33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1 Hasil Penelitian Dari hasil pengolahan data peneliti membagi penelitian menjadi dua bagian analisis tentang bentuk-bentuk kenakalan remaja dan analisis tentang faktor penyebab kenakalan remaja agar supaya jelas dalam menentukan hasil akhir. Analisis persentase akhir diperoleh melalui hasil pada setiap angket dibagi dengan jumlah responden. 1 Analisis tentang bentuk-bentuk kenakalan remaja Di SMA Negeri 1 Telaga Biru Kabupaten Gorontalo a. Nomor-nomor item pada soal angket: 1,2,3,4,5.6.7,8,9 132 36% 126 34% 78 21% 33 9% Hasil analisis dari tabel diatas adalah indikator dari bentuk kenakalan suka berkelahi dengan jumlah responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 36% dan dalam hal ini apabila dilihat dari adaptasi dari pendapat Arikunto jika menentukan kategori negatif, maka berada pada kategori baik, pernyataan setuju sebanyak 34% berada pada kategori baik, pernyataan tidak setuju sebanyak 21% 33
34 berada pada kategori baik, pernyataan sangat tidak setuju sebanyak 9% berada pada kategori baik. b. Nomor item soal angket: 10,11,16,39,40 63 31% 70 34% 57 28% 15 7% Hasil analisis dari tabel diatas adalah indikator dari bentuk kenakalan suka mencuri dengan jumlah responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 31%, maka berada pada kategori baik, pernyataan setuju sebanyak 34% berada pada kategori baik, pernyataan tidak setuju sebanyak 28% berada pada kategori baik, pernyataan sangat tidak setuju sebanyak 7% berada pada kategori baik. c. Nomor item soal angket: 12,13,50 48 39% 42 34% 23 19% 10 8%
35 Hasil analisis dari tabel diatas adalah indikator dari bentuk kenakalan dengan indikator pemerasan dengan jumlah responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 39%, maka berada pada kategori baik, pernyataan setuju sebanyak 34% berada pada kategori baik, pernyataan tidak setuju sebanyak 19% berada pada kategori baik, pernyataan sangat tidak setuju sebanyak 8% berada pada kategori baik. d. Nomor-nomor item pada soal angket: 14,15 41 50% 28 34% 9 11% 4 5% Hasil analisis dari tabel diatas adalah indikator dari bentuk kenakalan suka membolos dari sekolah dengan jumlah responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 50%, maka berada pada kategori cukup, pernyataan setuju sebanyak 34% berada pada kategori baik, pernyataan tidak setuju sebanyak 11% berada pada kategori baik, pernyataan sangat tidak setuju sebanyak 5% berada pada kategori tidak baik.
36 e. Nomor-nomor item pada soal angket: 17,18,19,20 70 43% 56 34% 25 15% 13 8% Hasil analisis dari tabel diatas adalah indikator dari bentuk kenakalan suka membantah perintah orang tua dengan jumlah responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 43%, maka berada pada kategori cukup, pernyataan setuju sebanyak 34% berada pada kategori baik, pernyataan tidak setuju sebanyak 15% berada pada kategori baik, pernyataan sangat tidak setuju sebanyak 8% berada pada kategori baik. 2 Analisis tentang faktor-faktor penyebab kenakalan remaja Di SMA Negeri 1 Telaga Biru Kabupaten Gorontalo a. Nomor-nomor item pada soal angket: 21,22,23,24,25,26,27,28,29,30,31,32,34 214 40% 159 30% 93 17% 67 13%
37 Hasil analisis dari tabel diatas adalah indikator dari faktor individu dengan jumlah responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 40% dan dalam hal ini apabila dilihat dari Adaptasi dari pendapat Arikunto jika menentukan kategori negatif, maka berada pada kategori cukup, pernyataan setuju sebanyak 30% berada pada kategori baik, pernyataan tidak setuju sebanyak 17% berada pada kategori baik, pernyataan sangat tidak setuju sebanyak 13% berada pada kategori baik. b. Nomor-nomor item pada soal angket: 33,35,36,37,38 61 30% 77 38% 50 24% 17 8% Hasil analisis dari tabel diatas adalah indikator dari faktor budaya dengan jumlah responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 30%, maka berada pada kategori baik, pernyataan setuju sebanyak 38% berada pada kategori baik, pernyataan tidak setuju sebanyak 24% berada pada kategori baik, pernyataan sangat tidak setuju sebanyak 8% berada pada kategori baik.
