PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DI KELAS VII.B SMP NEGERI 10 KOTA BENGKULU

Sherli Malinda, Nyoman Rohadi dan Rosane Medriati

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V-B PADA TEMA EKOSISTEM MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING DI SDN 19 KAMPUNG BARU KOTA PARIAMAN

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V-A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 09 KAYU ARO KOTA PADANG

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

Oleh. Ni Wayan Purni Lestari,

Akbar et al., Peningkatan Minat dan Hasil Belajar...

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKN SISWA

Peningkatkan Sikap Ilmiah Siswa Melalui Penerapan Model Discovery Learning

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN

Amelia dan Syahmani. Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Melalui Pendekatan Scientific 32

Dewi Mayangsari dkk, Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Aktivitas...

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V.B PADA TEMA ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN MELALUI METODE DISCOVERY LEARNING

INTEGRASI GALERI BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V.E DENGAN MENGGUNAKAN MODEL WORD SQUARE DI SD KARTIKA I-10 PADANG

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII-C SMP NEGERI 3 LINGSAR PADA MATERI SEGIEMPAT MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN INKUIRI PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS V SDN 07 TUIK BATANG KAPAS

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSESDI KELAS IV SD NEGERI 22 SALIMPATKABUPATEN SOLOK

PENERAPAN TEKNIK PEMODELAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIDATO SISWA

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV A PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL SCRAMBLE DI SDN 03 KOTO PULAI PESISIR SELATAN.

Oleh. I Putu Budhi Sentosa, NIM

PENERAPAN GUIDED INQUIRY

BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS XE SMA NEGERI1 TANJUNGSARI, GUNUNG KIDUL TAHUN AJARAN 2012/2013

THE APPLICATION OF ACTIVE LEARNING STRATEGY INSTANT ASSESSMENT

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENGGUNAAN MEDIA BENDA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN

MIRA BERLIANA NIM E1R

Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi (ISSN ) Volume 1 No 4, Oktober 2015

Jurnal Pena Sains Vol. 3, No. 2, Oktober 2016 p-issn: e-issn:

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA BIOLOGI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MELALUI METODE DEMONSTRASI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN MELALUI PENERAPAN SCIENTIFIC APPROACH PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN PENDEKATAN PETA KONSEP DI SDN 07 GURUN LAWEH NANGGALO PADANG

Murniati 1,sainab 2. Kata Kunci : Hasil Belajar Kognitif, IPA Terpadu, Model Pembelajaran Aktif, dan Quiz Team

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh: RAJU IKHBAISYAH NPM :

E_journal Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Pendidikan Ganesha (Volume 6, No.3, Tahun 2016)

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL TREFFINGER DI KELAS VA SD NEGERI 08 SURAU GADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: REPSA YUNITA NPM

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES SISWA KELAS II B

PENGGUNAAN PENDEKATAN DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN 26 LUBUK ALUNG

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL

Kata Kunci: Aktivitas Belajar, Hasil Belajar, Metode Bermain Peran (Role Playing), Penelitian Tindakan Kelas.

ARTIKEL PENELITIAN. PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PEMBELAJARAN PKn DENGAN STRATEGI INDEX CARD MATCH DI SDN 06 KECAMATAN IV JURAI

Rahmawati et al., Metode Problem Solving...

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

Andrefi Purjiningrum 1, Siti Wahyuningsih 2, Rukayah 2

PENERAPAN MODEL MASTERY LEARNING BERBANTUAN LKPD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK DI KELAS VIII.3 SMP NEGERI 4 KOTA BENGKULU

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS JOYFULL LEARNING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS IIC SDN 91 PEKANBARU

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI REDOKS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL PROJECT BASED LEARNING

ARTIKEL. Oleh AGUSMAWATI NPM

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED TEACHING

LINDA ROSETA RISTIYANI K

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN

Pendahuluan. Yunita et al., Penerapan Metode Resitasi untuk Meningkatkan Aktivitas...

