DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 25 B. TUJUAN 25 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 25 D. UNSUR YANG TERLIBAT 26 E. REFERENSI 26 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 26



dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 25 B. TUJUAN 25 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 25 D. UNSUR YANG TERLIBAT 26 E. REFERENSI 26 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 26

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR. Pengembangan Bahan Ajar. Sosialisasi KTSP 2008

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 22 B. TUJUAN 22 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 22 D. UNSUR YANG TERLIBAT 23 E. REFERENSI 23 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 23

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 50 B. TUJUAN 50 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 50 D. UNSUR YANG TERLIBAT 51 E. REFERENSI 51 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 51

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 50 B. TUJUAN 50 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 50 D. UNSUR YANG TERLIBAT 51 E. REFERENSI 51 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 51

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 40 B. TUJUAN 40 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 40 D. UNSUR YANG TERLIBAT 41 E. REFERENSI 41 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 41

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 22 B. TUJUAN 22 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 22 D. UNSUR YANG TERLIBAT 23 E. REFERENSI 23 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 23

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 40 B. TUJUAN 40 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 40 D. UNSUR YANG TERLIBAT 41 E. REFERENSI 41 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 41

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 29 B. TUJUAN 29 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 29 D. UNSUR YANG TERLIBAT 30 E. REFERENSI 30 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 30

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 29 B. TUJUAN 29 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 29 D. UNSUR YANG TERLIBAT 30 E. REFERENSI 30 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 30

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 105 B. TUJUAN 105 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 105 D. UNSUR YANG TERLIBAT 106 E. REFERENSI 106 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 106

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 2 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 2 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 3

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS DIT. PEMBINAAN SMA HALAMAN 1

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 2 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 2 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 3

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 43 B. TUJUAN 44 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 44 D. UNSUR YANG TERLIBAT 44 E. REFERENSI 44 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 44

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 1 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 1 D. UNSUR YANG TERLIBAT 1 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 2

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 105 B. TUJUAN 105 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 105 D. UNSUR YANG TERLIBAT 106 E. REFERENSI 106 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 106

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 105 B. TUJUAN 105 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 105 D. UNSUR YANG TERLIBAT 106 E. REFERENSI 106 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 106

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 36 B. TUJUAN 36 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 36 D. UNSUR YANG TERLIBAT 36 E. REFERENSI 37 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 37

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 12 B. TUJUAN 12 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 12 D. UNSUR YANG TERLIBAT 13 E. REFERENSI 13 F. URAIAN PROSEDUR KERJA 15

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 1 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 1 D. UNSUR YANG TERLIBAT 1 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 2

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 2 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 2 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 3

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 43 B. TUJUAN 43 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 44 D. UNSUR YANG TERLIBAT 44 E. REFERENSI 44 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 44

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 50 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 50 D. UNSUR YANG TERLIBAT 51 E. REFERENSI 51 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 51

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 33 B. TUJUAN 33 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN D. UNSUR YANG TERLIBAT 34 E. REFERENSI 34 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 34

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 50 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 51 D. UNSUR YANG TERLIBAT 51 E. REFERENSI 51 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 51

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 14 B. TUJUAN 14 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 14 D. UNSUR YANG TERLIBAT 14 E. REFERENSI 15 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 15

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 51 B. TUJUAN 51 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 52 D. UNSUR YANG TERLIBAT 52 E. REFERENSI 52 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 53

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 36 B. TUJUAN 36 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 36 D. UNSUR YANG TERLIBAT 36 E. REFERENSI 37 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 37

DAFTAR ISI. Contents A. LATAR BELAKANG B. TUJUAN C. RUANG LINGKUP KEGIATAN D. UNSUR YANG TERLIBAT E. REFERENSI...

