Implementasi Langkah-Langkah Strategis Pelaksanaan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga Tahun Anggaran 2018

dokumen-dokumen yang mirip
Implementasi Langkah-Langkah Strategis Pelaksanaan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga Tahun Anggaran 2017

LANGKAH LANGKAH STRATEGIS TAHUN ANGGARAN 2018

M O N E. LANGKAH STRATEGI PELAKSANAAN ANGGARAN Jakarta, 2017 DIREKTORAT JENDERAL PENGEMBANGAN DAERAH TERTENTU KPPN JAKARTA VI

Peraturan Menteri Keuangan. Nomor 190/PMK.05/2012 tentang TATA CARA PEMBAYARAN DALAM RANGKA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

KEMENTERIAN KEUANGAN RI DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN. MEKANISME PENYALURAN bantuan PENDIDIKAN DALAM BENTUK BANTUAN sosial DAN BELANJA BARANG

2016, No dari Penerimaan Negara Bukan Pajak di Lingkungan Kementerian Pertahanan dan Tentara Nasional Indonesia; Mengingat : 1. Undang-Undang

KEMENTERIAN KEUANGAN RI PELAKSANAAN ANGGARAN 2012

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIANOMOR 277/PMK.05/2014TENTANG RENCANA PENARIKAN DANA, RENCANA PENERIMAAN DANA, DAN PERENCANAAN KAS

2016, No c. bahwa untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan kas negara terkait dengan cara pelaksanaan pembayaran kegiatan yang

PMK nomor 197/PMK.05/2017 tentang Rencana Penarikan Dana, Rencana Penerimaan Dana, dan Perencanaan Kas

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam

BIRO ADMINISTRASI UMUM & KEUANGAN PROSEDUR TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN BAGIAN ANGGARAN MASYARAKAT LEMBAR PENGESAHAN

DIPA SEBAGAI DOKUMEN PELAKSANAAN APBN DI LINGKUNGAN KEMHAN DAN TNI. Jakarta, 4 Juni 2018

Metode Pembayaran Tagihan Negara

STRATEGI PERCEPATAN PENYERAPAN ANGGARAN SATUAN KERJA PENGEMBANGAN DAERAH TERTENTU DIREKTORAT JENDERAL PENGEMBANGAN DAERAH TERTENTU TAHUN 2017

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BIRO ADMINISTRASI UMUM & KEUANGAN PROSEDUR TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN BAGIAN ANGGARAN MASYARAKAT LEMBAR PENGESAHAN

POIN PENTING SATUAN KERJA DALAM MENGHADAPI AKHIR TAHUN ANGGARAN 2016

PENGELUARAN NEGARA. Batas Waktu Pengajuan Data Kontrak dan Penerbitan NRK

Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI

KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL POLITIK DAN PEMERINTAHAN UMUM BOGOR, 1 FEBRUARI 2016

LANDASAN HUKUM KEUANGAN DANA DEKONSENTRASI

Laporan Kinerja KPPN Bandar Lampung 2015

PENYIAPAN DOKUMEN PENGGANTIAN UANG PERSEDIAAN REVOLVING

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Pengembangan Sumber Daya Air (PUSAIR). Dalam pelaksanaan kerja praktek

2015, No penetapan pejabat perbendaharaan dan mekanisme pengujian keuangan lingkup Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan; d. bahwa berdasa

SALINAN PERATURAN BERSAMA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67/PMK.05/2013 NOMOR 15 TAHUN 2013

MEKANISME PENCAIRAN APBN DAN SYARAT ADMINISTRASI PEMBEBANAN

WALIKOTA BATU KEPUTUSAN WALIKOTA BATU NOMOR: 180/8/KEP/ /2013 TENTANG

PENGELOLAAN UANG PERSEDIAAN SUMBER DANA PINJAMAN LUAR NEGERI

BERITA NEGARA. No.444, 2013 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. Kuangan Negara. Ketenagakerjaan. Ketransmigrasian. Pengelolaan. Pedoman.

