PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 35 TAHUN 2016 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 40 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 14

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG

MENTERI DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 53 TAHUN 2014 TENTANG

PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN PERJANJIAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERJANJIAN KINERJA

I. Pengertian BAB I PENDAHULUAN

A. Perjanjian Kinerja Tingkat Kementerian Sosial 1. Pernyataan Perjanjian Kinerja Tingkat Kementerian Sosial. (Lambang Kementerian Sosial)

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN DAN PELAPORAN KINERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2016, No Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 267, Tamba

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

KERTAS KERJA REVIU FORMAT LAPORAN KINERJA

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 88 TAHUN 2011 TENTANG

2015, No Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5)

PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN KINERJA DAN PELAPORAN KINERJA DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM

PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 25 TAHUN 2015

PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 43 TAHUN 2012 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN,

KEBIJAKAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL

WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH

S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 91 TAHUN No. 91, 2016 TENTANG

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepo

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

2015, No Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Kepolisian Republik Indonesia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 21 SERI E

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

2 Nomor 26, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Ev

KPU Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumedang BAB I PENDAHULUAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 2015, No Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja U

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 82 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 23 TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN EVALUASI KINERJA PERANGKAT DAERAH

DR. ASROPI, SIP, MSi SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2017 DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA (DPMD) KABUPATEN TANAH BUMBU

PELAPORAN KINERJA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA PALEMBANG TAHUN 2017

2016, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 3. Peraturan Pemeri

PENYUSUNAN PELAPORAN KINERJA. Permenpan No. 53 Tahun 2014

BATAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2017, KEPALA DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT,

BUPATI TOBA SAMOSIR PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOBA SAMOSIR NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG

a. bahwa pelaksanaan penyusunan penetapan kinerjadan pelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah perlu dilakukan penyempurnaan;

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN EVALUASI LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

a. bahwa pelaksanaan penyusunan penetapan kinerja dan pelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah perlu dilakukan penyempurnaan;

B U P A T I B I N T A N PROVINSI KEPULAUAN RIAU

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L

PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR BANTEN PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH PROVINSI BANTEN TAHUN 2011

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA,

Bagian Hukum dan HAM pada Sekretariat Daerah Kota Bandung KATA PENGANTAR

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Ke

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4401); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No , Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4616); 2. Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformas

BERITA NEGARA. KEMEN-ESDM. SAKIP. Evaluasi. Juklak. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA PONTIANAK NOMOR 1 TAHUN 2015 T E N T A N G

BERITA NEGARA. BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL. SPIP. Penyelenggaraan. PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

PERATURAN GUBERNUR BANTEN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2 Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi; Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan

BUPATI SEMARANG PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2012

WALIKOTA TEBING TINGGI

2 Daya Mineral tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama di lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral termasuk Badan Pengatur Penyediaan d

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

2 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama Kementerian Pemuda dan Olahraga Tahun ; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang P

2016, No Lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentan

REFORMASI BIROKRASI. Pengantar

Indikator Kinerja Utama Tahun 2017

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB. I PENDAHULUAN. untuk menilai Kinerja Dinas Pertanian dan Perkebunan beserta perangkat-perangkatnya.

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 20 SERI E

Transkripsi:

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 35 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PERJANJIAN KINERJA, PELAPORAN KINERJA DAN TATA CARA REVIU ATAS LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SERANG, Menimbang : bahwa untuk menindaklanjuti ketentuan Pasal 1 Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, maka perlu menetapkan Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Daerah dengan Peraturan Bupati. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4010); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5584) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 4. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 292, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5601); 5. Undang

- 2-5. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587); 6. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1842); 7. Peraturan Daerah Kabupaten Serang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Serang (Lembaran Daerah Kabupaten Serang Tahun 2006 Nomor 736); 8. Peraturan Daerah Kabupaten Serang Nomor 3 Tahun 2009 tentang Kecamatan dan Pembentukan Organisasi Kecamatan di Kabupaten Serang (Lembaran Daerah Kabupaten Serang Tahun 2009 Nomor 783); 9. Peraturan Daerah Kabupaten Serang Nomor 18 Tahun 2011 tentang Pembentukan Organisasi Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD Kabupaten Serang (Lembaran Daerah Kabupaten Serang Tahun 2011 Nomor 821); 10. Peraturan Daerah Kabupaten Serang Nomor 19 Tahun 2011 tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Serang (Lembaran Daerah Kabupaten Serang Tahun 2011 Nomor 821), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Serang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Serang Nomor 19 Tahun 2011 tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Serang (Lembaran Daerah Kabupaten Serang Tahun 2014 Nomor 01); 11. Peraturan Daerah Kabupaten Serang Nomor 20 Tahun 2011 tentang Pembentukan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Serang (Lembaran Daerah Kabupaten Serang Tahun 2011 Nomor 822) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Serang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Serang Nomor 20 Tahun 2011 tentang Pembentukan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Serang (Lembaran Daerah Kabupaten Serang Tahun 2014 Nomor 02); 12. Peraturan Daerah Kabupaten Serang Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah Kabupaten Serang (Lembaran Daerah Kabupaten Serang Tahun 2016 Nomor 05). MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PETUNJUK TEKNIS PERJANJIAN KINERJA, PELAPORAN KINERJA DAN TATA CARA REVIU ATAS LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DAERAH BAB