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 33 B. TUJUAN 33 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 34 D. UNSUR YANG TERLIBAT 34 E. REFERENSI 34 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 34

Pengertian Bahan Ajar

Variasi Bahan Ajar pada Pembelajaran E-Learning Guna Menunjang Pembelajaran di Sekolah Menengah Atas ARTIKEL ILMIAH

I. PENDAHULUAN. Sebagai konsekuensi atas terbitnya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

DAFTAR HADIR A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 1 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 1 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 2

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 1 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 1 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 2

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 2 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 2 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 3

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Bahan ajar inovatif dan interaktif dibutuhkan oleh siswa dan guru agar

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 51 B. TUJUAN 51 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 52 D. UNSUR YANG TERLIBAT 52 E. REFERENSI 52 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 52

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 12 B. TUJUAN 12 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 12 D. UNSUR YANG TERLIBAT 12 E. REFERENSI 13 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 13

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 43 B. TUJUAN 43 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 44 D. UNSUR YANG TERLIBAT 44 E. REFERENSI 44 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 44

SUMBER BELAJAR IRNIN AGUSTINA D.A.,M.PD UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI IRNIEN.WORDPRESS.COM

SIGI TENTANG PENGGUNAAN BAHAN AJAR MATA PELAJARAN EKONOMI MATERI AKUNTANSI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 19 SURABAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V PEMBAHASAN. selanjutnya peneliti akan menganalisis data yang telah terkumpul.

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 144 B. TUJUAN 144 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 144 D. UNSUR YANG TERLIBAT 145 E. REFERENSI 145 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 145

II. TINJAUAN PUSTAKA. dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan yang

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 144 B. TUJUAN 144 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 144 D. UNSUR YANG TERLIBAT 144 E. REFERENSI 145 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 145

Kompetensi Dasar. perencanaan program. rangka implementasi

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS KONTEKSTUAL PADA MATERI HIMPUNAN BERBANTU VIDEO PEMBELAJARAN

Pengertian Bahan Ajar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia dapat dilakukan secara formal,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Bahan ajar merupakan seperangkat materi/substansi pembelajaran (teaching

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BIOLOGI

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 101 B. TUJUAN 101 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 101 D. UNSUR YANG TERLIBAT 102 E. REFERENSI 102 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 102

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 1 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 1 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 3

Profil Sekolah Pelaksana Pusat Sumber Belajar

BAB I PENDAHULUAN. ajar terlebih dahulu sebelum mengikuti pembelajaran di kelas.

PETUNJUK TEKNIS PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM PENILAIAN HASIL BELAJAR KABUPATEN BANYUWANGI

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komputer, termasuk peserta didik berkebutuhan khusus. Teknologi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tahunan UNESCO Education For All Global Monitoring Report 2012.

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 1 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 1 D. UNSUR YANG TERLIBAT 1 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 2

KATA PENGANTAR. Jakarta, Juli Ketua BSNP. BAMBANG SOEHENDRO i

BAB II LANDASAN TEORI

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 13 B. TUJUAN 13 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 13 D. UNSUR YANG TERLIBAT 14 E. REFERENSI 14 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 14

PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) DALAM KEGIATAN LESSON STUDY

II. TINJAUAN PUSTAKA. maupun tidak tertulis (Amri dan Ahmadi 2010:159). Hal senada juga diungkapkan

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 64 B. TUJUAN 64 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 65 D. UNSUR YANG TERLIBAT 65 E. REFERENSI 65 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 66

RPP. Pengertian RPP. Komponen RPP

BAB II KAJIAN PUSTAKA. (efisien) yang maksimal. Dalam memaknai efektivitas setiap orang memberi arti

KONSEP KURIKULUM 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Muhammad Fauzi Sya bana, 2013

SOSIALISASI DAN PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1 / 34

RPP. Pengertian RPP. Komponen RPP

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 135 B. TUJUAN 135 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 135 D. UNSUR YANG TERLIBAT 135 E. REFERENSI 136 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 136

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 135 B. TUJUAN 135 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 135 D. UNSUR YANG TERLIBAT 135 E. REFERENSI 136 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 136

Pengembangan Silabus dan RPP Kurikulum Catatan Pengantar

KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBELAJARAN. M. Nasir Tamalene (Dosen Universitas Khairun Ternate)

BAB II LANDASAN TEORI. Matematika berasal dari bahasa latin manthanein atau mathema yang

DAFTAR ISI PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN PUSAT SUMBER BELAJAR (PSB) SMA... 2

II. TINJAUAN PUSTAKA. dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis. Lebih lanjut disebutkan bahwa bahan ajar berfungsi sebagai:

KONSEP PENGEMBANGAN KURIKULUM. Oleh : Galuh Puspo Rimby

Karakteristik Bahan Ajar Siswa Sekolah Dasar. Dede Trie Kurniawan. Company LOGO

PENGELOLAAN DAN PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

REVIEW DAN REVISI SILABUS-RPP MAPAEL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) Oleh: Ajat Sudrajat

PENILAIAN PROSES DAN HASIL PEMBELAJARAN

Nur Isnaini Taufik Pengawas SMA/SMK Dinas Pendidikan Kab. Ogan Komering Ulu Prov. Sumatera Selatan

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 11 B. TUJUAN 11 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 11 D. UNSUR YANG TERLIBAT 12 E. REFERENSI 12 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 12

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 11 B. TUJUAN 11 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 11 D. UNSUR YANG TERLIBAT 12 E. REFERENSI 12 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 12

STANDAR PROSES. PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. maupun dalam eksperimen yang direncanakan (Charles W. Keenan, Dunald. C. Kleinfelter dan Jasses H. Wood, 1996: 2).

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Anton M. Moeliono dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Analisis adalah 1.

Bagaimana memilih bahan ajar? Prinsip Kecukupan. Cakupan Bahan Ajar. Urutan Penyajian Bahan Ajar

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 92 B. TUJUAN 92 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 92 D. UNSUR YANG TERLIBAT 93 E. REFERENSI 93 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 93

I. PENDAHULUAN. transfer pengetahuan secara efektif antara guru dan peserta didik atau juga

Ajeng Kusumaningrat S1 Pendidikan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya

Transkripsi:

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 25 B. TUJUAN 25 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 25 D. UNSUR YANG TERLIBAT 26 E. REFERENSI 26 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 26 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 27 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA PENGEMBANGAN BAHAN AJAR 30 LAMPIRAN 2 : INSTRUKSI KERJA ANALISIS KEBUTUHAN BAHAN AJAR 31 LAMPIRAN 3 : CONTOH ANALISIS KEBUTUHAN BAHAN AJAR ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED. LAMPIRAN 4 : INSTRUKSI KERJA PENYUSUNAN PETA BAHAN AJAR 33 LAMPIRAN 5 : CONTOH PENYUSUNAN PETA BAHAN AJAR 34 LAMPIRAN 6 : CONTOH STRUKTUR PENYUSUNAN BAHAN AJAR CETAK 35 0

A. Latar Belakang Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 20 menyatakan bahwa rencana pembelajaran mencakup silabus dan RPP yang selanjutnya diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses. Implementasi Kurilukum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) memberikan ruang gerak yang luas kepada guru pada setiap satuan pendidikan dalam mengembangkan rencana pembelajaran. Salah satu komponen rencana pembelajaran yang memegang peranan penting dari keseluruhan isi kurikulum adalah materi ajar. Guru harus mampu memilih dan menyiapkan materi ajar sesuai prinsip pengembangannya agar peserta didik dapat mencapai kompetensi yang diharapkan. Untuk memudahkan guru dalam menyajikan materi ajar dalam proses pembelajaran dan memudahkan peserta didik untuk mempelajarinya, guru perlu mengorganisasikan materi ajar yang telah dikembangkan ke dalam bahan ajar. Manfaat menyusun bahan ajar adalah guru dapat mengembangkan bahan ajar sesuai dengan kebutuhan dalam penyiapan perangkat pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran. Kemampuan guru dalam mengembangkan bahan ajar terkait dengan kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional seperti yang tercantum dalam lampiran Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru bagian B. Guru sebagai pendidik profesional diharapkan memiliki kemampuan mengembangkan bahan ajar sesuai mekanisme yang ada dengan memperhatikan karakteristik dan lingkungan sosial peserta didik. Berdasarkan hasil monitoring, supervisi, dan evaluasi keterlaksanaan RSKM/RSSN, RPBKL, RPSB, dan KTSP Tahun 2009 yang diselenggarakan oleh Direktorat Pembinaan SMA, ditemukan bahwa masih banyak guru yang belum mampu mengembangkan bahan ajar secara mandiri. Guru lebih banyak mengandalkan buku paket atau bahan ajar yang disusun oleh guru lain karena kurangnya kesadaran akan pentingnya menyusun bahan ajar dan kurangnya pemahaman guru akan mekanisme dan teknis menyusun bahan ajar yang benar. Berkaitan dengan bahan ajar yang berbasis TIK, masalah yang ditemukan adalah terbatasnya sarana TIK di sekolah dan terbatasnya kemampuan guru dalam pemanfaatannya. Sekolah juga belum secara khusus memprogramkan kegiatan penyusunan bahan ajar berbasis TIK. Di sisi lain, banyak guru yang belum mengetahui adanya website PSB (Pusat Sumber Belajar) Direktorat Pembinan SMA yang dapat dijadikan sebagai tempat untuk berkonsultasi dan berkoordinasi dalam pengembangan bahan ajar berbasis TIK. Ketersediaan jaringan/infrastruktur untuk mengakses internet di sekolah-sekolah juga belum memadai. Sebagai respon atas permasalahan tersebut, maka dalam upaya membantu guru dan satuan pendidikan mengembangkan bahan ajar, Direktorat Pembinaan SMA menyusun dan menerbitkan Petunjuk Teknis Pengembangan Bahan Ajar SMA. B. Tujuan Petunjuk teknis ini disusun untuk memberikan acuan bagi guru dalam mengembangkan bahan ajar yang sesuai dengan ketentuan dan mekanisme yang telah ditetapkan. C. Ruang Lingkup Kegiatan Ruang lingkup petunjuk teknis ini meliputi kegiatan: 1. analisis kebutuhan bahan ajar; 2. penyusunan peta bahan ajar; 25