38 c. Nomor-nomor item pada soal angket: 40,41,42,43,44,45,46,47,48,49 No. Alternatif jawaban Fo persentase 140 34% 130 32% 75 18% 65 16% Hasil analisis dari tabel diatas adalah indikator dari faktor ekonomi dengan jumlah responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 34%, maka berada pada kategori baik, pernyataan setuju sebanyak 32% berada pada kategori baik, pernyataan tidak setuju sebanyak 18% berada pada kategori baik, pernyataan sangat tidak setuju sebanyak 16% berada pada kategori baik. 3 Hasil wawancara dengan siswa 1). Apa yang membuat adik senang di ajak teman untuk berkelahi? Saya akan lebih terkenal sebagai jagoan di sekolah bu, selain itu saya bisa punya banyak teman dan pasti disegani oleh teman-teman yang lain. (w.12-01-2013) 2). Apa yang akan adik lakukan apabila ada teman yang mengganggu adik? Saya akan langsung menanggapi dengan memukulnya bu, agar teman saya itu tidak berani lagi mengganggu saya. (w.12-01-2013) 3). Apakah memukul itu merupakan salah satu cara untuk membela diri atau adik memang lebih senang diajak berkelahi?
39 keduanya memang betul bu, untuk membela diri dan saya lebih senang berkelahi dan ditakuti teman-teman karena saya itu ingin dikenal sebagai jagoan sekolah. (w.12-01-2013) 4). Mengapa adik lebih senang berada di luar sekolah dari pada belajar di dalam kelas? Karena saya lebih suka berkumpul dengan teman-teman di luar, apalagi kalau ada pelajaran yang tidak disukai dan membosankan, saya pasti tidak akan masuk sekolah bu. (w.12-01-2013) 5). Apakah adik tidak takut akan dihukum apabila sering bolos sekolah? Saya tidak takut bu, karena teman-teman saya juga banyak yang di hukum, paling juga di beri nasehat oleh guru. (w.12-01-2013) 6). Apa yang membuat adik melakukan pemerasan terhadap teman-teman disekolah? Karena uang jajan yang diberikan orang tua tidak cukup, jadi lebih baik saya minta uang pada teman di sekolah. (w.12-01-2013) 7). Apa adik tidak takut mengambil barang atau hak orang lain tanpa izin? Sebenarnya saya takut bu, tapi karena saya juga membutuhkan barang tersebut, jadi saya terpaksa mengambilnya. (w.12-01-2013) 8). Apa yang akan adik lakukan apabila teman adik tidak memberikan uang? Saya akan memaksanya dengan cara mengancam, agar teman tersebut dapat memberikan uang. (w.12-01-2013)
40 9). Bagaimana pendapat adik apabila dilarang oleh orang tua untuk pacaran? Saya akan membantah bu, karena sekarang ini sudah modern, anak harus diberi kebebasan untuk pacaran, apalagi sudah berumur 17 tahun jadi bukan anakanak lagi. (w.12-01-2013) 10). Adik lebih suka berada di dalam rumah atau di luar rumah? Saya lebih suka berada di luar rumah bu, karena bisa kumpul bersama teman sambil main internet dan bisa dapat hal-hal yang baru, jadi tidak dianggap kurang pergaulan. (w.12-01-2013) 4 Hasil wawancara dengan guru bimbingan dan konseling 1) Bagaimana menurut ibu perilaku remaja di SMA Negeri 1 Telaga Biru Kabupaten Gorontalo saat ini? Menurut saya perilaku remaja Di SMA Negeri 1 Telaga Biru Kabupaten Gorontalo saat ini mulai menyimpang dari aturan yang telah ditetapkan oleh sekolah. (w.12-01-2013) 