Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol. XII No. 2, Desember 2017

dokumen-dokumen yang mirip
UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia sedang mengalami masalah gizi ganda. Sementara gizi buruk

HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK MURID USIA 9-12 TAHUN DI SEKOLAH DASAR ADVENT 2 DI KECAMATAN MEDAN SELAYANG

JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN, VOLUME 2, NO. 1, JANUARI 2015: 48-53

Kata Kunci: Status Gizi Anak, Berat Badan Lahir, ASI Ekslusif.

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DAN POLA KONSUMSI DENGAN KEJADIAN ANEMIA GIZI PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KASSI-KASSI

HUBUNGAN ASUPAN ENERGY DAN PROTEIN DENGAN STATUS GIZI BALITA DI KELURAHAN TAMAMAUNG

ASUPAN GIZI MAKRO, PENYAKIT INFEKSI DAN STATUS PERTUMBUHAN ANAK USIA 6-7 TAHUN DI KAWASAN PEMBUANGAN AKHIR MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN. lainnya gizi kurang, dan yang status gizinya baik hanya sekitar orang anak

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesempatan Indonesia untuk memperoleh bonus demografi semakin terbuka dan bisa

Keywords: Anemia, Social Economy

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hidup anak sangat tergantung pada orang tuanya (Sediaoetama, 2008).

ABSTRAK. Kata kunci : Balita, Status gizi, Energi, Protein PENDAHULUAN

ABSTRAK GAMBARAN POLA MAKAN DAN POLA ASUH TERHADAP STATUS GIZI PADA ANAK DI SEKOLAH DASAR NEGERI 3 BATUR

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI BAIK DAN GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAYO SELINCAH KOTA JAMBI TAHUN 2014

METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Cara Pemilihan Contoh

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

STATUS GIZI BALITA DI LINGKUNGAN BONTO MANAI KELURAHAN ALLEPOLEA WILAYAH KERJA PUSKESMAS LAU KABUPATEN MAROS

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL

Endah Retnani Wismaningsih Oktovina Rizky Indrasari Rully Andriani Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

HUBUNGAN FREKUENSI JAJAN ANAK DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT. (Studi pada Siswa SD Cibeureum 1 di Kelurahan Kota Baru) TAHUN 2016

Hubungan Antara Jenis Dan Frekuensi Makan Dengan Status Gizi (Bb) Pada Anak Usia Bulan (Studi 5 Posyandu Di Desa Remen Kecamatan Jenu - Tuban)

INFOKES, VOL. 4 NO. 1 Februari 2014 ISSN :

TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP POLA MAKAN DAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI TAMAN KANAK KANAK DENPASAR SELATAN

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN GIZI ANAK DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA TODDLER ABSTRAK

Jumlah dan Teknik Pemilihan Sampel

Jurnal Care Vol 3 No 3 Tahun 2015

PENDIDIKAN IBU, KETERATURAN PENIMBANGAN, ASUPAN GIZI DAN STATUS GIZI ANAK USIA 0-24 BULAN

1 Universitas Indonesia

HUBUNGAN POLA ASUH DAN ASUPAN ZAT GIZI PADA BADUTA STUNTING DAN ATAU WASTING DI KELURAHAN ALLEPOLEA KECAMATAN LAU KABUPATEN MAROS

VOLUME I No 1 April 2013 Halaman Status Gizi Anak Baru Masuk Sekolah di Kota Denpasar

HUBUNGAN ANTARA PERAN KELUARGA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK USIA SEKOLAH (11-12 TAHUN) DI SDK NIMASI KABUPATEN TIMOR TENGAH

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA SEKOLAH DI KOMPLEKS PASAR 45 KOTA MANADO Fitriani Valentine Limpeleh*

Maria Kareri Hara. Abstract

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMA NEGERI 7 MANADO

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN PERTUMBUHAN BALITA DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN

Adequacy Levels of Energy and Protein with Nutritional Status in Infants of Poor Households in The Subdistrict of Blambangan Umpu District of Waykanan

HUBUNGAN ASUPAN ZAT GIZI PROTEIN DENGAN STATUS GIZI BALITA USIA 6-24 BULAN DI RW 2 WILAYAH PUSKESMAS BATUA KOTA MAKASSAR

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN, PENDAPATAN KELUARGA IBU NIFAS DAN STATUS GIZI BAYI DI WILAYAH SUDIANG RAYA KECAMATAN BIRINGKANAYA KOTA MAKASSAR

ABSTRAK. Annisa Denada Rochman, Pembimbing I : Dani dr., M.Kes. Pembimbing II : Budi Widyarto Lana dr., MH.