3. penyusunan/pengembangan bahan ajar. D. Unsur yang Terlibat 1. Kepala sekolah; 2. Wakil kepala sekolah bidang kurikulum; 3. Guru; 4. MGMP sekolah. E. Referensi 1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. 2. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi. 3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. 4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses. 5. Panduan Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang diterbitkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). 6. Panduan Pengembangan Bahan Ajar yang diterbitkan oleh Direktorat Pembinaan SMA Jakarta. F. Pengertian Dan Konsep 1. Sumber belajar adalah segala tempat atau lingkungan sekitar, benda, dan orang yang memiliki informasi dan dapat digunakan sebagai wahana bagi peserta didik untuk melakukan proses perubahan tingkah laku. 2. Jenis sumber belajar berupa: a. Tempat atau lingkungan alam sekitar yaitu tempat seseorang dapat melakukan belajar atau proses perubahan tingkah laku. Misalnya perpustakaan, pasar, museum, sungai, gunung, tempat pembuangan sampah, kolam ikan, dan lain sebagainya; b. Benda yaitu segala benda yang memungkinkan terjadinya perubahan tingkah laku bagi peserta didik. Misalnya situs, candi, benda peninggalan lainnya; c. Orang yaitu siapa saja yang memiliki keahlian tertentu tempat peserta didik dapat belajar sesuatu. Misalnya guru, ahli geologi, polisi, dan ahli-ahli lainnya; d. Bahan yaitu segala sesuatu yang berupa teks tertulis, cetak, rekaman elektronik, web, dll. yang dapat digunakan untuk belajar; e. Buku yaitu segala macam buku yang dapat dibaca secara mandiri oleh peserta didik. Misalnya buku pelajaran, buku teks, kamus, ensiklopedi, fiksi, dan lain sebagainya; f. Peristiwa dan fakta yang sedang terjadi, misalnya peristiwa kerusuhan, peristiwa bencana, dan peristiwa lainnya juga dapat dijadikan sebagai sumber belajar. 26

3. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan berupa perangkat materi yang disusun secara sistematis yang digunakan untuk membantu guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dan memungkinkan peserta didik untuk belajar. 4. Jenis bahan ajar berupa: a. Bahan ajar cetak(printed), antara lain hand out, buku, modul, poster, brosur, lembar kerja siswa (LKS), wallchart, foto atau gambar, dan leaflet; b. Bahan ajar dengar (audio) seperti kaset, radio, piringan hitam, dan compact disk audio; c. Bahan ajar pandang dengar (audio visual) seperti compact disk video, film; d. Bahan ajar multimedia interaktif (interactive teaching material) seperti CAI (Computer Assisted Instruction), compact disk (CD) multimedia pembelajaran interaktif, dan bahan ajar berbasis web (web based learning materials). 5. Prinsip pengembangan bahan ajar adalah: a. relevansi atau keterkaitan materi sesuai dengan tuntutan Standar Kompetensi/Kompetensi Dasar; b. konsistensi atau keajegan, dimaksudkan jika kompetensi dasar yang harus dicapai peserta didik ada empat macam, maka bahan ajarnya pun harus empat macam; c. adekuasi atau kecukupan adalah kecukupan materi dalam bahan ajar untuk mencapai kompetensi seperti yang diajarkan oleh guru. 6. Bahan ajar dependen adalah bahan ajar yang ada kaitannya antara bahan ajar yang satu dengan bahan ajar yang lain, sehingga dalam penulisannya harus saling memperhatikan satu sama lain, apalagi kalau saling mempersyaratkan. 7. Bahan ajar independen adalah bahan ajar yang berdiri sendiri atau dalam penyusunannya tidak harus memperhatikan keterikatan dengan bahan ajar yang lain. 8. Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) terdiri atas dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi adalah segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi dan pengolahan informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke perangkat yang lain (Dokumen Kurikulum 2004, butir B). 9. Bahan ajar berbasis TIK adalah bahan ajar yang berkaitan dengan teknologi sebagai alat bantu untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas. 10. Contoh-contoh bahan ajar berbasis TIK yang dikembangkan oleh guru-guru SMA untuk berbagai mata pelajaran dapat diunduh dari website PSB Dit PSMA. (www.psb-psma.org) G. Uraian Prosedur Kerja 1. Kepala sekolah menugaskan wakil kepala sekolah bidang akademik/kurikulum untuk menyusun rencana kegiatan pengembangan bahan ajar bagi guru. 2. Kepala sekolah memberikan arahan teknis tentang pengembangan bahan ajar. Arahan teknis kepala sekolah memuat: a. Dasar pengembangan bahan ajar; 27

b. Tujuan yang ingin dicapai; c. Manfaat pengembangan bahan ajar; d. Hasil yang diharapkan; JUKNIS PENGEMBANGAN BAHAN AJAR SMA e. Unsur-unsur yang terlibat dalam pengembangan bahan ajar dan uraian tugasnya; f. Mekanisme pengembangan bahan ajar. 3. Wakil kepala sekolah bidang akademik/kurikulum membuat rencana kegiatan pengembangan bahan ajar, yang meliputi: a. Tujuan pengembangan bahan ajar; b. Hasil yang diharapkan; c. Ruang lingkup pengembangan bahan ajar (sasaran mata pelajaran); d. Alokasi waktu pengembangan bahan ajar; e. Unsur-unsur yang terlibat dalam pengembangan bahan ajar dan uraian tugasnya; f. Alokasi pembiayaan pengembangan bahan ajar. 4. Wakil kepala sekolah bidang akademik/kurikulum menyusun rambu-rambu tentang mekanisme pengembangan bahan ajar, yang terdiri atas: a. Prinsip pengembangan bahan ajar Prinsip pengembangan bahan ajar sekurang-kurangnya menjelaskan urutan tingkat kompetensi, penguatan pemahaman, umpan balik, motivasi belajar, pembelajaran bertahap, dan pencapaian tujuan pembelajaran. b. Jenis dan bentuk bahan ajar Jenis dan bentuk bahan ajar menguraikan pengelompokan bahan ajar berdasarkan kategori bahan cetak (printed), bahan ajar dengar (audio), bahan ajar pandang dengar (audio visual), dan bahan ajar multimedia interaktif (interactive teaching material). c. Langkah-langkah penyusunan bahan ajar Langkah-langkah penyusunan bahan ajar meliputi analisis kebutuhan bahan ajar, penyusunan peta bahan ajar, dan pembuatan bahan ajar. d. Struktur penyusunan bahan ajar Struktur bahan ajar memaparkan urutan komponen-komponen dalam bahan ajar seperti: judul, petunjuk penggunaan, SK-KD, penilaian, dan informasi pendukung lainnya. 5. Guru/MGMP sekolah melakukan analisis kebutuhan bahan ajar yang meliputi: a. Analisis SK-KD Analisis SK-KD adalah kegiatan penelaahan setiap kompetensi dasar yang ada pada standar kompetensi yang memerlukan bahan ajar, sehingga dapat diketahui berapa banyak bahan ajar yang harus disiapkan dalam satu semester tertentu dan jenis bahan ajar mana yang dipilih. b. Analisis sumber belajar Analisis sumber belajar adalah kegiatan menginventarisasi ketersediaan sumber belajar dikaitkan dengan kebutuhan bahan ajar yang akan dikembangkan, sehingga diperoleh kesesuaian dan kemudahan dalam pengembangan bahan ajar. c. Pemilihan dan penentuan bahan ajar 28

