DAFTAR ISI Daftar Isi... Daftar Tabel... i ii Bab 1 Pendahuluan... I - 1 1.1. Latar Belakang...I - 1 1.2. Tujuan Penyusunan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS)...I - 2 1.3. Landasan Hukum Penyusunan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS)...I - 2 Bab 2 Rencana Pendapatan dan Penerimaan Pembiayaan Daerah... II - 1 2.1. Target Pendapatan Daerah...II - 2 2.2. Target Penerimaan dan Pengeluaran Pembiayaan...II - 6 Bab 3 Prioritas Belanja Daerah... III - 1 Bab 4 Plafon Anggaran Sementara Berdasarkan Urusan Pemerintahan Dan Program/Kegiatan... IV - 1 4.1. Plafon Anggaran Sementara Berdasarkan Urusan Pemerintahan... IV - 1 4.2. Plafon Anggaran Sementara Berdasarkan Program/Kegiatan... IV - 1 4.3. Plafon Anggaran Sementara Untuk Belanja Pegawai, Hibah, Belanja Bagi Hasil, Bantuan Keuangan dan Belanja Tidak Terduga... IV - 1 Bab 5 Rencana Pembiayaan Daerah... V - 1 Bab 6 Penutup... VI - 1 Lampiran i
DAFTAR TABEL 2.1. Realisasi, Target dan Proyeksi Pendapatan Daerah Kota Surabaya 2016 -... II - 6 2.2 Realisasi, Target dan Proyeksi Penerimaan Dan Pengeluaran Pembiayaan 2016 -... II - 7 4.1. Plafon Anggaran Sementara Untuk Belanja Pegawai, Hibah, Belanja Bagi Hasil, Bantuan Keuangan Dan Belanja Tidak Terduga Anggaran... IV - 2 5.1. Rincian Plafon Anggaran Pembiayaan Daerah Anggaran... V - 2 ii
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anggaran merupakan tahapan lanjutan dari Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebagaimana Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, yang disusun dengan tahapan menentukan skala prioritas pembangunan daerah, menentukan prioritas program untuk masing-masing urusan dan menyusun plafon anggaran sementara untuk masing-masing program/kegiatan. PPAS adalah program prioritas dan patokan batas maksimal anggaran yang diberikan kepada Perangkat Daerah (PD) untuk setiap program sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Kerja dan Perangkat Daerah (RKA-PD) setelah disepakati dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya. PPAS merupakan kerangka akhir yang menjaga pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan daerah dalam tahun sebelum dituangkan dalam formulasi pengganggaran yang lebih rinci pada Rancangan APBD Anggaran. Sebagai bagian dari dokumen penganggaran tahun, PPAS ini menjadi gambaran umum dari kebutuhan akan ketersediaan dana untuk belanja daerah yang diperoleh dari pendapatan daerah, yang tidak terlepas dari prospek perekonomian Kota Surabaya ke depan. Ketersediaan dana yang dirumuskan dalam APBD, nantinya akan digunakan untuk mendukung jalannya Pendahuluan Bab I - 1
fungsi pemerintahan dan fungsi pemberian pelayanan kepada masyarakat sebagaimana yang selama ini terselenggara. 1.2. Tujuan Penyusunan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Tujuan disusunnya prioritas dan plafon anggaran sementara Kota Surabaya tahun adalah untuk : 1. Menghasilkan kesepakatan bersama antara dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Surabaya tentang prioritas pembangunan daerah yang dijabarkan dalam prioritas program tiap urusan serta plafon anggaran sementara untuk masing-masing program/kegiatan; 2. Sebagai landasan penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD). 1.3. Landasan Hukum Penyusunan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Landasan hukum yang digunakan dalam penyusunan Prioritas dan Plafon Anggaran Kota Surabaya meliputi: 1. Undang-Undang Nomor 17 2003 tentang Keuangan Negara; 2. Undang-Undang Nomor 25 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 3. Undang-Undang Nomor 33 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah; 4. Undang-Undang Nomor 23 2014 tentang Pemerintahan Daerah; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 58 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 39 2007 tentang Pengelolaan Keuangan Negara/Daerah; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 6 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; Pendahuluan Bab I - 2