- 3 - BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Kesatu Umum Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kabupaten Serang. 2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 3. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah. 4. Bupati adalah Bupati Serang. 5. Peraturan Bupati adalah Peraturan Bupati Serang. 6. Inspektorat adalah Inspektorat Kabupaten Serang sebagai unsur Pengawasan Intern Pemerintah Daerah yang bertanggung jawab langsung kepada Bupati. 7. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Bupati dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah. 8. Perjanjian Kinerja adalah suatu pernyataan kinerja/ kesepakatan kinerja/ perjanjian kinerja antara Bupati dengan Kepala Perangkat Daerah. 9. Laporan Kinerja adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/ kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban secara periodik. 10. Reviu adalah penelaahan atas laporan kinerja untuk memastikan bahwa laporan kinerja telah menyajikan informasi kinerja yang andal, akurat dan berkualitas. 11. Pelaporan reviu adalah merupakan pertanggungjawaban pelaksanaan reviu yang intinya mengungkapkan prosedur reviu yang dilakukan, kesalahan atau kelemahan yang ditemui, langkah perbaikan yang disepakati, langkah perbaikan yang telah dilakukan dan saran perbaikan yang tidak atau belum dilaksanakan, laporan tersebut merupakan dasar penyusunan pernyataan telah direviu. 12. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disingkat APBD adalah rencana keuangan tahunan Daerah yang ditetapkan dengan Perda. Bagian

- 4 Bagian Kedua Maksud dan Tujuan Pasal 2 (1) Maksud Peraturan Bupati ini adalah sebagai pedoman dalam penyusunan dokumen Perjanjian Kinerja, Laporan Kinerja, dan Reviu Laporan Kinerja. (2) Tujuan Peraturan Bupati ini adalah untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja Perangkat Daerah. BAB II PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH DAN PERANGKAT DAERAH Bagian Kesatu Perjanjian Kinerja Pemerintah Daerah Pasal 3 (1) Pemerintah Daerah menyusun dokumen Perjanjian Kinerja tingkat Pemerintah Daerah setelah Peraturan Daerah tentang APBD ditetapkan. (2) Dalam penyusunan dokumen Perjanjian Kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memperhatikan: a. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD); b. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pemerintah Daerah; c. Indikator Kinerja Utama (IKU) Pemerintah Daerah; dan d. Dokumen APBD. (3) Dokumen Perjanjian Kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat: a. pernyataan Perjanjian Kinerja; b. formulir Perjanjian Kinerja; c. rencana Kinerja Tahunan (RKT). (4) Format Pernyataan Perjanjian Kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a, tercantum dalam Lampiran huruf A yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. (5) Format Formulir Perjanjian Kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b, tercantum dalam Lampiran huruf B yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. (6) Format Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud pada Ayat (3) huruf c, tercantum dalam Lampiran huruf C, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. Pasal..

- 5 Pasal 4 Dokumen Perjanjian Kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, disampaikan oleh Bupati kepada Presiden melalui Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi paling lambat 3 (tiga) bulan setelah Peraturan Daerah tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) ditetapkan, dengan melampirkan Dokumen Perjanjian Kinerja Perangkat Daerah. Pasal 5 Dokumen Perjanjian Kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 dilakukan perubahan dalam hal terjadi kondisi sebagai berikut: a. Terjadi pergantian Bupati; dan b. Perubahan dalam strategi yang mempengaruhi pencapaian tujuan dan sasaran (perubahan program, kegiatan dan alokasi anggaran). Bagian Kedua Perjanjian Kinerja Perangkat Daerah Pasal 6 (1) Kepala Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Daerah menyusun Dokumen Perjanjian Kinerja Perangkat Daerah paling lambat 1 (satu) bulan setelah pengesahan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Perangkat Daerah. (2) Dalam penyusunan Dokumen Perjanjian Kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memperhatikan: a. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD); b. Dokumen Rencana Strategis (Renstra); c. Rencana Kerja Tahunan (RKT) Perangkat Daerah; d. Indikator Kinerja Utama (IKU) Perangkat Daerah; e. Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA). (3) Dokumen Perjanjian Kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat: a. pernyataan Perjanjian Kinerja; b. formulir Perjanjian Kinerja; c. rencana Kinerja Tahunan (RKT). (4) Format Pernyataan Perjanjian Kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a, tercantum dalam Lampiran huruf D yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. (5) Format Formulir Perjanjian Kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b, tercantum dalam Lampiran huruf E yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. (6) Format..

