Keragaan Karakter Agronomis dan Hubungan Antara Hasil dan Komponen Hasil Klon-Klon Harapan Ubi Jalar

dokumen-dokumen yang mirip
Pendugaan Komponen Ragam, Heritabilitas dan Korelasi Klon-Klon Harapan Ubijalar Berkadar Betakaroten Tinggi

POTENSI GENETIK KLON-KLON UBIJALAR BERDASARKAN KARAKTER AGRONOMI

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L.) SKRIPSI OLEH :

RESPON SELEKSI PADA 12 GENOTIPE KEDELAI MELALUI SELEKSI LANGSUNG DAN SIMULTAN SKRIPSI

UBI JALAR. Seleksi Gulud Tunggal Klon-klon Ubi jalar. Berkadar Betakarotin Tinggi

SELEKSI KLON-KLON UBIJALAR BERKADAR BETA KAROTIN DAN BAHAN KERING TINGGI

Jl. Raya Kendalpayak Km.8 Malang Jl. Merdeka 147, Bogor

KERAGAMAN GENETIK, HERITABILITAS, DAN RESPON SELEKSI SEPULUH GENOTIPE KEDELAI DI KABUPATEN TULUNGAGUNG

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS UBI JALAR (Ipomoea batatas L. Lam) TERHADAP PEMBERIAN KOMPOS JERAMI PADI SKRIPSI OLEH:

Komponen Hasil dan Karakter Morfologi Penentu Hasil Kedelai

Potensi Hasil Umbi dan Hasil Pati Klon-Klon Harapan Ubi Kayu

Komponen Hasil dan Karakter Morfologi Penentu Hasil Kedelai pada Lahan Sawah Tadah Hujan

KERAGAAN KOMPONEN HASIL, HASIL, DAN KUALITAS UMBI KLON-KLON UBI KAYU DI LAHAN ENTISOL KABUPATEN KEDIRI

Studi Pewarisan Antosianin Ubi Jalar pada Populasi F1 dari Tiga Kombinasi Persilangan Ayamurasaki

Lampiran 1. Perhitungan Kebutuhan Pupuk anorganik. : / 0,25 m. : tanaman. : g / tan.

THE EFFECT OF WEED CONTROL AND SOIL TILLAGE SYSTEM ON GROWTH AND YIELD OF SOYBEAN (Glycine max L.)

Varietas unggul merupakan komponen teknologi

Pertumbuhan dan Hasil Dua Klon Ubijalar dalam Tumpang Sari dengan Jagung. Growth and Yield of Two Sweetpotato Clones in Intercropping with Maize

VI. UBI KAYU. Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 41

Universitas Sumatera Utara

POTENSI GENETIK UBIJALAR UNGGULAN HASIL PEMULIAAN TANAMAN BERDASARKAN KARAKTER MORFO-AGRONOMI

Respon Pertumbuhan dan Produksi Beberapa Varietas Ubi(Ipomoea batatas L.) jalar Terhadap Pemberian Paclobutrazol

DAYA HASIL GALUR-GALUR MUTAN KACANG HIJAU

KAJIAN PADI VARIETAS UNGGUL BARU DENGAN CARA TANAM SISTEM JAJAR LEGOWO

UJI DAYA HASIL BEBERAPA GALUR HARAPAN PADI SAWAH DI SUBAK DANGIN UMAH GIANYAR BALI

PENDUGAAN PARAMETER GENETIK DAN KOMPONEN RAGAM SIFAT PERTUMBUHAN PADA BANGSA BABI LANDRACE

UJI DAYA HASIL DELAPAN GALUR HARAPAN PADI SAWAH (Oryza sativa L.) YIELD TRIAL OF EIGHT PROMISING LINES OF LOWLAND RICE (Oryza sativa, L.

UBI JALAR. 32 Laporan Tahun 2011 Penelitian Aneka Kacang dan Umbi PERBAIKAN GENETIK

RESPON BEBERAPA VARIETAS PADI DAN PEMBERIAN AMELIORAN JERAMI PADI PADA TANAH SALIN

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSIUBI JALAR (Ipomoea batatas L.) TERHADAP TINGGI BEDENGAN DAN DOSIS PUPUK KANDANG AYAM SKRIPSI OLEH :

RESPONS TANAMAN KEDELAI TERHADAP PEMBERIAN PUPUK FOSFOR DAN PUPUK HIJAU PAITAN

KERAGAAN BEBERAPA GENOTIPE JAGUNG HIBRIDA DI LAHAN SAWAH NUSA TENGGARA BARAT

PENGARUH PEMBERIAN GIBERELIN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADA BEBERAPA VARIETAS KENTANG (Solanum tuberosum L.) SKRIPSI

ANALISIS PERTUMBUHAN TANAMAN DAN HASIL UBI JALAR (Ipomoea batatas (L.) Lam.) PENDAHULUAN

Kentang (Solanum tuberosum) merupakan sumber kalori

EFEKTIFITAS METODE SELEKSI MASSA PADA POPULASI BERSARI BEBAS JAGUNG MANIS

Karakterisasi dan Seleksi 139 Galur Kentang

PENGARUH PENGOLAHAN TANAH DAN DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI

KAJIAN GENETIK DAN SELEKSI GENOTIPE S5 KACANG HIJAU (Vigna radiata) MENUJU KULTIVAR BERDAYA HASIL TINGGI DAN SEREMPAK PANEN

KARAKTER AGRONOMIS GALUR-GALUR KEDELAI HASIL PERSILANGAN TANGGAMUS, BURANGRANG, DAN ANJASMORO

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan sesuatu hal yang sangat vital bagi kehidupan manusia.

V. KACANG HIJAU. 36 Laporan Tahun 2015 Hasil Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi

VI. UBIKAYU. Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 23

I. PENDAHULUAN. Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan sumber bahan pangan ketiga di

ANALISIS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK DAN ANORGANIK

PENDAHULUAN. Latar Belakang. sejak tahun Sentra produksi ubi jalar adalah Propinsi Jawa Barat, Jawa Tengah,

ANALISIS LINTAS KOMPONEN PERTUMBUHAN, KOMPONEN HASIL DENGAN HASIL TANAMAN PADI SAWAH ABSTRAK

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA AKSESI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) LOKAL HUMBANG HASUNDUTAN PADA BERBAGAI DOSIS IRADIASI SINAR GAMMA

SKRIPSI OLEH : MARIA MASELA S. SITANGGANG/ AGROEKOTEKNOLOGI

PERSILANGAN BUATAN PADA TANAMAN KACANG HIJAU (VIGNA RADIATA (L.) WILCZEK)

PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans. Poir)

Km 66, Malang ABSTRACT

Disetujui Oleh: Komisi Pembimbing NIP NIP Mengetahui : Ketua Program Studi Agroekoteknologi

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK SKRIPSI.

Respons Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.) Terhadap Pemberian Pupuk Bokashi dan Frekuensi Pembumbunan

KERAGAAN DAN SELEKSI GALUR KEDELAI HITAM HOMOSIGOT

PENGARUH PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK NPK (16:16:16) TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.)

