PERCOBAAN I TEKNIK MODULASI AMPLITUDO

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PERANCANGAN PEDOMAN PRAKTIKUM

Dalam sistem komunikasi saat ini bila ditinjau dari jenis sinyal pemodulasinya. Modulasi terdiri dari 2 jenis, yaitu:

TEKNIK MODULASI PADA KOMUNIKASI DATA

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

1.2 Tujuan Penelitian 1. Penelitian ini bertujuan untuk merancang bangun sirkit sebagai pembangkit gelombang sinus synthesizer berbasis mikrokontroler

Faculty of Electrical Engineering BANDUNG, 2015

BAB I PENDAHULUAN. 500 KHz. Dalam realisasi modulator BPSK digunakan sinyal data voice dengan

LABORATORIUM SISTEM TELEKOMUNIKASI SEMESTER III TH 2015/2016

BAB II DASAR TEORI. 2.1Amplitude Modulation and Demodulation

BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN ANALISA

BAB II DASAR TEORI. Modulasi adalah proses yang dilakukan pada sisi pemancar untuk. memperoleh transmisi yang efisien dan handal.

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS

MODULASI. Adri Priadana. ilkomadri.com

PRINSIP UMUM. Bagian dari komunikasi. Bentuk gelombang sinyal analog sebagai fungsi waktu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Modulasi adalah proses modifikasi sinyal carrier terhadap sinyal input Sinyal informasi (suara, gambar, data), agar dapat dikirim ke tempat lain, siny

V. M O D U L A S I. Gbr.V-1: Tiga sinyal sinusoidal yang berbeda. Sinyal 1 Sinyal 3. sinyal 2 t

1. PENGERTIAN PEMANCAR RADIO

MODUL PRAKTIKUM SISTEM KOMUNIKASI DIGITAL

BAB II SISTEM KOMUNIKASI

BAB III PERANCANGAN. Pada perancangan perangkat keras (hardware) ini meliputi: Rangkaian

TEE 843 Sistem Telekomunikasi. 7. Modulasi. Muhammad Daud Nurdin Jurusan Teknik Elektro FT-Unimal Lhokseumawe, 2016

Latihan Soal dan Pembahasan SOAL A

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB II TEKNIK PENGKODEAN

Amplitude Modulation. SISTEM KOMUNIKASI Semester Ganjil 2016/2017 Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi Universitas Telkom

Teknik Pengkodean (Encoding) Dosen : I Dewa Made Bayu Atmaja Darmawan

Pertemuan 11 TEKNIK MODULASI. Dahlan Abdullah, ST, M.Kom Website :

BAB II LANDASAN TEORI

TEKNIK MODULASI. Kelompok II

No Output LM 35 (Volt) Termometer Analog ( 0 C) Error ( 0 C) 1 0, , ,27 26,5 0,5 4 0,28 27,5 0,5 5 0, ,

BINARY PHASA SHIFT KEYING (BPSK)

MODULATOR DAN DEMODULATOR. FSK (Frequency Shift Keying) Budihardja Murtianta

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Oleh : Nila Feby Puspitasari

PEMODELAN SISTEM AUDIO SECARA WIRELESS TRANSMITTER MENGGUNAKAN LASER POINTER

Teknik modulasi dilakukan dengan mengubah parameter-parameter gelombang pembawa yaitu : - Amplitudo - Frekuensi - Fasa

MODULASI. Ir. Roedi Goernida, MT. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung

Amplitude Shift Keying

BAB IV SINYAL DAN MODULASI

TEKNIK TELEKOMUNIKASI DASAR. Kuliah 5 Modulasi Pulsa

Rangkaian Pembangkit Gelombang dengan menggunakan IC XR-2206

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT. modulator 8-QAM seperti pada gambar 3.1 berikut ini: Gambar 3.1 Blok Diagram Modulator 8-QAM

TEE 843 Sistem Telekomunikasi. Modulasi. Muhammad Daud Nurdin

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISA. Pengukuran dan analisa dilakukan bertujuan untuk mendapatkan

Modulasi. S1 Informatika ST3 Telkom Purwokerto

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS

Arie Setiawan Pembimbing : Prof. Ir. Gamantyo Hendrantoro, M. Eng, Ph.D.

