Pelatihan Budidaya Sayur Organik Dan Tanaman Herbal Organik Berbasis Teknik Hidroponik

dokumen-dokumen yang mirip
BUDI DAYA. Kelas VII SMP/MTs. Semester I

Hidroponik Untuk Pemula. Feri Ferdinan

Menanam Sayuran Dengan Teknik Vertikultur

PENDAHULUAN ROMMY ANDHIKA LAKSONO

LAPORAN TUGAS AKHIR. BUDIDAYA SELADA KEPALA MERAH (Lactuca sativa var. Capitata) SECARA HIDROPONIK NFT DENGAN MEDIA ORGANIK DAN AN-ORGANIK

III. TATA LAKSANA TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

M-KRPL MENGHIAS RUMAH DENGAN SAYURAN DAN UMBI- UMBIAN, SEHAT DAN MENGUNTUNGKAN

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 ANALISIS SITUASI

BUDIDAYA SAYURAN. Paramita Cahyaningrum Kuswandi Program Pengabdian Masyarakat Jur. Pend. Biologi FMIPA UNY 2014

BAB I PENDAHULUAN. kawasan industri, perumahan dan gedung- gedung. perkebunan dapat meningkatkan penghasilan penduduk. Apabila ditinjau dari

Baiklah sekarang saya lanjut mengenai cara menanam secara hidroponik.

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

PELESTARIAN LINGKUNGAN MELALUI TATAJER

Penerapan Teknologi Berkebun Sayur secara Vertikultur pada Siswa Sekolah Dasar di Purwokerto, Jawa Tengah

PROGRAM COCOK TANAM HIDROPONIK SEBAGAI USAHA PEMBERDAYAAN KAUM WANITA DI DESA KALISARI DUKUHAN KECAMATAN SAYUNG KABUPATEN DEMAK

TEKNOLOGI BUDIDAYA BAWANG MERAH DALAM POT/POLYBAG

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN HIDROPONIK MEMBENTUK WIRAUSAHAWAN BARU PADA PERUM KUWAK UTARA KELURAHAN NGADIREJO KOTA KEDIRI

PEMBAHASAN. Budidaya Bayam Secara Hidroponik

Lingkungan dan Media tanam hidroponik ROMMY A LAKSONO

IbM di KELURAHAN SISIR KOTA BATU (BUDIDAYA SAYURAN/TOGA ORGANIK)

III. METODE KEGIATAN TUGAS AKHIR (TA) A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir (TA) dilaksanakan di Dusun Selongisor RT 03 RW 15, Desa Batur,

Cara Menanam Tomat Dalam Polybag

VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PAPRIKA HIDROPONIK

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam dan luar negeri terhadap tanaman selada, komoditas ini mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. merupakan negara yang sangat mendukung untuk pengembangan agribisnis

BAB III TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR

Teknologi Budidaya Tanaman Sayuran Secara Vertikultur

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN. apartemen sekalipun. Hidroponik dapat diusahakan sepanjang tahun tanpa

MANAJEMEN TANAMAN PAPRIKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hidroponik berarti melakukan budidaya tanaman tanpa media tanah. Dalam

TUGAS AKHIR PENERAPAN SISTEM TANAM HIDROPONIK SECARA VERTIKULTUR PADA TANAMAN SAYUR SELADA

Peluang Usaha Budidaya Cabai?

UAD, Yogyakarta. Risanti Dhaniaputri Pendidikan Biologi Universitas Ahmad Dahlan ( Abstrak

PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN RUMAH SECARA VERTICULTURE SEBAGAI SARANA UNTUK BUDIDAYA SAYURAN DI DUSUN PANJANG KECAMATAN TANAH TUMBUH KABUPATEN BUNGO

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Provinsi Jawa Timur. Batas-batas wilayah Desa Banjarsari adalah: : Desa Purworejo, Kecamatan Pacitan

I. GAMBARAN UMUM SL PHT

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dengan sektor pertanian sebagai sumber. penduduknya menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian.

BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Bayam (Amaranthus tricolor L.) dari sudut pandang manusia awam

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Kel. Gunung sulah, Kec.Way Halim, Kota Bandar

PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT MELALUI USAHA KOMPOS BOKASHI, BUDIDAYA SAYUR DAN JAMUR MERANG ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. yang cocok untuk kegiatan pertanian. Disamping itu pertanian merupakan mata

Click for the next show

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2015 Juni 2015 di Laboratorium

PENGARUH JENIS MEDIA TANAM DAN LARUTAN AB MIX DENGAN KONSENTRASI BERBEDA PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL PRODUKSI TANAMAN SELADA

RUMAH PANGAN LESTARI ORGANIK SEBAGAI SOLUSI PENINGKATAN PENDAPATAN KELUARGA

Jurnal Abdimas Mahakam Online ISSN : Juni 2017, Vol.1 No. 2

HASIL DAN PEMBAHASAN

VI RISIKO PRODUKSI SAYURAN ORGANIK

BUDIDAYA PEPAYA BERBASIS RAMAH LINGKUNGAN DENGAN TEKNOLOGI KOMPOS AKTIF. (Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Jambi) 2

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. TATA CARA PENELITIAN. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

BUDIDAYA GREEN BUTTERHEAD (Lactuca sativa var. capitata L.) SECARA HIDROPONIK SISTEM NFT DENGAN MEDIA TANAM ROCKWOOL

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Cara Sukses Menanam dan Budidaya Cabe Dalam Polybag

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, masyarakat berusaha untuk mengoptimalkan teknologi smartphone

PEMELIHARAAN TANAMAN BAWANG MERAH

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

MEMANFAATKAN PEKARANGAN PEROLEH RUPIAH

VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional, Pengukuran, dan Klasifikasi. yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan data yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pustekom, 2005 bahwa Indonesia merupakan daerah yang mempunyai curah hujan yang relatif tinggi yaitu

III. TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR

III. METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus-September 2014 di Laboratorium

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENGABDIAN MASYARAKAT

I PENDAHULUAN * Keterangan : *Angka ramalan PDB berdasarkan harga berlaku Sumber : Direktorat Jenderal Hortikultura (2010) 1

PROGRAM STUDI HORTIKULTURA JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PANGAN

II. TINJAUAN PUSTAKA Agribisnis Cabai Merah

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENYULUHAN PENANAMAN SAYURAN DENGAN MEDIA POLYBAG

BUDIDAYA CABAI KERITING DALAM POT. Oleh: YULFINA HAYATI

I. PENDAHULUAN. Tingkat konsumsi sayuran rakyat Indonesia saat ini masih rendah, hanya 35

Tahun Bawang

III. METODE PENELITIAN. Kecamatan Medan Percut Sei Tuan dengan ketinggian tempat kira-kira 12 m dpl,

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

I PENDAHULUAN. Masyarakat mulai menyadari bahaya memakan makanan yang. mengandung bahan-bahan kimia sintetis terutama sayur-sayuran yang dapat

PEMANFAATAN BOKHASI, IRIGASI PROBASA, HIDROPONIK PADA TANAMAN HORTIKULURA PADA LAHAN KERING

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat

BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Proses experiential learning yang dilakukan oleh anggota KWT dalam

VI. ANALISIS USAHATANI DAN EFEKTIVITAS KELEMBAGAAN KELOMPOK TANI

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juli 2015 di Laboratorium

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PROGRAM KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DI KELURAHAN PAAL V KOTA JAMBI MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN DI PROVINSI JAMBI PENDAHULUAN

TANAMAN KANGKUNG HIDROPONIK DAN KAMPUNG WARNA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Buah tomat saat ini merupakan salah satu komoditas hortikultura yang

III. TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR

LAPORAN KINERJA INVESTASI. KEM.PERTAMINAFLip DESA DESA KECAMATAN SINTOGA KABUPATEN PADANG PARIAMAN. (Sabtu, Tanggal 10 Mei 2015)

III. METODOLOGI TUGAS AKHIR (TA)

BAB V GAMBARAN UMUM WAHANA FARM

BAB I PENDAHULUAN. desa yang amat kecil dan terpencil dari desa-desa lain yang ada di Kecamatan

zalaca) di Kabupaten Banjarnegara pohon, dengan jumlah pohon

BAB I I. PENDAHULUAN

Transkripsi:

Pelatihan Budidaya Sayur Organik Dan Tanaman Herbal Organik Berbasis Teknik Hidroponik Fitri Handayani Akademi Farmasi Samrinda sausanrukan@yahoo.co.id Sapri Akademi Farmasi Samrinda sapri.juli86@gmail.com Achmad Kadri Ansyori Akademi Farmasi Samrinda achmad.kadri.ansyori@yahoo.co.id Abstrak Pelatihan ini dilaksanakan dengan memberdayakan masyarakat khususnya ibu rumah tangga yang bertempat tinggal di sekitar Jl. Abdul Wahab Sjahranie gang 10 RT 26, Kelurahan air hitam Kecamatan Samarinda Ulu untuk berpartisipasi aktif. Pelatihan dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 27 Desember 2017 pukul 13.00 sampai selasai. Metode pelatihan budidaya ini dengan melakukan penyuluhan kepada peserta tentang bercocok tanam dengan teknik hidroponik dan memberikan demonstrasi serta praktek bercocok tanam dengan teknik hidroponik. Peserta dibagi menjadi tiga kelompok masyarakat. Setiap kelompok akan diberikan bibit sayuran dan tanaman hebal untuk dibudidayakan dengan teknik hidroponik. Kelompok pertama adalah kelompok yang diberikan bibit bayam merah, kelompok dua diberikan bibit pakcoy dan kelompok tiga diberikan bibit kangkung. Pada hari pertama masing-masing kelompok melakukan penyemaian bibit ke dalam media tanam rockwool. Pada hari kedua sampai hari ke lima dilakukan penyiraman bibit dengan larutan nutrisi hidroponik. Hari keenam setiap kelompok melakukan penanaman benih ke tempat yang lebih besar. Setiap kelompok melakukan penyiraman larutan nutrisi hidroponik sampai hari ke tiga puluh. Sayuran dan tanaman herbal yang telah tumbuh menjadi besar maka dilakukan pemanenan. Kata Kunci : sayur, tanaman herbal, hidroponik, pelatihan

Pendahuluan Sayur organik merupakan salah satu sumber nutrisi yang dibutuhkan oleh manusia. Ada beberapa kandungan gizi pada sayur yang tidak terdapat pada sumber bahan makanan lain. Sayur mengandung banyak serat yang memiliki banyak peranan dalam proses pencernaan. Serat dapat melancarkan perncernaan serta dapat mencegah dan mengurangi resiko timbulnya beberapa penyakit (Jahari dan Sumarno, 2001). Tanaman herbal juga merupakan tanaman berkhasiat secara alami, jika diolah dapat bermanfaat dalam meningkatkan kesehatan manusia. Upaya peningkatan konsumsi sayuran dan tanaman herbal perlu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan serat dan nutrisi lain bagi tubuh manusia. Selain itu, hal tersebut perlu diimplementasikan pada masyarakat luas agar masyarakat mengerti akan pentingnya konsumsi sayur dan tanaman herbal dalam menjaga kesehatan. Jumlah lahan pertanian khususnya di daerah perkotaan semakin berkurang. Hal ini dikarenakan lahan di perkotaan lebih banyak dimanfaatkan untuk pemukiman dan pusat-pusat pertokoan. Hidroponik merupakan salah satu sistem pertanian masa depan karena dapat diusahakan diberbagai tempat baik di desa, kota, lahan terbuka atau di atas apartemen sekalipun. Luas tanah yang sempit, kondisi tanah kritis, hama dan penyakit yang tak terkendali, keterbatasan jumlah air irigasi, musim yang tak menentu dan mutu yang tidak seragam bisa ditanggulangi dengan sistem hidroponik. Hidroponik dapat diusahakan sepanjang tahun tanpa mengenal musim. Pemeliharaan tanaman hidroponik pun lebih mudah karena tempat budidayanya relatif bersih, media tanamnya steril, serangan hama dan penyakit relatif kecil, serta tanaman lebih sehat dan produktivitasnya lebih tinggi (Hartus, 2008). Tanaman yang cocok ditanaman dengan teknologi ini adalah tanaman sayuran berdaun seperti selada, bayam, kangkung dan sebagainya, sedangkan tanaman herbal yang cocok dengan hidroponik yaitu, sirih, jahe, daun dewa, dan tanaman daun herbal lainnya. 7

