UJIAN FINAL PROGRAM S1 FAKULTAS EKONOMIKA DAN BUSINES UNIVERSITAS GADJAH MADA MATA KULIAH: AKUNTANSI PENGANTAR I DOSEN: SUWARDJONO

dokumen-dokumen yang mirip
Siklus Akuntansi Perusahaan Pemanufakturan

PENGANTAR AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (DENGAN METODE HARGA POKOK PESANAN)

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan manufaktur dalam melakukan produksi memerlukan pengorbanan

METODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING

Bab 12. Sistem Kos Proses. Transi 1

UJIAN TENGAH SEMESTER

Sistem Kos Pekerjaan-Order

COST ACCOUNTING MATERI-12 SISTEM BIAYA TAKSIRAN

BAB 4 PENILAIAN PERSEDIAAN DAN PERHITUNGAN HARGA POKOK PENJUALAN

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya. 1. Pengertian Akuntansi Biaya

UJIAN SISIPAN PROGRAM S1 FAKULTAS EKONOMIKA UNIVERSITAS GADJAH MADA

HARGA POKOK PROSES. Kasus:

METODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING. AKUNTANSI BIAYA EKA DEWI NURJAYANTI, S.P., M.Si

SISTEM PERHITUNGAN BIAYA DAN AKUMULASI BIAYA AKUNTANSI BIAYA

BAB I HARGA POKOK PRODUKSI

Selamat belajar dan sukses selalu!

Modul ke: AKUNTANSI BIAYA SISTEM BIAYA DAN AKUMULASI BIAYA. Fakultas EKONOMI VENY, SE.MM. Program Studi AKUNTANSI.

Akuntansi Perusahaan Perdagangan

TIN 4112 AKUNTANSI BIAYA

Materi: AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR

VARIABLE COSTING. Penentuan Harga Pokok Variabel

CONTOH SOAL ASET TETAP BERWUJUD LANJUTAN (TANGIBLE ASSETS)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. UMKM memiliki peran yang cukup penting dalam hal penyedia lapangan. mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. berlokasi di Jalan Ki Hajar Dewantoro KM 1.5 Tropodo, Krian. Perusahaan tersebut

Akuntansi Biaya. Sistem Biaya & Akumulasi Biaya (Cost System & Cost Accumulation) Rista Bintara, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Siklus Akuntansi Perusahaan Perdagangan

BAB II LANDASAN TEORI. dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik

Istilah lain BOP : 1. Beban pabrik 2. Overhead produksi 3. Biaya produksi tidak langsung 4. Beban produksi 5. Biaya manufaktur tidak langsung

BAB 24 AKUNTANSI DI PERUSAHAAN DAGANG

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II HARGA POKOK PRODUKSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

27/11/2014. Disajikan oleh: Nur Hasanah, SE, MSc POSISI DI DALAM TRANSAKSI PERUSAHAAN DAGANG PRODUSEN KONSUMEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Menurut pasal 1 ayat (1) UU No. 20 Tahun 2008 Tentang Usaha. Mikro, Kecil dan Menengah bahwa usaha mikro adalah usaha

METODE HARGA POKOK PESANAN (FULL COSTING) A K U N T A N S I B I A Y A T I P F T P UB

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

= $ = $9 = $4 = 50% = $3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HARGA POKOK TAKSIRAN

BAB II LANDASAN TEORI

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI SOAL KASUS METODE HARGA POKOK PESANAN PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

Akuntansi Biaya. Analisis Perilaku Biaya (Cost Behaviour Analysis) Rista Bintara, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

AKUNTANSI KEUANGAN MAGISTER PENDIDIKAN FKIP UNS. bandi.staff.fe.uns.ac.id 1

AKUNTANSI BIAYA KA2083. Modul Praktek. Hanya dipergunakan di lingkungan Fakultas Ilmu Terapan

JOB-ORDER COSTING (BIAYA BERDASARKAN PESANAN)

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah Maksud dan Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia saat ini, kehidupan manusia di

PERHITUNGAN HARGA POKOK PESANAN UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK PADA PD ABADI KITCHEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3 BEBAN POKOK PRODUKSI PROSES (PROCESS COSTING)

Perbedaan Metode Harga Pokok Pesanan dengan Harga Pokok Proses. Keterangan Harga Pokok Pesanan Harga Pokok Proses Pengumpulan Biaya Produksi

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak yang sangat kuat dalam dunia usaha, hal tersebut. menyebabkan persaingan antar perusahaan semakin meningkat.

