BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu dari banyak faktor yang mempengaruhi kinerja dari sebuah jaringan telekomunikasi adalah jaringan switching. Salah satu teknologi dari sebuah jaringan switching adalah optical Switch. Jaringan ini menggunakan Large Scale Optical Switch yang mengatur input dan output dari sebuah port. Largest scale optical switch memiliki 16 x 16 switch. Sebuah jaringan switching optik banyak tingkat tersusun dari banyak elemen switching yang saling berhubungan yang menghubungkan N masukan menuju ke M keluaran. Elemen switching dan jaringan interkoneksi dalam sebuah switching optik akan melakukan sebuah fungsi dimana aliran optik pada input akan dikirim ke output pada jaringan switching. Elemen switching dasar ukuran 2 x 2 dalam sistem switching optik biasanya adalah sebuah Directional-Coupler (DC) dimana dua sinyal saling berdekatan hal ini membuat DC akan selalu mengalami masalah crosstalk, dimana panjang gelombang yang bersifat optik yang melewati sebuah DC akan bertemu dengan panjang gelombang yang lain tanpa disengaja pada waktu yang bersamaan, baik dalam bentuk bar switch maupun cross switch. Ketika crosstalk terjadi, pecahan kecil dari sinyal input dideteksi oleh keluaran lain meskipun sinyal utama telah diarahkan pada keluaran yang benar, karena sinyal melintasi banyak elemen switching, maka sinyal masukan yang dikirimkan ke keluaran akan memiliki crosstalk pada setiap bagian elemen switching yang dilalui. 1
Jaringan Banyan merupakan sebuah jaringan switching bertingkat (multistage interconnection network/min), yang biasanya terdiri dari sejumlah elemen switching yang digabungkan ke dalam beberapa tingkat yang diinterkoneksikan oleh seperangkat link dengan jalur yang unik antara sumber dengan tujuan. Sebuah modul crossbar 2 x 2 dapat mengimplementasikan masing-masing menjadi sebuah elemen switching. Elemen switching crossbar biasa memiliki dua kondisi, yaitu cross state dan bar state Topologi dari jaringan Banyan adalah sebuah struktur yang sangat popular dalam jaringan switching. Jaringan ini memiliki karakteristik yang baik seperti pola koneksi yang seragam ( uniform) dan perutean sendiri (self-routing). Topologi jaringan Banyan memiliki satu jalur yang unik yang dapat ditemukan diantara input dan output, dimana jaringan hanya terdegradasi oleh adanya blocking. Jaringan Banyan memiliki beberapa karakteristik yang sangat baik, seperti jalur yang pendek dan panjang jalur yang seragam (uniform). Panjang dari jalur adalah log 2 N (N = jumlah input/output), dan masing-masing jalur memiliki panjang yang sama. Selain itu juga memiliki elemen switching sebanyak 0,5 N log 2 N yang membuat jaringan Banyan lebih menarik adalah dimilikinya karakteristik self-routing, sehingga keputusan ruting lokal menjadi mungkin. Akan tetapi, jaringan Banyan memiliki kelemahan yang sangat serius, yaitu memiliki sifat internal blocking. Dalam Tugas Akhir ini akan dianalisis nilai crosstalk dan probabilitas blocking pada jaringan Banyan. 2
1.2 Rumusan Masalah Dalam latar belakang telah dikemukakan, dirumuskan beberapa permasalahan antara lain : 1. Bagaimana prinsip kerja optical Switch pada Jaringan Banyan. 2. Apa pengaruh crosstalk pada sebuah jaringan switching. 3. Bagaimana menganalisis probabilitas blocking dan crosstalk pada optical switch dengan menggunakan Jaringan Banyan. 1.3 Tujuan Penulisan Tugas Akhir Adapun Tujuan Penulisan Tugas Akhir ini adalah : 1. Untuk menganalisa Probabilitas blocking pada Optical Switch pada Jaringan Banyan dan mengukur nilai crostalk pada masing masing elemen switching. 1.4 Batasan Masalah Agar masalah yang dibahas pada Tugas Akhir ini tidak terlalu meluas dan menyimpang dari topik yang ada, maka penulis perlu membatasi masalah sebagai berikut: 1. Jaringan yang dibahas hanya jaringan Banyan. 2. Hanya membahas jaringan switching tanpa buffer. 3. Kinerja yang dianalisis adalah probabilitas blocking dengan adanya crosstalk pada elemen switching 4. Tidak membahas komponen atau rangkaian elektronika yang mendukung operasi switching. 3
1.5 Metodologi Penulisan Untuk dapat menyelesaikan tugas akhir ini maka penulis menerapkan beberapa metode studi diantaranya : 1. Studi literature, yaitu dengan membaca teori-teori yang berkaitan dengan topik tugas akhir ini, dari buku-buku referensi baik yang dimiliki oleh penulis atau di perpustakaan dan juga dari artikel-artikel, jurnal, internet dan lain-lain. 2. Perhitungan dan analisa, yaitu melakukan perhitungan secara analitik dengan menggunakan rumus. 1.6 Sistematika Penulisan Tugas akhir ini disusun berdasarkan sistematika penulisan sebagai berikut : BAB I. PENDAHULUAN Bab ini merupakan pendahuluan yang berisi tentang latar belakang masalah, tujuan dan manfaat penulisan, batasan masalah, metode penulisan, dan sistematika penulisan. BAB II. JARINGAN SWITCHING BANYAN Bab ini menguraikan teori mengenai Jaringan switching yaitu defenisi Jaringan Switching, Defenisi Jaringan Switching Banyan, Karakteristik Jaringan Banyan, Topologi Jaringan Banyan. BAB III. JARINGAN SWITCHING OPTIK Bab ini membahas tentang jenis-jenis Jaringan switching photonic, Perangkat switching photonic,karakteristik dan Arsitektur Optical Switch. 4
BAB IV. ANALISA KINERJA OPTICAL SWITCH PADA JARINGAN BANYAN Bab ini menjelaskan tentang analisis dari kinerja Optical Switch pada Jaringan Banyan yaitu crosstalk dan probabilitas blocking. BAB V. PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan dan saran hasil dari analisa. 5