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP ANAK SEKOLAH DENGAN KONSUMSI SAYUR DAN BUAH PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI GODEAN 1 KABUPATEN SLEMAN

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI KELAS VIII SMP II KARANGMOJO GUNUNGKIDUL

KEJADIAN GIZI KURANG PADA BALITA DI KEC. RATU SAMBAN KOTA BENGKULU. Zulkarnain

Gambar 1 Hubungan pola asuh makan dan kesehatan dengan status gizi anak balita

Hubungan Antara Tingkat Konsumsi Energi, Protein dan Daya Beli Makanan dengan Status Gizi pada Remaja di SMP Negeri 2 Banjarbaru

Yelli Yani Rusyani 1 INTISARI

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan waktu Jumlah dan Cara penarikan Contoh

METODE PENELITIAN. n =

METODE PENELITIAN. n1 = = 35. n2 = = 32. n3 =

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DAN ZAT GIZI MAKRO DENGAN STATUS GIZI PADA PELAJAR DI SMP NEGERI 13 KOTA MANADO.

BAB I PENDAHULUAN. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Indonesia sangat dipengaruhi oleh rendahnya

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci: Asupan Zat Besi, Kadar Hemoglobin, Anak Usia 1-3 Tahun

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Balita BGM di Desa Karangpasar Wilayah Kerja Puskesmas Tegowanu

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN STATUS GIZI PADA PELAJAR SMP NEGERI 10 KOTA MANADO.

PREVALENSI DAN KARAKTERISTIK GIZI KURANG DAN GIZI BURUK PADA BALITA DESA BAN KECAMATAN KUBU KABUPATEN KARANGASEM OKTOBER 2013

THE RELATIONSHIP OF FOOD CONSUMPTION TOWARDS STAY LENGTH AND PATIENT NUTRITIONAL STATUS BY RICE DIET IN PKU MIHAMMADIYAH HOSPITAL OF YOGYAKARTA

Secara umum seluruh keluarga contoh termasuk keluarga miskin dengan pengeluaran dibawah Garis Kemiskinan Kota Bogor yaitu Rp. 256.

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRAK

kelompok rawan gizi kategori WUS,karena pada fase remaja terjadi berbagai macam perubahanperubahan

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI MALALAYANG KECAMATAN MALALAYANG. Nonce Nova Legi

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2025 adalah

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PENGOLAHAN MAKANAN DENGAN STATUS GIZI BALITA

Henrika Hetti Gulo 1, Evawany 2, Jumirah 3. Jl. Universitas No.21 Kampus USU Medan, ABSTRACT

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI BAYI DI KELURAHAN BIRA KOTA MAKASSAR TAHUN 2010

OLEH: RUTH MUTIARA ANGELINA MANULLANG

JUMAKiA Vol 3. No 1 Agustus 2106 ISSN

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN TAMAMAUNG KOTA MAKASSAR

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar Kerangka pemikiran hubungan faktor gaya hidup dengan kegemuka pada orang dewasa di Provinsi Sulawesi Utara, DKI Jakarta, dan Gorontalo.

Abstract. : Time Provision of MP-ASI, energy intake, nutritional status.

HUBUNGAN ANTARA RIWAYAT PENYAKIT INFEKSI DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK BATITA DI DESA MOPUSI KECAMATAN LOLAYAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDAPATAN DAN PENGELUARAN PANGAN-NON PANGAN KELUARGA DENGAN STATUS GIZI ANAK PRASEKOLAH DI KELURAHAN SEMANGGI

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN ASUPAN ENERGI SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) SEJATI PRATAMA MEDAN TAHUN Oleh : PUTRI FORTUNA MARBUN

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU CUCI TANGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK SD

BAB I PENDAHULUAN.

METODE PENELITIAN. d 2. dimana n : Jumlah sampel Z 2 1-α/2 : derajat kepercayaan (1.96) D : presisi (0.10) P : proporsi ibu balita pada populasi (0.