AKUNTANSI BIAYA. Lukita Tri Permata, SE., M.SI, Ak, CA

BAB II PENENTUAN TARIF BERDASARKAN METODE WAKTU DAN BAHAN

MODUL I AKUNTANSI BIAYA BAHAN BAKU

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Mulyadi ada empat unsur pokok dalam definisi biaya tersebut yaitu :

BAB 8 NERACA LAJUR. A. Pengertian dan Kegunaan Neraca Lajur

AKUNTANSI BIAYA PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN PESANAN JOB ORDER COSTING (BAB 5) VENY, SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi AKUNTANSI

METODE HARGA POKOK PESANAN (JOB ORDER COST METHOD) FULL COSTING - Oleh : Ani Hidayati

JURNAL PENYESUAIAN. Armini Ningsih Politeknik Negeri Samarinda

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertiandan Klasifikasi Biaya Produksi

VARIABEL COSTING SBG ALAT BANTU MANAJEMEN

MODUL 5 JURNAL PENYESUAIAN PENCATATAN TRANSAKSI - PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN. Jurnal Buku Besar Neraca Laporan Saldo Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM AKUNTANSI BIAYA. Endang Sri Utami, S.E., M.Si., Ak., CA

Soal Pilihan Ganda (bobot 30)

BAB I PENDAHULUAN. membantu perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Biaya Produksi : Semua biaya yang timbul dalam hubungannya dengan kegiatan untuk mengolah barang dan jasa menjadi produk selesai.

12/11/2014. Disajikan oleh: Nur Hasanah, SE, MSc

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN. 2.1 Akuntansi Biaya

Akuntansi Biaya. Cost System and Cost Accumulation. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis

MODUL 5 JURNAL PENYESUAIAN PENCATATAN TRANSAKSI - PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN. JURNAL BUKU BESAR NERACA LAPORAN SALDO KEUANGAN

Perhitungan Harga Pokok Produksi þÿ P a d a P a b r i k T a h u B u G i t o D e n Metode Process Costing

Akuntansi Keuangan. PERTEMUAN KE-4 (Disarikan dari berbagai sumber)

Week 10 Akuntansi Untuk Perusahaan Dagang

Akuntansi Biaya. Perhitungan Biaya untuk Produk Sampingan dan Produk Gabungan (Costing By-Products and Joint Products) Rista Bintara, SE., M.

Akuntansi Biaya. Review : Joint Product, Material, Labor, Factory Overhead, Activity-Based Costing. Rista Bintara, SE., M.Ak.

BAB 7 PENYESUAIAN DAN KOREKSI AKUN

Akuntansi Persediaan (INVENTORY)

KARAKTERISTIK BIAYA, PENGERTIAN BIAYA, PENGGOLONGAN BIAYA, DAN ALIRAN BIAYA DALAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR

Sistem Akuntansi Biaya

PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PRODUK RUSAK PADA PT. MATRIX INDO GLOBAL

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE HARGA POKOK PROSES PADA PERUSAHAAN SOUN CAP KETELA MAS TAMBAK. Dwi Suprajitno.

TERMINOLOGI, KONSEP & KLASIFIKASI BIAYA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Anggaran Neraca

BAB 5 POSTING DAN BUKU BESAR

langsung Biaya Tenaga kerja

Laporan Keuangan Neraca, Rugi Laba dan Perubahan Modal Perusahaan Dagang

BAB II KERANGKA TEORI

HARGA POKOK PESANAN. Kasus:

Transkripsi:

Menggunakan HP/PDA/iPod/iPad selama ujian merupakan kecurangan! PROGRAM S1 FAKULTAS EKONOMIKA DAN BUSINES UNIVERSITAS GADJAH MADA UJIAN FINAL MATA KULIAH: AKUNTANSI PENGANTAR I DOSEN: SUWARDJONO Sebagian soal pernah diujikan. Jangan menghafal jawaban. Hitung kembali jumlah rupiah untuk jawaban anda. TANGGAL: 12 JANUARI 2012 WAKTU: 120 MENIT (WAKTU MUNGKIN TIDAK CUKUP. KERJAKAN YANG ANDA BISA!) Jawablah pertanyaan dengan cara memblok kotak pada lembar jawaban yang disediakan sesuai dengan nomor pertanyaan dan koda huruf jawaban. Hanya ada satu jawaban yang benar. Jawaban rangkap dianggap salah untuk nomor bersangkutan. Jawaban yang salah memperoleh skor negatif 25% skor jawaban benar. Soal I PT ANDIKA adalah perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan. Di bawah ini adalah daftar semua akun nominal setelah penyesuaian dan beberapa akun neraca untuk operasi yang berakhir 31 Desember 2011. Pos-pos biaya pemasaran telah ditotal menjadi Biaya Pemasaran demikian juga pos-pos administratif dan umum ditotal menjadi Biaya Administratif dan Umum. Daftar diurutkan atas dasar jumlah rupiah. Penjualan... 82.460.000 K a s... 12.415.000 Biaya Pemasaran... 11.624.500 Sediaan Barang Dagangan, 1 Januari 2011 6.498.000 Biaya Administratif dan Umum... 4.216.000 Biaya Bunga... 2.051.000 Kos Pengangkutan Pembelian... 2.115.000 Potongan Penjualan... 1.940.000 Pendapatan Diterima di Muka... 1.100.000 Potongan Pembelian... 987.500 Sewa Dibayar di Muka... 750.000 Return dan Keringanan Penjualan... 520.000 Bila diketahui bahwa sediaan barang akhir adalah Rp7.600.000 dan laba kotor penjualan adalah 35% dari penjualan bersih, jawablah beberapa pertanyaan berikut: (1) Berapakah laba kotor penjualan tahun 2011? A. Rp28.679.000 B. Rp28.861.000 C. Rp28.000.000 D. Rp28.182.000 (2) Berapakah kos barang terjual tahun 2011? A. Rp52.000.000 B. Rp52.338.000 C. Rp53.599.000 D. Rp53.261.000 (3) Berapakah pembelian barang selama tahun 2011? A. Rp54.089.500 B. Rp53.102.000 C. Rp50.987.000 D. Rp51.974.500 (4) Berapakah laba operasi tahun 2011? A. Rp11.409.500 B. Rp13.259.500 C. Rp12.159.500 D. Rp12.509.500 (5) Berapakah laba bersih tahun 2011? A. Rp 9.409.500 B. Rp10.108.500 C. Rp12.159.500 D. Rp13.159.500 (6) Bila perusahaan menggunakan metoda fisis untuk sediaannya dan pendekatan penyesuaian untuk menyesuaikan pos-pos sediaan, jurnal penyesuaian manakah yang telah dibuat perusahaan pada 31 Desember 2011? A. Sediaan Barang Dagangan... 7.600.000 Kos Barang Terjual... 7.600.000 B. K a s... 6.498.000 Sediaan Barang Dagangan... 6.498.000 C. Potongan Pembelian... 987.500 Pembelian... 987.500 D. Potongan Penjualan... 1.940.000 Kos Barang Terjual... 1.940.000 (7) Bila perusahaan menggunakan metoda fisis untuk sediaannya dan pendekatan penutupan untuk menyesuaikan pos-pos sediaan, jurnal penutupan manakah yang telah dibuat perusahaan pada 31 Desember 2011? A. Sediaan Barang Dagangan... 6.498.000 Kos Barang Terjual... 6.498.000 B. Sediaan Barang Dagangan... 7.600.000 Laba-Rugi... 7.600.000 C. Kos Barang Terjual... 53.599.000 Pembelian... 53.599.000 D. Laba-Rugi... 1.940.000 Potongan Pembelian... 1.940.000 Soal II (Ini soal persis Pekerjaan Rumah) Berikut ini disajikan data transaksi pembelian dan penjualan PT Kerinci selama bulan Agustus 2003. Suwardjono 2011 D:\Pengantar\FEB_Mid21 Halaman 1

