What is Next?
Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta (1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pe langgaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp100.000.000 (seratus juta rupiah). (2) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau huruf h untuk Penggunaan Secara Ko mersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah). (3) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf e, dan/atau huruf g untuk Penggunaan Secara Ko mersial dipidana dengan pidana pen jara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu milia r rupiah). (4) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang dilakukan dalam bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda pa ling banyak Rp4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah).
What is next? Ditulis oleh Mukhamad Yusuf 2017 Mukhamad Yusuf Hak Cipta Dilindungi oleh Undang-Undang Diterbitkan Pertama kali oleh: Penerbit PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia Jakarta 2017 Anggota IKAPI, Jakarta 717101058 ISBN : 978-602-04-3146-8 Dilarang mengutip, memperbanyak, dan menerjemahkan sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari Penerbit. Dicetak oleh Percetakan PT Gramedia, Jakarta Isi di luar tanggung jawab Percetakan
Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-nya (wasilah) dan berjihadlah pada jalan-nya supaya kalian mendapat keberuntungan. (QS. Al-Maidah: 35)
Teruntuk Ayahanda dan Ibunda... Sepasang manusia terbaik, di mana bekal Islam yang sempurna kini terselip dalam diri ananda Tak melupakan kakak dan adik-adikku... Kedua kakak, Sitti Khadijah, dan Nur Munjiyah Dan Ketiga adik, Muhammad Muhsyih, Syahrul Ramadan, dan Amirah al-khumaiarah
Puzzel Kesuksesan Islam Prakata Pembuka vii Sepenggal Kesuksesan Maksimal xi Sukses Pertama: Menyapa Dunia 1 Ikrar bersama janji 3 Putih semisal kapas 6 Serupa namun beda 8 ABC 10 Belum saatnya 12 Sukses Kedua: Kompetisi Dunia 15 Seleksi alam 20 Pelaku dan penonton 23 Biasa dan luar biasa 27 Sang pemimpi 32 Kemudian yang tampil 35 Yang terbaik 39
xvi What is Next? Sukses Ketiga: I m Muslim 43 Gue muslim, masbulo? 47 Pemuda abu-abu 50 Virus merah jambu 53 Muslim sejati 56 Perbuatan dan nilainya 62 Ammar bin yasir kekinian 67 Terpercik wewangian 70 Laju cinta para pendakwah 73 Yang dirindukan surga 77 Sukses Keempat: Titik Orientasi 83 Indonesia-Jepang 89 Janji di ujung jalan 90 Kiri dan kanan 93 Dunia sementara 96 Akhirat selamanya 101 Surga dan bidadariku 106 Sukses Kelima: Dunia-Akhirat 113 Yang terlupakan 116 Si kaya dan si miskin 119 Jalan ke surga 122 Setitik nikmat 128 Memetik hasil gempita 132 Pernak-Pernik Isi Buku 137 Profil Penulis 140
Sukses Pertama Menyapa Dunia Dari Abdullah bin Umar ra., ia berkata, Rasulullah saw., memegang kedua bahuku dan bersabda, Jadilah kamu di dunia seolah-olah orang asing atau orang yang lewat. Ibn Umar berkata, Jika engkau ada pada waktu sore maka jangan menunggu pagi hari. Jika engkau ada pada waktu pagi maka jangan menuunggu sore hari. Manfaatkanlah sehatmu sebelum sakitmu dan manfaatkanlah hidupmu untuk bekal matimu. (HR. Al-Bukhari, Ibn Hibban, dan Al-Baihaqi)
2 What is Next? Kehidupan dunia, mungkin tak seelok indah kehidupan akhirat. Tapi pernah tidak Anda berpikir betapa luar biasa dunia ini, tampil di hadapan Anda pertama kali. Menyapa Anda dengan indah sinar sang mentari. Hingga menyisir decap kagum Anda, oleh karena indah hamparan langit tak berpasak. Sebelumnya Allah Azza wa Jalla berfirman, pertanda bagi orang-orang yang berakal. Maka tidakkah mereka memperhatikan, unta bagimana diciptakan? Dan langit bagaimana ditinggikan? Dan gunung-gunung bagaimana ditegakkan? Dan bumi bagaimana dihamparkan? (QS. Al-Gasyiyah: 17 20) Bukankah luar biasa gambaran ini? Peringatan pada orangorang yang berakal. Namun, di sesi awal ini bukan itu yang kita akan bahas. Di sesi ini justru kita akan menjamah lebih banyak tentang satu pertanyaan mendasar. Pertanyaan yang untuk setiap umat muslim kudu bisa menjawabnya. Ini tentang arti kesuksesan mendasar, sebelum Anda dapat bertanya, What is Next? Pertanyaan itu adalah dari mana saya berasal? Apakah ada yang langsung bisa menjawabnya? Kalau ada alhamdulillah, tapi apakah biasa dijamin jawabannya benar atau salah? Dari mana Anda berasal? Kalau Anda telah manjawab dari Allah Azza wa
