BAB II LANDASAN TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. tersebut maka dari sekarang kita harus bisa mempersiapkan diri untuk. mengimbangi perkembangan teknologi dari waktu kewaktu.

FRAMEWORK PHP BERBASIS KOMPONEN UNTUK MEMBUAT FORMULIR DAN LAPORAN SECARA OTOMATIS ABSTRAK

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

Juniardi Dermawan 1, Sari Hartini 2

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Diera globalisasi ini, teknologi jaringan internet yang berkembang pesat

IMPLEMENTASI SISTEM PENGADUAN MASYARAKAT NON PESERTA PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN PATI

Rancangan Aplikasi E-Recruitment Karyawan Dengan Metode Waterfall

BAB I PENDAHULUAN. dipungkiri lagi bahwa saat ini telah banyak instansi-instansi pemerintah maupun

BAB II LANDASAN TEORI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMESANAN PAKET PERNIKAHAN PADA CV. SABILLAH MANDIRI JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSURATAN PADA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Adapun masalah yang dihadapi oleh SMK ISLAM PLUS YAPIA dalam belajar mengajar dan dapat menumbuhkan semangat adalah :

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam penyelesaian Tugas Akhir ini digunakan landasan teori yang

BAB II LANDASAN TEORI. kerja sama dalam mencapai sasaran dan tujuan, Dengan adanya sistem maka lebih

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENDAFTARAN SANTRI BARU BERBASIS WEB PADA PONDOK PESANTREN AL- FATAH

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi komputer yang semakin tinggi memungkinkan berbagai pembuatan aplikasi yang dapat

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SISTEM INFORMASI BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP PGRI BATURRADEN

BAB I PENDAHULUAN.

BAB II LANDASAN TEORI

Gambar 4.1 Flowchart

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian pada Toko Nada Bandung yang beralamat di

IMPLEMENTASI APLIKASI PORTAL RENTAL MOBIL ONLINE BERBASIS WEB

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM INFORMASI AKADEMIK STUDI KASUS : SMA AL-KHAIRIYAH JAKARTA UTARA DENGAN METODE WATERFALL

BAB 1 PENDAHULUAN. penjualan. Media promosi yang dapat dilakukan untuk memasarkan suatu produk

BAB II LANDASAN TEORI

1 BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman modern seperti sekarang ini menuntut segala aktifitas hidup manusia bisa dilakukan secara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

APLIKASI PELAMARAN KERJA BERBASIS WEB DI PT HARIFF POWER SERVICES

PEMETAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH (IKM) MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) BERBASIS WEB DI KABUPATEN KUDUS

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian pada toko AP Music Gallery Bandung yang

ANALISIS PEMODELAN CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT UNTUK PEMASARAN OBAT TRADISIONAL

Politeknik Negeri Sriwijaya

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

LAPORAN SKRIPSI SISTEM INFORMASI PENGADUAN KARYAWAN BERBASIS SMS GATEWAY PADA SERIKAT PEKERJA SELURUH INDONESIA KABUPATEN KUDUS

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAGEMENT VENDOR UNTUK MENDUKUNG ELECTRONIC PROCUREMENT REKAYASA ONLINE PADA PT.

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN BERBASIS WEB PADA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS MURIA KUDUS

Tugas Final Task. Mata Kuliah: Analisis dan Desain Sistem. Dosen : Henderi, M. Kom.

LAPORAN SKRIPSI SISTEM IFORMASI PENGELOLAAN DATA PROYEK PADA CV. CIPTA PRIMA BERBASIS WEB

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI... LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

PERANCANGAN SISTEM PENJUALAN BERBASIS WEB PADA TOKO KIKII PURWANDARI COLLECTION YOGYAKARTA

PENGEMBANGAN SISTEM ONLINE EVENT DI STMIK-POLITEKNIK PALCOMTECH

SNIPTEK 2014 ISBN: PERANCANGAN E-ORDER BERBASIS WEB UNTUK DISTRIBUTOR PADA PT. GARUDA MAS FOAM

PERANGKAT LUNAK PENDATAAN DAN PENGELOLA INFORMASI KEPEGAWAIAN BERBASIS WEB

SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA BERBASIS WEB PADA KECAMATAN GEBOG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