8. Peraturan Pemerintah Nomor 7 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 20011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 2006; 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 2017 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Anggaran ; 12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 2017 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah ; 13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah; 14. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 3 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur 2014-2019; 15. Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 10 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD) Kota Surabaya 2016-2021; 16. Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 12 2008 tentang Pokokpokok Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 4 2009; Pendahuluan Bab I - 3
17. Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 14 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Surabaya; 18. Peraturan Walikota Surabaya Nomor 26 2017 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Surabaya. Pendahuluan Bab I - 4
RENCANA PENDAPATAN DAN PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 2017 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Anggaran, maka menetapkan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) Pendapatan dan Belanja Daerah serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Pendapatan Daerah terdiri atas 3 (tiga) kelompok yaitu (i) Pendapatan Asli Daerah (PAD), (ii) Dana Perimbangan dan (iii) Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah. Pendapatan Asli Daerah merupakan cerminan kemampuan dan potensi daerah, sehingga besarnya penerimaan PAD dapat mempengaruhi kualitas otonomi daerah. Semakin tinggi kualitas otonomi daerah, maka ketergantungan dengan pemerintah pusat semakin berkurang. Dana Perimbangan merupakan sumber pendapatan daerah yang berasal dari APBN untuk mendukung pelaksanaan kewenangan pemerintahan daerah dalam mencapai tujuan pemberian otonomi kepada daerah utamanya peningkatan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat yang semakin baik. Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah merupakan bagi hasil dari pemerintah daerah lainnya dan pendapatan dari pengelolaan aset yang dimiliki pemerintah Surabaya. Berikut adalah uraian tentang rincian pendapatan dan penerimaan pembiayaan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Surabaya Anggaran : Rencana Pendapatan dan Penerimaan Pembiayaan Daerah Bab II - 1
2.1. Target Pendapatan Daerah Pendapatan daerah berdasarkan realisasi tahun 2016 sebesar Rp6.825.754.275.892,- sedangkan target tahun 2017 sebesar Rp7.582.087.098.432,-, maka proyeksi pada tahun sebesar Rp8.119.196.512.149,- atau meningkat sebesar Rp537.109.413.717,- (7,08%) dapat dijelaskan dalam rincian sebagai berikut: 2.1.1. Pendapatan Asli Derah (PAD) Berdasarkan realisasi pada 2016 sebesar Rp4.090.206.769.388,- sedangkan target tahun 2017 sebesar Rp4.212.569.176.921,- maka Pendapatan Asli Daerah diperkirakan sebesar Rp4.707.545.274.254,- meningkat sebesar Rp494.976.097.333,- atau 11,75%. Adapun sumber-sumber PAD berdasarkan obyek pendapatannya diuraikan sebagai berikut: 1. Pajak Daerah Jenis pajak daerah yang dipungut oleh terdiri dari 9 jenis yaitu pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan, pajak reklame, Pajak Penerangan Jalan (PPJ), pajak parkir, pajak air tanah, Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB). Pemungutan jenis pajak tersebut sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 1 2017 tentang Penerapan Sistem Online terhadap Pajak Daerah di Kota Surabaya, Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 4 2011 tentang Pajak Daerah, Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 10 2010 tentang Pajak Bumi dan Bangunan Perkotaan serta Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 11 2010 tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan. Berdasarkan realisasi Pajak Daerah pada 2016 sebesar Rp3.000.152.384.487,- sedangkan target pada tahun 2017 sebesar Bab II - 2 Rencana Pendapatan dan Penerimaan Pembiayaan Daerah
Rp3.127.522.197.439,-, maka proyeksi tahun sebesar Rp3.512.731.272.026,-. 2. Retribusi Daerah Berdasarkan realisasi Retribusi Daerah pada 2016 sebesar sebesar Rp339.453.230.306,-, sedangkan target tahun 2017 sebesar Rp318.061.505.925,- maka proyeksi tahun sebesar Rp347.310.753.611,-. 3. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Berdasarkan realisasi Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan pada tahun 2016 sebesar Rp131.847.096.407,- sedangkan target pada tahun 2017 sebesar Rp166.311.576.799,- maka proyeksi tahun sebesar Rp150.679.645.942,- penurunan proyeksi pada tahun dikarenakan adanya penyesuaian PAK pada tahun 2017 sebesar Rp137.981.858.739,- atau berkurang sebesar Rp28.329.718.060,-. 4. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah Berdasarkan realisasi pada tahun 2016 sebesar Rp618.754.058.188,- sedangkan target pada tahun 2017 sebesar Rp600.673.896.758,- maka proyeksi Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang sah pada tahun sebesar Rp696.823.602.675,-. 2.1.2. Dana Perimbangan Dana Perimbangan perumusan dasar alokasi pembagiannya sesuai dengan Undang-undang 33 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat dan Pemerintah Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 55 2005 tentang Dana Perimbangan. Realisasi pada tahun 2016 sebesar Rp1.941.019.526.654,- sedangkan target pada tahun 2017 sebesar Rp2.267.796.097.195,- maka pada tahun diproyeksikan sebesar Rp2.200.611.081.799,- terjadi penurunan sebesar Rp67.185.015.396,- atau -2,96% dari tahun 2017. Adapun rincian dana perimbangan menurut obyek pendapatan sebagai berikut : Rencana Pendapatan dan Penerimaan Pembiayaan Daerah Bab II - 3
1. Dana Bagi Hasil Pajak Berdasarkan realisasi pada tahun 2016 sebesar Rp393.908.771.611,- sedangkan target pada tahun 2017 sebesar Rp436.222.686.000,- maka proyeksi pada tahun sebesar Rp509.643.429.800,-. 2. Bagi Hasil Bukan Pajak Berdasarkan realisasi pada tahun 2016 sebesar Rp18.880.139.043,- sedangkan target pada tahun 2017 sebesar Rp27.543.339.103,- maka proyeksi tahun sebesar Rp38.534.465.999,-. 3. Dana Alokasi Umum (DAU) Berdasarkan realisasi pada tahun 2016 sebesar Rp1.233.380.404.000,- sedangkan target pada tahun 2017 sebesar Rp1.345.040.944.092,-, maka tahun sebesar Rp1.211.713.876.000,- 4. Dana Alokasi Khusus (DAK) Berdasarkan realisasi pada tahun 2016 sebesar Rp294.850.212.000,- sedangkan target pada tahun 2017 sebesar Rp458.989.128.000,-, maka proyeksi tahun sebesar Rp440.719.310.000,-. 2.1.3. Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah Berdasarkan target Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah realisasi pada tahun 2016 sebesar Rp794.527.979.850,- sedangkan target pada tahun 2017 sebesar Rp1.101.721.824.316,-, maka tahun diproyeksikan sebesar Rp1.211.040.156.096,- atau mengalami peningkatan sebesar Rp109.318.331.780,- (9,92%). Sumber-sumber pendapatan Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah meliputi: 1. Perolehan pendapatan dari bagi hasil pajak dari provinsi dan pemerintah daerah lainnya, didasarkan pada Undang-Undang Nomor 28 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah dan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 9 2010 tentang Pajak Daerah. Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah berdasarkan realisasi pada tahun 2016 sebesar Rp786.702.579.850,- dan target pada tahun 2017 sebesar Bab II - 4 Rencana Pendapatan dan Penerimaan Pembiayaan Daerah
Rp1.051.700.059.316,- maka tahun diproyeksikan sebesar Rp961.378.947.887,-. 2. Lain-lain pendapatan Daerah yang Sah berdasarkan realisasi pada tahun 2016 sebesar Rp5.000.000.000,- dan target tahun 2017 sebesar Rp50.021.765.000,- maka proyeksi tahun diproyeksikan sebesar Rp249.661.208.209,- yaitu dari : a. Dana Insentif Daerah realisasi pada tahun 2016 sebesar Rp5.000.000.000,- target pada tahun 2017 sebesar Rp50.021.765.000,- maka tahun diproyeksikan sebesar Rp48.750.000.000,- karena Kota Surabaya berdasarkan pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan memperoleh penilaian Wajar Tanpa Pengecualian. b. Dana Bos pada Masing-Masing Satuan Pendidikan Negeri untuk target tahun 2017 sebesar Rp200.911.208.209,- maka tahun diproyeksikan sebesar Rp200.911.208.209,- Berdasarkan hasil analisis kondisi ekonomi daerah dan kajian terhadap tantangan dan prospek perekonomian daerah, selanjutnya dilakukan analisis dan proyeksi sumber-sumber pendapatan daerah yang kemudian dituangkan ke dalam tabel 2.1. Rencana Pendapatan dan Penerimaan Pembiayaan Daerah Bab II - 5
Tabel 2.1 Realisasi, Target dan Proyeksi Pendapatan Daerah Kota Surabaya 2016 No Uraian Realisasi 2016 Target 2017 Proyeksi 1 Pendapatan Asli Daerah 4,090,206,769,388 4,212,569,176,921 4,707,545,274,254 a. Pajak Daerah 3,000,152,384,487 3,127,522,197,439 3,512,731,272,026 b. Retribusi Daerah 339,453,230,306 318,061,505,925 347,310,753,611 c. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah 131,847,096,407 166,311,576,799 150,679,645,942 Yang Dipisahkan d. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang 618,754,058,188 600,673,896,758 696,823,602,675 Sah 2 Dana Perimbangan 1,941,019,526,654 2,267,796,097,195 2,200,611,081,799 3 a. Bagi Hasil Pajak 393,908,771,611 436,222,686,000 509,643,429,800 b. Bagi Hasil Bukan Pajak 18,880,139,043 27,543,339,103 38,534,465,999 c. Dana Alokasi Umum 1,233,380,404,000 1,345,040,944,092 1,211,713,876,000 d. Dana Alokasi Khusus 294,850,212,000 458,989,128,000 440,719,310,000 Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah a. Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan dari Pemerintah Daerah Lainnya 794,527,979,850 1,101,721,824,316 1,211,040,156,096 786,702,579,850 1,051,700,059,316 961,378,947,887 b. Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah 5,000,000,000 50,021,765,000 249,661,208,209 JUMLAH PENDAPATAN 6,825,754,275,892 7,582,087,098,432 8,119,196,512,149 Sumber: BPKPD, Bappeko dan Perangkat Daerah Penghasil, diolah 2017. 2.2. Target Penerimaan dan Pengeluaran Pembiayaan Sesuai penerimaan dan target, penerimaan pembiayaan pada diperkirakan sebesar Rp998.989.831.871,- sedangkan pengeluaran pembiayaan pada tahun diperkirakan Rp10.000.000.000,- untuk penyertaan modal Perusahaan Daerah Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya yang bersumber dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Sebelumnya (SiLPA) sebagaimana tersaji pada tabel 2.2 Bab II - 6 Rencana Pendapatan dan Penerimaan Pembiayaan Daerah