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Peraturan Menteri Keuangan Nomor 254/PMK.05/2015 tentang Belanja Bantuan Sosial Pada Kementerian Negara/Lembaga; Mengingat : 1. Undan

PANDUAN ADMINISTRASI KEUANGAN APBN SATKER DINAS KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH TA

PELAKSANAAN ANGGARAN BANTUAN PEMERINTAH PADA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA (Sesuai Peraturan Menkeu Nomor-168/PMK.05/2015)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA,

SISTEM PENGELUARAN NEGARA

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN DIREKTORAT PENGELOLAAN KAS NEGARA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 162/PMK.05/2013 TENTANG

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 163/PMK.05/2013 TENTANG

Written by JiNN Tuesday, 17 September :13 - Last Updated Wednesday, 18 September :21

KEMENTERIAN KEUANGAN RI DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN RENCANA PENARIKAN DANA BULANAN DAN RENCANA PENERIMAAN DANA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengawasan anggaran dan pertanggungjawaban penyerapan anggaran.

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Kantor Dinas Permukiman Dan Perumahan Provinsi Jawa Barat. Di

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Anggaran. Rehabilitasi. Rekonstruksi. Nanggroe Aceh Darussalam. Pedoman.

KEMENAG. Perbendaharaan Negara. Pejabat. Pencabutan.

Arsip Nasional Republik Indonesia

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 165/PMK.02/2014 TENTANG

GAMBARAN UMUM PEMBUKUAN

MAHKAMAH AGUNG MAHKAMAH REPUBLIK INDONESIA AGUNG REPUBLIK INDONESIA

Langkah-Langkah Dalam Menghadapi Akhir Tahun Anggaran

2017, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuang

- 2 - Penyelenggara Pemilu Ad Hoc di Lingkungan Komisi Pemilihan Umum;

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012 tentang TATA CARA PEMBAYARAN DALAM RANGKA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

III. STANDARD OPERATING PROCEDURES ( SOP ) SUB BAGIAN KEUANGAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BIRO KEUANGAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER MEKANISME PENCAIRAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA APBN-P TAHUN ANGGARAN 2012

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR TANGGAL

2012, No

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENGELOLAAN UANG PERSEDIAAN SUMBER DANA PNBP

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PEMBAYARAN LS PIHAK KETIGA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN RISET-DIKTI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI JANUARI

BERITA NEGARA. No.1481, 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Keuangan. Pejabat Perbendaharaan. Pencabutan.

PENCAIRAN DANA. B. Standar Kompetensi Memahami tata cara pelaksanaan pencairan dana melalaui KPPN.

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 145/PMK.05/2011 TENTANG MEKANISME PENGELOLAAN DANA OPERASIONAL KHUSUS PENGAMANAN PENERIMAAN NEGARA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

Pertanggungjawaban Anggaran Untuk SBK sub output Penelitian

2015, No Pembayaran Tunjangan Kinerja Bagi Pegawai di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaim

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

- 1 - REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

PELAKSANAAN PENGELOLAAN UANG PERSEDIAAN SUMBER DANA PNBP

SOP BAGIAN KEUANGAN ADMINISTRASI KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BAB VI PENUTUP. 6.1 Kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan faktor, keterlambatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Struktur Kepegawaian Kementerian Pemuda dan Olahraga

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81/PMK.07/2013 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN DANA DARURAT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

II. PROSEDUR PENYUSUNAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN ( DIPA )

PENGADILAN AGAMA YOGYAKARTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

Melaksanakan urusan keuangan di lingkungan Direktorat Jenderal.

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 126 /PMK.07/2010 TENTANG PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH

Transkripsi:

RI KPPN SANGGAU Implementasi Langkah-Langkah Strategis Pelaksanaan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga Tahun Anggaran 2018 Sanggau, 28 Maret 2018

Langkah-Langkah Strategis Pelaksanaan Anggaran 2018 Petunjuk Langkah-langkah Strategis Pelaksanaan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga Tahun Anggaran 2018 (Surat nomor S-1717/PB/2018 tanggal 15 Februari 2018) Memastikan K/L melaksanakan Belanja dengan efektif, efisien dan optimal serta taat azas, untuk menjamin tercapainya program strategis nasional dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Menjaga kredibilitas pelaksanaan APBN, dengan menjamin ketepatan waktu belanja negara selaras dengan kecukupan penerimaan dan ketersediaan kas Pemerintah 2