Universitas Sumatera Utara

KERAGAAN GALUR KEDELAI HASIL PERSILANGAN VARIETAS TANGGAMUS x ANJASMORO DAN TANGGAMUS x BURANGRANG DI TANAH ENTISOL DAN INCEPTISOL TESIS

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat Metode Percobaan

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) VARIETAS TUK-TUK TERHADAP JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK KCl

PENDUGAAN NILAI DAYA GABUNG DAN HETEROSIS JAGUNG HIBRIDA TOLERAN CEKAMAN KEKERINGAN MUZDALIFAH ISNAINI

KERAGAAN FENOTIPE BERDASARKAN KARAKTER AGRONOMI PADA GENERASI F 2 BEBERAPA VARIETAS KEDELAI (Glycine max L. Merril.) S K R I P S I OLEH :

Gusti Handayani, Jonatan Ginting, Haryati Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, USU, Medan Corresponding author:

PENGARUH LAMA PENYIMPANAN DAN INVIGORASI TERHADAP VIABILITAS BENIH KAKAO (Theobromacacao L.)

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS TOMAT (Lycopersicum esculentum L.) DATARAN RENDAH TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK SKRIPSI.

KERAGAAN PERTUMBUHAN DAN HASIL UMBI BEBERAPA VARIETAS UNGGUL UBIJALAR PADA DUA CARA TANAM

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK PHOSPAT DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN BENGKUANG (Pachyrhizus erosus (L.) Urban.

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TIGA VARIETAS SORGUM (Sorghum bicolor (L.) Moench) DENGAN PERBEDAAN SISTEM PENGOLAHAN TANAH SKRIPSI OLEH:

LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN STRATEGIS NASIONAL TAHUN ANGGARAN 2009

EVALUASI KERAGAMAN TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merrill) MUTAN ARGOMULYO PADA GENERASI M 4 MELALUI SELEKSI CEKAMAN KEMASAMAN SKRIPSI OLEH :

Universitas Sumatera Utara

PERTUMBUHAN DAN HASIL BERBAGAI VARIETAS KACANG HIJAU (Vigna radiata (L.) Wilczek) PADA KADAR AIR YANG BERBEDA

KEMAMPUAN ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS CABAI RAWIT (Capsicum frutescent L.) DI LAHAN GAMBUT

DAYA HASIL GALUR-GALUR KEDELAI TOLERAN LAHAN KERING MASAM DI LAMPUNG SELATAN

UJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS PADI (Oryza sativa L.) PADA TANAH SALIN

KERAGAAN GALUR HARAPAN KEDELAI UMUR GENJAH DAN BIJI BESAR

KORELASI FENOTIPIK, GENOTIPIK DAN SIDIK LINTAS SERTA IMPLIKASINYA PADA SELEKSI PADI BERAS MERAH

KARAKTER VEGETATIF DAN GENERATIF BEBERAPA VARIETAS CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L.) DI LAHAN GAMBUT

PENAMPILAN PARAMETER GENETIK VARIETAS LOKAL UBI JALAR ASAL CILEMBU JAWA BARAT

Teknik pemuliaan kedelai pada umumnya

Karakterisasi Morfologi dan Kandungan Gula Beberapa Plasma Nutfah Ubi Jalar Lokal Lampung

I. PENDAHULUAN. Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan salah satu tanaman pangan

PENAMPILAN MORFOFISIOLOGI AKAR BEBERAPA HASIL PERSILANGAN (F1) JAGUNG (Zea mays L.) PADA DUA MEDIA TANAM DI RHIZOTRON SKRIPSI OLEH:

Korelasi Dan Analisis Lintas Komponen Komponen Hasil Kedelai Famili F 6 Hasil Persilangan Wilis X B3570

SKRIPSI OLEH : FRISTY R. H. SITOHANG PEMULIAAN TANAMAN

PENGARUH KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR DAN MACAM VARIETAS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.

Lampiran 1. Deskripsi Padi Varietas Ciherang

KAJIAN PERIMBANGAN PEMBENTUKAN ORGAN SOURCE-SINK TANAMAN BABY CORN PADA TLNGKAT PENYIANGAN DAN PEMBERIAN UREA YANG BERBEDA

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TIGA VARIETAS PADI GOGO (Oryza sativa L.) TERHADAP PERBANDINGAN PEMBERIAN KASCING DAN PUPUK KIMIA

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH PADA BEBERAPA VARIETAS DAN PEMBERIAN PUPUK NPK. Oleh:

Medan, November 2010 Ketua peneliti, Luthfi Aziz Mahmud Siregar, SP, MSc, PhD

POTENSI HASIL ENAM VARIETAS UNGGUL KEDELAI DI KABUPATEN SUMEDANG

HUBUNGAN TRANSPIRASI DENGAN HASIL DAN RENDEMEN MINYAK BIJI JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) CHARLES YULIUS BORA

PENGARUH KADAR GARAM NaCl TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill) GENERASI KEDUA (M 2 ) HASIL RADIASI SINAR GAMMA

PROSIDING SEMINAR NASIONAL DUKUNGAN INOVASI TEKNOLOGI DALAM AKSELERASI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS INDUSTRIAL PEDESAAN. Malang, 13 Desember 2005

PERKEMBANGAN UMBI DAN PEMBENTUKAN PATI KLON-KLON HARAPAN UBIJALAR KAYA ß-KAROTIN DAN ANTOSIANIN PADA BERBAGAI UMUR PANEN

UJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG HIBRIDA PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI KABUPATEN TAKALAR

ISBN: PROSIDING SEMINAR DAN EKSPOSE TEKNOLOGI BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN JAWA TIMUR. MALANG, 9 10 Juli 2002

Transkripsi:

Keragaan Karakter Agronomis dan Hubungan Antara Hasil dan Komponen Hasil Klon-Klon Harapan Ubi Jalar Agronomic Performance and The Relationship among Yield and Some Yield Components in Sweet Potato Wiwit Rahajeng*, Joko Restuono, Purwono Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi Jl. Raya Kendalpayak KM 8 Kotak Pos 66 Malang *e-mail: wiwit.rahajeng@gmail.com ABSTRAK Kriteria seleksi ubi jalar berdaya hasil tinggi dapat ditentukan berdasarkan informasi korelasi dan path analysis antara hasil dan komponen hasil. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keragaan tanaman dan komponen hasil yang paling berperan terhadap hasil. Seratus genotipe ubi jalar (98 klon harapan dan dua varietas pembanding) dievaluasi di Tumpang pada bulan April Agustus 2016. Penelitian disusun dalam rancangan acak kelompok dengan dua ulangan. Terdapat enam klon (MSU 14007-14, MSU 14003-05, MSU 14002-20, MSU 14007-37, MSU 14001-30, dan MSU 14007-28) yang memiliki hasil umbi, indeks panen, dan kadar kering umbi tinggi mengalahkan varietas pembanding. Hasil analisis korelasi menunjukkan bahwa hasil umbi berkorelasi positif dan sangat nyata dengan karakter bobot umbi per plot, indeks panen, jumlah umbi per plot, dan bobot tajuk. Berdasarkan hasil korelasi dan path analysis, bobot umbi per plot dapat digunakan sebagai indikator seleksi yang efektif dalam memperoleh klon-klon harapan ubi jalar berdaya hasil tinggi. Kata kunci: Ipomoea batatas, komponen hasil, korelasi ubi jalar, path analysis ABSTRACT The criteria selection for high yielding sweet potato can be determined based on the correlation and the path analysis information between the yield and its components. The research objective was to study the plant performance and to determine the yield components that most contribute to yield. One hundred genotypes (98 clones and two check varieties) were evaluated in Tumpang from April to August 2016. The study was arranged in a randomized block design with two replicates. Six clones (MSU 14007-14, MSU 14003-05, MSU 14002-20, MSU 14007-37, MSU 14001-30, and MSU 14007-28) showed high tuber yields, high harvest index, and high dry matter content, higher than the check varieties. The result of the correlation analysis showed that tuber yield was highly significant and positively correlated with root weight, harvest index, number of root per plot, and shoot weight. Based on the results of the correlation and path analysis, the weight of root per plot can be used as an effective indicators selection for high yielding sweet potato clones. Keywords: correlation, Ipomoea batatas, path analysis, sweet potato, yield component Prosiding Seminar Hasil Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2017 619