2. BAB II LANDASAN TEORI. lanjut sehingga terbentuk suatu aplikasi yang sesuai dengan tujuan awal.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia mengalami evolusi. Berbagai aktivitas mengalami perubahan dari cara

PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN RUMAH BAGI KONSUMEN PT TERRASSIMA

WEBSITE PT. LUMENINDO GILANG CAHAYA MENGGUNAKAN METODE WATERFALL

BAB II LANDASAN TEORI

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KLINIK PERMATA MEDICAL CENTER PATI. Gondangmanis, PO Box 53, Bae, Kudus, 59352

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

RANCANGAN SISTEM APLIKASI PERPUSTAKAAN PADA SMP NEGERI 1 PAGELARAN BERBASIS VISUAL BASIC 6.0

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISA SISTEM INFORMASI PENJUALAN

LAPORAN SKRIPSI SISTEM INFORMASI BURSA KERJA DI PUSAT KARIR DAN PELACAKAN ALUMNI UNIVERSITAS MURIA KUDUS BERBASIS WEB

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. semua kalangan masyarakat memiliki telepon seluler, personal digital assistant

BAB II LANDASAN TEORI

SISTEM INFORMASI E-COMMERCE UNTUK PENDISTRIBUSIAN BARANG ELEKTRONIK MENGGUNAKAN WEB BERBASIS JAVA DEKSTOP PADA AGEN DISTRIBUTOR MULIYA ELECTRIK

BAB I PENDAHULUAN. segala sesuatu dapat dilakukan dengan se-efisien mungkin. Sama halnya dengan

LAPORAN SKRIPSI SISTEM INFORMASI PENGENDALIAN ORDER UNTUK PENINGKATAN MUTU PELAYANAN KONSUMEN PADA MITRA PRINTING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

SISTEM ABSENSI ASISTEN DOSEN MENGGUNAKAN QR CODE SCANNER BERBASIS ANDROID PADA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS MURIA KUDUS

MATERI PEMODELAN PERANGKAT LUNAK KELAS XI RPL

ABSTRAK. Kata Kunci : kamus, Indonesia, Mandarin, kata, kalimat, hanzi, pinyin, bushou.

SISTEM INFORMASI PRODUKSI KERAJINAN KAIN TENUN TROSO PADA UD. USAHA SUCI KECAMATAN PECANGAAN KABUPATEN JEPARA

SISTEM E-VOTING BERBASIS ANDROID (STUDI KASUS PADA PEMILIHAN KETUA HIMA SISTIF UNIVERSITAS SANGGA BUANA YPKP BANDUNG)

SPK PENGUKURAN KUALITAS TEMBAKAU PADA PR. SUKUN KUDUS DENGAN METODE WEIGHTED PRODUCT

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

SISTEM INFORMASI REKRUTMEN DAN SELEKSI PENERIMAAN KARYAWAN PT. NUSA PRADIPTA SENTOSA BERBASIS WEB DAN SMS GATEWAY

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Berikut ini adalah gambaran umum dari perusahaan tempat penulis

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bandung adalah salah

II. LANDASAN TEORI. spesifikasi pada komputer yang berdasarkan pada sistem informasi.

Transkripsi:

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka SDM merupakan hal yang mutlak dimiliki oleh setiap perusahaan terlepas dari perusahaan tersebut besar atau kecil, SDM inilah yang melaksanakan aktivitas perusahaan dan menggerakkan organisasi. Pengadaan tenaga kerja merupakan langkah pertama dan yang mencerminkan berhasil tidaknya suatu perusahaan mencapai tujuannya. Hasibuan (2007:27) mengatakan bahwa Pengadaan adalah proses penarikan, seleksi, penempatan, orientasi, dan induksi untuk mendapatkan karyawan yang efektif dan efisien membantu tercapainya tujuan perusahaan. A. Konsep Dasar Sistem Informasi Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemen. Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Sedangkan definisi dari suatu prosedur adalah suatu urutan-urutan operasi klerikal yang biasanya melibatkan beberapa orang didalam satu atau lebih, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data item. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan 7

8 kesatuan nyata.informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Menurut Rosa Ariani dan Shalahuddin (2013:28) mengemukan bahwa: Model air terjun (waterfall) sering juga disebut model sekuensial linier (sequential linear) atau alur hidup klasik (classic life cycle). Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis, desain, pengodean, pengujian, dan tahap pendukung (support). Berikut adalah gambar model air terjun: B. Sistem/Rekayasa C. D. Informasi E. Analisa Desain Pengkodean Pengujian Support F. G. Sumber : Rosa dan Shalahudin (2011) Gambar II.1 Ilustrasi Model Waterfall 1. Analisa Kebutuhan Perangkat Lunak Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk menspesifikasi kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user, spesifikasi kebutuhan perangkat lunak pada tahap ini perlu untuk didokumentasikan.