PENINGKATAN AKTIVITAS BERTANYA DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING DI KELAS VA SD PERTIWI 3 PADANG

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh: SASMITASARI E1R

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI STRATEGI PAILKEM METODE GALLERY WALK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA

ARTIKEL SKRIPSI OLEH NAHWAN SHOLIHAN ZIKKRI E1R PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

ARTIKEL IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SERVICE BULUTANGKIS

APLICATION CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TO IMPROVE THE RESULT OF SCIENCE STUDY OF STUDENTS OF SD NEGERI 001 SEIKIJANG BANDAR SEIKIJANG DISTRICT

Keywords: Scientific, Concrete Media, Mathematics

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KEPADATAN POPULASI MANUSIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI SMP ARTIKEL PENELITIAN OLEH

Keywords: cooperative learning, Two Stay Two Stray, learning outcomes.

MODEL KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN

Pendahuluan. Keywords: Mastery Learning, Student Activities, Result Of Learning

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, AND SATISFACTION)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A

PENERAPAN INKUIRI TERBIMBING PADA HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA KELAS VII A SMPN 3 TANJUNG DALAM KONSEP EKOSISTEM

Rosdiani SMA Negeri I Sigli Jl. Banda Aceh-Medan, Tijue Kabupaten Pidie Abstrak

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan ProgramSarjana (S1) Pendidikan Matematika di FKIP Universitas Mataram.

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PESAWAT SEDERHANA DI SMP

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh SRIANANINGSIH NIM.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IVA SDN 4 PEKANBARU

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

UMU SALAMAH NIM. E1R012050

PENERAPAN TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS KELAS IV SDN BLABAK 1 KANDAT KEDIRI

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau ABSTRACT

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sains Pada Siswa Kelas V SDN No. 2 Sikara Kecamatan Sindue Tobata

Penggunaan Modul Pembelajaran

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL WORD SQUARE DI SDN 26 PELANGAI KECIL KABUPATEN PESISIR SELATAN

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

STRATEGI ACTIVE KNOWLEDGE SHARING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh DIAH NURAINI MUNCARNO DARSONO

Widanti et al., Penerapan Teknik Mind Mapping...

Peningkatan Aktifitas Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Jigsaw

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTRUKTIVISME DI KELAS V SDN 07 GURUN LAWEH KECAMATAN NANGGALO KOTA PADANG

Di susun oleh Fitri Anita. Ridwan Melay Marwoto Saiman Pendidikan Sejarah, FKIP Universitas Riau Jl. Bina Widya KM 12,5 Pekanbaru

A R T I K E L PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE EKSPERIMEN DI KELAS IV SDN 09 KEPALA BUKIT KEC. SUNGAI PAGU KAB.

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL INKUIRI DI SDN 04 KAMPUNG OLO PADANG

Transkripsi:

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA Era Siska Amyani 1*, Irwandi Ansori 1, Sri Irawati 1 1 Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bengkulu Email: erasiskaamyani@gmail.com Abstrak Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas model Discovery Learning yang bertujuan untuk mendeskripsikan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VIII 2 SMP Negeri 03 Kota Bengkulu. Penelitian deskriptif ini dilakukan dalam dua siklus dengan setiap siklus terdiri atas empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah guru biologi dan seluruh siswa kelas VIII 2 SMP Negeri 03 Kota Bengkulu tahun ajaran 2016/2017. Hasil belajar yang diamati dari aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Aspek kognitif dianalisis dari lembar tes, sedangkan aspek afektif dan psikomotorik dianalisis menggunakan lembar observasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu rerata dan kategori skor. Hasil penelitian menunjukkan aktivitas guru dan siswa pada siklus I berkategori cukup dengan rerata skor 22. Hasil penelitian ini meningkat di siklus II menjadi kategori baik dengan rerata skor 27. Hasil belajar kognitif siswa pada siklus I dengan persentase ketuntasan klasikal 72,5% meningkat di siklus II dengan persentase ketuntasan klasikal 87,5%. Hasil belajar afektif siswa dengan persentase ketuntasan 57,5% di siklus I menjadi 85% di siklus II. Hasil belajar psikomotor siswa dengan persentase ketuntasan 60% di siklus I meningkat menjadi 100% di siklus II. Berdasarkan hasil tersebut dapa disimpulkan bahwa model pembelajaran Discovery Learning meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa di kelas VIII 2 SMP Negeri 03 Kota Bengkulu. Kata kunci: Discovery Learning, Aktivitas Guru dan Siswa, Hasil Belajar Abstract This study aims to describe the activities and student learning outcomes in class VIII 2 SMP Negeri 03 Kota Bengkulu and describe the learning process of Biology with the model of Discovery Learning on the material of the human excretion system conducted by the teacher. This type of research is a classroom action research (PTK) conducted in two cycles. Each cycle consists of four stages: planning, execution, observation, and reflection. The method in this research is descriptive. The subject of this research is biology teacher and all students of VIII 2 SMP Negeri 03 Kota Bengkulu academic year 2016/2017. This research variable is activity and result of student learning and learning model of Discovery Learning. Instruments used to collect data are observation sheets to observe teacher and student activities, students 'affective and psychomotor learning outcomes and test sheets to measure students' cognitive learning outcomes. Data analysis techniques used were average and score categories. From result of data analysis of activity of teacher and student on cycle I categorized enough with mean score 22 and increase in cycle II become good category with score average 27. The result of cognitive learning of students has not completed criteria with 72.5% classical completeness percentage in cycle I and increased in cycle II with complete criteria with 87.5% classical completion percentage, on student affective learning with 57.5% percentage in cycle I Categorized unfinished and increased in cycle II with complete criteria with percentage of 85%, and on psychomotor learning outcomes of students with 60% percentage in cycle I criteria not completed and increased in cycle II with complete criteria with 100% percentage. It was concluded that the learning model of Discovery Learning can improve the activity and the result of student learning in class VIII 2 SMP Negeri 03 Kota Bengkulu. Keywords: Discovery Learning, Teacher and Student Activities, Learning Outcomes 15

PENDAHULUAN Pendidikan adalah usaha terencana untuk membantu peserta didik secara aktif mengembangkan potensi diri yang diperlukan bagi diri sendiri, masyarakat, bangsa dan negara (Permendikbud, 2016). Memenuhi pengembangan potensi diri yang optimal, pendidikan di Indonesia, terutama di tingkat sekolah menengah, sedang aktif menerapkan kurikulum 2013. Kurikulum 2013 dirancang untuk dapat mempersiapkan manusia Indonesia yang beriman, berilmu pengetahuan, produktif, kreatif, dan inovatif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia (Permendikbud, 2014). Berdasarkan wawancara dengan guru IPA kelas VIII2 SMP Negeri 03 Kota Bengkulu tentang aplikasi kurikulum 2013 diperoleh informasi antara lain: a). Guru sudah menerapkan model pembelajaran, tetapi model yang digunakan belum bervariasi dan kurang optimal. Model yang digunakan tidak optimal karena guru kurang memahami langkah-langkah model pembelajaran yang dilakukan sehingga model tidak diterapkan secara utuh; b Guru sudah menggunakan bahan belajar seperti lembar kegiatan siswa (LKS) sebagai salah satu pedoman bagi siswa selama proses pembelajaran, tetapi LKS hanya diambil langsung darii buku, bukan dikreasi sendiri. Model pembelajaran yang belum diterakan secara utuh berdampak pada aktivitas belajar siswa sebagai berikut: a). Siswa tidak mampu membangun pengetahuan sendiri dan lebih suka mendengar ceramah dari guru; b). Siswa tidak fokus dan tidak tertarik dengan materi pembelajaran; Hasil belajar siswa dalam aspek pengetahuan (kognitif) masih rendah. Hasil ujian semester ganjil 2015/2016 menunjukkan hanya 50% siswa kelas VIII2 yang mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu sebesar > 75. Sehubungan dengan kondisi dan hasil pembelajaran yang belum optimal, perlu dilakukan upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu proses belajar mengajar di kelas. Salah satu upaya tersebut adalah dengan melaksanakan penelitian tindakan kelas (PTK). Melalui PTK kekurangan atau kelemahan yang terjadi dalam proses belajar mengajar dapat teridentifikasi dan terdeteksi, untuk selanjutnya dicari solusi yang tepat (Kunandar, 2013). Salah satu model pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013 berupa penerapan pendekatan saintifik (scientific approach) adalah model pembelajaran Discovery Learning (DL). Discovery learning menurut Bruner (tahun, referensi) adalah metode belajar yang mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan dan menarik kesimpulan dari prinsip-prinsip umum berdasarkan pengalaman. Strategi Discovery Learning adalah memahami konsep, arti dan hubungan melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan (Hosnan, 2014). Berdasarkan hal tersebut di atas, maka peneliti merencanakan perbaikan proses belajar mengajar di kelas VIII2 SMPN 03 Kota Bengkulu melalui penelitian tindakan kelas berjudul Penerapan Model Discovery Learning (DL) Materi Sistem Ekskresi Manusia Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Di Kelas VIII2 SMP Negeri 03 Kota Bengkulu METODE Penelitian ini menggunakan model deskriptif penelitian tindakan kelas (PTK) yang pelaksanaannya terdiri dari dua siklus. Tiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah guru biologi dan seluruh siswa kelas 16