Sukses Pertama: Menyapa Dunia 3 Jalla, tentu itu adalah satu-satunya jawaban yang tepat. Tak dapat diganggu gugat lagi. Right answer! Pertanyaan dasar ini, tentu hal yang sangat jarang untuk dipertanyakan. Bahkan boleh dikata tidak pernah sama sekali Anda mendapatkan. Iya kan? Pertanyaan ini, hanya Anda dapatkan di buku yang sedang Anda genggam ini. #ItuAja. Hehe jadi kebawa bercanda. Oke. Kita lanjut, What is Next? Bahkan sesaat setelah kita lahir saja, jika kita diberikan kesempatan untuk berbicara atau bahkan berbisik dalam hati. Kita mungkin akan bertanya, setelah ini apalagi? Setelah saya dilahirkan, selanjutnya apa? Inilah fitrahnya kita sebagai manusia, selalu ingin lebih. Karena dasar itulah, fitrahnya kita selalu bertanya, lalu apa lagi? Selanjutnya apa? Atas dasar inilah, cerita pun akhirnya dimulai. Berawal dari secercah harapan hingga munculkan ribuan bahkan jutaan pertanyaan yang sama, What is Next? Namun, level yang berbeda. Berbeda tiap perputaran dan pergantian sang waktu. Selamat menikmati. Ambil saja manfaatnya. Sebab setiap manfaat datangnya dari Allah Azza wa Jalla. Ikrar bersama janji Dalam kehidupan Islam, ada hal yang kebanyakan umat akhir zaman khususnya umat Islam terlupakan. Apa itu? Ialah tugas yang diembannya selagi masih di dunia. Yah, tepat. Beribadah.
4 What is Next? Bagi seorang muslim, ibadah adalah hal yang utama. Setiap kali beraktivitas, poin inilah yang sangat diperhatikan. Sehingga, tidak ada pada diri setiap muslim yang berakhir pada main-main. Selalu pada konsekuensi yang serius. Karena hanya ada dua ganjaran setiap kali individu muslim ini bertingkah. Hanya ada pahala dan dosa yang Allah siapkan. Jadi, tak ada yang main-main dalam setiap aktivitas seorang muslim. Bahkan jauh sebelum kita terlahir, ada amanat yang oleh Allah Azza wa Jalla telah berikan. Apa itu? Ialah Islam. Amanat yang bahkan oleh langit, bumi, dan gunung sekalipun tak dapat menerimanya. Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi, dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh. (QS. Al-Ahzab: 72) Sebelum manusia dilahirkan ke muka bumi ini, Allah Azza wa Jalla, telah berpesan. Menerima ikrar dan janji pada setiap diri manusia, tanpa terkecuali. Perjanjian inilah yang menjadi awal di mana manusia memulai perannya di hadapan Allah Azza wa Jalla. Lalu apa yang menjadi perjanjian manusia dengan Allah saat masih dalam kandungan? Berikut adalah petikannya, tatkala Allah Swt., berfirman,
Sukses Pertama: Menyapa Dunia 5 Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman), Bukankah Aku ini Tuhanmu Mereka menjawab, Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi. (Kami lakukan yang demikian itu) agar pada hari kiamat kamu tidak mengatakan, Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (Keesaan Tuhannya). (QS. Al-A raaf: 172) Sesaat setelah kita telah mengucapkan janji tersebut, tetap di hadapan Allah Swt., maka saat yang bersamaan seperti apa yang Ia telah firmankan dalam Al-Qur an. Kemudian, Dia menyempurnakannya dan meniupkan roh (ciptaan)-nya ke dalam (tubuh)nya dan Dia menjadikan pendengaran, penglihatan, dan hati bagimu, tapi sedikit sekali kamu bersyukur. (QS. As-Sajdah: 9) Rasulullah saw., bersabda, Dari Ubay bin Ka ab, ia mengatakan, Mereka (ruh tersebut) dikumpulkan, lalu dijadikan berpasang-pasangan, baru kemudian mereka dibentuk. Setelah itu mereka pun diajak berbicara, lalu diambil dari mereka janji dan kesaksian,