KAJIAN VARIASI JARAK TANAM DAN PEMUPUKAN KALIUM PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt L.)

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PENGAPLIKASIAN ZEOLIT DAN PUPUK UREA PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays L. saccharata Sturt.)

ANALISIS PERTUMBUHAN TANAMAN DAN HASIL UBI JALAR (Ipomoea batatas (L.) Lam.) PENDAHULUAN

THE EFFECT OF DAY HARVEST AND APLICATION DOSAGE OF POTASSIUM FERTILIZER ON GROWTH AND QUALITY OF SWEET CORN (Zea mays saccharata Sturt)

THE EFFECT OF VARIOUS DOSAGES OF ORGANIC AND ANORGANIC FERTILIZERS ON PLANT GROWTH AND YIELD OF SWEET CORN (Zea mays Saccharata Sturt)

PENGARUH PEMBERIAN AIR DAN PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt L.)

KAJIAN PENAMBAHAN PUPUK KANDANG KAMBING DAN KERAPATAN TANAMAN YANG BERBEDA PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt)

PENDAHULUAN BAHAN DAN METODE

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. menunjukkan bahwa penggunaan jenis mulsa dan jarak

RESPONS JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK ORGANIK GRANUL YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS

THE EFFECT OF THE KINDS OF FERTILIZER AND WEED CONTROL TIME ON GROWTH AND YIELD OF SWEET CORN (Zea mays saccharata)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Jagung manis atau lebih dikenal dengan nama sweet corn (Zea mays

APPLICATION OF MANURE AND Crotalaria juncea L. TO REDUCE ANORGANIC FERTILIZER ON MAIZE (Zea mays L.)

STUDI PEMUPUKAN KALIUM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt) VARIETAS SUPER BEE

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Jimy Eko Julianto. 1) Prof. Dr. Ir. Bambang Guritno. 2) Dr. Ir. Agung Nugroho, SU. 2)

KAJIAN POLA TANAM TUMPANGSARI PADI GOGO (Oryza sativa L.) DENGAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt L.)

GROWTH AND YIELD RESPONSE SWEET CORN (Zea mays L. saccharata) IN INTERCROPPING SYSTEM WITH MUNG BEAN (Vigna radiata L.)

THE INFLUENCE OF N, P, K FERTILIZER, AZOLLA (Azolla pinnata) AND PISTIA (Pistia stratiotes) ON THE GROWTH AND YIELD OF RICE (Oryza sativa)

HASIL DAN PEMBAHASAN. kompos limbah tembakau memberikan pengaruh nyata terhadap berat buah per

PENGARUH PUPUK HIJAU Calopogonium mucunoides DAN FOSFOR TERHADAP SIFAT AGRONOMIS DAN KOMPONEN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt)

PENGARUH JARAK TANAM DAN FREKUENSI PENYIANGAN GULMA PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BABY CORN (Zea mays L) PADA BEBERAPA MACAM PENYIAPAN LAHAN DAN KETEBALAN MULSA JERAMI

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Botani Tanaman Sorgum. Berdasarkan klasifikasi botaninya, Sorghum bicolor (L.) Moench termasuk

KAJIAN ABU VULKANIK GUNUNG KELUD DAN AMPAS TEBU DALAM BERBAGAI KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays L. saccharata Sturt.

PENGARUH POPULASI TANAMAN DAN KOMBINASI PUPUK N, P, K PADA PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt.)

PENGARUH BIOURINE SAPI DAN BERBAGAI DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL SELADA KROP (Lactuca sativa L.)

Pengaruh Beberapa Jarak Tanam terhadap Produktivitas Jagung Bima 20 di Kabupaten Sumbawa Nusa Tenggara Barat

PENGARUH DOSIS PUPUK ANORGANIK NPK MUTIARA DAN CARA APLIKASI PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN

Pengaruh Populasi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) dan Jagung (Zea mays L.) terhadap Pertumbuhan dan Produksi Pada Sistem Pola Tumpang Sari

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dan pembahasan penelitian sampai dengan ditulisnya laporan

PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans. Poir)

Jurnal Cendekia Vol 12 No 1 Januari 2014 ISSN

THE EFFECT OF SPACING AND PLANTING TIME SOYBEAN OF GROWTH AND YIELD SOYBEAN (Glycine max) ON SUGAR CANE (Saccharum officinarum L.

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Jagung Manis. dalam siklus kehidupan tanaman. Pertumbuhan dan perkembangan berlangsung

Respons Pertumbuhan dan Hasil Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) Terhadap Jarak Tanam dan Waktu Penyiangan Gulma

UPAYA PENINGKATAN HASIL TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) DENGAN PEMUPUKAN BOKASHI DAN Crotalaria juncea L.

JURNAL PRODUKSI TANAMAN Vol. 1 No. 3 JULI-2013 ISSN :

Volume 10 Nomor 2 September 2013

0 (N 0 ) 12,34a 0,35 (N 1 ) 13,17a 0,525 0,7 (N 2 ) (N 3 )

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt L.) Sekelompok akar sekunder berkembang pada buku-buku pangkal batang dan

PENGARUH DOSIS PUPUK UREA DAN MACAM VARIETAS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAGUNG (Zea mays L.)

PERTUMBUHAN DAN HASIL VARIETAS JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt.) DALAM TUMPANGSARI KACANG TANAH (Arachis hipogeae L.)

IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Vegetatif. menunjukan hasil pertumbuhan pada fase vegetatif. Berdasarkan hasil sidik ragam

APLIKASI BRIKET CAMPURAN ARANG SERBUK GERGAJI DAN TEPUNG DARAH SAPI PADA BUDIDAYA JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt.) DI TANAH PASIR PANTAI

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Reza Widhi Pahlevi *), Bambang Guritno dan Nur Edy Suminarti

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sungai Niger di Afrika. Di Indonesia sorgum telah lama dikenal oleh petani

PEMBERIAN MULSA JERAMI PADI DAN PUPUK HIJAU Crotalaria juncea L. PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG VARIETAS KRETEK TAMBIN

Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2005

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH JENIS PUPUK KANDANG DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays L. var. saccharata Sturt) SKRIPSI

(Sorghum bicolor (L.) Moench)

The Effect of Urban Waste Compost on Growth and Yield of Taro (Colocasia esculenta (L.) Schott var Antiquorum) in Dry Land

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi

THE EFFECT OF WEED CONTROL AND SOIL TILLAGE SYSTEM ON GROWTH AND YIELD OF SOYBEAN (Glycine max L.)