SMP Negeri 03 Kota Bengkulu tahun ajaran 2016/2017 yang berjumlah 40 orang yang terdiri dari terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 24 siswa perempuan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua cara, yaitu dengan observasi dan tes. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi dan lembar tes. Analisis hasil lembar observasi menggunakan skala penilaian dengan tiga kategori yaitu 3 (baik), 2 (cukup), dan 1 (kurang). Lembar tes yang digunakan berupa lembar tes tertulis berisi 10 soal dengan empat pilihan jawaban. Hasil belajar kognitif siswa dianalisis dengan cara mencari rerata (Aqib, 2014: 40-41) sebagai berikut: X = X N Keterangan: X = Nilai rata-rata siswa x = Jumlah semua nilai siswa N = Jumlah siswa Hasil belajar afektif siswa kemudian dikonversikan ke kriteria kualitatif mengikuti Zubaidah dkk (2014) yaitu: Skor akhir = skor yang diperoleh x 4 skor maksimal Konversi ke kriteria kualitatif adalah: Sangat baik (SB) : mempunyai skor 4 (3.20-4,00) Baik (B) : mempunyai skor 3 (2,80-3,19) Cukup (C) : mempunyai skor 2 (2,40-2,79) Kurang (K) : mempunyai skor 1 (< 2,40) Hasil belajar psikomotor siswa dianalsis dengan cara mencari skor akhir menggunkan Perhitungan skor akhir menggunakan rumus sebagai berikut (panduan penilaian untuk SMP tahun 2015). Nilai = jumlah skor yang diperoleh x 100 jumlah skor maksimum HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian model pembelajaran Discovery Learning materi sistem ekskresi di kelas VIII2 SMP Negeri 03 Kota Bengkulu menunjukkan terjadi peningkatan kualitas aktivitas guru dan siswa, dan hasil belajar siswa dapat dilihat pada Tabel 1 dan Tabel 2. Tabel 1. Data bervasi Aktivitas Guru dan Siswa pada Siklus I dan II Siklus Observer Skor Jumlah Rata-rata Kriteria I II I 22 44 22 cukup II 22 I 27 54 27 baik II 27 Tabel 2. Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I dan II Hasil belajar Siklus I Siklus II Persentase Keterangan Persentase Keterangan Pengetahuan 72.5% Belum tuntas 87,5% Tuntas Sikap 57.5% Belum tuntas 85% Tuntas Keterampilan 60% Belum tuntas 100% Tuntas 17