9 2. Desain Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada desain pembuatan program perangkat lunak termasuk strurktur data, arsitektur perangkat lunak, repsentasi antarmuka, dan prosedur pengkodean. Tahap ini mentranslasikebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan repsentasi desain agar dapat diimlementasikan menjadi program pada tahap selanjutnya. 3. Pengkodean Kode program harus ditranslasikan kedalam program perangkat lunak, hasil dari tahap ini adalah program komputer harus sesuai dengan kode yang telah dibuat pada tahap desain. 4. Pengujian Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi lojik dan fungsional dan memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan. 5. Pendukung (support) atau Pemeliharaan (maintenance) Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan ketika sudah dikirimkan ke user. Perubahan biasa terjadi karena adanya kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau perangkat lunak harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Tahap pendukung atau pemeliharaan dapat mengulangi proses pengembangan mulai dari analisis spesifikasi untuk perubahan perangkat lunak yang sudah ada, tapi tidak untuk membuat perangkat lunak baru.

10 B. UML (Unifield Modelling Language) Pada perkembangan teknik pemrograman berorientasi objek, munculah sebuah standarisasi bahasa pemodelan untuk pembangunan perangkat lunak yang dibangun dengan menggunakan teknik pemograman berorientasi objek, yaitu Unifield Modelling Language (UML). UML muncul karena adanya kebutuhan pemodelan visual untuk menspesifikasikan, menggambarkan, membangun, dan dokumentasi dari sistem perangkat lunak. Menurut UML merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung. UML hanya berfungsi untuk melakukan pemodelan. Jadi penggunaan UML tidak terbatas pada metodologi tertentu, meskipun pada kenyataannya UML paling banyak digunakan pada metodologi berorientasi objek. 1. Use Case Diagram Menurut Rosa dan Shalahuddin (2011:176) mengemukakan bahwa : Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih actor dengan sistem informasi yang akan dibuatdan digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada didalam sebuah sistem informasi dan siapa saja berhak menggunakan fungsi-fungsi itu. 2. Activity Diagram Menurut Rosa dan Shalahuddin (2011:233) mengemukan bahwa Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan aliran kerja (workflow) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak.

11 Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan actor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem. 3. Class Diagram Menurut Rosa dan Shalahuddin (2011:205) mengemukan bahwa Diagram kelas atau class diagram menggambarkan struktur sistem dari pendefinisian kelaskelas yang akan dibuat untuk membangun sistem, kelas memiliki apa saja yang disebut atribut dan metode. Diagram kelas dibuat agar pembuat program atau programmer membuat kelas-kelas sesuai rancangan didalam diagram kelas agar antara dokumentasi perancangan dan perangkat lunak sinkron. Kelas-kelas yang ada pada struktur sistem harus dapat melakukan fungsi-fungsi sesuai dengan kebutuhan sistem sehingga pembuat perangkat lunak dapat membuat kelas-kelas didalam program perangkat lunak sesuai dengan perancangan diagram kelas. 4. Sequence Diagram Menurut Rosa dan Shalahuddin (2011:208) mengemukan bahwa Diagram sequence menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek. 5. Component diagram Menurut Rosa dan Shalahuddin (2011:235) mengemukan bahwa Diagram komponen atau component diagram dibuat untuk menunjukan organisasi dan ketergantungan diantara kumpulan komponen dalam sebuah sistem.