KORELASI ANTARA WAKTU PANEN DAN KADAR GULA BIJI JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt)

RESPONS PERTUMBUHAN DAN HASIL MENTIMUN (CUCUMIS SATIVUS L.) AKIBAT PERLAKUAN VARIETAS DAN KONSENTRASI ZPT DEKAMON

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan pengamatan pada pemberian pupuk organik kotoran ayam

RESPONS TANAMAN KEDELAI TERHADAP PEMBERIAN PUPUK FOSFOR DAN PUPUK HIJAU PAITAN

I. PENDAHULUAN. manis dapat mencapai ton/ha (BPS, 2014). Hal ini menandakan bahwa

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TIGA VARIETAS JAGUNG MANIS (Zea mays saccharatasturt) PADA SISTEM JARAK TANAM JAJAR LEGOWO YANG BERBEDA

PENGARUH KONSENTRASI DAN WAKTU PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR BIOAKTIVATOR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.

INNOFARM : Jurnal Inovasi Pertanian Vol. 12, No. 2, Oktober 2013 PENGARUH JUMLAH BENIH PER LUBANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG MANIS

Pertumbuhan Vegetatif dan Kadar Gula Biji Jagung Manis (Zea mays saccharata, Sturt) di Pekanbaru

KAJIAN PRODUKSI UBI DAN ACI TANAMAN UBIKAYU (Manihot esculenta CRANTZ) AKIBAT PEMANGKASAN TAJUK

PENGARUH DOSIS DAN LAMA PEMBENAMAN PUPUK HIJAU OROK-OROK (Crotalaria juncea L.) PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max L.

PEMUPUKAN NPK PADA TANAMAN DURIAN (Durio zibethinus Murr.) LOKAL UMUR 3 TAHUN

Pengaruh Teknik Dan Dosis Pemberian Pupuk Organik Dari Sludge Bio- Digester Terhadap Produksi Tanaman Jagung (Zea Mays L.

I. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. tinggi tanaman dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 1. Rerata Tinggi Tanaman dan Jumlah Daun

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. Hasil sidik ragam 5% terhadap tinggi tanaman menunjukkan bahwa

I. PENDAHULUAN. Sorgum merupakan salah satu jenis tanaman serealia yang memiliki potensi besar

EFEK KOMBINASI DOSIS PUPUK N P K DAN CARA PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG MANIS. Jumini, Nurhayati, dan Murzani

PENGARUH WAKTU TANAM BAWANG PREI (Allium porum L.) PADA SISTEM TUMPANGSARI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata)

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dengan ketinggian tempat ± 25 di atas permukaan laut, mulai bulan Desember

PENGARUH WAKTU PENGENDALIAN GULMA DAN DOSIS PEMUPUKAN NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.)

Pertumbuhan dan Produktivitas Jagung Manis pada Beberapa Sistem Tanam

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. lingkungan atau perlakuan. Berdasarkan hasil sidik ragam 5% (lampiran 3A)

HASIL DAN PEMBAHASAN. perlakuan dan pemberian berbagai macam pupuk hijau (azolla, gamal, dan

DAFTAR TABEL. 1. Deskripsi jagung manis Varietas Bonanza... 11

PENGARUH HERBISIDA AMETRIN DAN PENYIANGAN GULMA TERHADAP PERTUMBUHAN VEGETATIF TANAMAN TEBU (Saccharum officinarum L.)

PEMANFAATAN TEPI BEDENGAN TANAMAN TOMAT (Lycopersicon esculentum Mill.) DENGAN BERBAGAI TANAMAN SELA DALAM UPAYA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS LAHAN

I. PENDAHULUAN. Sorgum (Sorghum bicolor [L.] Moench) adalah tanaman serealia yang potensial

PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DAN MULSA JERAMI PADI PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.) Merr.)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

KAJIAN PENGGUNAAN PUPUK BIOURIN SAPI DAN PUPUK ANORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG DAUN (Allium fistulosum L.)

KAJIAN MODEL TANAM DAN WAKTU TANAM DALAM SISTEM TUMPANGSARI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BENIH JAGUNG

RESPONS BERBAGAI POPULASI TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK UREA

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAWI ( Brassica juncea L ) TERHADAP PEMBERIAN URINE KELINCI DAN PUPUK GUANO

I. PENDAHULUAN. Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman serealia sumber karbohidrat kedua

Pertumbuhan dan Hasil Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) berdasarkan Waktu Penyiangan dan Jarak Tanam yang Berbeda ABSTRAK

E-JURNAL ARSITEKTUR LANSEKAP ISSN: VOL. 3, NO. 1, APRIL 2017

PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG DAUN (Allium fistulosum L.) VARIETAS LINDA AKIBAT PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN PUPUK UREA

Jurnal Cendekia Vol 11 No 3 Sept 2013 ISSN

Aplikasi Pupuk Kandang dan Pupuk SP-36 Untuk Meningkatkan Unsur Hara P Dan Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) di Tanah Inceptisol Kwala Bekala

PENGARUH TANAMAN PENUTUP TANAH DAN JARAK TANAM PADA GULMA DAN HASIL TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.)

PENGARUH SUMBER PUPUK NITROGEN DAN WAKTU PEMBERIAN UREA PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays Sturt. var.

Vol 2 No. 1 Januari - Maret 2013 ISSN :

KAJIAN PENGARUH PEMBERIAN DOSIS PUPUK SP-36 TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS JAGUNG MANIS (Zea mays saccarata strutr).