LABORATORIUM SWITCHING DAN TRANSMISI Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Jl. D.I. Panjaitan 128 Purwokerto

Sistem Modulator dan Demodulator BPSK dengan Costas Loop

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB III PERANCANGAN SISTEM

DAFTAR ISI. Abstrak... Abstract... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Gambar... Daftar Tabel... BAB I Pendahuluan Latar Belakang...

BAB II LANDASAN TEORI. tergantung pada besarnya modulasi yang diberikan. Proses modulasi

DASAR TELEKOMUNIKASI ARJUNI BP JPTE-FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA. Arjuni Budi P. Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK-UPI

I. ANALISA DATA II. A III. A IV. A V. A

PETUNJUK PELAKSANAAN PRAKTIKUM PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI 4 ET 3200

Teknik Telekomunikasi

MODULASI AM, DSB, SSB dan DEMODULASI AMPLITUDO

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. regulator yang digunakan seperti L7805, L7809, dan L Maka untuk

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

Kelebihan pada sinyal sistem digital Signal digital memiliki kelebihan dibanding signal analog; yang meliputi :

BAB III PERANCANGAN SISTEM

DATA ANALOG KOMUNIKASI DATA SUSMINI INDRIANI LESTARININGATI, M.T. Transmisi Analog (Analog Transmission) Data Analog Sinyal Analog DATA ANALOG

SINYAL & MODULASI. Ir. Roedi Goernida, MT. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung

Rijal Fadilah. Transmisi & Modulasi

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Blok Diagram Modulator 8-QAM. menjadi tiga bit (tribit) serial yang diumpankan ke pembelah bit (bit splitter)

POLITEKNIK NEGERI MALANG 2016

Oleh : Dalmasius N A P.

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS SISTEM. diharapkan dengan membandingkan hasil pengukuran dengan analisis. Selain itu,

LAMPIRAN PEDOMAN PENGGUNAAN ALAT

Telekomunikasi Radio. Syah Alam, M.T Teknik Elektro STTI Jakarta

KATA PENGANTAR. Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT. bahwa penulis telah

PENGKONDISI SINYAL OLEH : AHMAD AMINUDIN

BAB II LANDASAN TEORI

Rijal Fadilah. Transmisi Data

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET INSTRUMENTASI

Untuk pensinyalan digital, suatu sumber data g(t) dapat berupa digital atau analog yang di encode menjadi suatu sinyal digital x(t)

KOMUNIKASI DATA Teknik Pengkodean Sinyal. Fery Antony, ST Universitas IGM

PENGENDALIAN ROBOT MENGGUNAKAN MODULASI DIGITAL FSK (Frequency Shift Keying )

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB II DASAR TEORI. pembawa (carrier). Pemilihan jenis modulasi yang digunakan

BAB II LANDASAN TEORI

PENDAHULUAN. Kardiawarman, Ph.D. Modul 7 Fisika Terapan 1

Perancangan Prototipe Transmitter Beacon Black Box Locator Acoustic 37.5 khz Pingers

Sistem Telekomunikasi

PENYUSUNAN PEDOMAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TELEKOMUNIKASI ANALOG. Oleh Danang Dwi Jatmiko NIM :

B B BA I PEN EN A D HU LU N 1.1. Lat L ar B l e ak an Mas M al as ah

Teknik Sistem Komunikasi 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB II DASAR TEORI. ( ) {, isyarat masukan; dan. =, dengan adalah frekuensi isyarat pembawa. Gambar 2.1. On-Off Shift Keying (OOK).