Hasil penelitian model pembelajaran Discovery Learning (DL) pada kelas VIII2 SMP Negeri 03 Kota Bengkulu menunjukkan terjadi peningkatan kualitas proses dan hasil pembelajaran dari siklus I ke siklus II. Hal ini ditunjukkan dari adanya peningkatan rerata skor observasi aktivitas guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa pada siklus II. Peningkatan pembelajaran yang terjadi pada siklus II ini diperoleh karena adanya refleksi perbaikan proses pembelajaran pada siklus I. Hasil refleksi perbaikan ini terlihat dari peningkatan serta perubahan pada pembelajaran dari siklus I ke siklus II, baik itu pada aktivitas guru dan aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa. Berdasarkan peningkatan rerata skor aktivitas guru dan siswa dalam proses Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ada kelebihan maupun kekurangan yang dirasakan peneliti selama menerapkan model pembelajaran Discovery Learning. Kelebihan tersebut adalah: 1). Mampu membuat siswa lebih aktif di adalam proses pembelajaran. Model Discovery Learning menuntut siswa untuk menemukan konsep, sehingga guru hanya berperan sebagai motivator dan fasilitator bukan sebagai sumber informasi; 2). Aktivitas siswa menemukan konsep membuat konsep lebih mudah dipahami dibanding hanya mendapatkan konsep dari buku; dan 3). Peserta didik pembelajaran dengan tahapan model pembelajaran Discovery Learning di atas, maka dapat disimpulkan bahwa aktivitas guru sangat menentukan aktivitas siswa. Jika aktivitas guru dalam melakukan pengajaran dikelas baik, maka aktivitas siswapun akan baik. Sebaliknya, jika aktivitas guru dalam pengajaran kurang baik, maka aktivitas siswa juga akan kurang baik. Hasil ini juga diperkuat oleh Dimyati dan Mujiono (2006: 37-39) yang mangatakan belajar yang dihayati oleh seorang pebelajar (siswa) ada hubungannya dengan usaha pembelajaraan, yang dilakukan oleh pembelajar (guru). Hal ini dikarenakan, guru adalah sebagai subjek pembelajar siswa yang dituntut aktif mengembangkan ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. memiliki keterampilan ilmiah yang bertambah disetiap melakukan kegiatan praktikum. Peningkatan ketiga ranah kompetensi pada penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Discovery Learning pada proses pembelajaran materi sistem ekskresi dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Hal ini didukung oleh penelitian Eka (2016) dan Ena (2015) mengatakan bahwa model Discovery Learning dapat meningkatkan aktivitas guru dan siswa serta hasil belajar siswa 18

PENUTUP Simpulan Simpulan hasil penelitian mengenai penerapan model Discovery Learning pada materi sistem ekskresi manusia di kelas VIII2 SMP Negeri 03 Kota Bengkulu adalah sebagai berikut: 1) Penerapan model Discovery Learning pada materi sistem ekskresi manusia di kelas VIII2 SMP Negeri 03 Kota Bengkulu dapat meningkatkan aktivitas guru dan siswa. 2) Penerapan model Discovery Learning pada materi sistem ekskresi manusia di kelas VIII2 SMP Negeri 03 Kota Bengkulu dapat meningkatkan hasil belajar siswa hingga mencapai kriteria tuntas secara klasikal. Nilai ketuntasan klasikal pada siklus II adalah 87,5% pada aspek kognitif, 85% pada aspek afektif dan 100% pada aspek psikomotorik. Saran Berdasarkan hasil peneltian yang telah dilakukan, beberapa saran yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut: 1) Guru diharapkan dapat menggunakan model Discovery Learning sebagai upaya meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. 2) Penggunaan model Discovery Learning hendaknya memperhatikan kondisi siswa saat belajar agar tetap fokus dan dapat menerapkan konsep yang akan dipelajari. 19

DAFTAR PUSTAKA Aqib. 2014. Model-Model, Media Dan Strategi Pembelajaran Kontekstual (Inovatif). Bandung: Yerama Widia Dimyati & Mudjiono, 2015. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Purwanti, Eka. 2016. Penerapan Model Discovery Learning Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas VII 2 SMPN 1 Kota Bengkulu. Skripsi tidak diterbitkan. Bengkulu: Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bengkulu. Ena. 2015. Penerapan Model Pembelajaran Penemuan (Dicovery Learning) Pada Pembelajaran Biologi Siswa Kelas VIII 6 SMPN 1 Kota Bengkulu Pada Materi Sistem Ekskresi Pada Manusia. Skripsi tidak diterbitkan. Bengkulu: Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bengkulu. Hosnan. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor : Ghalia Indonesia Kunandar. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Rajawali Pers. Kunandar. 2013. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Rajawali Pers. Panduan Penilaian Untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Dan Menengah Tahun 2015 Permendikbud Nomor 58 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah. Jakarta: Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia (Salinan) Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar Dan Menengah. Jakarta: Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia (Salinan) Zubaidah dkk, 2014. Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan 20