PIAGAM AUDIT INTERN Aud it intern

dokumen-dokumen yang mirip
PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG I N S P E K T O R A T Jalan Mayor Widagdo No. 2 Telepon (0253) PANDEGLANG PIAGAM AUDIT INTERN

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 21 TAHUN 2O16 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI

- 1 - PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BUPATI BENER MERIAH PERATURAN BUPATI BENER MERIAH NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI LINGKUNGAN INSPEKTORAT KABUPATEN BENER MERIAH

BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

PENJELASAN PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL

REPUBLIK INDONESIA TENTANG REPUBLIK INDONESIA.

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI. Irtama

PIAGAM AUDIT INTERN. Ditetapkan di : Jakarta Pada Tanggal : Januari 2016 Inspektur Jenderal RILDO ANANDA ANWAR

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI OGAN KOMERING ULU TFMUR PERATURAN BUPATI OGAN KOMERING ULU TIMUR TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 30

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 53 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI

WALIKOTA PROBOLINGG0 PROVINSI JAWA TIMUR

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotis

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

Standar Audit Internal Pemerintah Indonesia. Asosiasi Audit Internal Pemerintah Indonesia

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 109 TAHUN 2015 TENTANG

PIAGAM SATUAN PENGAWASAN INTERN (INTERNAL AUDIT CHARTER) PT. PEMBANGUNAN JAYA ANCOL, TBK. PENDAHULUAN

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINS! KALIMANTAN BARAT TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt cüéä Çá ]tãt UtÜtà

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BLORA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA,

PT Gema Grahasarana Tbk Piagam Unit Pengawasan Internal Internal Audit Charter DITETAPKAN OLEH DISETUJUI OLEH

2017, No Pedoman Pengawasan Intern di Kementerian Luar Negeri dan Perwakilan Republik Indonesia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 19

PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI TENGAH NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERN INSPEKTORAT KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH

PIAGAM AUDIT INTERNAL

PIAGAM AUDIT INTERNAL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 92 TAHUN 2014 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERN GUBERNUR JAWA TIMUR,

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal

PROVINS! JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 17 TAHUN 2017 TENT ANG

PIAGAM INTERNAL AUDIT

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK

KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 1075/SEKJEN/2015 TENTANG

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG

PIAGAM AUDIT INTERNAL

Pedoman Audit Internal (Internal Audit Charter) Lampiran, Surat Keputusan, No:06/FMI-CS/III/2017 Tentang Penetapan Kepala Unit Audit Internal

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 25 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) KABUPATEN SITUBONDO

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.04/MEN/2011 PEDOMAN PENGAWASAN INTERN LINGKUP KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 14 TAHUN 2017

2016, No Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Indonesia Nomor 3851); 2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

KONFERENSI NASIONAL APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH TAHUN 2010 SIMPULAN

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal

WALIKOTA TASIKMALAYA

Internal Audit Charter

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG

PIAGAM SATUAN PENGAWASAN INTERNAL (INTERNAL AUDIT CHARTER)

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 88 TAHUN 2013 TENTANG

PIAGAM SATUAN AUDIT INTERNAL

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 22 TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. tugas dan fungsinya secara efektif dan efisien, serta sesuai dengan rencana,

PIAGAM (CHARTER) AUDIT SATUAN PENGAWASAN INTERN PT VIRAMA KARYA (Persero)

PIAGAM AUDIT INTERNAL PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK.