HUBUNGAN PENANGANAN SAMPAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS INGIN JAYA KABUPATEN ACEH BESAR

METODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

PENGARUH SARAPAN PAGI TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA MURID SEKOLAH DASAR ( Studi di SDN 1 Wates, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo )

FREKUENSI PENIMBANGAN DENGAN STATUS GIZI BALITA

PUBLIKASI ILMIAH. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaian Program Studi Stara 1 pada JurusanIlmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan.

HUBUNGAN ANEMIA DAN KEK PADA IBU HAMIL AKHIR TRIMESTER III DENGAN BERAT BADAN LAHIR BAYI (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Kalisat Kabupaten Jember)

ejournal keperawatan (e-kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013

GAMBARAN STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU FLAMBOYAN B MOJOSONGO JEBRES SURAKARTA. Lilik Hanifah Akademi Kebidanan Mamba ul Ulum Surakarta ABSTRAK

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Oleh : Januariska Dwi Yanottama Anggitasari J

HUBUNGAN PENGELUARAN, SKOR POLA PANGAN HARAPAN (PPH) KELUARGA, DAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI-PROTEIN DENGAN STATUS GIZI BALITA USIA 2-5 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. penting yang menjadi kesepakatan global dalam Sustainable Development

HUBUNGAN POLA ASUH IBU DAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN KEJADIAN STUNTING

METODOLOGI PENELITIAN

HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 1-3 TAHUN DI PADUKUHAN PUCANGANOM DESA WEDOMARTANI NGEMPLAK SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA DI DESA BATURETNO KECAMATAN BANGUNTAPAN KABUPATEN BANTUL TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN SOSIAL EKONOMI DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) PADA WANITA PRAKONSEPSI DI KOTA MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat. Terciptanya SDM yang berkualitas ditentukan oleh

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA USIA 2-5 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN KARANGANYAR KABUPATEN KARANGANYAR

STATUS GIZI REMAJA, POLA MAKAN DAN AKTIVITAS OLAH RAGA DI SLTP 2 MAJAULENG KABUPATEN WAJO

HUBUNGAN ANTARA PENYAKIT INFEKSI DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA DI PUSKESMAS JAMBON KECAMATAN JAMBON KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2014.

GAMBARAN KONSUMSI BUAH, SAYUR DAN KECUKUPAN SERAT PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI SD NEGERI MEDAN SKRIPSI. Oleh ANGGI RARA NIM.

Transkripsi:

HUBUNGAN PENDAPATAN ORANGTUA DAN POLA MAKAN SERTA KEJADIAN PENYAKIT DIARE DENGAN STATUS GIZI Asmiati 1, Rudy Hartono 1, Aswita Amir 1, Hijrah Asikin 1 Jurusan Gizi, Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar ABSTRACT This type of research is analytic research using the Cross-Sectional Study approach, to obtain data on the relationship of diet and parental income and the incidence of diarrheal diseases on nutritional status (BB / TB) of the students of SDN Daya 1. Populations in this study were all elementary school students of the third, fourth, and fifth grade of SDN Daya 1 Makassar City. The sample in this study were elementary school students in the grades III, IV and V in SDN Daya 1 located in Paccerakkang village, Biringkanaya Subdistrict, Makassar City, with the following criteria: class III-V students who were willing to become a sample; children are in good health at the time of sampling; and parents and teachers are willing to become respondents. Data analysis uses the Chi-Square test. The results showed that diet was not related to nutritional status as evidenced by the value of p = 0.48 (> 0.05), parental income was not related to nutritional status where most of the parents' income level was quite sufficient as evidenced by p = 0, 269 > 0.05) as well as the incidence of diarrhea not related to nutritional status as evidenced by p = 0.470 (> 0.05). It is recommended that the process of data collection is better collaboration between researchers and the school, making direct observations at the household level regarding food availability, and adding food intake variables to find out the meal portion of the sample. Keywords: Parental Income, Diet, Diarrhea and Nutritional Status PENDAHULUAN Keberhasilan pembangunan nasional suatu bangsa ditentukan oleh ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, yaitu SDM yang memiliki fisik yang tangguh, mental yang kuat dan kesehatan yang prima serta cerdas. Pada kenyataannya kualitas SDM ditentukan oleh status gizi yang baik (Adriani, 2013). Masalah gizi pada hakikatnya adalah masalah kesehatan masyarakat, namun penanggulangannya tidak dapat dilakukan dengan pendekatan medis dan pelayanan kesehatan saja. Masalah munculnya gizi kurang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah akibat masalah ketahanan pangan di tingkat rumah tangga, yaitu kemampuan rumah tangga memperoleh makanan untuk semua anggota keluarganya (Supariasa, 2014). Tiga faktor yang mempengaruhi kejadian gizi buruk secara langsung, yaitu: anak tidak cukup mendapat makanan bergizi seimbang, anak tidak mendapat asupan gizi yang memadai dan anak mungkin menderita penyakit infeksi (Dinkes, 2009). Besar kecilnya asupan zat gizi tergantung pada apa yang terkandung dalam makanan yang dikonsumsi. Pemenuhan gizi dalam keluarga tidak telepas dari pendapatan orang tua sebagai sumber dana yang utama (Farida, 2004). Anak-anak sekolah dasar merupakan salah satu kelompok yang rawan mengalami gizi kurang diantara penyebabnya ialah tingkat ekonomi yang rendah dan asupan makanan yang kurang seimbang serta rendahnya pengetahuan orang tua. Anak sekolah dengan pola makan seimbang cenderung memiliki status gizi yang baik. Menurut Riset Kesehatan Dasar tahun 2014, penduduk yang mengkonsumsi makanan di bawah 70% dari Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang dianjurkan tahun 2004 sebanyak 40,6%. Keadaan ini banyak dijumpai pada anak usia sekolah (41,2%), remaja (54,5%), dan ibu hamil (44,2%). Asupan zat gizi berpengaruh pada status gizi seseorang. Status gizi baik atau optimal terjadi bila tubuh memperoleh zat-zat gizi yang digunakan secara efisien, sehingga memungkinkan pertumbuhan fisik, perkembangan otak, kemampuan kerja dan kesehatan secara umum pada tingkat setinggi mungkin (Almatsier, 2004). Insidensi penyakit diare di Indonesia untuk seluruh kelompok umur tahun 2013 adalah 3,5% dan angka prevalensi sebesar 7,0%. Sedangkan insidensi dan prevalensi penyakit diare di Indonesia pada tahun 2013 untuk kelompok umur 6-14 tahun adalah 3,0% dan 6,2%. anak sekolah dasar adalah anak-anak yang berusia 7-12 tahun memiliki fisik lebih kuat, mempunyai sifat individual serta aktif dan tidak bergantung kepada orang tua. Usia sekolah merupakan masa anak memperoleh 52