Sediaan dan pembelian: Augustus 1 Sediaan 250 unit @ Rp5.000 3 Pembelian kredit 1000 unit @ Rp4.000 10 Pembelian kredit 1500 unit @ Rp4.500 13 Pembelian kredit 750 unit @ Rp4.000 18 Pembelian kredit 250 unit @ Rp4.800 Penjualan: Agustus 2 Penjualan tunai 50 unit @ Rp9.500 7 Penjualan tunai 800 unit @ Rp9.000 12 Penjualan kredit 600 unit @ Rp9.750 17 Penjualan kredit 400 unit @ Rp9.800 29 Penjualan tunai 500 unit @ Rp9.400 Bila perusahaan menggunakan sistem sediaan fisik dan tidak ada unit barang yang hilang atau rusak, jawablah pertanyaan berikut ini. (8) Berapa unitkah barang yang masih tersisa di gudang pada tanggal 31 Agustus 2003? A. 1.300 unit B. 1.400 unit C. 1.650 unit D. 1.150 unit (9) Berapakah kos sediaan barang dagangan pada 31 masuk pertama keluar pertama (MPKP)? A. Rp6.720.000 B. Rp6.000.000 C. Rp5.925.000 D. Rp7.000.000 (10) Berapakah kos sediaan barang dagangan pada 31 masuk terakhir keluar pertama (MTKP)? A. Rp5.925.000 B. Rp6.000.000 C. Rp6.925.000 D. Rp7.000.000 (11) Berapakah kos sediaan barang dagangan pada 31 rata-rata berbobot? A. Rp6.244.000 B. Rp6.425.000 C. Rp6.550.000 D. Rp6.048.000 (12) Berapakah besarnya laba kotor penjualan bulan Agustus 2003 dengan metoda MPKP? A. Rp11.495.000 B. Rp10.945.000 C. Rp12.945.000 D. Rp11.870.000 Bila perusahaan menggunakan sistem sediaan perpetual dan menerapkan metoda MPKP, jawablah pertanyaan berikut ini. (13) Pada penjualan 7 Agustus 2003, sebagian ayat jurnal yang dibuat perusahaan adalah: A. Penjualan... 7.200.000 Piutang Usaha... 7.200.000 B. Piutang Usaha... 7.200.000 Penjualan... 7.200.000 C. Kos Barang Terjual... 4.000.000 Sediaan Barang Dagangan... 4.000.000 D. Kos Barang Terjual... 3.400.000 Sediaan Barang Dagangan... 3.400.000 (14) Sediaan barang pada 9 Agustus 2003 adalah: A. Rp2.000.000 B. Rp1.800.000 C. Rp1.600.000 D. Rp2.200.000 Soal III (sama dengan tahun sebelumnya dengan beberapa perubahan jumlah rupiah) PT Keramik Roman adalah sebuah perusahaan pemanufakturan yang memproduksi tegel dengan bahan baku semen dan pasir. Seluruh pos-pos produksi dan operasi perusahaan pada 31 Desember 2011 yang diambil dari daftar saldo setelah penyesuaian menunjukkan data sebagai berikut: Pembelian semen dan pasir... Rp265.000 Potongan pembelian semen dan pasir... 30.000 Kos pengangkutan semen dan pasir... 25.000 Biaya penjualan... 75.000 Biaya administratif dan umum... 20.000 Tenaga kerja langsung... 65.000 Gaji pengawas pabrik... 30.000 Depresiasi bangunan pabrik... 90.000 Depresiasi mesin... 110.000 Biaya listrik, air, dan gas pabrik... 22.000 Biaya pabrik masam-macam... 88.000 Data sediaan menunjukkan informasi berikut: Awal Akhir Barang dalam proses... Rp58.000 Rp43.000 Semen dan pasir... 70.000 60.000 Tegel jadi... 55.000 70.000 Pertanyaan: (15) Berapakah kos bahan baku (semen dan pasir) masuk proses? A. Rp270.000 B. Rp250.000 C. Rp230.000 D. Rp200.000 (16) Berapakah kos overhead total? A. Rp440.000 B. Rp400.000 C. Rp340.000 D. Rp380.000 (17) Berapakah kos sumber daya yang dimasukkan proses dalam tahun 2011? A. Rp405.000 B. Rp733.000 C. Rp335.000 D. Rp675.000 (18) Berapakah besarnya kos utama (prime cost)? Suwardjono 2011 D:\Pengantar\FEB_Mid21 Halaman 2