BAB I P E N D A H U L U A N

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 56 /POJK.04/2015 TENTANG PEMBENTUKAN DAN PEDOMAN PENYUSUNAN PIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Peran Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) semakin lama

2 c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b, dipandang perlu menetapkan Pedoman Pengawasan Intern dengan Peraturan Me

Pemerintah Kota Pagar Alam Jalan Laskar Wanita Mentarjo Komplek Perkantoran Gunung Gare

PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR : 54 TAHUN 2010 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 104 TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan tentang pentingnya penelitian dilakukan. Bab ini meliputi

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL INSPEKTORAT KOTA MALANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 64 TAHUN 2012 TAHUN 2012 TENTANG

Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PT Wintermar Offshore Marine Tbk

INTERNAL AUDIT CHARTER

2017, No Berencana Nasional tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Lingkungan Badan Kependudukan dan Keluarga Berenc

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2011 NOMOR 2 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA INSPEKTUR JENDERAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN,

PIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL. Bab I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Tujuan

BUPATI KATINGAN, PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERN INSPEKTORAT KABUPATEN KATINGAN

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Piagam Unit Audit Internal ( Internal Audit Charter ) PT Catur Sentosa Adiprana, Tbk

PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA

P I AG A M ITERNAL A U D I

PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk. PIAGAM UNIT INTERNAL AUDIT

Peran Strategis AAIPI dalam Meningkatkan Kapabilitas APIP

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG

PEDOMAN EVALUASI PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL BAB I PENDAHULUAN

PIAGAM KOMITE AUDIT. ( AUDIT COMMITTE CHARTER ) PT FORTUNE MATE INDONESIA Tbk

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, manfaat penelitian, kontribusi penelitian, ruang lingkup, dan batasan

Transkripsi:

PIAGAM AUDIT INTERN 1. Audit intern adalah kegiatan yang independen dan objektif dalam bentuk pemberian keyakinan [assurance activities] dan konsultasi [consulting activities], yang dirancang untuk memberi nilai tambah dan meningkatkan operasional sebuah organisasi [auditi]. Kegiatan ini membantu organisasi [auditi] mencapai tujuannya dengan cara menggunakan pendekatan yang sistematis dan teratur untuk menilai dan meningkatkan efektivitas dari proses manajemen risiko, kontrol [pengendalian], dan tata kelola [sektor publik]. 2. Inspektorat Utama BKKBN adalah Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) yang dibentuk dengan tugas melaksanakan audit intern di lingkungan BKKBN. 3. Inspektorat Utama BKKBN memiliki kewenangan untuk mengakses seluruh informasi, sistem informasi, catatan, dokumentasi, aset, dan personil pada instansi/unit kerja/satuan kerja di lingkungan BKKBN yang diperlukan sehubungan dengan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi audit intern serta kewenangan lain sebagaimana tercantum dalam lampiran piagam ini. 4. Pasal 4, PP Nomor 60 Tahun 2008, antara lain menyatakan bahwa Pimpinan Instansi Pemerintah wajib menciptakan dan memelihara Lingkungan Pengendalian yang baik melalui: 1) Penegakan integritas dan nilai etika; 2) Komitmen terhadap kompetensi; 3) Kepemimpinan yang kondusif; 4) Pembentukan struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan; 5) Mewujudkan peran APIP yang efektif; 6) Hubungan kerja yang baik dengan Instansi Pemerintah terkait. 1

5. Berdasarkan Peraturan Kepala BKKBN Nomor 273/PER/B4/2014, tentang Perubahan Atas Peraturan Kepala BKKBN Nomor 72/PER/B5/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. Inspektorat Utama terdiri dari 3 (tiga) Inspektorat Wilayah yaitu Inspektorat Wilayah I, Wilayah II, Wilayah III dan Bagian Tata Usaha. Masing-masing Inspektorat Wilayah berisi kelompok jabatan fungsional auditor. Piagam Audit Intern mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Piagam Audit Intern ini dapat direviu dan dimutakhirkan secara berkala untuk dilihat kesesuaiannya dan apabila diperlukan maka akan dilakukan perubahan dan/atau penyempurnaan guna menjamin keselarasan dengan praktik-praktik terbaik di bidang audit intern, perubahan lingkungan organisasi, dan perkembangan praktik-praktik penyelenggaraan tugas dan fungsi pemerintah. Piagam Audit Intern ini dapat dijadikan dasar bagi Pimpinan BKKBN untuk mengevaluasi kegiatan APIP BKKBN. Disahkan Oleh : Plt. Kepala BKKBN Ttd dr. Sigit Priohutomo, MPH Ditetapkan di: Jakarta Pada Tanggal: 8 Juni 2018 Inspektur Utama Ttd Drs. Agus Sukiswo,Ak, MM 2