Tabel 2.2 Realisasi, Target dan Proyeksi Penerimaan dan pengeluaran Pembiayaan 2016 No Uraian Realisasi 2016 Target 2017 1 2 Penerimaan Pembiayaan a. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Sebelumnya (SILPA) b. Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman TOTAL PENERIMAAN PEMBIAYAAN Pengeluaran Pembiayaan 1,414,929,806,905 998,767,926,303 998,989,831,871 13,183,336.00 Proyeksi 1,414,942,990,241 998,767,926,303 998,989,831,871 a. Penyertaan Modal (Investasi) Daerah 20,000,000,000 19,006,877,335 10,000,000,000 TOTAL PENGELUARAN PEMBIAYAAN Pembiayaan Neto Sumber: BPKPD, Bappeko, diolah 2017 20,000,000,000 19,006,877,335 10,000,000,000 1,394,942,990,241 979,761,048,968 988,989,831,871 Rencana Pendapatan dan Penerimaan Pembiayaan Daerah Bab II - 7
PRIORITAS BELANJA DAERAH Prioritas belanja daerah berisikan prioritas pembangunan yang akan dituangkan dalam anggaran belanja daerah. Prioritas pembangunan tersebut mengacu pada tingkat urgensi dari usulan Musrenbang, isu dan masalah mendesak, hasil evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2016 dan target capaian pelaksanaan pembangunan tahun 2017. Tema pembangunan Kota Surabaya tahun adalah: Peningkatan Kemandirian Ekonomi Lokal dan Kemudahan Berusaha untuk Menghadapi Persaingan Global dengan Dukungan Infrastruktur Berwawasan Lingkungan dalam Bingkai Penguatan SDM Berkarakter Pancasila dengan sasaran yang menjadi prioritas pembangunan sebagai berikut: 1. Meningkatkan pemerataan dan kualitas pelayanan pendidikan serta kesehatan; 2. Mengembangkan jaringan jalan dan sistem transportasi dan angkutan masal cepat yang terintegrasi intermoda dan antarmoda; 3. Membangun jaringan drainase dan jaringan utilitas kota secara terpadu dan merata; 4. Memantapkan Pelayanan Publik dan Kemandirian Keuangan Daerah dalam penyelenggaraan Pemerintahan; Prioritas Belanja Daerah Bab III - 1
5. Mewujudkan sistem pengelolaan pertanahan, aset, penataan ruang dan ketahanan bencana yang terintegrasi; 6. Meningkatkan kualitas lingkungan melalui upaya peningkatan kebersihan; 7. Peningkatan kualitas perumahan dan permukiman dengan pembangunan sarana prasarana lingkungan dan pengembangan energi alternatif; 8. Meningkatkan penanganan dan pemberdayaan PMKS; 9. Meningkatkan kualitas generasi muda dan kompetensi angkatan kerja; 10. Meningkatkan kinerja investasi dan pariwisata serta produktivitas pada sektor industri kreatif dan pertanian; 11. Meningkatkan ketentraman dan ketertiban umum; 12. Mengembangkan wawasan kebangsaan dan budaya lokal yang berlandaskan nilai-nilai pancasila; 13. Meningkatkan pemberdayaan dan kesejahteraan perempuan, serta perlindungan perempuan dan anak; 14. Meningkatkan ketahanan dan keamanan pangan; 15. Meningkatkan arus perdagangan internasional dan antar pulau. Selengkapnya prioritas pembangunan Kota Surabaya tahun dijabarkan dalam lampiran 1. Bab III 2 Prioritas Belanja Daerah
PLAFON ANGGARAN SEMENTARA BERDASARKAN URUSAN PEMERINTAHAN DAN PROGRAM/KEGIATAN Berikut adalah plafon anggaran sementara berdasarkan urusan pemerintahan dan program/kegiatan pembangunan Kota Surabaya yang telah mempertimbangkan rencana pendapatan dan penerimaan pembiayaan daerah serta prioritas pembangunan. 4.1. Plafon Anggaran Sementara Berdasarkan Urusan Pemerintahan Berdasarkan urusan pemerintahan yang diselenggarakan di Kota Surabaya, plafon anggaran sementara pada Anggaran tersaji dalam lampiran 2 Plafon Anggaran Sementara Berdasarkan Urusan Pemerintahan. 4.2. Plafon Anggaran Sementara Berdasarkan Program/Kegiatan Berdasarkan program kegiatan yang diselenggarakan di Kota Surabaya, plafon anggaran sementara pada Anggaran tersaji dalam lampiran 3 Plafon Anggaran Sementara Berdasarkan Program/Kegiatan. 4.3. Plafon Anggaran Sementara Untuk Belanja Pegawai, Hibah, Belanja Bagi Hasil, Bantuan Keuangan dan Belanja Tidak Terduga Garis besar plafon anggaran sementara Anggaran untuk belanja pegawai, hibah, belanja bagi hasil, bantuan keuangan dan belanja tidak terduga, selengkapnya tersaji pada tabel 4.1. Plafon Anggaran Sementara Berdasarkan Urusan Pemerintahan Bab IV - 1 Dan Program/Kegiatan