PENDAHULUAN Ubi jalar merupakan salah satu pangan penting, karena merupakan sumber karbohidrat, ubi jalar juga kaya akan kandungan vitamin, mineral, serat, dan antioksidan (Adil 2010; Kure et al. 2012). Selain sebagai pangan dan pakan ternak, ubi jalar juga digunakan sebagai baku industri. Oleh karena itu kebutuhan ubi jalar yang memiliki nilai gizi dan komersial tinggi cenderung meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan pangan dan industri yang semakin meningkat maka diperlukan perbaikan varietas melalui program pemuliaan ubi jalar. Tujuan program pemuliaan yang paling penting adalah hasil tinggi dan kualitas umbi yang baik (Khayatnezhad et al. 2011). Menurut Tsegaye et al. (2006), hasil umbi merupakan karakter yang sangat kompleks yang berasosiasi dengan banyak komponen yang saling berhubungan. Oleh karena itu informasi mengenai hubungan antara hasil dan parameter yang berkontribusi pada hasil diperlukan untuk mendukung program pemuliaan dalam menentukan kriteria seleksi yang sesuai dengan tujuan menghasilkan ubi jalar berpotensi hasil tinggi. Koefisien korelasi dan path analysis antara hasil dan komponen hasil adalah informasi yang diperlukan untuk menentukan kriteria seleksi. Mohanty et al. (2016) menambahkan bahwa analisis korelasi digunakan untuk mengetahui hubungan antarkarakter penting tanaman dan sebagai indeks yang bagus untuk memprediksi potensi hasil dari peru nilai karakter tertentu. Hasil analisis korelasi masih menunjukkan rantai yang sangat kompleks dari hubungan antara hasil dan komponen hasil pada analisis korelasi. Sehingga untuk menjelaskan pengaruh langsung dan tidak langsung terhadap hasil serta untuk menentukan karakter yang paling berperan terhadap peningkatan hasil, maka perlu dilakukan path analysis. Hal tersebut didukung oleh Majumder et al. (2008) yang menyatakan bahwa coefficient path analysis akan membagi komponen koefisien korelasi menjadi pengaruh langsung dan tidak langsung dan menjelaskan hubungan dengan cara yang lebih bermakna. Pada penelitian sebelumnya, studi korelasi dan path analysis yang dilakukan oleh Dash et al. (2015), menunjukkan bahwa karakter yang berperan penting terhadap hasil ubi jalar adalah bobot tajuk dan indeks panen. Kedua karakter tersebut berpengaruh langsung terhadap hasil umbi ubi jalar. Menurut Mohanty et al. (2016), hasil analisis korelasi dan path analysis mendapatkan hasil karakter yang dapat digunakan sebagai kriteria seleksi genotipe ubi jalar berdaya hasil tinggi adalah jumlah umbi pertanaman, bobot umbi pertanaman, dan kandungan betakaroten. Sementara Madawal et al. (2015) dari hasil analisis korelasi dan path analysis menyebutkan bahwa jumlah umbi pertanaman, bobot umbi pertanaman, dan bobot umbi perplot merupakan karakter yang berperan penting terhadap hasil ubi jalar dan digunakan sebagai kriteria seleksi berdasarkan komponen hasil. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui informasi keragaan dan komponen hasil yang paling berperan terhadap hasil. Sehingga informasi yang 620 Rahajeng et al.: Keragaan Karakter Agronomis, Hasil dan Komponen Hasil Klon Ubi Jalar

diperoleh dapat digunakan untuk menentukan kriteria seleksi ubi jalar yang berdaya hasil tinggi. BAHAN DAN METODE Penelitian dilaksanakan pada bulan April Agustus 2016 di Tumpang, Malang. Bahan yang digunakan adalah 100 klon harapan ubi jalar tahan penyakit kudis, dan 2 varietas pembanding (Tabel 1). Penelitian disusun dalam rancangan acak kelompok (RAK) dua ulangan dengan ukuran petak 1m x 5m. Panjang gulud 5 m dengan jarak tanam antargulud 100 cm dan dalam gulud 25 cm. Tabel 1. Klon-klon ubi jalar yang digunakan dalam penelitian, Tumpang 2016 No Genotipe No Genotipe No Genotipe No Genotipe 1 MSU 14001-05 26 MSU 14003-21 51 MSU 14006-03 76 MSU 14008-28 2 MSU 14001-13 27 MSU 14003-23 52 MSU 14006-06 77 MSU 14008-31 3 MSU 14001-16 28 MSU 14003-25 53 MSU 14006-08 78 MSU 14008-38 4 MSU 14001-19 29 MSU 14003-26 54 MSU 14006-12 79 MSU 14008-41 5 MSU 14001-21 30 MSU 14003-27 55 MSU 14006-16 80 MSU 14008-45 6 MSU 14001-25 31 MSU 14004-11 56 MSU 14006-23 81 MSU 14009-02 7 MSU 14001-27 32 MSU 14004-15 57 MSU 14006-25 82 MSU 14009-05 8 MSU 14001-30 33 MSU 14004-29 58 MSU 14006-28 83 MSU 14009-11 9 MSU 14001-32 34 MSU 14004-36 59 MSU 14006-32 84 MSU 14009-16 10 MSU 14001-39 35 MSU 14004-44 60 MSU 14006-37 85 MSU 14009-21 11 MSU 14002-05 36 MSU 14004-55 61 MSU 14007-04 86 MSU 14009-24 12 MSU 14002-09 37 MSU 14004-57 62 MSU 14007-12 87 MSU 14009-29 13 MSU 14002-15 38 MSU 14004-66 63 MSU 14007-14 88 MSU 14009-35 14 MSU 14002-17 39 MSU 14042-73 64 MSU 14007-17 89 MSU 14009-36 15 MSU 14002-20 40 MSU 14004-88 65 MSU 14007-21 90 MSU 14009-38 16 MSU 14002-31 41 MSU 14005-05 66 MSU 14007-24 91 MSU 14010-01 17 MSU 14002-35 42 MSU 14005-08 67 MSU 14007-28 92 MSU 14010-15 18 MSU 14002-39 43 MSU 14005-14 68 MSU 14007-37 93 MSU 14010-20 19 MSU 14002-43 44 MSU 14005-17 69 MSU 14007-42 94 MSU 14010-23 20 MSU 14002-48 45 MSU 14005-23 70 MSU 14007-47 95 MSU 14010-33 21 MSU 14003-01 46 MSU 14005-27 71 MSU 14008-03 96 MSU 14010-43 22 MSU 14003-05 47 MSU 14005-28 72 MSU 14008-08 97 MSU 14010-46 23 MSU 14003-12 48 MSU 14005-35 73 MSU 14008-12 98 MSU 14010-48 24 MSU 14003-16 49 MSU 14005-47 74 MSU 14008-15 99 Cangkuang 25 MSU 14003-19 50 MSU 14005-54 75 MSU 14008-23 100 Ir. Melati Pemupukan menggunakan dosis 300 kg/ha pupuk Phonska dan 2 t/ha pupuk kandang. Penyiangan dilakukan tergantung pertumbuhan gulma, sekitar umur 4, 7, dan 10 minggu setelah tanam. Penurunan gulud dilakukan pada saat tanaman berumur satu bulan bersamaan dengan penyiangan I. Pembalikan batang dilakukan pada saat tanaman berumur 6, 9, dan 12 minggu setelah tanam, naik gulud Prosiding Seminar Hasil Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2017 621