Transkripsi:

Jurnal Produksi Tanaman Vol. 5 No. 12, Desember 2017: 2017-2025 ISSN: 2527-8452 2017 KAJIAN VARIASI JARAK TANAM DAN PEMUPUKAN KALIUM PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt L.) STUDY OF PLANT SPACING VARIATIONS AND POTASSIUM FERTILIZER ON THE GROWTH AND YIELD OF SWEET CORN (Zea mays saccharata Sturt L.) Vika Noer Uliyah *), Agung Nugroho dan Nur Edy Suminarti Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya Jl. Veteran, Malang 65145 Jawa Timur, Indonesia E-mail: vnoeruliyah@gmail.com ABSTRAK Jagung manis di Indonesia memiliki produktivitas rendah yaitu rata-rata 6-8 ton ha -1. Dewasa ini untuk meningkatkan produksi melalui pemupukan K dan pengaturan jarak tanam. Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kombinasi jarak tanam dan pemupukan kalium serta menentukan kombinasi jarak tanam dan pemupukan kalium yang optimum pada pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Nganjuk dengan jenis tanah latosol. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan kombinasi jarak tanam dan pemupukan Kalium sebagai perlakuan, dan terdiri dari 12 kombinasi perlakuan yaitu: 30 cm x 20 cm + 125% KCl (P1), 30 cm x 20 cm + 100% KCl (P2), 30 cm x 20 cm + 75% KCl (P3), 30 cm x 20 cm + 50% KCl (P4), 50 cm x 20 cm + 125% KCl (P5), 50 cm x 20 cm + 100% KCl (P6), 50 cm x 20 cm + 75% KCl (P7), 50 cm x 20 cm + 50% KCl (P8), 70 cm x 20 cm + 125% KCl (P9), 70 cm x 20 cm + 100% KCl (P10), 70 cm x 20 cm + 75% KCl (P11), 70 cm x 20 cm + 50% KCl (P12). diulang 3 kali sehingga didapatkan 36 petak kombinasi perlakuan. Berdasarkan hasil analisis, disimpulkan bahwa kombinasi jarak tanam dan pemupukan kalium (K) berpengaruh nyata pada parameter yang diamati yaitu pertumbuhan dan hasil. Penggunaan jarak tanam 70 cm x 20 cm + 125% Pupuk K, bobot tongkol per hektar yang dihasilkan paling tinggi dengan R/C tertinggi yaitu 1,83. Kata kunci: Jagung Manis, Jarak Tanam, Pupuk Kalium, Brix ABSTRACT Sweet corn productivity in Indonesia is still low at an average of 6-8 tonnes ha -1. It show sweet corn production must be improve, including by K fertilizer application and plant spacing. The Research of this effect of plant spacing combination and K fertilizer application also, to determine the optimum plant spacing combination and K fertilizer application on Growth and Yield of Sweet Corn. Research be conducted in Nganjuk with the type of soil latosols. This research used Randomized Block Design with 12 treatments and 3 replications, they are 30 cm x 20 cm + 125% KCl (P1), 30 cm x 20 cm + 100% KCl (P2), 30 cm x 20 cm + 75% KCl (P3), 30 cm x 20 cm + 50% KCl (P4), 50 cm x 20 cm + 125% KCl (P5), 50 cm x 20 cm + 100% KCl (P6), 50 cm x 20 cm + 75% KCl (P7), 50 cm x 20 cm + 50% KCl (P8), 70 cm x 20 cm + 125% KCl (P9), 70 cm x 20 cm + 100% KCl (P10), 70 cm x 20 cm + 75% KCl ( P11 ), 70 cm x 20 cm + 50% KCl (P12). Based on the results of the analysis, it was concluded that the combination of plant spacing and potassium fertilizer real effect on that parameter was observed (growth and yield). The use of plant spacing 70 cm x 20 cm + 125% potassium fertilizer, corn cob per hectare produced with R/C highest 1,83.