2) Bentuk-bentuk penyimpangan seperti apa yang dilakukan oleh remaja Di SMA Negeri 1 Telaga Biru Kabupaten Gorontalo? Seperti suka berkelahi dengan teman satu sekolah maupun dari luar sekolah, pada minggu yang lalu mereka berkelahi dengan siswa SMK 3 Negeri Gorontalo, ada siswa yang suka melakukan pemerasan, bolos sekolah, mencuri, geng-geng motor, ada yang sempat dikeluarkan dari sekolah karena telah hamil diluar nikah, sampai ada siswa dari hasil laporan orang tuanya minggat dari rumah. (w.12-01-2013)
41 3) Apa yang menyebabkan remaja melakukan hal tersebut? Biasanya, remaja melakukan penyimpangan dikarenakan beberapa faktor, ada dari dalam diri mereka maupun dari luar diri mereka. Dari dalam diri mereka, dapat berupa dorongan yang kuat untuk melakukan tindakan negatif. Adapun dari luar diri mereka, dapat berupa ajakan teman, pergaulan yang salah, kurang dapat mengendalikan emosi dan pengaruh dari lingkungan serta keadaan ekonomi siswa yang bersangkutan. 4) Upaya apa saja yang telah dilakukan guru bk dalam menangani kenakalan remaja saat ini? Melakukan bimbingan kelompok, konseling kelompok dan konseling individual, memberikan layanan informasi tentang dampak dari pergaulan bebas, tawuran, bolos sekolah pada siswa yang melakukan perilaku menyimpang tersebut. (w.12-01-2013) 5) Menurut ibu, bagaimana harusnya sekolah berperan dalam mengatasi kenakalan remaja? Pihak sekolah harus bekerja sama dengan orang tua dalam menangani kenakalan remaja, dikarenakan keluarga adalah media pertama dalam pergaulan sang remaja dari kecil, bentuknya dapat berupa memotivasi anaknya, mengontrol maupun pemberian nasehat. Jika di pihak sekolah dapat berupa hukuman, sanksi, maupun pelaporan. (w.12-01-2013)
42 2 Pembahasan a) Gambaran Bentuk-Bentuk Kenakalan Remaja di SMA Negeri 1 Telaga Biru Kabupaten Gorontalo. Berdasarkan hasil pengolahan data yang diperoleh, pada umumnya bentuk kenakalan yang di lakukan oleh remaja di SMA Negeri 1 Telaga Biru Kabupaten Gorontalo adalah : Suka berkelahi Suka berkelahi merupakan hal yang tidak asing lagi bagi remaja, tidak jarang, di sekolah remaja SMA sering berkelahi dengan teman sekelas maupun dengan teman dari luar sekolah. Remaja sering menganggap berkelahi itu sebagai hal yang wajar, karena emosi remaja yang belum stabil, mereka kadang tidak mengetahui bahwa berkelahi itu dapat mengakibatkan seseorang terluka bahkan masuk rumah sakit, dan tidak jarang pula, di antara siswa yang suka berkelahi ini kemudian akan membuat geng yang suka berbuat onar serta mengganggu ketentraman lingkungan sekolah. Pemerasan dan mencuri Bentuk kenakalan ini berkenaan dengan pelanggaran terhadap hak-hak orang lain. Tindakan ini biasanya didorong oleh motif ekonomi, pengaruh pergaulan dan tabiat negatif yang ada pada diri siswa. Pada siswa yang suka melakukan tindakan ini, diperlukan pembenahan mental dan moral secara kontinu untuk melakukan penyadaran. Sanksi juga harus tetap ditegakkan terhadap anak yang melakukan tindakan tersebut, demi menerapkan kedisiplinan bagi siswa yang lain. Di samping itu, pendampingan secara moral psikologis juga dibutuhkan.