dilakukan umur 2 bulan setelah tanam bersamaan dengan penyiangan kedua dan pemberian pupuk susulan. Pemberian air irigasi dilakukan sesuai kebutuhan untuk mencegah kekeringan atau kekurangan air. Pengendalian hama dan penyakit juga sesuai kebutuhan. Panen dilakukan pada umur 5 bulan setelah tanam. Variabel yang diamati meliputi: jumlah dan bobot umbi per plot, bobot tajuk, indeks panen, hasil umbi, dan kadar kering umbi. Ketahanan terhadap penyakit kudis belum diamati pada penelitian ini, dan akan diamati pada tahap penelitian selanjutnya. Pada tahap ini kriteria seleksi berdasarkan hasil umbi dan kadar kering umbi. Data dianalisis ragamnya sesuai prosedur dari Gomez and Gomez (1984). Analisis korelasi dilakukan untuk mengetahui hubungan antara komponen hasil dan hasil. Kontribusi langsung dan tidak langsung dari berbagai karakter terhadap hasil dihitung melalui analisis koefisien jalur menurut Singh dan Chaudary (1985). HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil sidik ragam menunjukkan perbedaan sangat nyata pada semua karakter di antara genotipe (Tabel 2). Hal ini mengindikasikan terdapat keragaman yang besar di antara klon atau varietas yang digunakan dalam penelitian ini. Hal tersebut juga menandakan masing-masing klon atau varietas memiliki sifat genetik yang berbeda, khususnya untuk karakter-karakter yang diamati. Tabel 2. Sidik ragam seleksi gulud berulang klon ubi jalar tahan penyakit kudis, Tumpang 2016 Karakter Kuadrat tengah Blok Genotipe Galat KK (%) Jumlah umbi 612,50** 311,68** 19,79 11,76 umbi 155,58** 22,46** 0,39 10,73 tajuk 155,58** 5,98** 0,39 12,73 panen 29,72 tn 443,72** 68,75 16,26 Hasil umbi 570,88** 171,18** 14,00 18,48 kering umbi 0,04 tn 41,16** 0,70 2,75 Keterangan: ** berbeda nyata pada taraf peluang 0,01; tn tidak nyata. Analisis deskriptif menunjukkan kisaran nilai yang bervariasi, hasil umbi berkisar antara 4,3 44,18 t/ha dengan rata-rata 20,25 t/ha, bobot tajuk 1,05 9,35 kg dengan rata-rata 4,93 kg, jumlah umbi 10,5 73 umbi dengan rata-rata 37,83 umbi, bobot umbi perplot 1,14 14,65 kg dengan rata-rata 5,85 kg, indeks panen 19,74 76,97% dengan rata-rata 50,99%, dan kadar kering 19,81 40,89% dengan rata-rata 30,34% (Tabel 3). Koefisien keragaman terendah ditunjukkan oleh kadar kering (2,75) dan koefisien keragaman tertinggi pada hasil umbi (18,48). 622 Rahajeng et al.: Keragaan Karakter Agronomis, Hasil dan Komponen Hasil Klon Ubi Jalar

Tabel 3. Statistik deskriptif karakter kuantitatif klon-klon harapan ubi jalar, Tumpang 2016. Karakter Rata-rata Simpangan baku Minimum Maksimum KK Hasil umbi (t/ha) 20,25 9,25 4,30 44,18 18,48 tajuk 4,93 1,73 1,05 9,35 12,73 Jml umbi 37,83 12,48 10,50 73,00 11,76 umbi 5,85 3,35 1,14 14,65 10,73 panen (%) 50,99 14,89 19,74 76,97 16,26 kering (%) 30,34 4,54 19,81 40,89 2,75 Rata-rata karakter agronomi dan keragaan umbi klon-klon harapan ubi jalar disajikan pada Lampiran 1. Berdasarkan kriteria hasil umbi (>30 t/ha), indeks panen (>50%), dan kadar kering umbi (>30%) terdapat 6 klon dengan ketiga kriteria tersebut (Tabel 4), yaitu klon MSU 14007-14 (42,80 t/ha; 63,35%; 37,16%), MSU 14003-05 (41,02 t/ha; 62,15%; 32,27%), MSU 14002-20 (34,45 t/ha; 56,87%; 35,22%), MSU 14007-37 (33,66 t/ha; 58,67%; 31,57%), MSU 14001-30 (33,44 t/ha; 54,74%; 31,56%), dan MSU 14007-28 (30,33 t/ha; 58,11%; 33,66%). Keenam klon tersebut mengalahkan hasil umbi kedua varietas pembanding yang memiliki hasil umbi 22,83 t/ha (cangkuang) dan 24,17 t/ha (IR Melati). Klon MSU 14003-16 memiliki hasil umbi tertinggi, tetapi kadar keringnya cukup rendah (28,01%). Klon MSU 14005-05 (4,30 t/ha) diikuti klon MSU 14001-27 (4,93 t/ha) dan klon MSU 14003-01 (5,85 t/ha) mempunyai hasil terendah. Tabel 4. Keragaan klon-klon terpilih berdasarkan kriteria hasil umbi, indeks panen, dan kadar kering umbi, serta varietas pembanding, Tumpang 2016. No Genotipe Hasil umbi (t/ha) tajuk Jml umbi umbi panen (%) kering Skor Keseragaman Warna permukaan bentuk ukuran Kulit daging (%) 1 MSU 14007-14 42,80 9,35 51,00 11,94 63,35 37,16 3 4 3 M6 K3 2 MSU 14003-05 41,02 5,65 67,00 14,65 62,15 32,27 3 4 4 M5 K3 3 MSU 14002-20 34,45 8,10 36,00 12,21 56,87 35,22 4 4 3 M5 K3 4 MSU 14007-37 33,66 6,70 38,00 9,52 58,67 31,57 4 4 3 M3 K1 5 MSU 14001-30 33,44 5,95 26,00 7,04 54,74 31,56 4 3 3 M4 K3 6 MSU 14007-28 30,33 7,50 36,00 10,54 58,11 33,66 3 4 4 M6 K1 7 Cangkuang 22,83 2,85 31,50 3,95 55,38 31,00 4 4 3 M5 K1 8 Ir. Melati 24,17 1,05 39,00 3,85 75,00 36,18 4 4 3 M5 P Informasi hubungan korelasi antara hasil dengan komponen hasil sangat penting untuk diketahui untuk mendukung kegiatan seleksi yang efektif. Hasil analisis korelasi antara hasil dan komponen hasil terlihat hampir semua karakter kecuali kadar kering umbi memiliki korelasi positif dan sangat nyata dengan hasil umbi (Tabel 5), yaitu bobot tajuk (r=0,315 ** ), jumlah umbi perplot (r=0,508 ** ), bobot umbi perplot (r=0,834 ** ), indeks panen (r=0,594 ** ). Hasil Prosiding Seminar Hasil Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2017 623