A. Rp405.000 B. Rp610.000 C. Rp335.000 D. Rp675.000 (19) Berapakah besarnya kos barang manufakturan (kos barang jadi yang masuk ke gudang barang jadi)? A. Rp720.000 B. Rp690.000 C. Rp660.000 D. Rp600.000 (20) Seandainya penjualan selama tahun 2011 mencapai Rp1.120.000, berapakah laba kotor penjualan perusahaan? A. Rp445.000 B. Rp460.000 C. Rp475.000 D. Rp490.000 (21) Berapakah laba operasi perusahaan? A. Rp515.000 B. Rp410.000 C. Rp390.000 D. Rp350.000 SOAL IV PT Konveksi JOGJA, sebagai produsen pakaian jadi, menggunakan sistem pekerjaan-order untuk akuntansinya. Tarif overhead ditentukan atas dasar jam mesin (JM). Tarif tenaga kerja langsung (penjahit) adalah Rp3.750 per jam. Untuk operasi tahun 2011, perusahaan mengumpulkan data keuangan dan operasi dan pada awal tahun 2011 ditentukan taksiran tahunan untuk beberapa hal berikut: Jam mesin... Jam tenaga kerja langsung... Kos overhead... Kos bahan baku... 8.000 JM 16.000 jam Rp57.600.000 Rp75.000.000 Selama tahun 2011, perusahaan banyak menerima order antara lain pekerjaan #1026 dan #1030 yang telah selesai dan menyerap kos produksi berikut ini: #1026 #1030 Bahan baku... Rp1.220.000 Rp965.000 Tenaga kerja langsung... 220 jam 100 jam Overhead... 60 JM 140 JM Pada akhir tahun 2011 diperoleh data operasi aktual sebagai berikut: Jam mesin terpakai....7.800 JM Jam tenaga kerja langsung terpakai/terserap16.200 jam Pemakaian bahan baku...rp68.950.000 Kos overhead aktual...rp59.660.000 Analisis akun-akun produksi akhir tahun menunjukkan informasi berikut: Sediaan akhir (normal): Sediaan barang dalam proses... Rp 15.200.000 Sediaan barang jadi... Rp 22.800.000 Kos barang terjual... Rp152.000.000 (22) Berapakah tarif overhead per jam mesin? A. Rp3.600 B. Rp7.200 C. Rp3.750 D. Rp9.375 E. Rp2.400 (23) Berapakah kos pekerjaan #1026? A. Rp2.650.100 B. Rp2.195.000 C. Rp2.213.000 D. Rp2.240.000 E. Rp2.477.000 (24) Berapakah kos pekerjaan #1030? A. Rp2.650.100 B. Rp2.295.000 C. Rp2.348.000 D. Rp2.280.000 E. Rp2.477.000 (25) Berapakah overhead yang telah dibebankan selama tahun 2011? A. Rp57.600.000 B. Rp59.660.000 C. Rp52.210.000 D. Rp56.160.000 (26) Untuk operasi tahun 2011, dalam pembebanan overhead telah terjadi: A. Pembebanan-lebih sebesar Rp3.500.000 B. Pembebanan-lebih sebesar Rp2.060.000 C. Pembebanan-kurang sebesar Rp3.500.000 D. Pembebanan-kurang sebesar Rp2.060.000 (27) Bila selisih kos overhead dibebankan langsung ke kos barang terjual, berapakah besarnya kos barang terjual sesuaian (aktual)? A. Rp154.800.000 B. Rp149.940.000 C. Rp154.060.000 D. Rp148.500.000 E. Rp155.500.000 (28) Bila selisih pembebanan dibagi secara proporsional ke dalam tiga akun (barang dalam proses, barang jadi, dan kos barang terjual), berapakah besarnya sediaan barang jadi aktual? A. Rp22.800.000 B. Rp22.380.000 C. Rp24.860.000 D. Rp23.220.000 (29) Bila diketahui bahwa penjualan tahun 2011 adalah Rp210.000.000, berapakah laba kotor yang akan tampak dalam statemen laba-rugi untuk keperluan eksternal (laba kotor aktual)? Soal V A. Rp58.000.000 B. Rp60.300.000 C. Rp54.880.000 D. Rp57.280.000 Dalam perencanaan laba tahun 2011, PT BERMUDA menganggarkan untuk memproduksi 100.000 unit barang dengan struktur kos sebagai berikut: Suwardjono 2011 D:\Pengantar\FEB_Mid21 Halaman 3