12 6. Deployment Diagram Menurut Rosa dan Shalahuddin (2011:236)mengemukan bahwa Diagram deployment atau deployment diagram menunjukan konfigurasi komponen dalam proses eksekusi aplikasi. Diagram deployment dapat digunakan memodelkan sistem tambahan (embedded system) yang menggambarkan rancangan. C. ERD (Entity Relationship Diagram) Menurut Rosa dan Shalahudin (2011:50) menyimpulkan bahwa: Pemodelan awal basis data yang paling banyak digunakan adalah menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD). ERD dikembangkan berdasarkan teori himpuanan dalam bidang matematika dan digunakan untuk pemodelan basis data relasional, sehingga jika penyimpanan basis data menggunakan OODBMS maka perancangan basis data tidak perlu menggunakan ERD. 1. Definisi ERD (Entity Relationship Diagram) Definisi entity relationship diagram (ERD) menurut Ladjamudin(2010:142)dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi dengan, menyebutkan bahwa: ERD (Entity Relationship Diagram) adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak. Jadi, jelaslah bahwa ERD ini berbeda dengan DFD (Data Flow Diagram) yang merupakan suatu model jaringan fungsi yang akan dilaksanakan oleh sistem, sedangkan ERD merupakan model jaringan data yang menekankan pada strukturstruktur dan relationship data. ERD ini digunakan oleh profesional sistem untuk berkomunikasi dengan pemakai eksekutif tingkat tinggi dalam suatu organisasi

13 (seperti wakil presiden direktur dan manajer yang tidak tertarik pada pelaksanaan operasi-operasi sistem sehari-hari). User itu lebih tertarik pada data: a. Data apa saja yang dibutuhkan untuk bisnis mereka? b. Bagaimana data tersebut berelasi dengan data lainnya? c. Siapa saja yang diperkenankan untuk mengakses data tersebut? 2. Elemen-elemen Diagram Hubungan Entitas Elemen-elemen diagram yang memiliki hubungan dengan entitas menurut Fathansyah (2012:74) adalah: a. Entity Menurut Fathansyah (2012:75) mengemukakan bahwa Entity merupakan individu yang mewakili sesuatu yang nyata (eksistensinya) dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain. b. Relationship Menurut Fathansyah (2012:143) mengemukan bahwa Relationship adalah hubungan alamiah yang terjadi antara entitas. Pada umumnya penghubung (Relationship) diberi nama dengan kata keja dasar, sehingga memudahkan untuk melakukan pembacaan relasinya (bisa dengan kalimat aktif atau kalimat pasif). Penggambaran hubungan yang terjadi adalah sebuah bentuk belah ketupat dihubungkan dengan dua bentuk empat persegi panjang. Derajat Relationship yang sering di pakai di dalam ERD adalah : 1. Unary Relationship Menurut Ladjamudin (2010:145) mengemukan bahwa Unary Relationship adalah model Relationship yang terjadi diantara entity yang berasal

14 dari entity set yang sama yang disebut sebagai Recursive Relationship atau Reflective Relationship. Contoh : 1 Karyawan Menikah M Sumber : Ladjamudin (2010:145) Gambar II.2 Diagram Relationship Unary Pada Gambar di atas, relationship Menikah menunjukkan relationship satu-kesatu antara instance-instance dari entitas karyawan. 2. Binary Relationship Menurut Ladjamudin (2010:146) mengemukan bahwa Binary Relationship adalah model relationship antara instance-instance dari suatu tipe entitas (dua entity yang berasal dari entity yang sama). Relationship ini paling umum digunakan dalam pembuatan model data. Gambar di bawah menunjukkan bahwa relationship bekerja untuk merupakan relationship banyak-ke-satu, artinya seorang karyawan hanya dapat bekerja untuk satu departemen dan satu departemen yang memiliki banyak karyawan. Contoh: Karyawan M Bekerja N Departement Sumber : Ladjamudin (2010:146) Gambar II.3 Diagram Relationship Binary

15 3. Ternary Relationship Menurut Ladjamudin (2010:147) mengemukakan bahwa Ternary Relationship merupakan relationship antara instance-instance dari tiga tipe entitas secara sepihak. Pada Gambar di bawah ini, relationship mengirimkan mencatat jumlah suatu alat tertentu yang dikirimkan oleh suatu pabrik menuju ke suatu gudang yang telah ditentukan. Masing-masing entitas mungkin berpartisipasi satu atau banyak dalam suatu relationship ternary. Contoh : Dosen Mahasiswa Ambil Mahasiswa SKS Sumber : Ladjamudin (2010:147) 4. Kardinalitas (Cardinality) Gambar II.4 Diagram Relationship Ternary Menurut Fathansyah (2010:78) mengemukan bahwa Kardinalitas Relasi merujuk kepada hubungan maksimum yang terjadi dari entitas yang satu ke entitas yang lain dan begitu juga sebaliknya. Terdapat 3 macam kardinalitas relasi, diantaranya :

16 a. One to One Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, dan begitu juga sebaliknya setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A maka penggambarannya sebagai berikut. A B Entitas 1 Entitas 2 Entitas 1 Entitas 2 Entitas 3 Entitas 4 Entitas 3 Entitas 4 Sumber : Fathansyah (2010:79) b. One to Many Gambar II.5 Kardinalitas Relasi One to One Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpuan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpuan entitas B berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A, maka penggambarannya sebagai berikut.