Pemilihan dan penentuan bahan ajar dilakukan agar bahan ajar yang akan digunakan menarik dalam proses pembelajaran dan dapat membantu peserta didik mencapai kompetensi. 6. Guru/MGMP melakukan penyusunan peta bahan ajar Penyusunan peta bahan ajar adalah pemetaan terhadap ruang lingkup dan urutan bahan ajar yang akan dikembangkan. Pemetaan ini diperlukan untuk mengetahui jumlah bahan ajar yang harus ditulis dan sekuensi atau urutan bahan ajarnya. Sekuensi bahan ajar sangat diperlukan dalam menentukan prioritas penulisan dan penentuan sifat bahan ajar apakah dependen (tergantung) atau independen (berdiri sendiri); 7. Guru/MGMP melakukan penyusunan/pengembangan bahan ajar Pembuatan/pengembangan bahan ajar memperhatikan struktur dan komponenkomponen setiap jenis bahan ajar yang akan dikembangkan yang terdiri atas identitas mata pejaran, kompetensi dasar, judul, petunjuk/pedoman, latihan, tugas/langkah kerja, dan penilaian; 8. Kepala sekolah bersama wakil kepala sekolah bidang akademik/kurikulum dan guru/mgmp melakukan reviu dan revisi terhadap bahan ajar yang telah dikembangkan; 9. Wakil kepala sekolah bidang akademik/kurikulum bersama guru/mgmp memfinalkan bahan ajar yang telah dikembangkan. 10. Kepala sekolah menandatangani bahan ajar yang telah difinalkan oleh guru/mgmp. Tanda tangan kepala sekolah dapat dibubuhkan misalnya pada halaman judul. 29

Lampiran 1 : Alur Prosedur Kerja Pengembangan Bahan Ajar INPUT KEPALA SEKOLAH PROSES WAKASEK BIDANG AKADEMIK/ KURIKULUM GURU/MGMP OUTPUT 1. PP No 19/2005 2. Permendiknas No 22/2006 3. Permendiknas No 16/2007 4. Permendiknas No 41/2007 5. Panduan Penyusunan KTSP (BSNP) 6. Panduan Pengembanhan Bahan Ajar (dit PSMA) 1. Menugaskan Wakasek Kurikulum untuk menyusun perencanaan pengembangan bahan ajar 2. Memberi arahan teknis tentang pengembangan bahan ajar Membuat perencanaan dan jadwal kegiatan pengembangan bahan ajar Menyusun rambu-rambu tentang mekanisme pengembangan bahan ajar Melakukan analisis kebutuhan bahan ajar yang meliputi: Analisis SK-KD; Analisis sumber belajar; Pemilihan dan penentuan bahan ajar. Membuat peta bahan ajar Melakukan penyusunan/ pengembangan bahan ajar Melakukan reviu dan revisi terhadap bahan ajar yang telah dikembangkan tidak layak ya Memfinalkan bahan ajar yang telah direvisi Menandatangani bahan ajar yang telah difinalkan Naskah Bahan Ajar 30

Lampiran 2 : Instruksi Kerja Analisis Kebutuhan Bahan Ajar Menyiapkan SK/KD untuk melakukan analisis kebutuhan bahan ajar Standar Kompetensi / Kompetensi Dasar Menuliskan indikator Pencapaian Menuliskan materi pembelajaran Mengembangkan kegiatan pembelajaran Menentukan sumber belajar Menentukan Jenis Bahan Ajar yang akan dibuat Jenis Bahan Ajar Analisis Kebutuhan Bahan Ajar telah dibuat 31