PENJELASAN/SUPLEMEN PIAGAM AUDIT INTERN APIP 1. PENDAHULUAN 1) Piagam Audit Intern (Intern Audit Charter) merupakan dokumen formal yang menyatakan tujuan, wewenang, dan tanggung jawab kegiatan audit intern oleh APIP. 2) Piagam Audit Intern merupakan penegasan komitmen dari para pemangku kepentingan (stakeholders) terhadap arti pentingnya fungsi audit intern atas penyelenggaraan pemerintah di lingkungan BKKBN. 3) Piagam Audit Intern menjadi dasar bagi manajemen BKKBN untuk mengevaluasi kegiatan pengawasan intern. 2. KEDUDUKAN DAN PERAN INSPEKTORAT UTAMA BKKBN 1) Inspektorat Utama BKKBN merupakan unit kerja yang dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya berada dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala BKKBN. 2) Struktur dan kedudukan Unit APIP adalah sebagai berikut: a) Struktur organisasi APIP harus dibentuk sesuai kebutuhan untuk melaksanakan beban kerja. b) Unit APIP BKKBN dipimpin oleh seorang Inspektur Utama. c) Inspektur Utama diangkat dan diberhentikan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan peraturan perundang-undangan tentang pengangkatan dan pemberhentian PNS. d) Inspektur Utama bertanggung jawab kepada Kepala BKKBN. e) Auditor yang duduk dalam Inspektorat Utama bertanggung jawab secara langsung kepada Inspektur Utama. 3. VISI DAN MISI INSPEKTORAT UTAMA BKKBN 1) Visi Inspektorat Utama BKKBN : Mewujudkan APIP yang Profesional sehingga dapat Menjamin Kualitas Sasaran Kinerja Program KKB secara Memadai. 2) Misi Inspektorat Utama BKKBN : a) Memberikan jaminan kualitas (quality assurance) atas akuntabilitas pengelolaan keuangan negara kepada pimpinan lembaga; b) Mendorong implementasi SPIP secara efektif dan efisien; 3

c) Menjadi penyeimbang klarifikasi hasil pemeriksaan eksternal, menjadi pendamping pemeriksa eksternal dan koordinator penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan eksternal; d) Mendorong pelaksanaan good governance melalui program anti korupsi; e) Meningkatkan kompetensi APIP sesuai dengan standar kompetensi jabatan; f) Membangun jejaring profesional APIP dalam rangka peningkatan profesionalisme. 4. TUGAS POKOK DAN FUNGSI INSPEKTORAT UTAMA BKKBN Tugas pokok Inspektorat Utama BKKBN adalah melaksanakan audit intern terhadap pelaksanaan tugas di lingkungan BKKBN yang paling kurang meliputi: 1) Menyusun dan melaksanakan rencana audit intern tahunan, termasuk mengidentifikasi dan memutakhirkan data semua unit kerja yang dapat diawasi (audit universe) serta data/dokumen yang diperlukan; 2) Melakukan audit ketaatan (compliance) untuk memastikan bahwa semua prosedur/area yang diaudit telah sesuai dengan peraturan, ketentuan, dan prosedur yang berlaku; 3) Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian intern dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan pemerintah; 4) Melakukan audit kinerja untuk memastikan efisiensi, efektivitas dan kehematan dari seluruh aspek proses bisnis dan operasi organisasi di bidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan lainnya; 5) Melakukan audit atas ekonomis, efisiensi dan efektivitas (value for money audit), evaluasi program, evaluasi kebijakan pemerintah; 6) Melakukan pemberian jasa advis tanpa mengambil alih tanggung jawab manajemen mencakup antara lain pelatihan, reviu pengembangan sistem, penilaian mandiri atas pengendalian dan kinerja; 7) Memberikan saran perbaikan dan informasi yang objektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen; 8) Membuat laporan hasil audit intern dan menyampaikan laporan tersebut kepada pimpinan kementerian/lembaga/pemerintah daerah dan auditi; 4

9) Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang disarankan; 10) Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan Audit Intern yang dilakukannya; 11) Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan; 12) Melaksanakan reviu atas laporan keuangan satker dan lembaga, reviu rencana kerja dan anggaran K/L, reviu SAKIP lembaga, reviu rencana kebutuhan barang milik negara, reviu atas penyerapan anggaran dan pengadaan barang/jasa. Supaya APIP melaksanakan tugas pokoknya yang efektif, harus menjalankan fungsi: 1) Memberikan keyakinan yang memadai atas ketaatan, kehematan, efisiensi, dan efektivitas pencapaian tujuan penyelenggaraan tugas dan fungsi Instansi Pemerintah; 2) Memberikan peringatan dini dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi Instansi Pemerintah; dan 3) Memelihara dan meningkatkan kualitas tata kelola penyelenggaraan tugas dan fungsi Instansi Pemerintah. 5. KEWENANGAN INSPEKTORAT UTAMA BKKBN Untuk dapat memenuhi tujuan dan lingkup audit intern secara memadai, Inspektorat Utama BKKBN memiliki kewenangan untuk: 1) Mengakses seluruh informasi, sistem informasi, catatan, dokumentasi, aset, dan personil yang diperlukan sehubungan dengan pelaksanaan fungsi audit intern; 2) Melakukan komunikasi secara langsung dengan pejabat pada satuan kerja yang menjadi objek audit intern dan pegawai lain yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan audit intern; 3) Memiliki wewenang untuk menyampaikan laporan dan melakukan konsultasi dengan Kepala BKKBN dan berkoordinasi dengan pimpinan lainnya; 4) Melakukan koordinasi dengan kegiatan auditor eksternal; 5) Mengalokasi sumber daya inspektorat Utama BKKBN serta menetapkan frekuensi, objek, dan lingkup audit intern; 6) Menerapkan teknik-teknik yang diperlukan untuk memenuhi tujuan audit intern; 5

7) Meminta dan memperoleh dukungan dan/atau asistensi yang diperlukan, baik yang berasal dari internal maupun eksternal BKKBN dalam rangka pelaksanaan fungsi audit intern. 6. TANGGUNG JAWAB INSPEKTORAT UTAMA BKKBN Dalam penyelenggaraan fungsi audit intern, Inspektorat Utama BKKBN bertanggung jawab untuk: 1) Secara terus menerus mengembangkan dan meningkatkan profesional auditor, kualitas proses audit intern, dan kualitas hasil audit intern dengan mengacu kepada Standar Audit yang berlaku; 2) Menyusun, mengembangkan dan melaksanakan Program Kerja Audit Intern Tahunan yang peduli risiko, khususnya dalam hal penentuan skala prioritas dan sasaran audit intern dengan mempertimbangkan ketersediaan sumber daya pengawasan, termasuk mengidentifikasi dan memutakhirkan data semua unit kerja yang dapat diawasi (audit universe) serta data/dokumen yang diperlukan. 3) Menjamin kecukupan dan ketersediaan sumber daya sehingga dapat menyelenggarakan fungsi audit intern secara optimal; 4) Melakukan pemantauan tindak lanjut hasil audit intern; 5) Menyampaikan laporan hasil audit intern dan laporan berkala aktivitas pelaksanaan fungsi audit intern kepada Pimpinan BKKBN. 7. TUJUAN, SASARAN,DAN LINGKUP AUDIT INTERN INSPEKTORAT UTAMA BKKBN Tujuan penyelenggaraan audit intern oleh Inspektorat Utama BKKBN adalah untuk memberikan nilai tambah bagi pencapaian tujuan dan sasaran, yaitu: 1) Meningkatnya ketaatan, kehematan, efisiensi, dan efektivitas pencapaian tujuan dan sasaran penyelenggaraan tugas dan fungsi BKKBN; 2) Meningkatnya efektivitas manajemen risiko dan pengendalian dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi BKKBN; 3) Meningkatnya tata kelola penyelenggaraan tugas dan fungsi BKKBN yang bersih dan bebas dari praktik-praktik Korupsi, Kolusi, dan 4) Nepotisme (KKN). 6

