila dibandingkan dengan perlakuan lainnya. DAFTAR PUSTAKA Hanafiah KA. 2010. Rancangan Percobaan. Rajawali Press. Jakarta. Loveles AR. 1999. Prinsip-prinsip Biologi tumbuhan untuk daerah tropik Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Mulyono. 2014. Membuat Mol dan Pupuk Kompos dari Sampah Rumah Tangga. Agromedia Pustaka. Jakarta. Sutanto, R. 2002. Pertanian Organik Menuju Pertanian Alternatif dan Berkelanjutan. Kanisius. Yogyakarta. 64 P a g e