2018 Jurnal Produksi Tanaman, Volume 5 Nomor 12, Desember 2017, hlm. 2017 2025 Keywords: Sweet Corn, Plant Spacing, Potassium Fertilizer, Brix PENDAHULUAN Jagung manis termasuk komoditas sayuran yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Tingginya nilai ekonomis tersebut terletak pada rasa manis dari biji jagung tersebut yang melebihi rasa manis jagung biasa. Jagung manis memiliki nilai gizi yang berkualitas tinggi yang terdiri dari vitamin, antioksidan, mineral serta sebagai salah satu sumber serat terbaik. Berdasar pada tingginya pemanfaatan tersebut, menyebabkan permintaan jagung manis terus mengalami peningkatan. BPS (2015) melaporkan bahwa permintaan jagung manis pada tahun 2010-2011 mencapai 8% per tahun, sedang peningkatan produksinya hanya mencapai 6 % per tahun. Hal ini menunjukkan masih ada peluang untuk meningkatkannya, diantaranya adalah melalui pemupukan K dan pengaturan kepadatan tanaman. Tanaman jagung manis sangat respon terhadap pemupukan, terutama pupuk K. Hal ini karena K dapat berperan untuk memacu translokasi asimilat dari sumber (daun) ke bagian organ penyimpan (biji). Kalium juga berperan dalam pembentukan dinding sel yang menyebabkan batang tanaman kokoh dan tidak mudah roboh sehingga aliran unsur hara dan air dari dalam tanah ke dalam jaringan tanaman berjalan normal (Alfons dan Aryantoro.1993). Akibatnya proses fotosintesa juga akan berjalan normal, apabila proses fotosintesa berjalan normal, maka akan dihasilkansejumlah karbohidrat. Sedang karbohidrat sederhana yang dihasilkan pada jagung manis berupa glukosa dan sukrosa, dan kedua komponen tersebut yang menyebabkan rasa manis pada biji jagung manis. Oleh karena itu,upaya untuk meningkatkan hasil jagung manis, dan agar biji jagung manis akan tetap dapat dipertahankan rasa kemanisannya maka perlu dicari dosis optimum untuk pupuk kalium. Selain upaya tersebut, peningkatan hasil juga dapat didekati melalui pengaturan kepadatan tanaman. Pada kepadatan tanaman tinggi, mengakibatkan terjadinya peningkatan hasil per satuan luas lahan. Namun demikian, peningkatan hasil tersebut tidak selalu diikuti oleh meningkatnya kualitas tanaman seperti ukuran tongkol maupun bobot tongkol per tanaman yang dihasilkan, sehingga mempunyai nilai ekonomis rendah. Di sisi lain, penggunaan tingkat kepadatan rendah, kualitas tanaman akan dapat dicapai, tetapi tidak selalu diikuti oleh peningkatan kuantitas, sehingga juga mempunyai nilai ekonomis rendah sebagai akibat rendahnya nilai efisiensi pemanfaatan lahan (Suminarti, 2011). Salah satu indikator dalam kualitas jagung manis adalah brix, oleh karena itu diperlukan langkah untuk meningkatkan kualitas jagung manis. Kadar gula (brix) jagung manis yang cukup tinggi mendekati kadar gula tebu dapat dijadikan alternatif pengganti gula tebu. Pemberian pupuk kalium pada jagung manis merupakan satu upaya meningkatkan tingkat kemanisannya, karena kalium di dalam tanaman berfungsi dalam proses pembentukan gula dan pati, translokasi gula, aktivitas enzim dan pergerakan stomata. BAHAN DAN METODE Penelitian dilaksanakan di Desa Sumberurip Kecamatan Berbek Kabupaten Nganjuk dengan ketinggian ±100 meter diatas permukaan laut (mdpl) dengan jenis tanah latosol. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai bulan Agustus 2015. Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi traktor, cangkul, meteran, jangka sorong, timbangan analitik, timbangan manual, oven, refraktometer, jagung manis hibrida varietas Talenta, Pupuk Urea (45%), Pupuk SP-36 (36%), Pupuk KCl (60%), Pupuk kotoran ayam. Penelitian menggunakan Rancangan lingkungan yang digunakan dalam penelitian adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan kombinasi jarak tanam dan pemupukan Kalium sebagai perlakuan, dan terdiri dari 12 kombinasi perlakuan yaitu: 30 cm x 20 cm + 125% KCl (P1), 30 cm x 20 cm + 100% KCl (P2), 30 cm x 20 cm + 75% KCl (P3), 30 cm x 20 cm + 50% KCl (P4), 50 cm x 20 cm + 125% KCl

2019 Uliyah, dkk, Kajian Variasi Jarak Tanam... (P5), 50 cm x 20 cm + 100% KCl (P6), 50 cm x 20 cm + 75% KCl (P7), 50 cm x 20 cm + 50% KCl (P8), 70 cm x 20 cm + 125% KCl (P9), 70 cm x 20 cm + 100% KCl (P10), 70 cm x 20 cm + 75% KCl (P11), 70 cm x 20 cm + 50% KCl (P12). diulang 3 kali sehingga didapatkan 36 petak kombinasi perlakuan. Pengamatan pertumbuhan tanaman meliputi jumlah daun, luas daun, bobot segar total tanaman, bobot kering total tanaman. Pengamatan hasil panen adalah bobot tongkol dengan kelobot, bobot tongkol konsumsi (bobot tongkol tanpa kelobot), panjang tongkol, diameter tongkol, brix (% brix) dan hasil panen per hektar. Pengamatan dilakukan pada umur 14, 28, 42, 56 hst dan panen. Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan uji F pada taraf 5%, pengaruh nyata antar perlakuan dilakukan uji lanjut menggunakan uji BNT pada taraf 5 %. HASIL DAN PEMBAHASAN Jumlah Daun Hasil analisis ragam menunjukkan pemupukan Kalium pada jumlah daun pada umur 42 Hst dan 56 Hst. Hasil pengamatan jumlah daun disajikan pada Tabel 1. Data Tabel 1 menunjukkan bahwa perlakuan jarak tanam 30 cm x 20 cm dengan 125%, 100% pupuk K, 50 cm x 20 cm dengan 125%,100% pupuk K, 70 cm x 20 cm dengan 125% pupuk K hingga 75% pupuk menghasilkan jumlah daun lebih banyak dan berbeda nyata perlakuan lainnya. Hal ini diduga karena tanaman dapat memanfaatkan faktor lingkungan tumbuhnya lebih baik dibandingkan dengan penggunaan jarak tanam sempit. Jarak tanam menentukan populasi tanaman dalam luasan tertentu, sehingga pengaturan jarak tanam yang baik dapat mengurangi adanya kompetisi terhadap faktor-faktor tumbuh tanaman. Harjadi (2002) mengatakan bahwa jarak tanam dapat mempengaruhi persaingan antar tanaman dalam mendapatkan air, cahaya, dan unsur hara, sehingga akan mempengaruhi pertumbuhan dan hasil suatu tanaman. Selain itu, air memiliki peranan penting bagi tanaman di dalam proses fotosintesis, untuk menjaga turgor sel, serta menjadi pelarut unsur hara di dalam tanah yang nantinya akan di alokasikan ke bagian daun (Sugito, 1999). Oleh karena itu, air sangat dibutuhkan dalam proses pertumbuhan tanaman agar nantinya turgor sel pada tanaman dapat berfungsi secara normal. Luas Daun Hasil analisis ragam menunjukkan pemupukan K pada luas daun pada umur pengamatan 28 hst, 42 hst, dan 56 hst. Hasil pengamatan luas daun disajikan pada Tabel 2. Data Tabel 2 menunjukkan bahwa perlakuan jarak tanam 50 cm x 20 cm dan 70 cm x 20 cm dengan pemupukan 125% pupuk K mampu meningkatkan luas daun per tanaman yang lebih tinggi dan berbeda nyata dengan dosis yang lebih rendah. Hal ini mengindikasikan bahwa ketersediaan unsur K sangat berpengaruh terhadap proses perkembangan tanaman. Daun merupakan bagian dari organ tanaman dimana sebagai tempat terjadinya proses fotosintesis. Luas daun yang dihasilkan oleh tanaman yang semakin lebar dapat meningkatkan penyerapan cahaya matahari secara optimal yang dapat dialirkan pada tubuh tanaman dan digunakan dalam proses fotosintesis. Hal ini sejalan dengan pernyataan Sitompul dan Guritno (1995) menyatakan bahwa laju fotosintesis tanaman ditentukan oleh besarnya luas daun dari tanaman tersebut. Semakin besar luas daun yang dihasilkan maka cahaya matahari yang diserap oleh tanaman semakin optimal (Semakin besar), yang akan digunakan untuk meningkatkan laju fotosintesis. Kalium bagi tanaman berperan di dalam pembentukan dinding sel yang menyebabkan batang tanaman kokoh, tidak mudah rebah dan unsur hara dapat berlangsung secara normal (Suminarti, 2011). Unsur kalium juga memiliki peranan dalam mengatur tata air di dalam sel (Haris dan Veronica, 2009). Selain itu, unsur kalium berfungsi dalam mengatur proses membuka dan menutupnya stomata.