Untuk dapat mencapai tujuan dan fungsi audit intern tersebut di atas, maka lingkup audit intern Inspektorat Utama BKKBN paling kurang meliputi: 1) Audit dengan tujuan tertentu termasuk audit ketaatan untuk memastikan bahwa penyelenggaraan tugas dan fungsi BKKBN telah sesuai ketentuan; 2) Audit kinerja atas penyelenggaraan tugas dan fungsi BKKBN yang mencakup audit kinerja atas pelaksanaan tugas dan fungsi BKKBN 3) Reviu atas penyelenggaraan tugas dan Fungsi BKKBN seperti reviu atas laporan keuangan Satker dan BKKBN dan reviu atas laporan Kinerja Unit Kerja dan BKKBN; 4) Evaluasi atas penyelenggaraan tugas dan fungsi BKKBN seperti evaluasi atas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dan evaluasi atas pelaksanaan ZI WBK/WBB, evaluasi atas laporan kinerja unit kerja; 5) Pemantauan dan aktivitas audit intern lainnya yang berupa asistensi, sosialisasi, dan konsultasi terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi BKKBN. 8. KODE ETIK DAN STANDAR AUDIT INTERN PEMERINTAH INDONESIA Piagam Audit Intern mensyaratkan bahwa auditor dalam melaksanakan pekerjaannya harus senantiasa mengacu pada Standar Audit Intern Pemerintah Indonesia dan Kode Etik yang dikeluarkan oleh organisasi profesi (AAIPI). 9. PERSYARATAN AUDITOR YANG DUDUK DALAM UNIT APIP Persyaratan auditor yang duduk dalam unit APIP paling kurang meliputi: 1) Memenuhi sertifikasi Jabatan Fungsional Auditor dan/atau sertifikasi lain di bidang pengawasan intern pemerintah serta persyaratan teknis lainnya sesuai peraturan perundang-undangan; 2) Memiliki integritas dan perilaku yang profesional, independen, jujur, dan objektif dalam pelaksanaan tugasnya; 3) Memiliki pengetahuan dan pengalaman mengenai teknis audit dan disiplin ilmu lain yang relevan dengan bidang tugasnya; 4) Wajib mematuhi Kode Etik dan Standar Audit Intern Pemerintah Indonesia; 7

5) Wajib menjaga kerahasiaan informasi terkait dengan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab audit intern kecuali diwajibkan berdasarkan peraturan perundang-undangan; 6) Memahami prinsip-prinsip tata kelola organisasi yang baik, pengendalian intern pemerintah,dan manajemen risiko; serta 7) Bersedia meningkatkan pengetahuan, keahlian, dan kemampuan profesionalismenya secara terus-menerus. 10. LARANGAN PERANGKAPAN TUGAS DAN JABATAN AUDITOR 1) Auditor tidak boleh terlibat langsung melaksanakan operasional kegiatan yang diaudit atau terlibat dalam kegiatan lain yang dapat mengganggu penilaian independensi dan objektivitas auditor; 2) Auditor tidak boleh merangkap jabatan sebagai pejabat struktural. 11. HUBUNGAN KERJA DAN KOORDINASI Untuk mewujudkan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan fungsi audit intern, Inspektorat Utama BKKBN perlu menjamin kerjasama dan koordinasi dengan auditi, APIP lainnya, Aparat Penegak Hukum (APH) dan pihak terkait lainnya sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta aparat pengawasan ekstern pemerintah. a. INSPEKTORAT UTAMA DENGAN AUDITI 1) Dalam rangka pelaksanaan fungsi audit intern, maka hubungan antara Inspektorat Utama dengan auditi adalah hubungan kemitraan antara auditor dan auditi atau antara konsultan dengan penerima jasa; 2) Dalam setiap penugasan (baik penugasan assurance maupun consulting), auditi harus memberikan dan menyajikan informasi yang relevan dengan ruang lingkup penugasan; 3) Auditi harus menindaklanjuti setiap rekomendasi audit intern yang diberikan oleh Inspektorat Utama dan melaporkan tindak lanjut beserta status atas setiap rekomendasi audit intern kepada Inspektorat Utama sesuai dengan prosedur yang berlaku. 8