Budidaya sayur organik dan tanaman herbal merupakan kombinasi yang dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar Akademi Farmasi Samarinda dalam meningkatkan ekonomi dan kesehatan masyarakat sekitar. Tujuan pelatihan budidaya sayur organik dan tanaman herbal organik berbasis teknik hidroponik ini adalah sebagi berikut : 1. Memperkenalkan budidaya menggunakan metode bercocok tanam dengan teknik hidroponik kepada masyarakat. 2. Menyiasati penggunaan lahan sempit untuk bercocok tanam sayuran dan tanaman herbal. 3. Meningkatkan konsumsi sayuran dan tanaman herbal untuk memenuhi kebutuhan serta dan nutrisi tubuh manusia. Metode Pelatihan ini dilaksanakan dengan memberdayakan masyarakat setempat untuk berpartisipasi aktif. Metode pelatihan budidaya ini dengan melakukan penyuluhan kepada masyarakat setempat tentang bercocok tanam dengan teknologi hidroponik dan memberikan pelatihan bercocok tanam dengan teknologi hidroponik. Pelaksanaan pelatihan diawali dengan tahapan sebagai berikut : 1. Persiapan Persiapan pelatihan dilakukan sebagai berikut : a. Melakukan kerjasama dengan masyarakat sekitar Akademi Farmasi Samarinda Tahap awal yang dilakukan adalah melakukan musyawarah untuk kerjasama dengan masyarakat setempat yang memiliki pengaruh besar terhadap masyarakat sekitar Akademi Farmasi Samarinda. Musyawarah ini akan disampaikan maksud dan tujuan dari pelatihan budidaya serta meminta izin merealisasikan pelatihan ini di kawasan tersebut. Selain itu, disampaikan teknis kegiatan yang akan dilakukan yaitu berupa sosialisasi langsung ke masyarakat melalui poster, brosur, penyuluhan dan penanaman dengan teknik hidroponik. 8

b. Persiapan alat dan bahan Tahap selanjutnya yang akan dilakukan adalah menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk menanam sayuran dan tanaman herbal. Alat dan bahan yang perlu disiapkan diantaranya adalah media tanam rockwool, netpot, kain flanel, botol plastik, gelas ukur, gunting, pisau cutter, bibit sayuran dan tanaman herbal, nutrisi hidroponik dan air. c. Menyusun rundown acara Pelatihan dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 27 Desember 2017 pukul 13.00 sampai selasai. Acara pelatihan diawali dengan pembukaan acara, pemberian materi, demonstrasi teknik hidroponik dan penutup. d. Menentukan materi penyuluhan Materi yang akan diberikan kepada masyarakat adalah mengenai bercocok tanam dengan teknik hiroponik yang meliputi penyemaian benih, penanaman benih yang telah tumbuh, perawatan sayuran dan tanaman herbal dan pemanenan, sayuran dan tanaman herbal apa saja yang bisa ditanam, apa keuntungan yang bisa diperoleh dari proses bercocok tanam dengan teknik hiroponik. e. Perijinan Mengurus perijinan waktu dan tempat pada ketua RT 26, Kelurahan air hitam Kecamatan Samarinda Ulu. 2. Pelaksanaan Langkah awal yang dilakukan yaitu warga sekitar Jl. Abdul Wahab Sjahranie gang 10 RT 26, Kelurahan air hitam Kecamatan Samarinda Ulu beserta tokoh masyarakat setempat mengumpulkan sejumlah warga di salah satu rumah warga yang dipilih atau yang tempat memungkinkan melakukan pelatihan. Kegiatan yang akan dilakukan adalah sosialisasi berupa penyuluhan yang menyangkut tentang penyemaian bibit, penanaman bibit yang telah tumbuh, perawatan, dan pemanenan, tanaman apa saja yang bisa ditanam, apa keuntungan yang bisa 9