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI. Blok diagram carrier recovery dengan metode costas loop yang

TUGAS KOMUMIKASI DIGITAL. Modulasi Phase Shift Keying

LABORATORIUM SISTEM TELEKOMUNIKASI SEMESTER IV TH 2010/2011

PENGKODEAN DATA Komunikasi Data. Muhammad Zen Samsono Hadi, ST. MSc. Lab. Telefoni Gedung D4 Lt. 1

TEKNIK TELEKOMUNIKASI DASAR. Kuliah 6 Modulasi Digital

Rancang Bangun Demodulator FSK pada Frekuensi 145,9 MHz untuk Perangkat Receiver Satelit ITS-SAT

Komunikasi Data. Bab 5. Data Encoding. Bab 5. Data Encoding 1/46

Jaringan Komputer Data Encoding Data Enc

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. serta pengujian terhadap perangkat keras (hardware), serta pada bagian sistem

Transkripsi:

PERCOBAAN I TEKNIK MODULASI AMPLITUDO 1. 1 Tujuan Untuk mengetahui besar modulasi AM. 1. 2 Instrumen yang Digunakan 1. Modul Praktikum Teknik Modulasi Amplitudo 2. Osiloskop 3. Avometer 4. Kabel penghubung 1. 3 Dasar Teori 1.3.1 Modulasi Amplitudo dengan Multiplier Modulasi merupakan proses penumpangan sinyal informasi pada sinyal pembawa. Sedangkan Multiplier dipakai dalam telekomunikasi antara lain seperti phase comparator dan demodulator. Kadang dihubungkan pada mixer aktif. Dalam eksperimen berikut, multiplier akan dipakai sebagai modulator untuk Modulasi Amplitudo Konvensional. 1.3.2 Faktor Modulasi Perubahan dalam amplitudo pembawa sebanding dengan perubahan yang terjadi amplitude sinyal modulasi. Perbandingan perubahan ini terhadap amplitudo pembawa tak termodulasi disebut factor modolasi. Faktor modulasi dinyatakan dalam bentuk persen.

m u T U T Keterangan: m u T u T = faktor modulasi = perubahan dalam amplitudo modulasi = amplitudo pembawa tanpa modulasi Gambar 1.1 Faktor Modulasi Dalam praktisnya, pengukuran dengan menggunakan osiloskop bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut : ( ) ( ) ( ) ( ) Gambar 1.2. Amplitudo Modulasi

1. 4 Langkah Percobaan a) Buatlah rangkaian seperti gambar 1.3! dengan menggunakan gelombang pembawa dan gelombang informasi berbentuk sinusoidal 2 V Gambar 1.3 Rangkaian Modulasi Amplitude b) Hubungkan keluaran dari gambar diatas dengan osiloskop! Hubungkan probe osiloskop pertama CH1 ke U T (Sinyal Pembawa) Hubungkan probe osiloskop kedua CH1 ke U inf (Sinyal Informasi) Hubungkan probe osiloskop kedua CH2 ke U AM (Sinyal AM) c) Kemudian setting nilai osiloskop dengan ketentuan sebagai berikut: UT >> f = 20 khz >> VT = 2 Volt V UInf >> f = 2 khz >> Vinf =1.0 Volt UDC >> V DC = 2.0 Volt d) Tentukan faktor modulasi dari modulator AM pada diagram di atas dan gambarkan bentuk gelombangnya!