b. INSPEKTORAT UTAMA BKKBN DENGAN APIP LAINNYA, APARAT PENEGAK HUKUM (APH) DAN PIHAK TERKAIT LAINNYA SESUAI PERATURAN PERUNDANG- UNDANGANNYA YANG BERLAKU. Inspektorat Utama wajib menggunakan kebijakan dan peraturan-peraturan di bidang pengawasan yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang dalam menentukan arah kebijakan dan program audit intern Inspektorat Utama 1) Berpartisipasi dalam Rapat Koordinasi Pengawasan (Rakorwas) yang diselenggarakan oleh instansi yang berwenang guna menyamakan persepsi mengenai kebijakan pengawasan nasional, sinergitas pengawasan nasional, dan mengurangi tumpang tindih pelaksanaan pengawasan; 2) Koordinasi pelaporan, baik yang bersifat laporan periodik maupun laporan hasil pengawasan. c. INSPEKTORAT DENGAN APARAT PENGAWASAN EKSTERN PEMERINTAH 1) Inspektorat Utama menjadi mitra pendamping bagi aparat pengawasan ektern pemerintah selama pelaksanaan penugasan, baik sebagai penyedia data/informasi maupun sebagai mitra auditi pada saat pembahasan simpulan hasil audit; 2) Inspektorat Utama dapat berkoordinasi dengan aparat pengawasan ektern pemerintah untuk mengurangi duplikasi dengan lingkup penugasan Inspektorat Utama; 3) Tindak lanjut dan status atas setiap rekomendasi audit yang disampaikan aparat pengawasan ektern pemerintah merupakan bahan pengawasan bagi Inspektorat Utama terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah; 4) Inspektorat Utama menyampaikan laporan hasil pengawasan kepada BPK-RI sebagaimana diwajibkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 dan BPKP sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP). 9

d. INSPEKTORAT UTAMA BKKBN DENGAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN(BPKP) Inspektorat Utama menjadi mitra kerja bagi instansi pembina penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dalam rangka membangun dan meningkatkan pengendalian intern pemerintah yang meliputi: 1) Penerapan pedoman teknis penyelenggaraan SPIP; 2) Sosialisasi SPIP; 3) Pendidikan dan pelatihan SPIP; 4) Pembimbingan dan konsultasi SPIP; dan 5) Peningkatan kompetensi auditor APIP. 12. PENILAIAN BERKALA 1) Pimpinan APIP secara berkala harus menilai apakah tujuan, wewenang, dan tanggung jawab yang didefinisikan dalam Piagam Audit ini tetap memadai dalam kegiatan audit intern sehingga dapat mencapai tujuannya; 2) Hasil penilaian secara berkala harus dikomunikasikan kepada Kepala BKKBN. 13. PENUTUP Piagam Audit Intern mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila diperlukan maka akan dilakukan perubahan dan/atau penyempurnaan guna menjamin keselarasan dengan praktik-praktik terbaik di bidang pengawasan, perubahan lingkungan organisasi, dan perkembangan praktik-praktik penyelenggaraan tugas dan fungsi pemerintah. Ditetapkan di : Jakarta Pada Tanggal : 8 Juni 2018 Disahkan oleh: Plt. Kepala BKKBN ttd dr. Sigit Priohutomo, MPH Dibuat oleh: Inspektur Utama ttd Drs. Agus Sukiswo, Ak, MM 10