korelasi nyata positif menunjukkan bahwa setiap kenaikan positif nilai karakterkarakter tersebut akan meningkatkan hasil umbi. Hasil tersebut hampir sama dengan penelitian sebelumnya, yaitu hasil umbi berkorelasi positif nyata dengan jumlah umbi (Egbe et al. 2012 dan Mekonnen et al. 2015), indeks panen (Tirkey 2011 dan Jha 2012). kering umbi tidak berkorelasi dengan hasil umbi (r=-0,026 tn ), karena tinggi rendahnya kadar kering umbi lebih banyak ditentukan oleh faktor genetik sehingga kadar kering umbi dari suatu klon cenderung konstan dan tidak mempengaruhi hasil umbi. Tabel 5. Koefisien korelasi klon-klon harapan ubi jalar, Tumpang 2016 Karakter Hasil umbi (t/ha) tajuk Jml umbi umbi panen (%) kering (%) Hasil umbi (t/ha) 1,000 tajuk 0,315 ** 1,000 Jml umbi 0,508 ** 0,118 tn 1,000 umbi 0,834 ** 0,356 ** 0,702 ** 1,000 panen (%) 0,594 ** -0,261 ** 0,620 ** 0,675 ** 1,000 kering (%) -0,026 tn -0,073 tn -0,282 ** -0,061 tn 0,050 tn 1,000 Keterangan: **=berkorelasi sangat nyata pada taraf 1%, tn =tidak nyata Menurut Rohaeni dan Permadi (2012) korelasi antarkarakter dapat digunakan sebagai alat seleksi tidak langsung terhadap karakter utama. Sehingga berdasarkan hasil penelitian ini karakter bobot umbi perplot dapat digunakan untuk menduga hasil umbi ubi jalar. Semakin besar bobot umbi per plot maka akan tinggi hasil umbinya. Pada penelitian-penelitian sebelumnya diperoleh hasil umbi berkorelasi nyata positif dengan bobot umbi (Afuape et al. 2011; Demelie and Aragaw 2015) dan indeks panen (Jha 2012). Tabel 6. Path-coefficient pengaruh langsung dan tidak langsung beberapa komponen hasil terhadap hasil klon-klon harapan ubi jalar, Tumpang 2016 Karakter tajuk Jml umbi umbi panen (%) kering (%) tajuk 0,119 0,014 0,042-0,031-0,009 Jml umbi -0,024-0,205-0,144-0,127 0,058 umbi 0,277 0,546 0,778 0,525-0,048 panen (%) -0,060 0,142 0,155 0,229 0,011 kering (%) 0,003 0,011 0,002-0,002-0,039 Koefisien residual = 0,529933, angka bercetak tebal menunjukkan pengaruh langsung Menurut Majumder et al. (2008), hubungan antara karakter hasil dan komponen hasil dipelajari secara rinci melalui path analysis. Path analysis dilakukan untuk mengungkapkan sebab akibat keeratan hubungan dari berbagai komponen hasil dengan hasil, karena koefisien korelasi hanya merupakan gambaran hubungan antarkarakter satu dengan karakter lain. Sehingga hasil path analysis dapat men- 624 Rahajeng et al.: Keragaan Karakter Agronomis, Hasil dan Komponen Hasil Klon Ubi Jalar

jelaskan pengaruh langsung dan tidak langsung dari masing-masing karakter. Estimasi pengaruh langsung dan tidak langsung dari karakter komponen hasil pada hasil umbi disajikan pada Tabel 6. Hasil path analysis menunjukkan bahwa pengaruh langsung bobot umbi terhadap hasil cukup besar yaitu 0,778. Pengaruh langsung indeks panen dan bobot tajuk terhadap hasil kecil, yaitu 0,229 dan 0,119. Bahkan pengaruh langsung kadar kering dan bobot tajuk terhadap hasil umbi menunjukkan nilai negatif, yaitu -0,039 dan -0,205. Komponen hasil yang berperan penting terhadap hasil umbi adalah bobot umbi perplot. Komponen hasil lain seperti indeks panen, jumlah umbi perplot, dan bobot tajuk berpengaruh tidak langsung terhadap hasil umbi, sehingga apabila seleksi dilakukan berdasarkan kriteria indeks panen, jumlah umbi perplot, dan bobot tajuk, maka harus mempertimbangkan karakter bobot umbi perplot. Hasil path analysis menunjukkan koefisien residual yang cukup besar, R = 0,529933. Dengan demikian, besarnya ragam hasil umbi yang terkait dengan 5 karakter yang diamati adalah 1-R 2 = 71,9%. Data ini mengindikasikan bahwa bobot umbi perplot memberikan pengaruh langsung yang penting terhadap hasil umbi ubi jalar, walaupun terdapat faktor lain yang tidak terukur ikut mempengaruhi (Hakim 2012). Hasil yang hampir sama ditunjukkan oleh penelitian-penelitian sebelumnya yaitu karakter bobot umbi memberikan pengaruh langsung yang penting terhadap hasil (Tsegaye et al. 2006; Gedamu et al. 2010; Madawal et al. 2015; Asefa and Mohammed 2016). Nilai korelasi tertinggi antara komponen hasil dengan hasil adalah karakter bobot umbi perplot (r=0,834**), ini sesuai dengan hasil path analysis yang menunjukkan bobot umbi perplot adalah karakter yang berperan penting terhadap hasil umbi. Hasil path analysis ternyata menguatkan hasil analisis korelasi, sehingga informasi tersebut dapat dimanfaatkan untuk menentukan kriteria seleksi yang efektif dalam memperoleh klon-klon harapan ubi jalar berdaya hasil tinggi. KESIMPULAN Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah terdapat enam klon (MSU 14007-14, MSU 14003-05, MSU 14002-20, MSU 14007-37, MSU 14001-30, dan MSU 14007-28) yang memiliki hasil umbi, indeks panen, dan kadar kering umbi yang tinggi mengalahkan varietas pembanding. Hasil analisis korelasi menunjukkan bahwa hasil umbi berkorelasi positif dan sangat nyata dengan karakter bobot umbi perplot, indeks panen, jumlah umbi perplot, dan bobot tajuk. Berdasarkan hasil korelasi dan path analysis, bobot umbi perplot dapat digunakan sebagai kriteria seleksi yang efektif dalam memperoleh klon-klon harapan ubi jalar berdaya hasil tinggi. Prosiding Seminar Hasil Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2017 625

UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr. M. Jusuf yang telah menyediakan materi yang digunakan dalam penelitian. Penelitian ini merupakan bagian dari kegiatan perakitan varietas unggul ubi jalar berkadar gula, pati, dan nilai gizi tinggi serta toleran cekaman abiotik ubi jalar yang dibiayai oleh APBN 2016. DAFTAR PUSTAKA Adil WH. 2010. Karakterisasi Plasma Nutfah Ubi Jalar Berdaging Umbi Predominan. Buletin Plasma Nutfah 16 (2): 85-89. Afuape SO, Okocha PI, Njoku D. 2011. Multivariate Assessment of the Agromorphological Variability and Yield Component Among Sweet Potato (Ipomoea batatas L. Lam) Landraces, Afr.J.Plant sci. Cambridge 94:123-132. Asefa G, Mohammed W. 2016. Correlation coefficients, path analysis, and disease reaction between yield and yield component in Potato (Solanum tuberosum L.) genotypes in Bale, South Eastern Ethiopia. Plant Sci Today 3 (3): 293-297. Dash SP, Singh J, Panigrahi T, Thakur P. 2015. Correlation and path analysis in sweetpotato [Ipomoea batatas (L.) Lam]. Plant Archives 15 (2): 695-699. Demelie M, Aragaw A. 2015. Genetic Variability of Sweetpotato on Yield and Yield Related Traits at Werer Agricultural Research Center, Ethiopia. IJRAS 2 (5):2348-3997. Egbe OM, Afuape SO, Idoko JA. 2012. Performance of Improved Sweet Potato (Ipomoea batatas L.) Varieties in Makurdi, Southern Guinea Savanna of Nigeria. American Journal of Experimental Agriculture 2(4): 573-586. Gedamu Y, Belay G, Dechassa N. 2010. Genotypic and Phenotypic Correlations of Root Yield and other Traits of Orange-Fleshed Sweet Potatoes [Ipomoea batatas (L.) Lam.]. Journal of The Drylands 3(2): 208-213. Gomez KA, Gomez AA. 1984. Statistical Procedures for Agricultural Research. 2nd Edn., John Wiley and Sons Inc., New York, USA. Pages: 680. Hakim L. 2012. Komponen Hasil dan Karakter Morfologi Penentu Hasil Kedelai. Penelitian Pertanian Tanaman Pangan 31 (3): 173-179. Jha G. 2012. Increasing Productivity of Sweetpotato, Ipomoea batatas (L.) Lam through Clonal Selection of Ideal genotypes from Open Pollinated Seedling Population Int. J. Farm Sci. 2: 17-27. Khayatnezhad M, Shahriari R, Gholamin R, Jamaati-e-Somarin S, Zabihi-e- Mahmoodabad R. 2011. Correlation and Path Analysis Between Yield and Yield Components in Potato (Solanum tubersum L.). Middle-East Journal of Scientific Research 7 (1): 17-21. Kure OA, Nwankwo L, Wyasu G. 2012. Production and quality evaluation of garri- like product from sweet potatoes. Journal Natural Production and Plant Resources 2 (2):318-321. 626 Rahajeng et al.: Keragaan Karakter Agronomis, Hasil dan Komponen Hasil Klon Ubi Jalar

Madawal SI, Alloli TB, Madarakhandi S, Ambresh. 2015. Genotypic and phenotypic correlation of tuber yield and other trait of orange-fleshed sweetpotatoes [Ipomoea batatas (L). Lam]. IJTA 33 (2): 283-287. Majumder DAN, Shamsuddin AKM, Kabir MA, Hassan L. 2008. Genetic variability, correlated response and path analysis of yield and yield contributing traits of spring wheat. J. Bangladesh Agril. Univ. 6(2): 227 234. Mekonnen B, Tulu S, Nego J. 2015. Evaluation of Orange Fleshed Sweet Potato (Ipomoea batatas L.) Varieties for Yield and Yield Contributing Parameters in the Humid Tropics of Southwestern Ethiopia. Journal of Plant Sciences 10 (5): 191-199. Mohanty P, Ashok P, Rout MK, Sasikala K. 2016. Character Association and Path Analysis of Sweet Potato [Ipomoea batatas (L). Lam] Genotypes. Journal of Crop and weed 12 (1): 76-80. Rohaeni WR, Permadi K. 2012. Analisis sidik lintas beberapa karakter komponen hasil terhadap daya hasil padi sawah pada aplikasi Agrisimba. AGROTROP 2(2): 185-190. Singh RK, Chaudary BD. 1985. Biometrical methods in quantitative genetics analysis. Kalyani Publisher, New Delhi, India. P.318 Tirkey PL, Singh J, Chaurasia PC, Sarnaik DA. 2011. Character Association and Path Coefficient Studies in Sweet Potato [Ipomoea batatas (L). Lam] Genotypes. J. Of Plant Development Sci. 3(1/2): 137-143. Tsegaye E, Devakara Sastry EV, Dechassa N. 2006. Correlation and Path Analysis in Sweet Potato and Their Implications for Clonal Selection. Journal of Agronomy 5(3): 391-395. Prosiding Seminar Hasil Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2017 627