- 6 (6) Format Formulir Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Perangkat Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf c, tercantum dalam Lampiran huruf F yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. Pasal 7 (1) Dokumen Perjanjian Kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) ditandatangani Kepala Perangkat Daerah dan Bupati, paling sedikit dibuat rangkap 3 (tiga). (2) Proses penandatanganan Dokumen Perjanjian Kinerja oleh Bupati sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dikoordinir oleh Bagian Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Serang. Pasal 8 Dokumen Perjanjian Kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 dapat dilakukan perubahan dalam hal terjadi kondisi sebagai berikut : a. Terjadi pergantian Kepala Perangkat Daerah; dan b. Perubahan dalam strategis yang mempengaruhi pencapaian tujuan dan sasaran (perubahan program, kegiatan dan alokasi anggaran). BAB III LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH DAN PERANGKAT DAERAH Bagian Kesatu Laporan Kinerja Pemerintah Daerah Pasal 9 (1) Pemerintah Daerah setiap awal tahun wajib menyusun Laporan Kinerja Pemerintah Daerah tahun sebelumnya. (2) Format Laporan Kinerja Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tercantum dalam Lampiran huruf G, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. (3) Format Laporan Kinerja Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilengkapi dengan lampiran : a. Perjanjian Kinerja; dan b. Lain-lain yang dianggap perlu. (4) Bupati membentuk Tim Penyusun Laporan Kinerja Pemerintah Daerah. (5) Tugas Tim Penyusun Laporan Kinerja Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) yaitu merekap, mengolah, menyusun dan membahas Laporan Kinerja Laporan Kinerja Pemerintah Daerah. (6) Laporan

- 7 (6) Laporan Kinerja Pemerintah Daerah yang telah dilakukan pembahasan, selanjutnya disampaikan ke Inspektorat untuk direviu paling lambat minggu pertama di bulan Maret. (7) Bupati menandatangani Laporan Kinerja Pemerintah Daerah yang telah direviu oleh Inspektorat. (8) Laporan Kinerja Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (7) disampaikan kepada Presiden melalui Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi paling lambat minggu keempat bulan Maret. Bagian Kedua Laporan Kinerja Perangkat Daerah Pasal 10 (1) Perangkat Daerah setiap awal tahun wajib menyusun Laporan Kinerja Pemerintah Daerah tahun sebelumnya. (2) Format Laporan Kinerja Perangkat Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tercantum dalam Lampiran huruf G, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. (3) Format Laporan Kinerja Perangkat Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilengkapi dengan lampiran : a. Perjanjian Kinerja; dan b. Lain-lain yang dianggap perlu. (4) Laporan Kinerja Perangkat Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada Bupati melalui Bagian Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Serang sebagai bahan penyusunan Laporan Kinerja Pemerintah Daerah paling lambat minggu keempat bulan Januari. BAB IV TATA CARA REVIU LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH Pasal 11 (1) Reviu Laporan Kinerja Pemerintah Daerah dilaksanakan oleh Inspektorat. (2) Ruang lingkup pelaksanaan reviu Laporan Kinerja Pemerintah Daerah dengan langkah sebagai berikut : a. metode pengumpulan data/ informasi dilakukan untuk menguji keabsahan dan akurasi data/informasi kinerja yang disajikan dalam Laporan Kinerja Pemerintah Daerah; b. penelaahan penyelenggaraan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) secara ringkas dilakukan untuk menilai keselarasan antara Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dengan Rencana Strategis (Renstra) Perangkat Daerah, keselarasan sasaran, indikator kinerja, program dan kegiatannya. c. penyusunan..