2020 Jurnal Produksi Tanaman, Volume 5 Nomor 12, Desember 2017, hlm. 2017 2025 Tabel 1 Rerata Jumlah Daun pada Berbagai Kombinasi Jarak Tanam dan Pemupukan K Jumlah Daun /Umur (hst) 14 28 42 56 Kombinasi Jarak Tanam dan dosis Pupuk K 30cm x 20cm +125% K (P1) 3,3 5,3 7,3 ab 10,7 bc 30cm x 20cm +100% K (P2) 3,0 5,3 7,0 a 10,7 bc 30cm x 20cm +75% K (P3) 2,7 5,0 7,0 a 10,3 ab 30cm x 20cm +50% K (P4) 2,3 5,0 7,0 a 10,0 a 50cm x 20cm +125% K (P5) 50cm x 20cm +100% K (P6) 3,7 2,7 5,7 5,0 7,7 bc 7,3 ab 11,2 c 10,7 bc 50cm x 20cm +75% K (P7) 2,3 5,0 7,0 a 10,3 ab 50cm x 20cm +50% K (P8) 2,0 5,0 7,0 a 10,0 a 70cm x 20cm +125% K (P9) 70cm x 20cm +100% K (P10) 3,7 3,3 5,7 5,3 7,9 c 7,6 bc 11,3 c 11,0 c 70cm x 20cm +75% K (P11) 3,0 5,3 7,3 ab 10,7 bc 70cm x 20cm +50% K (P12) 2,7 5,0 7,3 ab 10,3 ab BNT 5% tn tn 0,5 0,6 Keterangan: Bilangan yang didampingi oleh huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata berdasarkan uji BNT 5%, tn : tidak nyata. Tabel 2 Rerata Luas Daun pada Berbagai Kombinasi Jarak Tanam dan Pemupukan K Luas Daun (dm 2 ) / Umur (hst) 14 28 42 56 Kombinasi Jarak Tanam dan dosis Pupuk K 30cm x 20cm +125% K (P1) 1,6 7,0 e 17,0 bc 44,1 bc 30cm x 20cm +100% K (P2) 1,5 5,5 c 15,5 abc 38,2 ab 30cm x 20cm +75% K (P3) 1,5 4,9 b 13,8 ab 34,9 a 30cm x 20cm +50% K (P4) 1,4 4,0 a 13,2 a 34,9 a 50cm x 20cm +125% K (P5) 50cm x 20cm +100% K (P6) 1,6 1,5 7,6 fg 7,0 e 21,2 d 16,0 abc 47,6 c 40,2 ab 50cm x 20cm +75% K (P7) 1,5 5,7 c 15,2 abc 35,1 a 50cm x 20cm +50% K (P8) 1,4 4,8 b 13,9 ab 34,9 a 70cm x 20cm +125% K (P9) 70cm x 20cm +100% K (P10) 1,6 1,5 8,1 g 7,2 ef 21,4 d 18,1 cd 59,6 d 43,1 bc 70cm x 20cm +75% K (P11) 1,5 6,4 d 15,6 abc 40,4 ab 70cm x 20cm +50% K (P12) 1,4 5,2 bc 14,0 ab 36,9 a BNT 5% tn 0,5 3,6 5,9 Keterangan: Bilangan yang didampingi oleh huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata berdasarkan uji BNT 5%, tn : tidak nyata. Kehadiran ion K + dalam sel dapat meningkatkan pada saat turgiditas sel penjaga ini meningkat, maka stomata pada daun akan membuka dan proses fotosintesis akan berlangsung. Oleh karena itu, apabila unsur K dalam tanah cukup tersedia bagi tanaman maka laju fotosintesis akan meningkat. Meningkatnya laju fotosintesis pada tanaman tersebut akan memacu lebih banyaknya asimilat yang dihasilkan oleh tanaman. Luas daun menggambarkan banyaknya fotosintesis yang diterima. Semakin luas permukaan daun maka semakin besar pula kemampuan dalam melakukan proses fotosintesis. Bobot Segar Total Tanaman Hasil analisis ragam menunjukkan pemupukan Kalium pada bobot segar total tanaman pada umur 28 hst, 42 hst, dan 56 hst. Hasil pengamatan bobot segar total tanaman disajikan pada Tabel 3.