Tabel 4.1 Plafon Anggaran Sementara Untuk Belanja Pegawai, Hibah, Belanja Bagi Hasil, Bantuan Keuangan dan Belanja Tidak Terduga Anggaran NO URAIAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA 1 Belanja Pegawai 2.154.203.040.522 2 Belanja Hibah 275.001.686.715 3 Belanja Bagi Hasil Kepada Provinsi/Kabupaten/Kota 750.000.000 4 Belanja Bantuan Keuangan Provinsi/Kabupaten/Kota 2.300.000.000 5 Belanja Tidak Terduga 10.000.000.000 TOTAL 2.442.254.727.237 Sumber: BPKPD, diolah 2017 Bab IV 2 Plafon Anggaran Sementara Berdasarkan Urusan Pemerintahan Dan Program/Kegiatan
RENCANA PEMBIAYAAN DAERAH Dalam konteks Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), pembiayaan daerah menempati posisi yang sangat strategis sebagai transaksi untuk mencapai keseimbangan anggaran dengan tetap memperhatikan misi untuk menciptakan kemakmuran masyarakat. Pembiayaan daerah meliputi penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan daerah. Kebijakan pembiayaan daerah timbul karena jumlah belanja daerah lebih besar dari pendapatan daerah, sehingga menimbulkan defisit. APBD pada diproyeksikan mengalami defisit sebesar Rp998.989.831.871-. Upaya untuk menutup defisit anggaran tersebut, diutamakan berasal dari penerimaan pembiayaan daerah yang tidak akan menjadi beban bagi daerah di masa mendatang yang bersumber dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran tahun sebelumnya. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran tahun sebelumnya pada tahun 2017, diproyeksikan sebesar Rp998.767.926.303,-. Di samping penerimaan pembiayaan, terdapat pula pengeluaran pembiayaan daerah, yang pada tahun diproyeksikan sebesar Rp10.000.000.000,-. Pengeluaran pembiayaan daerah tersebut digunakan untuk penyertaan modal (investasi) daerah kepada Kebun Binatang Surabaya. Rencana Pembiayaan Daerah Bab V - 1
Tabel 5.1 Rincian Plafon Anggaran Pembiayaan Daerah Anggaran No Uraian 1 a. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Sebelumnya (SILPA) b. Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman TOTAL PENERIMAAN PEMBIAYAAN 2 Penerimaan Pembiayaan Pengeluaran Pembiayaan a. Penyertaan Modal (Investasi) Daerah TOTAL PENGELUARAN PEMBIAYAAN Realisasi 2016 Target 2017 Proyeksi 1,414,929,806,905 998,767,926,303 998,989,831,871 13,183,336.00 1,414,942,990,241 998,767,926,303 998,989,831,871 20,000,000,000 19,006,877,335 10,000,000,000 20,000,000,000 19,006,877,335 10,000,000,000 Sumber: BPKPD, diolah 2017 Bab V 2 Rencana Pembiayaan Daerah
Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS PENUTUP Dalam hal terjadi pergeseran asumsi yang melandasi penetapan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Anggaran akibat : 1. adanya kebijakan Pemerintah, Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan ; 2. adanya penambahan atau pengurangan belanja daerah, pembiayaan dan sumber pendapatan daerah; maka dapat dilakukan penambahan atau pengurangan program dan kegiatan serta plafon anggaran pendapatan, belanja dan pembiayaan daerah. Demikianlah Rancangan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Anggaran dibuat untuk menjadi pedoman dalam menyusun Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Anggaran. Surabaya, PIMPINAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA.. KETUA TRI RISMAHARINI Penutup Bab VI - 1