dasar-dasar pengetahuan untuk keberhasilan penyesuaian diri pada kehidupan dewasa dan memperoleh keterampilan tertentu. Anak usia sekolah dasar berada dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan sehingga mudah untuk dibimbing, diarahkan, dan ditanamkan kebiasaan-kebiasaan baik. Berdasarkan penemuan kasus diare di Sulawesi Selatan tahun 2016 perkiraan diare di fasilitas kesehatan sebanyak 230.048 kasus. sedangkan penderita diare yang ditangani sebanyak 172.650 kasus. Masalah gizi yang terdapat di Indonesia diantaranya kecenderungan prevalensi kurus pada anak sekolah mencapai 28,5% (Riskesdas, 2010). Angka gizi kurang dan gizi buruk tingkat Sulawesi Selatan tahun 2009 yang mencapai 20.5%. Data tahun 2014 yang dihimpun Bidang P2PL (Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan) mencatat jumlah penderita diare yang ditemukan dan ditangani sebanyak 12.600 kasus (96,26%) dengan angka kesakitan sebesar 31,12 per 1.000 penduduk. Rendahnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Indonesia sangat dipengaruhi oleh rendahnya status gizi dan kesehatan penduduk (Dinkes, 2009). Gizi yang baik adalah gizi yang seimbang, artinya asupan zat gizi harus sesuai dengan kebutuhan tubuh. Tujuan umum penelitian untuk mengetahui hubungan pendapatan orang tua, pola makan serta kejadian penyakit infeksi dengan status gizi anak SDN Daya 1. METODE Desain, tempat dan waktu Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional Study, untuk memperoleh data mengenai hubungan pola makan dan pendapatan orang tua serta kejadian penyakit diare terhadap status gizi (BB/TB) anak SDN Daya 1. Penelitian ini dilakukan di SDN Daya 1 Kelurahan Paccerakkang. Penelitian ini dimulai pada bulan Februari 2018 - April 2018 Jumlah dan cara pengambilan subjek Populasi dalam penelitian ini adalah semua anak sekolah Dasar kelas III, IV, dan V di SDN Daya 1 di Kelurahan Paccerakkang Kec.Biringkanaya. Jenis dan Cara Pengumpulan Data 1. Data Primer Data yang dikumpulkan adalah tingkat pendapatan keluarga, pola makan anak, serta kejadian penyakit infeksi yang mempengaruhi status gizi diperoleh dengan melakukan wawancara dan menggunakan kuesioner. 2. Data Sekunder Data sekunder meliputi data geografi dan demografi yang diperoleh dari lokasi penelitian dan instansi yang terkait. Pengolahan dan analisis data Data yang dikumpulkan meliputi Berat badan dan umur anak dihitung menggunakan WHO-Antro, data sosial ekonomi diperoleh menggunakan kuesioner dan data pola makan diperoleh melalui kuesioner FFQ dan dihitung menggunakan Komputer Program Microsoft Excel 2007. Hasil perhitungan dikategorikan berdasarkan nilai rata-rata. Selanjutnya dianalisis menggunakan Program SPSS, untuk analisis Statistik menggunakan uji chi square. Hasil analisis data disajikan dalam bentuk tabel dan narasi. HASIL Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa orang tua siswa yang memiliki pendapatan cukup sebanyak 38 orang (54,3%). Sedangkan yang memiliki pendapatan kurang sebanyak 32 orang (45,7%). Berdasarkan hasil penelitian pada umumnya dari 70 siswa yang pola makan baik sebanyak 28 siswa (60%). Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa anak yang mengalami diare sebanyak 21 siswa (30%), sedangkan anak yang tidak mengalami diare sebanyak 49 siswa (70%). Berdasarkan penelitian pada umumnya anak memiliki status gizi normal sebanyak 60 orang (85,7%). Berdasarkan hasil distribusi Hubungan Pendapatan Orang Tua Dengan Status Gizi menunjukkan bahwa pada umumnya orang tua siswa yang memiliki pendapatan cukup dengan status gizi normal sebanyak 34 (48,6%). Hasil analisis chi square diketahui 53