2021 Uliyah, dkk, Kajian Variasi Jarak Tanam... Tabel 3 Rerata Bobot Segar Total Tanaman pada Berbagai Kombinasi Jarak Tanam dan Pemupukan K Bobot Segar Total Tanaman (g tan -1 ) / Umur (hst) 14 28 42 56 Kombinasi Jarak Tanam dan dosis Pupuk K 30cm x 20cm +125% K (P1) 4,1 56,7 c 170,8 bcd 268,7 bcde 30cm x 20cm +100% K (P2) 3,7 29,5 ab 142,1 abc 205,1 abcd 30cm x 20cm +75% K (P3) 3,7 28,8 ab 132,5 abc 191,0 abc 30cm x 20cm +50% K (P4) 3,1 20,4 a 114,5 a 158,4 a 50cm x 20cm +125% K (P5) 50cm x 20cm +100% K (P6) 4,1 4,0 59,8 c 51,7 bc 167,9 abcd 167,7 abcd 309,4 de 210,6 abcd 50cm x 20cm +75% K (P7) 3,7 39,7 abc 135,3 abc 201,2 abcd 50cm x 20cm +50% K (P8) 3,5 36,5 abc 121,0 ab 169,5 ab 70cm x 20cm +125% K (P9) 70cm x 20cm +100% K (P10) 4,3 4,1 61,8 c 54,5 bc 211,4 d 180,4 cd 352,8 e 291,2 cde 70cm x 20cm +75% K (P11) 3,7 49,8 bc 138,0 abc 220,7 abcd 70cm x 20cm +50% K (P12) 3,6 39,1 abc 129,8 abc 225,9 abcd BNT 5% tn 27,1 54,7 109,0 Keterangan: Bilangan yang didampingi oleh huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata berdasarkan uji BNT 5%, tn : tidak nyata. Data Tabel 3 menunjukkan bahwa perlakuan jarak tanam 30 cm x 20 cm, 50 cm x 20 cm, dan 70 cm x 20 cm dengan pemupukan 125% pupuk K mampu meningkatkan bobot segar total tanaman yang lebih tinggi dan berbeda nyata dengan dosis yang lebih rendah. Hal ini menunjukkan bahwa tanaman memerlukan faktor lingkungan dan unsur hara kalium yang tersedia pada tanaman yang sesuai maka hasil produksi akan maksimal. Capriyati, Tohari, dan Dody (2014) mengatakan bahwa jarak tanam dapat mempengaruhi persaingan antar tanaman dalam mendapatkan air, cahaya, dan unsur hara, sehingga akan mempengaruhi pertumbuhan dan hasil suatu tanaman Bobot Kering Total Tanaman Hasil analisis ragam menujukkan pemupukan K pada bobot kering total tanaman pada umur pengamatan 28 hst, 42 hst dan 56 hst. Pengaruh yang terjadi pada kombinasi jarak tanam dan pemupukan kalium pada 28 dan 56 hst menunjukkan bahwa pada jarak tanam 30 cm x 20 cm, 50 cm x 20 cm, 70 cm x 20 cm dengan pemberian pupuk K 125% - 100% menghasilkan bobot kering total tanaman lebih tinggi bila dibandingkan dengan perlakuan lainnya (Tabel 4). Hal ini erat kaitannya dengan proses fotosintesis, dimana proses fotosisntesis pada tanaman jagung manis dapat berjalan dengan baik karena ketersedian unsur hara bagi tanaman tercukupi. Jika jarak tanam tanaman semakin rapat maka kompetisi antar tanaman sangat ketat dan akan berdampak pada pertumbuhan tanaman yang kurang optimum. Lebih rendahnya bobot kering total tanaman tersebut adalah sebagai akibat tingginya tingkat kompetisi maupun rendahnya tingkat ketersediaan K bagi tanaman yang diserap oleh tanaman untuk pembentukan organ-organ tanaman. Jika jarak tanam tanaman semakin rapat maka kompetisi antar tanaman sangat ketat yang akhirnya akan berdampak pada pertumbuhan tanaman yang kurang optimum, sebaliknya jika kompetisi antar tanaman berkurang maka pertumbuhan tanaman akan mencapai optimum. Hal ini sependapat dengan dahlan dan prayogi (2008) bahwa jarak tanam menentukan efisiensi pemanfaatan ruang tumbuh untuk mendapatkan sinar matahari dan unsur hara yang cukup untuk proses fotosintesis dan produksi tanaman. Tanaman dengan jarak tanam yang luas mendapatkan sinar matahari dan unsur hara yang cukup.