1. 5 Data Hasil Percobaan CH1 1 Volt 100 µs Gambar 1.4 Sinyal Pembawa CH1 1 Volt 100 µs Gambar 1.5 Sinyal Informasi CH2 1 Volt 100 µs Gambar 1.6 Sinyal AM 1. 6 Analisa Perhitungan Vpp max = (kotak max) X ()µ Vpp min = (kotak min) X () 1. 7 Analisa Data ( ) ( ) ( ) ( ) 1. 8 Kesimpulan

PERCOBAAN II TEKNIK MODULASI FREKUENSI 2.1 Tujuan 1. Untuk mengetahui besar modulasi 2. Pengukuran Deviasi Frekuensi 2.2 Instrumen yang Digunakan 1. Judul Praktikum Teknik Modulasi Amplitudo 2. Osiloskop 3. Avometer 4. Kabel penghubung 2.3 Dasar Teori 2.3.1 Sinyal Modulasi Frekuensi Osilasi frekuensi modulasi dapat di hasilkan dengan suatu oscillator terkendali tegangan (VCO). Frekuensi output pada VCO dapat diubah dari tegangan inputnya, karena itu dikenal juga sebagai converter tegangan ke frekuensi. VCO terintegrasi dalan banyak IC untuk demodulasi frekuensi termodulasi atau sinyal terkunci (keyed signal ), sebagai salah satu elemen paling penting pada PLL (Phase Locked Loop). Konstanta VCO dibentuk oleh persamaan : Kvco= 2.3.2 Pengukuran Deviasi Frekuensi Deviasi frekuensi carrier tak termodulasi dari frekuensi tertinggi atau terendah ditunjukan ke dalam deviasi frekuensi.

Frekuensi Deviasi : ( ) f Gambar 2.1 Deviasi Frekuensi 2.3.3 Menentukan Indeks Modulasi Dalam amplitudo modulasi, faktor modulasi diukur dari intensitas modulasi. Dalam frekuensi modulasi, ratio dari deviasi frekuensi ke frekuensi diukur dari intensitas frekuensi modulasi. Rasio ini di kenal sebagai indeks modulasi. Indeks modulasi tidak dapat langsung dibaca dengan osiloskop seperti halnya faktor modulasi pada AM. Sehingga dihitung dengan persamaan : η = indeks modulasi Δf = deviasi frekuensi f inf = frekuensi informasi, frekuensi modulasi

2.4 Langkah Percobaan 2.4.1 Sinyal Modulasi Frekuensi a) Buatlah rangkaian seperti gambar 2.2! Gambar 2.2 Rangkaian Sinyal Modulasi Frekuensi b) Atur sumber tegangan sebesar -1,5, -1, 0, 1, 1,5, 2, 2,5 V! c) Hubungkan U in dan U out pada osiloskop! d) Tentukan karakteristik Vco seperti modul board dengan tegangan dc, gambarlah karakteristik dan hitunglah konstanta Vco seperti pada table 2.1!

2.4.2 Data Hasil Percobaan Tabel 2.1 Frekuensi dan Vpp Sinyal Modulasi Frekuensi Vin (Volt) -1,5-1 0 1,5 2,5 Finf (khz) Vpp (Volt) Finf Vin Grafik 2.1 Hubungan antara Vin dengan Finf pada Modulasi Frekuensi 2.4.3 Analisa Data 2.4.4 Kesimpulan

2.4.5 Pengukuran Deviasi Frekuensi a) Buatlah rangkaian seperti gambar 2.3 dengan menggunakan gelombang berbentuk sinusoidal Gambar 2.3 Pengukuran Deviasi Frekuensi b) Sambungkan pada sumber tegangan c) Hubungkan rangkaian ke osiloskop pertama CH1 dengan =500mV dan =25µs d) Kemudian lakukan pengukuran Tmax dan Tmin lalu masukkan data pada tabel 2.2!

2.4.6 Data Hasil Percobaan Tabel 2.2 Data Hasil Percobaan Deviasi Frekuensi F (khz) 2 1 0,5 Tegangan (V) 0,2 0,3 0,4 0,2 0,3 0,4 0,2 0,3 0,4 2.4.7 Analisa Perhitungan Tmin (div) Menghitung Tmin, Tmax, dan f 2.4.8 Data Hasil Perhitungan Tmax (div) Tabel 2.3 Data Hasil Perhitungan Deviasi Frekuensi F (khz) 2 1 0,5 Tegangan (V) 0,2 0,3 0,4 0,2 0,3 0,4 0,2 0,3 0,4 Tmin (µs) Tmax (µs) 2.4.9 Analisa Data 2.4.10 Kesimpulan

2.4.11 Menentukan Indeks Modulasi 1. Dari data yang didapatkan pada percobaan Deviasi Frekuensi, maka carilah Indek Modulasinya! 2. Setelah dihitung isilah tabel 2.4 dan gambarlah Grafik 2.2 perbandingan Uinf dan f!

