BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. adanya suatu kegiatan tertentu untuk mengetahui sejauh mana tingkat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN X O

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk membantu memahami pokok bahasan dan untuk menghindari salah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Menurut Azwar (2003 ; 74) Definisi operasional adalah suatu definisi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Menurut Masyhuri (2008:151)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ditentukan oleh ketetapan peneliti dalam memilih metodologi penelitiannya

BAB III METODE PENELITIAN. dari tahap perencanaan, pengumpulan data, pengolahan data sampai pada tahap. pengambilan kesimpulannya (Sutedi, 2009: 53).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. peneliti dalam mencapai suatu tujuan dari penelitian, dan desain penelitian adalah

BAB III METODE PENELITIAN Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara yang dilakukan seorang peneliti untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

(Arikunto, 2010: 124)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. simpulan agar dapat memahami, menjelaskan, meramalkan, dan mengendalikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini memiliki dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tentu harus menggunakan metode yang tepat untuk mencapai hasil yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mengetahui efektivitas media schedule board dalam meningkatkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. definisi yang didasarkan pada karakteristik yang dapat diobservasi dari apa yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (Poerwadaminta, 1989:266),

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan

Pre test-post test Design, dikenal juga dengan eksperimen semu. Menurut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ular naga dalam menghafal dan mengerti arti kosakata bahasa Jepang. Untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini, penulis akan membahas metode penelitian dan teknik

BAB III METODE PENELITIAN. masalah penelitian. (Sudaryanto dalam Sutedi, 2009:53)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Darham 42, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2006: 130).

DAFTAR ISI.. KATA PENGANTAR ABSTRAK.. UCAPAN TERIMA KASIH. DAFTAR TABEL.. DAFTAR LAMPIRAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah..

BAB III METODOLOGI PENELITIAN O 1 X O 2

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode dan desain penelitian merupakan suatu hal yang harus digunakan

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. untuk penciptaan hasil yang maksimal. Menurut Surakhmad (1989:131), metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam bagian ini, peneliti memaparkan beberapa definisi operasional yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. simpulan agar dapat memahami, menjelaskan, meramalkan, dan mengendalikan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Surakhmad (Marpaung, 2009:42), Metode penelitian adalah cara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENLITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri Pertanian Pembangunan Tanjungsari,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian adalah suatu proses mencari sesuatu secara sistematis dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu objek studi atau suatu penelitian (Surakhmad, 1994: 131). Hal ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. membaca, menulis, dan berhitung pada warga belajar keaksaraan dasar.

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian. mengumpulkan data penelitiannnya (Arikunto, 2006: 160).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi

METODE PENELITIAN. Adapun desain yang dipilih adalah pre-experimental designs (nondesign). Desain

O 1 X O 2 Pre-test Treatment Post-test

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Kotagajah yang berlokasi di Jalan SMA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Campbell & Stanley dalam Arikunto (2006 : 84) mengelompokkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendekati eksperimen. Desain yang digunakan adalah Nonequivalen Control

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pengambilan subyek didasarkan pada pertimbangan tertentu, yaitu kelas yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian deskriptif analisis. Metode penelitian ini diambil karena berkesesuaian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan serangkaian strategi yang digunakan peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. Objek atau variabel dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan harapan derajat kepastian jawaban tinggi. Metode yang digunakan penulis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian eksperimen (Experimental Research) merupakan kegiatan

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Permasalahan yang dikaji yaitu tentang pemanfaatan modul mnemonic

BAB III METODE PENELITIAN. langsung ke lapangan. Arikunto (2013:203), mengatakan bahwa metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan dalam mencapai

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 2006:160). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan Pre-Experimental Designs, dalam hal ini belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen. (Sugiyono, 2010 : 109). Bentuk Pre-Experimental Designs One Group Pretets-Posttest Design ini terdapat prates sebelum diberi perlakuan sehingga hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan. Menurut Arikunto (2006:85), desain ini adalah desain pra-eksperimen yang dilaksanakan pada satu kelompok saja tanpa kelompok pembanding. Di dalam desain ini tes dilakukan sebanyak dua kali, yaitu sebelum eksperimen dan sesudah eksperimen. Tes yang dilakukan sebelum eksperimen disebut prates, dan tes sesudah eksperimen disebut pascates. (Arikunto, 2006:85). Selanjutnya, desain ini dapat digambarkan seperti berikut. X