2022 Jurnal Produksi Tanaman, Volume 5 Nomor 12, Desember 2017, hlm. 2017 2025 Tabel 4 Rerata Bobot Kering Total Tanaman pada Berbagai Kombinasi Jarak Tanam dan Pemupukan K Bobot Kering Total Tanaman (g) / Umur (hst) 14 28 42 56 Kombinasi Jarak Tanam dan dosis Pupuk K 30cm x 20cm +125% K (P1) 1,1 8,5 bc 38,1 cde 104,0 abc 30cm x 20cm +100% K (P2) 1,0 7,1 bc 37,2 bcde 70,1 a 30cm x 20cm +75% K (P3) 0,9 5,8 ab 34,5 ab 62,8 a 30cm x 20cm +50% K (P4) 0,6 3,7 a 32,9 a 62,6 a 50cm x 20cm +125% K (P5) 50cm x 20cm +100% K (P6) 1,1 1,1 9,1 c 8,1 bc 43,3 f 38,8 de 119,0 bc 70,8 a 50cm x 20cm +75% K (P7) 1,1 6,7 abc 36,4 bcd 80,4 ab 50cm x 20cm +50% K (P8) 0,8 6,3 abc 33,2 a 62,9 a 70cm x 20cm +125% K (P9) 70cm x 20cm +100% K (P10) 1,3 1,2 9,2 c 8,6 bc 45,1 f 40,1 e 134,3 c 107,8 abc 70cm x 20cm +75% K (P11) 1,0 6,9 abc 36,7 bcd 104,7 abc 70cm x 20cm +50% K (P12) 0,9 6,6 abc 35,3 abc 88,8 abc BNT 5% tn 27,1 54,7 109,0 Keterangan: Bilangan yang didampingi oleh huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata berdasarkan uji BNT 5%, tn : tidak nyata. Kebutuhan unsur kalium pada saat akhir masa vegetatif dan saat awal masa generatif, dimana tanaman membutuhkan unsur hara kalium yang cukup pada fase tersebut. Kebutuhan hara dan air relatif sangat tinggi untuk mendukung laju pertumbuhan tanaman. Pengaturan jarak tanam berpengaruh terhadap besarnya cahaya yang masuk dan ketersediaan unsur hara yang dibutuhkan bagi tanaman. Semakin lebar jarak tanam, maka semakin besar cahaya yang diterima oleh tanaman dan semakin banyak ketersediaan unsur hara bagi individu tanaman, karena jumlah tanamannya lebih sedikit (Mawazin dan Hendy, 2008). Bobot Tongkol Tanpa Kelobot Hasil analisis ragam menujukkan pemupukan K pada bobot tongkol tanpa kelobot. Hasil pengamatan bobot tongkol tanpa kelobot disajikan pada Tabel 5. Berdasarkan hasil penelitian dapat dijelaskan bahwa terdapat pengaruh yang nyata pada parameter pengamatan bobot tongkol tanpa kelobot akibat perlakuan jarak tanam dan dosis pupuk kalium. Hasil tersebut menunjukkan bahwa dengan penggunaan jarak tanam 30 cm x 20 cm, 50 cm x 20 cm, dan 70 cm x 20 cm dengan pemberian pupuk 125% pupuk k sampai dengan 75% pupuk k mampu meningkatkan bobot tongkol tanpa kelobot yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan dosis yang lebih rendah (Tabel 5). Hal ini diduga karena meningkatnya aktivitas pertumbuhan tanaman jagung manis yang ditandai dengan meningkatnya luas daun dan bobot kering total tanaman. Proses fotosintesis dapat berjalan dengan baik sehingga translokasi fotosintat ke bagian tongkol dapat optimal. Peran dari unsur hara kalium dan jarak tanam dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman jagung manis. Unsur kalium berperan dalam mengatur air dalam sel dan transfer kation melewati membran. Peningkatan bobot tongkol dipengaruhi oleh efektifitas proses fotosintesis dan translokasi fotosintat ke bagian tongkol (Somputan, 2014). Peran unsur kalium dapat meningkatkan bobot tongkol karena adanya pengaruh efektifitas fotosintesis dan translokasi fotosintat pada bagian tongkol (Setyono, 1986). Berdasarkan hasil penelitian Mayadewi (2007) bahwa pemberian pupuk kalium dapat meningkatkan bobot tongkol berkelobot dan tanpa kelobot. Peningkatan berat tongkol berkelobot dan tanpa kelobot berhubungan erat dengan hasil fotosintat

2023 Uliyah, dkk, Kajian Variasi Jarak Tanam... Tabel 5 Rerata Bobot Tongkol Tanpa Kelobot pada Berbagai Kombinasi Jarak Tanam dan Dosis Pemupukan K Kombinasi jarak tanam dan dosis pupuk K Bobot Tongkol Tanpa Kelobot (g tan -1 ) 30 cm x 20 cm + 125% pupuk K (P1) 131,3 abcd 30 cm x 20 cm + 100% pupuk K (P2) 123,2 abcd 30 cm x 20 cm + 75% pupuk K (P3) 109,7 ab 30 cm x 20 cm + 50% pupuk K (P4) 104,5 a 50 cm x 20 cm + 125% pupuk K (P5) 152,9 d 50 cm x 20 cm + 100% pupuk K (P6) 141,2 bcd 50 cm x 20 cm + 75% pupuk K (P7) 126,9 abcd 50 cm x 20 cm + 50% pupuk K (P8) 126,7 abcd 70 cm x 20 cm + 125% pupuk K (P9) 158,4 d 70 cm x 20 cm + 100% pupuk K (P10) 142,3 cd 70 cm x 20 cm + 75% pupuk K (P11) 134,6 abcd 70 cm x 20 cm + 50% pupuk K (P12) 113,3 abc BNT 5% 32,2 Keterangan : Bilangan yang didampingi oleh huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata berdasarkan uji BNT 5%. Tabel 6 Rerata Brix pada Berbagai Kombinasi Jarak Tanam dan Dosis Pemupukan K Kombinasi jarak tanam dan dosis pupuk K Brix (% brix) 30 cm x 20 cm + 125% pupuk K (P1) 15,1 de 30 cm x 20 cm + 100% pupuk K (P2) 14,5 c 30 cm x 20 cm + 75% pupuk K (P3) 14,1 ab 30 cm x 20 cm + 50% pupuk K (P4) 13,8 a 50 cm x 20 cm + 125% pupuk K (P5) 15,2 e 50 cm x 20 cm + 100% pupuk K (P6) 14,5 bcd 50 cm x 20 cm + 75% pupuk K (P7) 14,1 abcd 50 cm x 20 cm + 50% pupuk K (P8) 13,9 a 70 cm x 20 cm + 125% pupuk K (P9) 15,2 e 70 cm x 20 cm + 100% pupuk K (P10) 14,8 d 70 cm x 20 cm + 75% pupuk K (P11) 14,3 bc 70 cm x 20 cm + 50% pupuk K (P12) 13,9 a BNT 5% 0,3 Keterangan : Bilangan yang didampingi oleh huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata berdasarkan uji BNT 5%. Brix (% Brix) Hasil analisis ragam menujukkan pemupukan K terhadap kadar gula jagung manis. Hasil pengamatan brix disajikan pada Tabel 6. Data Tabel 6 menunjukkan bahwa secara nyata meningkatkan kadar gula jagung manis. Hasil penelitian pada parameter pengamatan Brix (% brix) menunjukkan bahwa penggunaan jarak tanam 30 cm x 20 cm, 50 cm x 20 cm, 70 cm x 20 cm dengan dosis pupuk 125% pupuk K mampu menghasilkan % brix lebih