Bahan baku (variabel)... Rp2.000 per unit Tenaga kerja langsung (variabel)... Rp3.000 per unit Overhead: Variabel... Rp500 per unit Tetap... Rp120.000.000 Pemasaran: Variabel... Rp800 per unit Tetap... Rp150.000.000 Administratif: Variabel... Rp600 per unit Tetap... Rp100.000.000 Kos tetap diperhitungkan atas dasar kapasitas produksi 100.000 unit dan tidak ada sediaan awal. Di tahun 2011 terjual 80.000 unit barang dengan harga Rp17.500/unit. (30) Bila digunakan pendekatan pengkosan penuh (full costing) dalam penyusunan laporan laba-rugi, berapakah laba kotor? Departemen A: Barang dalam proses, awal Kos komponen (penyelesaian): Dimasukkan ke departemen Kos komponen: Barang dalam proses, akhir Tingkat penyelesaian: 200 Rp 96.000 (60%) 192.000 (40%) 4.800 Rp1.440.000 1.872.000 400 80% 40% A. Rp848.000.000 B. Rp840.000.000 C. Rp864.000.000 D. Rp888.000.000 (31) Berapakah besarnya laba bersih pengkosan penuh? A. Rp526.000.000 B. Rp502.000.000 C. Rp478.000.000 D. Rp562.000.000 (32) Bila digunakan pendekatan pengkosan variabel (variable costing), berapakah margin kontribusi? A. Rp864.000.000 B. Rp848.000.000 C. Rp872.000.000 D. Rp824.000.000 (33) Berapakah besarnya laba bersih dengan pengkosan variabel? A. Rp478.000.000 B. Rp526.000.000 C. Rp502.000.000 D. Rp562.000.000 (34) Berapakah sediaan barang dengan pengkosan variabel tersebut? Soal VI A. Rp110.000.000 B. Rp134.000.000 C. Rp86.000.000 D. Rp158.000.000 Karena tingkat penyerapan tenaga kerja langsung dan overhead sama, PT Krakatau menggabungkan komponen tenaga kerja dan overhead menjadi komponen konversi. Perusahaan memproduksi barang melalui beberapa departemen. Di kolom kanan atas ini adalah data yang berkaitan dengan Departemen A untuk operasi perusahaan tahun 2011. Bahan baku dimasukkan secara merata sepanjang tahun dan tidak ada barang yang rusak atau hilang selama proses produksi. Perusahaan menggunakan metoda MPKP dalam mempertanggungjelaskan kos produksi. Gunakan formulir terlampir untuk membantu menjawab soal ini tetapi tia tidak perlu dikumpulkan. Pertanyaan: (35) Berapakah unit ekuivalen untuk material? A. 5.000 unit B. 5.200 unit C. 4.600 unit D. 4.400 unit E. 4.800 unit (36) Berapakah unit ekuivalen untuk konversi? A. 5.000 unit B. 4.680 unit C. 4.600 unit D. 4.640 unit E. 4.560 unit (37) Berapakah kos unit equivalen produksi selesai (kos utuh)? A. Rp680 B. Rp761 C. Rp662 D. Rp700 E. Rp701 (38) Berapakah kos barang manufakturan untuk tahun 2011? A. Rp3.440.000 B. Rp3.800.000 C. Rp3.436.000 D. Rp3.440.242 (39) Berapakah kos barang dalam proses akhir tahun? A. Rp159.758 B. Rp129.600 C. Rp160.000 D. Rp186.200 Soal VII PT TRUNAJAYA memulai produksinya pada awal tahun 2010 dengan 1.000 unit barang dalam proses yang tingkat penyelesaiannya 100% untuk material, 80% untuk tenaga kerja langsung, dan 80% untuk overhead. Kos yang melekat pada barang dalam proses awal adalah Rp14.400.000 untuk material, Rp9.500.000 untuk tenaga kerja langsung, dan Rp6.100.000 untuk overhead. Suwardjono 2011 D:\Pengantar\FEB_Mid21 Halaman 4