Keterangan: O1 : Prates dilakukan satu kali dengan memberikan tes menulis kalimat sederhana bahasa Perancis tanpa menggunakan teknik permainan Octagon Board X : Treatment (perlakuan) dilaksanakan dalam bentuk pembelajaran menulis kalimat sederhana bahasa Perancis dengan menggunakan teknik permainan Octagon Board. O2 : Pascates dilakukan dengan memberikan tes yang sama tentang menulis kalimat sederhana bahasa Perancis dengan menggunakan teknik permainan Octagon Board. 3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 3.2.1 Populasi Penelitian Sugiyono (2010:117) menyatakan bahwa: Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karateristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah karakteristik kemampuan menulis bahasa Perancis siswa kelas XI IPS SMA Cicalengka tahun ajaran 2011/2012 yang mempelajari bahasa Perancis yang berjumlah 90 orang dari 3 kelas.

3.2.2 Sampel Penelitian Sampel adalah bagian dari jumlah dan karateristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2010 : 118). Sampel dalam penelitian ini yaitu karakteristik kemampuan menulis bahasa Perancis siswa kelas XI IPS 2 yang berjumlah 27 orang. 3.3 Lokasi Penelitian Lokasi yang akan dijadikan sebagai objek penelitian yaitu SMAN 1 Cicalengka, kabupaten Bandung yang beralamat di Jl. H. Darham No. 54 Kecamatan Cicalengka. 3.4 Variabel Penelitian Sugiyono (2010 : 61) mengemukakan bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini, ada dua variabel yaitu variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat, sedangkan variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. (Sugiyono, 2010:61).

Berdasarkan penjelasan di atas, variabel bebas dalam penelitian ini yaitu penggunaan teknik permainan Octagon Board dan variabel terikatnya yaitu kemampuan menulis kalimat sederhana bahasa Perancis siswa SMA. 3.5 Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahan dan ketidakjelasan makna kata-kata yang digunakan dalam penelitian ini, peneliti akan mendefinisikan kata-kata tersebut, sebagai berikut : 1) Efektivitas Efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas dan waktu) telah tercapai, yang mana makin besar presentase target yang tercapai, makin tinggi efektivitasnya. (Hidayat dalam Dafar dalam situsnya http://dansite.wordpress.com/2009/03/28/pengertian-efektifitas/). Efektivitas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah efektivitas teknik permainan Octagon Board dalam menulis kalimat sederhana bahasa Perancis siswa SMA. 2) Teknik Menurut Edward M. Anthony dalam situsnya http://tripod.com/teknik pengajaran dan pembelajaran.html mendefinisikan teknik sebagai satu cara atau strategi atau taktik yang digunakan oleh guru yang mencapai hal segera yang maksimum pada waktu mengajar sesuatu bahagian bahasa tertentu.

Adapun yang dimaksud teknik dalam penelitian ini adalah teknik permainan Octagon Board. 3) Permainan Octagon Board Octagon Board adalah permainan yang menggunakan papan segi delapan yang dilengkapi delapan buah gambar dan sebuah papan segi empat yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang berada ditengah-tengah papan segi delapan tersebut. (Yulistiani : 2011) Permainan Octagon Board dalam penelitian ini yaitu permainan yang menggunakan papan segi delapan yang dilengkapi 8 buah gambar dengan 4 tema berbeda, yaitu pakaian, kehidupan sehari-hari, kendaraan umum dan tempat umum. 4) Menulis Tarigan (2010 : 22) menyatakan bahwa : menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambanglambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang-orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut. Menulis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah menulis kalimat sederhana bahasa Perancis. 3.6 Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam megumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga mudah diolah. (Arikunto, 2006 : 160).

yaitu : Instrumen penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini 3.6.1 Tes Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. (Arikunto, 2006: 150). Tes yang diberikan kepada siswa pada penelitian ini berupa tes menulis kalimat sederhana dengan menggunakan teknik permainan Octagon Board. Tes ini dilakukan sebanyak dua kali. Tes pertama merupakan prates untuk mengetahui kemampuan menulis kalimat sederhana bahasa Perancis siswa SMA sebelum menggunakan teknik permainan Octagon Board. Tes kedua yaitu pascates yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan menulis kalimat sederhana bahasa Perancis siswa SMA setelah menggunakan teknik permainan Octagon Board. 3.6.2 Angket Arikunto (2006: 151) menyatakan bahwa Angket atau Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau halhal yang ia ketahui.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan juga angket sebagai salah satu intrumen penelitiannya. Angket ini bertujuan untuk mengetahui pendapat dan hasil prestasi siswa terhadap pembelajaran bahasa Perancis dengan menggunakan teknik permainan Octagon Board terutama dalam meningkatkan kemampuan menulis kalimat sederhana bahasa Perancis. Angket ini diberikan kepada siswa setelah mendapatkan teknik permainan Octagon Board pada saat selesai mengerjakan pascates. Angket ini berjumlah 20 soal yang harus diisi oleh siswa yang telah mengikuti tes, jawaban angket ini tidak dinilai benar atau salah melainkan sesuai dengan keadaan yang mereka rasakan dengan memilih pilihan yang telah disediakan. 3.7 Validitas dan Realibilitas 3.7.1 Validitas Menurut Arikunto (2006 : 168) Validitas tes adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahiban suatu instrumen. Kemudian, menurut Nurgiantoro (2009: 103), Kesahihan tes terlihat bila alat tersebut mempunyai kesesuaian dengan tujuan dan deskripsi bahan pelajaran yang diajarkan. Untuk mengetahuinya, alat tes tersebut dapat dikonsultasikan dan dievaluasikan kepada orang yang ahli dalam bidang yang bersangkutan (expert judgement).