2.4.12 Data Hasil Percobaan Tabel 2.4 Data Hasil Percobaan Indeks Modulasi f 0,2 0,3 0,4 2 khz 1 khz 0, 5 khz f Keterangan: = 2 khz = 1 khz = 0,5 khz Vin Grafik 2.2 Hubungan Vin dan f pada frekuensi 500 Hz, 1 khz, dan 2 khz 2.4.13 Analisa Perhitungan 2.4.14 Data Hasil Perhitungan Tabel 2.5 Data Hasil Perhitungan Indeks Modulasi η 0,2 0,3 0,4 2 khz 1 khz 0, 5 khz η (indeks modulasi) Keterangan: = 2 khz = 1 khz = 0,5 khz Vin Grafik 2.3 Hubungan Vin dan η pada frekuensi 500 Hz, 1 khz, dan 2 khz 2.4.15 Analisa Data 2.4.16 Kesimpulan

2.4.17 Pengukuran Modulator untuk Sinyal Pulsa Termodulasi Frekuensi a) Buatlah rangkaian seperti Gambar 2.5! dengan menggunakan gelombang informasi berbentuk sinusoidal Gambar 2.4 Rangkaian Modulator Untuk Sinyal Pulsa Termodulasi Frekuensi b) Sambungkan generator fungtion pada sumber tegangan! c) Hubungkan rangkaian ke osiloskop Hubungkan probe osiloskop CH1 ke U inf (Sinyal Informasi) Hubungkan probe osiloskop CH2 ke U FM (Sinyal FM) Pindahkan probe osiloskop CH2 ke U 1 (Sinyal VI) Pindahkan probe osiloskop CH2 ke U PFM (Sinyal PFM) Bandingkan antara gelombang informasi dengan U FM, U 1, dan U PFM d) Ukurlah tegangan pada masing masing titik dan isilah tabel 2.6 dan gambarlah bentuk gelombangnya!

2.4.18 Data Hasil Percobaan Tabel 2.6 Data Hasil Percobaan Pengukuran Modulator Vinf ( f = 1Khz) 1.25 Volt 1.75 Volt Vrms Vfm (mv) V1 (V) VPFM (V) CH1 1 Volt 100 µs Gambar 2.5 Sinyal Informasi CH2 1 Volt 100 µs Gambar 2.6 Sinyal FM CH2 5 Volt 50 µ s Gambar 2.7 Sinyal VI CH2 5 Volt 50 µ s Gambar 2.8 Sinyal PFM 2.4.19 Analisa Data 2.4.20 Kesimpulan

PERCOBAAN III TEKNIK MODULASI DIGITAL 3.1 Tujuan 1. Untuk mengetahui karakteristik Amplitude Shift Keying (ASK) 2. Untuk mengetahui karakteristik Frequency Shift Keying (FSK) 3.2 Instrumen Yang Digunakan 1. Modul Praktikum Teknik Modulasi Digital 2. Avometer 3. Osiloskop 4. Kabel penghubung 3.3 Dasar Teori 3.3.1 Modulasi Pulsa a. Pulse Amplitude Modulation (PAM) b. Pulse Phase Modulation (PPM) c. Pulse Duration Modulation (PDM) d. Atau Pulse Width Modulation (PWM) 3.3.2 Modulasi dalam Base Band a. Pulse CodeModulation(PCM) b. Delta Modulation (DM) 3.3.3 Modulasi Digital Modulasi digital dari pembawa sinusoida oleh shift keying (sinyal informasi digital, sinyal pembawa sinusoida), diantaranya adalah Phase Shift Keying (PSK), Amplitude Shift Keying (ASK), dan Frequency Shift Keying (FSK)