Selama tahun 2010, perusahaan memasukkan 15.000 unit produksi dengan kos material Rp170.400.000, kos tenaga kerja langsung Rp156.400.000, dan overhead Rp107.900.000. Pada akhir tahun masih terdapat 2.000 unit barang dalam proses dengan tingkat penyelesaian 70% untuk material, 90% untuk tenaga kerja langsung, dan 60% untuk overhead. Tidak ada produk yang hilang atau rusak selama produksi. Perusahaan menggunakan metoda rata-rata berbobot (weighted average) untuk penentuan kos unit. (40) Berapakah unit selesai yang ditransfer ke gudang barang jadi? A. 14.000 unit B. 15.000 unit C. 13.000 unit D. 16.000 unit (41) Berapakah unit ekuivalen tenaga kerja langsung? A. 16.000 unit B. 15.800 unit C. 15.000 unit D. 15.400 unit (42) Komponen produk mana yang menjadi kendala pembatas (binding constraint) kalau perusahaan berusaha untuk mencurahkan semua sumber daya yang ada untuk membuat produk selesai? A. Tenaga kerja langsung B. C. Tenaga pengawas D. Overhead E. Jam mesin (43) Seandainya perusahaan memaksa untuk mencurahkan semua sumber daya yang tersedia untuk membuat produk jadi, berapa unit dapat dihasilkan? A. 16.000 unit B. 15.800 unit C. 15.200 unit D. 15.600 unit (44) Berapakah kos unit untuk material (dibulatkan sampai rupiah penuh)? A. Rp11.065 B. Rp12.571 C. Rp12.500 D. Rp11.000 E. Rp12.000 (45) Berapakah kos unit untuk produk selesai atau kos utuh (dibulatkan sampai rupiah penuh)? A. Rp30.000 B. Rp32.571 C. Rp32.500 D. Rp31.000 E. Rp32.000 (46) Berapakah kos barang manufakturan (kos yang ditransfer ke gudang barang jadi) untuk tahun 2010? A. Rp455.994.000 B. Rp455.000.000 C. Rp434.400.000 D. Rp420.000.000 (47) Berapakah kos barang dalam proses akhir tahun? A. Rp8.706.000 B. Rp9.700.000 C. Rp44.700.000 D. Rp30.300.000 SOAL VIII Di bawah ini adalah data kos kegiatan untuk tahun 2011 yang berkaitan dengan pengantaran (delivery) pizza dari Pondok Pizza, warung pizza yang hanya melayani pesanan untuk diantar (sistem pesan-antar). Kos pengantaran terdiri atas depresiasi sepeda motor, bensin, pemeliharaan kendaraan, dan komisi pengantar. Untuk perencanaan dan penganggaran kegiatan tahun 2012, perusahaan perlu memisahkan kos pengantaran yang bersifat campuran menjadi komponen tetap dan variabel. Perusahaan menerapkan metoda tinggi-rendah untuk tujuan itu. Diperkirakan kos pola kegiatan tahun 2012 tidak jauh berbeda dengan tahun 2011. (48) Bila data 2011 masih relevan, berapakah kos tetap kegiatan pengantaran? A. Rp1.750.000 B. Rp24.000.000 C. Rp17.500.000 D. Rp14.000.000 (49) Bila kegiatan bulan Agustus 2012 sama dengan kegiatan bulan Agustus 2011, berapakah taksiran kos pengantaran untuk Agustus 2012? A. Rp25.120.000 B. Rp26.210.000 C. Rp25.412.500 D. Rp24.875.000 SOAL IX Bulan Cacah order Kos Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember 4.800 4.200 3.900 3.750 3.200 3.600 3.950 4.150 3.300 3.400 4.200 5.000 (50) Anda telah mencoba mengerjakan kasus PT JATI- LUHUR. Ke buku jurnal manakah harus dicatat seandainya transaksi berikut terjadi (dapat lebih dari satu buku jurnal): Menjual barang dagangan Rp500.000. Dari jumlah ini, Rp300.000 diterima tunai sedangkan sisanya dibayar dengan wesel (note receivable). A. PN B. PB C. KM D. KK E. JU 27.600.000 26.150.000 21.980.000 23.300.000 22.800.000 22.460.000 23.200.000 25.120.000 18.900.000 21.375.000 24.680.000 27.750.000 Stop! Soal hanya sampai di sini. Total 50 pertanyaan. Jawaban ujian akan diumumkan (di papan informasi Ruang B105) lima menit setelah ujian selesai. Selamat berlibur dan bertemu kembali di Akuntansi Pengantar 2! Suwardjono 2011 D:\Pengantar\FEB_Mid21 Halaman 5