Berdasarkan pendapat tersebut, sebelum memberikan tes kepada siswa, terlebih dahulu instrumen tes dikonsultasikan kepada dosen tenaga ahli penimbang Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis UPI. Kemudian, peneliti meminta pertimbangan kepada dosen tenaga ahli penimbang untuk memberikan expert judgement. 3.7.2 Reabilitas Arikunto (2006: 178) mengemukakan bahwa reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Jadi instrumen yang reliabilitas merupakan instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. 3.8 Teknik Pengumpulan Data 3.8.1 Studi Pustaka Studi pustaka dilakukan untuk mengumpulkan data teoritis melalui bahan-bahan yang berhubungan dengan topik penelitian seperti bukubuku, catatan dan dokumen penting lainnya. (Arikunto, 2006: 16). Dalam penelitian ini, studi kepustakaan dilakukan untuk mendapatkan sumber-sumber yang relevan dengan penelitian ini.

3.8.2 Tes Dalam menilai hasil tes yang dikerjakan oleh siswa, peneliti mengadaptasi standard penilaian tes bahasa Perancis Dasar (DELF) tingkat A1 yang dikemukakan oleh Tagliante (2005: 71) dan kemudian dikembangkan oleh peneliti dengan mengadaptasi penilaian menurut Nurgiantoro (2009 : 399), yaitu : Tabel 3.1 Kriteria Penilaian Kriteria Skor Pemahaman Perintah 0 0,5 1 1,5 2 Ketepatan struktur kalimat 0 0,5 1 1,5 2 Pemilihan kata 0 0,5 1 1,5 2 Jumlah 6 Tabel 3.2 Pemahaman Perintah Pemahaman Perintah Skor Kalimat yang dibuat sesuai dengan perintah 2 Kalimat yang dibuat sesuai dengan perintah tetapi kurang pas tetapi tidak berpengaruh 1.5 Kalimat yang dibuat cukup sesuai dengan perintah 1 Kalimat yang dibuat kurang sesuai dengan perintah 0.5 Kalimat yang dibuat tidak sesuai dengan perintah 0

Tabel 3.3 Ketepatan Struktur Kalimat Ketepatan Struktur Kalimat Skor Tidak ada satupun kesalahan dalam struktur bahasa 2 Ada kesalahan tetapi masih dianggap baik 1.5 Cukup banyak struktur bahasa yang salah tetapi masih bisa dipahami 1 Banyak sekali struktur bahasa yang salah 0.5 Banyak sekali struktur bahasa yang salah dan tidak dipahami 0 Tabel 3. 4 Pemilihan Kata Pemilihan Kata Skor Pemakaian kata atau istilah yang beragam dan tepat 2 Pemakaian kata atau istilah yang tepat tetapi sedikit 1.5 Pemakaian kata atau istilah kurang tepat tetapi beragam 1 Pemakaian kata atau istilah kurang tepat dan sedikit 0.5 Peneliti memiliki sedikit kosakata dan pemakaian kata yang tidak tepat 0

Langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti dalam menganalisis dan mengolah data adalah sebagai berikut : 1) Mencari nilai rata-rata (mean) prates dengan menggunakan rumus : = : Rata-rata (mean) : Jumlah seluruh nilai N : Banyaknya subjek 2) Mencari nilai rata-rata (mean) pascates dengan menggunakan rumus : = : Rata-rata (mean) : Jumlah seluruh nilai N : Banyaknya subjek (Arikunto, 2006 : 275) 3) Menghitung taraf signifikasi perbedaan dua mean dengan jalan menghitung nilai t- hitung dengan menggunakan rumus : t = d Md Xd : Y X : mean dari perbedaan prates dan postest : Deviasi masing-masing subjek (d-md) : Jumlah kuadrat deviasi