17 A B Entitas 1 Entitas 2 Entitas 3 Entitas 1 Entitas 2 Entitas 3 Entitas 4 Entitas 5 Sumber : Fathansyah (2010:80) c. Many to Many Gambar II.6 Kardinalitas Relasi One to Many Yang berarti setiap entitas pada himpuan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B dan demikian juga sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas B dapat berhubugan dengan banyak entitas B dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas A, maka penggambarannya sebagai berikut.

18 A B Entitas 1 Entitas 2 Entitas 3 Entitas 4 Entitas 1 Entitas 2 Entitas 3 Entitas 4 Sumber : Fathansyah (2010:81) 5. Participation Constrain Gambar II.7 Kardinalitas Relasi Many to Many Menurut Indrajani (2011:123) mengemukakan bahwa Participation Cosntrain berfungsi untuk menjelaskan keberadaan suatu entity yang tergantung dengan entitas lainnya. Terdapat dua macam Participation Constraint yaitu a. Total Participation : Keberadaan suatu entity tergantung pada entity lain, yang digambarkan dengan dua garis penghubung antara entity dengan relationshipnya. b. Partial Participation : Dimana keberadaan suatu entity tidak tergantung pada entity lain, digambarkan cukup dengan satu garis penghubung.

19 2.2. PenelitianTerkait Menurut Bambang Kurniawan dkk dalam jurnalnya (2013:79) yaitu : Rekrutmen pegawai yang masih dilakukan secara manual menjadi permasalahan tersendiri bagi sebuah perusahaan besar maupun berkembang. Pasalnya hal tersebut dinilai kurang efektif dan efisien. Hal tersebut juga dialami oleh PT. Diva Marina Indonesia yang sistem perekrutan pegawainya masih menggunakan cara manual. Perkembangan teknologi internet menjadi pemecahan masalah dari PT. Diva Marina Indonesia. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang konsultan dalam pengelolaan Sumber Daya Manusia khususnya dalam bidang ke-tenaga kerjaan memerlukan sebuah aplikasi sistem penerimaan pegawai yang mampu mengintegrasikan penerimaan pegawai Sistem Informasi Rekrutmen Berbasis Web Pada PT. Diva Marina Indonesia bisa menjadi solusi dalam mempercepat sistem perekrutan yang ada. Melalui Sistem informasi aplikasi web yang beroperasi selama 24 jam, selain membuat proses penerimaan pegawai menjadi lebih efektif dan efisien. Aplikasi web tersebut juga bisa menjadi sarana dalam pengenalan perusahaan ke dunia luar. Menurut Farid Hamzah Habibie dkk dalam jurnalnya (2014:77) yaitu : Perkembangan dunia industri saat ini membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. Dan sebagai Pengembangan berbagai teknologi informasi diperlukan mekanisme rekrutmen Kandidat tenaga kerja di lapangan lebih efisien, efektif dan modern sehingga calon pekerja Akan didapat lebih efisien dan efektif. Banyak perusahaan sudah menunjukkan sistem untuk merekrut tenaga kerja, Tapi tidak di sekolah, terutama di SMK. Disini penulis mencoba menunjukkan sistem pendaftaran calon tenaga kerja Informasi online di Sekolah Menengah Kejuruan Ganesha Tama Boyolali yang akan dikelola oleh Sekolah di bidang pelayanan publik, terutama penyediaan pekerjaan atau apa yang disebut "Pekerjaan Khusus Exchange ". Diharapkan dengan adanya website sistem informasi ini memudahkan masyarakat Terutama bagi pencari kerja mendaftarkan dirinya sebagai calon pekerjaan di Bursa Kerja Khusus Sekolah Menengah Kejuruan Ganesha Tama Boyolali.