Lampiran 3: Contoh Analisis Kebutuhan Bahan Ajar Mata Pelajaran : Kimia Kalas : X Semester : 2 Standar Kompetensi : Memahami sifat-sifat larutan non-elektrolit dan elektrolit, serta reaksi oksidasi-redkasi. Kompetensi Dasar Mengidentifikasi sifat larutan non elektrolit dan elektrolit berdasarkan data hasil percobaan. Indikator Mengidentifikasi sifat larutan nonelektrolit dan elektrolit. Menjelaskan sifat larutan nonelektrolit dan elektrolit*). Materi Pembelajaran Larutan nonelektrolit dan elektrolit. Kegiatan Pembelajaran Tatap Muka: Melakukan percobaan daya hantar listrik dalam berbagai larutan. Diskusi dan tanyajawab hasil percobaan. Penugasan Terstruktur: Laporan praktikum. Sumber Belajar Laboratorium kimia Alat dan bahan sesuai LKS Buku teks pelajaran kimia Jenis Bahan Ajar Lembar Kegiatan Siswa (LKS): Daya hantar listrik dalam berbagai larutan Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur: - Catatan : Analisis kebutuhan bahan ajar dilakukan terhadap seluruh SK, dengan tujuan mengetahui berapa banyak bahan ajar yang harus disiapkan oleh guru. 32

Lampiran 4 : Instruksi Kerja Penyusunan Peta Bahan Ajar Menyiapkan SK-KD untuk menyusun peta bahan ajar Standar Kompetensi & Kompetensi Dasar Menganalisis materi pembelajarannya Menentukan judul bahan ajar yang akan dikembangkan Judul Bahan Ajar yang akan dikembangkan Penyusunan Peta Bahan Ajar telah dibuat 33

Lampiran 5 : Contoh Penyusunan Peta Bahan Ajar Contoh : Mata Pelajaran Kalas : Kimia : X Semester : 1 Standar Kompetensi Kompetensi Dasar : Memahami sifat-sifat larutan non elektrolit dan elektrolit, serta reaksi oksidasi-reduksi : Mengidentifikasi sifat larutan non elektrolit dan elektrolit, serta berdasarkan data hasil percobaan Materi Pemb.Judul B. Ajar 1. Sifat-sifat Larutan Elektrolit Standar Kompetensi (SK) Memahami sifat-sifat larutan non elektrolit dan elektrolit, serta reaksi oksidasi-reduksi Kompetensi Dasar (KD) Mengidentifikasi sifat larutan non elektrolit dan elektrolit, serta berdasarkan data hasil percobaan 2. Sifat-sifat Larutan Non- Elektrolit 3. Daya Hantar Listrik Larutan Elektrolit 4. Elektrolit Kuat 5. Elektrolit Lemah 34

Catatan: Tujuan disusunnya peta kebutuhan bahan ajar adalah: 1. Mengetahui jumlah bahan ajar yang harus ditulis dan sekuensi atau urutan bahan ajarnya seperti apa, karena sekuensi bahan ajar ini sangat diperlukan dalam menentukan prioritas penulisan. 2. Menentukan sifat bahan ajar, apakah dependen (tergantung) atau independen (berdiri sendiri). Lampiran 6 : Contoh Struktur Penyusunan Bahan Ajar Cetak a. Struktur Penyusunan Hand Out Struktur isi hand out minimal memuat: 1. Judul/identitas 2. Informasi pendukung 3. b. Struktur Penyusunan Buku Struktur isi buku minimal memuat: 1. Judul/identitas 2. SK-KD 3. Materi Pembelajaran 4. 5. Latihan 6. Penilaian c. Struktur Penyusunan Modul Struktur isi modul minimal memuat: 1. Judul/identitas 2. Petunjuk Belajar 3. SK-KD 4. Materi Pembelajaran 5. Informasi pendukung 6. Paparan isi materi 7. Latihan 8. Tugas/Langkah Kerja 35

9. Penilaian d. Struktur Penyusunan LKS Struktur isi LKS minimal memuat: 1. Judul/identitas 2. Petunjuk Belajar 3. KD dan Indikator 4. Materi Pembelajaran 5. Langkah pembelajaran/kerja 6. Penilaian 36