3.3.3.1 Amplitudoe Shift Keying (ASK) Pada ASK, amplitudo pembawa dipengaruhi oleh sinyal modulasi, ini memungkinkan dioperasikan dengan switch mekanik. Prinsip kerja dari rangkaian modulator ASK : Gambar 3.1 Rangkaian Modulator ASK Dalam dua kondisi ASK, carrier di switch ON, sebagai contoh, dengan biner 1 dan switch OFF dengan biner 0. Metode ini disebut ON-OFF Keying (OOK). Carrrier terkunci ini dapat di tambahkan dengan memodulasikan sinyal sinusoida. Ini di kenal dengan penguncian nada (tone keying). Gambar 3.2 Tampilan Rangkaian Modulator ASK Dalam nada terkunci, receiver mendapat frekuensi nada terkunci, seperti nutuk mendengarkan kode morse.

3.3.3.2 Pembentukan Sinyal FSK (Frekuency Shift Keying) Pada FSK, osilasi ferkuensi pembawa berubah-ubah diantara nilai yamg telah di etntukan, dimana nilai ini diberikan oleh logika 1 dan 0. Nilai rata- rata dari dua frekuensi yang di berikan didefinisikan sebagai virtual carrier frequency. f T = Virtual Carrier Frequency f 0 = frekuensi untuk kondisi 0 f 1 = frekuensi untuk kondisi 1 Mirip pada modulasi frekuensi, ada beberapa variabel yang didefinisikan sebagai berikut: f = frekuensi deviasi fs = indeks modulasi = frekuensi step

3.4 Prosedur Percobaan 3.4.1 Pembentukan Sinyal ASK (Amplitudoe Shift Keying ) a) Rakitlah ASK modulator seperti di tunjukan pada gambar 3.3 dibawah ini. dengan menggunakan gelombang pembawa berbentuk sinusoidal dan gelombang informasi berbentuk digital Gambar 3.3 Rangkaian modulator ASK b) Sambungkan pada sumber tegangan c) Settting nilai : U T f = 2 khz u = 2 V U inf f = 250HZ TTL level d) Hubungkan rangkaian ke osiloskop Hubungkan Pembawa) probe osiloskop pertama CH1 ke U T (Sinyal Hubungkan probe osiloskop kedua CH1 ke U inf (Sinyal Informasi) Hubungkan probe osiloskop kedua CH2 ke U ASK (Sinyal ASK) e) Tentukan besarnya tegangan input dan output dan gambarlah pada diagram yang sudah ditentukan.

3.4.2 Data Hasil Percobaan CH1 2 Volt 1 ms Gambar 3.4 Sinyal Pembawa CH1 2 Volt 1 ms Gambar 3.5 Sinyal Informasi CH2 2 Volt 1 ms 3.4.3 Analisa Data 3.4.4 Kesimpulan Gambar 3.6 Sinyal Ask

3.4.5 Pembentukan sinyal FSK (Frekuency Shift Keying) a) Rakitlah FSK modulator seperti ditunjukkan pada gambar 3.7 di bawah. dengan menggunakan gelombang pembawa U 0 dan U 1 berbentuk sinusoidal dan gelombang informasi berbentuk digital Gambar 3.7 Rangkaian sinyal FSK (Frekuency Shift Keying) b) Sambungkan pada sumber tegangan c) Setting nilai: U 0 f = 1 khz V 0 = 1 V U 1 f = 2 khz V 1 = 1 V d) Hubungkan rangkaian ke osiloskop Hubungkan probe osiloskop pertama CH1 ke U 1 (Sinyal Pembawa 2 khz) Hubungkan probe osiloskop pertama CH2 ke U 0 (Sinyal Pembawa 1 khz) Hubungkan probe osiloskop kedua CH1 ke U inf (Sinyal Informasi) Hubungkan probe osiloskop kedua CH2 ke U FSK (Sinyal FSK) e) Gambarkan hasil percobaan