N : Subjek dalam sampel d.b : Derajat kebebasan ditentukan dengan N-1 4) Untuk mengetahui hasil dari penelitian ini, peneliti melakukan uji hipotesis kerja (Hk), yang mana Hk ini menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara prates dan pascastes, dengan kriteria pengujian sebagai berikut : Hk diterima apabila t-tabel > t-hitung Hk ditolak apabila t-tabel < t-hitung (Arikunto, 2006 : 306) 3.8.3 Angket Dalam menyusun angket yang akan diberikan kepada siswa, peneliti membuat terlebih dahulu kisi-kisi angket sebagai berikut: Tabel 3. 5 Kisi-kisi Angket No Aspek pertanyaan Nomor soal Jumlah nomor soal % 1. Pendapat siswa tentang bahasa Perancis 1, 2 2 10 2. Pendapat siswa tentang menulis bahasa Perancis 3, 4, 5, 6 4 20 3. Pengalaman dan keinginan siswa dalam 7, 8 2 10

4. 5. pembelajaran bahasa Perancis Pendapat siswa tentang teknik permainan dalam pembelajaran Pengetahuan dan pengalaman siswa terhadap teknik permainan Octagon Board 9, 10 2 10 11 1 5 6. Pendapat siswa tentang kesesuaian antara teknik permainan Octagon Board dengan menulis kalimat sederhana bahasa Perancis 12, 13, 14 3 15 7. Ketertarikan siswa dalam terhadap teknik permainan Octagon Board 15, 16, 17, 18 4 20 8. Pendapat siswa tentang teknik permainan dengan pembelajaran bahasa Perancis 19, 20 2 10 Dalam mengolah angket yang sudah diisi oleh siswa, untuk menghitungnya dalam presentase digunakan rumus sebagai berikut : % = x 100 Keterangan : f : frekuensi alternatif jawaban N : jumlah siswa Menurut Arikunto (2006 : 263), interpretasi penghitungan presentase untuk angket yaitu.

Tabel 3.6 Penghitungan Persentase Besar persentase Interpretase 0 % Tidak ada 1% - 25% Sebagian kecil 26% - 49% Hampir setengahnya 50 % Setengahnya 51% - 75% Sebagian besar 76% - 99% Pada umumnya 100 % Seluruhnya 3.9 Prosedur Penelitian 3.9.1 Persiapan Pengumpulan Data Pada tahap ini, peneliti melakukan langkah-langkah yang perlu untuk dilaksanakan sebagai persiapan sebelum melakukan penelitian secara langsung di lapangan. Tahap pertama yang dilakukan peneliti adalah menyusun seluruh instrumen penelitian berupa tes, angket, RPP, kisi-kisi soal, kisi-kisi angket, kemudian membuat permainan Octagon Board dan menentukan tema yang akan dibahas dalam pembelajaran. Kedua, menentukan dan menguji validitas instrumen melalui penilaian para dosen pembimbing ahli (expert judgement).

3.9.2 Tahap Pelaksanaan Pada pelaksanaan penelitian ini, peneliti melakukan beberapa tahapan, yaitu sebagai berikut : 1. Pada pertemuan pertama, peneliti akan memberikan sebuah prates yang terdiri dari 20 soal yang harus dikerjakan oleh siswa. Dalam hal ini, mereka harus menyebutkan, menjawab dan membuat kalimat yang berbentuk tulisan dari gambar yang ada dalam soal. 2. Pada pertemuan kedua, peneliti akan memberikan materi pembelajaran dengan menggunakan teknik permainan Octagon Board. Kelas akan dibagi dalam 4 kelompok. Pada giliran pertama, kelompok 1 dan 2 akan bermain Octagon Board dengan tema Tempat Umum dan Pakaian. Kemudian, kelompok 3 dan 4 bermain Octagon Board dengan tema Kegiatan Sehari-hari dan Transportasi. Pada giliran kedua, tema ditukar dan mereka akan bermain dengan tema yang lain. Pada saat pembelajaran siswa diarahkan untuk menyebutkan dan membuat kalimat dalam bentuk tulisan. 3. Pada pertemuan ketiga, peneliti akan memberikan pascates kepada siswa setelah mendapatkan teknik permainan Octagon Board. Jumlah soal yang harus dikerjakan oleh siswa sama dengan prates, yaitu 20 soal dengan petunjuk pengisian yang sama.