Langkah langkah Strategis Pelaksanaan Anggaran K/L TA 2018 (Surat nomor S-1717/PB/2018 tanggal 15 Februari 2018) A Melakukan reviu atas perencanaan kegiatan, penyerapan, dan capaian kinerja : 1.Mereviu atas DIPA 2018 a) Kesesuaian penggunaan kodefikasi pada DIPA yang dapat mempengaruhi proses pencairan anggaran, misal kode kantor bayar, kode lokasi, dan/atau sumber dana: b) Catatan pada Halaman IV DIPA, misal tanda blokir. 2.Melaksanakan reviu atas rencana kegiatan a) Menetapkan petunjuk teknis/operasional pelaksanaan kegiatan yang mudah dipahami, dilaksanakan, dan akuntabel serta memuat penanggungjawab kegiatan, jadwal kegiatan, dan kebutuhan dana b) Menetapkan target capaian output selama 1 tahun anggaran c) Menyesuaikan rencana kegiatan dengan ketersediaan dana d) Mereviu DIPA sejalan dengan perubahan kebijakan program/kegiatan pada KL. 3

Langkah langkah Strategis Pelaksanaan Anggaran K/L TA 2018 (Surat nomor S-1717/PB/2018 tanggal 15 Februari 2018) B Peningkatan penertiban penyampaian data suplier dan data kontrak: 1. Satker memastikan kebenaran dan kesesuaian data suplier pada SPM dengan data supplier pada SPAN, berupa: a) Informasi pokok supplier, diantaranya Nama Supplier, NPWP Supplier, Nomor Supplier, dan Kode Satker mitra kerja Supplier b) Informasi lokasi Supplier diantaranya Alamat Supplier, Kode Pos, Kode KPPN, dan Tipe Supplier c) Informasi Rekening Supplier, diantaranya Nama Pemilik Rekening Supplier, Nomor Rekening Supplier, serta Kode Bank dan Nama Bank tempat rekening Supplier berada 2. Satker segera menandatangani kontrak pengadaan apabila telah ditetapkan pemenang lelang dan menghindari penandatanganan kontrak menjelang akhir tahun anggaran 3. Menyampaikan data kontrak termasuk addendum paling lambat 5 hari kerja setelah kontrak ditandatangani melalui sarana tercepat pada Jam Kerja 4

Langkah langkah Strategis Pelaksanaan Anggaran K/L TA 2018 (Surat nomor S-1717/PB/2018 tanggal 15 Februari 2018) C Terhadap kontrak yang terlambat didaftarkan satker diatur sebagai berikut : a. Apabila waktu pendaftaran data kontrak/addendum kontrak tidak bersamaan dengan waktu pengajuan SPM, maka data kontrak dapat didaftarkan kembali ke KPPN setelah terlebih dahulu mendapat Dispensasi Pendaftaran Data Kontrak/Addendum dari Kepala KPPN. b. Apabila waktu pendaftaran data kontrak/addendum kontrak bersamaan dengan waktu pengajuan SPM, maka data kontrak/addendum kontrak dapat didaftarkan kembali ke KPPN setelah terlebih dahulu mendapat Dispensasi Pendaftaran Data Kontrak/Addendum Kontrak dari Kepala KPPN, dan SPM baru dapat diajukan ke KPPN 5 HK setelah terdaftar. Ketepatan waktu penyelesaian tagihan Satker untuk segera menyelesaikan pembayaran dan tidak menunda proses penyelesaian tagihan terhadap pekerjaan yang telah selesai terminnya atau kegiatan yang telah selesai pelaksanaannya 5

FORMAT SURAT DISPENSASI PENDAFTARAN DATA KONTRAK 6

SURAT PERNYATAAN KUASA PENGGUNA ANGGARAN 7

Proses Penyelesaian Tagihan BAST 5 HK SPP 5 HK KPPN INVOICE/PPK 5 HK SPM 2 HK SP2D 17 Hari Kerja 8

Monitoring Penyelesaian Tagihan menyampaikan kepada Satker bahwa dalam uraian SPM yang diajukan agar dilengkapi dengan catatan sebagai berikut: 1 2 3 Untuk SPM-UP/GUP/ TUP/PTUP, paling kurang memuat: Nomor dan tanggal SPP Untuk SPM-LS yang ditujukan kepada penyedia barang/jasa, paling kurang memuat: a. Nomor dan tanggal SPP; b. Nomor dan tanggal Perjanjian/Kontrak; dan c. Nomor dan tanggal Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan (BAPP) atau Berita Acara Serah Terima BAST); Untuk SPM-LS yang ditujukan kepada Bendahara Pengeluaran/pihak lainnya untuk keperluan belanja pegawai non gaji induk, pembayaran honorarium, dan perjalanan dinas, paling kurang memuat: a. Nomor dan tanggal SPP; b. Nomor dan tanggal Surat Keputusan/Surat Tugas 9