Lampiran 1. Rata-rata karakter agronomi dan keragaan umbi klon-klon harapan ubi jalar, Tumpang 2016 No Genotipe Hasil umbi (t/ha) tajuk Jml umbi umbi panen (%) kering (%) permukaan Skor keseragaman Warna bentuk ukuran kulit daging 1 MSU 14001-05 19,39 p-z 2,70 39,00o-x 5,33w-z 76,14ab 32,86k-q 3 4 3 M5 K3O 2 MSU 14001-13 14,30 z 3,50 42,00k-t 6,54q-w 71,59a-f 35,69c-f 3 4 3 M5 K3O 3 MSU 14001-16 14,15 z 6,90e-i 53,00d-h 6,91p-v 50,05k-z 33,06j-p 4 4 3 M5 K3 4 MSU 14001-19 17,22 w-z 4,90n-z 73,00a 9,88g-i 71,14a-g 26,46 4 4 3 M6 U4 5 MSU 14001-21 16,10 yz 2,75 45,00h-p 6,33r-x 73,61a-e 34,61f-j 3 4 3 M5 K3 6 MSU 14001-25 18,90 r-z 4,55q-z 44,00i-q 7,17n-t 62,82a-m 31,04r-y 4 4 3 M5 K2 7 MSU 14001-27 4,93 4,35s-z 28,00 2,05 26,53 37,01 bc 3 4 3 M6 U6 8 MSU 14001-30 33,44 d-h 5,95g-o 26,00 7,04o-u 54,74g-u 31,56p-v 4 3 3 M4 K3 9 MSU 14001-32 29,47 e-m 8,25a-d 58,00cd 13,24b-d 62,12a-m 30,76t-z 3 3 3 M5 K1 10 MSU 14001-39 23,66 l-x 4,65p-z 32,00v-z 6,99o-u 60,89a-p 34,00g-k 4 3 3 M5 K3 11 MSU 14002-05 25,03 j-u 7,65b-f 48,00f-n 8,71i-l 53,43h-v 22,87 3 3 3 M4 K2 12 MSU 14002-09 12,59 7,05 d-h 25,00 3,09 33,57 29,86 w-z 4 3 3 Krem K1 13 MSU 14002-15 32,55 d-i 4,05w-z 67,00ab 11,84f 75,98a-c 23,58 4 3 3 M5 K2 14 MSU 14002-17 18,13 t-z 6,10g-n 53,00d-h 8,72i-l 61,08a-o 23,65 3 4 4 M6 U6 15 MSU 14002-20 34,45 c-f 8,10b-e 36,00q-z 12,21d-f 56,87f-s 35,22d-g 4 4 3 M5 K3 16 MSU 14002-31 18,75 s-z 5,10m-x 25,50 4,95 z 43,94q-z 30,16v-z 4 4 3 Krem O4 17 MSU 14002-35 30,48 e-l 8,30a-c 57,00c-e 13,09c-e 58,02e-r 29,45yz 4 4 3 Krem K1 18 MSU 14002-39 12,47 4,75o-z 29,00z 3,68 36,53w-z 25,36 4 4 3 M6 U4 19 MSU 14002-43 15,31 z 3,55 49,00e-m 6,21s-y 60,35b-q 25,19 4 4 4 M6 U5 20 MSU 14002-48 8,08 7,55 b-f 16,50 2,40 21,78 32,75k-q 3 3 3 U6 U7 21 MSU 14003-01 5,85 5,35 l-u 21,50 1,77 20,40 30,31v-z 3 3 3 U6 U7 22 MSU 14003-05 41,02 a-c 5,65j-r 67,00ab 14,65a 62,15a-m 32,27m-u 3 4 4 M5 K3 23 MSU 14003-12 26,45 g-q 3,05 33,00u-z 5,00yz 47,59l-z 34,88e-i 4 4 3 M5 K1 24 MSU 14003-16 44,18 a 6,25g-m 43,50i-r 13,57a-c 58,29e-r 28,01 4 3 3 M5 K2 25 MSU 14003-19 25,17 i-u 5,45l-u 45,50g-p 3,55 36,27w-z 32,42k-s 4 4 3 U6 U5 628 Rahajeng et al.: Keragaan Karakter Agronomis, Hasil dan Komponen Hasil Klon Ubi Jalar

Lampiran 1. Lanjutan No Genotipe Hasil umbi (t/ha) tajuk Jml umbi umbi panen (%) kering (%) permukaan Skor keseragaman Warna bentuk ukuran kulit daging 26 MSU 14003-21 16,77 x-z 1,25 51,00d-j 6,30s-x 76,97a 29,17z 4 4 3 M4 K3 27 MSU 14003-23 17,88 u-z 3,70 42,00k-t 4,51 55,77f-s 28,74 3 4 3 M4 K1 28 MSU 14003-25 13,93 z 3,30 25,50 4,33 59,12d-q 31,62p-v 3 4 3 M4 K2O 29 MSU 14003-26 38,93 a-d 5,30m-uv 49,50 d-l 14,41ab 70,26a-g 29,05 4 4 3 Krem K2 30 MSU 14003-27 29,92 e-m 5,50k-t 63,00bc 8,49j-m 61,60a-n 20,56 3 3 3 M5 K2 31 MSU 14004-11 27,53 f-o 3,15 38,00p-y 7,66l-q 67,22a-j 35,96b-f 3 4 3 M5 K30 32 MSU 14004-15 21,08 n-z 4,35s-z 52,00d-i 6,14s-z 57,96e-r 33,37i-o 4 4 3 M3 K3 33 MSU 14004-29 26,57 g-p 3,85yz 27,50 4,06 49,64k-z 24,33 4 4 3 M5 K2 34 MSU 14004-36 24,72 j-v 6,55f-l 29,00z 5,30w-z 41,96r- 36,41b-e 4 4 3 M5 K2 35 MSU 14004-44 19,66 p-z 4,85o-z 56,00c-f 4,62 46,66m-z 20,78 4 3 3 M5 K2 36 MSU 14004-55 14,20 z 3,85yz 35,00r-z 3,20 38,67u-z 35,27d-g 3 4 3 M5 K1 37 MSU 14004-57 18,05 t-z 6,85f-j 34,00t-z 5,73v-z 39,16t-z 36,77b-d 3 4 3 M5 K2 38 MSU 14004-66 12,45 5,65j-r 28,00 2,85 25,53 28,16 4 4 4 Krem KO2 39 MSU 14042-73 13,81 z 2,85 38,00p-y 3,79 52,14i-w 34,97e-i 4 4 3 M4 K1 40 MSU 14004-88 19,14 q-z 5,30m-v 50,00d-k 6,35r-x 51,07j-x 31,25q-x 4 4 4 M5 K3 41 MSU 14005-05 4,30 6,10 g-n 18,00 1,78 19,74 36,42 b-e 3 4 4 M6 U6 42 MSU 14005-08 25,90 i-s 8,70ab 33,00u-z 8,21k-o 52,24i-w 32,30l-u 3 4 3 M3 K1 43 MSU 14005-14 6,86 4,50 r-z 34,50s-z 2,84 34,88x-z 26,19 3 4 3 M6 U4 44 MSU 14005-17 42,66 ab 5,55k-s 27,50 10,18gh 69,52a-h 29,60x-z 4 3 3 M5 P 45 MSU 14005-23 12,40 3,75 z 37,00p-z 3,08 41,96r-z 28,14 4 4 3 M5 K3 46 MSU 14005-27 20,97 n-z 8,55ab 28,00 3,52 31,21 29,52 yz 3 3 3 M6 U7 47 MSU 14005-28 20,33 o-z 3,55 40,50m-v 6,10t-z 65,64a-k 35,06e-h 3 4 4 M6 U6 48 MSU 14005-35 25,45 i-t 3,85yz 34,00t-z 5,04yz 62,45a-m 24,84 4 4 3 M6 U4 49 MSU 14005-47 19,70 p-z 3,65 41,00l-u 6,04t-z 68,59a-i 32,25m-u 4 4 3 M3 K1 50 MSU 14005-54 35,57 b-e 3,25 45,00h-p 7,89l-p 63,66a-l 28,20 4 4 4 Krem KO3 51 MSU 14006-03 16,81 x-z 3,05 24,00 3,67 51,33j-x 34,83e-i 3 4 3 M6 U7 Prosiding Seminar Hasil Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2017 629