- 8 - c. penyusunan kertas kerja reviu mencakup hal sebagaimana dimaksud pada huruf (a) dan huruf (b), hal yang direviu dan langkah-langkah reviu yang dilaksanakan serta hasil pelaksanaan langkah-langkah reviu dan kesimpulan reviu; dan d. membuat Surat Pernyataan telah direviu Laporan Kinerja Pemerintah Daerah oleh Inspektorat. (3) Format Surat Pernyataan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf d, tercantum dalam Lampiran huruf H yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. (4) Format Formulir verifikasi reviu Laporan Kinerja Pemerintah Daerah tercantum dalam Lampiran huruf I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. BAB V KETENTUAN PENUTUP Pasal 12 Peraturan Bupati ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Serang. Ditetapkan di Serang pada tanggal 5-8-16 BUPATI SERANG, Diundangkan di Serang pada tanggal 5-8-16 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SERANG, RATU TATU CHASANAH LALU ATHARUSSALAM RAIS BERITA DAERAH KABUPATEN SERANG TAHUN 2016 NOMOR

LAMPIRAN: PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 35 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PERJANJIAN KINERJA, PELAPORAN KINERJA DAN TATA CARA REVIU ATAS LAPORAN KINERJA INSTANSI PEM ERINTAH. A. FORMAT PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA -Logo Pemda- PERJANJIAN KINERJA TAHUN... PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SERANG Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Jabatan : berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami....,... Bupati Serang...

B. FORMAT FORMULIR PERJANJIAN KINERJA FORMULIR LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN.. PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SERANG No. Sasaran Strategis Indikator Target Kinerja (1) (2) (3) (4) Program Anggaran 1... Rp.... 2... Rp.......,... Bupati Serang... Penjelasan pengisian terhadap lampiran di atas adalah sebagai berikut : 1. Pada kolom (1) diisi nomor urut; 2. Pada kolom (2) diisi dengan sasaran strategis pemda; 3. Pada kolom (3) diisi dengan indikator kinerja utama dan indikator kinerja lain dari pemda yang relevan dengan sasaran atau kondisi yang ingin diwujudkan; 4. Pada kolom (4) diisi dengan target kinerja yang akan dicapai atau seharusnya dicapai oleh pemda; 5. Pada kolom Program diisi dengan nama program pemda yang terkait dengan sasaran yang akan dicapai; 6. Pada kolom Anggaran diisi dengan besaran anggaran yang dialokasikan untuk mewujudkan sasaran yang diperjanjikan.

C. FORMAT FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN PEMERINTAH DAERAH Kabupaten : (a) Tahun : (b) Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target (1) (2) (3) Petunjuk Pengisian : 1. Header (a) diisi nama Pemerintah Kabupaten Serang; 2. Header (b) diisi dengan tahun anggaran; 3. Kolom (1) diisi dengan sasaran strategis Pemerintah Kab. Serang sesuai dengan dokumen RPJMD; 4. Kolom (2) diisi dengan indikator kinerja atas sasaran strategis dari Pemerintah Kab. Serang sesuai kolom (1) ; 5. Kolom (3) diisi dengan angka target dari masing-masing indikator kinerja sasaran strategis.

D. FORMAT PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PERANGKAT DAERAH PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN... PERANGKAT DAERAH Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Jabatan : Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA Nama : Jabatan : Selaku atasan PIHAK PERTAMA, selanjutnya disebut PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami. Pihak kedua akan melakukan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan....,... PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA BUPATI SERANG,...

E. FORMAT FORMULIR PERJANJIAN KINERJA PERANGKAT DAERAH FORMULIR LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN... PERANGKAT DAERAH No. Sasaran Strategis Indikator Target Kinerja (1) (2) (3) (4) Program Anggaran Keterangan 1... Rp.... 2... Rp.... BUPATI SERANG,...,... Kepala Perangkat Daerah...... Penjelasan pengisian terhadap lampiran di atas adalah sebagai berikut : 1. Pada kolom (1) diisi nomor urut; 2. Pada kolom (2) diisi dengan sasaran strategis Perangkat Daerah sesuai Renstra atau kondisi terakhir yang seharusnya terwujud pada tahun yang bersangkutan; 3. Pada kolom (3) diisi dengan indikator kinerja utama dan indikator kinerja lain dari Perangkat Daerah yang relevan dengan sasaran atau kondisi yang ingin diwujudkan; 4. Pada kolom (4) diisi dengan target kinerja yang akan dicapai atau seharusnya dicapai oleh Perangkat Daerah pada tahun tersebut; 5. Pada kolom Program diisi dengan nama program yang terkait dengan sasaran strategis; 6. Pada kolom Anggaran diisi dengan jumlah anggaran yang dialokasikan pada program tersebut; 7. Pada kolom Keterangan diisi dengan keterangan tambahan yang penting, misalnya proporsi sumber dana (APBD, APBN Dekonsentrasi atau Tugas Pembantuan) dan hal penting lainnya.