Monitoring Penyelesaian Tagihan 1 Memproses SPM yang diajukan Satker sesuai ketentuan yang berlaku, apabila norma penyelesaian tagihan masih dalam batas jangka waktu 17 hari kerja 2 3 Dalam hal jangka waktu penyelesaian tagihan melebihi 17 hari kerja, KPPN meminta Satker untuk melampirkan Surat Pernyataan SPM melebihi batas waktu, pada saat pengajuan SPM Melaporkan jumlah surat pernyataan pengajuan SPM Satker yang mengalami keterlambatan penyelesaian tagihan, kepada Kanwil Ditjen Perbendaharaan setiap triwulan 4 Dalam rangka monitoring dan evaluasi penyelesaian tagihan, KPPN dapat melakukan koordinasi dengan Satker terkait permasalahan dalam penyelesaian tagihan 10

SURAT PERNYATAAN PENYELESAIAN TAGIHAN LEBIH DARI 17 (TUJUH BELAS) HARI KERJA 11

Langkah langkah Strategis Pelaksanaan Anggaran K/L TA 2018 (Surat nomor S-1717/PB/2018 tanggal 15 Februari 2018) D Peningkatan akurasi rencana penarikan dana dengan realisasi pembayaran.tagihan 1. KPPN memastikan pengajuan SPM yang nilainya masuk dalam klasifikasi transaksi besar sesuai dengan rencana penarikan dana (RPD) Harian yang telah disampaikan. 2. Satker melakukan pemutakhiran data rencana penarikan dana apabila terdapat perubahan rencana penarikan dana di atas Rp500 Miliar. 3. Melakukan Review terhadap akurasi DIPA Halaman III dengan realisasi pembayaran. Jika terdapat ketidaksesuaian, maka harus dilakukan Revisi Halaman III DIPA 12

Langkah langkah Strategis Pelaksanaan Anggaran K/L TA 2018 (Surat nomor S-1717/PB/2018 tanggal 15 Februari 2018) E Pengendalian Uang Persediaan (UP)/ Tambahan Uang Persediaan (TUP). UP - UP dipertimbangkan dengan kebutuhan Satker selama 1 bulan - Melakukan Revolving jika penggunaan sudah 50% - Jika Membutuhkan dana lebih besar dapat mempercepat frekuensi GUP ataupun meminta TUP - Apabila dalam 2 bulan sejak tanggal SP2D GUP terakhir satker belum melakukan revolving, KPPN akan menyampaikan surat teguran kepada satker - Berdasarkan surat pemberitahuan tersebut, KPA menyampaikan surat penjelasan keterlambatan revolving UP kepada Kepala KPPN 13

Surat Penjelasan Keterlambatan Revolving UP 14

Langkah langkah Strategis Pelaksanaan Anggaran K/L TA 2018 (Surat nomor S-1717/PB/2018 tanggal 15 Februari 2018) E Pengendalian Uang Persediaan (UP)/ Tambahan Uang Persediaan (TUP). Pengajuan TUP disertai dengan rincian penggunaan TUP TUP TUP habis digunakan dalam waktu 1 (satu) bulan TUP digunakan untuk keperluan mendesak dan tidak bersifat LS 15

Pengendalian Pengelolaan Tambahan Uang Persediaan (TUP) Pengajuan TUP KPPN melakukan scan terhadap rincian rencana penggunaan TUP sebagai arsip untuk dijadikan bahan pengujian SPM-PTUP pada front office KPPN Pertanggungjawaban TUP KPPN meneliti kesesuaian antara penggunaan TUP dengan rencana penggunaan TUP, dengan ketentuan sebagai berikut: pada saat Satker mengajukan SPM-PTUP, petugas front office KPPN mencocokkan kesesuaian realisasi penggunaan TUP dengan rincian rencana penggunaan TUP. pencocokan tersebut dilakukan dengan membandingkan antara ADK SPM- PTUP dan lampiran SPP dengan arsip rincian rencana penggunaan TUP. dalam hal terdapat ketidaksesuaian dengan rencana penggunaan dana TUP dan tidak disertai dengan surat penjelasan mengenai ketidaksesuaian penggunaan pada TUP oleh KPA, KPPN meminta kepada KPA untuk melengkapi SPM-PTUP dengan surat penjelasan 16