diperoleh dari proses bercocok tanam dengan teknik hiroponik serta tips dan trik menanam dengan teknik hidroponik oleh narasumber. Selain pemberian materi teknik hidroponik, masyarakat juga dapat melihat dan mempraktekkan secara langsung demonstrasi penanaman tanaman dengan teknik hiroponik. Peserta pelatihan ini dibagi menjadi tiga kelompok masyarakat. Setiap kelompok akan diberikan bibit sayuran dan tanaman hebal untuk dibudidayakan dengan teknik hidroponik. Hasil dan Pembahasan Pelatihan budidaya sayur organik dan tanaman herbal organik dengan teknik hidroponik dilakukan pada kelompok masyarakat khususnya ibu rumah tangga yang bertempat tinggal di sekitar Jl. Abdul Wahab Sjahranie gang 10 RT 26, Kelurahan air hitam Kecamatan Samarinda Ulu. Selama pemberian materi teknik hidroponik, peserta pelatihan sangat antusias. Antusias peserta ini dapat dilihat pada berbagai pertanyaan peserta yang banyak mulai dari pertanyaan bagaimana membudidayakan sayuran dan tanaman herbal dengan lokasi yang sempit sampai bagaimana sayuran dan tanaman herbal bisa dijadikan sumber pendapatan bagi peserta. Pemberian materi budidaya sayur dan tanaman herbal dapat dilihat pada gambar 1. Gambar 1. Pemberian Materi Budidaya Sayur Organik dan Tanaman Herbal Organik Berbasis Teknik Hidroponik 10

Setiap kelompok peserta pelatihan diberikan bibit sayuran dan tanaman herbal, media tanam rockwoll dan serbuk nutrisi hidroponik untuk dibudidayakan dengan teknik hidroponik. Setiap kelompok diajarkan cara menyiapkan media tanam dan cara membuat larutan nutrisi hidroponik untuk penyiraman bibit sayuran dan tanaman herbal yang akan tumbuh. Gambar 2. Demonstrasi Persiapan Media Tanam Rockwool dan Pembuatan Larutan Nutrisi Hidroponik Masing-masing kelompok pelatihan terdiri dari 3 orang. Kelompok pertama adalah kelompok yang diberikan bibit bayam merah, kelompok dua diberikan bibit pakcoy dan kelompok tiga diberikan bibit kangkung. Pada hari pertama masing-masing kelompok melakukan penyemaian bibit ke dalam media tanam rockwool. Penyemaian masing-masing kelompok dapat dilihat pada gambar 3. Pada hari kedua sampai hari ke lima dilakukan penyiraman bibit dengan larutan nutrisi hidroponik. Hari keenam setiap kelompok melakukan penanaman benih ke tempat yang lebih besar. Setiap kelompok melakukan penyiraman larutan nutrisi hidroponik sampai hari ke tiga puluh. Sayuran dan tanaman herbal yang telah tumbuh menjadi besar maka dilakukan pemanenan. 11

Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Gambar 3. Penyemaian bibit ke dalam media tanam Rockwoll Setiap minggunya masing-masing kelompok secara rutin melaporkan perkembangan pertumbuhan sayuran dan tanaman herbal yang ditanam. Kunjungan dan pengontrolan kelompok dalam budidaya sayuran dan tanaman herbal teknik hidroponik ini dilakukan sekali dalam seminggu. Pada hari ke tiga puluh menunjukkan pertumbuhan sayuran dan tanaman herbal yang besar dan siap untuk dipanen. Hasil pertumbuhan sayuran dan tanaman herbal dapat dilihat pada gambar 4. 12

Pakcoy Bayam Merah Kangkung Gambar 4. Hasil Pelatihan Budidaya Sayuran dan Tanaman Herbal Organik Teknik Hidroponik Tanaman hidroponik bisa dilakukan skala skecil di rumah sebagai suatu hobi ataupun secara besar-besaran dengan tujuan komersial. Beberapa kelebihan tanaman hidroponik antara lain ramah lingkungan, hemat air karena penggunaan air hanya 1/20 dari tanaman biasa, dan mengurangi CO2 karena tidak perlu menggunakan kendaraan atau mesin. Tanaman hidroponik tidak merusak tanah karena tidak menggunakan media tanah dan juga tidak membutuhkan tempat yang luas. Lebih hemat waktu dan tenaga karena tidak perlu menyiramkan air setiap hari. Pertumbuhan tanaman lebih cepat dan kualitas hasil tanaman dapat terjaga. Dapat tanam di mana saja bahkan di garasi dan tanah yang berbatu dan dapat ditanam kapan saja karena tidak mengenal musim. Menggunakan cara hidroponik hasil panen akan lebih jauh melimpah dan berlipat ganda sebab tidak ada hasil panen yang dibuang karenan teknik hidroponik ini membuat tanaman lebih steril dan bersih. Pada hasil panen yang menggunakan media tanam biasanya memerlukan teknik sortir pada saat panen jadi di pilah-pilah antara kondisi tanaman yang baik dan tidak. Untuk tanaman yang kondisinya buruk itu sangat kecil sekali sebab kelebihan dari teknik ini adalah tidak mudah terserang hama, gulma dan penyakit. 13

Hasil panen dengan menggunakan teknik hidroponik lebih renyah dan bergizi sebab teknik hidroponik bebas dari pestisida sehingga sangat sehat dikonsumsi. Teknik hidroponik juga tidak membuat tanaman bergantung pada iklim sehingga meski hujan ataupun kemarau tanaman dapat tumbuh dengan baik sehingga resiko terjadinya kerusakan pada tanaman lebih sedikit. Simpulan dan Rekomendasi 1. Peserta pelatihan memiliki tambahan wawasan tentang metode bercocok tanam dengan teknik hidroponik 2. Peserta pelatihan mendapatkan ilmu tambahan mengenai pemanfaatan lahan sempit daerah perkotaan untuk bercocok tanam sayuran dan tanaman herbal secara kreatif sebagai peluang berwirausaha. 3. Peserta pelatihan secara kontinue membudidayakan sayuran dan tanaman herbal dengan teknik hidroponik sebagai motivasi untuk meningkatkan konsumsi sayuran dan tanaman herbal. 14

Daftar Pustaka Jahari, AB, Sumarno, I (2001). Epidemiologi konsumsi Serat di Indonesia. Bogor. Gizi Indonesia. Hartus, T (2008). Berkebun Hidroponik Secara Murah Edisi IX. Jakarta. PT. Agromedia Pustaka. Fitriana, R., Nur, D. R., & Arbain, A. (2017). Pelatihan dan Simulasi IELTS bagi Mahasiswa dan Dosen di Lingkungan Fakultas Pendidikan dan Keguruan Program Studi Bahasa Inggris Universitas Widya Gama Mahakam Samarinda. Jurnal Abdimas Mahakam, 1(2), 88 95. 15