F. FORMAT FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN PERANGKAT DAERAH Perangkat Daerah : (a) Tahun : (b) Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target (1) (2) (3) Petunjuk Pengisian : 1. Header (a) diisi nama Perangkat Daerah; 2. Header (b) diisi dengan tahun anggaran; 3. Kolom (1) diisi dengan sasaran strategis Perangkat Daerah sesuai dengan dokumen Renstra Perangkat Daerah; 4. Kolom (2) diisi dengan indikator kinerja atas sasaran strategis dari Perangkat Daerah sesuai kolom (1); 5. Kolom (3) diisi dengan angka target dari masing-masing indikator kinerja sasaran strategis....,... Kepala Perangkat Daerah...

G. FORMAT LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH DAN PERANGKAT DAERAH BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic issued) yang sedang dihadapi organisasi. BAB II PERENCANAAN KINERJA Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kierjna tahun yang bersangkutan. BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Organisasi Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja sebagai berikut : 1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini; 2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir; 3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan jangka menengah yang terdapat dalam dokumem perencanaan strategis organisasi; 4. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional (jika ada); 5. Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja serta alternative solusi yang telah dilakukan; 6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya; 7. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan atau kegagalan pencapaian pernyataan kinerja. B. Realisasi Anggaran Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja. BAB IV PENUTUP Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya. LAMPIRAN : 1. Perjanjian Kinerja; 2. Lain-lain yang dianggap perlu.

H. FORMAT PERNYATAAN TELAH DIREVIU LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) KABUPATEN SERANG PERNYATAAN TELAH DIREVIU LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) KABUPATEN SERANG TAHUN ANGGARAN... Kami telah mereviu Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Serang untuk tahun anggaran... sesuai Pedoman Reviu atas Laporan Kinerja. Substansi informasi yang dimuat dalam Laporan Kinerja menjadi tanggung jawab manajemen pemerintah. Reviu bertujuan untuk memberikan keyakinan terbatas laporan kinerja telah disajikan secara akurat, andal dan valid. Berdasarkan reviu kami, tidak terdapat kondisi atau hal-hal yang menimbulkan perbedaan dalam meyakini keandalan informasi yang disajikan di dalam laporan kinerja ini.... Inspektur N a m a NIP

I. FORMULIR VERIFIKASI REVIU LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) KABUPATEN SERANG Check List Reviu No. Pernyataan Check List I Format 1. Laporan Kinerja (LKj) telah menampilkan data penting IP 2. LKj telah menyajikan informasi target kinerja 3. LKj telah menyajikan capaian kinerja IP yang memadai 4. Telah menyajikan dengan lampiran yang mendukung informasi pada badan laporan 5. Telah menyajikan upaya perbaikan ke depan 6. Telah menyajikan akuntablitas keuangan II Mekanisme penyusunan 1. LKIP disusun oleh unit kerja yang memiliki tugas fungsi untuk itu 2. Informasi yang disampaikan dalam LKj telah didukung dengan data yang memadai 3. Telah terdapat mekanisme penyampaian data dan informasi dari unit kerja ke unit penyusun LKj 4. Telah ditetapkan penanggung jawab pengumpulan data/informasi di setiap unit kerja 5. Data/informasi kinerja yang disampaikan dalam LKj telah diyakini keandalannya 6. Analisis/penjelasan dalam LKj telah diketahui oleh unit kerja terkait 7. LKj IP bukan merupakan gabungan partisipasi dari dibawahnya. III Substansi 1. Tujuan/sasaran dalam LKj telah sesuai dengan tujuan/sasaran dalam perjanjian kinerja 2. Tujuan/sasaran dalam LKj telah selaras dengan rencana strategis 3. Jika butir 1 dan 2 jawabannya tidak, maka terdapat penjelasan yang memadai 4. Tujuan/sasaran dalam LKj telah sesuai dengan tujuan/sasaran dalam Indikator Kinerja 5. Tujuan/sasaran dalam LKj telah sesuai dengan tujuan/sasaran dalam Indikator Kinerja Utama 6. Jika butir 4 dan 5 jawabannya tidak, maka terdapat penjelasan yang memadai

7. Telah terdapat perbandingan data kinerja dengan tahun lalu, standar nasional dan sebagainya yang bermanfaat 8. IKU dan IK telah cukup mengukur tujuan/sasaran 9. Jika tidak telah terdapat penjelasan yang memadai 10. IKU dan IK telah SMART BUPATI SERANG, RATU TATU CHASANAH