3.4.6 Data Hasil Percobaan CH1 2 Volt 1 ms Gambar 3.8 Sinyal Pembawa 2 khz CH2 2 Volt 1 ms Gambar 3.9 Sinyal Pembawa 1 khz CH1 2 Volt 1 ms Gambar 3.10 Sinyal Informasi CH2 2 Volt 1 ms 3.4.7 Analisa Data 3.4.8 Kesimpulan Gambar 3.11 Sinyal FSK

PERCOBAAN IV TEKNIK MODULASI PULSA 4.1 Tujuan Mengetahui beberapa teknik modulasi dari pada sinyal 4.2 Instrumen Yang Digunakan 1. Modul Praktikum Teknik Modulasi Digital 2. Avometer 3. Osiloskop 4. Kabel penghubung 4.3 Dasar Teori Modulasi pulsa didasarkan atas pemakaian/penggunaan bentuk pulsa sebagai sinyal carrier (pembawa) yang termodulasi sinyal informasi analog. Pengubahan pulsa carrier akan didapatkan beberapa modulasi antara lain : PFM (Pulse Frequency Modulation) PPM (Pulse Phase Modulation) PDM (Pulse Duration Modulation) PAM (Pulse Amplitudo Modulation) Metode modulasi frekuensi pulsa dan sudut pulsa menyebabkan beberapa jenis tipe berkembang. Metode durasi pulsa atau modulasi lebar pulsa (PWM) tidak penting sebagai metode penstransmisian pesan. Maka dari itu, PWM memungkinkan digunakan dalam elektronika daya untuk control daya. Efisiensi tinggi di capai sejak transistor dan tabung digunakan sebagai switch dalam control power. Misal pada transmitter radio AM (high power). Modulasi amplitudo pulsa tidak digunakan pada jala jala transmisi karena dapat menyebabkan interferensi dan band width transmisi menjadi lebar. Maka dari itu, lebih baik digunakan teknik modulasi yang sesuai, yaitu PDM, PPM, dan PCM.

4.3.1 Pulse Amplitudo Modulasi Gambar di bawah ini menerangkan tahapan pulsa pada PAM : Gambar 4.1 Tahapan pulsa pada PAM

Gambar 4.2 Bentuk gelombang PAM

4.4 Prosedur Percobaan a) Buatlah rangkaian sinyal pulsa termodulasi amplitudo, dengan menggunakan gelombang pembawa berbentuk pulsa dan gelombang informasi berbentuk sinusoidal Gambar 4.3 Rangkaian PAM b) Settinglah nilai: U inf f = 1 khz, Vinf = 1.5V Us f = 8 khz c) Sinyal switching 8kHz tersedia dengan durasi pulsa kira kira 15 μs pada input switch yang melalui modulator PAM mendekati level TTL. d) Hubungkan rangkaian ke osiloskop Hubungkan probe osiloskop pertama CH1 ke U inf (Sinyal Informasi) Hubungkan probe osiloskop kedua CH1 ke U s (Sinyal Pembawa) Hubungkan probe osiloskop kedua CH2 ke U PAM (Sinyal PAM) e) Gambarlah bentuk gelombang dan tegangan sinyal informasi dari hasil rangkaian PAM tersebut.

4.5 Data Hasil Percobaan CH1 1 Volt 250 µs Gambar 4.4 Sinyal Pembawa CH1 1 Volt 250 µs Gambar 4.5 Sinyal Informasi CH2 1 Volt 250 µs 4.6 Analisa Data 4.7 Kesimpulan Gambar 4.6 Sinyal PAM