tidak ada hubungan tingkat pendapatan orang tua terhadap status gizi dengan signifikan p = 0,262 (>0,05). Berdasarkan hasil distribusi Hubungan Pola Makan Dengan Status Gizi menunjukkan pola makan anak yang kurang sebanyak 60,0 % dengan status gizi Normal sebanyak 52,9 %. Hasil analisis chi square diketahui tidak ada hubungan antara pola makan dengan status gizi anak dengan signifikan p = 0,486 (>0,05). Berdasarkan hasil distribusi Hubungan Kejadian Diare Dengan Status Gizi menunjukkan bahwa pada umumnya anak yang mengalami diare dengan status gizi normal sebanyak 17 anak (24,3%). Hasil analisis chi square diketahui tidak ada hubungan antara kejadian diare terhadap status gizi dengan signifikan p=0,473 (>0,05). PEMBAHASAN Berdasarkan penelitian yang dilakukan di SDN Daya 1 menunjukan tidak terdapat hubungan antara pendapatan orang tua terhadap status gizi dimana hasil uji chi square nilai p= 0,262 (>0,05). Pendapatan keluarga yang kurang dari UMR masih dapat mencukupi kebutuhan makanan keluarga sehingga status gizinya normal. Keadaan ekonomi keluarga yang baik belum tentu bisa menjamin ketersediaan pangan didalam rumah tangga. Berdasarkan hasil penelitian rata-rata pendapatan orang tua cukup sebanyak 38 (54,3%), dengan status gizi normal sebanyak 34 (48,6%). Pendapatan memang merupakan salah satu faktor penyebab status gizi kurang. tetapi pendapatan hanya merupakan penyebab tidak langsung terjadinya status gizi kurang. Sedangkan penyebab langsung nya adalah asupan dan adanya penyakit infeksi. Status gizi yang kurang mencerminkan ketidakseimbangan dalam asupan makanan atau penyakit menular. Hal tersebut dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan sosial ekonomi, seperti status ekonomi rumah tangga, pendidikan ibu, kebersihan rumah tangga, dan akses dalam pelayanan kesehatan (Pongou dkk, 2006). Penyebab tidak langsung diantaranya adalah ketahanan pangan didalam keluarga, pola pengasuhan anak, pelayanan kesehatan,serta kesehatan lingkungan (Istiono, 2009). Berdasarkan hasil penelitian dengan melihat pola makan anak menggunakan food frequency Questionnaire (FFQ) dari 70 siswa didapatkan hasil sampel yang pola makan rendah sebanyak 42 sampel dan sampel yang pola makan baik sebanyak 28 sampel. Dimana didapatkan tidak terdapat hubungan antara pola makan anak dengan status gizi dengan nilai p= 0,486. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Faradiba tahun 2012 bahwa tidak terdapat hubungan signifikan antara pola makan dengan status gizi pada anak usia pra sekolah di wilayah Puskesmas Samata Kabupaten Gowa dimana hasil uji chi- square nilai p= 0,473 jauh diatas nilai alpha yang berarti tidak ada hubungan. Meskipun pola makan anak kurang tidak menutup kemungkinan anak akan memiliki status gizi baik. Dalam konsumsi makanan (pola makan) yang diberikan oleh orang tua anak, meskipun misalnya hanya dua kali dalam sehari tetapi komposisi bahan makanan, dan pola hidangan mengandung unsur-unsur gizi yang dibutuhkan oleh tubuh anak, yakni sumber zat tenaga (nasi,roti,gula, dan lain-lain), sumber zat pembangun misalnya (ikan,daging,telur, dan lain-lain), serta zat pengatur seperti (sayur, buahbuahan) pola makan seperti inilah yang akan membuat anak memiliki status gizi yang baik. Berdasarkan penelitian diinterpretasikan sebanyak 42 (60,0%) anak dengan pola makan kurang justru memiliki status gizi normal. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor dengan mengetahui bagaimana cara konsumsi makan pada anak, tingkat kemampuan keluarga dalam menyediakan makanan masih rendah, dan keadaan ekonomi keluarga disertai dengan pendidikan gizi dan kesehatan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di SDN Daya 1 didapatkan hasil bahwa anak yang mengalami diare sebanyak 17 (24,3%) dengan status gizi normal dan status gizi kurus sebanyak 4 (5,7%). sedangkan, yang tidak mengalami diare sebanyak 43 (61,4%) dengan status gizi normal dan status gizi kurus sebanyak 6 (8,6%). Hasil penelitian dilakukan dengan menggunakan uji chi square dan didapatkan nilai p=0,473 yang menyatakan tidak adanya hubungan antara kejadian diare terhadap status gizi. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Fahmi tahun 2013 54