Lampiran 1. Lanjutan No Genotipe Hasil umbi (t/ha) tajuk Jml umbi umbi panen (%) kering (%) permukaan Skor Keseragaman Warna bentuk ukuran kulit daging 52 MSU 14006-06 34,10 c-f 5,65j-r 58,00cd 12,30d-f 60,50b-p 27,36 4 4 3 Krem K2O 53 MSU 14006-08 29,10 e-m 4,90n-z 47,00g-o 9,48g-j 61,12a-o 28,83 4 4 3 Krem O3 54 MSU 14006-12 7,50 2,30 23,00 2,00 34,46 yz 27,60 4 4 4 Krem K1 55 MSU 14006-16 23,73 l-x 4,30t-z 42,00k-t 8,40j-n 62,13a-m 32,00n-u 4 3 3 Krem K1 56 MSU 14006-23 6,80 1,80 22,50 1,93 63,90 a-l 37,36b 4 4 3 Krem O1 57 MSU 14006-25 24,99 j-v 4,55q-z 67,00ab 8,06k-p 65,80a-k 21,22 3 4 3 M4 O4 58 MSU 14006-28 8,00 2,95 26,00 1,85 38,33 u-z 31,38q-w 3 4 3 M6 U7 59 MSU 14006-32 10,93 3,75 z 43,00j-s 3,28 50,75k-y 30,91s-y 4 4 3 Krem K2O 60 MSU 14006-37 20,25 o-z 5,35l-u 40,50m-v 4,30 48,56l-z 25,84 3 3 3 M5 K1 61 MSU 14007-04 10,97 3,65 18,50 1,72 33,41 28,99 3 4 3 M4 K1O 62 MSU 14007-12 24,37 k-w 6,85f-j 34,00t-z 4,92z 48,12l-z 34,60f-j 3 4 4 M6 U5 63 MSU 14007-14 42,80 ab 9,35a 51,00d-j 11,94ef 63,35a-l 37,16bc 3 4 3 M6 K3 64 MSU 14007-17 20,75 o-z 5,45l-u 38,00p-y 3,70 46,39m-z 23,40 4 4 3 M6 O3 65 MSU 14007-21 26,22 h-r 4,45r-z 54,00d-g 5,88u-z 55,58f-t 26,11 3 4 3 M4 K1 66 MSU 14007-24 31,83 d-j 8,50ab 40,00n-w 7,65l-q 44,77o-z 34,97e-i 4 4 4 Krem K2 67 MSU 14007-28 30,33 e-l 7,50b-f 36,00q-z 10,54g 58,11e-r 33,66g-n 3 4 4 M6 K1 68 MSU 14007-37 33,66 c-g 6,70f-k 38,00p-y 9,52g-j 58,67d-q 31,57p-v 4 4 3 M3 K1 69 MSU 14007-42 14,67 z 4,50r-z 44,00i-q 4,55 48,41l-z 28,62 4 4 3 Krem K2 70 MSU 14007-47 31,87 d-j 5,75i-q 48,00f-n 12,57c-f 59,27d-q 29,19z 4 4 3 Krem K2O 71 MSU 14008-03 27,17 f-o 4,95n-z 45,00h-p 7,55l-r 68,82a-h 30,32v-z 4 4 3 Krem K3O2 72 MSU 14008-08 17,93 u-z 3,25 30,50x-z 9,16h-k 75,09a-d 24,79 4 4 3 M2 O3 73 MSU 14008-12 19,33 p-z 4,75o-z 31,50w-z 5,20x-z 59,66c-q 37,35b 4 3 3 Krem K2O2 74 MSU 14008-15 9,05 3,25 24,00 1,70 37,86 v-z 31,79o-v 3 4 3 M6 U7 75 MSU 14008-23 28,38 e-n 5,45l-u 39,00o-x 6,42q-x 61,42a-n 19,81 3 4 3 Krem K1O 76 MSU 14008-28 17,57 v-z 3,25 30,00yz 3,39 58,22e-r 39,30a 3 4 4 M7 U7 77 MSU 14008-31 12,70 5,05m-y 26,00 2,09 33,28 26,19 3 4 4 M5 KO3 630 Rahajeng et al.: Keragaan Karakter Agronomis, Hasil dan Komponen Hasil Klon Ubi Jalar

Lampiran 1. Lanjutan No Genotipe Hasil umbi (t/ha) tajuk Jml umbi umbi panen (%) kering (%) permukaan Skor keseragaman Warna bentuk ukuran kulit daging 78 MSU 14008-38 11,40 7,05d-h 19,00 1,14 21,47 32,58 k-r 3 3 3 M2 P 79 MSU 14008-41 16,98 w-z 4,10v-z 19,00 3,06 44,50p-z 33,10j-p 3 4 3 M5 U7 80 MSU 14008-45 18,90 r-z 3,10 40,00n-w 7,35m-s 67,52a-j 40,89a 3 4 3 M6 U6 81 MSU 14009-02 20,34 o-z 5,00n-y 25,00 3,48 34,13 z 31,57p-v 4 3 3 M3 P 82 MSU 14009-05 10,18 3,90x-z 23,00 2,21 28,83 27,18 3 4 3 M5 O1 83 MSU 14009-11 31,23 e-k 4,35s-z 51,00d-j 8,77i-l 62,02a-m 28,88 4 4 3 M4 KO2 84 MSU 14009-16 10,60 3,65 21,00 1,36 23,38 33,72 g-m 3 4 3 M6 U7 85 MSU 14009-21 20,86 o-z 3,75z 33,50t-z 5,25x-z 58,00e-r 33,55h-n 4 4 3 M5 K2O 86 MSU 14009-24 19,36 p-z 4,95n-z 28,50z 3,35 45,24n-z 33,94g-l 3 4 4 Krem P 87 MSU 14009-29 14,42 z 3,15 23,00 1,69 38,47u-z 28,94 3 3 3 Krem K2O 88 MSU 14009-35 24,89 j-v 4,85o-z 40,00n-w 5,95t-z 58,51e-q 32,41k-t 4 4 3 M5 K3 89 MSU 14009-36 7,65 3,45 32,00v-z 2,25 40,45s-z 21,54 4 4 3 M5 O4 90 MSU 14009-38 9,12 5,65 j-r 39,00o-x 3,05 36,28w-z 25,19 4 4 3 91 MSU 14010-01 12,45 5,85h-p 40,00n-w 3,15 36,28w-z 27,83 4 3 3 M5 K3 Krem O4 92 MSU 14010-15 12,88 4,50r-z 39,00o-x 5,20x-z 59,22d-q 34,65f-j 4 4 3 Krem K3O 93 MSU 14010-20 15,28 z 8,10b-e 33,00u-z 4,60 35,96w-z 23,39 3 4 3 M6 O5 94 MSU 14010-23 9,14 7,10 c-g 32,00v-z 3,60 31,27 31,68p-v 3 4 3 M5 K3 95 MSU 14010-33 16,77 x-z 7,10c-g 41,00l-u 5,70v-z 37,86v-z 23,61 4 4 3 M5 K2 96 MSU 14010-43 24,97 j-v 4,75o-z 49,00e-m 9,55g-j 63,75a-l 30,68u-z 4 4 3 M5 P 97 MSU 14010-46 11,21 5,25m-w 40,00n-w 4,15 38,04v-z 27,26 4 4 3 M4 K2O 98 MSU 14010-48 6,83 4,25 u-z 10,50 1,15 20,76 27,23 4 3 3 Krem K2 99 Cangkuang 22,83 m-y 2,85 31,50w-z 3,95 55,38f-t 31,00r-y 4 4 3 M5 K1 100 Ir. Melati 24,17 k-x 1,05 39,00o-x 3,85 75,00a-d 36,18b-f 4 4 3 M5 P LSD 5% 7,42 1,25 8,83 1,25 16,45 1,66 Prosiding Seminar Hasil Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2017 631