Surat Penjelasan Ketidaksesuaian Penggunaan Dana TUP 17

Pengendalian Pengelolaan Uang Persediaan (UP) / Tambahan Uang Persediaan (TUP) Tindak Lanjut Hasil Reviu Atas hasil reviu pengelolaan UP/TUP dan rekapitulasi terhadap SPM-PTUP yang tidak sesuai dengan rencana penggunaan TUP, KPPN membuat catatan dalam daftar Berdasarkan hasil reviu pengelolaan UP/TUP, KPPN melakukan: a. Menyampaikan surat teguran kepada satker yang terlambat mengajukan pertanggungjawaban UP/TUP dengan tembusan kepada Kanwil Ditjen Perbendaharaan b. Tidak memberikan TUP lagi kepada Satker yang sudah melakukan perpanjangan pertanggungjawaban TUP lebih dari 2 kali 18

Langkah langkah Strategis Pelaksanaan Anggaran K/L TA 2018 (Surat nomor S-1717/PB/2018 tanggal 15 Februari 2018) F Antisipasi dan penyelesaian pagu minus 1. Dalam rangka mengantisipasi dan menyelesaikan pagu minus, KPPN meminta Satker untuk : a. Melakukan pemutakhiran data RKAKL/DIPA, apabila terdapat revisi POK; b. Tidak melakukan revisi yang berakibat pada pengurangan alokasi terhadap pagu yang sudah dikontrakkan; c. Meneliti ketersediaan dana sampai dengan level akun sebelum mengajukan SPM; d. Segera melakukan revisi anggaran apabila terdapat potensi terjadinya pagu minus sebelum dilakukan pembayaran. 2. Dalam hal terdapat pagu minus ( pembayaran gaji dan/atau tunjangan yang melekat pada gaji dan terkait non belanja pegawai), harus diselesaikan melalui mekanisme revisi DIPA. 19

Langkah langkah Strategis Pelaksanaan Anggaran K/L TA 2018 (Surat nomor S-1717/PB/2018 tanggal 15 Februari 2018) G Akurasi penyaluran dana bantuan sosial dan bantuan pemerintah secara tepat waktu dan tepat sasaran. 1. Satker agar berkoordinasi dengan eselon I K/L Induk terkait penetapan pedoman umum/petunjuk teknis/operasional pelaksanaan pembayaran Bansos dan Banper sehingga Bansos dan Banper dapat segera disalurkan kepada penerima sesuai dengan jadual yang telah ditentukan. 2. Penyaluran bansos dilakukan melalui bank penyalur, untuk meningkatkan ketertiban pelaksanaan Bansos tersebut dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Memastikan validitas data penerima Bansos; b. Dalam hal terdapat perbedaan data penerima Bansos antara bank penyalur dengan satker agar dilakukan verifikasi, validasi, dan rekonsiliasi; c. Segera melakukan perbaikan atau penggantian data penerima Bansos apabila tidak ditemukan ketidaksesuaian hasil verifikasi, validasi, dan rekonsiliasi, misalnya dalam hal penerima meninggal atau pindah alamat; d. Memastikan bahwa dana bansos yang disalurkan melalui bank penyalur diterima oleh penerima bansos paling lama 30 hari kalender sejak dana bansos ditransfer dari Rekening Kas Negara ke rekening bank penyalur; dan e. Menginstruksikan Bank Penyalur agar segera menyetorkan sisa dana Bansos yang tidak tersalurkan ke rekening kas negara. 3. Dalam hal penyaluran bansos langsung kepada penerima bantuan, maka KPPN meminta satker untuk memastikan data supplier penerima bantuan (nama dan nomor rekening) telah benar dan masih aktif pada saat mengajukan SPM ke KPPN. 20

Intergritas Profesionalisme Sinergi Pelayanan Kesempurnaan 21