43 Membantah perintah orang tua Bentuk kenakalan ini termasuk pada kenakalan yang melawan status sebagai anak dalam keluarga. Perilaku membantah perintah orang tua memang belum melanggar hukum dalam arti yang sesungguhnya karena yang dilanggar adalah status-status dalam lingkungan primer (keluarga) dan sekunder (sekolah) yang memang tidak diatur oleh hukum secara terinci. Akan tetapi kelak remaja ini dewasa, pelanggaran status ini dapat dilakukannya terhadap atasannya di kantor atau petugas hukum di dalam masyarakat. Karena itulah pelanggaran status ini oleh Jensen digolongkan juga sebagai kenakalan. Bolos sekolah Bentuk kenakalan ini sering di lakukan oleh siswa, mereka berangkat pagi dari rumah tapi sudah keluar dari lingkungan sekolah ketika jam pelajaran belum berakhir. Dari hasil observasi yang peneliti peroleh untuk melengkapi hasil analisis data ini, siswa di SMA Negeri 1 Telaga Biru Kabupaten Gorontalo lebih suka berkumpul di luar sekolah dengan teman-temannya dibandingkan mengikuti proses pembelajaran di dalam kelas. 5. Pergaulan bebas Pergaulan bebas adalah sebuah fenomena umum yang banyak terjadi di kalangan remaja. Banyak siswa yang di keluarkan dari sekolah di akibatkan karena telah melakukan seks di luar nikah. Semakin maju perkembangan ilmu teknologi dan komunikasi, maka dampak serta pengaruh negatif dari pergaulan bebas ini semakin kuat. Jika remaja tidak mampu menyeleksi hal-hal yang positif dari berjuta informasi
44 dan jaringan sosial yang ada di sekitarnya, mereka mudah mengalami penurunan moralitas. b) Gambaran faktor-faktor penyebab kenakalan remaja di SMA Negeri 1 Telaga Biru Kabupaten Gorontalo. Faktor individu Dari hasil analisis data di atas, faktor penyebab kenakalan remaja yang paling dominan yaitu faktor dari individu itu sendiri. Faktor individu ini juga berhubungan dengan faktor internal menurut Kartini Kartono yakni berlangsung melalui proses internalisasi diri yang keliru oleh anak-anak remaja dalam menanggapi lingkungan di sekitarnya dan semua pengaruh dari luar. Tingkah laku mereka merupakan reaksi dari proses belajar yang terwujud dalam bentuk ketidakmampuan mereka untuk beradaptasi terhadap lingkungan sekitar. Kemudian, remaja melakukan mekanisme pelarian dan pembelaan diri dalam wujud kebiasaan pelanggaran terhadap norma-norma sosial. Wujud nyata dari mekanisme ini adalah tindakan-tindakan seperti : berkelahi dengan teman, bolos sekolah dan pergaulan bebas. Faktor ini disebabkan oleh reaksi frustasi negatif karena ketidakmampuan remaja dalam menyesuaikan diri dengan berbagai perubahan sosial yang terjadi. Semakin banyak tuntutan sosial, sanksi-sanksi, dan tekanan sosial dari teman sebaya maupun masyarakat, sehingga membuat remaja menganggap bahwa semua norma dan peraturan itu hanya mengekang kebebasan mereka.
45 Faktor budaya Faktor budaya merupakan faktor eksternal yang mempengaruhi individu atau siswa. Faktor ini berhubungan dengan pengaruh negatif dari media cetak maupun elektronik. Dalam hal ini, media massa mempunyai fungsi dan pengaruh yang sangat besar dalam membentuk budaya masyarakat. Banyak sekali program televisi, artikel di Koran atau majalah dan siaran radio yang cenderung tidak mendidik. Bahkan lewat internet, banyak situs yang menampilkan muatan pornografi. Semua tampilan isi media ini secara tidak langsung memberikan pemahaman kepada remaja, Bahwa era modern adalah era yang penuh dengan kemewahan dan kebebasan. Faktor ekonomi Faktor ekonomi merupakan salah satu faktor yang menyebabkan remaja melakukan perilaku menyimpang seperti melakukan pemerasan dan mencuri. Hal ini di sebabkan oleh keinginan dari remaja untuk bisa di terima oleh lingkungan sosial akan tetapi terhalang oleh ekonomi yang kurang mencukupi, dapat menyebabkan remaja melakukan hal-hal menyimpang agar keinginannya bisa terwujud.