2024 Jurnal Produksi Tanaman, Volume 5 Nomor 12, Desember 2017, hlm. 2017 2025 Tabel 7 Rerata Hasil Panen Per Hektar pada Berbagai Kombinasi Jarak Tanam dan Dosis Pemupukan K Kombinasi jarak tanam dan dosis pupuk K Hasil Panen Per Hektar (ton tan 1 ) 30 cm x 20 cm + 125% pupuk K (P1) 14,2 de 30 cm x 20 cm + 100% pupuk K (P2) 10,1 abc 30 cm x 20 cm + 75% pupuk K (P3) 9,6 ab 30 cm x 20 cm + 50% pupuk K (P4) 9,0 a 50 cm x 20 cm + 125% pupuk K (P5) 20,1 fg 50 cm x 20 cm + 100% pupuk K (P6) 13,2 cd 50 cm x 20 cm + 75% pupuk K (P7) 12,8 bcd 50 cm x 20 cm + 50% pupuk K (P8) 11,3 abcd 70 cm x 20 cm + 125% pupuk K (P9) 21,4 g 70 cm x 20 cm + 100% pupuk K (P10) 17,9 f 70 cm x 20 cm + 75% pupuk K (P11) 17,1 ef 70 cm x 20 cm + 50% pupuk K (P12) 11,6 abcd BNT 5% 3,3 Keterangan : Bilangan yang didampingi oleh huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata berdasarkan uji BNT 5%. tinggi bila dibandingkan dengan perlakuan pupuk lainnya. Hal ini disebabkan karena unsur kalium berperan dalam proses pembentukan gula dan transportasi gula hasil fotosintesis pada tanaman. Sejalan dengan penelitian Pradipta et al., (2014) menyatakan bahwa kalium di dalam tanaman berfungsi mengatur banyak proses dalam tanaman, seperti halnya dalam proses pembentukan gula dan pati, pembentukan selulosa, meningkatkan protein, translokasi gula, aktivitas enzim dan pergerakan stomata. Proses fotosintesis dapat berjalan dengan baik sehingga translokasi fotosintat ke bagian tongkol dapat optimal. Hasil Panen Per Hektar Hasil analisis ragam menujukkan pemupukan K terhadap hasil panen per hektar jagung manis. Hasil pengamatan hasil panen per hektar disajikan pada Tabel 7. Data Tabel 7 menunjukkan bahwa terjadi pengaruh yang nyata pada hasil panen per hektar dengan kombinasi perlakuan jarak tanam dan pemupukan kalium. Hasil penelitian pada parameter pengamatan hasil panen per hektar menunjukkan bahwa penggunaan perlakuan jarak tanam 50 cm x 20 cm dan 70 cm x 20 cm dengan 125% pupuk K menghasilkan hasil panen per hektar lebih tinggi bila dibandingkan dengan perlakuan dengan dosis yang lebih rendah. Hal ini dapat diartikan bahwa unsur hara kalium dapat diserap oleh tanaman dan fungsi kalium itu sendiri untuk pembentukan protein dan karbohidrat, serta berperan di dalam menjaga turgor tanaman. Selain unsur hara jarak tanam juga berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman jagung manis. Hal ini sependapat dengan Widiastuti, Tohari, dan Sulistyaningsih (2004) bahwa pada jarak tanam yang lebih renggang tanaman akan mendapatkan cahaya matahari yang lebih tinggi, maka bersamaan itu pula asimilasi bobot kering meningkat dengan meningkatnya bobot kering tersebut dapat meningkatkan produksi tanaman. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis, disimpulkan bahwa kombinasi jarak tanam dan pemupukan kalium (K) berpengaruh

2025 Uliyah, dkk, Kajian Variasi Jarak Tanam... nyata pada parameter yang diamati yaitu pertumbuhan dan hasil. Penggunaan jarak tanam 70 cm x 20 cm + 125% Pupuk K, bobot tongkol per hektar yang dihasilkan paling tinggi dengan R/C tertinggi yaitu 1,83. DAFTAR PUSTAKA Alfons, J. B. dan Aryantoro. 1993. Populasi dan Pemupukan N dan K Tanaman Jagung Varietas TC 1 di Seram Maluku. Jurnal Agribisnis dan Perikanan. 8(1):85-89. Badan Pusat Statistik. 2015. Produksi Jagung Manis Nasional. Available at http://www.bps.go.id. Capriyati, R. Tohari dan K. Dody. 2014. Pengaruh Jarak Tanam dalam Tumpangsari Sorgum Manis (Sorghum bicolor L. Moench) dan dua Habitus Wijen (Sesamum indicum L.) Terhadap Pertumbuhan dan Hasil. Jurnal Vegetalika 3(3): 50-62. Dahlan dan A. Z. Prayogi. 2008. Pengaruh Jarak Tanam Berganda Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung. Jurnal Agrisistem 4(2):101-108. Haris, A.S. dan K. Veronica. 2009. Studi Pemupukan Kalium Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt) Varietas Super Bee. Jurnal Sains dan Teknologi 2(2):1-5. Mayadewi, N. R. 2007. Pengaruh Jenis Pupuk Kandang dan Jarak Tanam terhadap Pertumbuhan Gulma dan Hasil Jagung Manis. Jurnal Agritop 26 (4) : 153-160. Mawazin dan S. Hendi. 2008. Pengaruh Jarak Tanam Terhadap Pertumbuhan diameter. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam 5(4): 381-388. Pradipta, R., K. P. Wicaksono dan B. Guritno, 2014. Pengaruh Umur Panen dan Pemberian Berbagai Dosis Pupuk Kalium Terhadap Pertumbuhan dan Kualitas Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt.). Jurnal Produksi Tanaman 2(7): 592-599. Sitompul, S. M., dan B. Guritno. 1995. Analisis Pertumbuhan Tanaman. UGM Press. Yogyakarta. Somputan, S. 2014. Respons Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt.) Terhadap Pemupukan. Jurnal Soil Environment 12(1):36-40. Suminarti, N. E. 2011. Teknik Budidaya TanamanTalas Colocasia esculenta (L.) Schott var. Antiquorum Pada kondisi Kering dan Basah. Disertasi. Universitas Brawijaya Malang. 13(1):1-7. Widiastuti, L. Tohari. dan E. Sulistyaningsih. 2004. Pengaruh Intensitas Cahaya dan Kadar Daminosida Terhadap Iklim Mikro dan Pertumbuhan Tanaman Krisan dalam Pot. Jurnal Ilmu Pertanian 11(2): 35-42.