menyatakan tidak adanya hubungan antara status gizi dengan kejadian diare. Dimana status gizi yang kurang memiliki peluang besar terkena diare dibandingkan yang status gizi baik. Menurut Nuryanto tahun 2012 bahwa status gizi yang baik umumnya akan meningkatkan resistensi tubuh terhadap penyakit-penyakit infeksi. kejadian diare juga dapat terjadi karena asupan yang tidak seimbang, pola makan yg kurang baik serta adanya kontaminasi terhadap makanan yang menyebabkan terjadinya diare. Kejadian diare tidak berpengaruh terhadap status gizi karena sistem kekebalan tubuh setiap anak berbeda-beda sehingga ada yang mengalami diare tetapi status gizi nya masih normal namun ada juga yg mengalami diare dengan secara langsung dapat mempengaruhi status gizinya menjadi status gizi kurang. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa tidak terdapat Hubungan antara Pendapatan Orangtua Dan Pola Makan Serta Kejadian Penyakit Diare Dengan Status Gizi Di SDN Daya 1. SARAN penelitian selanjutnya diharapkan agar melakukan penelitian observasi langsung di tingkat rumah tangga mengenai ketersediaan pangan keluarga dengan memperhatikan pendapatan keluarga (orang tua). 1. Teristimewa, penulis menghaturkan terima kasih kepada seluruh keluarga khususnya Ayah, Ibu serta kakak atas segala doa dan pengorbanan yang diberikan, baik moril maupun material. 2. Terkhusus, sahabat-sahabat dan teman-teman yang telah memberikan motivasi dan menemaniku dalam susah maupun senang dalam penyusunan Skripsi ini. DAFTAR PUSTAKA Adriani & Bambang. (2013). Pengantar Gizi Masyarakat. Jakarta; Kencana Prenada Media Group. Almatsier (2004). PrinsipdasarIlmuGizi. Jakarta; PT Gramedia Pustaka Utama. Dinkes kota Makassar, 2009. Faktor- Faktor Penyebab Masalah Gizi. Farida, 2004. Pengantar Pangan dan Gizi. Penebar Swadaya: Jakarta. Fahmi (2013), Hubungan Status Gizi Dengan Kejadian Diare Pada Balita Usia 2-5 Tahun Diwilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar. Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta. Istiono,W dkk (2009). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi Balita. Berita kedokteran Masyarakat. Nuryanto (2012), Hubungan Status Gizi Terhadap Terjadinya Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) Pada Balita. Jurnal Pembangunan Manusia Pongou, dkk (2006). BMC Public Health 2006 6:98.House And Community Socioeconomic And Enveronniental Determinants Of Chid Nutritional Status In Cameroon. Di unduh dari (diakses 12 juli 2018) Supariasa N, Bakri B, Fajar I. (2014). Penilaian Status Gizi. Jakarta; Buku Kedokteran ECG. Tabel 1 Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin di SDN Daya 1 55

Jenis kelamin n % Laki-laki 25 35,7 perempuan 45 64,3 Tabel 2 Distribusi Sampel Berdasarkan Umur di SDN Daya 1 Umur Sampel (Tahun) n % 8-9 tahun 26 37,14 10-11 tahun 42 59,9 12-13 tahun 2 2,84 Tabel 3 Distribusi Sampel Berdasarkan Pekerjaan Ayah di SDN Daya 1 Pekerjaan Ayah n % PNS 3 4,2 Karyawan swasta 45 64,2 Pedagang 7 10 Buruh 11 15,7 Supir 2 2,8 Tukang parkir 1 1,4 Tidak bekerja 1 1,4 Tabel 4 Distribusi Sampel Berdasarkan Pekerjaan Ibu di SDN Daya 1 Pekerjaan Ibu n % Wiraswasta 9 12,9 Buruh 1 1,4 PNS 5 7,1 Pedagang 7 10,0 IRT 48 68,6 Tabel 5 Distribusi Pendapatan Orang Tua Anak SDN Daya 1 56

Pendapatan orang tua n % Cukup 38 54,3 Kurang 32 45,7 Tabel 6 Distribusi Pola Makan Anak SDN Daya 1 Pola Makan n % Baik 28 40 Kurang 42 60 Tabel 7 Distribusi Kejadian Diare Anak SDN Daya 1 Kejadian Diare n % Ya 21 30 Tidak 49 70 Tabel 8 Distribusi Status gizi BB/TB Anak SDN Daya 1 Status Gizi n % Normal 60 85,7 Kurus 10 14,3 57

Tabel 9 Distribusi Pendapatan Orang Tua dengan Status Gizi Anak SDN Daya 1 Status Gizi Pendapatan Normal Kurus Total Orang tua n % n % n % Cukup 34 48,6 4 5,7 38 54,3 Rendah 26 37,1 6 8,6 32 45,7 Total 60 85,7 10 14,3 70 100 Tabel 10 Distribusi Pola Makan dengan Status Gizi Anak SDN Daya 1 Status Gizi Pola Makan Normal Kurus Total n % n % n % Baik 23 3,9 5 7,1 28 40,0 Kurang 37 52,9 5 7,1 42 60,0 Total 60 85,7 10 14,3 70 100 P Value 0,262 P Value 0,486 Tabel 11 Distribusi Kejadian Diare dengan Status Gizi Anak SDN Daya 1 Status Gizi Kejadian Diare Normal Kurus Total n % n % n % Ya 17 24,3 4 5,7 21 30,0 Tidak 43 61,4 6 8,6 49 70,0 Total 60 85,7 10 14,3 70 100 P Value 0,473 58